Binalnya istriku dewi 30

POV WIFE


Setelah suami saya berangkat, saya membantu Bu Hety beres-beres rumah sambil menunggu Luna datang.
Pukul setengah 8 Luna sudah datang ke rumah, dan saya segera menemui dia.
Luna:” Eh Koq kakak belum siap-siap, masih pakai daster gitu” Memang saat itu saya masih mengenakan daster yang saya pakai tidur tadi malam. Sedang Luna sudah rapi, memakai celana kain hitam yang cukup ketat, memakai kemeja putih dan blazer warna pink.

Saya:” hehe, sorry, kakak beres-beres rumah dulu, dan bingung aku mau pakai baju apa”
Luna:” ya udah, kakak mandi dulu, aku tungguin”
Saya:” Aku sdh mandi, tapi bingung mau pakai baju apa”
Luna:” Hehe ya udah aku temenin mau pilih pakai baju apa”

Akhirnya saya pun dengan Luna masuk ke dalam kamar.
Saya:” Aku pakai baju apa ya Lun?
Luna:” Ya biasa aza kak yang penting rapi”
Saya:” Maksud aku biar aku di terima, aku tampi gimana?
Luna:” Hehe, ya udah pilih kemeja kayak aku, terus pakai blazer juga kak”
Saya pun memilih kemeja putih dan blazer warna hitam, juga pakai hijab warna putih.

Saya:” Gimana ok gak”
Luna:” Ok kak, kayak gitu aza, gak usah pakai rok, pasti diterima haha”
Saya:” Enak saja, entar disangka orang gila”
Luna:” Ini serius, pakai rok yang ketat, terus tipis, biar cangcut kakak kelihatan”
Saya:”Malu lah, terus bagusnya pakai g-sting atau cangcut yang biasa aza, pasti kan ngelewatin yg lain juga sebelum masuk ruangan si David”
Luna:” Pakai baju jubbah kak, untuk nutupin, nanti pas masuk ruangan si David di lepas, cangcut biasa aza,nyeplak kelihatan, biar si David sange”
Saya:” Ok ide bagus”

Saya pun memakai rok kain yang halus, lembut dan tipis seperti kain mukena warna biru yang sangat ketat mencetak lekut pantat saya, Lau saya tutup dengan jubah warna unggu.
Saya:” Gimana Lun? Sdh ok?
Luna:” Ok Kak”
Jam 8nan kami pun berangkat menggunakan mobil saya.

Di dalam mobil sambil menyetir kami pun mengobrol.
Saya:’ Lun, kamu udah telpon atau sms mantan bos kamu itu kan?
Luna:” Sudah, udah janjian, jadi kita langsung nemui dia, gak lewat HR, nanti dia yang bawa dokumennya ke hr kalau ok”
Saya:”Syukurlah”
Luna:” ngebet banget pengen kerja?
Saya:” Biar kayak wanita karir gitu, yang pengen kayak kalian kerja,Cuma aku yang belum pernah kerja, cuma pernah magang dong, bosa di rumah ngurus anak doang”
Luna:”Ia, bagus lah untuk pengalaman kak, kalau bosan tinggal keluar lagi”

Kami sempat terdiam beberapa saat, lalu saya mengajak Luna ngobrol lagi.
Saya:”Lun, jujur nich, Cuma kita berdua, kamu pernah diapain saja sama si David”
Luna terliat diam untuk sejenak lalu mengambil nafas panjang baru menjawab.
Luna:”Kakak penasaran banget kayaknya,aku memang punya hubungan khusus sama dia”
Saya:” Nah lho, bener kan”
Luna:” Kayak pacaran gitu”
Saya:”Selingkuh namanya, kalian kan punya pasangan”
Luna:” Ia, selingkuh”
Saya:” Terus kamu udah pernah tidur sama dia? Udah pernah dientot sama dia?
Luna:” Belum, aku belum pernah ngentot sama dia”
Saya:” Masa sich”
Luna:” Ia, jadi gini ceritanya, awalnya ya seperti yang aku bilang dia suka jelatan liatin aku, terus pura-pura kalau jalan nyenggol pantat aku, kadang nyenggol tetek aku, aku biarin lama-lama berani pegang langsung”
Saya:” Terus?
Luna:” Dia mulai terang-terangan nawarin aku jadi bininya yang kedua, sering ngerayu aku, beliin baju,tas segala macam, akhirnya aku luluh mulai dekat, tapi belum pernah tidur bareng, jadi waktu itu aku sama dia lagi ciuman dan aku dipangku sama dia, nah terus Bu Intan masuk, langsung keluar lagi sich, terus besoknya aku dipanggil HRD”

Saya:” Terus kalian diproses dan kamu dipecat?
Luna:” Awalnya di Tanya-tanya gitu punya hubungan apa tapi Cuma bentaran, tahu-tahu denger kabar bu Intan di pecat Pak David, aku merasa bersalah kak, terus aku ngambek ke si David, hampir dua mingguan, terus aku resign”
Saya:” Gila ya…”
Luna:” Ia, aku jadi merasa tidak enak”
Saya:” Teman-teman yang lain tahu”
Luna:”Kayaknya enggak di rahasiakan, Cuma orang hrd sama si David sendiri, tapi gak tahu kalau bu Intan ada bilang ke teman yang lain, tapi aku merasa bersalah jadi aku resign saja”
Saya:” Habis itu kamu pernah berhubungan dengan si David?
Luna:” Ia, masih dia suka hubungi aku, tapi gak terlalu aku tanggepin”
Saya:” Terus waktu janjian yang ini?
Luna:” Aku bilang terus terang kakak aku mau kerja sama kamu, aku juga bilang jangan di godain kalau masih mau berhubungan dengan aku, terus dia bilang ia, bawa saja ke sini”
Saya:” Oooh, jauh ternyata ya Lun”
Luna:” Bentar lagi koq kak”
Kami pun terdiam tak banyak bicara lagi.

Akhirnya sampai juga, segera saya menuju ke bassemant dan memarkir mobil.
Saya dan Luna masuk ke dalam kantor dan naik menggunakan lift ke lantai tiga. Lalu kami menuju sebuah ruangan,kata Luna ini lewat belakang, biar gak ketemu teman-temannya dulu, jadi kami lewat depan pantry dan kemudian menuju ruangan yang cukup besar.

Luna mengetuk pintu dari kaca, nyaris sebagian besar berdinding kaca tetapi berawarna gelap.
Kami pun masuk dan Luna memberi kode agar saya melepas jubah saya, tampak sesosok Lelaki di kursi depan meja yang cukup besar aku yakin itu bernama David, tinggi besar sepertinya sedikit berjambang, hidungnya mancung dan berkumis tipis, rambut klimis memakai dasi warna putih dan jas hitam, pantes si Luna akhirnya tergoda juga.

Kami pun segera bersalaman.
David:”David…”
Saya:” Dewi”
David:” silahkan duduk”
Kami pun duduk di kursi di yang menghadap ke si David.

Luna:” Jadi ini Pak, kakak saya yang mau kerja jadi sekertaris bapak”
David:” Cantik, masih muda kayak kamu”
Luna:” Aku dah bilang jangan di godain” Luna tampak marah ke si David, tapi sebagai wanita yang sudah berpengalaman aku melihat marahnya Luna itu seperti orang cemburu.
David:” Ia, nggak, Dewi bisa lihat cv dan lain-lainnya” saya mun menyerahkan berkas lamaran saya.

Beberapa saat tak ada suara, David sibuk membolak-balik berkas saya.
David:” Bukan jurusan sekertaris ya, tapi tidak masalah, yang penting S1, cantik dan berpenampilan menarik” sambil menatap saya dan tersenyum
Saya pun tersenyum lalu melirik Luna dan dia mengacungkan jempolnya.

Saya:” Jadi apa saya di jadi di terima?
David:” Ini saya sendiri yang akan bawa ke bagian HRD, nanti saya kabarin kapan bisa masuk, ada no HP nya kan di lamaran, masalah salary saya samakan dengan salary terakhir Luna?
Saya:” OK Pak, ada pak”
Luna:” Ya udah kalau gitu kita balik Pak, nanti kabarin kakak saya kapan bisa mulai bekerja”
David:” Ok sudah pasti”
Kami pun berdiri dan pamit untuk pulang, baju jubah saya, tepatnya rompi jubah sayapegang di tangan, saya yakin saat saya berjalan keluar David dapat melihat bulatan pantat saya dan bayangan cd saya yang berwarna hitam .

Saat ini saya dan Luna sdh ada di dalam mobil lagi.
Saya:” Gitu aza ya, gak ada tes apa-apa lagi?
Luna:” Memang kakak mau di tes apa hehe?
Saya:”Ya gak tau”
Luna:” Kan sdh lewat rekomendasi aku, jadi cepat”

Kami pun kemudian terdiam, saya focus nyetir.
Lalu tiba-tiba Luna kembali berbicara.
Luna:” Ada WA dari si David..”
Saya:” Memang isinya apa?
Luna:” Kakak kamu mantap, sayangudah punya suami, kalau enggak saya mau kawinin dia, haha”
Saya hanya mesem-mesem saja.
Luna:”Awas kecantol kak”
Saya:” Paling dia yang kecantol sama aku”
Luna:” Hehe…”
Saya:” Kamu ke rumah aku saja ya, main-main bentar , nanti aku antar pulang gak usah naik taksi online”
Luna:” Ok Kak”

Skip….

Saat suami pulang dia langsung mengintrogasi saya, saya sampaikan apa adanya, saya masih disuruh menunggu, dan memang belum terjadi apa-apa.
Dua hari saya menunggu, akhirnya minggu sore saat itu saya mendapat telepon yang ternyata dari Pak David yang mengabarkan bahwa besok Senin saya sdh harus mulai masuk bekerja. Saya pun mengabarkan kepada suami saya. Kami pun sepakat harus mencari pembantu tambahan, semnetara ini anak Bu Heti ikut bantu-bantu, sambil menunggu dapat kerjaan.

Senin Pagi saya pun sdh berkemas, saya memakai hijab putih, baju kemeja putih lengan panjang dan celana panjang kain warna hitam. Tentu saya tidak bisa tampil sembarangan juga.
Pukul 7 saya pun sdh berangkat bareng dengan suami hanya berbeda arah.

Saya pun segera menemui Pak David, kemudian Pak David meminta orang dari bagian HRD untuk memperkenalkan saya ke para pegawai disitu, seharian itu aktivitas saya semacam orientasi, jadi saya tidak ada di kantor Pak David tapi orientasi ditemani orang HRD.

Jam 5 sore pun saya sudah meluncur pulang. Saat sampai rumah tumben suami saya pun sdh sampai di rumah, dia langsung menanyai saya apa yang saya kerjakan dan terjadi di kantor. Saat itu saya duduk di ruang tamu bersama suami saya.

Saya:” Papah ini curiga amat sich”
Suami:” Ya, kan penasaran dengar cerita Luna, si David bos kamu itu kayak gimana”
Saya:” penasaran apa, penasaran apa mamah sudah dicolek-colek sama dia hihih”
Suami saya langsung cemberut.

Saya:” Tenang Pah, mamah masih orientasi dan pengenalan, tapi cuma sehari saja, besok sdh mulai kerja sama Pak David, mamah pasti cerita semua koq”
Obrolan saat itu pun berakhir. Saya pergi mandi karena harus membantu Bu Heti menyiapkan makan malam. Malamnya saya langsung tidur karena capek, sehingga tidak bisa melayani suami saya.

Besok Paginya saya pun bersiap kembali untuk berangkat kerja, sepertinya saya masih harus membeli beberapa baju untuk kerja, saya sedikit kebingungan memilih pakaian untuk saya sendiri.
Saya kali ini memakai baju kemeja kotak-kota warna abu-abu, dan menggunakan rok panjang hitam yang sangat ketat, rok saya memang ketat-ketat, tadinya mau pakai celana panjang, ternyata malah sdh banyak yang kekecilan sedang yang kemaren sdh masuk mesin cuci.

Sebelum berangkat suami sempat menanyakan janji saya dan Luna kepada dia, saya pun menjawab ke suami saya bahwa saya tidak begitu yakin Luna serius dengan omongannya itu, karena ternyata Luna tidak sepenuhnya seperti yang saya pikirkan, dia belum pernah tidur dengan Pak David seperti yang saya kira. Saya tidak yakin dia benar-benar mau tidur dengan Mas Dendi. Suami saya pun tampak sangat kecewa.

Saya pun segera memacu mobil Fortu*** saya menuju kantor. Sebelum jam delapan saya sdh sampai segera saya naik lift ke lantai 3 dan segera masuk ruangan Pak David, ternyata Pak David pun belum datang, tetapi karena sdh di kasih kunci ruangan tsb.

Saya bersiap di meja saya, walau masih bingung apa saja yang mesti saya kerjakan. Saya lihat di luar sudah banyak yang datang juga. Saya hanya duduk-duduk saja.

Sekitar jam sembilan pak David baru datang. Dia langsung senyum melihat saya dan duduk di mejanya.
Hari itu dia menjelaskan apa saja yg mesti saya kerjakan daily dan berbagai tugas lainnya.
Saya pun mulai larut dg pekerjaan saya. Sementara pak David kemudian dia pergi, katanya mau meeting.

Hampir jam makan siang dia datang kembali dan dia memintaku untuk memfotokopi beberapa dokumen.

Lumayan banyak juga, untung mesin photo copy sdh tersedia di ruangan ini. Saya pun mulai mengerjakan permintaanya.

Saat sedang serius memphoto copy dokumen tsb terdengar pak David berbicara kepada saya.

David:” Dewi, kenapa kamu tidak memakai pakaian seperti waktu kamu melamar di sini?
Saya pun menoleh ke arahnya.
Saya:” ia, maaf maksudnya bapak gimana?
David:” kenapa kamu tidak memakai rok tipis yg cukup transparan seperti waktu itu? Salah satu alasan kamu saya terima karena kamu begitu sexy dan berani waktu itu. Sebenarnya saya akan mewajibkan sekertaris baru saya memakai rok mini, sebagai sekretaris seorang direktur seperti saya tentu sdh sewajarnya tampil sexy dan elegan, tapi karena kamu memakai hijab kamu bisa menyesuaikan, Sebenarnya saya suka juga penampilan kamu sekarang, tapi saya lebih suka penampilan kamu waktu datang sama Luna”
Dia ngomong panjang lebar dan begitu merasa jumawa, saya hanya mendengarkan sambil memphoto copy.
Saya:” ia pak, tapi saya agak risih karena kan saya harus berinteraksi dengan yg lain juga bukan sama bapak saja”
David:” maksud kamu risih karena orang akan bisa melihat bayangan cangcut kamu kan, justru itu yg saya inginkan, makanya saya memilih kamu, saya yakin waktu itu kamu melakukan dg sengaja, saya akan semakin semangat bekerja dan betah berada di kantor, seperti yg saya bilang waktu menjelaskan pekerjaan kamu tadi, kamu harus mewarnai kantor saya, kamu bisa memakai rompi jubah kamu kalau ke luar ruangan, kalau di dalam baru kamu lepas”
Saya:” ia pak” sambil saya menoleh ke dia yg tampak berdiri mendekati saya.

Kini dia berada di belakang saya, dan saya rasakan tangannya mulai mengelus pantat saya dan menarik pinggiran cangcut saya, lalu dia menampar pantat saya dan kembali duduk.
Saya:” aaww”
David:” Bagus, bagus, ku selesaikan photo copy nanti temani saya makan siang”
Saya tidak menjawab tapi meneruskan pekerjaan saya.

Setelah selesai saya pun menemaninya makan siang. Selama makan siang dia banyak bertanya tentang saya, pekerjaan suami dan lainnya.
Tetapi dia tidak melakukan hal yg kurang ajar lagi.
Sebenarnya saya pengen mengorek keterangan mengenai hubungan dia dengan Luna sejauh mana tapi saya belum berani.

Setelah makan siang saya dan dia kembali ke ruangan. Tidak ada hal istimewa lagi yg terjadi. Dia membiarkan saya kerja normal saja.

Jam 5 saat saya izin pulang dia menawarkan diri mengantar saya tapi saya tolak karena memang saya membawa kendaraan sendiri.

Malam saat sudah berdua di tempat tidur suami saya kembali menanyai saya tentang yang terjadi di kantor.
Suami:” Mah, gimana tadi apa yang terjadi waktu mamah kerja hari ini?
Saya:” Biasa saja pak, mamah sdh mulai kerja, buatkan schedule dia,laporan dan lain-lain”
Suami:” Bukan itu maksud Papah, kayak gak ngerti aza?
Saya:” Gak ada apa-apa koq, dia sopan aza”
Suami:” Masa?
Saya:” Duh,Papah nich kayak maunya mamah digodain gitu ya sama dia seperti yang dibilang Luna?
Suami:” Nggak, penasaran saja, ya sdh kalau gitu bagus”
Suami saya menarik selimutnya mau menutup kepalanya untuk tidur.

Saya:” Sebernarnya ada pah?
Suami tidak jadi menutupi kepalanya. Dia kembali antusias.
Saya melanjutkan perkataan saya.
Saya:”Jadi waktu itu mamah disuruh dia untuk photocopy, kebetulan mesin photo copynya juga ada di ruangan dia an posisinya membelakangi dia”
Suami:” jadi waktu itu dia bisa bebas lihat pantat mamah? Terus mamah kan pakai rok yang hitam ketat itu ya.
Saya:” Ia Pah, kan rok mamah memang ketat-ketat”

Suami:” Terus apa yang terjadi?
Saya:” Dia ngomong kalau dia itu lebih suka tampilan mamah waktu datang ngelamar sama Luna”
Suami:”Memang tampilan mamah seperti apa waktu itu?
Saya:” Mamah pakai rok ketat yang biru agak trasnparan itu Pah, jadi si David mau mamah tampilannya seperti waktu itu pakai rok ketat yang agak trasparan supaya dia bisa ngeliat bayangan cangcut mamah”
Suami:” Kalau pakai seperti itu seluruh kantor bisa heboh juga dong, bisa liat mamah?
Saya:”Waktu itu mamah pakai rompi jubah yang panjang itu pah, sampai lutut, nah si David juga nyuruh seperti itu, tapi kalau di ruangan dia suruh di lepas”
Suami saya manggut-manggut.

Saya:” Terus tiba-tiba dia sudah didekat mamah Pah, lalu tangannya ngelus-ngelus pantat mamah, dan narik pinggiran cangcut mamah”
Suami:” Terus rok dan cangcut mamah diperosotin?
Saya:” Igh, Papah , bukannya marah istrinya dilecehin malah antusias, ini kontolnya mulai tegang” saya memang meraba kontolnya yang mulai menegang dari balik celananya.

Suami” Ya terus gimana?
Saya:”Terus dia nampar pantat mamah Pah, terus duduk lagi”
Suami:” Gitu aza…”
Saya:” memang Papah maunya gimana? dia terus perosotin rok mamah sama cangcut mamah, terus dinyodokin kontolnya ke heuncut mamah dari belakang gitu?
Suami:” Igh mamah apaan?
Saya:” Tapi kanjut papah malah makin gede ini, mau disayang ya? Tangan saya memang sdh masuk ke dalam celana suami saya.

Suami:” Terus setelah itu ada kejadian apa lagi?
Saya:” Gak ada apa-apa lagi Cuma itu saja, dia gak ada nakal lagi pah…”
Suami:” Masa?
Saya:” Ia, memang kalau dia nakalin mamah lagi terus dia ngajak ngentot sama mamah gimana Pah?
Suami:” Harus ada feed backnya mah”
Saya:” Maksdu Papah boleh asal gak gratis”
Suami:” Kalau Cuma hitungannya gaji aza kamu dapet trus harus nyervis bos kamu juga luar dalam rugi lah,dan kamu kerja di bekas bosnya si Luna papah sdh siap dengan resikonya, ujung-ujungnya bisa berakhir di ranjang”
Saya:” Igh Papah, hehe ya iya lah”

Suami saya melanjutkan omongannya.
Suami:” Makanya Papah minta syarat juga, papah minta si Luna, rugi dong Papah, mamah diicip si David papah gak dapet apa-apa”
Saya:” hehe, sabar dulu ya, mamah mau dalemin si Luna dulu, masih ragu dia aslinya seperti apa”
Suami:” Kan dia adik kamu, masa gak tau”
Saya:” tahu, tapi takut salah, soalnya habis dia ok dengan syarat dari Papah, terus mamah sdh kerja dia gak ada kabarnya lagi”
Suami:” tapi mamah sdh kasih tahu kan kalau sekarang sdh kerja”
Saya:” Sdh, banyak ngobrol juga mamah sama dia, tapi gak ada dari kita yang nyinggung masalah syarat dari papah”
Suami:” Mungkin mamah yang harus Tanya?
Saya:” Papah saja, kan papah yang ngasih syarat”
Suami:” Ya masa papah sich?
Saya:” Malu ya apa gengsi, makanya sabar dulu, takut ke duluan si Wily ya, hehe”

Suami:” Ya udah aku tidur” Suami saya tampak mukanya cemberut.
Saya:” Memang kontolnya gak mau disayang dulu? Sambil tangan saya mengocok ngocok kontol suami saya.
Suami:”Agh, mamah juga lagi males ngelayanin papah beberapa hari ini”
Saya:” Hehe soalnya takut capek, kan kerja juga, atau mamah panggilkan bu Heti Pah?
Suami:” gak ah, lagian ada anaknya..”
Saya:” eh, ngomong-ngomong anak Bu Heti, akhir-akhir ini kok cangcut mamah suka hilang dari mesin cuci atau bak cucian, terus balik lagi beberapa hari kemudian, ketahuan pas habis nyuci koq gak ada, dan terus balik lagi kayak ada bekas peju mengering gitu kayak dipakai buat coli, gak mungkin papah kan, lelaki di rumah ini Cuma 2, mamah curiga sama anak bu Heti”
Suami:” Masa sich mah, apa perlu kita selidik lalu kita tangkap basah dia”
Saya:” Gak tahu Pah, bingung juga”
Suami:” Mamah sich suka keluyuran pakai daster trasnparan dalam rumah”
Saya:” Ia juga ya gak kepikiran, udah kebiasaan gak nyadar ada laki-laki dewasa lain dalam rumah, apa gara-gara itu?
Suami:” bisa jadi mah, biarkan saja dulu siapa tahu bisa ketangkap basah, atau mamah jebak?
Saya:” Bisa juga nanti mamah pikirkan”

Kami pun bersiap untuk tidur, sampai-sampai tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya sebuah ide.
Saya pun menepuk pundak suami saya.
Saya:”Pah, mamah punya ide”
Suami:” Ide apa? Suami saya tampak bingung.
Saya:” Ide untuk jebak si Jaka, anak bu Heti”
Suami:” Ide gimana?
Saya:” mamah mau minta pijitin agh sama si Jaka, nah ibunya biar mamah panggil buat pijitin papah, apa mau pijitin beneran atau papah yang ganti mijit bisa juga hehe”
Suami:” Hempz, terus mamah mo ngapain minta piitin si jaka?
Saya:” Mamah mau minta pijitinnya di sofa biar papah sama Bu heti di dalem, terus mamah mau mengorek keterangan ke si Jaka, serahkan saja sama mamah pasti dia ngaku kalau memang dia”

Saya pun memanggil Bu Heti dengan alasan suami saya minta di pijit , kebetulan ternyata mereka masih nonton sinetron belum tidur. Bu heti yang saat itu tidak mengenakan hijabnya dan memakai baju panjang dengan beberapa kancing di depan dadanya segera masuk ke kamar suami saya.

Saya pun duduk di sofa yang menghadap ke tv, sedang Jaka anak bu Heti duduk di karpet.
Saat itu saya hanya memakai daster trasnparan warna pink dan tak mengenakan hijab.
Saya:” Jak, bisa mijet gak kamu?
Jaka:”Gak bisa tan” Dia memang memanggil saya tante, dan suami saya om.
Saya:” Di coba dulu, aku pegel-pegel juga, kamu ke sini” sambil saya menepuk-nepuk sofa sebelah saya.

Jaka pun berdiri dan terlihat malu-malu lalu duduk di samping saya, matanya sempat saya tangkap melihat ke arah dada dan selangkangan saya.
Saya pun sedikit menyamping membelakangi si Jaka. Si Jaka ini badan sedikit gendut tapi kulitnya lumayan putih, tingginya hampir sama dengan saya, sebernarnya wajahnya lumayan ganteng tapi karena gendut, kegendutannya yang lebih menonjol jadinya.

Saya:”Coba Jak pijitin pundak tante”
Jaka:” Ia Tan”
Jaka pun mulai mencoba pijitin saya, ya sepertinya memang gak bisa mijit, rasanya gak enak. Untuk membuat dia rileks saya pun mengajak dia ngobrol.
Saya:” Masa laki tenaganya loyo gitu, tambahin dong”
Jaka:” Ia tan” suaranya agak bergetar.
Saya:” Kamu sakit”
Jaka:” Nggak tan”

Jaka mulai lebih kuat memijit pundak saya.
Saya:” Nah gitu enakan”
Jaka tidak menjawab tapi terus lanjut memijat saya.
Saya:” Berhenti dulu Jak, biar Tante Dewi tengkurap biar lebih enak dipijitnya, kamu berdiri dulu”
Jaka pun segera berdiri, dan saya segera tengkurap. Sekarang saya yakin dia dapat leluasa melihat pantat semok saya yang hanya terbungkus daster transparan dan cangcut kecil berwarna merah marun, bahkan sebagian buah pantat saya tidak tertutupi karena kecilnya cangcut yang saya pakai yang baru saya beli bersama Luna.

Saya memepetkan badan saya ke sandaran kursi agar si Jaka masih punya ruang buar duduk. Jaka pun segera diduduk di sebelah pantat saya.
Saya:” Ayo Jak, pijit lagi malah bengong sich, ngeliatin apaan?
Jaka pun tampak sedikit terkejut karena lagi asyik melihat pantat saya dari dekat. Dia segera memijit saya dan yang lucu pantat saya yang dipijit.
Saya:” Koq langsung ke situ, dari pundak dulu lagi”
Jaka:” Eh, maaf tan”
Saya sempat menoleh dan wajah Jaka sedikit pucat.

Saya mencoba kembali mencairkan suasana dengan mengajak Jaka ngobrol.
Saya:” Ayo pijit pundak aku, nanti ada waktunya juga kalau kamu mau pijit bool tante” sambil dalam hati saya tertawa.
Jaka pun mulai memijat pundak saya lagi.
Saya:”Nah gitu, yang kuat, masa mamah kamu jago mijit tapi kamu gak bisa”
Jaka:” Ia tan, ini saya tambahin tenaganya, kalau mamah kan di kampong dulu sebelum kerja di sini suka mijit juga”
Saya:” Oh, ia kah, dia mijit cowok apa cewek?
Jaka:” Kadang cowok kadang cewek Tan” Baru tahu ternyata Bu Heti suka mijit juga.

Saya:”Baru tau tante, mamah kamu mijit juga”
Jaka:”Ia Tan” jawabnya singkat.
Saya:” Agak turun ke bawah Jak” Jaka pun mulai menurunkan pijatanya dari pundak.
Saya:”Umur kamu berapa sekarang Jak?
Jaka:” Sembilan Belas Tan”
Saya:” Gak pengen kuliah?
Jaka:” Kerja aja Tan”
Saya:” Oh, Tante sdh bilang ke Om kalau misal ada lowongan Admin kah atau apa kek buat kamu, sementara kamu sabar dulu ya, sambil nemenin ibu kamu di sini”
Jaka:”Ia Tan”

Saya:” Di buka aza Jak kait kutang Tante Dewi kayaknya ngalangin kamu mijit”
Jaka:” Gpp?
Saya:” Buka aza”
Lalu saya merasakan tangan Jaka bergerak membuka kait kutang saya hingga terlepas.
Jaka pun mulai memijat punggung saya lagi.

Saya:” Jak, Jaka itu memang nama kamu ya? Atau panggilan?
Jaka:” Memang nama saya tante, nama lengkapnya Jaka Sembada”
Saya:”Oh, bagus,kirain panggilan saja”
Jaka tidak berkomentar, tapi terus memijat saya.

Saya:”Jak, terus lanjut ke pinggang” Pijatan jaka pun turun ke pinggang saya.
Saya tak mau berlama-lama lagi.
Saya:” Jak, udah, sekarang pijetin bool tante Dewi”
Jaka:” Ia tan” tangan Jaka segera berpindah ke pantat saya.
Tangan Jaka mulai memijit pantat saya.
Saya:” Agggh, ia terus Jak enak”
Jaka semakin semangat memijit pantat saya.

Tangan saya bergerak ke arah celana kolor si Jaka, lalu saya genggam kontolnya yang sdh ngaceng dari balik celana kolornya.
Spontan Jaka kaget dan tangannya mau menepis tangan saya, tetapi saya pindahkan tangannya kembali ke pantat saya.

Saya:” Udah tangan kamu pijitin bool tante aza, hihih udah nyogong gini kontol kamu ya”
Saya pun menoleh ke Jaka, tampak wajahnya terlihat takut.
Jaka:” Jangan tan, nanti kalau ibu atau om keluar terus ketahuan” kepalanya celing-celinguk melihat ke arah pintu kamar saya di mana ibunya dan suami saya ada di dalam.

Saya:” Udah, tenang aza, bakalan lama ibu kamu di dalam, dia pijit semua punya om”
Jaka:” maksudnya tan?
Saya:” Udah percaya saja sama tante” Tangan saya pun sdh saya masukan ke dalam celana Jaka.
Lalu saya kocok kontol si Jaka yang ternyata lumayan gede juga.

Jaka:” Agggh tan” kepalanya kembali celingak-celinguk dan tampak khawatir tapi meninkmati kocokan saya.
Saya:” Udah, gak perlu khawatir gitu, palingan di dalem ibu kamu juga lagi mijitin kontolnya om” saya pun keceplosan.
Jaka tampak terkejut.
Jaka:” Maksud tante mamah?
Saya:” Udah cuekin, udah biasa koq, kalau om di pijit ibu kamu, om minta kontolnya om di pijit juga sama mamah kamu”
Jaka:”Masa? Aggh tante” tiba-tiba crooot….crrooooot peju si Jaka sudah keluar aza.

Saya:” Eh udah bucat aza hihi, kamu masih perjaka ya”
Jaka:” Ia tan, maaf”
Saya:” Udah gpp, kamu jangan marah sama ibu kamu ya, kalau dia suka pijitin burungnya om, itu juga buat penghasilan tambahan buat keluarga kalian”
Jaka:” Tapi tan…”
Saya:” Udah, nanti kalau kamu marah sama mamah kamu, tante gak mau kocokin kontol kamu lagi atau tante bilangin kamu suka nyuri cangcut tante terus kamu pakai buat coli ke om, ayo ngaku”
Sambil saya duduk di sebelah si Jaka yang sedikit kelelahan, entah kelelahan mijit atau habis kupijit kontolnya.

Jaka:” Maksud tante? Jaka pura-pura gak paham.
Saya:” Cowok di rumah ini yang sdh dewasa Cuma 2 om sama kamu, terus akhir-akhir ini cangcut tante koq sering ilang, terus beberapa hari kemudian balik lagi ke mesin cuci tapi ada bekas pejunya, gak mungkin Om kan, pasti kamu, ngaku, tante gak bakal marah loh, malah kalau gak ngaku tante marah”
Jaka terlihat lesu, sambil menunduk.

Jaka:” Ia tan aku yang suka ambil cangcut tante”
Saya:” Terus kamu pakai buat coli? Saya mencoba menintimidasi si Jaka.
Jaka:” Ia tan…”
Saya:” Kenapa? Kamu sdh punya pacar belum?
Jaka:”Egh, karena..karena… bingung tan, saya belum tan belum punya pacar”

Saya menarik nafas panjang.
Saya:” karena apa, jujur aza, malah kalau gak jujur tante Dewi gak suka, tante Dewi suka cowok yang jujur gentle dan kontolnya gede kayak kamu” saya sengaja mengatakan itu.
Jaka:” Tante jangan marah ya, Karena saya suka liat tante cantik, biar pakai jilbab suka pakai rok ketat, terus kalau malam sering pakai daster trasparan yang keliatan cangcut sama kutangnya dari luar”
Saya:” Hehe,tante gak marah koq, kamu suka karena cantik aza jujur?
Jaka:” Ia, juga sexy, terus kalau pakai rok ketat cangcut tante nyeplak, saya suka coli sambil bayangin tante”
Tak kusangka lancar juga si jaka ngomongnya.

Saya:” Terus kamu bayangin apa lagi kalau lagi coli?
Jaka:”Emmph, maaf, saya bayangin bersetubuh dengan tante”
Saya:” Oh, terus kamu sdh pernah ewean? Jaka tampak kaget mendengar perkataan saya yang sangat vulgar.
Jaka:” Belum tante?
Saya:” tapi tau bersetubuh?
Jaka:” Tau lah tante, pernah liat bf juga bapak sama mamah saya gituan”
Saya:” Oh, kamu ngintip ya mamah sama bapak kamu ewean, begitu maksud kamu?
Jaka:” Ia tante” dengan kepala tetap tertunduk

Saya:” Ternyata kamu nakal ya, ibu sama bapak kamu lagi ewean aza kamu intipin”
Jaka diam saja.
Saya:” Ini jadi rahasia kita ya, kamu gak inginkan ibumu tahu kalau kamu suka ngintip dia kalau lagi diewe sama bapak kamu”
Jaka:” Ia tan”
Saya:” syaratnya kamu jangan marah sama ibu kamu ya, yang saya bilang tadi, mungkin om sama mamah kamu sekarang lagi ewean di dalam”
Jaka kembali terkejut dan memandang saya.
Saya:” Kamu jangan kaget, semua buat kamu, jadi ibumu pengen bisa kuliahin kamu, nah nanti om akan bantu kamu kuliah, sekarang kalau kamu mau kerja dulu boleh, setahun sampai dua tahun, nanti bisa kuliah di lanjtu”
Jaka terlihat sedikit bingung.
Saya:” Kamu gak akan marah sama mamah kamu kan?
Jaka pun mengangguk.
Saya:” Janji? Nanti kamu tante kasihapa yang selama ini ada dalam bayangan kamu”

Jaka kembali menatap saya.
Saya pun tersenyum semanis mungkin.
Jaka:” Maksud tante?
Saya:” kamu kan ngebayangin ewean sama tante kalau lagi coli, nah kalau kontol kamu bisa bangun lagi kamu bisa ngewein tante sekarang”
Jaka pun bengong.

Saya:” Udah lepas celana kamu, itu basah sampai keluar oleh peju kamu”
Jaka pun berdiri dan saya lepaskan celananya sekalian sempaknya dan memang basah oleh cairan spermanya tadi.

Jaka:” kalau ibu tiba-tiba keluar gimana? jaka masih saja khawatir.
Saya:” Tenang saja, mereka masih lama” yuk saya menuntun Jaka menuju kamar tempat suami saya dan Bu Heti.
Jaka tampak heran tapi menurut saja tidak protes.

Saya mendekatkan kepala saya ke pintu, saya mendengar deritan ranjang dan desahan suami saya dan Bu Heti, berarti mereka sedang ngentot.
Saya membuka pelan-pelan pintu agar tidak terdengar, dan dapat terbuka karena tidak di kunci, saya buka sedikit saja, tampak Bu Heti telanjang bulat sedang nungging dan dikontoli suami saya dari belakang. Mereka sedang asyik bersetubuh sehingga tak mendengar pintu di buka.
Saya lihat Jaka bengong, tangannya menutupi kemaluannya.

Saya:” Tuh, ssssuuuttt, udah yuk, itu kenapa ditutup segala kontol kamu”
Sambil menarik tangan Jaka kembali ke sofa tanpa menutup pintu kamar.
Saya:” Liat sendri kan mamah kamu lagi dientot sama Om, tapi kalau kamu khawatari yang putar sofa biar membelakangi kamar saya”
Jaka menuruti dengan memutar sofa panjang agar membelakangi kamar saya.
Saya menangajak Jaka duduk di lantai.

Saya melepas daster saya juga kutang saya yang memang sudah terlepas kaitnya tadi oleh Jaka.
Saya pun tinggal memakai cangcut saja.
Saya:”ayo lepas baju kamu, jangan bengong saja”
Jaka pun menurut melepas bajunya, perutnya tampak berlemak, banyak maka juga ini anak, dalam hati saya, tapi kesempatan merasakan kontol perjaka tak mau saya lewatkan.

Saya:” Tarik lepas cangcut tante dong” kata saya manja.
Dengan tangan gemetar Jaka menarik lepas cangcut saya.
Saya:” Kalau kamu coli kamu suka ciumin cangcut tante gak?
Jaka menganggukan kepalanya.

Saya:” Ya udah, cium sekarang, hirup wangi heunceut tante”
Jaka pun menurut…
Saya:” Hehe, udah taroh cangcut tante, sekarang kamu kobel heunceut tante ya, bikin basah”
Sambil saya mengangkangkan paha saya dalam posisi duduk setenganh jongkok.

Jaka masih bengong dan hanya melotot melihat selangkangan saya.
Saya:” Kenapa Baok heunceut tante Dewi lebat ya, om sukanya kayak gini” tangan saya menarik tangan jaka dan menaruhnya di memek saya.

Jaka mulai mengelus-elus memek saya. Saya pun mendesah pelan agar jaka makin semangat dan berani.
Saya:” Aghhh, enak, mainin itilnya tante Dewi jak”
Jaka jongkok dengan bertumpu di kedua kakinya, dia sekarang mulai berari, jarinya dicolok-colokin ke memek saya.
Saya pun menuntuk jarinya agar pas di klitoris saya.
Saya:” Mainin di sini, ini itil tante, cewek bakal klepek-klepek kalo itilnya di mainin, aggh ia nikmat”
Sensasi itil saya dimainin ini anak bikin sayang melayang.

Saya:” kamu makin pinter Jak,ahhh enak Gusti ugghh mainin itil Tante augh”
Jaka mendengar desahan saya tampak semakin semangat.
Tangan saya pun menggapai kontolnya si Jaka lalu saya kocok-kocok saya mainin juga telurnya.
Jaka:” ah, enak Tan” kontol si Jaka perlahan mulai mengeras lagi. Sementara memek saya semakin basah.

Saya:” Jak, ayo mendekat sini”
Jaka pun mendekati saya, lalu saya kecup bibirnya dan saya tarik kepalanya ke payudara saya.
Si Jaka pun mulai menghisap puting susu saya yg sudah mengeras.
Saya:” Isap Jak, agh nikmat”
Jaka:” ada air susunya tan”
Saya:” ia, Tante kan nyusuin Revan, kamu tidak pernah lihat?
Jaka menggelengkan kepalanya lalu kembali menghisap susu saya.
Tangan saya masih meremas-remas kontolnya yg sekarang sdh ngaceng lagi.

Saya:” Jak, kamu duduk, selonjoran, sandaran di sofa”
Jaka pun menuruti perintah saya.
Saya pun segera mengangkangi kedua paha Jaka, kontolnya saya pegang dan arahkan ke memek saya, perlahan saya menurunkan pantat saya dan bleeessss…kontol si Jaka mulai tertelan oleh memek saya.

Saya pun segera naik turun sementara tangan si Jaka saya arahkan untuk memegang pantat saya.
Saya:” ayo, kamu juga goyang, imbangi gerakan tante”
Jaka pun menuruti perintah saya.
Saya:” ya gitu kamuakin pinter, ewe heunceut tante Dewi, ugh nikmat Jak”
Jaka:” ia, heunceut tante enak banget, saya baru pertama kali “
Saya:” tahan jangan cepat keluar kayak tadi ugh nikmat Jak”
Jaka:” uggh ia tan, ternyata ngewe itu nikmat banget”
Saya:” ia, makanya mamah kamu mau di entot om karena om kuat ngentotnya dan kontolnya panjang juga gede ugh”
Jaka tidak berkomentar dia kali ini menarik saya dan menarik turunkan pantat saya.
Saya:” ughhh, hisap lagi susu tante Dewi”

Jaka membenamkan kepalanya dan menghisap putting susu saya bergantian, bibirnya belepotan asi saya.

Jaka semakin mempercepat kentotanya.
Saya:” ugghh, kamu mau bucat?
Jaka:” jaka gak tahan lagi Tante, heunceut tante enak banget”
Saya:” ya udah bucatin aza” Sebenarnya agak kecewa, tapi untuk ukuran perjaka ya lumayan, saya jadi ingat waktu ngentot sama Asep dulu.

Jaka memegang erat pantat saya dan membenamkan kontolnya dalam-dalam.
Crooot…crooot..
Cairan spermanya membasahi memek saya.
Jaka:” ah, enak banget Tante”
Saya:” ia Jak, tapi lain kali kamu harus lebih nahan biar cewek yg kamu kentot puas juga”
Jaka menjawab sambil terengah-engah.
Jaka:” Tante belum puas?
Saya:” udah, kalau lebih lama lebih puas” saya tidak mau menjatuhkan mentalnya si Jaka.
Saya lumat bibirnya. Jala tampak kaget. Saya pun mengajarinya cara berciuman, saya masukan lidah saya kembali mulutnya, perlahan Jaka pun mulai membalas mengikuti yg saya lakukan.

Setelah itu saya pun berdiri dan duduk di hadapan si Jaka.
Saya:” Liat nich, banyak banget pejunya kamu sampai ada yg keluar dari heunceut tante, padahal sebelumnya udah keluar” memang cukup banyak juga peju si Jaka ini, mengalir keluar dari memek saya, jembut saya pun menjadi mengkilap karenanya.
Saya pun mengambil cangcut saya dan saya lap memek saya.
Saya:” nich, cium cangcut Tante, bau peju kamu” saya mengusap cangcut saat di mukanya si Jaka.
Si Jaka pun sedikit gelagapan, sperma dia pun menempel di mukanya sendiri

Jaka:” ampun udah Tante”
Saya:” hehe, kamu kan suka ciumin cangcut Tante kalau coli, entar-entar kalau mau coli bila saja cangcut Tante, kalau pas Tante ada bilang dulu ya biar Tante gak bingung nyariin” sambil bercanda dan saya pencet hidungnya.
Si Jaka pun tersenyum.
Saya pun segera mengenakan kutang serta daster saya. Sedang cangcut saya tidak saya pakai karena sdh basah untuk mengelap peju si Jaka tadi.

Saya:” Jak,cepat pakai baju kamu, dan taruh cangcut Tante ke mesin cuci dan ambilkan juga cangcut Tante yg baru ya, ada di gantungan dekat mesin cuci”
Jaka:” ia tan”
Jaka pun segera memakai pakaian sambil kembali celingak-celinguk melihat ke kamar takut ibunya keluar.

Jaka pun segera pergi menuju dapur.
Tak lama di kembali membawa cangcut warna pink dan memberikan kepada saya.
Saya pun segera mengenakannya.
Saya pun segera berpindah duduk di atas sofa.
Jala memilih duduk di bawah. Beberapa saat kami tak ada yg bicara sampai tiba-tiba pintu kamar saya terbuka dan Bu Heti keluar dari dalam kamar.

Bu Heti pun segera melihat ke arah kami, kebetulan si Jaka berdiri mendengar pintu kamar dibuka.
Bu Heti tampak terkejut melihat anaknya, dia segera membenahi kancing dasternya yg terbuka, kutangnya yg berwarna cream pun terlihat, rambutnya pun acak-acakan. Dia segera pergi melangkah ke kamarnya, tapi kemudian balik lagi.

Bu Heti:” Jak, kamu masuk ke kamar udah malam”
Jaka melihat ke saya, saya pun memberi isyarat agar dia pergi.
Setelah Jaka pergi Bu Heti pun duduk di samping saya, kepalanya sedikit tertunduk.

Bu Heti tidak berani kerap saya, dia pun berbicara kepada saya.
Bu Heti:” Neng, Jaka tadi di sini saja kan? Dia tampak khawatir.
Saya:” tenang Bu, Jaka dari tadi di sini, dia gak ada kemana-mana, jadi ibu tidak usah khawatir dia gak tahu yg terjadi di dalam.
Tampak wajah Bu Heti lega.
Bu Heti:” tadi saya kira bapak Cuma minta pijit aza, tahunya saya disetubuhi juga”
Sedikit malu-malu.
Saya:” udah, sekarang Bu Heti istirahat saja biar tidak kesiangan besok, saya juga mau istirahat takut kesiangan besok harus kerja”
Bu Heti pun pamit meninggalkan saya.

Saya pun segera mematikan tv dan masuk ke dalam kamar.
Saya lihat suami saya sdh terkapar dan hanya memakai kolor sdh mengorok.
Sebenarnya saya masih gantung, memek saya masih gatel pengen disumpel kontol tapi tidak tega membangunkannya.

Saya pun berbaring di sebelah suami saya iseng tangan saya masuk ke celana kolor suami saya dan mulai meremas-remas kontolnya yang masih lemas, ternyata walau saya remas pun masih belum mau menegang, saya pun melepas kolor suami saya, dia sdh tidak mengenakan sempak. Kontolnya masih layu, perlahan saya menciuminya, ada sedikit jijik karena kontolnya tadi masuk ke memek Bu Heti.

Tapi saya pun masih sange, akhirnya saya masukan ke mulut saya dan seperti kena setrum perlahan kontol suami saya mulai menegang, terdengar leguhan dari suami saya, tapi matanya masih tertutup rapat. Saya pun berusaha keras membangunkan kontolnya lagi, saya jepit diantara kedua susu saya dan saya dorong perlahan. Ternyata suami saya sdh membuka matanya dan tersenyum kepada saya.

Suami:”Koq belum tidur mah, mamah sich gak mau layanin papah malah nyuruh Bu Heti buat ngelayanin Papah”
Saya:”Hehe, tapi papah puaskan biar dilayanin Bu heti”
Suami:” Ya lumayan mah, udah lama Papah gak ngentotin Bu Heti”
Saya:” Gimana tadi papah dipijit dulu sama Bu Heti? Sambil saya tetap mengocok kontol suami saya yang saya jepit dibelahan susu saya.
Suami:” Ughh ia, pegal-pegal juga Papah, ya menurut kata mamah, papah minta pijit dia, ternyata enak juga pijitannya”
Saya:” Wajar, ternyata dia sempat kerja mijit juga Pah, sebelum kerja di sini”
Suami:” Mamah tahu dari mana?
Saya:” Dari Jaka”
Saya merasakan kontol suami saya sdh semakin mengeras.

Saya:” Pah, mamah masukin ya” Tanpa menunggu jawaban Dendi saya segera mengangkanginya dan mengarahkan kontol suami saya ke memek saya. Tanpa melepas cangcut, saya memasukan kontol suami saya melalui celah-celahnya….dan bleeess. Kontol suami saya pun tertelan oleh memek saya yang kebetulan masih basah oleh peju si Jaka.

Suami:” Ugh koh basah dan lengket, eh mamah ganti cd juga”
Saya:” Ia, cangcut yang tadi mamah pakai basah, jadi ganti, ughh ayo kentot Pah enaaak…mamah gantung sama Jaka tadi”
Suami saya sedikit terkejut.
Suami:” Gantung, jangan-jangan, terus koq bisa celana dalam mamah basah, ada hubungannya sama Jaka? Sambil tangan suami saya menaik turunkan pantat saya.

Saya:” Ia, cangcut mamah basah mamah pakai buat ngelap peju jaka di heunceut mamah Pah…”
Suami saya seketika mulutnya menganga..
Suami:” Mamah ngentot sama si Jaka? Dia kan masih anak-anak”
Saya:” Ia, mamah ngentot sama Jaka Pah, tapi dia udah dewasa koq,anak-anak dari mana, kontolnya juga lumayan gede juga walau gak segede Papah”

Sambil saya menaik turunkan pantat saya.
Suami:” Uggh mamah benar-benar binal, anak pembantu aza diajak ngentot”
Saya:” Hehe tapi jaka akhirnya ngaku dia yang suka ambil cangcut mamah, buat coli katanya, ughhh enak Pah, mamah mau dapet”
Suami:” Ya Pasti ngaku, udah mamah kasih memek…ughh Papah juga jadi tambah nafsu, mau keluar”
Saya:” Barengan Pah…”

Suami saya semakin cepat menaik turunkan pantat saya, tangannya mencengkram erat pantat saya.
Saya:” Uggh mamah dapet juga” saya pun mengejang, akhirnya orgasme juga…
Tak lama suami saya menarik pantat saya agar rapat dengan pahanya dan membenamkan kontol nya dalam-dala, sayapun merasakan semprotan pejunya, rasanya masih cukup banyak meski dia habis ngentot dengan BU Heti.

Suami:” Ughhh ngilu Mah, udah banyak keluar tadi waktu ngentot sama bu Heti”
Saya:” Tapi kayaknya banyak juga ini peju Papah” sambil saya bangkit lalu melepas cangcut saya yang kembali basah oleh cairan saya dan peju suami.
Saya pun duduk disebelah suami sambil menghadap kepadanya.

Saya:”Tuch liat heunceut mamah basah nich oleh peju papah, pada keluar, mungkin karena banyak juga peju Jaka di dalam”
Saya pun memperlihatkan memek saya yang basah dan jembut saya pun basa dan beberapa bagian menjadi berwarna putih oleh cairan peju.
Suami saya memperhatikan beberapa saat dan tangannya mengobel memek saya.

Saya:” Ugg udah Pah, mamah ke kamar mandi dulu ya..”
Saya pun segera meninggalkan suami saya.
Saat saya kembali suami saya sdh tertidur, Nampak wajahnya sangat lelah. Saya pun segera menarik selimut dan berbaring di sebelah suami saya.

Besok paginya saya beres-beres rumah sebentar dan menyiapkan sarapan, setelah suami saya sdh berangkat, Saya pun bersiap untuk pergi ke kantor.
Seperti permintaan si David, hari ini saya menggunakan kemeja lengan panjang dan blazer. Saya pun membawa jubah rompi saya karena saya memakai rok panjang ketat warna kuning yang cukup tipis meski tidak tipis-tipis amat. Tapi karena sangat ketat cangcut saya pun mencetak pantat bulat saya. Sebenarnya saya pengen pakai g-string tapi karena roknya seperti ini sayapun memutuskan memakai daleman yang biasa, saya putuskan memekai warna putih agar tidak terlalu kelihatan.

Jam Delapan lebih saya pun sampai di kantor, seperti kemaren masih sepi baru ada satu orang yang datang, apa pada malas semua ya, saya pun segera masuk ke ruangan Pak David. Ternyata belum ada juga orangnya.
Saya pun mulai mengerjakan tugas saya. Saya lihat di luat ruangan sdh banyak yang datang, tapi Pak David belum muncul juga. Sampai saya mendapat pesan Wa dari dia katanya dia langsung meeting.

Sekitar jam 10, si David baru muncul, dia langsung masuk dan tersenyum kepada saya lalu duduk di mejanya.
David:” Pusing aku butuh refreshing, jalan-jalan yuk Wi”
Saya:” Hehe bisa saja bapak” ini kan jam kerja.
David:” Dewi kamu ke sini”
Saya pun segera menghampiri Pak David.
David:” Oh bagus kamu sdh menuruti intruksi saya, sekarang tolong berikan dokumen ini ke Pak Marthin, bagian keuangan, kamu Tanya sma shinta di ruangannya dekat sini saja, kamu kasihkan sekertarisnya saja si Tantri, paling Pak Martinya gak ada”
Saya pun menerima map warna pink dari Pak David.
Saya:” Oh baik Pak” Saya pun berjalan menuju pintu keluar.
Saya sempat menoleh ke Pak David yang begitu focus memperhatikan pantat saya.

Saya tak lupa mengambil rompi jubah saya yang saya gantung dekat pintu lalu ke luar untuk mengantar dokumen.Setelah sebelumnya bertanya kepada teman yang lain saya pun menuju ruangan Pak Martin yang ternyata adalah direktur keuangan.Ternyata memang orangnya sedang dinas luar saya pun menitipkan ke sekertarisnya.

Segera saya kembali ke ruangan, setelah menaruh jubah saya, saya pun duduk kembali di kursi saya.
David:” Gimana sudah?
Saya:” Sudah Pak, saya titip mbak Tantri”
David:” Bagus, bisa kamu ke sini?
Entah mau nyuruh apa lagi, saya pun mendatangi mejanya kembali.

David mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, book kecil berwarna merah, seperti tempat perhiasan. Dia pun memberikannya kepada saya.
David:” Ini hadiah buat kamu,karena sdh menuruti permintaan saya ayo buka” wah sdh mulai gak bener, dia memberi hadiah pasti minta imbalan. Tapi lumayan lah.
Saya pun membukanya, dan ternyata sebuah kalung berlian yang tentunya tidak murah, dan saya yakin imbalan yg diminta juga tidaklah murah.

Saya:” Ini buat saya Pak?
David:” Ia, karena kamu sekertaris yang baik hehe, ayo pakailah atau saya yang pakaikan”
Saya:” Nanti saja pak, lagian saya pakai pakaian tertutup, jarang memakai perhiasan”
David:” Ya sudah, di simpan saja ya”
Saya pun berjalan ke arah jubah saya dan memasukannya ke dalam rompi, wah royal juga dia, kenapa si Luna mau keluar, makin menjadi misteri.

David:” Bu Dewi bisa kemari lagi?
Tumben manggilnya pakai bu, saya pun segera menuju meja si david lagi.
Saya:” Ia Pak”
David:” Boleh saya minta tolong sesuatu?
Saya:” tentu pak, bapak kan atasan saya”
David:” Tapi ini bukan, maksud saya ini tidak terkait pekerjaan”

Saya pun mulai curiga, jangan-jangan dia mau ngajak saya tidur, baru juga kerja dua-tiga hari.
Saya:” Ia Pak, bilang saja”
David:” Duduk, santai dulu” David menyuruh saya duduk, dari tadi saya memang berdiri di samping mejanya.
Saya pun duduk di depan dia.
David:” Saya tadi habis meeting sama CEO yang merangkap owner di sini, pusing banyak masalah terutama terkait penjualan produk”
Saya pun manggut-manggut saja.

David pun meneruskan ceritanya…
David:” Saya pusing, pengen refresh kembali, mungkin Luna sdh ngasih tahu kamu kalau saya lagi pusing biasa gimana”
Saya pun menjawab sekenanya karena memang Luna tidak jelas, sepertinya banyak yang dia tutupi.
Saya:” Ia sdh”
Saya lihat David diam sejenak. Saya berpikir dia memang mau mengajak saya tidur.

David:”Bu Dewi,Cuma berdiri”
Saya tidak banyak bertanya lagi, saya pun menurut saja, saya pun berdiri sesuai permintaannya.
David:”Sexy, cantik, elegan, ayo berputar membelakangi saya”
Saya pun kini membelakangi dia.
David:”ckckc, mantap, kalau bu Dewi belum punya suami saya pasti nikahi buDewi” Gombal banget kan.

David:” Hempz, bu Dewi pakai cangcut warna apa, gak begitu jelas”
Saya:” Putih Pak”
David:” Besok-besok pakai yang warna gelap, biar saya bisa lihat dengan jelas”
Saya:” Ia Pak”
Tiba-tiba saya merasakan tangan yang mengelus-elus pantat saya. Tapi Cuma sebentar, saya lihat David sdh duduk kembali.

David:” Bu Dewi, sekarang lepaskan cangcut ibu”
Seperti yang kuduga, masa dia mau melakukannya di sini.
Saya:” Tapi pak, nanti kalau ada yang masuk ke ruangan ini bagaimana?
Saya lihat si David menuju pintu dan menguncinya.
David:”Tenang, aman, biar banya kaca orang gak bisa lihat ke dalam dengan jelas.

Saya pun menuruti perintah si David, saya lepaskan cangcut berwarna putih yang saya kenakan dengan sedikit susah payah karena rok yang saya pakai sangat ketat. Akhirnya lepas juga, saya masukan ke saku kemeja saya.
David:” Kasihkan saya cangcut kamu”
Saya pun mengeluarkannya kembali dan memberikan cangcut saya ke Pak David.
David segera menerimanya, lalu dia menciumi cangcut saya.

David:”hempz Wangi memek kamu, sudah bu Dewi kembali ke meja kamu”
Saya pun kembali ke meja saya, saya pikir dia akan menyetubuhi saya.
David saya lihat menurukan celananya, tapi kemudian saya tidak bisa melihatnya lagi , sepertinya dia sedang coli. Saya pun bersikap biasa lagi, menyibukan diri dengan pekerjaan saya.

Sekitar 5-10 Menit berlalu saya lihat David berdiri menuju pintu keluar, dia sudah rapi kembali lalu membuka kunci dan kembali ke mejanya. Tak lama dia balik lagi menuju meja saya dan memberikan cangcut saya kembali yang digulungnya.
David:” Pakai lagi”
Saya pun menerimanya, tapi tercium bau yang sangat menyengat yang saya hapal betul ini bau peju.
Saya pun membuka lebar cangcut saya ternyata memang basah oleh spremanya si David.

Saya:” Pak, basah, masa saya pakai?
David:”Pakai kembali cangcut kamu” Ucap dia dengan tegas.
Saya pun menuruti, dengan susah payah cangcut yang sdh basah tersebut saya kenakan kembali. David memperhatikan dengan seksama paha saya yang terlihat saat saya mengenakannya.
David:” Mulus sekali sama seperti Luna”
Saya:” Jadi bapak biasa melakukan ini ke Luna juga?
David tidak menjawab hanya tersenyum dan kembali duduk di mejanya.

Sialan, saya merasa kurang nyaman memakai celana dalam yang basah oleh peju dia, berarti dia suka melakukan seperti ini juga dengan Luna. Apa dia punya kelainan, ah gak perduli yang penting dia sdh memberikan kalung berlian yang tentu sangat mahal. Mungkin biar aku menuruti kemauan anehnya.

Saya pun duduk senyaman mungkin, sampai akhirnya sepertinya pejunya mengering, setelah itu tidak ada kejadian apapun. Saya pun pulang ke Rumah dan sampai sekitar setengah enam, suami saya belum datang. Segera saya mandi, setelah mandi dan berganti pakaian saya pun memeriksa kalung yang diberikan si David, takutnya palsu. Setelah yakin asli saya pun mengenakannya.

Saya pun bermain dengan anak-anak menunggu suami pulang. Jam setengah 7 baru suami saya pulang. Setelah makan malam kami pun nonton tv sebentar, sampai anak-anak tidur.
Setelah anak-anak tidur saya dan suami masuk ke dalam kamar, si Jaka yang itu nonto beberapa kali mencuri pandang kepada saya, mungkin berharap bisa nidurin saya lagi, lain kalin aza ya Jak.

Saat itu saya pun sdh berada di dalam kamar dan berbaring dengan suami saya.
Suami:” Mah, dari tadi papah penasaran, mamah beli kalung baru ya, papah belum pernah lihat”
Saya tersenyum mendengarnya, saya pun menceritakan kejadian di kantor tadi siang.
Suami:” Wah, haha kasihan mamah, pasti pikirnya bakal dapat kontol gede lagi taunya hahaha”
Saya:” Puas ngejek, padahal mamah dah berharap waktu dia nyuruh mamah lepas cangcut terus dia dorong mamah nungging berpegangan di meja terus dia masukan kontol gedenya ke heunceut mamah”

Suami:” Hehe, tapi dapat kalung mahal”
Saya:” Ia, padahal heunceut mamah nyut-nyutan waktu itu Pah hahaha”
Suami:” Dasar nakal, sekarang nyut-nyutan gak, mana papah pegang”
Suami saya pun meraba selangkangan saya .
Saya:” Ia, jadi nyut-nyutan juga hehe, Pah, bisa hubungi si Heni, seperti diskusi kita kemaren, biar dia kontak anggota Dewan itu, papah mau beli tas mahal ah”
Suami:” Terus kalau deal kan mamah sibuk kerja?
Saya:” Mau izin sama si David kalau deal….. dan mau belajar mijit sama bu Heti hehehe”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku