Cerita Sex Dewi 1 - 4


Seorang bocah smp sedang berjalan pulang kerumahnya, dia masih berseragam, kini ia terusik dengan sesosok cewek cantik yang tiba tiba mendekatinya. "permisi dek", "iya mbak ada apa?", "adek tinggal deket sini kah?", "iya mbak betul", "anu, kenalin saya Dewi" segera bocah tdi menjabat sodoran tangan mulus dewi itu, "oh iya saya azfan", "hehe... mm, boleh nggak aku mampir kerumahnya azfan?" azfan jadi bingung, kenapa perempuan cantik itu malah ingin kerumahnya. "b... boleh kok, mari mbak, udah deket kok" azfan segera berjalan bersama Dewi. tak lama sudah mereka tiba dirumah azfan. "selamat datang azfan, wah sama  siapa ini?" azfan pulang disambut ayahnya, "ini mbak Dewi pak", "permisi pak, saya Dewi" azfan sadar ayahnya terpesona dengan keindahan Dewi. "wah saya ayahnya azfan, hehe", "ooh iya iya, hehe", "azfan sana kamu ganti baju dulu", "iya..." azfan segera masuk kekamarnya dan ganti baju, saat ayahnya memilih mengobrol dengan Dewi diruang tamu. setelah selesai ganti pakaian, azfan melihat keruang tamu, ayahnya masih ngobrol dengan Dewi, namun tampak gembira sekali. azfan memilih pergi kedapur untuk makan siang. beberapa menit ia didapur, sedang asyik makan, ia bisa sedikit mendengar beberapa saat percakapan ayahnya dengan Dewi. "Hehe... masak bisa?" azfan bisa mendengar suara ayahnya yang nyaring. "aahn... tuh pak hehe", "wah iya, hahaha", "jangan keras keras pak", "ah gak papa..." azfan jadi penasaran, ia selesaikan makannya, lalu ia pergi kedepan.
"... ya nanti deh pak, saya kasih lagi, eh azfan..." azfan datang saat Dewi sedang membenarkan bajunya. "eh azfan, habis makan siang?", "iya yah barusan", "ya udah, nanti malam mbak Dewi nginap disini fan, nanti biar dikamar kamu ya, kamu tidur dikamar ayah" azfan kaget, apalagi ia melihat Dewi tersenyum begitu menggoda. "ooh, iya yah gak papa...", "hehe... makasih azfan", "sama sama mbak", "azfan, kamu dicari temen kamu tadi, ditunggu dilapangan katanya", "ooh, ya udah aku keluar dulu yah", "siip, pulang nanti sore aja ya, kayak biasanya, bentar bentar, ini uang buat jajan", "wah makasih yah, mbak Dewi saya pergi dulu", "iya, main yang asyik ya, aku dirumah sama ayahmu aja" azfan pergi kelapangan dengan perasaan aneh karena kata kata dewi tadi. azfan segera kelapangan, dan melihat temannya sedang bermain bola. "hoi fan, sene cepet tim ku kurang pemain", "oke bro siap" azfan menyusul temannya dan mulai bermain bola. sayangnya, baru beberapa menit bermain, hujan turun dan membuat azfan berhenti bermain. "haduh hujan", "cuma ujan aja, lanjut yok", "nggak deh, takut sakit ntar", "yuk fan aku pulang juga" teman teman azfan melanjutkan bermain meski hujan, azfan dan salah satu temannya memilih pulang. "makasih Rifa udah nemenin pulang", "oke fan, balik dulu ya" azfan sudah didepan rumahnya saat Rifa pergi kerumahnya sendiri. hujan malah makin deras, ditambah azfan menyadari pintu rumahnya dikunci. azfan memilih kebelakang dan mengecek jendela dapur, untung ia buka tadi saat makan siang, ia masuk rumah lewat jendela. "aahn... pak...mmh... jangan digigit dong" azfan bharu masuk sudah kaget dengan suara Dewi yang mendesah itu. azfan berjalan sangat pelan layaknya maling, ia makin penasaran dengan Dewi. "mm...sssp...mm ya maap Dewi, enak banget sih ngenyot puting kamu ini...mmm", "hehe... iya dong pak... ahh... " azfan melihat pintu kamar ayahnya tak ditutup rapat, ia menengok kedalam, dan azfan terkejut, ayahnya ada dipangkuan Dewi yang tak memakai baju, ayahnya juga asyik meremas buah dada Dewi sembari terus menghisap puting susunya.

"mm... sluurp..mmm", "ahh... pak... saya bantu ya..."; "bantu ap...wah... asyik deh" azfan tak percaya, kini Dewi sembari masih menyuguhkan buah dadanya, cewek itu membuka celana ayahnya azfan dan mulai mengocok penis tegak didalamnya. "gede juga ya pak... kalo dikocok gini enak nggak?", "enak banget...mmm...mm... apalagi sambil nyusu...mmm", "hehe... hmm...oooh" azfan kaget, Dewi sempat melihat kepintu dan tau ada azfan disana. "ada apa Dewi?", "oh nggak, itu diluar hujan...", "Dewi, boleh nggak kalau kamu tiduran saja?", "oh terserah kok pak... saya siap menemani dan menuruti kemauan bapak, hehe..." kini Dewi tiduran dikasur, ayahnya azfan langsung mendekat, lalu meletakan penisnya diantara buah dada montok milik Dewi, lalu dengan sadar Dewi memegang buah dadanya agar menghimpit penis ayahnya azfan. "wah, pinter deh Dewi, mmh... ooh", "aah... asyik pak... buah dadaku dipijit rasanya...", "uuh... mmh" azfan terus mengintip sembari tanpa sadar penis anak smp itu juga sudah tegak. azfan bisa melihat jelas, buah dada milik Dewi yang besar itu terus digencet dan digesek, air susu muncrat dari puting Dewi, Azfan terpesona, baru pertama kali ia melihat hal itu. beberapa menit berlalu, croot croot, ayahnya Azfan klimaks, sperma membasahi wajah Dewi. "uuh... maap ya dewi", "nggak papa pak bentar ya..mm" dewi malah menjilati dan melahap sperma diwajahnya itu. "dewi... saya buka celana kamu ya...", "iya pak... awas loh nanti...", "kenapa?... wah... bersihnya...", "tuh kan jadi kaget, hehe... aahn! pak...ouh" ayahnya azfan tiba tiba merayap dan kepalanya melesat keselangkangan dewi, tampaknya vagina cewek itu mulai dijilati. Azfan kemudian melihat dewi memandang kearah pintu, ia seperti menggoda azfan, dewi meraih buah dadanya, lalu dihisap sendiri, setelah itu ia teteskan susu kesekitar buah dadanya, kemudian mengedipkan mata pada azfan. Azfan tak kuasa menahan godaan, akhirnya is pergi kekamar mandi perlahan, lalu ia buka celananya, croof croot, ia membuang spermanya, ia hanya digoda oleh dewi saja sudah muncrat.setelah memakai celananya, azfan kembali menginfip, tapi ia makin terkejut jadinya, ayahnya sudah naik diatas Dewi, dan mulai menggesekan penisnya kevagina Dewi. "aahn...aah... ooh", "uuh... masih rapet ya...uuu... memang hebat ya dewi... uuh", "aah... iya...mmh...", "berlama lama dirumah saya gak papa deh dewi, asal mau diajak lagi ya nanti...aah", "aahn... iya pak... aku mau lagi nanti...ouh" azfan tak mampu bergeming, ia terpaku pada aksi ayahnya, juga pada buah dada besar milik dewi yang bergoyang dan meneteskan air susu. penis anak smp itu tegak lagi, makin lama ia tonton, makin hebat saja ayahnya menggenjot Dewi. "aah...mmh... dewi..." ayahnya azfan berhenti, lalu berdiri, dikocok penisnya itu sendiri, "ah... pak..ouuh" croot croot, kini sperma dari aksi ayahnya azfan tadi menghujani tubuh Dewi. azfan kemudian memilih segera keluar rumah lagi lewat jendela, lalu pergi menjauh, menunggu terang hujan sambil memikirkan dan mengingat aksi persetubuhan ayahnya dengan Dewi.azfan tak pernah berfikir akan menyaksikan aksi seks yang cukup hebat tadi dengan matanya sendiri.
saat azfan kembali kerumah setelah hujan usai, pintu sudah terbuka, ia masuk dan melihat ayahnya duduk santai. "dari mana aja fan?", "dari main bola, terus... pas hujan kerumah temen yah", "siip, haha..." ayahnya tampak senang sekali, azfan belum pernah melihat ayahnya segembira itu. azfan lalu memilih pergi kekamarnya, namun ia jadi kaget lagi, Dewi tidur pulas dikamarnya, dengan memakai pakaian minim. azfan memutuskan untuk pergi kekamar ayahnya untuk tidur, meski ia ingin sekali tidur bersama dewi dikamarnya. azfan segera tidur, ia baru bangun beberapa jam kemudian. "azfan, nanti jaga rumah ya", "oh, iya yah", "biasa ayah jaga malam, kalo mbak Dewi butuh apa apa nanti kamu tanggapi ya", "oke yah" benar saja, beberap jam kemudian hari sudah gelap, ayahnya azfan segera pergi bekerja, memang pria itu seorang satpam disebuah tempat persinggahan. "azfan, ayahmu kemana?", "eh... anu... itu... lagi kerja", "ooh... bagus dong... hehe..." azfan sedang duduk nonton tivi, jadi gagal fokus saat dewi datang dengan begitu menggoda. "mn... mbak dewi, udah makan?", "eh iya, mm... azfan udah makan?", "belum.juga sih", "ya udah... azfan beli makan deh, pake uang ku aja", "ooh, oke mbak..." azfan memilih segera pergi saja, membeli makan malam. beberapa puluh menit kemudian azfan kembali, saat dirumah ia melihat dewi keluar dari kamar ayahnya. "dari mana mbak?", "eh... itu tadi... ada yang ketinggalan didalem, azfan kan tau sendiri tadi...", "eh... mmm... ini makanannya mbak", "yuk makan bareng aja" azfan akhirnya makan malam bersama dewi yang menggoda itu. setelah selesai, azfan kembali menonton tivi, sembari dewi pergi kekamar azfan. "azfan...", "iya mbak?", "sini deh..." azfan jadi gugup, ia dipanggil kekamar.

"ada apa mbak dewi?" azfan mulai bingung, melihat dewi dengan pakaian tiduf yang minim. "kamu belum ngantuk?", "dikit sih mbak...", "hmm, kamu malem ini tidur dikamar ayahmu?", "iya, ayah bilang gitu", "mending kamu tidur sama aku ya... aku takut tidur sendiri..." blaar, azfan terketuk hatinya, seperti suara hati azfan terbaca oleh dewi. "mm, jangan mbak, takut ganggu", "loh nggak papa, kata ayahmu tadikan kalo aku mau apa kamu turuti aja, hayo?", "eh... iya itu... tapi... ehh!" azfan yang gugup langsung ditarik oleh dewi kekasur. kini azfan berbaring disebelah dewi. "hehe... udah, enak kok tidur sama aku..." azfan tak tau apa yang harus ia lakukan, pikirannya kacau. "mm... iya mbak...", "azfan...", "iya mbak?", "kamu tadi siang ngintip aku sama ayah kamu ya?" glaar, azfan tak bisa bohong. "hmm, anu... itu... iya..." azfan makin panas, apalagi dewi memandanginya, azfan juga tak bisa fokus karena buah dada besar milik dewi yang seperti minta keluar dari baju tidurnya. "gimana? serukan ya tadi siang?", "oh itu... iya kayaknya...", "kok kayaknya?", "kan... itu... azfan... gak ngerti mbak...", "ah yang bener?", "anu..iya itu...", "aduh azfan gak usah gugup ah... pasti tadi... fokusnya ke buah dadaku ini ya? hmm?" azfan melongo saja, ketika dewi mengeluarkan buah dada montoknya dadi baju ketat itu. azfan tak sanggup bicara, ia mau melihat kearah yang lain, tapi memandang buah dada besar itu sangat membuatnya penasaran. Dewi tersenyum centil melihat azfan yang melongo, cewek itu meraih tangan azfan, lalu didaratkan digunung kenyal milik dewi. "eh... mbak...", "hehe... ayo dong dipegang... kenyal kok kayak bantal...sini deh...", "mmh... mbak...hmmh" dewi menarik azfan, ia peluk erat, azfan jadi melayang rasanya saat kepalanya terbenam dibuah dada montok milik Dewi. "azfan... buah dadaku montok kan ya?", "mmh... iya...", "hehe... sini sini... pegang ini dong... ayok diremas, biar keluar susunya" azfan tak bisa menolak lagi, rasa penasaran yang begitu kuat membuat azfan menurut. tangannya kini mulai mengelus dan meremas buah dada kenyal milik dewi. azfan juga tanpa sadar sudah mulai memencet dan mengusik puting susu milik dewi, alhasil air putih keluar. "mbak... itu...", "iya fan, itu susuku... kamu isep deh tetekku, kayak ayahmu tadi siang... aahnnn... nah... gitu..." azfan merasa senang, ia melahap puting kiri milik dewi, ia hisap dengan kuat, air susu mengisi mulutnya, ia rasakan nikmat tiada tara. "mm...mm...sluurp...mm", "azfan kayak nggak pernah nyusu deh...aah... putingku diemut kayak permen...haha...mmh" azfan tak mau komentar, ia sudah fokus menghisap kuat puting dewi, juga meremas gundukan kenyalnya. "sspp...mmm... sluurp...mm", "hehe... burungnya azfan pasti udah berdiri nih... tuh kan... hehe...", "mmh... ah, mbak dewi...ouh" lagi, hadir sensasi nikmat baru, saat dewi melepas celana azfan, lalu meraih penis tegak milik anak smp itu, segera dielus dan dikocok. "enak kan fan? ayo sambil minum susu, aku urus burungmu ini ya... mmh" azfan sungguj gembira, kini ia tau sendiri, kenapa ayahnya sampai begitu bahagia, ya memang Dewi ini datang kerumah itu layaknya bidadari pemuas rasa ingin tau azfan. "mm....sluurp...mmm...aah...mm" azfan terus minum susu, mulutnya tak henti terisi susu, wajahnya belepotan air susu, azfan serasa menang besar dihari itu. beberapa menit berlalu, azfan bergantian menghisap puting kanan dan kiri milik Dewi, akhirnya ia tak bisa menahan kenikmatan dari kocokan maut dewi itu, croot croot azfan klimaks, spermanya membasahi dewi. "wah... azfan...", "uuh... mmh... maaf mbak", "gak papa kok, kalo gini kan aku ada alasan biar telanjang, hehe..." Dewi langsung melepas semua pakaiannya, juga melepas pakaian azfan. "eh... mbak dewi...", "udah azfan, kamu mau yang lebih enak kan?", "eh... itu...", "hehe... sini sini, liat deh fan..." azfan segera melongo, ia ditunjukan bagaimana bentuk vagina milik dewi yang kini membuka selangkangannya. dewi lalu meraih tangan azfan dan didaratkan dibibir vagina cewek girang itu. "eh.. mbak...", "ayo fan... bantuin mbak ya... kayak ayahmu tadi itu... kamu ges....aah... wah azfan pinter deh...mmh" azfan berani inisatif dan mulai menggesek memek dewi yang menggoda. azfan tau cara mengurus vagina dari video bokep yang kadang ia lihat, namun kini ia rasakan sendiri, lubang vagina hangat itu sudah terus ia gesek. "mmh... mbak dewi?" azfan sedikit bingung, dewi tampak merem melek karena azfan menggesek vagina cewek itu cukup cepat. "mmh... azfan...sini kamu...", "eh mbak..." azfan ditarik oleh dewi, kini bocah smp itu ada diatas Dewi. "kamu nakal ya... katanya nggak tau, tapi pinter banget gesek memekku ini", "mm... maaf mbak... aku cuma...", "iya iya... kamu mau aku seneng kan? memang kamu baik banget fan", "iya mbak... hmm... ehhh", "kalau gitu, azfan puasin mbak dewi ya... tuh, burungmu udah nyenggol memekku terus", "eh anu... itu...", "iya udah ayo azfan sayang.... masukin dong", "mbak... aku...mmh" azfan memasukan penisnya kevagina dewi, sleeb, rasa lusr biasa nikmat tak bisa diungkapkan azfan. "aahn... mmh... gitu dong... mmh... udah pinter azfan... iya gesek gitu...aahn...nngh" azfan mulai menggerakan penisnya, ia makin semangat apalagi mendengar desahan dewi yang menggairahkan. azfan bahkan melihat puting dewi mengucurkan air susu sendiri, dengan respon baik azfan melahap puting dewi dan menghisap susu lagi. "mmm...sluurp..mm..nmmh...","aahnn... azfan hebat deh... mmh...." azfan senang, tak rugi ia beri keperjakaannya pada dewi sang bidadari itu. "mmm...sluurp...mmm aah...", "azfan...hhnn...uuh... cium aku sayang..." azfan langsung mencium dewi, bahkan air susu dalam mulutnya ia campur adukan dengan dewi, manis dan nikmat, azfan tau ini pengalaman terbaik dalam hidupnya. "cup...mmh...mmh", "cup...aah... manis banget fan...hehe...aah..." azfan makin semangat menyetubuhi dewi, ia sodok memek cewek sange itu tanpa ragu, azfan bahkan bisa menyetubuhi dewi cukup lama, karena siang dan saat pertama tadi ia sudah beberapa kali klimaks, baru beberapa puluh menit kemudian azfan memilih mencabut penisnya keluar lubang kenikmatan, lalu ia ingat akan aksi ayahnya siang tadi. "mbak dewi...uuh", "wah... buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anak dan ayah sama ya...aahnn...mmh" azfan menirukan adegan saat menggesekan penis diantara dua gunung kenyal milik dewi. ia sangat senang, dewi memang pembawa kenikmatan. "mmh... mbak dewi... auuh", "mau keluar ya fan? sini...ummh..mmm...mmgh!" dewi sempat memasukan ujun penis azfan kemulutnya, lalu croot croot, azfan menyemburkan spermanya kemulut mona. "aah...ouuh", "mngh...mm... gleeg... aah... enaknya...", "mbak dewi... makasih ya...", "hehe... aku dong yang makasih... azfan mau nemenin aku dimalam ini...", "hehe... apa aja buat mbak dewi deh...", "hehe... ayah kamu pulang kapan?", "biasanya pulang subuh... eh mbak... ooh" , "mmm...mmm... kalo gitu lanjut ya fan, kita ngentot sampe lemes, tapi aku tegangi penis kamu dulu ya...mm...mmh..nmmm" Dewi memasukan penis remaja milik azfan kemulutnya, diemut dan dikulum dengan nikmat, tak lama benda itu sudah tegak lagi. "mbak... aah...", "umm... aah... udah tegak lagi... yeey... ayo azfan sayang... gesekin lagi dong... nih..." kini dewi nungging, lalu menunjukan vagina basahnya pada azfan, segera azfan ambil posisi, lalu ia pasang penis tegaknya, sleeb, ia senang bisa mempraktekan adegan doggy style. "wah... mbak... ooh", "ayo fan... aah.... gesekin...aah... puasin aku...ouh" azfan akhirnya terus melanjutkan aksi dimalam itu bersama dewi. Azfan dan dewi memuaskan nafsu seksnya, bersama tanpa memandang usia, karena mereka tau bersetubuh adalah hal yang paling nikmat untuk dilakukan bersama.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"azfan bangun", "hmmh... eh... ayah...", "untung kamu hari ini libur, molor terus aja" azfan terbangun, ia baru sadar sudah ada dikamar ayahnya, jam didinding kamar sudah menunjukan pukul 10. "mmm... kayak mimpi ya...", "mimpi apa kamu? udah sana mandi" azfan lalu bangun, dan bersiap mandi. saat azfan mulai mandi dan membersihkan dirinya, ia ingat lagi aksinya semalaman bersama dewi itu. azfan kembali tersenyum, lalu mulai berfikir apakah dewi masih dirumahnya. setelah mandi, azfan menuju kamarnya sendiri, lalu sempat ia lihat dewi duduk diruang tamu. azfan segera ganti baju, lalu ia pergi menemui dewi. "pagi mbak dewi...", "pagi... kamu kok ceria banget sih fan?", "hehe... iya... gak papa kok... " azfan tak bisa berhenti tersenyum melihat cantiknya dewi dipagi hari itu. "hehe... fan, anterin aku jalan jalan yuk", "wah... jalan jalan kemana?", "ya sekitar rumahmu aja, gimana?", "boleh kak yuk aku temenin" azfan lalu segera bersama dewi keluar rumah. azfan tau, dewi itu memang cantik, rambut panjangnya, lekuk tubuhnya, azfan jadi mudah melamun. "hei fan awas, jalan kok nglamun...", "maaf mbak, gimana lagi...", "kalo kepikiran semalem terus ya bisa gila kamu nanti fan, haha" Azfan jadi malu gara gara Dewi.
"Aah mbak dewi nih, jadi malu...", "hehe... fan, ibu kamu kok ndak dirumah?", "hmm? iya, ibu kerja keluar negeri, jadi tkw", "hmm, gitu ya...", "kalo mbak dewi... aslinya tinggak dimana?", "ada dech, hehe...", "yah gitu ah... mbak dewi umur berapa sih?", "23 mungkin, ntar lagi juga 24", "hmm, mbak dewi udah nika ya?" azfan kemudian menyadari pertanyaannya salah, karena dewi jadi diam. "fan, beli es krim mau?", "boleh mbak, enak pasti", "lebih enak ditambahin susu dong... hehe" azfan jadi teringat rasa nikmatnya air susu asli produksi dewi. azfan kini duduk dan makan eskrim bersama dewi. "mm... enak...", "andai aku masih seumuran kamu fan, tiap hari beli eskrim kayak gini", "emang kenapa mbak?", "hmm, gak papa kok, fan, tanya dong", "iya mbak?", "sekitar sini ada tempat kost nggak?", "ada kayaknya, mbak dewi mau ngekost?", "lihat nanti deh, emang mau aku terus dirumah kamu?", "ya kan gak papa, hehe...", "yee maunya, nakal ih azfan..." azfan tak pernah sesenang itu bersantai bersama sesosok cewek cantik disampingnya. azfan lalu kembali kerumah bersama dewi.

"wah... mana kuncinya ya?" rumah azfan dikunci, ayahnya sepertinya sedang keluar. "gak bawa kunci fan?", "iya ini lupa aku", "yaah...", "eh bentar mbak" azfan lalu pergi kebelakang rumah, anak smp itu sadar ia bisa masuk lewat jendela, seperti kemarin. azfan lalu mengambil kunci, dan membuka pintu. "wah fan, udah didalam kamu?", "hehe... iya..." dewi masuk kerumah, kini ia bersama azfan. "pantes kemarin kamu bisa masuk rumah", "hehe... itu... soalnya...."; "iya iya gak papa, yuk fan, temenin kekamar" azfan langsung tegang, siang ini apakah ia harus memuaskan dewi lagi. sampai dikamar, dewi langsung tiduran, azfan masih berdiri, dewi kemudian menarik azfan, ia ajak tiduran dikasur juga, dipeluknya azfan, sembari dewi mulai menutup matanya. "mbak dewi ngantuk ya?", "iya, temenin aku tidur ya fan... kamu mau minum susu ndak? kalau mau kamu isep sendiri ya", "ah... ntar ganggu mbak dewi", "loh gak papa... nih deh aku siapin, kalo gak dikeluarin bahaya nanti" dewi mengeluarkan buah dadanya. azfan tak bisa menolak, ia sudah mulai menghisap puting kenyal milik dewi, dihisapnya air susu keluar, sembari dewi mulai tidur. azfan asyik memilin dan menghisap puting dewi, tapi ia melakukannya perlahan, agar dewi bisa tidur, dan azfan bisa menikmati momen itu. anak smp itu sampai tak pergi main diluar, ia memilih menemani dewi, sambil asik mengurus nenen besar milik dewi menit demi menit. ketika azfan melihat dewi mulai tidur, anak smp itu memang sempat berfikir aneh aneh, namun ia memilih memeluk dewi, lalu ia memlih ikut tidur saja, dengan hangatnya pelukannya dengan dewi.

Beberapa jam kemudian, azfan bangun dari tidurnya, namun dewi tidak bersamanya dikamar itu. azfan bangun dan mengumpulkan tenaga, "hmm, kalo gitu saya jadi paham dewi", "iya gitu pak, untung saya ketemu azfan", "hehe... saya juga untung kok", "ah bisa saja pak" azfan bisa mendengar ayahnya berbincang dengan dewi. "hehe... maaf ya dewi, saya kerjanya tiap malam, jadi tidak bisa menemani", "oh, nggak papa kok pak, kan ada azfan" azfan lalu beranjak keluar kamar, "eh azfan udah bangun?", "iya yah", "mandi sana, habis ini ikut mbak dewi ya", "kemana?","udah sana mandi", "iya mandi cepet fan, hehe" azfan segera pergi mandi, lalu setelah itu memakai pakaian santai. "loh, ayah kemana mbak?", "ke pak rt katanya, ayo fan temenin aku", "kemana mbak?", "udah ayok, tadi aku udah pinjem motornya ayahmu", "ooh, oke deh" dewi bersiap mengendarai motor ayahnya azfan, lalu azfan menyusul. "ayo fan, keburu hujan nanti", "iya mbak" azfan sudah naik motor dan duduk dibelakang dewi, langsung dewi menjalankan motor. azfan sempat heran, dewi berkendara dengan laju yang cepat, "hehe... pegangan fan, peluk aku dong", "i... iya...", "jangan pegang yang laen loh haha", "aduh iya mbak, haha" azfan kini ikut saja kemana dewi pergi. beberapa saat kemudian dewi menepikan motornya, berhenti didekat rumah yang cukup bagus. "mmm, azfan tunggu disini bentar yah", "oh iya mbak", "maaf ya, personal ini soalnya" dewi lalu pergi kerumah itu, diketuk pintunya, lalu keluar seorang laki laki. azfan tak tau apa yang dibicarakan dewi, karena dewi kemudian diajak masuk, dari ekspresinya tadi azfan berfikir seperti ada masalah antara dewi dengan pria tadi. azfan menunggu dan menunggu hari makin gelap dan mendung, azfan hanya menunggu sambil mendengar sayup sayup suara dari rumah didekat motor itu. tak lama dewi keluar dengan wajah yang murung. "dewi, sebentar", "udah mas, makasih" pria tadi sempat mengejar dewi, tapi kini dewi sudah menuju motor dan bersiap pergi. "tapi dewi...", "azfan sayang pegangan ya" dewi langsung tancap gas, meninggalkan rumah tadi. segera dewi kembali kerumah azfan, meski anak smp yang diboncengnya masih bingung apa yang terjadi pada dewi. sesampai dirumah, dewi sudah ditunggu ayahnya azfan, "maaf ya pak, agak lama", "oh nggak papa kok dewi" motor tadi kini digunakan ayahnya azfan. "yah, mau kerja?", "iya, kamu dirumah ya sama mbak dewi", "iya yah" azfan ditinggal ayahnya pergi, juga ditinggal dewi yang sudah pergi kekamar. azfan tak mau mengganggu, ia memilih menonton tivi, saat hari memang sudah gelap.

malam itu azfan sempat bingung, ia akhirnya memilih memanggil dewi, "mbak dewi... ayo makan...", "oh iya bentar fan" dewi tak lama keluar kamar dengan pakaian tidurnya, yang membuat azfan sempat teringat malam kemarin. "mmm, makan nasi goreng mau mbak? aku udah beli", "iya nggak papa, yuk makan" azfan makan bersama dewi, meski tadi cewek itu masih muram, kini sudah tampak tenang dan ceria setelah makan. "wah, mbak dewi makannya banyak juga", "hehe... iya dong, biar tetap berisi, fan... maaf ya tadi nunggu lama", "nggak papa mbak, yang penting mbak dewi sekarang udah ceria lagi", "duh fan, kamu kok pinter ya bikin aku seneng lagi, udah punya pacar belum kamu?", "hah? ah ndak ada mbak, aku mah apa...", "kali aja udah punya pacar kan bagus, hehe...", "haha iya juga sih mbak", "fan, sini deh...", "ada apa?" azfan mendekat, dewi seperti ingin membisikan sesuatu, tapi ternyata "cup... hehe..." dewi malah mencium azfan, "aduh mbak dewi", "kenapa fan?", "jadi malu...", "haha... fan, malem ini...", "malem ini kenapa mbak?" azfan berusaha menahan diri, sembari dewi mulai mendekat dan membuat azfan melayang. dewi memegang pipi azfan, "malem ini... kita main lagi yah... hehe..." azfan langsung on, apalagi wajah dewi yang menggoda itu menghipnotis azfan. "ah... yang bener mbak", "iya... tapi kamu malem ini... pura pura ya...", "pura pura?", "pura pura jadi suami aku... oke?" azfan tak bisa menahan senyum diwajahnya yang membuat dewi ikut tersenyum. "o... oke mbak", "kok mbak? panggil aku... sayang... ayo coba", "iya sayang ... aduh malu ah", "gemes deh... haha... cup...mmm..." dewi mencumbu azfan, tentu membuat bocah smp itu senang. azfan tak begitu faham, tapi ia membalas ciuman dewi. "cup...mm... cup...", "sayang... kekamar yuk...", "mnh... iya..." azfan segera diajak kekamar, langsung dewi tiduran dikasur, azfan mendekat dan memandangi dewi. "sayang... bukain dong..." permintaan dewi diturui azfan, segera perlahan pakaian tidur dewi dilucuti, lalu tubuh indah nan menggoda itu membuat azfan terpaku, azfan lalu ikut telanjang juga. "mmm... sayang... cantik banget sih...", "aaahh bisa aja azfan sayang... sini dong..." azfan kini ada diatas dewi, mereka saling pandang, azfan tak tau rasa apa yang membuatnya senang sekali bila bersama dewi. "mmm... sayang... aku...mmp...mmm...mmm" azfan terkunci dengan nafsunya, ia langsung melahap puting dewi, ia hisapnya kuat, susu keluar dan mengisi mulutnya. "aahn... sayangku haus ya... isep deh... sampe puas... ouh..." dewi membuat azfan makin terangsang dan langsung saja buah dada besar itu diremas nakal oleh azfan, puting kenyal milik dewi terus dihisap keluar isinya, buah dada dewi sampai basah. dewi yang juga menikmati rangsangan azfan itu merasakan penis tegak milik azfan berdenyut diatas selangkangannya. dewi meraih penis azfan, dan ditempelkan dipintu vagina dewi. "mm...sluurp...mmh...", "aah... ayo azfan sayang sambil gesek memekku ya... nah... iya gitu...mmh..." azfan bisa asyik menggesekan penisnya dihimpitan selangkangan dewi, sembari terus minum susu. "mmmp...mm... sluurp...mm...ah... uuh" croot croot, azfan klimaks, spermanya muncrat diselangkangan dewi. "aah... yang... basah semua deh... ", "aah... mmh...uuh", "kenapa sayang? ooh iya...sini naikan dikit dong...ummh...mm..mm" azfan merasakan kegilaan ngeseks lagi, kini azfan yang tiduran, dan dewi mulai beraksi, penis anak smp itu dihisap dan diemut oleh dewi. azfan merasa geli sekali apalagi saat dewi menghisap kuat penisnya, "mm...sluurp....mmm aku minum juga nih ... haha...mmmh" azfan geleng geleng keenakan. "aah... wow... ouh", "mmm...mmm gimana yang? enak kan?", "enak banget... aah... luar biasa...", "kalo gitu...mmm...sluurp...mmm" dewi makin garang mengulum penis azfan, kepala cewek itu naik turun dengan cepat, dewi juga meremas remas biji zakar azfan. sensasi gila itu membuat azfan melayang, ia juga tak bisa menahan spermanya lagi, croor croot, azfan muncrat lagi, dewi benar benar minum sperma. "aah...aah...", "mmgh...gleeg...mmh... minum sampe kenyang nih... hehe...", "aah... hmmh", "kenapa azfan sayang? oh iya belum dimasukin dalem loh punyamu... sini...aaahn" masih lemas penis azfan malah dimasukan kevagina dewi, dewi malah yang asik beraksi, saat azfan terus dimabuk kepayang. "aah... hhmmh... enak yang...", "ooh... enak kan ya memekku... masih sempit... khusus buat azfan sayang... aah... aku gesekin deh...uuh...hhnnh" kini dewi bergerak naik turun, saat penis azfan sudah keras lagi dan menggesek vagina dewi dengan nikmat. "ooh... luar biasa..." azfan tak percaya dewi bisa makin gila aksi seksnya, menit demi menit azfan tinggal menikmati, saat dewi yang beraksi, meski dua duanya sama sama merasakan kenikmatan seks. "aahn...mmh...nngh" sembari lompat lompat, dewi menahan buah dadanya dengan tangan, tapi tetap buah ranum itu begoyang, air susu juga keluar menetes kebawah membasahi tubuh pasangan seks itu. "aah... aku... aduh..." dewi melihat azfan sudah mau klimaks, dewi berdiri dan membiarkan penis azfan yang siap meletus. "mau meletus nih yah? sini aku minum lagi deh...mmh...mmh...mgggh!" croot croot, sperma azfan muncrat lagi dimulut dewi. "auuuh... ooh...", "mmgh...gleeg...aah... leganya... hehe..." dewi kemudian tiduran disebelah azfan. dewi tampak cukup lelah terus bergoyang dan bergerak, azfan tampak lelah terus mengeluarkan sperma tadi karena ulah dewi. "mmh... udah mbak pura pura nya...", "kenapa fan?" dewi memeluk azfan selayaknya pasangan lama. "kalo jadi suami mbak dewi... bisa mati, gegara habis spermaku", "hahaha... bisa aja kamu... iya udah, azfan mau istirahat?", "mmh... besok sekolah sih...", "ooh... iya udah, tidur yuk...", "mm... tapi...", " tapi kenapa fan?", "aku... suka mbak dewi... mmp...mmm...mm", "aahn... oalah mau minuk cucu dulu? iya udah... iya azfan sayang..." azfan memilih nyusu lagi, dewi tersenyum, ia merasa senang azfan tampak sangat menikmati hari hari bersamanya. tak lama azfan tertidur dulu, dewi mengurus anak smp itu, setelah itu dewi pergi mandi sebentar sebelum tidud juga. keesokan paginya, azfan kembali terbangun, layaknya habis mimpi, setelah malam lalu bersama dewi. azfan bersiap untuk sekolah, ia tau dewi pasti masih tidur. azfan segera mengurus dirinya, stelah itu pergi sekolah, ia tau nanti pasti ia bertemu dewi dirumah lag 
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"yah... mbak dewi kemana?", "hmm? oh itu lagi dibelakang", "ooh, iya udah" azfan sepulang sekolah sudah bingung mencari dewi. azfan segera ganti baju, lalu ia pergi menemui dewi. "hai azfan, baru pulang sekolah ya?", "iya mbak, lagi ngapain mbak?", "tadi habis cuci baju, ni lagi dijemur" azfan memang melihat dewi menggunakan pakaian yang asing dimatanya, namun azfan senang melihat dewi dengan balutan tanktop dan celana jeans pendek. "ooh... pantes bajunya kok nggak pernah lihat", "iya, yan dijemur tuh kena bekas sperma kamu tuh" , "eh mbak... aduh...", "haha... becanda fan..." azfan sempat malu, ia takut ayahnya mendengar. "azfaan", "iya yah?" azfan dipanggil, ia segera menemui ayahnya. "fan, kamu... nggak main keluar?" azfan langsung tersenyum, ia tau apa maksud ayahnya. "oh, iya, bentar lagi yah", "sip sip, kemana kamu?", "bantuin mbak dewi bentar biar cepet selesai", "bagus tuh, haha" azfan kembali menemui dewi. saat sampai dibelakanh rumah, azfan melihat dewi menunduk saat mengambil cucian, sempat azfan melihat buah dada montok milik dewi itu berayun indah. "fan, hei", "eh... iya mbak", "iih gak puas ya semaleman, haha", "m... maap mbak... sini saya bantu" segera azfan membantu dewi menjemur pakaian. "makasih fan, hehe", "sama sama mbak", "tau nggak, ayah kamu bilang ke pak rt aku saudaranya, haha", "ya mungkin... biar ndak ada yang cemas", "iya mungkin. udah fan, akhirnya...", "ya udah azfan tinggal keluar ya mbak", "loh kemana?", "mau ketempat temenku, mbak dewi udah ditunggu ayah", "hmm? yee ayahmu minta jatah juga, haha", "ah jangan gitu mbak", "ya gak papa kan, biar adil juga, hehe", "haha, ya udah aku pergi dulu..." azfan segera pergi keluar, ia pergi bermain dengan teman temannya.


"fan, yang kemarin sama kamu itu siapa?", "hmm? itu mbak dewi", "cantik banget deh kemarin lihat, enak kamu pake peluk peluk segala", "hehe... mbak dewi yang nyuruh", "dasar, yuk lanjut maen" azfan sempat ditanya temannya itu. azfan kemudian bermain lagi meski sempat berfikir apa yang dilakukan dewi dirumah. benar saja, saat azfan tak ada, ayahnya azfan minta jatah, "hehe... kalo pake tanktop gini makin cantik ya dewi...", "ah bisa aja pak... ", "hehe... jadi... gak tahan..." dewi sudah dikamar ayahnya azfan, di peluk pria itu, dewi diam saja, saat ayahnya azfan mulai melepas tanktop yang dipakai dewi. "hmm... pak... hhnn...aah...", "hehe... ini beneran apa cuma perasaanku saja ya, buah dada kamu makin besar", "aahn... perasaan bapak aja itu... orang buah dadaku emang udah besar, hehe... aah... pak... " buah dada milik dewi diremas dan digoyang goyang, puting dewi juga dipencet lagi, air susu menetes keluar. "kasihan ya kamu... untung kamu dirumah ini, saya bisa bantu kamu... meres susu kamu... kan bahaya kalo gak dikeluarin", "aahn... iya pak... mending... diminum aja ini pak", "iya deh... sini sini...mmm...mmp... sspp...sluurp... aah... enak seperti yang lalu ya...mmm", "aahn... iya pak...mmh" kini dewi direbahkan dikasur, sembari cewek itu lagi lagi susunya dihisap dan diminum ayahnya azfan. buah dada besar milik dewi diraba dan diremas, sembari putingnya asyik ditarik dan dihisap oleh mulut ayahnya azfan. "mmm... sluurp...mmm... dewi...", "aah... iya pak?", "maafnya... udah gak tahan..." dewi mulai merasa ia segera ditelanjangi. "mmh... sudah mau nyodok dewi ya? bentar ya... ayo pak..." dewi membuka selangkangannya, dan langsung ayahnya dewi melesat merapat, memasukan penisnya kelubang kenikmatan. "mmh... ooh... memang enak ya siang siang gini... main sama dewi... uuh", "aahn... aah...aah... langsung digenjot... ahn..." dewi langsung digoyang, ayahnya azfan asyik menggesek lubang vagina dewi, penis pria itu masuk dan keluar cukup cepat, buah dada dewi sampai berayun dan menyebarkan air susu kemana mana. "aah... wah hujan susu nih...", "aah... mmh... pegangin dong pak...nah...aahn", "kalo gini, malah jadi air mancur... aah..." ayahnya azfan memegan buah dada dewi sambil diurut, susu jadi mengalir menyembur dengan indah, dewi tadi sempat basah saat mencuci, kini ia basah kuyub oleh susunya sendiri. "aah...aaah... mmh...", "dewi... aku pindah ya... kesini nih... nah...mmh" lagi lagi ayahnya azfan memilih berpindah, ia suka menggesekan penisnya diantara buah dada dewi itu. "ooh... memang enak digesek disitu pak... aahn...mmh" beberapa menit itu ayahnya azfan memuaskan nafsunya, dewi menurut saja, memang apalagi yang bisa ia berikan kecuali kenikmatan seks. "aah... aduuh...uuh", "aah..aah...aahg..mmh" croot croot, ayahnya azfan sudah klimaks membasahi wajah dewi. "uh... dewi...mmh... makasih", "aah... iya pak..." tampaknya ayahnya azfan memilih menyudahi aksinya, ia tau mungkin dewi sudah lelah tadi juga selesai mencuci. "dewi istirahat sini deh gak papa, hehe...", "iya pak..." dewi kemudian ditinggal dikamar ayahnya azfan. dewi masih berbaring dan juga telanjang, lalu cewek itu tertidur dikamar.

azfan sorenya sudah pulang kerumah, "yah, mbak dewi kemana?", "istirahat dikamarku, jangan diganggu", "ooh, iya udah aku mandi dulu yah", "ayah tinggal keluar fan" azfan melihat ayahnya pergi. azfan sempat berkeinginan menemui dewi, tapi ia memilih segera kekamar mandi. azfan mulai mandi, dan tampaknya dewi mulai bangun tidur. cewek itu mendengar suara gemericik air, membuatnya ingin segera mandi. "siapa dikamar mandi?", "eh... saya mbak", "oh azfan... hehe... mandi ya?", "iya mbak", "aku ikut dong" azfan kaget mendengarnya, "hmm... bentar lagi azfan selesai kok...", "gak mau... maunya mandi sama azfan...", azfan geleng geleng dan tersenyum, ia tau dewi itu penuh kejutan. "iya deh mbak bentar" pintu kamar mandi dibuka kuncinya, lalu dewi masuk, dan ternyata sudah telanjang. "hehe... makasih fan..." azfan melihat dewi tampak berkilau, pasti tadi sempat berkeringat setelah bersetubuh dengan ayahnya azfan. "mm... mbak dewi...", "kenapa fan? iya ini tadi habis sama ayah kamu... liat nih dibiarin aja susuku keluar, tadi ayahmu asyik banget ngurus putingku..." azfan melihat dewi mulai membasahi tubuhnya, tubuh basah dewi makin menggoda, azfan tak sadar penisnya sudah berdiri tegak. "ooh... iya iya... eh mbak..." byuur, dewi juga menyiram azfan, "ngelamun aja... kamu... mau cicip putingku lagi ya? hmm?", "ndak... itu...", "udah ini mumpung masih keluar..." dewi menahan buah dadanya dan menyuguhkannya pada azfan. "itu...mmp...mmm....mm.... sluurp...mm", "tuh kan haus ya azfan...mmh... hehe...", "mm... sluurp...mmm...mm" azfan tingginya tak sepadan dengan dewi, tapi azfan kepalanya tepat didepan buah dada dewi, ia jadi minum susu dengan nyaman. "ah... itu apa yang ganggu in dibawah hayo? ooh burung kamu nakal fan...", "mmp...mm... sluurp...mmm, maaf mbak, bediri sendiri itu...", "gak bisa lah berdiri sendiri... kecuali gegara kamu netek putingku ini nih... haha...", "mm...sluurp...mm iya iya mbak...mm", "eh kami berdiri aja fan, lihat nih" azfan berhenti nyusu, dewi duduk dan kini cewek itu menghimpit penis azfan dengan buah dada besarnya, lalu dewi menggesekan buah dadanya dengan nikmat. "wah... mbak... aduh aduh...", "kenapa fan? hmm? enak kan?", "iya... ooh... nikmat banget...", "hehe... kalo sambil dijilatin gini gimana fan?... mmm...mmm" dewi sembari menggencetkan buah dadanya dipenis azfan, dewi juga menjilati ujung penis azfan itu, membuat bocah smp itu luarbiasa senang. "aah... mbak...uuh...mmh...", "hehe...mm...kapan lagi fan bisa begini sama aku...mm" azfan tak bisa mengungkapkan rasa nikmat yang ia rasakan, ia juga terpukau memandang dewi yang tersenyum sembari memuaskannya. azfan benar benar senang. "mbak dewi...mmh... makasih...aah" croot croot crot, azfan menyemburkan spermanya, tepat saat dewi sibuk mengulum ujung penis bocah itu. "mmgh...mmh...mm... azfan... untung gak tersedak aku", "maaf mbak... gak tahan...", "iya iya gak papa... hehe... yuk mandinya diselesain" azfan mulai mandi bersama dewi, sempat mereka main air, sambil bergurau, azfan baru kali itu mandi bareng perempuan dan ternyata cukup mengasikan. setelah mandi azfan dan dewi berpakaian lagi. "fan, mm... nanti malem... aku mau cerita...", "oh iya cerita aja mbak", "tapi jadinya gak bisa main dong ntar", "nggak papa mbak, azfan udah senang", "hehe... makasih fan, makan yuk" azfan kemudian makan bersama dewi, saat hari mulai gelap.

"wah, lagi makan nih", "oh iya pak, mari ikut makan" ayahnya azfan datang, dan ikut makan bersama. "fan...", "iya yah?", "gimana? tentram ya kalo dirumah ada mbak dewi", "hehe... iya yah... kayak komplit deh" dewi tersenyum memang dua laki laki yang bersamanya itu tak pernah berhenti dipuaskan. setelah makan malam itu, tampak ayahnya azfan belum berangkat, "yah, ndak kerja?", "hmm? nanti ayah masuknya agak malaman, sampai pagi soalnya", "wah, terus yang bangunin azfan besok siapa?", "kan ada dewi, iya kan?", "iya betul pak, tenang aja azfan ya", "oh, iya deh hehe" kali itu tiga penghuni rumah disitu sempat ngobrol bersama, tentang keluarga azfan, juga masa kecil dewi. "ya memang gitu, dewi suka ganggu temen pas masih kecil dulu", "hahaha, beda ya, nggak kayak azfan ini, pas kecil yang digangguin terus", "ah ayah, kan itu dulu", "hahaha, wah udah jam segini ya, saya berangkat dulu dewi, maaf ngerepotin,tolong urus azfan ya", "baik pak siap" ayahnya azfan bersiap, lalu tak lama segera berangkat. "fan sini lah", "iya mbak? eh.." azfan kini ada disamping dewi, saat cewek itu menaruh kepalanya dibahu azfan. "maaf ya fan", "maaf kenapa mbak?", "aku gangguin kamu terus tiap malem", 'loh ndak kok mbak, azfan loh senang". azfan menahan nafsunya, meski ia juga bisa melihat buah dada dewi dari lubang bajunya, "hehe... aku kasih tau deh fan... aku memang sebenarnya udah nikah", "ooh, mm... apa suaminya mbak dewi itu yang...", "iya yang kemarin itu... tapi sekarang, dia punya istri lain", "wah, gimana sih, jahatnya sama mbak dewi itu orang", "iya jahat fan, apalagi yang milih istrinya itu orang tuanya", "loh, apa mereka gak tau kalau mbak dewi istrinya anaknya mereka?", "ya... emang enggak tau fan" azfan jadi heran sendiri, "loh? mbak dewi...", "iya fan, aku... nikah siri... soalnya... udah terlanjur hamil dulu, aku lari dari rumah, eh... disuruh ngegugurin sama dia, malah sekarang ditinggal nikah" azfan tak bisa membendung rasa sedihnya, ia peluk dewi dengan penuh rasa kasih. "ya ampun, mbak dewi... maafin azfan, mbak dewi kasihan banget...", "kenapa minta maaf fan?", "azfan kan nakal, tiap malem... ", "udah udah... gak papa... kan aku juga yang minta, aku juga harus pergi dari sini nanti, jadi azfan gak usah minta maaf", "mbak dewi, tinggal disini aja terus gak papa...", "ya nggak boleh fan, kalo ibu kamu pulang gimana? terus tetangga kamu nanti juriga kalo aku lama disini", "tapi mbak... hiks..." azfan sampai menangis, ia tak mampu menahan rasa sedih. "loh azfan... jangan nangis... nanti... aku...hiks...huhuu...hiks..." azfan membuat dewi memangis juga, azfan dan dewi masih berpelukan, mereka menangis, dan tiba tiba hujan menderu, menyembunyikan tangisan mereka berdua dimalam itu. beberapa menit kemudian mereka berhenti meneteskan air mata. "maaf mbak, mbak dewi jadi nangis karenaku", "nggak fan, emang lagi pengen nangis", "mbak dewi... memang setelah ini... tinggal dimana?", "aku balik keorang tuaku fan", "loh... nanti...", "udah fan, biarlah nanti apa yang terjadi, aku harus hadapi, azfan tenang aja yah...", "tapi...", "udah udah...azfan gak boleh sedih" dewi menyeka air mata diwajah azfan, senyuman cewek cantik itu membuat azfan tenang. "iya deh mbak... azfan gak boleh cengeng", "gitu dong senyum, kalo gitu kan aku seneng liatnya" azfan tak bisa menyembunyikan senyumnya, karena memang si cantik dewi itu senyumannya seindah senyuman bidadari. "ya ampun...", "kenapa fan?", "mbak dewi cantiik banget", "yee malah nggombal, dasar azfan", "loh emang cantik banget kok", "iya iya... aku cantik kalau kamu?", "aku ganteng mbak", "kamu cengeng, haha", "ah jahat mbak dewi...", "hahaha..." azfan senang kali itu membuat dewi tersenyum lagi. "haha... mbak dewi nggak ngantuk?", "iya sih... yuk tidur fan, tapi inget ya...", "iya mbak... azfan nggak ngapa ngapain deh malam ini", "hehe... yuk deh..." azfan segera bersama dewi pergi kekamar, azfan rebahan duluan, disusul dewi, yang langsung memeluk azfan. "mbak dewi...", "kenapa fan? ngetes kamu nih... tahan enggak", "hmm, iya iya... met tidur...", "cup... met tidur azfan sayang... hayo tuh tuh... yang bawah hayo...", "maaf mbak biar aja ntar juga diem", "dasar azfan... haha... ya udah yuk tidur..." sempat azfan mendapati penisnya tegak lagi, tapi ia menahan dirinya, dan kini ia bisa mulai tidur bersama dewi. biasanya azfan dimalam dan jam itu masih beradu dikasur bersama dewi, kini ia dan dewi sudah tidur dengan senyuman diwajah mereka. azfan bisa merasakan tidur kali itu tak seperti sebelumnya, ia merasa kehangatan dewi, dan rasa yang berbesa dihati.

keesokan paginya, azfan bangun tidur, masih belum sadar betul, ia lihat dewi tak disampingnya, tapi tak lama ia sadar, dan melihat dewi sudah sibuk mengulum penis bocah smp itu, "ehn.. mbak dewi...", "mm...mm... eh pagi fan, maaf ya... punya kamu tadi udah berdiri sih...mmm...mmh... kan biar kamu bangun tidur juga...mm", "aah... iya ini udah bangun mbak...", "mm...mmm... masih jam 5 fan, hehe...mmm", "azfan melihat jam didinding kamarnya, memang masih jam 5 pagi. dewi masih sibuk saja, pagi itu azfan tak pernah berfikir akan dipuaskan oleh dewi. "aah... mbak...mmh...", "kan malem kemarin nggak ngapa ngapain fan, emang aku maunya mainnya pagi sama kamu...mmm", "tapi... mbak...mmh", "hehe... kamu mending, ikutan main fan... nih..." azfan heran, dewi tiba tiba naik diatas azfan, memutar tubuhnya, dan mencopot celananya. azfan pagi hari sudah melihat vagina dewi didepan wajahnya. "mbak dewi...", "oh iya... nih...aahn... ayo dijilat dong fan... nah...aahn.... aku jilatin punya kamu...mm...mmm" azfan mendapati dewi mendaratkan vaginanya kewajah azfan, tentu azfan tak diam saja, ia jilati vagina itu, pagi pagi azfan belum beranjak sudah mengurus vagina dewi. dewi dan azfan lomba mengurus kemaluan lawan mainnya, dan karena dewi mulai duluan, tentu azfan yang kalah, "mmm...mmh... mbak aaah..." croot croot, azfan mengisi mulut dewi dipagi hari. "mmgh...mmm...glegg...aah... pagi hari udah minum pejuh kamu fan... hehe... aah... fan..." azfan sedikit jengkel, ia tangkap bokong montok dewi, ia dorong kebawah, azfan langsung menghujam vagina dewi dengan lidahnya yang bergeliat liar."mm...sluurp..mmm... mbak dewi nakal...mmm... sluurp ..mmmmmh" azfan tak henti menjilati vagina dewi, ia juga menggigit kecil klistoris milik dewi, "aah...aah..aah... gila azfan...auuh....mmgh" splurt spluurt, dewi jadi klimaks juga, cairan kewanitaan membanjiri wajah azfan. "mmh... mbak dewi... wah wah... hahaha", "nnngh... azfan... loh wajah kamu jadi basah tuh... hahaha", "mbak dewi sih...tuh sama wajahnya mbak dewi juga blepotan...", "ih azfan... haha" pagi pagi mereka tertawa lepas, setelah memuaskan lawan mainnya. "Aku mau mandi mbak, habis ini sekolah", "yaah, aku masih mau lagi... azfan nggak mau minum cucu kah? enak apalagi dipagi hari" azfan benar benar senang dewi begitu antusias untuk beraksi, tapi azfan juga ingin bersiap untuk sekolah. "duh gimana ya?", "iya udah yuk mandinya bareng aja", "iya deh mbak...", "siip, hehe..." azfan sudah pergi duluan kekamar mandi, setelah itu dewi menyusul. dewi datang langsung saja meraih penis azfan, dikocok dan dielus dengan nakal. "mbak dewi...aah...", "hehe... lah ini masih tegak loh fan...", "iya memang... aduh... sini deh mbak" azfan berfikir bila ia memuaskan dewi, ia bisa segera bersiap sekolah. azfan meminta dewi nungging dikamar mandi itu, "wah asyik azfan mau....aaaahn! aah... asyiik..." azfan menancapkan penisnya masuk kevagina dewi, ia mulai menggerakannya maju mundur. "ooh... mbak dewi... hhnnh", "aah... azfan... sayangku... ayo... aah... terus.... mmh" azfan sempat berhenti, ia lumuri penisnya dengan sabun, lalu saat ia masukan kevagina dewi, azfan bisa bergerak lebih cepat dan menggesek lubanh hangat itu tanpa henti. "aaah... liat mbak... cepet banget ini...ooooh" sampai setiap tusukan azfan membuat bunyi khas tabrakan persetubuhan, "aah... aahn... gila azfaaan... uhh... mmgh", "mbak dewi yang... minta... ya udah... aku gesek sampe keluar....aaah..." azfan tak henti menggenjot dewi dari belakang, dewi sampai mendesah terus, buah dada cewek itu berayun bebas, azfan sudah sibuk agar segera klimaks. beberapa menit kemudian,azfan menarik penisnya keluar. "nih mbak dewi, kesukaannya mbak dewi", "mana mana.... aaa..." croot croot, dewi senang sekali mengisi mulutnya dengan sperma, yang segera ditelannya juga. "uuh... aah... udah mbak...", "mmgh...aah... makasih azfan...", "iya... yuk mandi..." kemudian azfan dan dewi mandi dengan benar. azfan selesai lebih dulu, ia segera memakai seragamnya. "azfan, tunggu dulu...", "kenapa mbak?", "kamu belum minum susu...", "oh iya iya", "sini sini...nah...ah... ayo minum dulu ya...", "mmm...sluurp...mmm..." azfan menuruti dewi, bocah smp itu menghisap puting susu dewi, ia menikmati air susu asli dipagi hari. azfan terus minum susu, sembari ia melihat jam, "tenang aja fan, nggak bakal telat", "mmm... iya... sluurp...mmm...mm", "hehe... maaf ya... aku kalau udah pengen... nggak bisa ditolak", "mm...sluurp... iya azfan tau...mmm... azfan seneng kok bisa bantuin mbak dewi...mmm" dewi tersenyum, ia senang azfan mau menuruti keinginannya. tak lama azfan berhenti lalu bersiap berangkat. "azfan sayang hati hati...", "iya dewi.sayang... eh... hehe... aku pergi dulu..." azfan segera berangkat sekolah, meninggalkan dewi yang tersenyum, lega. Azfan baru menyadari kalau dirinya pagi itu bisa dibilang hebat, karena memang baru kali itu azfan sampai bisa membuat dewi kualahan, ya memang azfan mengeluarkan tenaga terbaiknya untuk memuaskan dewi, bidadari dirumahnya itu.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Azfan baru datang kerumah setelah sekolah itu sudah bingung mencari dewi bidadari hidupnya itu "yah... mbak dewi kemana?", "mbak dewi masih keluar tadi, pake motor ayah", "ooh, iya iya". kini azfan memilih pergi ganti baju biasa, lalu menemui ayahnya dan menunggu dewi. "azfan...", "iya yah?", "sini kamu...?", "kenapa yah?", "tadi aku sempet ngobrol sama dewi, kamu... ngintip ayah sama dewi pas dikamar ya?", "aduh... anu yah... itu...", "terus... kamu juga sering main sama dewi kan?" azfan takut dimarahi ayahnya itu, "mm... itu...", "dasar kamu... kalau gitu... nanti jangan bilang siapa siapa ya..." azfan sempat heran, ia berfikir bakal dimarahi ayahnya, "loh? yah?", "kenapa? kan biar aman juga... kan kasian dewi nanti kalau ada apa apa", "iya yah, azfan gak bilang siapa siapa", "sep, emang... kamu brapa kali udah gituan sama dewi?" ayahnya azfan penasaran, azfan jadi tersenyum mengetahui hal ini. "hmm, pokoknya banyakan ayah deh... hahaha", 'heeh... pake ketawa... ya udah... anak kecil gak boleh harusnya tau...", "yee... ayah juga gak boleh harusnya...", "iya iyaa... hahaha" azfan dan ayahnya malah senang mengetahui satu sama lain sudah pernah ngeseks dengan dewi. "loh... lagi ngobrolin apa nih?" sedang ngobrol tiba tiba dua laki laki itu dikejutkan dengan kehadiran dewi.
"eeh... dewi... ndak itu...", "anu mbak... cerita tentang... tadi ada yang lucu disekolah...", "iya itu... kemarin malem juga ada yang lucu...", "wah... seru ya bisa cerita gini", "hehe... iya iya", "mbak dewi dari mana?", "dari beli beli fan", "beli apa mbak?", "ada deh... kan besok aku udah pulang" mendengar itu azfan langsung sedih, ia jadi diam seketika. dewi jadi merasa bersalah, "heh azfan, mbak dewi nya sekarang loh masih disini, jangan keburu sedih dong", "iya fan, kan aku masih disini sekarang...", "iya..." azfan menjawab, namun setelah itu ia lari dan pergi kekamar. "maaf ya dewi...", "saya dong yang minta maaf, ini pak kuncinya", "ya sudah saya tinggal dulu, kamu... hibur si azfan ya", "iya pak, tenang saja" ayahnya azfan pergi keluar mengendarai motor, saat dewi memikirkan cara menghibur azfan. Dewi tak lama segera menemui azfan dkamarnya. azfan tampak tiduran, dewi langsung mendekat, lalu memeluk azfan dengan penuh kasih sayang. "mmh... mbak dewi?", "azfan... maaf ya...", "nn...nggak papa kok mbak", "azfan... mbak dewi nanti juga mampir kesini lagi kok", "i... iya... hiks... hmh...hiks" azfan malah menangis lagi, dewi memilih tetal memeluk azfan, juga mengelus rambutnya. "azfan... jangan nangis... mbak dewi pergi cuma sementara... bisa aja nanti main kerumah ini lama, cup... udah azfan sayang cup cup..." azfan masih merasa sedih, tapi ia tak lama sudah tenang, pelukan dewi bisa menenangkan hati siapa saja. "mmh... maaf mbak, azfan emang cengeng", "udah... azfan nggak cengeng kok...", "mbak...", "iya... udah diem dulu..." dewi masih memeluk azfan, saat anak smp yang sempat sedih itu mulai tersenyum lagi. "udah mbak...  azfan udah gak papa kok", "nggak mau... tunggu aja fan..." azfan menikmati hangatnya pelukan dewi.tak lama mereka berdua malah tertidur disiang itu. saat sore harinya, azfan bangun, namun tak melihat dewi dikamar. "mmh... dewi...", "aah... pak...auuh" azfan malah mendengar dewi sedang beradu dengan ayahnya.  azfan memilih mencoba mengintip, ia cukup heran, ayahnya bahkan berani menyetubuhi dewi saat azfan masih dirumah. benar saja azfan melihat jelas dewi sudah sibuk mendesah saat vaginanya disodok oleh ayahnya azfan. "ooh... makasih dewi... hmmh" tampaknya mereka sudah beradu cukup lama, nyatanya ayahnya azfan berhenti dan menyiapkan penisnya didepan wajah dewi, croot croot, sudah klimaks saja. "wah... hmm... uuh", "makasih ya dewi...", "iya pak... hehe" azfan lalu segera pergi kekamarnya. tak lama azfan malah mendapati dewi kembali menemuinya, "mbak dewi", "eh azfan udah bangun... cup... maaf ya... aku jadinya main sama ayahnya dulu tadi", "eh itu... iya gak papa mbak", "hehe... kamu mau ngesek juga kah?", "eh... ndak... aku...", "nanti aja kah? oke... aku mandi dulu ya" azfan heran dengan dewi yang mudah terpacu untuk menikmati seks. azfan setelah itu keluar kamarnya, "fan", "eh... iya yah", "hehe... maaf ya... dewinya minta sih tadi", "oh, iya yah", "kamu... enggak...", "nn... ndak yah, kasian mbak dewi", "ooh, oke oke, kamu biasanya malam kan ya? haha", "yah... malu entar didengar mbak dewi", "halah lagi mandi itu, kamu makan siang sana" azfan tau ayahnya memang yang lebih mrmbutuhkan hal yang nikmat khusus orang dewasa. azfan setelah makan siang kembali bertemu dewi yang sudah berpakaian dan tampil menggoda lagi. "habis makan fan?", "iya mbak, loh ayah kemana?", "anu... tadi kan aku maunya beli tiket buat besok, tapi ayahmu maksa biar dia yang belikan, ya udah", "oooh... iya iya", dewi lalu mengajak azfan duduk, "fan, maaf ya, besok aku udah balik...", "iya mbak... azfan gak papa kok... tapi nanti kesini lagi kan?", "iya fan, pasti kesini lagi, hehe... azfan..." dewi lagi lagi memeluk azfan, "mbak...", "hmmh... andai kamu seumuranku... udah aku ajak nikah fan ..." mendengar itu azfan terharu, tapi ia mencoba tegar, "hehe... andai juga mbak dewi seumuranku, udah pacaran deh kita...", "azfan... emang deh kamu ini pinter banget...", "hehe... kan...mmp...cup...mmh" azfan langsung dicium oleh dewi, azfan memaksa dewi untuk berhenti. "kenapa fan?", "mbak dewi... tadi kan katanya... nanti aja...", "eh iya... hehe... maaf fan gak nahan..." untung azfan bisa mengerem keinginan dewi. "hehe... mending sekarang azfan bantu mbak dewi beres beres barangnya mbak dewi", "eh betul juga fan, yuk..." azfan segera membantu dewi mengurus barang barangnya. azfan sempat juga bercanda saat membantu dewi. "fan... awas... becanda mulu ih", "maaf mbak... hehe", "huft... yes udah selesai..." azfan ikut tersenyum melihat dewi yang tampak senang itu. "siip, hehe... eh... mbak...", "sini fan... ngobrol yuk..." azfan menemani dewi ngobrol, cewek itu menceritakan bagaimana ia saat smp, juga selanjutnya. dewi juga sempat membicarakan tentang lingkungan sekitar rumah azfan, "... baik baik kok orang sini, apalagi yang laki-laki, haha", "ya iyalah... mbak dewi sih", "kenapa aku?", "terlalu cantik, hehe...", "ye azfan, haha" tak lama setelah berbincang ayahnya azfan datang, dewi mendapat tiket perjalanan pulangnya. sampai hari mulai gelap dewi masih bersama azfan, "dewi, besok berangkat jam berapa?", "jam 7 an mungkin pak", "ooh, iya nanti saya anter ke stasiun ya", "baik pak" ayahnya azfan sudah bersiap untuk bekerja, "tapi besok bangunin saya, jangan begadang juga kamu...", "wah... kalau begadang... nggak bisa janji pak... " dewi berbicara sambil memandang azfan, tentu anak smp itu bingung. "haha... ya sudah aku berangkat fan...", "iya yah..." ayahnya azfan berangkat, lalu azfan sudah melihat dewi tersenyum. "azfan... yuk...", "kemana mbak?", "iih azfan, malam terakhir loh... nggak mau... main kah?" godaan maut dewi tak bisa ditolak azfan, "hmm... kalau mbak dewi yang minta azfan sih... eh...mmp...cup...mm" azfan kini sudah dicumbu oleh dewi, anak smp itu sudah banyak berlatih dengan dewi, ia kini handal dalam bercumbu, lidah dewi dan azfan sudah beradu. "mmh...mmm... mmp...cup...", "mbak... dikamar yuk...", "iya azfan sayang..." dewi dan azfan pindah kekamar. dewi langsung membuka bajunya, lalu tiduran dikasur. "azfan sayang... buah dadaku sakit...", "kenapa mbak?", "ini loh... minta di... isep... ayo dong... aaahn... iya gitu...ooh" azfan dengan cepat tertarik dengan buah dada besar milik dewi, tangan bocah smp itu mendarat lalu mengelus dan meremas benda kenyal itu, "mmm...mmm.... sluurp...mm" juga azfan mulutnya sibuk menghisap dan menggigit kecil puting susu dewi. "aah... azfan... nanti... kalau aku ndak disini... kamu jadi nggak minum susu dong...", "mm...sluurp...mmm... ya susu sapi kan ada... mm...sluurp...mmm... tapi, susunya mbak dewi tetap favoritku yang paling nikmat...mmm...sluurp...mmh", "aahn... makasih azfan... hehe..." azfan senang bisa minum susu asli milik dewi itu. kini azfan merapat diatas tubuh dewi, penis anak smp itu sudah meronta ingin keluar celana, untung dewi tau dan segera membuka celana azfan, memang penis remaja milik azfan sudah sedari tadi bedenyut mengusik selangkangan dewi. dewi memilih mencopot celananya, penis azfan jadi menubruk nubruk selangkangan dewi. "mmm...sluurp...ssp...mmm", "yang bawah itu udah minta masuk aja fan... kamu minum dulu deh... biar aku urusin itu...mmh..." dewi malah menghimpit penis azfan diselangkangannya, bibir vagina dewi ikut digesek, saat azfan sudah sibuk menggerakan benda keramatnya. "aah...mmm...mm... mbak dewi...mmm...sluurp", "iya fan... mmh...mau masukin... iya udah...mmh...aauhnn....mmh" azfan sempat berhenti nyusu, saat dewi melebarkan selangkangannya. azfan lalu menusukan penisnya lagi kevagina favoritnya, sleeb... azfan merasakan nikmat sejati, yang ingin ia puaskan dimalam itu. "uuh... mbak dewi... aku... suka...mmh...ooh..." azfan mulai menusukan rudalnya dan menggesek vagina dewi. dewi sendiri sudah terangsang, ia juga sedari tadi menunggu azfan mengisi memeknya, "aahn...ah... ayo fan... malam ini... kamu harus... jadi lelaki sejati...aah..." azfan mengerahkan segala kemampuannya, ia sodok keluar masuk memek dewi itu, azfan juga mengurus buah dada montok milik dewi yang menyemburkan air susu itu. "ohh...mm...mmm... aah..." azfan terus beraksi tak pandang waktu. azfan sempat meminta dewi merubah posisi, kini dengan posisi miring, azfan menyetubuhi dewi dari samping, "aaah...aah...mmh...", "mbak dewi...guuh...mmh" azfan terus beraksi, ia tusuk memek dewi maju mundur, penis anak smp itu layaknya jadi penis dewasa yang mengoyak vagina ternikmat. azfan juga meremas kuat buah dada dewi, air susu menetes kemana mana. "aah... azfan... aaahn!" slpuurt, dewi klimaks duluan, vagina cewek itu banjir, azfan yang belum klimaks memilih mencabut penisnya dari lubang vagina dewi, "mbak.. aku mau... uuh..." croot croot, baru dipegang dewi, penis azfan sudah muncrat, sperma membasahi tubuh dewi. "aah... basah semua deh... mmh...", "mbak dewi... mmmp...mmm...sluurp...mmm" azfan langsung memutar badan, ia tertarik menghisap vagina dewk yang banjir. "aah... fan....aahn...mmh...ooh", "mm...sluurp...mmmh... enak kan mbak...mmgh", "aah... gila... ouuh... sini sini...mmmp...mm..mmm" penis azfan juga tak dibiarkan dewi, benda itu mulai diemut dan dioral oleh dewi. dewi dan azfan dengan posisi 69 itu asik menghisap kemaluan lawan mainnya. sedang beraksi, azfan sempat melihat lubang pantat dewi, tanpa pikir panjang azfan menusukan jarinya kelubang itu. "aah... azfan... itu...mmmh...uuh...", "ndak pernah disodok ya yang ini mbak? digesek gini mbak dewi udah goyang terus" dewi memang tak tahan saat lubang pantatnya digrayangi azfan, "iya... azfan... aaah...", "ya udah, azfan anggap, dapet keperawanannya mbak dewi... aku masukin kesini deh...", dewi kini tidur telungkup, bokongnya diangakat azfan,fan... it....aaaaahn! mmmh... azfan ..oouuh" dewi tak bisa menghentikan azfam yang sudah memaksa penisnya masuk kelubang pantat dewi itu. "ooh... sempit ya... mmh" azfan menggesekan penisnya, ia tusuk dengan intens, dewi hanya nungging dan menahan sensasi baru itu. "aagh... azfan...mmh", "ooh... sambil... aku gesek lubang ini mbak...mmmh" azfan memasukan jarinya kelubang vagina dewi, dewi seperti merasakan dua lubangnya digesek dengan bersamaan, sensasi luar biasa itu membuat dewi melayang. "aaah... azfan...mmgjh...aaahn..." dewi mendesah terus menit demi menit saat disodok dan digesek lubang kenikmatannya oleh azfan. malam itu azfan dan dewi seperti tak mau berhenti besetubuh, rasa yang mereka alami tak bisa diakhiri begitu saja. "ooh...mmh... wah...mmh" spluurf spluurt, dewi klimaks duluan, vaginanya menyemburkan cairan kewanitaan. "aah...aah...mmh.. fan... kamu... sodok...memekku aja....", "kenapa mbak...", "aku... mau... kamu... keluarin spermamu.... didalem...", "jangan mbak nanti...", "udah...mmh... ayo... azfan... ini permintaan terkakhirku... selama disini..." dewi kini tidur dengan kondisi azfan siap diatas tubuhnya. "mm... baik lah... demi mbak dewi... dan kenangan kita disini... aku...mmh...siap puasin mbak dewi...ooh" azfan kini sudah kembali menusuk vagina dewi dengan penisnya, dingin vagina yang hangat, serta lubang yang basah itu akan dikenang azfan sebagai pemuas nafsunya yang terbaik. azfan meniduri dewi, sambil ia kecup terus bidadari itu, "azfan...cup..nmmh... kamu... yang terbaik...aahn...", "aah... mbak dewi...cup...aah... aku... aah...", "ayo fan... keluarin semua... keluarin didalam .. ayo...mmh", "aku... cinta mbak dewi...mmh...aah..." croot croot crot, azfan mrnyemburkan cairan cintanya dalam vagina dewi, ia benar benar menyetubuhi dewi dengan sepenuh hati. "aah... aah...aah... azfan...mmh", "ooh... mmmh... mbak dewi...", "makasih azfan... mmh" azfan kini disebelah dewi sambil menenangkan cewek itu. tak lama dewi dan azfan sudah tenang dan saling pandang. "mbak dewi...", "iya fan?", "makasih banyak mbak... maaf kalau...", "iya iya... makasih juga fan... aku juga cinta azfan... hehe...", "mbak dewi...mmh...", "eit gak boleh cengeng... sini... udah... yuk tidur... " azfan dipeluk dewi, bocah smp itu menenangkan dirinya, tak lama dewi dan azfan tertidur, setelah dua insan yang umurnya cukup jauh bedanya itu puas bercinta dimalam terakhir itu.
esok paginya, azfan sudah bersiap ditinggalkan oleh dewi yang sudah siap pergi. "mbak... hati hati, barangnya jangan sampai ketinggalan", "iya fan... cup... makasih ya untuk selama ini... good bye... see you later..." azfan kemudian melihat dewi melangkah pergi, lalu ia lambaikan tangannya, saat dewi diantar ayahnya azfan pergi. senyum manis dewi yang terakhir membuat azfan sadar, dirinya harus tegar, kelak nanti azfan pasti bisa menemukan sosok wanita yang tepat untuk melengkapi hidupnya, kini yang harus dilakukan azfan adalah segera berangkat sekolah, ia akan terus belajar menggapai masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku