Cerita Seks: Teman Seks Baru Wita


 kali itu hendak pergi, memang tak lama datang Gabriel dengan mobilnya. "wah udah nunggu lama ya Wita...", "enggak kok mas...", "iya udah ayo berangkat..." Wita ternyata diajak pergi kekota. Wita sih senang senang saja, yang penting ia dapet uang setelah itu.  Sebelum Wita pergi, muncul seorang cewek yang mengarah kerumah Wita, "Ehm, Dena... kamu jaga rumah dulu ya..." ,"iya mbak Wita...", "iya udah aku pergi dulu..." Wita pun pergi dengan Gabriel. Memang kini Wita punya teman dirumahnya itu, seorang cewek bernama Dena. Dena memang salah satu kenalan Wita, cewek itu tidak kalah mempesonanya dengan Wita. Dena dihari sebelumnya juga sempat mampir ketempat mbah Durna, jadi ia juga sudah punya wejangan sendiri. "Permisi...", "ooh iya pak...", "eh, Witanya kemana?", 'ooh mbak Wita tadi keluar pak..." ,"ooh gitu... kamu ini siapa?", "aku Dena..." ,"ooh Dena ya... wah wah..." Dena sudah kedatangan tamu saja dipagi itu. Dena memang belum tau kalau akan banyak terjadi kegiatan seru dirumah Wita itu.
"...Nanti Wita mau beli apa?", "enggak tau nih mas Gabriel...", "nanti beli baju aja deh ya... sekalian biar bisa buat foto juga...", "ooh iya deh mas...", "hehe... kamu tambah cantik aja ya...", "duh bisa aja mas Gabriel..." gabriel memang sangat senang kini berkendara ditemani Wita yang montok itu. Gabriel segera mengantar Wita membeli pakaian baru saja, setelah itu baru ia ajak ketempatnya, untuk mengambil foto Wita lagi.
Wita sangat senang juga hari itu, ia sempat berfikir apa yang terjadi dengan Dena dirumah sana sekarang? Tampak Wita tidak perlu gusar, ia percaya Dena bisa melewati hari dirumah itu. Kembali kerumahnya sana, Dena ternyata sudah sibuk membiarkan tubuhnya digrayangi tamunya tadi. "hehe... iya gak beda jauh kok sama Wita...", "hm... gitu ya pak...aahn..." ,"iya udah kalau gitu uangnya itu tadi buat kamu aja ya Dena...", "ooh...ngh...makasih ya pak...", "iya... beneran kamu lebih muda dari Wita ya?", "iya... beneran pak...ahn.." pria itu cukup kagum, meski lebih muda dari Wita, Dena tampak tubuhnya cukup berisi tak jauh beda dengan Wita. "hehe...hmm... Dena... kamu bisa keluarin susu juga enggak?", "susu?", "iya...dari sini nih...hehe..." Dena mulai merasakan toket besarnya diremas remas, "aah...enggak itu pak...eh...wah..." Dena kaget, karena merasakan hal yang berbeda ketika toketnya diremas remas, ia kemudian sadar bajunya jadi basah karena susunya pun keluar. "nah itu keluar tuh..." ,"wah...iya..mh... bentar pak...ah... Dena lepas dulu..." Dena kemudian sibuk melepas pakaiannya, memang ia tinggal dirumah Wita itu namun  tidak membawa banyak pakaian. "ooh bagus bagus...hehe..hmm..." baru sebentar Toket besar Dena kelihatan, langsung dipegang lagi oleh pria sange didekat Dena itu. "aahn..mngh...", "Dena... tiap hari Wita itu pasti suka bagi bagi susunya ke orang yang kerumahnya...", "ngh...aah... gitu ya pak..uh..", "iya... soalnya kalau gak dikeluarin kan bisa bikin sakit...terus kalau dibuang kan juga gak baik toh..", "hmm...iya juga ya pak..uh..ngh..." Dena mulai melihat puting susunya dipencet pencet, lalu air susu muncrat muncrat keluar. "hehe... hmm...ummh... mm...sluurp..mh.." Pria sange tadi tiba tiba sudah pindah kedepan Dena, langsung mulutnya namplok pada puting susu Dena, diemut dan dikenyot, lalu disedot terus, pria itu akhirnya bisa menikmati susu segar dari puting kenyal Dena. "aah..ngh..mh..." Dena masih adaptasi, karena memang baru pertama ia menyusui seorang pria. "umm..sluurp..aah...Dena sambil tiduran aja enak...", "iya pak..ah...aahn..." Dena malah tiduran, tentu toket besarnya jadi lebih enak disantap. Toket montok nan kenyal itu masih terus diremas remas, saat puting susunya bergantian dikenyot dan disedot susunya. Pria sange itu sangat senang, meski Wita tidak ada, gantinya ada Dena yang juga tak kalah asyik untuk dinikmati. Makin panas aksinya, pria itu mencopoti pakaian Dena yang lain juga, ia juga ikutan telanjang. Ia minum susu sebentar sampai ia siap ngentot dengan Dena.
"...makasih mas Gabriel...", "iya... udah selesai belum cobain pakaian barunya?", "udah deh mas..." Wita memang sudah dapat pakaian baru, saat itu ia juga sudah ada ditempat Gabriel, dan sudah mencoba pakaian barunya itu. "iya udah aku foto bentar ya..." ,"iya mas Gabriel..." Wita pun mulai bersiap untuk diambil fotonya. Wita bergaya dan berpose ketika mulai diambil fotonya oleh Gabriel. "Hebat Wita... sekarang foto dikamar yuk...", "ooh iya mas Gabriel..." Wita kemudian diajak kekamar. "nah udah lanjut nih..." ,"kamarnya mas Gabriel bagus banget..." Wita terkesan dengan kamar istimewa Gabriel, kasur berukuran besar, dengan perabotan kamar yang lengkap disekitarnya, membuat Wita senang. "hehe masa sih?", "iya bagus banget..." Gabriel sempat memfoto Wita yang sibuk melihat lihat seisi kamar itu. "hari ini kamu bisa pakai kamarku nih... bebas deh...", "wah...hehe..." Wita kemudian naik kekasur, ia kemudian baru mengambil pose. "oke siap ya Wita..." Gabriel lanjut mengambil foto Wita dikamar itu. "udah mas?", "iya udah banyak sih..." ,"ehm... foto gak pake baju juga gak ini mas?", "wah iya itu belum Wita..." ,"hmm iya bentar mas Gabriel..." Wita dengan senangnya mulai melepas pakaiannya itu.  Gabriel tidak bisa puas melihat tubuh indah Wita, nafsunya selalu mengalir cepat membuatnya ingin segera memeluk tubuh montok Wita. "udah bentar aja ya fotonya Wita..." Gabriel cepat cepat saja mengambil foto Wita yang sudah telanjang itu. "kenapa emangnya mas? eh...aahn..." Gabriel menaruh kameranya, ia langsung naik kekasur dan memeluk Wita. "udah gak kuat ini...", "ooh...hehe...mas Gabriel..aahn..." Mulai Gabriel bersiap menikmati tubuh Wita dirumahnya itu.
"pak...aah..itu..aahn...", "hehe...kenapa Dena?", "engh... besar banget pak...aah..." Dena kali itu sudah sibuk diajak ngentot, tubuhnya sudah ditindih, memeknya sudah mulai disodok sodok penis besar pria sange. "hehe iya dong..ngh..uuh..umm..mmh...sluurp...aah..mm.." Pria itu tak lupa untuk melanjutkan menyedot susu langsung dari puting kenyal Dena. Dena tak mengerti bagaimana pria yang datang kerumah itu begitu bersemangat untuk bersetubuh dengan cewek montok itu. "aah...aah..ngh...", "ummh..sluurp..mmh...aah... Dena belum coba susunya ya?", "ehm...belumm...ngh..", "nih..ummh..sluurp..mmh..cup...mh.." Pria itu menyempatkan mengisi mulutnya dengan susu, lalu ia cium Dena agar cewek itu bisa menikmati susunya sendiri. "mmgh..nh...mmh..aah...", "hehe.. enak enggak...", "mmh...ah...i...iya...enak..aahn...", "hehe... kamu nanti cobain susunya Wita juga tuh ya...hehe..uh..." Pria itu tak mengerti begitu enaknya ngeseks dengan Dena, dulu saat ia mencoba menyetubuhi Wita memang harus bergantian dengan pria lain jadi tidak bisa bebas seperti saat dengan Dena sekarang. "nngh..aah..ah..aahn..." Wita sempat mengerang hebat saat ia klimaks, ia semburkan cairan kewanitaan dari memeknya, "wah wah... hebat..." Pria tadi menarik keluar penisnya  dari memek yang banjir itu. "ngh..uuh..uuh...", "hebat Dena ya...", "ngh..aah...ummgh...ngh..hhgh.." Dena baru merasa memeknya terbebas dari penis tegak, kini cewek itu malah mendapati mulutnya yang disuguhi penis. "uuh..ngh...ini nanti yang keluar juga gak kalah enak dari susu kamu loh  Dena...hehe..ngh..." Pria itu asyik saja menggerakan penisnya maju mundur, Dena hanya bisa mengatur nafas sembari ia emut juga penis tegak dimulutnya itu. Tak beberapa lama, pria sange itu pun tak kuasa menahan klimaksnya, Croot croot, ia isi mulut Dena dengan sperma. "mmgh...gmmgh..gleeg..mh..uhuk..mh..." Dena bahkan menelan sperma yang ada dimulutnya itu. "wah...gimana enak enggak...hehe..." ,"rasanya... itu...", "udah bilang enak aja...hehe...uuh... Bentar ya Dena..." Pria itu bergegas berpakaian, Dena masih sibuk merasakan tubuhnya yang habis disetubuhi. "ngh..uuh...", "Dena, ini aku tambahin ya buat kamu...", "ooh...iya makasih pak..." ,"aku pulang dulu ya...hehe..." Pria itu bergegas pulang, karena sebenarnya ia juga harus lanjut kerja disawah. Dena pun memutuskan istirahat dulu, setelah ia hitung uang yang ia dapat dari pria tadi.
"...aah...iya belum Wita keluarin dari pagi mas..." ,"mmh...sluurp...pantes dari tadi aku minum masih keluar aja ya..ummh..sluurp..." Gabriel sudah asyik sibuk nyusu ditoket besar Wita itu. Wita tidak diam saja, ia sibuk juga mengocok penis tegak milik gabriel. Memang Gabriel juga lekas melepas pakaian, tentu agar lebih leluasa dan bisa berdekatan dengan Wita. Kini sembari ia nyusu, Gabriel sibuk terus menyedot susu dari puting menonjol Wita itu bergantian. "...ngh... mas Gabriel...", "..sluurp..ah...iya Wita...", "aku jadi pengen...uuh... tinggal dikota...", "...kalau gitu nanti kamu tinggal disini aja ya Wita..." ,"ngh...tapi mas...", "udah rumah kamu itu biar dijagain itu temen kamu... siapa...", "Dena...", "iya biar dijagain Dena, kalau bisa ia ajak teman juga kerumah itu..." ,"hmm...iya mungkin nanti aku..eh..." Wita tiba tiba mendapati tangannya basah karena sperma yang muncrat dari penis tegak Gabriel. "uh..uh..ngh.." ,"hmm...mas Gabriel..mmh..ummh..ngh.." Wita menjilati sperma ditangannya, cewek itu bahkan menyempatkan diri mengulum penis Gabriel itu dan disedot agar sperma yang tersisa bisa ia nikmati. "wah..uuh..ngh..", "mmgh..gleg..aah... ngh... mas Gabriel..." Wita mulai sibuk mengambil posisi, ia buka kedua pahanya lebar lebar, agar Gabriel bisa melihat memek Wita yang sudah agak basah itu. "hehe...iya Wita..ummh...mmph..mmh...", "aahn..ngh..aah..." Wita keenakan saat kini memeknya sibuk disepong oleh Gabriel. Gabriel terus membasahi memek Wita itu, sampai ia mulai merasakan penisnya sendiri sudah tegak lagi. "Wita...ngh..uh..." Gabriel bangkit, lalu ia siapkan penis tegaknya itu. "ngh..iya mas... masukin...ayo...ah..ngh.." ,"uuh...massukk...uh..nmgh..." Sleeb, penis tegak Gabriel masuk dengan sempurna dalam memek hangat Wita. "aahn..aah..uh..." Wita mengangkat tangannya, Gabriel faham, ia segera memeluk Wita, Wita pun memeluk Gabriel. "uuh... Wita...ngh..uuh.." Gabriel mulai menggesekan penisnya itu maju mundur dengan enak. Wita mulai mendesah dengan suara yang makin menggoda, membuat gabriel makin senang. "aahn..ah..uuh..auh...mmh...aahn...", "Wita..cup..mh..ngh..cup..." Gabriel mengajak Wita bercumbu, tentu diladeni juga oleh Wita. Makin asyik saja Gabriel dan Wita ngeseks dikamar mewah itu.
"aahn..ah..ah...ah" Wita jelas tidak diberi jeda istirahat, Gabriel terus menghajar memek Wita dengan penis tegak, Sleb sleb sleeb, terlihat begitu cepat penis tegak Gabriel melaju maju mundur menghantam memek Wita, terlihat muncrat muncrat cairan dari memek yang terus dihajar itu. Wita juga diajak menikmati posisi seks lain, tentu dengan ranjang yang luas Wita bisa diajak ngeseks denga posisi apa saja.  "uuh..ngh...aah...mmh... Wita..uh...", "ah..mas.. gak papa..ah...", "tapi..ah..." Gabriel tak tahan, ia ingin klimaks, tapi ia masih ingin terus menggenjot memek Wita itu. Alhasil, Croot croot, ia isi memek Wita dengan sperma. "aah...aah..aauuh.... ngh..", "uh..ah.mh.. luar biasa...." Gabriel mundur sebentar, ia menghela nafas dulu. Wita tampak sibuk merasakan memeknya yang bergejolak. Setelah beberapa saat, Wita bisa berfikir jernih. "mas Gabriel...", "i..iya Wita..." ,"bentar ya mas.." Wita menyempatkan pergi kekamar mandi mengurus memeknya itu. Setelah itu ia kembali kekamar. "wah...Wita...", "Mas Gabriel udah capek?", "hmm...enggak kok...", "kalau capek tidur dulu deh yuk...", "ooh iya... kamu pengen tidur dikamar ini kan ya...", "iya... sini mas..." Gabriel pun menemani Wita tiduran dikasur itu. Mereka sempat ngobrol lagi sebentar, sebelum mereka istirahat. Hari masih panjang, jelas malam nanti Wita juga ngeseks lagi dengan Gabriel.

No comments:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku