Cerita Sex Reta 1 - 4
"mbak Reta...", "iya Ozi?", "mbak
Reta... gak pakai bh ya?", "hmm? iya enggak, emang kenapa?",
"lah kenapa?" Ozi sibuk melihati Reta, meski memakai kaos, terlihat
jelas puting susu Reta. "gak papa sih mbak...", "kalau pake bh
nanti buah dadaku jadi kendur, aku biasa nggak pake, jadinya buah dadaku bagus
bentuknya", "masa sih mbak?", "iya loh... Ozi mau
liat", "wah...boleh mbak..." Ozi senang, Reta membuka kaosnya,
mempertontonkan buah dada besar bundar, terlihat kencang, dan puting susu Reta
tampak besar menonjol. "tuh kan... bagus...", "hmm... emang
nggak sama ya sama yang lain?", "beda dong... liat itu putingku
jadinya agak besaran, buah dadaku kencang", "hmm... iya juga ya
mbak", "iya... Ozi pegang deh coba...", "ooh iya...mmh...
wah... kenyal mbak ya", "iya kan... putingku juga...aah...",
"yang ini kenyal juga... eh mbak keluar susunya... waah...",
"hmm... iya itu manfaatnya gak pake bh juga... gampang dirangsang nih buah
dadaku... aduh tolong dong Ozi minum susuku ya...mau?", "m...mau mbak
mau...", "iya udah kamu kenyot aja putingku...nah..." Ozi
langsung mulutnya menyambar puting susu Reta, dihisap terus, air susu mengalir
mengisi mulut bocah itu. "mm...sluurp...mm...aah...mm", "ini Ozi
yang kiri juga ya...", "mmm...iya mbak...mm...sluurp...mm" Ozi
senang sekali, ia jadinya sibuk menghisap kedua puting susu Reta, susu diminumnya
dengan nikmat, sambil ia remas juga buah dada sarah yang montok dan kencang.
Reta memang sejak kecil tidak pakai bh, cewek itu terkenal
buah dadanya memang besar, dan kini saat ia tumbuh dewasa, buah dadanya bisa
menghasilkan air susu. "mm...sluurp..mmm", "enak kan zi?",
"iya mbak...hehe...mm", "buah dadaku sekarang manja banget...
minta dihisap terus putingnya, mana nggak habis habis susunya",
"mm...sluurp...biar Ozi yang minum mbak...hehe..mmm", "hmm iya,
Ozi, biar enak kita kekamar aja ya", "wah iya bagus tuh
mbak...hehe..." Ozi malah diajak kekamar. Sampai kamar, Reta malah
mencopot semua pakaiannya, setelah itu berbaring dikasur. "Ozi... mau
minum susu lagi nggak?", "ooh iya iya...", "kamu buka
pakaian aja sekalian", "iya mbak siap...hehe..hmm" Ozi cepat
cepat telanjang juga, lalu ia langsung mendekati Reta. "sini naik aja
nggak papa", "misi ya mbak...hehe...mm...aku minum lagi
ya...mm...sluurp ...mmm...", "iya... agak turun Ozi... sambil aku
pijit burungmu itu", "mm...sluurp... aah... mbak... wah...ooh"
Ozi tak tahan saat penisnya mulai dikocok dan dielus oleh Reta. "kenapa
Ozi?", "itu mbak...enak banget", "iya makanya... ayo sedot
lagi susuku zi... tuh luber kemana mana", "hmm iya
mbak...mm...sluurp..mmm..." Ozi makin senang bisa minum susu terus, sambil
penisnya dipuaskan. "Ozi... aku minta susu juga... kamu masukin mulut kamu
ya", "iya mbak...sluurp...", "sini sini kasih ke
aku...cup...mm...slurp...mm", "mm...cup...mm..." Ozi tak
menyangka, ia bahkan bisa membagi susu dari mulut ke mulut, nikmat rasanya
mencumbu Reta. "mm..cup... udah minum susuku lagi zi...", "iya
mbak...mm...sluurp..mmm", "hehe... Ozi burungnya gede juga
ya...", "mm...sluurp... emang kenapa mbak?", "bentar
bentar... sini masukin sini ya", "wah... masukin lubang itu
mbak?", "iya... ayo..." Ozi penisnya makin tegak saat tau akan
dimasukan kelubang vagina Reta. "sini ya mbak...ouh...",
"nghh...aah... iya sip... ooh...mmh", "wah...hangat
mbak...", "iya dong... aah...aah...", "aku gesek ya
mbak...", "iya... wah... Ozi udah pinter deh...mmh",
"ooh...mmh...mm...sluurp...mm" sambil menggerakan penisnya dalam
hangat memek Reta, Ozi juga kembali minum susu dari puting Reta. Tampak Ozi
senang kali itu mampir kerumah Reta bahkan bisa asik nyusu dan ngentot dengan
Reta. "aahn...ouh... Ozi...aah...aah...",
"mm...sluurp..ooh...mbak... aah... mmh" Ozi terus beraksi penuh
semangat, kapan lagi ia bisa bersetubuh dengan perempuan montok dan bohay.
"aah...aah...mmh...", "mbak... aku mau aduh...",
"Ozi...aahn..." Croot crot croot, Ozi mengisi penuh memek Reta dengan
sperma. "aah...aah...ooh... mmh", "aahn...memekku...ooh..."
Ozi kemudian turun, dan tiduran disamping Reta. "mbak Reta...",
"ngh...iya Ozi...", "mbak Reta ndak papa?", "nggak
papa kok... eh Ozi...", "iya mbak?", "aku numpang mandi
dirumah kamu ya, disini airnya masih mati", "ooh... iya mbak ndak
papa kok", "kamu pulang aja duluan, nanti aku kesana", "iya
mbak... aku mandi dulu deh..." Ozi memakai pakaianya, lalu pergi pulang
dan bergegas mandi. Reta mengelap memeknya, setelah itu memakai kaosnya,
kemudian memakai handuk untuk menutup bagian bawah tubuhnya. Ozi rumahnya
bersebelan dengan Reta, jadi Reta tinggal berjalan lewat belakang rumahnya,
sudah sampai di belakang rumah Ozi. kamar mandi rumah Ozi memang ada dibelakang
rumah, "Ozi... masih mandi?", "udah kok mbak...bentar..."
Ozi kemudian keluar, ia sudah selesai mandi. "aku numpang mandi ya
zi...", "iya mbak... tapi habis ini aku tinggal ya... mau kerumah
teman", "ooh iya ndak papa" Reta pergi kekamar mandi, Ozi pergi
ganti baju setelah itu pergi bermain. Reta berlama lama mandi, membersihkan
memeknya, juga tubuhnya yang berkeringat. "permisi..." terdengar
suara dari luar kamar mandi, "iya?", "Reta ya didalam?",
"iya benar...", "ini ayahnya Ozi...", "ooh iya pak,
ada apa?", "mbak Reta masih lama?", "iya kayaknya pak...
bapak mau pakai kamar mandi ya? saya buka deh", "eh
ndak...wah..." Reta malah membuka pintu kamar mandi, ayahnya Ozi melotot
melihat tubuh Reta yang basah, jelas dimatanya tubuh mulus nan menggoda. "masuk
aja pak...", "hehe... iya iya...hmm" kamar mandi Ozi memang
cukup besar ukurannya. "mau buang air ya pak?", "eh...iya...mau
buang air kecil...", "ooh iya pak, silahkan", "hehe misi
ya..." Reta bergeser, ayahnya Ozi malu malu, tapi akhirnya ia buka celana
dan mengeluarkan penisnya. Pria itu mencoba kencing sambil berdiri menghadap
toilet, tapi ia tak kunjung kencing, penisnya malah berdiri tegak. "kok
belum keluar pak?", "eh... ndak tau ini...", "hmm, sulit ya
pak?", "ndak kok cuman...", "apa mau Reta bantu biar
keluar?", "eh... b...boleh tuh...", "hmm... Reta pegang ya
pak", "iya...mmh..." Reta malah mendekat, lalu penis besar tegak
itu dipegangnya, "masih ndak keluar pak... apa dikocok gini pak?",
"aah... iya mungkin...mmh" makin senang ayahnya Ozi. "masih ndak
keluar pak", "aah...iya... minta diemut mbak", "ooh iya
pak...umm...mm...nmmm" Reta malah senang mulutnya bisa mengulum penis
besar itu. diemutnya dengan nikmat, dijilati juga, Sampai ayahnya Ozi tampak
begitu puas. "ooh...mmh... udah mbak...aah..." Croot croot, mulut
Reta malah diisi sperma, "mmgh...aah...mmh...gleeg...mm" Reta menelan
semua sperma dimulutnya. "kok ditelan semua Reta?", "mm... ndak
papa pak... enak kok", "kalau mau... saya keluarin lagi",
"hmm iya pak boleh", "tapi maunya saya masukan situ",
"hmm? ooh mau dimasukan kevagina saya? ya udah pak ini..." Reta malah
membuka kedua pahanya, menunjukan memeknya. tentu Pria didepannya itu jadi
terangsang, penisnya tegak lagi setelah pria itu mengelus bibir vagina Reta.
"hehe... bentar ya...uuh" mulai kini ayahnya Ozi memasukan penisnya,
sleeb, masuk kedalam sampai membuat memek Reta sesak. "aahn...aah...besar
ya pak...aah...sampe...aah... sesak...", "hehe iya...mmh...ooh"
mulai juga ia gesekan penisnya, pria itu amat gembira bisa menyetubuhi Reta.
"aah...aah...mmh" Reta hanya menahan tubuhnya, saat memeknya
digenjot. "wah... itu putingnya mbak Reta", "aah...iya pak...
tolong pak dihisap sekalian susu saya", "oh
pasti...umm...mm...mmm...sluurp...aah..mm" paling enak memang ngentot
sambil minum susu. Ayahnya Ozi terus saja menggenjot memek Reta, penis besarnya
maju mundur mengoyak memek cewek montok itu. Sambil terus ia kenyot puting susu
Reta yang menonjol, disedot dikenyot, sungguj nikmat.
"aah...aah...ouh...ngh" Reta tau benar, sensasinya lebih luar biasa saat
memeknya digenjot penis besar, tak seperti tadi saat dengan Ozi. Tentu Reta
amat puas, ia senang juga ngentot dengan ayahnya Ozi. "aah...ooh..Mbak
Reta...auh" Croot croot, keluar sudah sperma mengalir mengisi memek Reta.
"aah...aah...aah...mmh", "ooh... makasih mbak Reta ",
"hmmh... iya pak" Ayahnya Ozi pergi keluar, ia biarkan reta
membersihkan diri dan menuntaskan mandinya.
Setelah benar benar tuntas mandinya, Reta memakai handuknya lalu keluar
untuk pulang. "mbak Reta?", "iya Ozi?", "lama sekali
mandinya?", "iya dong kan biar bersih semua", "hmm iya
mbak", "aku balik dulu zi" Reta pergi pulang, setelah memuaskan
Ozi dan ayahnya.
Pagi pagi sekali Reta sudah pergi numpang mandi kerumah Ozi,
namun tak ada yang mengganggu, jadi ia bisa segera mandi lalu pulang. dirumahnya,
Reta memakai kaos dan hotpantsnya, ia kemudian bersih bersih rumah. "Pagi
mbak Reta...", "oh iya pagi...", "ini saya mbak... Tejo...
mau benerin kamar mandi", "ooh mas ini ya? ya udah mas masuk
aja" Tejo baru ketemu langsung terpesona melihat Reta yang begitu
menggoda, tampak mulus juga buah dadanya besar. Tejo diarahkan kekamar mandi,
"inj kamar mandinya mbak?", "iya mas... tolong ya mas dibenerin,
saya sampe harus mandi kerumah tetangga", "oke siap, mbak Reta tenang
saja" Reta pergi dan kembali membersihkan rumah, saat Tejo membetulkan
perabotan kamar mandi. Tejo bekerja sambil masih memikirkan Reta, mana ada pria
yang tak inga buah dada besar yang menggantung. "mas Tejo?",
"eeh... iya mbak?", "gimana?" Tejo kali itu duduk
membenarkan saluran air, eh ada Reta mendekat sambil menunduk, buah dada besar
itu menggantung didepan Tejo. "hmm...hehe...hmm", "udah selesai
mas?", "eeh... belum, ini masalahnya disaluran air", "ooh
gitu ya mas... eeh...mas..." Tejo tangannya masih mengurus pipa air, tanpa
ia sadar ia malah membuka pipa itu, air mengalir muncrat kena kaos Reta.
"eeh...maaf mbak... tuh kan pipanya yang bermasalah mbak",
"hmmh...iya mas.. yah basah deh..." Tejo melihat jelas buah dada
Reta, apalagi kaos Reta basah, terlihat juga puting susu yang menonjol, tampak
begitu menarik.
"ganti baju aja mbak", "hmm iya mas"
Reta malah melepas kaosnya didepan Tejo, makin senang saja pria itu.
"eeh... mbak...", "iya mas?", "waw...hehe... bentar
mbak saya kasih tau", "hmm kasih tau apa mas?" Reta mau pergi eh
kembali mendekati Tejo, menunduk lagi, buah dadanya dipamerkan pada Tejo, putin
susunya sudah ada didepan wajah Tejo. "iya... nanti kalau nyalain air...
kecil aja jangan gede gede", "hmm iya mas", "terus... kalau
air habis harus segera diisi...", "hmm iya, terus mas",
"terus...umm...mmmh..mmm" Tejo langsung menyambar puting susu Reta,
dikenyot juga dihisap. "aah... mas Tejo haus ya?",
"mm...iya...mm", "hmm iya udah mas hisap susu saya aja ya... tuh
keluar kan?", "mm...sluurp...wah..iya...mm...sluurp..mmm" Tejo
makin senang tau buah dada Reta bisa menghasilkan susu, ia hisap terus susu
keluar, ia minum terus, sambil kini mulai ia elus dan remas buah dada besar
milik Reta. "mas Tejo... itu airnya masih bocor loh",
"mm...sluurp...iya bentar...mm...sluurp...aah... iya udah saya selesaikan
dulu mbak", "iya mas Tejo, saya tinggal dulu ya" Reta kemudian
pergi, Tejo penuh semangat segera membenarkan semua permasalahan dikamar mandi
Reta, Tejo masih ingin minum susu lagi. seperti dikejar waktu, tejo menyelesaikan
tugasnya segera, setelah itu mencari kehadiran Reta. "hehe...mbak
Reta...", "hmm? oh mas Tejo, sudah selesai mas?" Tejo melihat
Reta sedang duduk dan memerah susunya, dikeluarkan mengisi gelas. Tejo langsung
mendekat saja, "sudah mbak...aman...", "akhirnya... makasih ya
mas...", "iya...hehe... tapi...", "tapi kenapa mas?",
"saya masih haus...", "ooh.. mas Tejo mau susu saya lagi
ndak?", "mau dong...hehe...", "hmm bentar
mas...ummm...gleeg..mm" Susu didalam gelas itu malah diminum Reta sendiri.
"kok diminum semua?", "iya mas saya haus, mas Tejo minum
langsung kayak tadi aja, mau ndak?", "mau dong...hehe...",
"hmm iya sudah, dikamar Reta aja gimana mas", "wah iya betul tuh
hehe..." Kembali Reta mengajak pria kekamarnya, kini giliran si Tejo.
sampai kamar, Reta rebahan dikasur, langsung ia dijamah Tejo. "hmmh...mas
Tejo... mmh...cup..mm", "cup..mm...hehe..mm", "mmh...
katanya mau minum susu mas? itu puting susuku, kok malah ciumin Reta?",
"ooh iya hehe lupa...um...mm...sluurp..mm", "mmh...hmm... mas
Tejo", "mm..sluurp..mm... iya Reta...", "yang kanan juga
mas", "ooh siap...hehe...mm...sluurp...mm" Reta mendapati buah
dadanya diremas lagi, puting susunya dihisap lagi. "aah...mmh...mm",
"mm...mbak Reta...mm...sluurp", "iya mas?", "putingnya
besar ya...kalo dihisap susunya keluar banyak", "iya mas... soalnya
saya biasa nggak pake bh...aah...", "ooh gitu...mm...sluurp...hehe...
kalau celana dalam?", "kadang pake kadang enggak mas",
"ooh... ini sekarang pakai ndak?", "ndak kok mas",
"masa sih?", "iya... buka aja mas", "hehe... wah
iya...hmm...hehe..." Reta sudah telanjang bulat, Tejo terangsang berat, ia
pun mencopot semua pakaiannya. "iya kan mas...aahn...", "hehe...
saya minum susu lagi ya...", "iya mas...mmh" Tejo merapat
disebelah Reta, sambil ia kembali menghisap puting susu reta, pria itu
menggesekan penisnya keselangkangan Reta.
"mm...sluurp..mm...Reta...", "iya mas...aah...",
"sekalian aja nanti mbak Reta ndak usah pake celana dalam terus, biar ndak
ribet juga kan", "ooh iya mas...aah...aahn!" Reta mendapati ada
yang masuk kememeknya, ternyata Tejo sudah tak tahan dan mulai menyetubuhi
Reta. "ooh...hehe... mmm...sluurp..mm", "aahn...mmh...ouh",
"mm...sluurp... mbak Reta...", "iya...aah...",
"susunya nggak habis habis", "aah... iya mas..aahn... nggak tau
tuh...aah...", "apalagi kalau...aah... lubangnya mbak Reta aku genjot
gini...aah... makin banyak keluar susunya", "ooh...aah...iya
mas..mmh", "mm...sluurp..mm...sluurp...hehe...ooh... mm",
"aah...aahn...oh...ngh...ahn" Reta makin cepat digenjot, memeknya
digesek maju mundur, penis besar milik Tejo tak berhenti minta dipuaskan. Reta
bahkan sampai tubuhnya basah susu, karena puting susu Reta menyemburkan susu
terus, yang satu dihisap, yang lain mengalirkan susu. Jadi Tejo terpesona
dengan puting susu Reta. Tejo kemudian berfikir cerdas, ia hisap kedua puting
susu Reta. iapun bisa meminum susu dengan puas. "mm...sluurp...mm..mm
sluurp...mm", "aah...wah... mas Tejo hebat...ahn",
"mm...sluurp..mm...auuh...aduh.." Croot croot crot, memek Reta diisi
sperma lagi. "aah...aah...aah...mmh" Reta san Tejo sempat istirahat
setelah klimaks. "mbak Reta?", "iya...mmh" Tejo masih
meremas buah dada Reta, susu masih menetes keluar, "mm...sluurp...mm mbak
reta ndak kemana mana kan?", "ndak kok mas, kenapa?", "saya
mau minum susu lagi...", "ooh iya iya mas...aahn...aah..." Tejo
menghisap puting susu Reta lagi, dikenyot dan dihisapnya puting susu Reta. Tejo
benar benar ingin puas, ia bahkan memasukan penisnya kelubang lain, yaitu
lubang pantat Reta. "uuuh...ouh...mmh", "aah... mas
Tejo...itu...masuk...aahn", "iya mbak... tuh bisa masuk kok",
"ooh iya..mmh...aahn", "mm...sluurp..mm...sluurp" Reta
merasakan tubuhnya melayang karena lubang pantatnya kini yang digesek penis,
saat memek cewek itu masih bereaksi dengan sperma Tejo, air susu Reta juga masih
keluar. "aah...aah...mmh",
"mm...sluurp...mm...hehe...ooh..." Tejo senang bisa ngentot reta dua
kali, ia puas puaskan menggenjot cewek itu, juga asyik minum susu. Entah berapa
lama, Tejo klimaks juga dilubang pantat Reta, Crot croot, "
aahn...aah...aah..", "ooh... yeah...",
"aah..nngh...sss...aah..." Tejo lega dan istirahat, saat Reta masih
menikmati sensasi gila saat memek dan lubang pantatnya penuh sperma, cewek itu
sempat menggelinjang. Setelah istirahat, Reta baru sadar Tejo sudah berpakaian.
"mbak, Tejo balik ya", "iya mas... makasih udah benerin kamar
mandinya", "iya...hehe..." Tejo pergi, Reta masih mengumpulkan
tenaga. Setelah itu ia pergi kekamae mandi, ia senang kamar mandinya sudah bisa
digunakan, Reta bersihkan dirinya, kemudian setelah itu ia berpakaian dan
memilih istirahat.
"mbak Reta...", Reta terbangun, ia mendengar ada
yang memanggil, Reta masih mengantuk, ia bangun kemudian berjalan keluar,
kedepan dan membuka pintu. "hmh... iya... oh Ozi...", "mbak...
udah bisa kamar mandinya?", "iya udah kok", "mbak Reta
tidur ya? ya udah lanjut tidur mbak", "hmm iya iya... kamu nggak
ngantuk?", "ngantuk sih mbak", "hmm, tidur sama aku ya,
mau?", "hmm... iya deh...hehe" Ozi masuk kerumah, pintu ditutup,
Reta dan Ozi menuju kamar. Reta langsung tiduran, Ozi ikut juga. "met
tidur ya...", "iya mbak...hehe..." Reta bahkan memeluk Ozi,
tentu remaja itu senang. Reta memang mengantuk, ia bisa segera tidur lagi. Ozi
tidak tidur, ia menikmati waktunya dalam pelukan Reta. Ozi kemudian pelan pelan
menyingkap kaos Reta, ia keluarkan buah dada Reta. Ozi memang tertarik dengan
keindahan gunung kenyal milik Reta, jadi remaja itu jadinya mulai memasukan
puting susu reta kemulutnya, dijilati, digigit kecil, lalu ia hisap perlahan.
Air susu mengalir keluar, dengan tenang Ozi menghisap susu, ia minum dengan
nikmat, dalam hangat pelukan Reta. Ozi malah mulai bisa tenang, nyusu, sambil
menutup mata. jadinya, ia pun tertidur, setelah beberapa saat minum susu Reta.
Beberapa jam berlalu, Reta bangun duluan, ia bangun melihat buah dadanya
terpampang, tapi ja biasa saja. cewek itu masih melihat Ozi tidur, Reta memeluk
Ozi, sambil ia diam saja menunggu Ozi bangun. Tak lama Ozi bangun tidur juga.
"hmmh... mbak Reta...", "hmm... Ozi udah bangun?",
"iya mbak..mmh...", "hehe... mimpi apa kamu tadi?",
"aku mimpi lagi minum susunya mbak Reta", "ooh
pantesan...hehe... wah udah jam segini... Ozi ndak mandi?", "hmm iya
deh saya mandi aja", " bareng aku aja mandinya, kamu ndak pengen coba
kamar mandiku? udah bener loh", "ooh... iya iya mbak...hehe...",
"sip... yuk..." Reta mulai melepas semua pakainannya, menunjukan
lekuk tubuh indahnya, juga buah dada besarnya. Reta membenarkan rambutnya agar
terikat dengan benar. "hmm...hehe..." Ozi juga ikut membuka pakaian.
"handukku cuma satu tapi zi, ndak papa ya?", "nggak papa
mbak", "yuk deh mandi" Ozi diajak kekamar mandi, senang sekali
anak itu. byur byuuur, basah sudah tubuh mulus Reta, Ozi juga sudah basah.
"mbak... ini sabunnya", "iya... Ozi sabunin aku dong",
"ooh...hehe...iya...hmm" Reta duduk tenang saat Ozi mulai menyabuni
tubuhnya. Reta mengangkat kedua tanganya, Ozi menyabuni ketiak Reta yang
ternyata bersih tanpa bulu. "wah bersih ya mbak ketiaknya", "hmm
iya dong...hehe...", "tapi itu yang bawah banyak bulunya", "iya,
kalo yang bawah mending gitu...", "ooh...hehe...hmm" Sambil
menyabuni Reta, Ozi menggesekan penisnya dipunggung cewek itu.
"Ozi?", "iya mbak?", "sini gantian kau sabunin kamu
ya", " ooh iya mbak" Reta yang menyabuni Ozi, dari atas sampai
kebawah. Ozi menahan tangan Reta saat cewek itu memegang penis Ozi.
"kenapa Ozi?", "hmm... yang ini sabuninnya lamaan dikit
mbak", "ooh iya... gini ya..." Reta mengelus penis Ozi, basah
oleh sabun, makin cepat Reta jadinya mengocok penis tegak milik Ozi.
"hmmh...iya mbak...uuh...", "hehe... hmm", "mbak...
Reta...", "iya..." Reta memang ada didepan Ozi, cewek itu sedari
tadi ngangkang dan menunjukan memeknya pada Ozi. "aku masukin situ ya
burungku", "mana... masuk sini ya...aah...auh...mmh" Ozi
langsung mendekat dan memasukan penisnya pada vagina Reta.
"ooh...mmh...kalo...aah... habis disabunin...aah... jadi bisa keluar masuk
cepet mbak", " wah...iya...aah...mmh...Ozi pinter ya...aah..."
Reta terus ngangkang saja, ia tunggu Ozi yang menusuk nusukan penis kememek
Reta. "ooh...mmh..uuh...", " aah...Ozi...aahn" Ozi malah
memeluk Reta, anak itu makin asyik menggenjot memek reta, memek Reta memang
jadi licin dan bisa dengan nikmat digenjot. "ooh...mbak...aah..."
Crot croot, sperma disemburkan mengisi memek sarah. "aah...aah...ooh...
Ozi...mmh", "aah...makasih mbak", "mmh...iya... ayo
mandinya diselesaiin" mereka segera menyelesaikan mandinya. Ozi selesai
duluan, ia keluar kamar mandi dan memakai handuk. "eh Ozi, udah duluan
aja", "iya mbak... eh ini handuknya mbak", "hmm
iya..." Reta mengelap tubuhnya, tapi malah membuat Ozi terangsang lagi.
Ozi melihat Reta mengelap buah dadanya, kemudian Reta malah nungging.
"mbak Reta", "iya Ozi", "sini saya bantu mbak",
"iya...aah.. Ozi...aah..." Ozi malah menancapkan penisnya lagi
kememek Reta. "ooh...aah...", "nngh... ouh mmh", Ozi belum
puas, jadi ia genjot lagi memek sarah, bagian dalamnya memang masih basah. "dalamnya masih basah mbak",
"nggh... iya...ooh...", "aah...aah.. itu.. udah mbak" Ozi
mencabut penisnya, penisnya jadi yang basah. "iya..mh... burung kamu yang basah
tuh... sini...umm...mmm" Reta malah menunduk lalu ia mengulum penis Reta,
diemutnya dengan cepat, dihisapnya cairan cairan dipenis Ozi.
"aah...aah... mbak..ooh", "mmh...mm..mmm...mmgh!..mmh",
"aah...auh" Croot crot, mulut Reta penuh sperma. Ozi menarik keluar
penisnya, sudah bersih karena sperma dihisap semua oleh Reta
"mm...gleeg...mm... mmh" , "ooh makasih mbak", "iya,
hehe" Reta dan Ozi kemudian pergi berpakaian. setelah itu mereka ngobrol,
layaknya seperti adik kakak. Ozi tak perlu malu bila ingin minum susu, Reta
tinggal menunjukan buah dada besarnya dan memuaskan dahaga Ozi. Reta bahkan
siap memberikan tubuhnya untuk memuaskan nafsu seks Ozi.
"Mbak Reta mau kemana?", "mau kedokter",
"ooh iya hati hati ya" Ozi tak jadi kerumah Reta, karena cewek itu
diantar ojek pergi kedokter. "mbak Reta sakit apa?", "ndak sakit
pak, cuma cek kesehatan aja", "ooh...gitu ya...hehe..." ojek itu
tentu senang, yang diboncengnya itu punya buah dada besar, dan kini benda
kenyal itu menempel dipunggungnya. perjalanan jadi mengenakan buat sopir ojek
itu. tak lama mereka sampai ditempat dokter. "ini rumahnya ya?",
"iya ini tempatnya dokter Frandi", "hmm iya iya",
"pak... saya bayarnya nanti aja gimana? nanti bapak jemput saya ya ",
"ooh iya gampang deh... sip", "iya makasih ya pak" ojek itu
pergi, Reta masuk kerumah dokter langganannya. "permisi..." tak lama
pintu depan dibuka, "iya... ooh mbak Reta ya", "iya pak",
"mau... periksa?", "iya pak, pak frandi ndak repot kan?",
"ooh ndak kok, masuk aja", "misi ya pak" Reta masuk kerumah
itu. Reta sudah biasa menemui dokter Frandi untuk mengecek kesehatannya.
"langsung aja mbak... ", "ooh iya pak" Reta naik ke ranjang
tempat memeriksa. Cewek itu lalu mulai check up kesehatan sederhana.
"semuanya normal kok...", "iya pak, kalo buah dada saya
pak", "oh iya... buka aja mbak kaosnya" Reta langsung membuka
kaosnya, buah dadanya terpampang, Dokter Frandi tersenyum senang.
"sudah pak", "saya periksa ya...hmm..."
mulailah dokter itu beraksi. Frandi mulai mengelus buah dada Reta, kemudian ditepuk
tepuknya benda kenyal itu, juga sesekali digoyang goyang. "mmh... gimana
pak?", "hmm... sepertinya makin tambah besar ya buah dadanya mbak
Reta", "masa sih pak?", "iya... dari bentuknya sudah jelas,
tinggal dicek isinya ini...", "aah..iya pak...mmh" dokter Frandi
mulai memencet puting susu Reta, ditarik keatas, sambil dipencet, air susu tak
lama keluar. "hmm... mbak Reta susunya cepat keluar ya", "iya
dok, kadang kena senggol saja udah keluar", "hmm... mbak reta harus
sering keluarin susunya kalau begitu", "hmm iya pak, biasanya saya
keluarin kok", "hmm iya... umm...mm...sluurp...mm" dokter Frandi
sudah haus tampaknya, mulutnya menempel diputing sus Reta, ia hisap air susu
segar keluar, diminumnya dengan nikmat. "aah...mmh...mm",
"mm...sluurp... mbak Reta, kalau obat yang saya kasih dulu masih
ada?", "tinggal sedikit sih pak", "mm...sluurp... aah... ya
nanti saya kasih stok tambahan ya, masih sering minum obatnya kan?",
"iya pak...", "mm...mm...ssp...sluurp...mm... bagus...
hehe...", "udah ya pak periksanya?", "sudah kok",
"hmm, pak Dokter mau saya bayar pake uang atau...", "yang
biasanya aja...hehe", "ooh iya sudah pak" Reta membuka
hotpantsnya juga, cewek itu malah telanjang. Dokter Frandi sudah senyam senyum,
ia juga ikut telanjang. tanpa basa basi dokter Frandi naik keranjang juga, ia
langsung minta nyusu lagi, sambil pria itu menyiapkan penisnya.
"mm...sluurp...hehe... bentar ya mbak Reta", "iya
pak...aahn...aah...ooh" Sleeb, mudah mencari lubang vagina Reta, penis
dokter frandi sudah dimasukan kememek Reta. Jadi memang cewek itu sudah biasa
membayar cek kesehatan dengan merelakan ia disetubuhi pak Frandi.
"ooh...mmh... uuh...mm...sluurp...mm" Pak Frandi tak menyangka, memek
Reta amat nikmat untuk digesek dengan penisnya. Pria itu berkali kali ngeseks
dengan Reta, dan rasanya masih sama saja nikmat, apalagi air susu Reta menambah
nikmat aksi persetubuhannya. Pak Frandi ahli sekali menikmati buah dada reta,
dari puting kanan ke puting kiri, susu dihisapnya dengan mudah, karena ia tau
cara meremas buah dada dengan benar agar susu bisa keluar banyak.
"aahn...mmh...uuh...", "mm..nsluurp...mm... biasanya apa keluar
susu sebanyak ini mbak?", "iya...aah... tapi... lebih cepat dan
banyak...waktu pak Frandi yang...aahn... keluarin...",'"hehe...
mmm... sluurp..sluurp..mmm... " pak Frandi tak berhenti minum susu sambil
terus menggesekan penisnya maju mundur mempenetrasi vagina Reta. memang Reta
adalah pasien favoritnya, Pak Frandi senang bisa menyetubuhi cewek montok nan
berisi itu. "mmh...aahn...ouh..ngh...", "mmh... sudah kok
Reta...", "ngh... iya pak...aaa..." Reta sudah biasa, bila pak
Frandi berkata sudah, cewek itu akan membuka mulutnya, karena pak Frandi sedang
menyiapkan penisnya yang akan klimaks. "uuh...mmhf...uuh" setelaj
dikocok, penis pak Frandi sudah klimaks, Croot crot crot, diisi nya mulut Reta
dengan sperma, cewek itu menelan semua sperma dimulutnya, memang ia sudah
biasa. Setelah puas, pak Frandi berpakaian lagi, begitu juga Reta. Pak Frandi
memberikan Reta banyak stok obat khusus untuk Reta, "makasih ya pak
Frandi", "iya sama sama, kalo ada apa apa nanti kesini lagi ya",
"iya pak siap" Reta keluar, sambil membawa obat. Cewek itu menunggu
ojeknya tadi kembali.
"sudah lama ya mbak nunggu?", "baru aja kok
pak, yuk pak" Reta segera minta diantar pulang. "gimana kata
dokternya mbak?", "katanya aku sehat aja kok pak, cuman harus sering
sering keluarin susuku", "hah? susu?", "iya pak... soalnya
buah dadaku makin besar, jadi musti sering sering dikeluarin susunya" mendengar
itu, supir ojek itu haus seketika, karena tau buah dada yang ada menyenggolnya
terus itu berisi susu segar. Tak lama sudah sampai dirumah Reta. "makasih
ya pak, berapa pak ojeknya?", "terserah mbak Reta deh mau dibayar
uang... atau dibayar susu... juga boleh, haha...", "hmm, pake susu
aja pak ya... buah dadaku masi berat rasanya nih" niatnya bercanda, ojek
itu malah benar benar ditawari susu. "wah, beneran nih mbak?",
"iya pak... sini masuk dulu pak" Ojek itu ikut Reta masuk kerumah.
"hehe...hmm...waah..." didalam rumah, Reta sempatkan minum obat nya
tadi. Setelah itu Reta langsung mencopot kaosnya, buah dada besar menggantung
membuat supir ojek itu melotot. "ini pak... langsung aja ya... soalnya aku
mau tidur habis ini", "waah iya... apa ndak sekalian mbak reta tidur
aja?", "ooh iya bener pak... kekamar yuk pak" Reta malah
mengajak pria itu kekamarnya. Reta menyimpan obatnya, setelah itu naik kekasur,
dan tiduran dengan santai. "hehe...wah wah...hmm", "sini
pak", "iya iya...hehe...wah besar ya buah dadanya mbak Reta... wih
kenyalnya...", "iya pak... sama dokter juga disuruh sering keluarin
susunya ini...aah...ngh", "umm...mm...sluurp..mm... wah iya...
susunya enak...mm...sluurp...", "hmm iya pak... saya tinggal tidur ya
pak", "oooh iya iya...mm...sluurp..mm", "nanti kalau sudah
selesai bapak tutup aja semua pintu ya", "mm...sluurp...aah... siap
mbak..mmm" Reta kemudian malah menutup matanya, ia tenang saja meski buah
dadanya diremas dan puting susunya dihisap terus. Tak perlu lama, Reta sudah
tertidur, efek obat tentu memudahkan cewek itu agar pulas tidur, sopir ojek
yang sedang nyusu itu jadinya makin senang. Tadi hanya disamping, kini pria itu
berpindah bersiap menikmati Reta. Pria itu mencopot hotpants Reta, lalu melihat
selangkangan Reta, makin bernafsu ia jadinya. segera pria itu melepas pakaian
dan menyiapkan penisnya. Ia buka kedua paha Reta, bisa dilihatnya memek Reta,
segera ia mendekat, ia masukan penisnya perlahan, sleeb, ojek itu keenakan bisa
ngentot memek Reta. Perlahan lahan ia gerakan penisnya, maju mundur, sambil ia
nikmati. Ia tak mau membangunkan Reta, jadi ia mulai ngentot pelan pelan saja,
sambil sesekali minum susu dari puting Reta yang basah. Pria itu terus beraksi
memuaskan nafsunya, penisnya menggesek dinding vagina Reta, ia merasakan
nikmatnya menyetubuhi cewek montok itu. Buah dada Reta juga diremasnya,
digoyang goyang, sampai dua puting Reta menyemburkan susu, basah sudah tubuh
Reta. Mana bisa tukang ojek itu berhenti minum susu sambil memperkosa Reta yang
montok dan menggoda itu. Sampai puas ia menggenjot vagina Cewek itu, juga puas
minum susu, ia sempat klimaks juga, ia semburkan spermanya dalam vagina Reta.
croot crot crot, puas ia ngentot Reta yang sedang tidur itu.Setelah berpakaian
lagi, ojek itu pergi keluar dan menutul pintu, sesuai permintaan Reta. Reta
senang, pak Frandi puas, dan sopir ojek itu lega.
Reta bangun tidur disore hari, ia kemudian merasakan
vaginanya bereaksi dengan sperma didalamnya. Reta pergi saja kekamar mandi,
membersihkan tubuhnya yang lengket oleh susu, kringat dan sperma. Setelah
mandi, Reta berpakaian, ia pakai hotpantsnya, juga tanktopnya. Reta bersantai
saja dirumahnya itu. Reta sempat menelpon keluarganya, iya memang Reta tinggal
sendiri. cewek itu tak perlu bingung masalah uang, karena selalu ditransfer
tiap minggunya.
"mbak Reta...", "hmm... oh Ozi... masuk
aja..." Ozi sudah datang lagi, ia segera menemui Reta. "gimana mbak
periksanya?", "ndak kenapa napa kok, aku sehat sehat aja",
"hmm baguslah...hehe...", "kamu dari mana?", "dari rumah
aja...", "sini Ozi... nah..." Ozi duduk dipangkuan Reta,
bersandar dibuah dada kenyal milik cewek itu. "hmm...hehe... lagi nonton
tivi ya mbak?", "iya ini..." Reta ditemani Ozi nonton tivi,
sambil ngobrol kesana kemari. Ozi nyaman sekali, saat kepalanya dipijat buah
dada kenyal. "hmm, mbak Reta...", "iya Ozi?", "hmm...
mbak reta habis mandi ya?", "iya tadi" Ozi malah menghadap
ketubuh Reta, ia cium wangi tubuhnya, Ozi kemudian bersandar dibuah dada Reta.
"hmm... mbak Reta...", "iya...", "nanti malem aku nginap
disini boleh?", "boleh kok... besok kamu apa ndak sekolah?",
"besok libur kok mbak", "hmm iya udah ndak papa",
"hehe... aku pulang dulu ya mbak", "iya Ozi..." Ozi pulang,
ia menunggu waktu saja sampai malam.
Malam harinya, Ozi segera kembali kerumah Reta, "malem
mbak Reta...", "iya Ozi..." Ozi masuk, ia melihat Reta memakai
tanktop dan hotpants, dan cewek itu sedang makan malam. "lagi maem ya
mbak?", "iya... Ozi udah makan?", "udah mbak... makan aja
mbak..." Ozi duduk menunggu Reta selesai makan. Ozi senyam senyum terus,
ia memikirkan apa yang akan ia lakukan nanti dengan Reta. Setelah makan, Reta
mencuci piring, setelah itu kembali kepada Ozi. "hmm... Ozi...",
"iya mbak?", "jadi tidur disini kah?", "jadi mbak...
hehe", "hmm siip", "mbak Reta sebelum tidur... biasanya
nonton tivi ya?", "iya ini..." kembali Reta nonton tivi ditemani
Ozi. Ozi menahan diri, tapi tentu tak bisa lama, ia akhirnya tertarik pada buah
dada Reta lagi. Ozi mendekati Reta, ia peluk cewek itu dari samping, Ozi bisa
menengok isi tanktop Reta, gunung mulus yang kenyal. "mbak Reta...",
"hmm iya Ozi...", "dari dokternya tadi ndak dapet apa apa
mbak?", "dapet obat kok", "hmm, katanya mbak reta ndak
sakit...", "iya... cuman buah dadaku katanya harus sering dikeluarin
susunya", "ooh gitu...hehe...hmm...mbak...", "iya...",
"sekarang aja mbak dikeluarin...hehe...", "hmm, kamu mau
susuku?", "m...mau mbak...", "hmm iya udah... " Ozi
tangannya masuk, ia tangkap buah dada kiri reta, ia keluarkan dadi tanktopnya
Reta. dielusnya perlahan, lalu ia cari puting susu reta, hap,
"mm...mm...", "Ozi kedepan sini aja biar enak", "mmm
iya kak...mm...mm... sluurp" Ozi mulai asik minum susu, kini ia keluarkan
buah dada kanan Reta juga, dua puting susu bergantian ia hisap dengan nikmat.
Ozi asik sendiri, Reta hanya senyum keheranan. "Ozi...",
"mm...sluurp..mm...sluurp... iya mbak...", "emang susuku enak
banget ya?", "iya mbak enak banget loh...mm...sluurp...hehe...",
"hmm kamu kayaknya seneng banget", "iya mbak..mmm...sluurp...
seneng bisa nemenin mbak Reta", "hmm... Ozi ayo kekamar dulu
ya", "hmm iya mbak" Reta pergi kekamarnya, disusul Ozi. Reta
tampak mencopot tanktopnya, juga melepas celananya, cewek itu bersiap memakai
baju tidurnya. Ozi datang langsung memeluk Reta dari belakang, "eeh...
Ozi...", "mm... mbak Reta...", "iya Ozi?", "mau
ganti baju ya?", "iya ini", "kalau... mbak reta telanjang
aja, gimana?", "hmm... kenapa emang?", "nggak papa sih
mbak... cuman..." Reta mengerti keinginan Ozi, "hmm iya deh aku gini
aja...", "eeh... mbak Reta..." Reta berbalik, kemudian ia peluk
Ozi, "kalau gini kan kamu bisa minum susuku juga nanti",
"i...iya mbak...umm...mm...sluurp..." puting susu Reta masih
meneteskan susu, membuat Ozi menghisap benda kenyal itu lagi. "aah... hmm
Ozi... kamu haus banget ya?", "mm...sluuurp...mm" Ozi tak menjawab.
Reta kemudian berpindah, ia pergi tiduran dikasur, Ozi langsung menyusul.
"Ozi... eh kamu apa ndak telanjang juga Ozi?", "ooh.. iya iya
mbak...", "nah... sini Ozi...hmmh...", "mbak
Reta...umm...mm...mmm...sluurp"
Reta tenang saja, ia elus rambut Ozi yang ada disampingnya, mereka berhadapan.
"Hehe... Ozi...", "iya mbak...mm...sluurp..mm", "kamu
sayang aku nggak?" Ozi kaget, tapi ia jawab saja sesuai hatinya.
"m... iya Ozi... sayang mbak Reta kok", "hmm iya, aku juga
sayang Ozi kok...hehe... ayo isep lagi zi", "mm...sluurp...mm...sluurp"
Reta senang melihat Ozi begitu bahagia. "geseran dikit zi...nah...",
"aah... mbak..." Reta menangkap penis remaja milik Ozi, dielusnya
perlahan. "gini enak gak zi?", "aah... iya mbak...mm...
sluurp..mm", "hmm, Ozi... aku mau susu juga", "iya
mbak...sluurp..mmm..m... cup..mm", "mm...sluurp...mm ... nhh...
makasih Ozi...cup...", "iya mbak...mm...sluurp" Ozi kembali
menghisap puting susu Reta sambil terus ia remas buah dada besar itu. Reta
mengelus buah dadanya, tangannya basah susu, kemudian ia usapkan dipenis Ozi,
dikocoknya penis remaja itu. "Ozi... bentar deh...", "iya
mbak?" Reta tidur telentang, "sini kamu naik aku", "iya
mbak", "naah...burung kamu sini in...nah", "wah...mmh...
waw..." Ozi tak menyangka, penis remajanya dijepit diantara dua buah dada Reta,
"gimana Zi... enak kan?", "iya mbak...ooh...", "liat
deh...aahn..." Reta menggenjet buah dadanya ketengah, menjepit penis Ozi,
buah dadanya digoyangkan naik turun, sambil terlihat puting Reta menyemburkan
susu. Ozi benar benar takjub,sungguh nikmat yang ia rasakan, penisnya digesek
buah dada mulus dan montok. "wah...mbak Reta...nngh...", "uuh...
kalo gini nanti... burung kamu biar cepat besar juga", "ooh...iya
mbak...ngh..." Ozi tak kuasa menahan rasa nikmat itu, penisnya dielus
terus, sambil ia lihat buah dada besar yang menyemburkan susu, untuk cowok
seumurannya, ini adalah sebuah hadiah yang menakjubkan.
"Ozi...ooh...ngh", "mbak...aku...mau...aah...", "ooh
iya Ozi...aaa..." Ozi sudah klimaks, Crot croot crot, sperma menyembur
dari penis Ozi, jatuh kewajah dan mulut Reta, juga di buah dada cewek itu. Ozi
kemudian turun dari tubuh Reta, ia istirahat sejenak. Reta sibuk menelan sperma
Ozi, juga yang ada di buah dada dan wajahnya sudah jilat semua.
"nngh...uuh...", "mm... banyak ya Ozi... ", "ngh...
iya mbak","aku mau lagi zi...", "mbak Reta mau lagi?",
"iya...ayo zi keluarin lagi..." Reta menangkap penis Remaja milik
Ozi, sempat lemas, kini sudah tegak lagi. dikocoknya perlahan, ozi makin
senang. "aah... lama kalau gitu aja mbak", "hmm iya... biar
cepet gimana", "dimasukin... kesitu mbak...", "ooh iya
bener... hmmh... ayo zi" Reta tiduran dikasur lagi, ia buka kedua pahanya,
ditunjukanlah vaginanya. Ozi segera mendekat, ia masukan saja penis tegaknya,
sleeb, "ooh...ngh... bentar ya mbak...uuh", "iya...aah...
terserah ozi deh...aah... asal cepat keluar ya...", "ooh siap
mbak...uuh" Ozi melesatkan penisnya maju mundur tanpa ragu. Reta tampak
menikmati juga, sambil ia pegang buah dadanya. Reta malah memencet puting nya,
susunya menyembur, Ozi tinggal memilih menghisap puting mana, sambil dibantu
tangan Reta. Memang tampaknya Ozi dan Reta sudah klop bila diranjang, Ozi terus
menggesek memek Reta tanpa ragu, penis remaja itu serasa dihisap kedalam memek
itu. Reta tak berhenti mendesah, suaranya menambah semangat Ozi.
"aah...ooh... udah zi?", "iya mbak ini...uuh" Ozi menarik
penisnya keluar, lalu ia tunjukan penisnya pada Reta, "hmm sini
zi...umm...mmm", "ooh...iya mbak... dihisap aja
mbak...aah...ngh", "mm...mmm...mgh...mmhhgh!" Croot croot crot,
mulut Reta terisi lagi, dan cewek itu menelan semua sperma Ozi, bahkan ia hisap
sampai penis Ozi bersih. "ooh...mmh...", "makasih
zi...mmh", "iya mbak...hehe..." Ozi lalu tiduran disebelah Reta.
Reta mengambil Selimutnya, ia tutupi tubuhnya, juga tubuh Ozi, "ozi udah
ngantuk ndak?", "iya nih mbak", "tidur yuk", "iya
mbak... aku peluk ya biar ntar ndak dingin", "iya Ozi... nanti kalau
buah dadaku susunya keluar lagi... tolong kamu mijum ya...", "iya
mbak... siap...", "hehe... siip", "kapan kapan aku tidur
sini lagi ya mbak", " iya... kamu tiap hari tidur sama aku juga ndak
papa zi", "hehe... bisa aja mbak Reta ya...", "cup... yuk
tidur ozi sayang...hehe..." Ozi dan Reta mulai mencoba tidur. Ozi dan Reta
tampaknya sudah klop, mereka tak perlu ragu untuk bercinta dikasur. Bila reta
butuh, Ozi selalu siap, juga sebaliknya. Mereka telah jadi pasangan seks yang
kompak.
Komentar