Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Ibuku Berjilbab Kuentot

Hari ini adalah hari graduasi. Lautan manusia berpakaian toga merah hitam memenuhi balai Samdura. Kulihat wajah teman-teman dan semua orang yang hadir disini tampak ceria. Senyum mereka merekah  Yah siapa juga yang tak senang setelah disiksa dengan skripsi dan ujian.  Joni. Aku lulus dengan cumlaud. IP ku sempurna sempurna. Selain itu aku telah mengukir segudang prestasi yang mengharumkan nama universitasku. Itulah mengapa saat ini aku berdiri di podium, menyampaikan pidato. Saat aku berada di atas panggung kulihat ibuku yang berjilbab duduk di kursi bagian paling depan. Kursi VIP. Jilbab biru muda menutupi kepalanya. Kulihat wajahnya yang menua, tersenyum bangga padaku. Matanya tampak berkaca-kaca terkena lampu di hall ini. Aku tidak akan berdiri disini sekarang, bila tanpa dukungan dan pengorbanannya. Pengorbanannya sungguh banyak. Waktu aku berumur 10 tahun, aku didiagnosa suatu penyakit langka. Hanya 1 dari 100.000.000 orang di dunia yan

Asmara Guru Berjilbab

Akhwat cantik berjilbab,kadang justru membuat penasaran dan punya daya tarik tersendiri.Apalagi jika bertubuh montok,kadang tercetak jelas di balik kain jilbabnya.Ia cenderung alim, namun di balik semua itu ia tetaplah seorang wanita yang punya hasrat, nafsu, dan gejolak birahi yang siap menyerang kapanpun dan di manapun. Bu Umi Faizah, ibu guru cantik sensual yang berjilbab, adalah guru bahasa inggris di sebuah SMU di xxxx Penampilannya yang anggun, dengan tubuh padat berisi yang selalu terbungkus gamis panjang, mengenakan kerudung cantik, semakin menambah keanggunannya. Sungguh anggun sosok akhwat berjilbab ini. Bu Umi berkulit kuning langsat bertampang Jawa, yang sangat cantik dan manis, dengan kulit putih bersih, tinggi badan sekitar 165 cm, potongan muka manis, agak memanjang dengan dibalut jilbab yang sangat menawan hati. Di balik baju muslimnya..,tercetak tonjolan teteknya yang montok, sedangkan pinggangnya amat langsing dengan perut yang rata,

Korban Pelet 3: Sofie

Aku kenal Sofie ketika pulang dari rumah Oom Dhar. Perjalanan Jakarta - Semarang kami tempuh dengan naik pesawat. Tak ada yang istimewa dari perjalanan itu selain aku bisa berkenalan dengan salah seorang pramugarinya yang sexy. Namanya Sofie, tubuhnya sedikit kurus tapi buah dadanya montok banget. Sebenarnya kulit tubuhnya agak gelap, tapi tak apalah, kesannya kayak cewek latin. Aku berpura-pura pergi ke toilet, tapi sebenarnya menemui cewek pramugari itu. Langsung saja aku ajak cewek itu berkenalan dan sok ramah tamah memberikan nomor HP. Dari situah aku tahu bahwa Sofie yang berumur 28 tahun itu sudah menjanda tanpa anak. Dan akupun jadi tahu kalau Sofie hidup sendiri di sebuah rumah di daerah Bintaro. Ketika pesawatnya mendarat segera aku berpura-pura tidak bisa melepas sabuk pengamannya. Dengan senyum penuh pengertian Sofie datang membantu, tentu saja diiringi dengan ledekan keluargaku. "Mbak bisa bantu lepaskan sabuk pengaman saya." pintaku. "Oh iya, tentu saja. Pen

Korban Pelet 2: Sri

Setelah puas dengan Gina (Korban Pelet 1), aku segera pergi menyusul orang tuaku ke rumah Oom Dhar di Semarang. Oom Dhar sedang merayakan resepsi pernikahan putrinya, Wulan yang biasa diistilahkan ngunduh mantu. Dasar aku ini playboy tulen, tahu aja barang bagus. Mataku berbinar-binar, dadaku berdentang-dentang dan pikiranku berubah ngeres ketika sekilas ekor mataku menyambar sesosok mahluk menarik sedang ngobrol dengan mempelai perempuan. Aku segera mendekati cewek cantik itu. Dengan sedikit basa-basi aku perkenalkan nama. "Hai, aku Dony, sepupunya Wulan," sapaku sambil mengulurkan tangan. "Hai juga," jawab cewek itu malu-malu menjabat tanganku. Wulan yang melihatnya tertawa mengikik. Aku segera menyikut bahunya agar tahu keinginanku. "Dia Sri, temanku di kampus Don," ujar Wulan. "Ohh.." Jadi temen kampusnya Wulan, toh. Pantas saja masih muda. Kuperkirakan usia cewek itu sekitar 23 tahun. Mana kulitnya yang kuning langsat, hidungnya mbangir, pip