Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Pemuas Nafsu 3 Cewek Semok

Perkenalkan namaku Joni, usiaku saat ini 26 tahun, tinggi 174cm, badan atletis dan kulit putih. Kata para tetangga aku adalah anak haram dari hasil hubungan gelap ibuku dan majikannya dahulu saat bekerja menjadi TKI di singapura. Alhasil sejak kecil aku sudah terbiasa tertekan mental, selalu diejek anak haram oleh teman-teman dan tetangga. Maklum, ayahku (suami ibuku) meninggal saat aku masih dalam kandungan dan setiap aku bertanya pada ibu, jawaban yang keluar hanya air mata. Aku tumbuh menjadi sosok yang bermental baja dan sejak SMA aku memanfaatkan wajah indoku untuk menggaet cewek dan morotin uangnya tetapi tidak pernah sekalipun aku melakukan hubungan badan karena takut anak yang terlahir akan bernasib sama sepertiku. Tetapi hal itu berubah, saat aku memasuki kelas 2 SMA dan pindah sekolah di kota Malang bersama pamanku. Bisa dibilang kehidupanku berangsur membaik terutama soal penampilan dan uang, karena aku memang di beri ATM khusus oleh pamanku yang bekerja di

Ibu Kost

Pagi itu aku tengah sibuk membenahi kamarku. Sebuah kamar kontrakan yang baru kutempati sejak sebulan lalu. Maklum, kamar berukuran 3×4 meter itu berdinding papan dan terletak di bagian belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi. Apalagi papannya sudah banyak yang renggang dan berlubang hingga bila malam tiba, angin menerobos masuk dan menebarkan hawa dingin menusuk tulang. Hanya bagiku, mendapatkan kamar kost dengan kondisi seperti itu pun merupakan anugerah tersendiri. Sebelumnya aku nyaris patah semangat ketika mendapati harga sewaan kamar yang rata-rata sangat mahal dan tak terjangkau di kota tempatku kuliah di sebuah PTN. Hingga ketika Bu Halimah pemilik warung makan sederhana menawariku untuk tinggal di tempatnya dengan harga sewa yang murah aku langsung menyetujuinya. Oh ya, Bu Halimah, ibu kost ku itu adalah seorang janda berusia sekitar 45 tahun. Sejak kematian suaminya tujuh tahun lalu, ia tinggal bersama putri tunggalnya Nastiti. Ia masih sekolah, kela

Bocah Suka Tetek Besar

 Marwah baru berusia 29 tahun, tapi sudah menjanda Suaminya mati dalam sebuah kecelakaan bus, meninggalkannya sendirian dengan tiga orang anak yang masih kecil-kecil Hidupnya jadi susah, karena itulah ia pulang ke desa untuk hidup bersama kedua orang tuanya Menjadi seorang janda bukan berarti sudah tidak menginginkan sex lagi Itu salah Buktinya, Marwah masih saja menginginkannya, apalagi sudah lama ia tidak mendapatkannya Memeknya jadi gatal, tapi ia harus sekuat tenaga menahannya Sebagai seorang wanita yang baik, ia tidak boleh terlalu vulgar mengumbar nafsu birahi nya Di desa, Marwah memelihara ayam Dia juga mempunyai sebuah kolam ikan peninggalan almarhum suaminya serta beberepa petak sawah dan sedikit ladang kering Sehari-hari ia sibuk mengurusnya, lumayan untuk sedikit mengalihkan perhatiannya Sehari-hari, ia akrab dengan seorang anak pengangon kambing yang sesekali suka mengusilinya Namanya Adi, usianya baru 17 tahun Selain usil, Adi juga suka bicara seenakn