Cerita Sex Sarah 1 - 4


"pagi Sarah...hehe...", "mmh iya pak Dirta...", "mau saya bantu?", "boleh pak... bentar...", "hehe... siip...langsung ya", "iya pak...aah...", "mmmp...mmm...mmh" Baru bangun sarah sudah ditemui pak Dirta, pemilik kost itu. Sarah ngekost ditempat itu gratis, iya karena Sarah juga memberikan hal yang nikmat untuk pak Dirta. Sarah bisa menyusui, dan tiap saat kadang cewek itu buah dadanya berulah dan air susu keluar sendiri, jadi pak Dirta yang meminum susu Sarah agar tak terbuang. jadinya kini Sarah tiduran dikasur, sambil ia buka baju, buah dada besarnya disediakan, dan memang kini air susunya dihisap dan diminum pak Dirta. "eh... pak Dirta... hehe...", "mm...sluurp...eh Ardan, mau ikut bantuin Sarah", "oh iya mau dong... boleh ikut kan sarah?", "aah... iya mas, yang kiri ini mas Ardan", "hehe... makasih...ummp...mmh..mm...sluurp" ada juga si Ardan, yang juga ngekost dirumah itu, ia juga suka membantu Sarah dengan meminum air susu cewek itu. Kini sarah hanya tiduran dan menunggu buah dadanya yang kini diperas dan diremas, air susunya dikurangi dan diminum pak Dirta dan Ardan.
"mmm...sluurp...sarah, mau kerja ya?", "mmh... iya habis ini pak", "hmm, kalo gitu Sarah pergi mandi aja ya habis ini", "iya pak... itu tapi masih keluar susunya", "iya ini makanya aku sama Ardan lagi ngebut hisap susu kamu ya... tunggu ya", "mm...sluurp, tenang aja Sarah, saya pasti habiskan susunya yang keluar, hehe", "mmh... iya makasih mas Ardan" Sarah tampak tak risih, ia terbiasa memberikan air susunya pada orang orang itu. setelah beberapa saat berlalu, saat Pak Dirta dan Ardan puas menghisap puting dan minum susu Sarah, air susu mulai berhenti keluar, Sarah dipersilahkan mandi.  "misi ya pak, mas, saya mandi dulu", "iya..." Sarah segera pergi mandi. "duh pak Dirta, senang ya tiap hari bisa minum susunya Sarah", "iya, gak rugi juga aku gratisin kostnya dia", "hahaha..." dua pria itu lega, mereka pergi dan beraktivitas seperti biasa.
Setelah mandi, Sarah segera berpakaian, lalu cewek itu pergi kerja. Sarah bekerja disebuah toko klontong, ia biasa menjaga toko pagi sampai siang. "pagi pak Harjo", "oh Sarah udah datang ya...", "iya pak, maaf tadi masih repot saya", "oo gak papa kok" Sarah kemudian siap bekerja menjaga toko. Pak Harjo sang pemilik toko itu senang Sarah mau kerja ditempatnya. Sarah sudah duduk cantik menunggu pembeli. Sarah kadang ditemani pak Harjo kadang juga tidak, tapi kali itu pak Harjo duduk disebelah Sarah, tokonya baru beberapa orang yang mengunjungi. "hmm, pak Harjo", "iya Sarah...hehe..." Sarah tampak biasa saja, pak Harjo sebenarnya sibuk mengelus tangan dan bahu Sarah. "tumben ya sepi yang beli", "hmm, mungkin karena ini hari senin ya, kan pada kerja dan sekolah", "hmm iya betul pak", "hehe... Sarah... masih keluar ndak susunya?", "hmm? oh iya pak, tadi pagi juga masih keluar" Pak Harjo gemas melihat kaos ketat yang dipakai Sarah, buah dada didalamnya begitu besar menonjol ngepres dikaos itu. "ooh... gitu ya... nanti kalau keluar lagi... biar aku yang minum ya", "oh iya pak, makasih ya", "iya, bentar ya saya tinggal dulu" Sarah ditinggal pergi, meski pak Harjo sebenarnya juga tak ingin pergi. Sarah melayani beberapa pembeli, bila sepi ia duduk menunggu sambil nonton tv. sampai siang hari tiba, Sarah masih duduk cantik. Sarah kemudian mulai merasakan lagi buah dadanya bereaksi, air susunya keluar lagi. pak harjo tampak belum datang, jadi Sarah memilih mengambil gelas, ia angkat kaosnya, sampai buah dadanya bisa dikeluarkan dari bh, lalu mulai ia pencet puting susunya, ia isi gelas kosong dengan susu segar. sibuk sibuknya memerah susunya, Sarah didatangi pembeli, "mbak Sarah... beli... wah...", "hmm... oh iya beli apa dek?" sebuah bocah sd datang dan kaget melihat sarah sibuk mengurus susu. "beli... susu mbak...", "kalo susu itu dipendingin ada", "anu mbak... mau susu anget...", "hmm... ndak jual susu anget itu dek", "lah itu mbak... yang digelas", "ooh... kamu mau susuku ini kah?", "m..mau mbak", "hmm, iya udah nih diminum" gelas itu diberikan pada bocah itu, lalu segera diminumnya, gleeg gleeg, tampaknya bocah itu senang sekali, mungkin memang karena susu yang masih hangat itu rasanya amat nikmat. "ada yang mau dibeli lagi ndak dek?", "mm..aah... eh iya beli gula mbak", "ooh berapa?" Sarah melayani bocah itu, sambil buah dadanya masih terpampang tak ditutupi, dan susu menetes dari puting cewek itu. "mm...makasih mbak, bentar ya mbak" bocah itu berlari membawa gula yang ia beli, sarah bingung, tapi memang mungkin bocah tadi ingin segera menaruh gula itu lalu kembali untuk menemui Sarah.

"Sarah... wah... asik nih", "eh, pak Harjo... maaf pak saya lagi meres susu", "hehe... hmm... sarah... ini udah siang kok... kamu jangan meres susu disini, didalam aja ya", "ooh iya pak" Sarah berpindah menuju kedalam rumah pak Harjo, memang toko itu tepat didepan rumah pak Harjo. Pak Harjo sibuk menutup tokonya, ia tampaknya ingin minum susu. "Pak... mau tutup ya?", "iya dek", "loh... mbak Sarah udah pulang?", "iya udah pulang", "hmm, ya sudah pak" bocah yang tadi minum susu Sarah itu kecewa ternyata Sarah tak ada, ia pun pulang, padahal sarah sibuk mengurus buah dadanya didalam rumah pak Harjo. setelah menutup toko, Pak Harjo langsung menemui Sarah. "Sarah...hehe..." Sarah duduk disofa sambil masih mengisi gelas dengan susunya. "iya pak Harjo", "mana mana susunya...", "ini pak" gelas lain yang sudah penuh susu diberikan pada pak Harjo. "mm...mm...aah... enak ya susu kamu emang", "hmm iya pak", "mau lagi dong... tapi dari sumber nya", "ooh pak Harjo mau yang lang sung? boleh pak ini yang kanan pak" Buah dada kanan disiapkan oleh Sarah, langsung diembat oleh Pak Harjo. "hehe...ump...mm...sluurp...mm... wah lebih enak emang...mm" memang menghisap susu langsung dari sumbernya itu enak, bisa sambil asik pak Harjo kenyot puting susu kenyal.   Sarah tenang saja, saat buah dada kanannya diremas terus, diperah terus, dan putingnya dihisap kuat kuat. "mmh... pak Harjo...", "mm...sluurp..mm... iya Sarah?", "tokonya siapa yang jaga?", "ooh saya tutup sebentar, kan mau bantuin kamu ini", "ooh iya makasih pak...aahn..." sambil nyusu, pak harjo juga sesekali mengelus perut dan paha mulus Sarah, cewek itu memang kini hanya tinggal memakai celana pendek saja. "mmh..mm...sluurp... bentar sarah, biar cepat saya hisap puting kamu dua duanya aja", "hmm, gimana itu pak?", "bentar kamu berdiri bentar... nah... sekarang kamu naik sini" Pak Harjo tiduran disofa, lalu sarah naik keatas pria itu. "mis ya pak", "iya gak papa...hehe...mmmh ummm...sluurp...mmm...sluurp" pak Harjo disuguhi dua buah kenyal menggantung, langsung mulutnya melahap puting susu Sarah, dihisapnya yang kiri dan kanan, bahkan ia kadang memasukan dua puting sekaligus kemulutnya. puting susu Sarah begitu hebat mengalirkan susu, Pak Harjo begitu senang. "hmmh... pak... wajahnya jadi basah susu itu", "mm...sluurp...ndak papa sarah... bentar bentar...nah..." Sarah berdiri sebentar, lalu duduk lagi, tapi cewek itu malah merasakan ada batang berdenyut dibawahnya. "aah...apa itu pak?", "itu penis saya...hehe..." pak Harjo ternyata tadi melepas celananya dan menyiapkan penis tegaknya. "ooh... nanti kena celana saya kan sakit itu pak", "iya... buka aja celana kamu deh", "ooh iya pak...udah...aahn..." setelah melepas celananya, Sarah duduk lagi, dan penis tegak itu menggesek bibir vagina Sarah meski masih dihalangi celana dalam. "nah...hehe...sluurp..mmh", "aah... mmh...", "kamu sambil gerak aja Sarah", "ooh... gini ya pak...", "iya, ooh...mm...sluurp" Sarah menggesek nikmat penis pak Harjo, tentu Sarah juga merasa nikmat dibibir vaginanya. "aah...mmh...", "hmmh...mm...sluurp... bentar sarah ya...nah...", "mm...aah...aah... pak itu masuk...aaahn!" Pak Harjo menyingkap celana dalam Sarah, penis tegak pria itu dimasukan saja kevagina Sarah, Sleeb, pak Harjo merasakan nikmatnya memek Sarah. "hhmh...uuh...hehe...biar kamu nggak jatuh sarah, sekarang kamu diem aja...hehe...mmm...mm...sluurp..." Enaknya pak Harjo, ia sodokan penisnya pada memek sarah yang hangat, sambil terus ia minum susu. "aah...aah...mmh...ooh" Sarah mengikuti saja, sepertinya ia juga merasa nikmat saat memeknya digenjot. Sarah tubuhnya bergerak karena dari bawah cewek itu memeknya dientot, buah dadanya diremas, air susu tidak hanya diminum pak Harjo, cairan itu juga menetes kemana mana. Entah beberapa menit terus Sarah bergoyang dientot pak Harjo, tapi memang air susunya sudah selesai diperah. "aah... sarah...aah", "mmh...udah ya pak...aahn", "iya udah...hhmh" Sarah berhenti digenjot, ia turun, lemas ia duduk dikarpet. Pak Harjo mengocok penisnya, lalu Croot croot, spermanya diarahkan dan membasahi buah dada Sarah. "mmh... pak Harjo", "itu... krim buat merawat buah dada", "ooh gitu ya pak", "iya... ini sarah ada handuk", "oh iya makasih pak" sarah membersihkan tubuhnya yang basah, lalu ia berpakaian lagi. "kamu mau pulang?", "iya pak", "hmm, ini saya kasih kunci rumah cadangan", "buat apa pak?", "besok saya keluar kota, kamu buka toko sendiri ya", "ooh iya pak, siap" Sarah kemudian pulang, saat pak Harjo sudah dipuaskannya.

"selamat datang Sarah...", "iya mas Ardan", "hehe... lelah ya habis kerja?", "iya kayaknya mas", "mau langsung tidur?", "iya mungkin mas" baru juga pulang, sarah menuju kamarnya. Sarah mengganti pakaian, lalu langsung tiduran dikasurnya, ia tidur karena lelah, hanya bh yang menutup buah dadanya. Sarah tidur pulas, ia kemudian bermimpi buah dadanya makin membesar dan mengucurkan air susu, tampak banyak lelaki yang mendekat dan menghisap puting susu Sarah, bergantian mereka minum sampai puas. Sarah kemudiam terbangun dari mimpinya, lalu ia melihat buah dadanya tidak dalam bhnya lagi, melainkan sudah diremas remas tangan pria, dan ternyata itu si Ardan. Ardan juga tampak asik menghisap puting susu Sarah, minum susu segar milik cewek itu. "mmm...sluurp..mm...eh... Sarah kok bangun?", "iya... habis mimpi...", "mimpi basah ya kan? soalnya tadi buah dadanya Sarah keluar susunya lagi", "ooh... iya emang mas", "makanya saya bantuin...hehe..mmm...sluurp..." bangun tidur Sarah sudah ditindih lelaki lagi, kini si Ardan, yang tampak sibuk meremas buah dada besar milik sarah, juga menggesekan tubuhnya diatas sarah. Sarah masih lemas, ia tampak membiarkan Ardan, tentu Ardan jadi asik sendiri, makin bernafsu jadinya. Ardan tampak senang sekali puting susu yang kenyal itu ia hisap terus keluar susunya, dijilat disedot terus dikenyot, Sarah hanya mendesah saja. "aah...mmh...aah", "mm...sluurp...", "mas Ardan, pak Dirta kemana?", "lagi keluar tadi...mm...sluurp...mm...kenapa?","ooh ya udah", "hehe...iya udah biar aku aja yang nemenin Sarah...hehe..." Sarah kemudian merasakan celana pendeknya dicopot, juga cdnya. "mmh...mas Ardan...", "mm...sluurp..mm..." Ardan tak mendengarkan Sarah, ia terus nyusu tapi kini ia juga buka celana. Ardan menyiapkan penis tegaknya ternyata, digesekan diselangkangan Sarah, tak lama ia masukan saja kelubang ditengah itu, Sleeb, "aaahn...mas...aah...aah" Sarah mendapati memeknya dimasuki penis lagi, ia jadi mendesah makin nikmat suaranya, Ardan makin semangat. "ooh...hehe... Sarah peluk aku aja", "aah...aah..." Sarah memindahkan tangannya, ia peluk Ardan yang ada diatas tubuhnya, Ardan jadi makin asyik menyetubuhi Sarah. ia hentakan penisnya maju mundur, menggesek memek Sarah yang nikmat.  "sekalian kakinya dong cantik...nah..." Sarah kakinya disilangkan, jadi seperti Ardan dikunci dalam pelukan Sarah, tentu makin rapat mereka bersetubuh, Ardan makin semangat menggenjot memek cewek cantik itu. Memek nikmat, buah dada kenyal, dan susu yang enak, Sarah memang sumber kepuasan bagi semua kalangan laki laki. Ardan terus meniduri Sarah, ia juga sesekali menciumi sarah agar tak banyak mengerang. menit demi menit mereka berdua asik dikamar, sampai salah satu klimaks duluan. "aahn...oouh...mmh...aah...aah", "ooh...udah sarah...mmh...ooh" Ardan berhenti, ia melepaskan dirinya dari pelukan Sarah, lalu ia tunjukan penisnya pada sarah, dikocokan dengan cepat, lalu Croot croot crot, Sperma menghujani tubuh Sarah. "mmh...aah...mmh", "ooh...makasih sarah...hehe..." Setelah puas, Ardan menemani Sarah sebentar, tapi kemudian ia segera pergi setelah berpakaian. Sarah memilih mengambil handuk, menutup tubuhnya, lalu pergi mandi saja. Sarah sudah memuaskan banyak lelaki hari itu. tapi ia tampaknya biasa saja, siapa memang yang tak suka mencicipi tubuh indahnya.



|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Setelah kemarin dientot beberapa lelaki, Sarah pagi itu dapat bangun dengan tenang, tak ada yang mampir kekamarnya. Sarah kemudian mempersiapkan diri untuk bekerja, ia mandi, setelah itu sarapan juga. Sarah belum melihat kehadiran pak Dirta dirumah. Ia segera saja berangkat kerja, ia juga ingat akan menjaga toko sendiri tanpa kehadiran pak Harjo. Ia melihat rumah pak Harjo sepi, ya sudah Sarah membuka toko dan bersiap siap sendiri. Setelah itu ia duduk cantik menunggu pembeli. Sarah hari itu seperti biasa melayani pembeli, tak ada yang berbeda, hanya saja saat hari mulai siang, datang bocah sd yang kemarin sempat meminum susu Sarah. "Siang mbak sarah", "siang dek, mau beli apa?", "hehe... ndak mbak... mampir aja...", "hmm, baru pulang sekolah ya?", "iya mbak" Sarah melihat bocah itu malu malu, tapi senyum senyum sendiri, "hmm, kamu mau nemenin aku jaga toko ya?", "eh...itu...iya...eh iya...", "hmm, ya sudah sini" bocah itu malu malu tapi mendekati si sarah. "misi ya mbak...", "hmm iya, loh kamu duduk mana ya?" tak ada kursi lagi, sarah bingung, "hmm iya bediri aja ndak papa mbak", "jangan... sini deh aku pangku ya" kaget tampaknya bocah itu, tapi ia menurut saja. ia mendekat, lalu duduk dipangkuan Sarah. "maaf ya mbak", "ndak papa, kan biar aku ada temannya", "hehe... iya..." bocah sd itu bingung, duduk dipangkuan Sarah serasa gugup sekali. "adek namanya siapa?", "saya Yafid mbak", "hmm, dek yafid ya", "iya mbak", "rumah kamu deket sini ya?" bocah itu makin gugup, ia malah mendapati buah dada besar milik Sarah menempel dipunggungnya.
"eh... iya mbak deket sini", "hmm, loh hujan..." Sarah mendapati hujan diluar rumah mulai menderu.  Jadinya tak ada orang yang menuju toko itu, Sarah hanya bersama Yafid. "mbak Sarah...", "iya dek?", "mbak ndak kedinginan?" memang Sarah hanya memakai kaos meski memang memakai celana panjang ketat. "hmm, dikit sih dek... kamu kedinginan ya?", "ndak mbak, cuman... eh.." bocah itu kaget, Sarah malah memeluknya, "kalo gini mendingan ndak dek Yafid?", "eh... udah... anget kok mbak", "hmm... hujan terus ya tiap hari", "iya mbak..." Yafid terdiam, ia menikmati hangatnya pelukan Sarah, juga kenyalnya buah dada Sarah yang menggencet punggungnya. makin deras makin enak saja yang dirasakan Yafid, Sarah juga tampak senang ada temannya. "hmm, biasanya ini aku udah pulang", "iya udah pulang aja mbak", "tapi masih hujan, dan pak harjo juga ndak dirumah", "hmm, gitu ya mbak", "iya, hm... yuk tokonya ditutup", "hmm, iya mbak" Yafid membantu Sarah menutup toko, setelah itu, yafid diajak masuk kerumah pak harjo. "nunggu disini aja ya dek, temenin aku", "iya mbak" duduk disofa disamping sarah saja Yafid sudah terbawa nafsu. ia jadinya sesekali melihati Sarah itu, melihat buah dada besar yang tadi menyentuh punggungnya terus. "kok lama ya hujan nya?", "iya mbak...eeh... mbak...", "hmm? eh  aduh..." Sarah mendapati buah dadanya kumat, air susunya menetes keluar dan menbasahi kaosnya. Sarah tanpa ragu melepas kaosnya, juga bhnya, lalu terlihatlah buah dada besar nan berisi itu, Yafid terangsang berat melihat sarah. "eh...mbak...", "biasa ini dek, apalagi dari pagi ndak dikeluarin..." Sarah mengambil gelas lagi, Yafid tau apa yang akan dilakukan Sarah. kini yafid duduk saja, melihat sarah sibuk memencet puting susunya sendiri, air susu muncrat masuk kegelas, membuat Yasid yang nonton iu kehausan. "mbak sarah...", "iya Yafid?", "itu... udah penuh gelasnya", "iya... kamu minum ya dek? aku mau ngisi lagi, ini", "i...iya...mm" Yafid meneguk susu digelas itu, sampai habis, lalu gelas kosong itu kembali diisi oleh sarah. Yafid memegangi celananya terus, karena penis kecilnya tegak terus. "duh bisa lama ini", "hmmh...aah..." Yafid terlihat seperti menahan sesuatu, ternyata setelah itu bocah sd itu celananya basah. "loh... yafid... ngompol ya", "aah... ndak... aduh maaf mbak", "udah cepet kamu lepas aja dek", "aduh, iya mbak..." malu malu yafid mencopot celananya, terlihatlah penis kecil yang tegak. "kalo kebelet pipis bilang aja, nanti aku anter kekamar mandi ya", "i...iya mbak" yafid menutupi penis tegaknya, sambil tetap melihati Sarah. Yafid sempat minum 2 gelas susu, setelah itu tampak Sarah lelah. "huh... ", "kenapa mbak?", "pegel dek... kamu kau bantu aku ndak?", "bantu...apa mbak?", "sini kamu minum susuku langsung aja ya" Yafid kaget, suara hatinya terbaca oleh sarah. "yang bener mbak?", "iya sini... kamu tidur aja, sini sini" Yafid sudah tertarik, ya sudah ia mendekat, lalu tiduran dipangkuan sarah, buah dada menggantung didepan matanya. "mm... gimana mbak?", "ini kamu hisap aja puting susuku ya", "oh.. iya mbak...mm...mmmp...mmm, sluurp...mm" Yafid senang sekali, ia bisa menghisap puting kenyal milik sarah, dan minum susu langsung dari sumbernya. "nah gitu... yang kanan ya habis ini", "mm...sluurp...mm... iya mbak", "sip, ini kok berdiri dek? Yafid sampai lupa menutupi penis tegaknya, bocah itu sibuk mengelus buah dada mulus yang besar. "eh... itu...", "apa sama kayak buah dadaku ya dek? harus di keluarin isinya? tadi kan celana kamu basah", "eh... iya... itu...aah", "maaf ya dek... aku pegangin aja ya... ", "aah... iya..mmp.. mm...sluurp..mmm" senangnya Yafid, sambil minum susu ia mendapati penisnya dipegangi oleh sarah. bocah itu sibuk meremas dan memegang buah dada yang tak bisa dijangkau seluruhnya dengan tangan kecilnya. "Yafid, kamu ndak keburu pulang kan?", "mm...sluurp... ndak kok mbak", "hmm, ya udah takutnya kamu nanti dicari", "ndak kok mbak...mmm...", "Yafid, kamu kalo dirumah masih nyusu gini ndak sama ibu kamu?", "mm...sluurp...aah... ndak mbak", "hmm gitu ya", "punya ibuku udah ndak keluar susunya", "ooh gitu", "iya...mmm...mm...aduh...uuh" Yafid tak tahan dengan kenikmatan yang ia rasakan, croot croot, bocah itu menyemburkan cairan lagi, membasahi tangan Sarah. "eeh... yafid", "maaf ya mbak...", "hmm ndak papa...kamu lanjut aja..." yafid meneruskan minum susu. Sarah tampak malah menjilati cairan ditangannya itu. "mbak... kok itu dijilati mbak?", "mm... iya... sama kan kayak susu?", "eh... iya mungkin mbak..." Yafid melanjutkan aksi minum susunya, sampai ia puas, dan beberapa kali klimaks lagi. "Yafid, kayaknya udah ndak keluar terus kok susunya", "iya mbak... aku udah... kenyang", "hmm, ya udah pulang aja yuk", "tapi celanaku masih basah", "hmm iya... ya udah disini dulu" Yafid duduk lagi disebelah Sarah. meski puas minum susu, Yafid masih saja tertarik kepada Sarah, ia masih memandangi cewek itu. "mbak sarah?", "iya... ada apa yafid?" Yafid tiba tiba memeluk sarah, "mbak sarah... aku... ngantuk...", "hmm, kayaknya tidur dikamar aja deh dek, sini aku anter" Yafid diantar kekamar yang tak ditutup didekat mereka. "mbak, temenin aku tidur ya..." Yafid sudah nafsu berat, ia peluk terus si Sarah, "hmm iya iya... yuk dh tidur" mereka tiduran dikasur. Yafid merapat ditubuh sarah,.bahkan ia kembali mengelus buah dada besar milik sarah, "mbak sarah tidur juga ya...", "iya... kamu biasanya tidur sama ibu kamu ya?", "iya mbak... aku sambil... peluk ibuku...", "hmm iya...", "terus...aku... cup...cium sayang ibuku...cup...", "hmm...iya..cup... dah tidur ya...", "iya..." Mereka mencoba tidur bersama dikamar itu. Lama diam dikamar, yang tertidur duluan malah sarah, Yafid masih bangun meski menutup mata. ketika bocah sd itu membuka mata, ia melihat Sarah tidur pulas. langsung ia beraksi semaunya, jantungnya bersegub kencang, ia siap melakukan keinginannya. ia kembali mengelus buah dada sarah, bocah itu juga menciumi bibir sarah yang menggoda. tak mau berlama, ia melihat kebawah, ia mulai membuka celana yang tersisa ditubuh sarah. setelah itu, ia makin terangsang, ia lihat selangkangan Sarah, ia posisikan tubuh sarah agar tiduran telentang. setelah itu, Yafid membuka kedua paha sarah perlahan, sehingga terlihat garis yang tertutup bulu bulu. Makin tertarik, Yafid kini mengambil posisi diatas tubuh Sarah, ia mencoba menusukan penisnya yang tegak menuju lubang diselangkangan Sarah. mudah saja ia masukan, memang burungnya masih kecil, masuk segera kelubang hangat milik sarah. Yafid senang bisa melakukan hal impiannya itu. kemudian ia memeluk sarah dari atas, sambil ia mencoba menggerakan pinggulnya, maju mundur dengan nikmat, penisnya mencicipi vagina sasaran pertama. Yafid tak bisa berhenti lagi, ia mempercepat sodokannya, penisnya maju mundur, hanya sepertiga vagina Sarah yang digesek, meski tak sampai dalam, tentu Yafid sudah merasa kenikmatan. tangannya mengelus dan meremas buah dada Sarah, Yafid benar benar terpuaskan, ia bahkan sampai klimaks lagi, croot crot, ia isi memek sarah dengan cairan kemaluannya. tak puas sekali saja, Yafid memasukan penisnya lagi kevagina sarah, memang rasanya nikmat, jadi ia ulang saja sampai puas.
Hari sudah Sore, Sarah bangun dari tidurnya, lalu melihat Yafid ada diatas tubuhnya. Sarah kemudian merasakan reaksi divaginanya, cairan mengalir keluar dari memeknya. "nngh... Yafid...", yafid ternyata kelelahan dan sempat tertidur, "eeh... mbak sarah..." Yafid turun dari atas tubuh sarah, "udah sore ya... hujan juga udah reda... pulang yuk", "hmmh... iya mbak..." Sarah tak mempersalahkan apa yang dilakukan Yafid saat ia tidur, karena memang ia sudah biasa dengan hal itu. Yafid memakai pakaiannya, lalu bersiap pulang. "mbak Sarah...", "iya dek?", "makasih ya mbak", "iya sama sama..." Yafid pulang dengan penuh rasa lega. Sarah pergi kekamar mandi, ia bersihkan tubuhnya, juga memeknya. Setelah itu ia pergi pulang juga setelah mengunci rumah pak Harjo.

Sampai dikost, Sarah langsung pergi kekamarnya, tampak tak ada kehadiran Ardan. Sampai kamarnya, ia melepas pakaiannya, bersiap untuk mandi. "Sarah...", "oh... iya pak Dirta... ada apa...", "aku masuk ya...eeh sarah ganti baju ya..." Pak Dirta asal masuk saja saat Sarah hanya memakai celana dalam saja. "ada apa pak?", "eh iya... itu... besok ada yang mau kost juga disini", "hmm... mau ngekost dikamar sebelah itu ya pak?", "iya bener... anak smk, laki laki", "hmm iya", "tapi juga ada satu lagi anak smp laki laki", "hmm, nanti dia dikamar mana pak?", "kalo sementara dikamar kamu gimana?", "hmm... boleh pak", "soalnya nunggu waktu kostnya si Ardan habis", "ooh gitu ya... iya udah pak ndak papa...", "siip hehe... sarah mau mandi ya?" Pak Dirta sehari tak bertemu Sarah jadi sange lagi. "iya pak baru pulang dari jaga toko", "hmm... tapi ituloh... hehe... susunya keluar lagi", "eh... iya pak aduh..." Sarah malah mendapati putingnya meneteskan susu. "hehe... mending saya... bantuin bentar deh, gimana?", "hmm... iya deh pak..." Sarah malah langsung berpindah, ia tiduran saja dikasurnya, tentu pak Dirta dengan sigap mendekat, ia naik keatas tubuh Sarah, langsung ia tangkap dua buah gunung kenyal milik sarah. "hehe... bentar aja sarah...hehe...mmm...mmp...mm", "iya pak...aah...mmh" Sarah hanya menyaksikan buah dadanya ditarik dan puting susunya dikenyot dan dihisap,.rasa gelinya sudah biasa dinikmati oleh Sarah. "mm...sluurp...mm ... si Ardan udah bantuin kamu ndak tadi?", "ndak ketemu mas Ardan tuh pak", "hmm ya udah hehe...mm...sluurp...mm" pak Dirta merasa bebas, ia hisap sepuasnya susu Sarah. Sarah seperti kemarin, mendapati ada benda yang berdenyut diselangkangannya, dan pak Dirta tampak tak segan membuka celananya dan menggesekan penisnya diselangkangan Sarah. Sarah mendesah dan bergoyang keenakan, Pak Dirta makin semangat jadinya. "aah...mmh", "sluurp..mm...aah... wah keburu dingin... aku cepetin deh", "iya pak...eh..itu...aaah..." Pak Dirta mencopot celana dalam sarah, memek cewek itu ditarget lagi, tentu kini penis pak Dirta yang minta jatah. segera benda pusaka itu dimasukan, Sleeb, "ooh...mmh...uuh", "aahn...pak..ouuh" andai penis Yafid sudah sedewasa milik pak Dirta, tentu siang tadi sarah akan terbangun dari tidurnya. Sekarang sarah geleng geleng mendapati memeknya sesak, penis Dewasa milik pak Dirta menggesek dinding vagina sarah. "hehe... ooh", "aahn... pak...aah...aah" Sarah desahannya memang merdu dan amat menggugah nafsu, jelas pak Dirta makin asyik saja menggenjot memek cewek itu. Sarah jadinya diperkosa lagi, digenjot asik diatas kasurnya. Sarah harus memuaskan nafsu pak Dirta dulu, setelah itu ia baru bisa mandi. Sarah sadar atau tidak, ia tampak menikmati juga saat dirinya diajak beradu diranjang dengan siapapun.
               

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Hari itu Sarah sudah ada ditoko pak Harjo, ia kembali membuka sendiri toko itu, tapi pak Harjo hari itu sudah pulang pagi itu. "Sarah...", "iya pak Harjo... baru datang pak?", "iya...hehe..." pak Harjo tampak bersama beberapa orang, yang ternyata adalah keluarganya. "Sarah... lama ya ndak ketemu", "oh iya bu..." ada istrinya pak Harjo, "tambah cantik ya", "ah bisa aja bu", "hehe... eh Nurdin ayo cepet bawa kedalam barangnya", "iya bu" Sarah melihat ada juga si Nurdin, anak dari pak Harjo, sudah smp sekarang. "nah... sarah hari ini libur aja dulu ndak papa, kita ngobrol dulu didalam ya", "oh begitu ya bu... ya sudah kalau begitu" Sarah jadinya diajak kedalam dan ngobrol bersama keluarga pak Harjo. memang istri pak Harjo paling banyak bercerita, sedang pak harjo dan si Nurdin hanya senyam senyum dan ikut ketawa, sembari mereka berdua sesekali melirik Sarah yang menggoda. "...iya jadi si Nurdin biar deket sekolahnya... jadi kami kembali kesini", "hmm, gitu ya bu", "iya... tenang aja nanti kalau perlu saya temenin jaga tokonya...haha", "oh boleh itu bu...hehe..." Sarah senang bila nanti ditemani istri pak Harjo, kalau pak harjo dan nurdin justru sebaliknya. Sarah kemudian berpamitan pulang, ia bisa pulang lebih awal.
Sampai dikostnya, Sarah melihat ada sosok orang yang baru pertama ia lihat dirumah itu. "Eh sarah, tumben...", "iya pak Dirta... dibolehin pulang lebih awal", "pas banget, ini yang kemarin saya bilangin mau kost itu", "ooh...iya iya" Sarah mendekat, dua remaja itu melongo, mereka kaget disamperin bidadari.
"mm... kenalin mbak... saya Raivan", "kalo saya Tedo mbak","iya... salam kenal ya..." Sarah melihat dua remaja itu beda umurnya, tampaknya si Raivan itu sudah Smk, kalau si Tedo masih smp. "nah... saya ajak Raivan kekamarnya, Sarah ajak Tedo kekamarmu ya", "iya pak...", "eh... kekamarnya mbak Sarah?", "iya Tedo, kamu sementara sekamar sama mbak Sarah ya, untuk kamar kostmu sendiri masih diurusin", "ooh...gitu ya... iya gak papa pak" Tedo tampak senang. Sarah mengajak Tedo kekamarnya, memang kamarnya sarah lebih luas dari kamar lain. "Tedo, kamu taruh sebelah sana dulu ya barang barangmu", "oh iya mbak siap" Sarah dan Tedo bersama mengatur kamar itu. Tedo tak bisa berhenti tersenyum, ia terus menyaksikan buah dada Sarah yang bergoyang saat pemiliknya bergerak kesana kemari. "Tedo...", "eh iya mbak?", "kamu masih smp ya?", "iya saya kelas 2 smp", "ooh... kasurnya kira kira cukup ndak buat kita tidur berdua?" Tedo mendengar kata kata Sarah saja serasa sudah melayang, ia tak mampu membayangkan nanti ia tidur bersama cewek montok itu. "c...cukup mbak", "hmm... baguslah kalau gitu" Sarah dan Tedo sempat berbincang sebentar sambil menyelesaikan menata kamar itu. setela usai, Sarah dan Tedo duduk dikasur. "m...maaf ya mbak, jadi ngerepotin", "nggak papa kok, aku malah seneng, jadi ada temannya" Tedo dalam hatinya meleleh, senangnya bukan main anak smp itu. "hehe... iya mbak", "Tedo mau istirahat ya? kamu tidur aja duluan ndak papa", "iya mbak gampang, bentar duduk dulu deh", "hmm... iya udah..." Sarah kemudian mendekati lemari disudut lain kamar, lalu cewek itu malah membuka pakaianya, sampai hanya memakai bh dan celana dalam. "eeh... mbak...", "kenapa Tedo?", "eh... ndak papa kok" Tedo kaget juga senang, Sarah tampaknya tak terganggu sama sekali dengan kehadiran Tedo. Cewek itu mulai mencari pakaian untuj dikenakan, saat Tedo sibuk gelen geleng melihat tubuh mulus Sarah. "mbak Sarah...", "iya Tedo...", "barusan pulang kerja ya?", "iya bener... ", "kerja dimana?", "itu ditoko... deket sini kok..." diajak ngobrol, Sarah malah duduk lagi dikasur, belum ia pakai baju, masih dengan pakaian dalamnya saja, Tedo malah bertanya terus, sarah juga menjawab saja dengan tenang. "...ooh... jadi pak Harjonya dateng bawa keluarganya ya?", "iya, makanya aku pulang cepet", "hm... gitu ya mbak...hehe...", "he'em... Tedo awa apa aja kok banyak?", "iya pakaian yang banyak, seragam juga", "hmm... dimasukin lemari aja beberapa ya...", "hmm, boleh mbak" Tedo jadinya memindahkan beberapa bajunya kelemari dibantu sarah, anak smp itu deg deg an bisa dekat dengan Sarah, ia bisa melihat buah dada besar sarah yang menggantung, juga tubuh mulusnya. "nah udah... eh aku sampe lupa belum pake baju...haha", "hehe... iya..." sarah akhirnya memakai tanktop dan celana pendeknya, tapi Tedo sudah tau kemolekan tubuh cewek itu. "Sarah?", "iya pak Dirta?" pak dirta tampak datang menengok, "udah selesai?", "udah pak", "sip, sini Sarah bantu saya sebentar", "oh iya pak" Sarah malah diaja pergi oleh paj Dirta. Tedo kemudian tak lama didatangi si Raivan. "Do... wah... curang...", "apa sih mas.. emang rejekiku ini...haha...", "kok enak kamu sekamar sama mbak sarah", "hehe... mas Raivan gak boleh iri loh...haha...", "yee... tetangga masa gitu...haha..." Raivan ternyata kerabat dekat Tedo, mereka sebelumnya tinggal dengan saudara, tapi karena suatu hal mereka berdua terpaksa diminta ngekost saja. Tedo dan Raivan berbincang bincang, mereka tak tau apa yang dilakukan sarah.
"bentar pak ya... ", "oh iya ndak papa saya tungguin, hehe...", "kalo meres sendiri emang lama pak", "iya ndak papa kok... apa mau saya bantu? hmm?", "boleh pak", "hehe... iya udah...hehe...", "mmh...aah... nnhh... kalo pak Dirta yang meresin...aahn... keluar banyak ya..." Sarah malah sibuk memerah air susunya, puting susunya sedang pencet dan diurus tangan pak Dirta, iya memang pak Dirta meminta Sarah menyuguhkan susunya untuk dua penghuni kost baru itu. Beberapa saat kemudian Sarah sudah mengisi tiga gelas penuh susunya, "hehe... ini sudah, kamu bawa dua ya, kamu kasih mereka, yang satu buat saya", "iya pak, saya kesana dulu ya..." Sarah memakai tanktopnya lagi, lalu ia bawa dua gelas penuh susu itu kekamarnya. "... iya asli deh... gede banget...eeh... mbak sarah...", "Tedo... Raivan... ini mbak kasih", "wah... makasih mbak", "iya sama sama" dua remaja itu langsung menerima gelas berisi susu itu, "wah... enak pasti ini susunya...mmm", "mm...wah iya enak emang", "baguslah kalau enak, itu susuku", "hmm... mmgh...susunya mbak Sarah?", "iya itu susuku", "w...wah... mm...gleeg..gleeg... pantes enak banget ya" Tedo dan Raivan sampai kalap, mereka habiskan susu dalam gelas itu dengan cepat, mereka sadar mengapa buah dada Sarah begitu besar, memang karena cewek itu bisa menghasilkan air susu yang nikmat. "makasih mbak Sarah", "iya...", "emang mbak sarah... beneran bisa menyusui?", "iya... tadi aku meresnya di dapur dibantu pak Dirta", "ooh... tau gitu disini aja tadi mbak kami yang bantu...eeh..." Raivan sampai keceplosan, "hmm, iya ya... tadi soalnya yang minta pak Dirta... eh aduh...", "kenapa mbak?", "susunya masih keluar lagi... duh..." Tedo dan Raivan tampak senang, Sarah mengeluarkan buah dadanya, ditunjukannya puting susu basahnya. "wah.. masih keluar mbak", "iya ini...", "dikeluarin aja mbak", "tapi aku udah lelah tadi", "ya... biar kami yang meresin...hehe...", "kalian bisa?", "bisa dong!" serentak dua remaja itu menjawab. "ooh iya sudah... aku tiduran aja deh ya...", "iya bener mbak...hehe..." Sarah naik kekasur, lalu ia merebahkan tubuhnya, buah dadanya disuguhkan pada Tedo dan Raivan, "ini dek tolong ya...", "siap mbak...hmm...hehe..." mereka mengelus buah dada besar itu perlahan, lalu tanpa ragu mereka mendekat, mulutnya menyambar puting susu sarah yang kenyal. "umm...mmm...mm...sluurp... wah... mm...mm", "mmm...sluurp...mm..." Raivan dan Tedo tak kesulitan, dihisap sedikit saja air susu sudah keluar, apalagi saat mereka hisap kuat, susu mengalir kemulut mereka, tiap teguk menambah nafsu mereka. "mmh... maaf ya dek jadi ngerepotin, kalian kan lelah baru dateng, habis beres beres juga...", "mm... ndak papa mbak, kami senang bisa bantuin mbak sarah...mmm", "sluurp...mm... iya... mbak sarah sambil istirahat aja...mm", 'hmm...iya..." Tedo dan Raivan seperti kehausan saja, buah dada sarah dipegang dan diremas, puting susunya dikenyot dan ditarik, sambil dihisap terus susunya. Sarah memang tiduran saja, buah dadanya saja yang dipaksa berdiri karena putingnya ditarik keatas saat disedot keluar susunya. Sarah melihat saja, tapi lama kelamaan ia jadi mengantuk, dan benar saja ia tertidur saat buah dadanya masih disantap. "mm...sluurp..mm", "sluurp...mm...eh...Tedo... mbak Sarah lagi tidur...wah bagus deh", "eh... ngapain mas?", "ya sekalian dong... pengen tau semuanya...wah..." Raivan tampak nakal, ia malah membuka semua pakaian ditubuh Sarah, ia kini tertarik dengan bagian bawah tubuh sarah. "mas Raivan nih... aku nyusu aja ah...mm...sluurp...", "iya bener... aku... wah memeknya mbak sarah..." Raivan membuka dua paha sarah agar bisa melihat jelas memek sarah, remaja itu terpukau. "mana mana...", "loh katanya nyusu aja kamu?", "hehe... pengen liat aja mas" Tedo ikut tertarik. Jari nakal Raivan sudah mendekat dan mulai mengelus bagian luar memek sarah, kemudian ia masukan jarinya kedalam lubang itu, "wah... hangat... isinya lembek lembek gimana gitu...", "masa sih mas?", "iya... wah udah lama pengen praktekin", "eh...mas Raivan...wah wah" Tedo geleng geleng saja, saat ia melihat Raivan mendekatkan kepalanya ke selangkangan sarah, anak SMA itu mencoba menjilati memek sarah. "m...mmm...aneh deh... tapi...mmm...boleh juga...mm", "wah... mas Raivan kebanyakan nonton bokep pasti", "mm... kan buat pengetahuan juga... ini kan jadi bisa praktek...mm", "hehe... iya udah aku lanjut nyusu aja..." Tedo dan Raivan sibuk sendiri sendiri, memuaskan nafsu masing masing dengan menikmati tubuh sarah.
Raivan makin terbawa nafsu, lidahnya tak berhenti menjilati lubang vagjna yang mulai basah itu. Tedo diatas sibuk menjilati buah dada sarah juga, kini dua puting susu sarah dipencet terus, air susu menetes keluar membasahi gunung kembar itu, jadinya Tedo merasa tertarik menjilati susu dibuah dada sarah yang kenyal nan besar. dua remaja itu sadar penisnya sudah tegak dicelana, Raivan yang tampak telanjang duluan. "udah ah keburu bangun mbak sarah", "eh...mas Raivan", "udah kamu itu aja ya Tedo", "iya mas...weh mas Raivan semangatnya" Tedo melihat raivan menyiapkan penisnya, digesekan dibibir vagina sarah, "coba ah..mmh...oooh..." Raivan mulai memasukan penisnya yang tegak kevagina Sarah, Sleeb, masuk seluruhnya, terasalah sensasi ternikmat. "gimana mas?", "enak banget do...woh...nih coba aku gesekin...wah...enak" Raivan makin asyik saja, ia gerakan penisnya maju mundur, ia rasakan dengan seksama saat penisnya dipijat dinding vagina sarah. Tak mau diam saja, Tedo ikut telanjang, ia lalu memilih mengambil posisi dibuah dada sarah, ia himpit penis tegaknya diantara buah dada kenyal milik sarah. "mmh...wah...", "ooh... wah Tedo bisa aja tuh... banyak nonton bokep juga kan", "hehe... iya mas... enak juga ya... digesekin disini..." Tedo menahan buah dada sarah ketengah, menjepit penisnya yang bergerak maju mundur. Sarah jadinya digesek dua remaja saat ia tidur. tak berlama lama, Raivan juga ingin mencoba hal baru itu, "Do... kamu mau coba memeknya mbak sarah?", "eh boleh mas", "ya udah kita tuker tugas...hehe..." mereka tukar tugas, kini Raivan yang asyik mengurus buah dada Sarah, sedangkan Tedo masih bersiap menikmati mekek Sarah. Tedo mencoba memasukan penisnya perlahan, bless, ia merasakan juga kenikmatan memek sarah. "wah...uuh", "enak kan do?", "luar biasa...woh...", "haha sip" Tedo tampaknya bisa lebih mudah menggesekan penisnya, memang punya Tedo tak sebesar milik Raivan. Dua remaja itu melanjutkan aksinya saja, tanpa mau berhenti menikmati tubuh sarah. "aah... udah..." Tedo tampak tak kuat, ia sempat menjauh, lalu Croot croot, spermanya menyembur, jatuh disekitar selangkangan sarah. "wah... aku kuat masian...eeh.." Croot croot, Raivan ikut klimaks, ia membasahi wajah sarah. dua remaja itu istirahat sebentar didekat sarah, "huh... lega...", "iya do... udah aku kekamar dulu deh", "iya mas..." Raivan kabur duluan, Tedo kemudian baru sadar gimana kalau sarah bangun. Tedo berpakaian lagi, lalu ia mencoba membersihkan tubuh sarah dan memakaikan celananya. "hmm... Tedo...", "eeh... mbak sarah...", "hmmh... aku ketiduran ya tadi?", "iya mbak...", "hmm... aku kekamar mandi dulu ya...aah...", "eh.. iya mbak" Sarah baru merasa sesuatu karena memeknya masih berdenyut dan basah. Sarah pergi kekamar mandi, Tedo memilih membersihkan kamar itu. Tedo belum tau kapan ia akan dapat kamar kost sendiri, tapi yang jelas ia akan bahagia selama bersama Sarah dalam satu kamar itu.


|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Sarah bangun, lalu melihat Tedo yang memeluknya. "Hmm... Tedo... " Sarah tersenyum saja, ia kemudian malah merapat, ia peluk Tedo juga. Sarah diam saja, sambil ia berfikir, entah kenapa ia berfikir tentang aksinya bersama Ardan tadi, Sarah merasa seperti memeknya itu lebih nyaman bila di isi penis tegak. Sarah bisa merasakan nafas Tedo menerpa wajahnya, cewek itu malah makin tak bisa berfikir jernih. Sarah mendekatkan tubuhnya, ia peluk erat Tedo, ia elus rambutnya. Sarah kemudian sadar betul ada benda tegak yang bedenyut diatas perutnya. Diceknya, ternyata sesuatu menonjol dicelana pendek Tedo. terbawa fikirannya tadi, Sarah membuka celana Tedo, ia pegang penis tegak milik Tedo. "mmh...eeh...mbak Sarah..." Tedo malah terbangun, karena mendapati penisnya dipegangi sarah. "eh... tedo...maaf... ini...", "kok... jangan dipegang mbak... itu...", "maaf ya dek..." Sarah melepaskan tangannya dari penis Tedo. Sarah dan Tedo kemudian diam, Tedo mencoba menutupi penis tegaknya. "mm... mbak Sarah...", "iya Tedo...", "mm... mbak Sarah tadi kok pegang punyaku ini?", "hmm itu... cuma pengen aja tadi...", "ooh... kalo mau pegang lagi... pegang aja mbak..." Tedo menunjukan penisnya, Sarah diam sebentar, tapi akhirnya ia tangkap penis Tedo iti. "hmm... Tedo...", "aah... iya mbak...", "punya kamu... kok ndak gede ya?", "kan... Tedo masih smp mbak", "hmm... tapi sama kan ya?", "s...sama gimana mbak?", "eh... nn... itu...", "iya... sama kok... punya laki laki semuanya ya begitu...", "hmm... Tedo...mmm", "eh... mbak...aah..." Sarah makin terbawa nafsunya, ia malah menjilati penis Tedo yang tegak, juga dikocok perlahan.
Tedo yang tiduran dikasur, sarah yang sibuk mengurus penis Tedo. "mm...mmh...aah...mm" Tedo baru pertama kali itu mendapati penisnya diemut, dan yang melakukannya sekarang si Sarah. Sarah bisa memasukan penis Remaja Tedo kemulutnya dengan mudah bahkan hampir masuk semua, disedot dan dijilatnya, Sarah sepertinya benar benar ingin mencoba. "aah...mbak..ooh", "mm...mmghh...aah... iya tedo?", "ndak mbak... terusin aja... terserah mbak Sarah...", "ooh iya..umm...mmph..mm" Sarah melanjutkan aksinya mengulum penis Tedo. Tedo hanya geleng geleng keenakan, kemudian ia melihat bokong sarah, ia kemudian ikut terbawa nafsu, ia elus bokong sarah, ia gesek bagian tengahnya juga. "mm...mmh...mmmgh...", "hmmh... mbak sarah?", "mm...iya Tedo?", "aku... mau liat punya mbak sarah dong...", "hmm...iya..." Sarah kemudian mencopot celananya, ia kemudian naik diatas tubuh Tedo, ia nungging dan menunjukan memeknya pada Tedo. "hmm..wah...", "gimana ted...aahn...", "mbak Sarah... lanjutin lagi deh... tapi aku pegang punya mbak sarah juga ya...", "hmm iya deh...umm...mmh" Sarah melanjutkan aksinya, diemutnya penis Tedo yang tegak. Tedo sendiri mulai mengelus memek sarah, ia juga masukan jarinya kelubang itu, ternyata jarinya jadi basah, tentu Tedo makin nakal ia gesek terus saja lubang vagina Sarah. Sarah dan Tedo jadi berlomba memuaskan kemaluan lawan mainnya. Tedo makin tertarik, ia kini malah mendekatkan kepalanya, ia mulai menjulurkan lidahnya dan menjilati lubang vagina Sarah. Tentu Sarah bisa merasakan geliat divaginanya, membuat cewek itu makin hebat mengulum penis Tedo. Terus beraksi tanpa ragu, Sarah bahkan sampai tak kuat, "aah... Tedo...mmh" Spluuurt Splurt, Tedo merasakan cairan mengalir keluar dari vagina Sarah, ia jilat dan ia sedot cairan cairan itu, ia kemudian merasakan sensasi yang nikmat, sampai ia ikut klimaks, Croor croot, "aah...aah... mmh" Tedo penisnya menyemburkan sperma, membasahi kasur. "hmmh...uuh..mmh", "mbak sarah...", "Tedo... aku...nngh" Sarah berganti posisi, ia memutar tubuhnya, ia kini berhadapan dengan Tedo, Sarah menggesekan memeknya pada penis tedo yang masih lemas. "mbak...aah... mau... aku masukin aja kah?", "hmmh... iya... Tedo mau kan...", "m...mau mbak...", "iya udah...sini aku bantu...aah..." Penis Tedo dipandu tangan Sarah, dimasukan keliang senggama, segera penis lemas tadi tegang lagi. "ooh..mmh...wow..." Tedo bisa merasakan kenikmatan itu lagi, saat ia bisa memasukan penisnya dalam hangat vagina Sarah.  Sarah mulai bergerak perlahan, saat ia bergoyang, cewek itu bisa merasakan sensasi baru, karena ia sendiri yang memaksa penis Tedo bergerak divaginanya, bergerak naik turun ia, makin penasaran ia, Sarah membuat Tedo terpesona. Buah dada besar nan kenyal itu bergoyang, membuat Tedo terpukau, "aah...mmh...ouh", "mm...mbak Sarah..." Tedo tangannya berpindah, kini memegangi buah dada Sarah, tapi tetap saja gunung kenyal itu bergoyang, Tedo hanya ikut merasakan nikmatnya meremas remas buah dada Sarah sambil penisnya masih dipuaskan sarah. "aah... Tedo... itu... kamu mau... minum susuku nggak?", "aah... boleh mbak...", "hmm... ini...tapi... kamu juga... gerakin yang bawah itu...", "siap mbak...umm...mmh..mm" Sarah merapatkan tubuhnya pada Tedo, buah dadanya disuguhkan lagi, puting susu Sarah diarahkan kemulut Tedo, tentu langsung puting kenyal itu dilahap mulut Tedo, dikenyot dan dihisapnya dengan nikmat, suur... suur, air susu mengalir kemulut Tedo, sungguh nikmat rasanya. "aah...iya gitu ya...mmh", "mm...sluurp...mm... sluurp..." Tedo sibuk minum susu, sambil ia harus menggerakan pinggulnya, agar penisnya bisa terus menggesek dan memuaskan vagina sarah. "mmh... ouh...nngh...aah...aah..." Sarah menggerakan bokongnya juga naik turun, Tentu bila dua kemaluan itu saling diadu dan digesekan, sensasi bersetubuh makin maksimal, buktinya sarah dan Tedo tampak begitu terpuaskan, Tedo yang paling puas. Terus mereka bersetubuh, Sarah terus menikmati, Tedo juga terus minum susu sampai basah tubuhnya oleh susu. Mereka tak memikirkan apapun, hanya bagaimana mereka menikmati momen bersama. "mmh...mbak..aah...", "aah... Tedo...ouh!" Croot croot, Tedo klimaks, ia isi penuh memek sarah dengan spermanya. "aah...mmh...ooh" Tedo melihat sarah turun dari atas tubuhnya, cewek itu kemudian jongkok sebentar, "aah...aah...nngh" Menetes cairan putih itu dari vagina sarah, Tedo melihat sambil geleng geleng. "mbak..maaf...mmh", "aah...nngh...ndak papa kok, Tedo..." Sarah kemudian Tiduran dikasur, "iya mbak?", "kamu masih mau susuku?", "i...iya, mau mbak", "sini kamu naik aja... aku mau kamu masukin lagi itu ya", "yang bener mbak? mau lagi?", "iya... nggak papakan tedo?", "iya mbak... hehe...hmm" Tedo naik keatas tubuh Sarah, ia pegangi buah dada besar nan kenyal milik cewek itu, digoyangkan, ditepuk tepuk, diremas juga, setelah melihat air susu menyembur dari puting Sarah, langsung Tedo mulutnya melesat dan ia mulai menghisap puting susu sarah lagi. "aahn...mmh..itu...Tedo...", "mm...sluurp... oh iya mbak...oouh" Tedo berhenti sejenak untuk memasukan penisnya kevagina sarah, Tedo bisa merasakan lubang itu becek sekali. Tedo menuruti keinginan Sarah, jadi ia menggerakan penisnya perlahan, serasa ia masukan tongkat kelubang berisi air, begitu becek, bunyinya saja sudah beda. "aah..mmh...nngh...", "mm...sluurp...oh...mm...mbak sarah...mm...sluurp...mm...cup..." Tedo kemudian menyimpan susu dimulutnya, ia kemudian mencium sarah, ia bagi susu itu untuk sarah yang sedari tadi terus mendesah. "mm...gleeg..mm...aah...Tedo...cup...mm", "mm...cup...bentar mbak...mm...sluurp..mm..mm...cup...mm" Terus saja Tedo mencumbu sarah, ia mempermanis ciumannya dengan susu sarah. Makin asik mereka bergoyang dan menggeliat dikasur itu, basah basah semuanya kena susu, keringat da cairan senggama. sleeb, sleeb, sleeb... terus Tedo menyodokan penisnya kevagina sarah, dan tampak cewek itu malah senang memeknya disodok terus. "nngh...aauh...mmh...", "mbak sarah... ", "iya...aah...", "mbak sarah... kayaknya suka banget ya...", "iya...aah... enak Tedo... terusin ya...mmh" mendengar sarah ikut senang, Tedo makin semangat, meski sudah klimaks beberapa kali, ia mengumpulkan tenaganya yang tersisa, ia memeluk Sarah dengan Erat, lalu ia genjot memek sarah dengan penisnya, sleeb sleb sleeb, dengan cepat penisnya menghujam vagina sarah. "ngaaaah...aaah...oouh...aah... Tedo...iyah... terus yah...ooh...mmh...uuh" Sarah tak bisa berfikir lagi, hanya genjotan nikmat Tedo yang ia inginkan. Buah dada sarah bergoyang bebas, buah kenyal itu menyemburkan susu tanpa arah, makin basah saja kasur itu. Entah bagaimana Sarah bisa jadi tertarik, ia kali itu seperti baru pertama ngeseks, ia tampak begitu menikmati dan sudah mengharapkan lama memeknya digenjot. Tedo juga benar benar puas, ia tak pernah sepuas itu dalam hidupnya. Memang benar benar hebat mereka bedua bersetubuh.

"aah...mmh...mbak...aku mau keluar", "aah...iya...ayo..mmgh...aahn!"Croot crot crooot, Tedo menyemburkan spermanya mengisi penuh memek sarah, bahkan sampai muncrat keluar dari lubang vagina sarah. Tedo benar benar mengeluarkan segala kemampuannya, ia lalu jatuh lemas diatas tubuh sarah. "aah..mmh...uuhh","aah...aah...aah...Tedo..mmh" Sarah sampai menggelinjang, merasakan banyaknya sperma divaginanya, yang meluber keluar memeknya. Setelah beberapa saat istiraha dan terdiam, Sarah tampak sudah tenang. "mmh...mbak sarah?", "iya Tedo?", "makasih ya...", "iya aku dong yang makasih... Tedo baik banget sama aku", "hehe... iya mbak...", "Tedo... kamu nggak papa?", "ndak papa mbak... cuma lelah sedikit...", "hmm, aah... kamu masih kuat ndak...", "eeh... udah mbak udah", "itu maksudku buat minum susuku masih keluar", "eh... hehe... iya saya bantu mbak..umm..mmm", "gini ya biar kamu ndak kesulitan", "mm...iya mbak...mm...sluurp..mmm...aah" Dipelukan sarah, Tedo kembali asyik nyusu. Sarah tampaknya makin terbiasa dengan adegan persetubuhan, ia bahkan kini tertarik juga, ia senang bila ada yang menyedot puting susunya, serasa mengurus anaknya sendiri. Meski Tedo setelah ini akan pindah kamar, Sarah akan minta tolong remaja itu, untuk meminum susunya, atau untuk ngentot bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku