Si Cantik Penjaga Warung 1 - 3
Hari sudah sore, Antrian dirumah Dokter Joko sudah habis,
tinggal Puput yang belum panggil. Terlihat dokter sudah keluar dari ruangan,
"Loh, masih ada pasien?", "aduh maaf pak, iya ini",
"oh, ya sudah suruh kesini", "tapi saya mau pulang dulu pak, ada
tamu", "oh, ya sudah", "Mbak Puput, silahkan... mari
pak" Dokter itu lalu ditinggal ditempat itu bersama Puput. Mereka berdua
segera masuk keruang periksa. "Dengan mbak siapa ini?", "saya
puput pak", Dokter itu melihat sosok perempuan yang cantik, "oh mbak
Puput, usianya berapa?", "saya 24 tahun dok", "hmm... ada
masalah apa mbak Puput periksa kesini?", "Gini dok, saya mau
konsultasi, masalah buah dada saya..." Dokter itu tiba tiba merubah cara
pandangnya, dari ingin segera mengakhiri jam kerjanya menuju menghabiskan
kesempatan bersama pasien terakhirnya itu. "oh, kenapa mbak buah dada
nya?" Dokter Joko melihat buah dada Puput tampak biasa biasa saja. Ukuran
buah dada Puput juga biasa saja, normal terlihat dari luar kaosnya, tapi
semakin lama dilihat dokter joko makin tertarik pada Puput, "Gini pak,
saya kan pernah keguguran...", "iya, terus?", "tetapi,
kenapa buah dada saya mengeluarkan cairan seperti air susu pak?",
"Oh, itu bisa terjadi, karena meski sudah tidak hamil, hormon anda yang
membuat buah dada anda bisa mengeluarkan air susu", "oh, begitu ya
pak" Puput terdiam sebentar, ia berfikir kembali tentang dirinya. Puput
adalah seorang perempuan yang baru saja diceraikan oleh suaminya, karena
mengalami keguguran, Puput sendiri tak tau kenapa bisa terjadi seperti itu, apa
ia kurang menjaga diri sehingga tidak menjaga kondisi kandungan. Dokter Joko
sudah memastikan ia sendirian bersama Puput, ia jadi penasaran dengan buah dada
perempuan itu, buah dada yang tak terlalu besar itu memang tak seharusnya
mengeluarkan air susu. "mbak Puput, kalau mau biar saya periksa buah
dadanya", "oh, iya dok, saya masih belum tau, kalau sudah begini
harus bagaimana", "mbak Puput silahkan naik kesana ya" Puput
lalu pergi menuju kasur yang digunakan untuk memeriksa pasien. Puput sudah
merebahkan tubuhnya dikasur, dokter joko segera mendekatinya. "mbak Puput,
coba dibuka bajunya" puput melepas kaos dan BHnya, buah dadanya kini sudah
bisa dilihat oleh Dokter itu. Buah dada milik Puput itu sangat indah, bundar
dan menggemaskan, dihiasi puting merah muda. Dokter joko memberanikan dirinya
memeriksa gundukan kenyal itu,
"sebentar ya mbak" tangan pria itu sudah menyentuh
buah dada Puput, digoyangnya kekanan dan kekiri, lalu puting milik Puput itu
diputar dan ditarik sedikit, "aaahn...gimana dok?", "oh, mbak
Puput terakhir kali meremas air susu dari buah dadanya kapan?",
"minggu lalu dok, itu aja gak sengaja pas mandi, saya masih bingung
bagaimana mengeluarkannya lagi", "kalau mau saya tunjukan bagaimana
cara memeras air susunya mbak Puput", "boleh dok, tolong ya"
senyum diwajah Dokter joko itu tak bisa disembunyikan, pria itu kini meremas
buah dada bundar milik Puput itu dengan pijatan yang seiringan,
"aahn...mmh" beberapa kali dipijat dengan nikmat, air susu menetes
keluar dari buah dada Puput, pasien dan dokternya kaget bersamaan, "wah,
keluar" Dokter joko melanjutkan pijatannya, kini malah diperkeras, air
susu muncrat muncrat dari puting merah muda Puput, "aahn...pak...oh.. itu
udah keluar", "ooh, iya iya, sekarang saya bantu mbak Puput meremas
buah dadanya sendiri, seperti ini..." tangan Puput itu dipandu meremas
buah dadanya sendiri, perempuan itu kemudian bisa melakukan itu sendiri, buah
dadanya yang menyemburkan air susu itu membuat Dokter Joko haus seketika,
sungguh luar biasa. "Gimana mbak puput?", "hnnh... iya pak saya
sudah bisa", "tapi kalau boleh saran, lebih baik jangan mbak puput
yang meremas sendiri, bisa lama nanti", "gitu ya pak? terus air
susunya ini jadi terbuang sia sia dong", "jangan dibuang, kalau bisa
ditaruh dibotol dan disimpan, diminum langsung dari putingnya justru lebih
baik" Dokter Joko melotot melihat puting merah muda milik Puput itu.
"gitu ya pak? tapi masak saya minum sendiri", "orang lain kan
bisa mbak, siapa saja pasti mau...", "... ya nanti saya pikirkan lagi
pak, soalnya saya sekarang tinggal sendiri", "oh, begitu ya, bentar
mbak, ini susu disekitar buah dadanya mbak Puput jangan diseka, biar saya jilat
saja, mm..." Tanpa ragu dokter joko langsung menjulurkan lidahnya,
menjilati mulusnya buah dada Puput itu, susu yang manis itu dinikmati sambil
merasakan begitu kenyalnya buah dada Puput itu. "aahn...mmh...yang kiri
pak...ooh" Dokter joko makin senang mendengar permintaan Puput itu,
"mm...cup...mm..." Pria itu lalu menghisap puting Puput itu, membuat
perempuan itu merasakan kegelian yang nikmat, Puput malah mulai terangsang.
"aahn...aduh pak...oh", "mm...saya kasih tau kalau dihisap
begini lebih baik mbak... slruup... mmm...cup..mm...slruup" Dokter Joko
kini merasakan nikmatnya menghisap puting Puput, air susu mengalir masuk
kemulutnya, decap mulut pria itu menambah nikmat adegan itu, puput jadi
terangsang. "mmh... memang... kalau punya anak seharusnya dihisap terus ya
puting saya dok?", "mm...slruup..mm...iya, karena mbak Puput gak
punya anak, lebih baik dibagikan keorang yang mau... slruup...mm..." Puput
masih merasakan nikmatnya hisapan Dokter itu diputingnya, perempuan itu sudah
lama tak menerima rangsangan seperti itu. Beberapa menit menikmati air susu
Puput, Dokter joko tampak sedikit puas. "mm...aah... sudah cukup
sepertinya mbak", "mmh... iya dok, saya boleh tanya?",
"silahkan", "itu... vagina saya jadi basah juga dok kalau puting
saya dihisap dokter tadi" Dokter itu seketika kembali haus. "w...wah,
itu... boleh saya cek... vaginanya mbak Puput?", "hmmh...iya dok
sekalian..." Rok yang dipakai Puput itu dilepas, juga celana dalamnya,
pasien dokter joko itu kini sudah telanjang bulat, pria itu jadi terangsang
berat. Kini dokter itu melihat seluruh tubuh indah Puput, putih mulus dan
menggoda, dan vagina milik Puput sudah sibuk dilihati oleh dokter joko itu.
"wah iya mbak, sudah basah, sebentar" Dokter itu membuka lebar
selangkangan Puput. "aduh dok, saya malu...", "gak perlu malu,
namanya juga diperiksa, jadi memang kalau habis mengeluarkan air susu,
terkadang vaginanya mbak puput bakal ikut mengeluarkan cairan",
"mmh... memang rasanya sama seperti susu juga ya dok?" Dokter joko
seperti diminta mencicipi cairan divagina Puput itu, "kalau itu saya perlu
coba dulu mbak", "hmm... tolong dok, dicoba itu...aaahn!" Dokter
joko melesat cepat kepalanya merapat diselangkangan Puput, lidah dokter joko
menjulur dan masuk kelubang vagina milik puput, dijilati dengan sangat nikmat.
"mmm...hmmh...cup...mm... rasanya beda mbak, tapi kalau diminum sesehat
minum susu...", "aaahn...hnnh... begitu ya pak... oooh... tapi...
gelinya melebihi saat dokter minum susu saya...aduh", "iya...mmm...
memang begitu mbak...slruup...slruup" Hisapan maut dokter itu membuat
Puput menggelinjang, vaginanya itu dihisap dengan hebat cairannya, geli yang
berlebih itu membuat Puput bergoyang goyang.
"aah...aah...pak..ooh..aduh..." Dokter Joko malah memegang kedua paha
Puput, pria itu mengambil kuda kuda, dan kini menghisap vagina puput itu dengan
luar biasa cepat dan keras, "slruup...slruuup...slruup...mm...slruuup"
Kepala dokter Joko bergerak seiring hisapan mulutnya menghabiskan cairan
divagina Puput. "aah... ah... aah...ooh...aduh...mmmh!" Dokter Joko
merasakan cairan menyembur dari vagina Puput, perempuan itu sudah klimaks,
Cairan yang baru itu segera disedot mulut dokter joko lagi,
"slruup...mm...makin banyak mbak...slruup...slruup" Puput bergoyang
hebat, pinggulnya itu naik turun, seiring desahan dari mulut perempuan itu.
"Aaahn...aahn...ooouh...dok...mmmhh... sssh... aaahn" Dokter Joko
beberapa menit setelah itu masih memuaskan acara minum besarnya, setelah itu,
ia berhenti dan berdiri, dan melihat puput masih bergoyang goyang tubuhnya.
Melihat ada tubuh indah dibiarkan, Dokter Joko memilih menyelesaikan aksinya
dengan tuntas, "mbak puput, ada yang perlu saya periksa lagi..."
Dokter itu malah telanjang bulat, lalu naik diatas tubuh puput, penisnya yang
besar tanpa minta ijin sudah ditempel dipintu masuk vagina Puput, "dok,
itu, kok...Aaaahn!", Sleeb, penis besar Dokter joko dengan lancar masuk
kevagina licin milik Puput, "ooh... jadi... kalau habis dihisap seperti
tadi, harus diisi vaginanya mbak, uuuh", "oh...dok itu, gede
banget...oooh", Dokter itu langsung menyodok vagina Puput dengan nikmat,
maju mundur penis tegaknya mempenetrasi janda muda itu. Dokter yang sudah
diluar kendali itu memegang buah dada Puput, gundukan kenyal itu menjadi
pegangannya, agar bisa menyodok vagina Puput dengan nikmat.
"aahn...dok...auh...ssh...mmf... saya...ooh... sudah lama... gak
begini...ooh", "nah, kalau begitu ini biar tubuh mbak Puput sehat
ya...ooh" Penis tegak itu seperti mesin, bergerak maju mundur dengan
leluasa menusuk vagina basah milik Puput, lubang surgawi itu memang sangat
nikmat dipenetrasi, apalagi yang punya masih muda.
Beberapa menit Dokter Joko menyetubuhi pasiennya itu,
setelah puas meminum cairan nikmat milik Puput itu, "mmh...ooh... terima
kasih mbak puput" Dokter joko tiba tiba mencabut penisnya dari vagina
puput, lalu croot croot croot, sperma dari penis dokter itu menyembur membasahi
buah dada Puput. "aaahn...mmh...dok...ouh... kok disemprot kebuah dada
saya?", "ooh... iya mbak, biar buah dada mbak Puput bisa bertumbuh
besar, sumber menyatakan sperma bisa menjadi lulur untuk buah dada",
"ooh, begitu ya dok, mmh... terima kasih dok" Puput membersihkan
tubuhnya lalu berpakaian. "dok, berapa tadi biaya periksanya?",
"khusus mbak Puput gratis, karena tadi saya juga senang memeriksa mbak
Puput", "yang bener dok?", "iya, kalau mau kesini lagi juga
tidak apa apa, tetap gratis", "wah terima kasih dok, saya permisi dulu"
Puput kemudian pergi meninggalkan tempat itu. Dokter Joko tampak luar biasa
senang, baru kali ini ia bisa sepuas itu memeriksa pasien, sambil menyetubuhi
dan meminum susu pasiennya itu, memang ia beruntung.
Puput sudah naik ojek menuju rumahnya, Puput cukup bingung,
ia seperti menikmati sekali saat bersetubuh dengan dokter itu. sesampainya
dirumah, ia segera beristirahat. Keesokan harinya, Puput sudah harus kembali
bekerja, janda 24 tahun itu menuju warung disebelah rumahnya. "pagi bu
Siti", "iya Puput, wah tumben kamu tampak seger begitu",
"masak sih bu? iya kemarin habis periksa kedokter", "ooh, main
cantik aja jadinya, haha", "bisa saja bu Siti ini" Bu Siti
pemilik Warung itu, Puput bekerja bersama Bu Siti sudah 2 tahun lamanya. Segera
ia bekerja seperti biasa, Warung itu menyediakan beberapa menu makanan dan
minuman. "Mbak saya pesen soto sama Es teh...", "oh iya.."
SEgera Puput menyediakan pesanan pelanggan diwarung itu, Puput sedikit merasa
gembira, setelah kemarin diperiksa, ia merasa ada yang beda darinya, bekerja
diwarung itu jadi lebih semangat. Beberapa jam bekerja, Puput juga masih
semangat."Puput saya keluar sebentar ya, kamu jaga warung", "iya
bu Siti" Puput kini ditinggal sebentar oleh bu Siti, "mbak, pesan soto dan Susu",
"oke mas..." Segera Puput menyiapkan hidangan, namun ia mendapati
susu persediaan sudah habis, "ini mas sotonya, susunya masih
dibuatin", "oh, oke..." Puput lalu pergi kebelakang , melihat
tak ada orang, ia memeras buah dadanya sendiri, mengisi gelas kosong yang ia
siapkan, beberapa menit memerah susunya sendiri, tiba tiba ada Seno datang,
"mbak, ibu kemana?", "eeh, Seno, Bu Siti keluar sebentar
tadi" Seno tiba tiba sudah melongo, ia melihat Puput memerah buah dadanya,
dan cairan putih menetes mengisi gelas didepannya, Anak SMP itu jadi heran.
"mbak puput ngapain?", "anu... bikin susu, tadi ada yang
pesan", "oh, jadi itu mbak Puput meres susunya mbak puput
sendiri?", "iya, susu dikulkas habis", "mm... begitu ya
mbak" Seno malah mendekati puput, ia menyaksikan pertunjukan aksi remas
buah dada itu. Puput tidak risih dengan kehadiran Seno, memang anak SMP itu
sering hadir dan ikut menjaga warung. Tangan Puput begitu asyik memijat buah
dadanya, air susu mengisi gelas itu terus. Seno baru kali ini melihat perempuan
secara langsung meremas dan mengeluarkan air susu dari putingnya. Gelas tampak
sudah cukup penuh, puput menyembunyikan buah dadanya dalam bajunya lagi, lalu
membawa susu itu kepemesan. "ini mas, maaf lama", "oh, gak papa
mbak... slruup...mm... enak banget susunya mbak", "masak sih
mas?", "iya, wah, nanti kalau kesini lagi saya pesen yang ini...
slruup" Gelas itu tiba tiba sudah kosong ditangan pria itu, Puput hanya
tersenyum. Beberapa jam bekerja, Sore itu Warung sudah sepi, bu Siti juga belum
kembali, puput segera menutup warung itu. "Seno, bantuin nutup warung
yah", "siap mbak" Seno membantu Puput menutup warung itu, sambil
ia sibuk memperhatikan janda muda itu. Seno masih penasaran, apa air susu milik
Puput itu begitu nikmat, sampai pria tadi memuji Puput. Setelah selesai menutup
warung, Seno mulai bertanya, "mbak puput", "iya?",
"anu... susunya masih ada", "kan tadi mbak udah bilang
habis", "maksudku... susunya mbak Puput", "ooh, kalau mau
aku meres lagi deh", "iya mbak mau" Puput lalu mengambil gelas,
diletakkan didepannya. Lalu kembali ia mengeluarkan buah dada dari bajunya.
Puting merah mudanya membuat Seno makin haus, lalu saat buah dada itu dipijat
dan diremas tangan puput, cairan putih menetes dari puting itu, Seno seperti
belum minum seharian. "mm... mbak puput, kok bisa keluar susunya?",
"iya, kan mbak puput pernah hamil", "gitu ya... tapi kan mbak
puput gak punya anak", "iya itu Sen,aku juga bingung, kemarin habis
periksa baru tau juga..." Seno sebenarnya sudah tak tahan, ingin meminum
air susu Puput. "Sini mbak...mm..gleeg..aah" Belum terisi banyak,
gelas itu disambar Seno, dan diminum air susu didalamnya, Seno seketika membuka
matanya, sambil tersenyum ia berkata, "Wah, enak banget mbak!",
"hehe, masih dikit itu, mau lagi?" Puput tersenyum manis sambil
memegang buah dadanya, Seno meleleh hatinya, anak SMP itu tiba tiba memeluk
Puput, "mau lagi mbak, tapi, seno minum langsung aja", "oh, iya,
kata dokter emang disuruh begitu, ini, coba kamu isep" Seno begitu senang
mendengar kata kata Puput, janda muda itu menahan tangannya dibahunya, buah
dadanya dipertontonkan pada Seno. Seno masih malu malu, tapi tak lama tangannya
sudah mendarat digundukan kenyal itu, "w..wah, buah dadanya mbak puput
kenyal begini...", "namanya juga buah dada Sen, aahn... ya gitu...
ayo itu diisep, tuh netes kelantai deh" Seno melihat puting milik Puput
mengeluarkan cairan lagi, segera Seno memasukan puting itu kemulutnya, lalu
dijilatinya, manis yang nikmat dari susu milik puput itu makin terasa, saat
Seno menghisap puting merah muda itu perlahan, "mm...mm...slruup..mm...
enak banget" puput tersenyum melihat Seno, ia seperti menyusui anaknya
sendiri. Puput sempat menyesali dirinya keguguran, tapi melihat ada Seno, ia
menganggap waktu ini ia menyusui anaknya sendiri. Puput mengelus rambut Seno yang
sibuk menikmati air susu janda muda itu, "Minum yang banyak, biar gede,
hehe", "mm...slruup...mm... isinya buah dada mbak puput emang banyak
ya?", "wah, bener kamu Sen, buah dadaku kan gak gede, hmmh, kamu coba
habisin, pengen tau, aahn, bentar Sen, aku duduk ya..." Puput lalu duduk
dikursi, sambil buah dadanya terus dipencet pencet oleh Seno, lalu kedua
putingnya bergantian dihisap terus untuk diminum air susunya. Beberapa menit
asyik minum susu dari sumbernya, Penis Seno ternyata sudah tegak, menyenggol
nyenggol tubuh Puput. "Aduh Seno, itumu loh... haha",
"mm...slruup..maaf mbak, tegang sendiri" Puput kemudian tanpa ragu
memegang penis Seno dari luar celananya, membuat anak SMP itu merasakan hal
yang nikmat, "aduh, kok dipegang mbak?", "biar gak gerak gerak
terus", Seno mulai berfikir ia bisa mendapat lebih, anak SMP itu melepas
celana dan CDnya, penis remajanya terlihat tegak berdenyut, "aduh malah
dilepas celananya Sen", "biar pegangnya gak susah mbak puput",
"oh, iya bener kamu sen" Puput memegang penis Seno, kini langsung
tanpa halangan, membuat Seno merasakan hal yang nikmat,
"Slruup...mm...slruupp...ooh...mbak Puput baik banget deh...slruup"
Seno makin asnyik meminum susu dari puting merah muda Puput, anak SMP itu
menggerakkan pinggulnya, penisnya yang dipegang Puput itu jadi dikocok
perlahan. "hei jangan gerak gitu ah Seno", "mm...slruup... ya
udah seno gak gerak, tapi penis seno dikocok dong mbak", "ooh, iya
iya.." Puput menurut, ia mengocok penis Seno dengan cepat, janda muda itu
tak tau karena ulahnya Seno jadi makin terangsang. Beberapa menit saja Seno
sudah klimaks, "Aduh mbak, aku mau keluarin sesuatu, aduh",
"ooh, pasti sperma itu, sini sini..." Puput menunduk, lalu Cproot
croot, Sperma dari penis Seno membasahi buah dada perempuan itu. Seno duduk
dilantai kelelahan, Puput malah tersenyum, janda muda itu malah meratakan
sperma Seno kebuah dadanya. "oooh... enak banget mbak, kok itu diratain
gitu mbak?", "kata dokter biar gede buah dadanya mbak puput,
hehe...", Melihat Buah dada menggoda itu dielus dan dilumuri sperma, Penis
Seno jadi tegak lagi. "mbak Puput, kalau mau Seno kasih cairan lagi, tapi
bantuin ngeluarinnya", "boleh juga itu Sen, eh bentar deh" Puput
malah melepas semua pakaiannya, janda muda itu telanjang bulat didepan Seno,
lekuk tubuh indah serta kulit mulusnya membuat Penis Seno itu angguk angguk,
Seno melongo melihat keindahan didepan matanya. puput tiba tiba membalikan
tubuhnya vaginanya dipertontonkan kearah Seno. Seno makin girang melihat vagina
yang sudah basah milik Puput itu, "Seno, masukin penis kamu kesitu, kalau
mau keluar bilang tapi yaah" Mendengar hal itu, Seno mendapat semangat
dari dalam dirinya, ia langsung bangkit lalu memegang bokong montok milik
puput, diremasnya dengan nikmat, lalu ditahan, vagina milik Puput jadi terbuka.
"beneran ini mbak?", "loh, iya, ayo keburu ibu kamu pulang,
dimarahin nanti kamu", "oh iya, siap mbak...mmmh...oooh!" Sleeb
penis remaja itu masuk dengan mudah kedalam vagina Puput, hangat dan nikmatnya
vagina itu membuat Seno merasakan sensasi yang luar biasa baru, nikmat dan
begitu menyenangkan. "Aahn... geli deh Seno, penis kamu masih
kecil...iih...ouh" Seno lalu menyodok penisnya itu maju mundur, ia
mempenetrasi Puput dari belakang. Kenikmatan yang baru pertama dirasakan Seno
itu tak bisa dibiarkan, Seno ingin menjadikan ini satu hal yang bisa ia kenang.
Seno memegang pinggul Puput, dan anak SMP itu menyodok vagina Puput dengan
penisnya, sleeb sleeb sleeb, penis anak SMP memang bisa dengan mudah keluar
masuk dan menikmati hangat dan nikmatnya vagina janda muda itu.
"ooh..oooh...ayo terus Seno... hmmh", "iya mbak..ooh...enak
banget mbak...uuuh" Seno benar benar senang, ia menyetubuhi janda muda itu
dengan asyik penisnya yang kini sudah asyik keluar masuk lubang surgawi itu
membuatnya merasakan nikmat pengalaman pertama bersetubuh. Beberapa menit Puput
tubuhnya bergoyang terus karena penetrasi penis Seno divaginanya, janda muda
itu seperti senang melakukan adegan nikmat itu. "Aduh, ini mau keluar
mbak", "aaahn... sudah ya? sini sini" Penis itu dikeluarkan dari
vagina puput, lalu janda muda itu memutar tubuhnya, "keluarin disini ya
Seno..." Melihat wajah cantik dan buah dada Puput, Seno memastikan ia
sudah puas, Croot croot croot, Sperma anak SMP itu keluar lagi membasahi buah
dada Puput, "ooh...mmh...uuh", "aahn... nah ini banyak banget,
makasih Seno..." Puput sibuk mengelus buah dadanya yang basah oleh Sperma,
Seno sudah roboh lelah setelah memuaskan janda muda itu. Seno segera
berpakaian, Puput juga berpakaian lagi, tapi buah dadanya dibiarkan basah oleh
Sperma. Beberapa menit kemudian bu Siti sudah kembali. "Maaf ya Puput,
tadi jadinya ngegosip sama tetangga", "ooh, gak papa bu, tadi
ditemeni Seno kok", "ooh, Seno, kok lemes gitu", "iya bu,
huft, habis bantuin mbak puput", "ooh, kamu istirahat sana" Seno
kemudian pergi kekamarnya setelah mendapat senyum manis darai Puput. "bu,
puput pulang juga", "ooh, iya, makasih ya..." Puput Segera
pulang. Dalam perjalanan pulang, puput terlihat biasa saja, tapi buah dadanya
masih dilumuri sperma, Puput jadi suka merawat buah dadanya itu.
Hari selanjutnya, Puput bekerja seperti biasa diwarung bu
Siti, melayani para pembeli. Sorenya saat setelah menutup warung ia dipanggil
Seno. "mbak puput", "eh iya Seno?", "bisa minta tolong?",
"minta tolong apa?", "bantuin seno ngerjain PR", "ooh,
iya boleh", "tapi dirumah temenku", "ooh, ya udah
ayo", "bu, aku kerumah Hildan ya, sama mbak puput", "iya,
maaf ngerepotin put", "gak papa kok bu..." Puput kemudian
berjalan bersama Seno menuju rumah Hildan. Seno sudah sedari tadi sibuk
memandangi tubuh Puput, buah dada yang kemarin ia nikmati itu seperti
memanggilnya untuk kembali dihisap. Duag!, Seno menabrak pembatas jalan,
"Seno, kalau jalan itu liat kedepan, jangan liat buah dadaku, hehe",
"aduh, iya mbak maaf" Seno tersenyum malu, ternyata puput sadar Seno
mengincar buah dadanya. Setiba dirumah hildan, Seno segera mengajak Puput
masuk. "Hai Hildan", "hei Sen, itu siapa?", "ini mbak
puput, dia bantuin kita ngerjain PR", "Kenalin, aku puput",
"saya Hildan mbak, hehe", "Gih PRnya dikeluarin" Dirumah
Hildan itu, mereka segera mulai mengerjakan PR itu. Puput dapat dengan mudah
membantu mereka berdua, Seno dan hildan lebih sibuk bertanya, juga melihati
janda muda itu. "Udah selesai, wah cepet ya", "iya, kan dibantu
mbak puput", "hehe, iya iya..." Senyum indah puput membuat Seno
tak tahan, anak SMP itu kembali memeluk Puput, kepalanya disenggol senggolkan
kebuah dada Puput. "mbak puput, minum susu lagi dong...", "heh,
Seno, nakal yah.." Hildan hanya bisa heran, melihat Seno sibuk mengelus
kepalanya dibuah dada Puput, dan janda muda itu malah tersenyum saja.
"hmmh... Hildan, kamu lagi sendiri kan?", "iya Sen, napa?",
"nah, kamu mau minum susunya mbak Puput juga gak?", hildan sempat
terkejut, masak perempuan muda itu sudah bisa menghasilkan air susu",
"Bentar ah Seno, belum dilepas juga...iih, haha" Seno sudah meremas
buah dada Puput dari luar bajunya.
"Ayo mbak, haus nih, kan Prnya, udah, minumnya
belum", "iya iyah, bentar dong" Puput lekas melepas baju dan
BHnya, buah dadanya itu kembali terlihat dimata Seno, juga Hildan yang
tercengang. "yeey, gemes deh mbak", "Aduh Seno, katanya mau
minum cucu, kok buah dadaku diremes remes gitu? tuh susunya udah keluar"
Seno sibuk meremas kedua gundukan indah didada Puput, tak lama air susu sudah
keluar dari puting merah muda Puput itu. "iya mbak, aku minum yah,
mm...mm...cup...mm ...slruup...mm" Mulut Seno sudah sibuk menghisap puting
Kiri milik Puput itu, "pelan aja Seno, nanti kalau habis nyesel kamu,
hehe", "cep...mm...slruup... mana bisa habis...mm...slruuup",
"ya kalau kamu nakal gitu, aaahn, eh Hildan, mau minum juga?" Puput
yang buah dada Kirinya digrayangi dan dihisap putingnya oleh Seno itu tersenyum
manis kepada Hildan, temannya Seno itu jadi tertarik. "mm... beneran nih
mbak?", "iyah, sini sini, yang Kanan belum diisep" Hildan
mendekat, lalu memberanikan diri menyentuh buah dada puput itu, waw, memang
kenyal dan tampak menggiurkan. "Ayo Hildan, isep putingku yah, Aduh
Senooo, aaahn... " Hildan lalu membuka mulutnya, hap, ia melahap puting
merah muda Puput, segera ia jilati dengan asyik, lalu saat ia menghisap puting
itu, "sspp...mmh!... manis mbak susunya...slruup..mmm" Hildan kini
juga mulai menikmati buah dada milik Puput itu. Decap mulut Seno dan Hildan
meramaikan rumah yang sepi itu. Puput tampak menyadari, saat dua orang anak SMP
menghisap putingnya, rasanya begitu hebat, rangsangan yang ia dapat membuatnya
cepat basah. Puput merebahkan tubuhnya dikarpet itu, kedua buah dadanya masih
diremas dan dihisap putingnya, air susu mengisi mulut anak anak SMP itu.
"Slruup..slruup...aaah...slruup", "mm...cep...mm...
ssp...slruup...mmm" Hildan dan Seno sudah tak bisa berhenti menghisap air
susu dari sumbernya. "Aaahn...ouh...uuh" Puput hanya bisa merem
melek, sambil menggesek gesekkan kedua pahanya, vaginanya pasti sudah basah.
"Slruuup..mm...aduh!" croot croot, Hildan menumpahkan spermanya
dicelana dalamnya, "loh, Hildan udah keluar ya?", "aduh iya
mbak", "Sini celana dalam kamu" Hildan kemudian melepas celana
dan celana dalamnya, Puput lalu mengambil celana dalam Hildan, bagian yang
basah dicelana dalam itu ia gesek gesek kan dibuah dada Kanannya. "mbak,
kok digesek gitu?", "iya Hildan, buat lulur, aahn...aduh nanti
ketahuan mama kamu... biar aku bersihin celana dalam kamu..mm" Puput
menjilati celana dalam hildan, juga menghisap sperma yang masih menempel
dicelana dalam itu. Hildan yang heran itu penisnya sudah berdiri lagi.
"Slruup...mm...sluuurp... wah hildan udah keluar aja" Seno masih
sibuk menghisap buah dada kiri milik Puput. "aahn... ini aku bawa aja
celana dalam kamu Hildan, kamu pakai yang baru ya nanti, ooh", "iya
mbak", "Eh, Sini penis kamu Hildan, ini masih ada spermanya"
penis Hildan itu dipegang oleh Puput, lalu dikepala penisnya dielus eluskan
dibuah dada kanan milik janda muda itu. Hildan heran dan juga merasakan nikmat,
buah dada kenyal itu membuat geli penisnya. "nah, gini bagus, aduh masih
ada...oohm..." Puput melahap penis Remaja Hildan, membuat anak Itu
mendongakan kepalanya keatas, "aduh, auh... mbak..ooh", Puput
ternyata merasakan nikmatnya sperma, ia menjilati ujung penis hildan, menikmati
sisa sperma yang tadi keluar, "mm...mm...cup..mm... Hildan, penis kamu aku
emut ya, mau minum sperma kamu...mm", "oooh, iya mbak...aaahn",
Hildan Kini duduk diatas kepala Puput, dan penisnya terus dikulum dengan
nikmat. Sungguh adegan panas itu luar biasa menggairahkan. "slruup...mbak
puput, aku keluarin di buah dada kiri sini ya",
"mm...mm...hiya...heno...mm" Croot croot, Seno menumpahkan sperma
dari penisnya dibuah dada milik Puput. "ooh...wah, banyak ya Seno, sini
penis kamu...oohm" Kini gantian penis Seno yang dinikmati oleh puput, Seno
merasakan nikmat yang baru. Kedua penis anak SMP itu sekarang ditahan oleh
tangan Puput. "ooh...mm...mm...slruup...aah... mmh", "udah mbak,
Seno mau masukin dibawah yah..", "ooh, iya iya" Puput lalu
membalikkan badannya, janda muda itu mengambil posisi nungging. Seno langsung
melepas semua pakaiannya, lalu penis tegaknya sudah disiapkan dibibir vagina
Puput yang basah. "Aku masukin mbak..mmh...oooh!", "aaahn!
Seno...oouh!" Seno kembali menikmati vagina basah yang masih sempit milik
Puput itu. "ouh.. Hildan, depan sini kamu...ooohm!" Penis Hildan
kembali masuk dimulut Puput itu. Janda muda itu benar benar semangat, Kini ia
sudah dipenetrasi dua penis remaja sekaligus. Seno sudah asyik menggoyang kan
penisnya, sungguh nikmat mengobok obok vagina Puput yang menggairahkan itu,
"Aaah... mmf... ooh", "mm...mm...mm...oooh", "mbak
puput, aduh..oooh" 3 orang dirumah itu sibuk mendesah, saat mereka sudah
asyik bersetubuh. Tubuh Puput itu kini bergoyang maju mundur, bergantian
dipenetrasi penis dua remaja itu, mulut dan vaginanya terus digesek penis anak
anak SMP itu, adegan threesome itu tampak sudah ingin dipraktekan oleh Puput,
ternyata begitu nikmat. "oohm...mm...mm...aaahn...mmh", "mbak
puput, oouh" Seno tergila gila pada Puput, kini bokong montok janda muda
itu juga ikut diremas remas, sembari vagina sempitnya digesek terus oleh penis
Seno. Hildan memegang kepala Puput, agar lebih mudah perempuan itu mengulum
penis anak SMP itu, "ooh... luar biasa mbak",
"hmmh..mm...mm...uuh...aaahn...mm" Puput mendesah keenakan,
dipenetrasi dua penis sekaligus memang luar biasa. Beberapa menit terus
beraksi, Puput membuat dua anak SMP itu segera klimaks, "mbak, aku gak
kuat", "aku juga, aduh" Seno mencabut penisnya, lalu diletakkan
diantara bokong montok Puput, Crooot crooot croot, SPerma dari penis Seno
membasahi punggul Puput, Hildan tampak sudah mengisi mulut Puput dengan sperma
juga. "oohm...mmh...gleegh...mmaaah...uhuk...mm", "Aduh maaf
mbak, itu punyaku tumpah dipunggungnya mbak Puput", "hnnh...gak papa
Seno, hmmh... spermanya Hildan enak yah, hehe", "hmmh... makasih mbak
Puput", "iya, kamar mandi dimana Hildan?", "itu disana
mbak", "aku kesana dulu yah" Tubuh Puput bergerak perlahan
menuju kamar mandi, dua anak SMP yang sudah puas itu tampak beristirahat sambil
mengenakan pakaiannya. Setelah membersihkan dirinya, puput mengenakan pakaian
lagi, lalu pergi pulang, "Hildan, aku pulang dulu ya", "iya,
makasih mbak puput" Seno dan puput pulang meninggalkan rumah Hildan.
"Seno, kamu suka banget kayaknya sama buah dadaku", "anu... itu
mbak... aku...", "hehe, gak papa kok, kamu udah bantuin aku juga
kok", "hehe, iya mbak", "ya udah mbak puput pulang
dulu", "makasih mbak pupuut" puput segera pulang, ia sudah
merasa puas setelah bersetubuh dengan dua anak SMP itu.
Malam itu, Puput sedang bersantai dirumahnya, baru selesai
dari kamar mandi, terdengar suara orang mengetuk pintu rumahnya, setelah
dibuka, ternyata itu Dokter Joko. "Wah, Dokter...", "malam mbak
puput", "tumben, ada apa ya? kok dokter tau alamat rumah saya?",
"anu, saya tadi lewat sini, terus ada yang bilang ini rumah mbak Puput,
terus saya..." Puput tau, pria itu juga ingin menikmati tubuh indahnya
itu, "oh, mau ngasih tips ya dok? silahkan masuk", "oh, iya
itu..." Dokter itu lalu masuk kerumah Puput. Puput saat itu memakai baju
tidur saja, paha mulus dan buah dadanya bisa diterawang dari pakaian itu.
"jadi ada tips apa dok?",
Puput berbincang bincang bersama Dokter joko itu, janda muda itu sedikit
mengambil posisi yang menggairahkan, ia mempertontonkan vaginanya, iya, puput
tidak memakai celana dalam, janda muda itu duduk sambil membuka
selangkangannya, membuat dokter joko tidak fokus. "... nah itu mbak,
sebagai info saja sih", "wah, infonya bagus ya dok... hoaahm... saya
kok udah ngantuk ya dok?", "Oh, ya mbak puput tidur saja, saya
bisa...", "loh dokter jangan pulang, temenin saya yaah" Dokter
itu berusaha menyimpan kegembiraanya, tapi Puput sudah tau hal itu. "oh,
anu, itu...", "Sini pak, kekamar saya saja... sambil cerita juga
boleh..." Puput segera pergi kekamarnya, dokter joko tampak malu malu
menyusul janda muda itu. Puput sudah merebahkan tubuhnya dikasur, pria yang sudah
mulai resah itu mulai bingung. "sini dok, disebelah saya..." Dokter
itu lalu duduk disebelah Puput, tampak malu malu mau. "Saya masih bingung
dok, kan kalau sperma dibuat lulur dibuah dada bagus, kalau buat diwajah atau
di perut gimana dok?", "oh, sama kok hasiatnya mbak, buat
mempercantik diri juga", "gitu ya dok? hmm... saya belum coba yang
itu dok" Dokter Joko makin bingung, ia mulai mengambil tindakan.
"Kalau mau... mbak Puput bisa...", "iya dok, tolong kasih
spermanya dokter dong", "aduh, anu mbak...", "belum
dikeluarin ya dok? mari saya bantu dok" Puput tiba tiba membuka celana
Dokter itu, dan penis milik pria itu tiba tiba mendongak tegak keatas, sudah
minta dikocok ternyata, "aduh, mbak puput...", "ini udah siap
penisnya dok, sebentar ya..." Puput langsung mengocok penis itu dengan
tangannya, membuat Dokter joko mulai gembira. Tampak Puput melihat pria yang
penisnya dikocok itu mulai keenakan, janda muda itu tersenyum, "kok belum
keluar dok?", "ooh, itu mbak, memang perlu menunggu, tapi
kalau...", "oh iya dok, coba saya emut saja...oohm...mm...mm",
"aduh mbak... ooh" Puput langsung melahap penis tegak, itu dijilat
dan dikulumnya penis dokter itu, membuat pria itu menggelengkan kepalanya.
"mm...mm...mm...helum heluarh dok..mm...mm..slruup..mm..." Makin lama
Puput mempercepat aksinya mengoral penis dokter joko, tak lama pria itu sudah
tak kuat, "aduh, itu mau keluar mbak", "mm... oke dok,
oooh!" Puput mengeluarkan penis dokter itu dari mulutnya, lalu croot croot
sperma menyembur menyiram wajahnya, "ooh, wah, mm... banyak juga
dok...mmh" Puput lalu meratakan sperma itu diwajahnya, Dokter Joko heran
bercampur takjub, "ooh... maaf mbak puput", "loh, saya malah
senang dok, aduh, saya lupa belum memerah air susu saya dok, aduh",
"oh, itu mbak, ya sudah...", "dokter joko bisa bantu saya?
tolong...aahn" Dokter itu tiba tiba sudah mengeluarkan buah dada milik
puput itu dari baju tidurnya, lalu diremas remas dengan penuh kenikmatan,
"wah, sepertinya masih banyak isinya mbak, saya hisapnya,
mm....mm...cep...ssspp...mm...sluurp" puting merah muda milik Puput itu
sudah dihisap lagi, kini oleh dokter Joko itu, air susu kembali dinikmati oleh
dokter itu, memang tak ada kenikmatan lain yang menandingi momen ini. Dokter
itu sudah sibuk menghisap puting Puput dengan mulutnya yang bergerak dengan
asyiknya, air susu tak disimpan dimulutnya, langsung diteguk dengan nikmat.
"aahn...ooh...dok...hmmh",
"Slruup..slruup...ssp...mm...aah...mm" Dokter itu lalu berpindah
keputing kanan Puput, pria itu ahli sekali menghisap puting wanita, tampak
Puput sampai terangsang, "aahn...oh...oh... terus dok...ooh"
Mendengar desahan Puput, dokter itu makin semangat. Puput menyadari, kini
sambil menyusui pria itu, vaginanya sudah basah juga. Beberapa menit asyik
minum susu dan juga meremas buah dada Puput, Dokter Joko tampak ingin segera
menyetubuhi perempuan mempesona itu. "mm...slruup...gleeg...aah...",
"aahn... kok sudah berhenti dok?", dokter itu melepas semua
pakaiannya, Puput reflek ikut membuka pakaiannya, mereka berdua segera
telanjang bulat. "mbak puput, saya...", "iya dok, udah ayo, udah
gatel lubang saya ini...mmmh", "oh, kalau begitu saya isi
ya...", "iya dok..." Dokter itu lalu sudah tiduran disebelah
Puput, janda muda itu dimiringkan tubuhnya, lalu dokter itu ikut mengambil
posisi, setelah merapatkan tubuhnya, penis tegak milik Dokter itu ditancapkan
divagina Puput, "Aaahn!...ouh!" Penis dewasa itu membuat Puput
takjub, rasanya jauh berbeda dengan dipenetrasi penis anak SMP.
"ooh...mmh...uh" Dokter itu mengangkat satu paha Puput keatas, dengan
begitu, kini penisnya bisa menggesek vagina janda muda itu dari samping dengan
begitu nikmat, dinding basah nan hangat dilubang itu membuat sensasi nikmatnya
bersetubuh. penis yang bergerak keluar masuk itu sudah membuat puput mendesah
keenakan. "ohooh...hmmh... enak dok, terus dok...oooh!" Dokter itu
jadi semangat, Puput begitu antusias. Sambil kini memegang buah dada Puput dari
belakang, Pria itu terus menyetubuhi janda muda itu. Sodokan hebatnya membuat
tubuh puput bergoyang goyang, kasur itu menjadi saksi aksi persetubuhan nikmat
itu. "ooh... mbak puput...hmmh", "aahn...ssh...ouh... puasin
saya dok...aaahn" Dokter Joko mempenetrasi Puput dengan hebatnya menit
demi menit, ia sungguh gembira. "oooh... ini saya udah gak kuat
mbak", "ooh, sini pak..." Penis itu dikeluarkan dari vagina
Puput, janda muda itu lalu memutar tubuhnya menghadap Dokter Joko, penis tegak
itu menempel diperut Puput, "ooh... mbak puput uuh!" croot croot
croot Sperma menyembur membasahi perut dan buah dada Puput, "oooh... luar
biasa dokter joko ini, spermanya banyak sekali..." Puput meratakan sperma
itu diperut dan buah dadanya. "ooh.. terima kasih mbak Puput",
"iya dok, sama sama...", "kalau begitu... saya", "loh,
disini aja, dok tidur sama saya, kalau keluar jam segini, bisa dihajar warga
nanti, keluar dari rumah saya", "oh, betul juga mbak puput",
"hehe, tidur sama saya saja dok..." Dokter Joko senang sekali, kini
ia tidur dikasur itu bersama Puput, pelukan janda muda itu sangat ia sukai.
Lelap tidur nyenyak mereka setelah bersetubuh dengan nikmat. Paginya setelah
bangun tidur dan berpakaian lagi, Dokter itu sudah segera pulang, saat kondisi
diluar sudah sepi. Puput sedikit heran, dirinya jadi sangat tertarik bersetubuh
dengan laki laki.
Hari itu ia sudah kembali bekerja diwarung bu Siti. Beberapa
pelanggan tampak hiruk pikuk datang dan pergi. "mbak, susu dong,
biasa...", "oh oke oke..." Puput mendapati pelanggan tetapnya
itu sudah datang, pria yang selalu memesan susu yang sebenarnya dari buah dada
Puput itu tampak ketagihan dengan nikmatnya susu itu. Puput sudah memerah air
susunya sendiri sebelum datang kewarung, ia sudah tau pasti ada yang memesan.
"Ini mas", "siiiip", "mas ini namanya siapa?",
"saya Baim mbak", "oh, salam kenal", "mbak puput udah
lama kerja disini?", "udah dua tahun lah, sejak datang kekota
ini", "ooh, memang sama siapa mbak puput kesini?", "sama
suami saya", "ooh gitu...", "iya, tapi sekarang saya udah
jadi janda mas", "loh kenapa?", "suami saya pergi, soalnya
saya pernah keguguran", "wah kasihan mbak puput ya..." Puput
berbincang sebentar dengan Baim itu, janda muda itu sedikit menyukai pria itu,
ia tampak baik dan juga peduli padanya. Puput sedikit heran, hari itu Baim
sedikit lebih lama diwarung, tidak seperti biasanya. "Kok tumben mas lama
disini?", "oh, iya, saya ambil cuti kerja", "ooh,
pantesan", "tambah dong susunya mbak", "aduh, stok biasanya
cuma segitu mas", "yaaah" puput tak ingin pria itu kecewa, ia
kemudian menemui bu Siti. "bu Siti, saya boleh ijin?", "ijin
kemana?", "anu... keluar sebentar, ada urusan sama mas Baim
itu", "ooh, iya iya, gak papa, udah mau sore juga" Puput lalu
menemui Baim itu, "Mas, ayo ikut saya sebentar", "kemana
mbak?", "itu... saya kasih tau, rahasianya susu buatan saya yang
nikmat", "b..boleh mbak, yuk..." Baim sedikit heran, puput
sampai segitunya menanggapi dirinya. Baim diajak kerumah Puput, dirumahnya itu
Baim sudah diajak kekamar. "kok kekamar sih mbak?", "mau tau
rahasia resep susu nikmatku gak?", "eh, iya deh...", "nih
mas, jadi susu yang selalu mas Baim minum itu dari buah dada ku..." Baim
seketika kaget, melompat mundur beberapa langkah. "m...masak mbak? yang
bener ah!", "loh, iya... nih aku kasih tau deh..." Puput tanpa
ragu membuka bajunya, buah dadanya dibiarkan terlihat oleh mata Baim. Puput
sudah langsung memijat buah dadanya, beberapa kali diremas, crut, air susu
keluar dari puting Puput, Baim sudah sedari tadi tercengang dengan aksi Puput
itu. "tuh mas, nih, keluar susunya...", "aduh, iya deh mbak
percaya...", "hehe, mas Baim jadi minum susu lagi gak?" Puput
tersenyum nakal, Baim jadi makin haus saja, ia sudah resah melihat puting Puput
yang meneteskan air susu. "anu... mau sih mbak", "ya udah sini
mas, isep sendiri deh coba..." Baim girang bingung, akhirnya ia mendekati
Puput, lalu mulutnya sudah menghisap puting Puput itu, "sspp...mm....cep...mm...slruup...wah
iya, manis yang khas, beneran susunya mbak puput ternyata...mm...slruup"
Pria itu jadi semangat menghisap puting Puput, janda muda itu jadi tersenyum
gembira. "hehe, minum yang banyak mas, puas puasin deh, hari ini buah
dadaku milik mas Baim, hehe" Pria itu menikmati surga dunia, buah dada
milik Puput kini bebas ia hisap, air susu yang ia sukai itu memang bersumber
dari buah dada bidadari itu. "slruup...mm...slruup... cep...mm... dari
sumbernya makin nikmat ternyata mbak...mm..." Pria itu terus menikmati air
susu Puput, sembari tangannya juga meremas dan mengelus buah dada janda muda
itu. Puput menikmati puting merah mudanya itu dihisap dan dijilati, ia mengelus
rambut Baim itu, "Aaahn...mmh... terus mas...", "slruup...slruuup...gleeg...aah...mm"
Baim menghisap kedua puting merah muda Puput itu bergantian, memang momen
terbaik tak boleh disia siakan. Puput melihat celana Baim, ternyata ada sesuatu
yang tegak, segera janda muda itu meraih celana Baim, lalu dilepas, dan penis
tegak milik Pria itu dikocok perlahan dengan tangan mulusnya. "sambil
Puput kocok ya mas... biar seru...hehe", "aduh...oooh... mantap
kocokannya mbak...ooh...mm...slruup" Baim sambil menikmati air susu Puput,
juga menikmati kocokan tangan Puput dipenisnya. Beberapa menit itu Baim benar
benar puas minum air susu dari puting merah muda Puput. "mm...aah... udah
mbak... aduh... auuh", "udah mas? sekarang aku yang isep isep
yah..oohm...mm...ssp...mm" Puput tiba tiba sudah mengulum penis Baim, penis
tegak itu dihisap kuat oleh Puput, pria itu jadi kegelian minta ampun,
"aduh...ooh...mbak...auh..." Nikmatnya sungguh tiada tara, Baim
begitu gembira bisa mengenal dan kini sudah asyik berdua dengan Puput. Beberapa
menit dioral penisnya, Baim sudah tak kuat, "aduh, mbak aku mau
keluar...aduh" Croot croot crot, Sperma menyembur, mengisi mulut Puput
itu. "hgghmm...gleeg...mm..uhuk uhuk..ooh... enak spermanya mas Baim,
hehe" Baim heran, Puput suka menikmati spermanya. "huuft, m...makasih
ya mbak Puput", "eh, jangan terima kasih dulu, belum selesai",
"belum selesai gimana mbak?", "vaginaku belum mas Baim isep, kan
penis mas Baim tadi aku isep, gantian dong", Baim heran, juga senang.
"tapi mbak, anu...", "ya udah, gimana kalau sambil mandi, pasti
seru deh, ayo mas" puput mengajak Baim masuk kekamar mandi, janda muda itu langsung melepas pakaiannya juga,
pakaian Baim. "mbak, aduh...", "nah, udah telanjang kan?
yey" byuur, Puput menyiram Baim, "bwah, aduh, mbak puput ini",
"hehe, biar seger mas..." Mereka berdua segera membasahi tubuh
mereka. Baim kala itu hatinya berdesir hebat, melihat tubuh indah Puput yang
sudah basah itu, begitu menggoda. melihat Baim bengong, puput mulai bertingkah.
Janda muda itu tiba tiba membuka selangkangannya, vaginanya dipertontonkan
didepan Baim. "eh, aduh mbak Puput...", "mas Baim... isepin
lubangku...gatel nih...", "aduh mbak.. anu...", "pake nolak
ah, enak asli deh...Aaaahn!" Baim menempelkan kepalanya dibokong montok
Puput, mulutnya sudah menempel dibibir vagina janda muda itu, segera ia
menghisap lubang itu sesuai permintaan empunya. "slruup...mm... wah bener
mbak...seep...mm...slruup... iya enak", "aahn... tuh
kan...ouh...aaahn" Puput lama lama menyadari, memang kalau pria dewasa
lebih hebat hisapannya, Baim tak perlu lama sudah merapat dan menghisap vagina
Puput seperti belum minum seharian. "slruup...slruup...mm...mm",
"aahn... ya itu mas...ahhn... geliii... hiyaahn" Puput begitu
menikmati lidah Baim yang menjilati dinding vaginanya. Beberapa menit dihisap
Puput sudah merasa puas. "aahn... udah mas...", "iya, wah, mbak
puput kayaknya suka diisep isep yah", "kok tau? hehe... mas Baim...
masukin dong penisnya... hehe" Baim geleng geleng sambil tersenyum
gembira, lubang yang sudah ia hisap tadi kini diminta disodok. Segera Baim
mendekat, penisnya disiapkan dipintu masuk itu, "aku masukin ya...",
"iya mas...mm...aaahn!" Penis Baim seketika melesat masuk divagina
Puput itu, sensasi nikmat yang didamba oleh Baim kini terealisasi.
"oooh... nikmat banget mbak", "aahn... iya dong...ooh... punya
puput masih rapet...oooh... ayo mas... genjot aku...aaahn!" Baim terpompa
semangatnya, ia kini segera mempompa vagina janda muda itu dengan penis
tegaknya. Sleeb sleeb sleeb, begitu nikmat yang dirasakan Baim, begitu juga
Puput yang sedari tadi sudah tersenyum sambil mendesah keenakan.
"aahn..ooh...terus mas...sodok mas...ouuuh...yeees...mmmh",
"ooh...mbak puput...uuh...mmmh" Baim menggoyang tubuh Puput dengan
hebat, setiap sodokan penisnya mempenetrasi vagina Puput, suara air dikamar
mandi seketika kalah dengan indahnya suara tabrakan tubuhnya dengan janda muda
itu. "oooh...aahn...mas gendong aku..." Baim lalu menggendong puput,
sambil masih terus penisnya menusuk vagina rapat Janda muda itu. "ooh...
makin asyik ini..uuh" Baim kini menggoyangkan tubuh puput, janda muda itu kini melompat lompat, sambil terus
dipenetrasi vaginanya. "aaahn...ooh... asyik mas...ouh" Begitu
asyiknya mereka bersetubuh, menit demi menit, mereka begitu gembira bisa
bersetubuh dikamar mandi, Baim sudah benar benar gembira, ia juga sudah
klimaks, "mbak... aku... mau keluar...ehmm", "ooh... ayo mas
bidik buah dada ku..." setelah Puput diturunkan, penis Baim dilepas dari
vagina Puput, penis tegak itu lalu dibidikan kearah buah dada puput, lalu
crooot croot crooot, Sperma menyembur membasahi buah dada Puput. "
ooh...makasih mas Baim, hehe", "ooh, makasih juga Puput, kamu yang
terbaik", "ayo mas mandi, keburu malem" mereka berdua lalu
mandi, setelah puas bersetubuh. Setelah mandi mereka berpakaian lagi. Baim
sebelum berpamitan, sudah ditunggu oleh Puput, "mas Baim...",
"iya mbak puput?", "ndak jadi deh, hehe... makasih ya mas",
"iya, makasih juga mbak puput..." Baim kemudian meninggalkan
janda muda itu. Puput mulai menyukai Baim,
pria itu sepertinya cocok dengannya. Puput hanya belum mengetahui, apa Baim
memang nanti akan benar benar bisa bersamanya atau tidak.
Hari hari Puput bekerja ditempat Bu Siti makin indah, saat
janda muda itu tampak sering berbincang dengan Baim, iya memang Pria itu
sepertinya satu satunya yang bisa seenak itu berbincang bersama Puput. Suatu
Hari, Puput tiba diwarung Bu Siti, tapi terlihat masih tutup. "Puput, hari
ini libur ya, ada saudara yang kecelakaan, jadi sekeluarga mau jenguk ke rumah
sakit", "oh, iya bu Siti" Puput hari itu tidak jadi bekerja, Bu
Siti dan keluarga segera berangkat menuju rumah sakit. Puput pulang kerumah,
lama terdiam dan tak ada kerjaan, Puput memilih berganti pakaian, janda muda
itu menggunakan baju ketat dan celana pendek, ia ingin jalan jalan saja.
"Siang mbak Puput", "iya..." Beberapa orang menyapa Puput,
yang banyak orang orang terkagum kagum saat melihat perempuan itu berjalan
sendirian. Beberapa menit berjalan, ada seorang pria naik motor berhenti
didekat Puput, "Mbak Puput", "eeh, mas Baim", "tumben
warungnya tutup?", "Bu Siti ada urusan mas", "ooh,
gitu...", "mm... mas Baim mau minum susu ya?" Puput tersenyum
centil didepan Baim, tentu Pria itu jadi ingat bagaimana ia ngeseks dengan
janda muda itu sebelumnya. "Aduh, tau aja mbak puput, haha",
"haha, Mas Baim, jalan jalan yok", "Wah, jalan jalan kemana?",
"kemana mana, hehe", Puput tiba tiba langsung naik kemotor Baim,
sontak pria itu bingung, Puput tiba tiba sudah memeluk Baim. "Aduh, masih
belum jalan motornya, udah main peluk aja mbak", "hehe, udah gas
mas" Baim tak tau arah, tapi ia segera menyalakan motornya, dan berangkat
bersama Puput. Perjalanan yang nikmat itu sangat membuat Baim gembira, Puput
yang cantik itu memeluknya erat, buah dada yang sempat ia nikmati itu menempel
dipunggungnya.
"Mbak, ketaman aja gimana?", "boleh boleh,
hehe" Beberapa menit kemudian mereka sudah tiba ditaman. Segera motor
diparkir, Baim dan Puput pergi menikmati suasana taman. mereka berdua tampak
sibuk berbincang, mereka tampak makin akrab. ".... haha, emang bagus
mas", "tapi banyak yang pacaran ditaman ini, haha", "kalau
kita mas? haha", "ah, apa sih mbak puput ini" Baim bingung,
hatinya lama lama berdebar debar, bila terus bersama Puput. "Mas Baim
masih jomblo ya?" Baim sempat kaget, lalu ia tersenyum, "bukan jomblo
mbak, single, haha". Puput dan Baim lalu duduk dibangku ditaman itu, Puput
yang menawan itu tak bisa sesekali dibiarkan oleh Baim, Pria itu menengok dan
memandangi perempuan cantik itu. "Hayo? ketaman gak liat pemandangan,
malah liatin aku, gimana mas Baim ini, haha", "aduh, ya maaf mbak,
hehe", "mas, boleh tanya?", "iya, tanya aja",
"mas Baim suka aku gak sih?" JEGEER! Baim kaget setengah mati, entah
apa yang akan ia ucapkan. "Aduh, gimana ya mbak?", "loh, mas
Baim gak suka berarti?", "Suka kok, suka mbak, tapi...",
"tapi apa mas? haha", "tapi kan... mbak Puput habis ditinggal,
mungkin masih sensi sama laki-laki", "gak juga sih mas, sama mas Baim
fine fine aja kok, hehe", "gitu ya? hehe", Puput tersenyum, lalu
tangan perempuan itu memegang erat tangan kanan Baim. "Mas Baim, mau gak
jagain Puput?", Baim makin bingung, hatinya makin kacau, "jagain
gimana mbak? dari penjahat? Baim siap jagain kok", "dari apa aja
dong, jadi... mas Baim mau ndak nikah sama Puput?" Baim hatinya berbunga
bunga, Pria itu tak bisa menyembunyikan kegembiraan hatinya. "Aduh, mbak
Puput... aku...", "hehe, gimana mas?", "aku... aku cinta
kamu...", "aku cinta mas Baim juga, hehe... cup" Puput mencium
kening Baim. Baim lalu tak bisa berkata, ia memeluk Puput itu. Mereka berdua
akhirnya setuju untuk menikah, Mereka segera menyiapkan diri, beberapa hari
berlalu mereka sudah sibuk mengurus segala keperluan. "Mbak Puput ceria
banget akhir akhir ini ya", "Iya dong Seno, mbak Puput mau nikah
soalnya, hehe" Seno seketika patah hati, anak SMP itu takut, bila tak bisa
menikmati keindahan tubuh Puput. "Loh, nikah sama siapa mbak? mas Baim itu
ya?", "tuh tau...", "hmm... gitu ya mbak" Seno tampak
begitu kecewa, Puput menyadari hal itu, perempuan itu mencoba menenangkan Seno.
"Seno... gak boleh kecewa gitu ah", "gak papa kok mbak",
"tapi muka kamu gak bisa bohong, tuh kan tuh... " Seno tak bisa
menyembunyikan kekecewaannya. "Aduh, apa sih mbak" Seno pergi
meninggalkan Puput yang bekerja diwarung itu. Seno keluar dan merenung. Sorenya
ketika selesai menutup Warung, Puput melihat Seno, ia temui anak SMP itu.
"Seno, masih merengut aja sih", "ah, gak papa kok mbak",
Puput mendekat dan berbisik pada Seno, "kamu takut gak bisa nenen susuku
kan?", "Aduh, itu...", "tuh kan tuh... haha" Puput
malah tersenyum, membuat Seno malu. Puput kemudian menemui Bu Siti, ia mengajak
Seno. "Bu Siti, boleh pinjem Seno dulu?", "mau dibawa kemana
Put?", "Saya mintain bantuin bersih bersih dirumah Bu",
"Oh, iya udah, Seno bantuin mbak Puput ya", "i...iya bu..." Seno kemudian pergi
bersama Puput menuju rumah Janda muda itu. Sesampai disana, setelah masuk
kedalam, Seno langsung dipeluk oleh Puput. Seno tiba tiba hatinya tersenyuh,
"huuhuuu...hiks...", "loh malah nangis, gimana kamu ini
Seno..." Seno menangis dipelukan Puput. Perempuan itu lalu mengelus rambut
Seno, sampai beberapa menit berlalu, Seno menghentikan tangisannya. "Udah
cup cup... baju ku sampe basah", "hiks...mmh... maaf mbak", Seno
masih merasakan empuknya buah dada Puput itu. "ya udah Seno, hari ini mbak
Puput punya Seno, ayo... mau ngapain? hehehe" mendengar kata itu, Seno
memeluk Erat Puput itu, "Aku... aku.... pengen main bareng mbak
puput..." Seno sudah sibuk mengelus buah dada Puput dari luar bajunya.
"hehe, iya iya... yuk kekamar" Seno kemudian pergi kekamar dengan
Puput. Sesampai dikamar, puput duduk dikasur, tersenyum manis pada Seno.
"Seno... bukain bajuku dong..." Seno segera melepas baju dan BH milik
Puput, buah dada kesayangannya kembali dapat terlihat dan membuatnya terpesona.
"Aaahn... pelan aja sayang...mmh" Seno sudah meremas buah dada Puput
itu, tangannya sudah gatal, puting merah muda milik puput itu sudah dipencet
pencet, tak lama digrayangi, puting merah muda itu meneteskan air susu.
"Aahn... itu udah keluar Seno... auh!" Puput dirobohkan oleh Seno,
lalu puting merah muda milik janda muda itu segera dijilat, lalu dihisap dengan
kuat, "mm...mm...slruup....mm" Air susu mulai keluar dari puting
Puput, mengisi mulut anak SMP itu. "yang dewasa kalah giat sama kamu no...
ouh..." Puput begitu geli, tangan Seno memainkan buah dadanya, juga puting
merah muda janda muda itu dihisap terus, Seno tampak begitu menikmati.
"Slruup...mm...ssppp...mm...aah" Seno begitu suka memilin puting
Puput, apalagi saat ia hisap begitu nikmat sensasinya. Air susu favoritnya itu
ia minum sampai puas, Seno juga sibuk menggesek penisnya yang masih tersimpan
dicelana itu keselangkangan Puput. Beberapa menit puas minum susu, Seno mulai
keenakan. "slruup...mm...aah, mbak puput, aku buka celananya ya..."
Seno dengan cepat berpindah, kini ia melepasi semua pakaian yang tersisa pada
tubuh Puput. Segera tubuh mulus itu kembali membuatnya tercengang. Seno tanpa
ragu ikut melepas semua pakaiannya. "Semangat banget seno, aaahn"
Seno kembali meremas buah dada puput itu, juga melumat puting yang kenyal itu.
"sssp...mm...slruup...mm" menghisap puting Puput memang kegiatan
favorit Seno, tapi kini sembari minum, Seno memasukan jarinya ke lubang
kewanitaan milik puput, ia gesek gesek lubang itu, jarinya merasakan lubang
nikmat itu sudah licin dan basah. "Aaahn... Seno...auh...mmh" Puput
heran, ia memang tak bisa bohong, sungguh nikmat aksi yang dilakukan Seno. Jari
Seno itu bergerak cepat mengggesek vagina Puput, sembari decap suara mulut anak
SMP itu menikmati air susu dari puting Puput.
"cep...mm...slruup...mm..." Dari kanan kekiri, Seno berpindah menghisap
kedua puting Puput yang kenyal itu. "Aaahn...ouh...Seno...ooh"
Beberapa menit kemudian Seno kembali tak kuat menahan kenikmatan, Croot croot
Croot Anak SMp itu menyemburkan spermanya, kini menyembur ditubuh Puput sebelah
kanan, karena memang Seno membiarkan penisnya saja. "aduh...ooh...",
"wah wah, gak diarahin dulu no, haha" Puput menyeka pinggulnya yang
basah, lalu sperma Seno itu dilap kebuah dada janda muda itu. "Eh, Seno,
kamu tiduran coba" Seno mengikuti kemauan Puput, ia tiduran dikasur, Puput
tiba memutar tubuhnya, ia ada diatas tubuh Seno. "Aku jilat punya kamu,
kamu jilat punya aku ya No...mm..." Puput sudah sibuk mengocok penis Seno
lagi, ia juga menjilati kepala penis anak SMP yang basah itu. Didepan wajah
Seno terpampang vagina basah milik Puput, segera anak SMP itu menempelkan
mulutnya, dan menyepong vagina itu. "mm...sspp...mm...",
"aaahn...asyik no...oohmm" Puput tak mau kalah, ia kemudian memasukan
penis Seno kemulutnya, ia mengulum penis anak SMP itu dengan nikmat. tampak
mereka berdua sudah terangsang berat, aksi saling jilat dan hisap itu begitu
heboh. "mm...mm....aaahn", "ssp... mmm... ooh" Puput dan
Seno saling menikmati rasanya dioral dan mengoral. Beberapa menit kemudian,
Puput tampak sudah selesai. "mm...aah... udah No... aku yang lanjutin
deh" Puput memutar tubuhnya, lalu berdiri diatas Seno. "m...mbak
Puput...", "udah Seno... aku yang puasin kamu... kamu tinggal nonton
yah...hmmm....Aaahn!" puput perlahan jongkok, dan sleeb, Penis tegak milik
Seno mengisi vagina janda muda itu. Sensasi nikmat luar biasa itu kembali
membuat Seno gembira. "oooh... luar biasa mbak", "aahn... asyik
kan no...ouh" Puput mulai bergerak pelan, janda muda itu tubuhnya naik
turun, sehingga penis Seno yang berdenyut itu digesek dinding vagina hangat
milik Puput. Seno begitu senang, sembari menikmati vagina puput, buah dada
milik janda muda itu tampak berayun ayun dan bergoyang indah didepan matanya.
"aaahn...ouh...mmh... liat no...ouh..." Puput sambil terus naik
turun, janda muda itu meremas buah dadanya sendiri, kini air susu menyembur
dari putingnya. Pertunjukan itu membuat Seno terpesona seketika, buah dada yang
berisi itu terus diremas, puting yang menyemburkan air susu itu menambah nikmat
aksi persetubuhan itu. "ooh... mbak Puput... hmmh" Seno hanya bisa kagum,
Puput makin lama makin asyik melompat lompat sambil memuaskan penis anak SMP
itu, janda muda itu juga mempertontonkan aksi menawan saat buah dadanya
bergoyang dan mengeluarkan air susu. kasur itu makin basah, ketika tubuh Seno
dan tubuh Puput lebih basah lagi. "Aaahn...ouh...buka mulut no... tangkap
ya...hmmh...aahn" Puput meremas buah dadanya, air susu yang keluar dari
putingnya menyembur, ada yang sampai mengisi mulut Seno yang dibuka didepan
buah dada montok itu. "aaah...mm...aaa...mm...ouh..ooh" Seno yang
sambil minum susu itu mulai merasakan kenikmatan berlebih, ketika Penisnya yang
kini berdenyut hebat itu mempenetrasi vagina Puput dengan cepat, karena puput
menggerakan tubuhnya naik turun dengan cepat. "ooh...
Seno...uuuh...hmmh...aaahn" menit demi menit mereka asyik bersetubuh. Seno
benar benar puas dengan pelayanan Puput. "ooh..mbak puput, aku mau
keluar..." mendengar itu, puput berhenti, ia berdiri, vaginanya terbebas
dari penis anak SMP itu. Puput kemudian mengocok penis Seno itu, sembari membuka
mulutnya diatas kepala penis anak SMP itu,"Sini, hmm... keluarin yang
banyak no... aaah..mmmh!" Crooot croot crooot, Sperma kepuasan seno
menyembur mengisi mulut Puput, juga membasahi wajah janda muda itu.
"ooh... hmmh... makasih mbak puput", "gleeg...mmh... ouh...
banyak banget no... hehe" Janda muda itu lalu memeluk Seno yang masih
lelah tiduran dikasur itu. "m... makasih mbak Puput, aku bener bener
seneng", "iya Seno, makasih juga... tadi memang luar biasa..."
Seno dan Puput menyadari mungkin tadi itu aksi terakhir mereka bersama. Seno
sungguh puas, pengalaman nikmat itu tak akan pernah ia lupakan. Setelah
beristirahat, Seno memakai pakaian lagi, dan bergegas pulang. Puput tersenyum
sambil menggelengkan kepalanya, ia tau Seno pasti jadi suami yang memuaskan
bila besar nanti.
Hari hari berlalu, dan hari yang ditunggu tiba, Puput dan
Baim menikah, mereka tampak begitu bahagia, orang orang sempat heran, Baim
memang orang yang beruntung. Puput dan Baim kemudian memulai hidup bersama.
"Sayang, bulan madu kemana nih? haha", "aduh Baim sayang,
dirumah aja kan bisa", "hehe, kamu memang cintaku... cup...",
"hehe, tuh adiknya udah berdiri, udah minta jatah, hehe", "iya
tuh, tapi aku mau minum cucu dulu... haha", "iya Baim sayang... susu
favorit kamu siap diminum sampai puas deh...aaahn" Baim dan Puput memulai
malam pertama mereka sebagai pasangan. baim tak menyesal Puput sudah janda, ia
malah bangga, Puput sangat berpengalaman, dan juga lebih aduhay. Baim
memastikan tak akan mengecewakan Puput. Puput sangat bahagia, ia mulai berfikir
untuk lebih berhati hati, ia tak mau kehilangan buah hati lagi, ia tak mau
kehilangan Baim seperti masa lalunya dulu. Kini mereka memulai Hidup baru yang
indah.
Komentar