Cerita Sex Johan 1 - 5

Namaku Johan, Umurku 21 tahun, Aku baru saja berpindah dari kota besar ke desa yang amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria sedang bergotong royong menggali gua yang katanya berisikan batu emerald, namun nahasnya banyak dari mereka yang tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para janda itu.
Aku tinggal dikontrakan yang cukup dekat dengan rumah pak RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yang katanya menarik.
Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai, aku bertemu seorang perempuan yang sedang membawa beberapa barang, sambil menggendong seorang bayi. “Mbak, sini saya bantuin”, “wah, makasih mas, maaf ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya. Saat aku melihat kedepan, ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup mempesona.
Aku yang ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar dan montok sekali, bajunya yang klasik itu menambah pesona benda favoritku itu. “mm…mbak namanya siapa?”, “Saya Junita mas, tapi biasa dipanggil nita”, “ooh, kenalin saya Johan”, “mas orang baru disini?”, “iya, cari batu akik, mbak kok sendiri aja?”, “iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Nita lalu mencoba menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku sempat terkejut. Lalu tampak lah buah dada besar dengan puting coklat itu, dan si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng. “Mbak, kok menyusui disini?”, “udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.
Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Nita, “masuk dulu mas”, “iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Nita kedalam, ia memang masih menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau. “Mbak nita, udah sampai? Maaf tadi Nika gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain, “Iya nika, gapapa, untung ada mas Johan ini yang bantu”, “wah, makasih mas, kenalin saya Yunika, adiknya mbak yunita”. Aku bersalaman dengan perempuan itu, umurnya mungkin hanya berbeda sedikit dengan kakaknya, karena ia juga tampak secantik Yunita, tentu dengan buah dada yang besar pula. “Nika, tolong kamu jagain anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”, “oooh, iya mbak” Lalu Nita meninggalkan ku bersama Nika yang menggendong bayi itu. “Mbak, berdua aja sama Nita?”, “iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana, kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, Kontolku malah ngaceng tiba tiba. “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya, namun kali ini Si Nika juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu dibimbing untuk mengenyot puting coklat Nika, dan tampak bayi itu sibuk menyusu lagi. “Loh, mbak nika juga lagi menyusu?”, “iya mas, karena udah sering gantian nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang, panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda. “Aduh, saya haus nih mbak”, “waduh, mbak Nita lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”, “Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Nika aja…”, “Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Nika, pelan pelan buah dada kiri Nika sudah dikeluarkan dari sarangnya, “Mas pegangin sendiri ya, Nika lagi nenangin anak ini” ,”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Nika, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Nika segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Nika segera membasahi mulutku, oooh segar nya…
“Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu. “Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”, “Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Nika jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”, “slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Nika tak habis ku sedot terus. Tampak bayi itu sudah tertidur lagi, “Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”, “iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, Yunika membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi, “Nika…tolong ambilin sabun dong, yang disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar. “Mbak, Nika nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”, “ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Nita tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool. “ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”, “Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Nita. “Aduh, biar Johan bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”, “iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku, “tapi saya takut basah mbak”, “buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yang tegang. Segera ku menuju kedepan Nita, dan tampaklah Buah dada nita yang besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku, “biar aman, Johan sedot dua duanya  ya mbak”, “iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Nita tampak cukup kaget, “mas, gak pernah nyusu ya? Itu yang diputingku yang disedot mas…”, “oooh, iya iya...” Lalu kedua buah papaya Nita itu kupegang, kedua puting Nita kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Nita yang sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang. Air susu Nita rasanya lebih enak, Kedua putingnya yang ada dimulutku mengucurkan air susu dengan derasnya, karena  buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat. “ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Nita mulai asyik menyabuni vaginanya. Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Nita, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dengan bantuan tanganku yang meremas buah dada montok dan kenyal itu. “slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Nita sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.
“uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”, “Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Nita mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yang menutupinya jadi jatuh. “Mas….kontolmu udah berdiri…mmmf”, “Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Nita yach”, “iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Nita yang sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat. Beberapa menit itu Nita terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya. “Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Nita yang sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku. “mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yang ngelus ngelus ya…”, “iya mas…. Uuuh” Lalu Nita yang duduk itu membasahi tubuhnya yang sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
Air membasahi tubuh kami berdua,  aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju Memeknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Nita, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yang mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan. “oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga. Beberapa menit kemudian, Nita tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Nita tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit. “ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dengan cepat, penisku menguasai seisi Memek nikmat Nita, bokongnya jadi bergoyang goyang. Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya. “aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Nita diiringi suara tabrakan penisku. Beberapa menit itu kuterus saja menabrak memek Nita dengan penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
“Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Nita, dan kupasang kontol besarku dimulutnya. Crooot crooot croooot, Mulut Nita penuh dengan spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu. “ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”, “maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Nita memilih membersihkan dirinya bersamaku. Setelah itu Nita pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.
Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Nita sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya. “mmm…cup…mmmm…dek...uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Nita membuka pakaian Nika, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Nika yang sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya. “mbak… buah dadamu… sini…oooh” Nika meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Nita meraih Buah dada adiknya. Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka. “oooh….susumu mbak…”, “uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
“Ooh, mas Johan, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yang ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yang melahap kedua perempuan itu. Nita menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yang besar itu masih berdiri. “mas…kontolmu yang besar itu.. Kita goyang boleh? hehe…” Nita dan Nika mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku. Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yang tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang  dilumat benda benda kenyal yang dibasahi air susu. “mas….enak gak? Mmmf”, “ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyang dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.
Nita dan Nika lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air susu yang muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku, “Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Nita dan Nika menjilati kepala penisku yang basah bercampur air air persetubuhan. “mmm…aaah…slruup..mmm…Kontolmu yang terbaik mas…”, “mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yang terus meminta ampun karena keenakan. “Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku muncrat kearah mulut mulut nakal mereka. Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda itu. “oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Nika sudah nakal lagi, penisku yang masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yang sekarang berada diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yang ada didalam vaginanya menjadi tegak kembali. “haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”, “ooooh…. Kontolmu mas….super sekali…oooh…Nika suka banget…mmmf”.
Nita tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku, vaginanya yang basah itu lalu ditempelkan kewajahku, “hehe, mas, jilatin yaach”, “oooh, iya Nita, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku masuk kedalam vagina Nita.Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh denganku, Nika terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Nita mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena memeknya yang kujilati.
Beberapa menit kemudian, Nita memegang kedua buah dada Adiknya, segera Air susu Nika itu disedot keluar dari buah dada itu. “Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus kontol itu..mmm”, “oooh…mmmf…sssh…iya mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yang tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa. Beberapa menit itu kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya sungguh tak ter elakkan.
“mmm….sluuurp…Nika… aku mau…”, “keluarin didalem mas..uuuhf”, “Iya mas, Nika udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Nika, Nita juga menyemburkan Cairan dari memeknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yang sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat. “Aduuh, kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”, “Nita udah lama gak nikmatin kontol mas..”, “Nika juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali mau yang dari laki laki, hehe”, “hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yang ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dengan nyaman.
Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi. “Aduuh, mas Johan masih mau lagi?”, “Gak tau tuh, Nita sama Nika masih mau lagi gak?”, “Ayo mas, dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu, Entah Kenapa Sampai malam pun Nita dan Nika terus menikmati penis besarku, juga cairan Spermaku. Sungguh pilihan yang tepat untuk tinggal didesa ini, aku bisa menikmati dua janda sekaligus, tubuh montok dan mulus mereka, juga air susu segar yang kini jadi minuman favoritku. Mulai terfikir untuk mencicipi janda janda lain didesa ini.


Tinggal Didesa tidak selalu berat, kadang juga menyenangkan, itulah pengalamanku, Johan si penikmat janda, tentu didesa yang memiliki banyak janda muda ini. Sudah sebulan aku tinggal didesa ini, banyak batu akik yang sudah  kuperoleh dari tambang didekat desa. Batu Kalimaya, bacan, dan juga yang lainnya. Untuk menjualnya, aku perlu pergi keperbatasan desa. DIperbatasan desa ada tempat jual beli akik, tentu bila masih dalam bentuk batuan, harganya pasti beda. Hari itu aku pergi kesana, dan semua batu akik ku segera kujual, uang jutaan rupiah yang kudapat ini membuatku cukup senang. Aku memilih memesan Handycam dari saudaraku dikota, beberapa hari kemudian sudah tiba didesaku. Kini aku bisa merekam aksi seks yang mungkin terjadi didesa ini.
Hari itu aku mampir kerumah pak Rt, saat aku masuk kerumahnya, tampak disana sudah disediakan beberapa minuman dan makanan. “Wah, pak Rt, tumben aku dijamu makanan dan minuman sebanyak ini”, “Ealah Johan, maaf ya sebelumnya, ini bukan buat kamu”, “eeh, terus buat siapa pak?”, “Buat si Hesti, habis ini dia kesini” Aku baru teringat tentang Hesti itu, kata pak RT dulu, perempuan ini dibilang janda termontok di RT ini. “wah, jangan jangan pak RT…”, “ssst, iya Jo, aku mau menyantap si Hesti itu”, “wah wah, gara gara saya ceritakan pengalaman saya dengan dua janda dulu itu, pak RT jadi pengen, hahaha”,
“sudah diam, kalau kamu mau, nanti kamu bisa ikutan”, “Boleh deh pak, tapi cuman beberapa saja, nanti biar pak RT yang beraksi”.
Beberapa menit kemudian, tampak seorang perempuan mendekati rumah ini, lalu menyapa pak Rt. “Pak rt, saya boleh masuk?”, “Si..silahkan Hesti” wah memang benar, perempuan itu cantik dan montok, Buah dadanya juga cukup besar, pakaiannya tak mampu menyembunyikan pesonanya. “Eh ada mas Johan”, “Siang Hesti, saya permisi dulu pak, mau ambil sesuatu dikontrakan”, “Iya johan, kembali lagi gak?”, “iya, bentar aja kok” Aku lalu berlari kekontrakan ku dan mengambil Handycamku. Kontrakanku yang dekat dengan rumah pak RT membuatku bisa segera kembali melihat simontok Hesti.
Beberapa menit kutinggal, ternyata ruang tamu rumah pak RT sudah sepi, aku lalu masuk dan mengunci pintunya. Pasti pak rt membawa hesti kedalam, segera aku mendekati kamar pak rt. Aku memilih mendengarkan dari sebelah kamar itu, “Hesti, untuk menjaga kebugaran janda janda disini, saya perlu memberi perwatan tubuh buat kamu”, “ooh, biar tetap sehat gitu ya pak?”, “iya, soalnya kan janda janda disini jadi jarang beristirahat karena bekerja sendiri, tanpa ada bantuan laki laki”, “Iya pak, saya kadang pegel dan meriang”, “Sebentar, saya cek ya…”. Tampak suara itu adalah tanda bahwa pak RT sudah akan beraksi. Aku menyalakan Handycam ku, lalu menyalakannya. Ada sebuah jendela yang terbuka, aku taruh saja kamera itu disana. Aku dari luar kamar itu bisa melihat aksi pak RT dari layar handycam. Tampak pak Rt melihati tubuh Hesti, layaknya dokter saja. “Hesti, kamu coba buka bajumu”, “Untuk apa pak?”, “tampaknya buah dada kamu ada kelainan” Hesti menurut, ia membuka bajunya, Sekarang bagian atas tubuh montok Hesti bisa dilihat mata jelalatan pak Rt. BH 36B itu masih bisa menutup buah dada montok Hesti. “hmm..Kamu pasti merasakan buah dadamu jadi berat ya hes?”, “iya pak, gak tau nih”, “Sini bentar, saya cek” Pak Rt mendekati buah dada Hesti, lalu membuka Bh 36B itu. Segera buah dada montok itu membuat pak RT menelan ludah. “sepertinya kamu…perlu perawatan buah dada”, “Kenapa pak? Memang buah dada saya cukup berat, air susunya sudah lama tak saya keluarkan” Aku yang diluar kamar itu jadi Terangsang, apalagi pak RT yang didalam. “Kalau begitu…biar saya rawat..” Pak Rt langsung memegang kedua buah dada montok itu. Ia menepuk nepuk buah dada yang kenyal itu, pelan pelan tangannya mengelus elus buah dada kenyal itu. “Geli pak, mmmf”, “Gapapa Hesti, ini biar keluar air susunya” Pak Rt lalu meremas buah dada itu. Beberapa saat kemudian puting coklat Hesti Nampak mengeras, pak RT lalu memijit puting keras itu dengan jari jarinya. Dipencet pencet, diputar putarnya pentil yang indah itu. Beberapa menit kemudian, air susu keluar dari puting itu. “wah, mmmf…itu keluar pak…”, “ini harus dihabiskan, biar Buah dada Hesti gak berat lagi…aummm” Mulu pak RT lalu menyambut puting itu, dan menyedot air susu segar Hesti. Lidah Pak rt membuat Puting yang keras itu makin deras mengucurkan air susu kedalam mulut pak Rt. “Pak, uuuhf…geli…”, “Slruuup…mmm….slruupp…cup…sluuurp…tahan ya Hesti..mmm” Aku hanya bisa geleng geleng dan tersenyum, pak RT ternyata juga pintar mengambil kesempatan. Beberapa menit itu pak rt sibuk meremas buah dada montok itu, juga bergantian menyedot air susu keluar dari dua puting indah Hesti.
Tenggorokanku sudah kering, aku memilih ikut ambil andil diaksi pak RT itu, aku buka pintunya. Tampak Pak Rt dan Hesti cukup kaget. “oooh, pak RT lagi perawatan ya?”, “Eh, Johan, Hesti jadi kaget, iya nih…mmmf…pak RT lagi ngerawat BUah dada ku…”, “hmmm, udah sering pak rt merawat janda janda disini, saya juga kadang membantu” Pak RT yang sibuk menarik dan menyedot puting Hesti tampak tersenyum karena kebohonganku. “oooh, bagus kalau gitu mas…mmmf…aaaaahn”, “Pak Rt, biar saya yang nerusin perawatan buah dadanya”, “mm…slruuuup..aaaah… iya deh, kamu terusin ya Jo”, “Misi ya, Hesti kamu tiduran saja dikasur, biar pak RT bisa ngerawat yang lain”, “oooh, pak Rtm au ngerawat yang mana lagi?”, “Itu…kaki kamu pasti pegel juga, perlu dirawat”, “ooh, iya sudah saya tiduran dikasur yach” Hesti segera tiduran dikasur, aku dan pak RT menahan tawa dan semakin terangsang.
Aku segera menyambut buah dada Hesti, aku berada disamping Hesti. “Udah hampir sehat ini mbak, pak rt memang hebat, biar saya selesaikan ya..auumm”, “aaah…iya mas…uuuh” Aku langsung melumat puting basah Hesti, kutarik tarik pentil nikmat itu, dan air susu mengalir kedalam mulutku, kusedot dengan cepat memuaskan hasrat seksku. “mmm…slruuup…mmm…cup…mmm…sluuuurp… gimana Hesti?”, “oooh…mantep mas…mmmf…”. Aku memang sibuk meremas buah dada hesti, juga menikmati air susunya. Pak Rt mulai mengelus elus kaki Hesti, ia juga pelan pelan naik dan mengelus paha mulus Hesti. “Hesti, saya buka semua pakaian kamu ya… biar cepet selesai perawatannya…”, “oooh…iya pak RT…mmmf” Segera pak rt menlepas rok dan celana dalam Hesti, Kini tubuh montok itu sudah telanjang, dan siap untuk disetubuhi. Tampak dimata pak Rt ada selangkangan Hesti, juga bulu bulu halus yang menutup bibir vaginanya.
“hesti, ini Bulu kamu terlalu lebat, biar saya benahin..”, “slruuup …slruuup…mmm…slruuup..iya mbak, bulu bulu dibawah itu perlu diatur”, “oooh…mmmf…iya deh pak…saya juga mulai merasa enak…uuuhf”. Pak Rt lalu mengambil alat cukur, dan segera pelan pelan, ia buka selangkangan Hesti. Belum ia mulai mencukur bulu bulu itu, pak RT malah asyik mengelus elus bibir vagina Hesti. “aaahn…pak…memek hesti kok..”, “Ini biar basah bulunya, nanti kalau dicukur biar gak sakit…cup..mmm”, “oooh, iya sudah pak…mmmf…uuuh…sssh” Pak Rt lalu menjilati bibir vagina Hesti, dan memang setelah jilatan pak Rt yang nakal itu, memek hesti mengeluarkan cairan yang berlendir, pak rt lalu memasukkan jarinya, dan mengobok obok memek Hesti. Setelah itu tangannya diusapkan kebulu bulu halus hesti. “uuuhf….Hesti kok makin seneng sih pak…mantep perawatannya…oooh… mas Johan juga hebat…”, “Slruuup..cup..mmm…slruuup…iya mbak, kami sudah ahli”, Aku benar benar puas memutar dan meremas buah dada besar Hesti, juga air susunya yang terbaik itu.
Pak Rt tampak sedang mencukur bulu bulu halus disekitar lubang vagina Hesti, beberapa menit kemudian pak Rt sudah tak tahan, vagina hesti yang sudah tampak tak berbulu lagi segera dijilati lagi. Lidahnya bergerak lebih nakal, dinding vagina Hesti yang basah itu tak henti dijilati, jari pak Rt juga mencubit dan memutar mutar Klistoris Hesti. “aaaaaahn…mmmf…uuuh…sssh..uuuf” Hesti makin mendesah karena ulah pak Rt. Aku memilih berhenti menyusu, lalu mulai mencium bibir Hesti. Lidahku berputar putar dimulut janda itu, dan Hesti tampak membalasnya, Kini ia tak mampu mendesah, karena sibuk beradu lidah denganku.
Pak RT yang puas membasahi memek Hesti itu, segera membuka pakaiannnya, Lalu Penisnya yang sudah hormat itu terpampang minta masuk kelubang vagina Hesti. “Hesti, habis ini puncak perawatannya, kamu tahan ya, enak kok”, “mmm…mm…cup…mm…iya pak…mm…sluuuurp” Aku tak menghiraukan pak RT terus saja bercumbu dan bertukar air liur dengan Hesti. Pak Rt lalu menempelkan penisnya dibibir vagina Hesti, lalu perlahan kepala penisnya sudah masuk kedalam.  Penis itu berdenyut denyut, Hesti jadi mendesah besar. “aaaaaahn…oooh…apa itu pak…uuuh”, “Ini perawatan terbaik, memek kamu perlu diisi penis laki laki, kamu tenang saja”
Aku menghentikan ciuman ku, lalu pergi mengambil sarung pak rt. “Hesti, kamu saya tutup matanya ya, biar perawatannya gak bikin kamu gelisah”, “oooh…oooh..terserah mas…mmmf” Hesti yang sudah mendesah karena pak RT memasukkan penisnya kedalam vaginanya dengan pelan sambil menikmati sensasi luar biasa. Aku lalu menutup mata Hesti dengan Sarung yang ku belikan disekitar matanya. Lalu aku mengambil handycam ku yang ada dijendela, Kini aku sibuk memfilmkan kontol pak Rt yang sudah masuk dimemek Hesti. “Pak rt, Perawatannya segera dimulai saja”, “Iya jo, mbak Hesti juga sudah siap kayaknya..” Hesti yang ditutupi matanya itu sedang menggiti bibirnya menahan sensasi penis pak RT dimemeknya.
Pak Rt kemudian Pelan pelan menggerakkan penisnya, penis yang sudah merasakan kenikmatan dinding vagina Hesti itu kini makin nakal menyodok maju mundur dengan nikmat. Dihandycamku terekam jelas kontol pak Rt yang besar melesat keluar masuk di memek Hesti, yang tentu gerakannya semakin cepat. “Aaaahn…pak rt….auuuh…mmmmf…..ooooh” Mendengar desahan nikmat Hesti, Pak Rtm akin nakal. Ia segera mempercepat gerakannya, dan memilih meniduri tubuh Hesti. Kini pinggang pak RT saja yang sibuk naik turun mempercepat gerakan penisnya yang mengoyak vagina Hesti. Aku merekam dari bawah, kinitampak Jelas, Memek Hesti yang terisi penis besar itu tak henti bergetar karena sodokan maut pak RT. “Hesti…ooooh….mantapnya memek kamu….uuuuhf” Pak rt yang ada diatas Hesti itu merasa buah dada Hesti yang kenyal dan montok itu mengelus ngelus dadanya. Pak rt juga merasa dadanya mulai basah, air susu Hesti ternyata muncrat didada pak Rt. “Dobel dobel perawatannya nih, memek sama toket Hesti saya tangani semua, hehe”, “oooh…pak rt….mmmf… .sssh..aaaahn… aaah …memekku…oooh” Aku hanya geleng geleng melihat pak RT denga penuh semangat menyodok dengan cepat Memek Hesti yang tak ditutupi bulu halus itu. Penis pak RT tak henti membuat suara yang dihasilkan dari tabrakan ditubuh Hesti.
Aku sudah tak tahan, aku menaruh Handycam ku diatas meja dekat Kasur itu, lalu melepas pakaianku. Crooot croot crooot, pak Rt ternyata sudah klimaks, ia mengisi memek Hesti dengan sperma. “ooooh… pak Rt….memek ku…hangat sekali…ooooh” Penisnya lalu dicabut, dan tampa diwajah pak Rt senyuman kepuasan. Lalu aku berbisik pada pak Rt, “pak, kan mata Hesti lagi ditutup, suruh aja dia ngulum penis pak Rt yang habis klimaks itu”, “Bagus idemu, sip” Lalu pak Rt mendekat Kepala Hesti. Ia kemudian mengangkat tubuh Hesti, dan memposisikannya untuk menungging. “Hesti, ini udah hampir selesai, coba kamu buka mulut kamu…”, “uuh, iya pak…aaaaa….aughfm!” Penis pak rt langsung masuk kedalam mulut Hesti, lalu segera kembali pak rt bergerak maju mundur mendorong penisnya yang sudah kembali mengeras menikmati mulut hesti. “Hesti tolong kamu jilatin itu ya..”, “ooogh…mmm…iya pak..oommm…” Hesti tampak sudah hilang kesadaran, ia makin asyik menjilati Penis pak Rt, juga menyedot cairan yang bercampur dipenis pak Rt.
Aku memegang bokong Hesti, lalu meremasnya, dan menahannya . Penisku sekarang masuk kedalam memek Hesti yang sudah banjir. “Itu… apa yang…ooommm…slruuup… masuk kememekku lagi?”, “Ini punya saya Hesti, biar saya tambah perawatannya”, “Oh…mmm…slruuup..mmm..Johan toh…mmm …yang enak ya jo…mmm…slruup” Karena sudah diminta, segera penisku yang berdenyut itu mulai bergerak maju mundur, gerakanku jadi makin mudah karena memang memek Hesti sudah sangat licin, dan terbuka lebar karena sudah di sodok pak RT tadi. Gerakan ku maju mundur menyodok memek Hesti dengan cepat membuat Hesti kewalahan. “ooogh..mmm..slruup..mmm…uufgh…oooh…uuuh..mmm...”.
Pak Rt memilh membantu Hesti, ia memegang kepala Hesti, dan menggerakkannya maju mundur. “Biar saya bantu hesti, kamu nikmati saja ya…oooh” Gerakan kepala hesti membuat penis pak Rt makin keenakan diemut oleh mulut hesti. Kini Aku dan pak Rt bersama sama menyodok lubang atas dan bawah dari Hesti yang memang menggairahkan ini. Beberapa menit itu kami terus beraksi menyetubuhi janda montok itu. “ooogh…pak rt…mmm…johan…uuufgh…aku gak kuat..oooh”, Tampak Hesti sudah klimaks, aku dan Pak Rt juga sudah tak kuat. Croooot crooot croooot. Mulut dan memek Hesti kini penuh dengan sperma para lelaki ini. Aku dan pak Rt tampak puas sekali, kami lalu memilih menyudahi aksi nikmat kami.
Rekaman handycam sudah ku akhiri,  lalu aku memilih berpakaian dan Meninggalkan pak Rt dan Hesti. Tampak Hesti sudah dibuka penutup matanya, ia sekarang sedang saling pandang dengan pak rt yang tidur disebelahnya. “Pak rt, Hesti, saya tinggal dulu, saya ada urusan lain, permisi”, “iya jo, makasih udah bantuin pak Rt” Aku segera meninggalkan rumah pak rt. Saat aku memakai alas kaki, terdengar suara hesti mendesah, wah, tampak pak rt belum puas, pasti ia sedang asyik menyetubuhi hesti lagi. Dasar pak Rt, janda janda di RTnya pun lama lama habis disetubuhi semua.


Dengan kamera baruku, entah kenapa aku berhenti menjajahi batu akik didesa ini. Desa yang penuh dengan janda ini jumlah laki lakinya memang sangat sedikit. Para lelaki itu kini sering berkumpul dirumah pak Rt. Mereka kini memanggilku Johan situkang film bokep, karena aku kini mulai menjual video bokep kepada mereka, maklum mereka mencari sumber inspirasi untuk menambah semangat mereka untuk berhubungan seks dengan istri mereka. Suatu hari,tampak ada beberapa pria dirumah pak Rt. Tampak yang kukenal adalah Riyono, Damri, Sukri, dan pak Rt, semua orang sedang berdiskusi. Aku segera menyusul mereka dan menyemak diskusi. “oi johan, sini, ikut berdiskusi”, “Diskusi apa nih pak?”, “Gini Jo, kami mau bikin Kesepakatan baru”, “Kesepakatan baru apa nih pak rt?”, “Jadi, janda janda didesa kita kan banyak, dari pada disia siakan , mereka semua kan rata rata buah dadanya menghasilkan air susu, kita mau bikin kesepakatan, kalau janda janda harus menyumbang setidaknya satu botol air susu untuk dijual setiap minggu”, “waduh, gila banget itu idenya pak”, “Itu ide si Damri, tapi menurutku efektif banget untuk dilaksanakan didesa ini”, “Iya jo, nanti kita juga belikan alatnya, biar mereka bisa mompa air susu sendiri”, “hahaha, super sekali ide nya pak, ya udah saya support pak, nanti biar saya carikan penyalur air susunya dari kota, bapak bapak yang urus janda jandanya”.

Segera pak rt mengumpulkan warga dibalai desa, dan segera mengumumkan kesepakatan gila itu di pertemuan itu, entah kenapa janda janda didesa ini malah gembira, mereka merasa bisa menghasikan uang dari air susu mereka. Jumlah laki laki didesa ini memang sedikit, namun mendengar berita ini mereka jadi gembira, teriakan senang mereka mengalahkan suara para Janda. Setelah itu pak Rt membagikan alat pompa buah dada kepada para janda. Setelah itu ada beberapa remaja yang tampak bingung, karena nyatanya masih belum bisa mengeluarkan air susu dari buah dada mereka. “Gini, untuk remaja remaja, kalian tidak usah ikut saja, biar para janda yang menjadi penyuplai air susu”, tampak ucapan pak rt membuat perempuan remaja desa itu cukup menyesal. Setelah pertemuan itu selesai, aku melihat pak rt dan laki laki didesa itu sedang berdiskusi lagi.
 Aku memilih bertanya kebeberapa cewek abg desa yang sedang berkumpul didepan. “Misi, adik adik ini benar benar mau ikut menyumbangkan air susu?”, “iya mas, tapi kan kami belum bisa, jalan keluarnya gimana mas?”. Aku mulai ngawur, mengatakan hal yang tak semestinya “Gimana kalau kalian minta bantuan dari para laki laki disana? Bilang saja kalian mau diapain aja asal bisa memproduksi air susu setelahnya”, “Iya deh mas, kami juga pengen dapet penghasilan” Entah betapa konyolnya remaja remaja cantik itu, mereka yang hanya tamat Smp itu mendekat kepara laki laki dan menanyakan apa yang tadi kusuruh. Aku hanya geleng geleng, pasti mereka akan diperkosa laki laki mesum desa ini , lalu dari sekerumunan cewek abg itu, ada 3 cewek yang memilih pergi menghampiriku.
 “Aduh mas, katanya kalau mau, kita harus disetubuhi dulu, lalu kalau hamil dan punya anak baru bisa menghasilkan air susu”, Sontak aku kaget, dugaanku tepat sekali. “oooh, terus kalian kok kembali?”, “Iya kami ragu mas, tampaknya disetubuhi itu sakit”, “iya memang, tapi nanti juga enak”, “tapi mas, bapak bapak itu… gak menarik..”, “tapi… temen temen kalian disana itu kok mau?”, “mereka kurang pinter, kalau kami…”, “gini mas, kami.. kami maunya…” Bukan main senangnya aku, padahal mereka belum selesai berbicara. “Kalian mau saya setubuhi ya?”, “I…iya mas… mas Johan kelihatan lebih ganteng dan terpercaya…”, “Bapak bapak disana itu juga bisa dipercaya kok, tapi kalau ganteng, jelas saya yang paling ganteng” Aku mulai menyombong kan diri, membuat 3 abg itu tampak tersenyum. “hehe, jadi mas mau gak sih?”, “kalian bener bener mau ya? Saya sih pasti mau, kan demi kesejahteraan kalian” Entah omonganku makin tinggi saja. “Mau mas, kita ketemu dimana?”, “Kalian bertiga kekontrakan saya saja”, “Iya mas, kenalin dulu saya Siti”, “Saya Ria mas”, “Kalo saya Tina”, “Salam kenalnya, oke deh, besok malam kalian dateng kekontrakan saya ya…”, “iya mas, makasih…” Lalu mereka bertiga pergi.
Aku kemudian melihat kearah kerumunan laki laki yang bersama pak rt tadi, bukan main kaget, mereka satu satu menggandeng cewek abg! Tampaknya mereka akan melaksanakan Aksi bersetubuh bersama. Aku makin geleng geleng, entah kenapa bisa seperti ini. Pak Rt tampak tak menggandeng siapa siapa, ia kemudian mendekatiku, “Johan, kamu kok diem aja? Gak ngambil jatah?”, “Yang disini biar buat mereka pak, pak Rt juga sendiri aja ini?”, “Ya sudah, ayo keluar, mereka mau bersetubuh bersama didalam balai ini, tuh mereka sudah Memasang karpet” Bukan main, Puluhan pasangan laki laki dewasa dengan cewek cewek abg itu kini duduk diatas karpet, lalu tampak sibuk berdiskusi. “Buset dah pak, kalau begini, saya mau ngerekam perhelatan akbar ini, hahaha”, “Dasar kamu Jo, haha, Ya sudah ayo pulang, nanti kamu ambil kamera kamu”, “Pak Rt beneran gak ikut?”, “Mending aku periksa janda janda, kali kali bisa nyusu dan nyepong”, “Dasar pak rt, terlalu pintar anda ini…” Lalu aku dan pak Rt kembali, ya memang Pak Rt adalah tetangga terbaik ku.
Setelah sampai dikontrakan, aku mengambil kamera, dan berlari kembali balai desa. Sesampainya disana, tampak ada satpam yang menjaga pintu. “pak, didalam udah rame kayaknya”, “hahaha, iya Jo, kamu mau ikutan?”, “ndak pak, saya cuman merekam saja, biar ada kenang kenangannya”, “hahaha, dasar kamu jo, ya sudah silahkan masuk” Buset dah, Kegiatan kumpul kebo malah dijaga satpam, dasar desa ini memang luar biasa gila. Saat aku masuk, bukan main kaget! Tampak puluhan pasangan laki laki dan cwek abg yang sudah telanjang bulat itu sudah asyik bercumbu! Ada beberapa pasangan yang sibuk berciuman, juga ada cewek yang sudah asyik diremas buah dadanya. Tampak sudah Penis penis dewasa itu tegak dan siap menikmati memek perawan para remaja cantik itu.
 “Jo, Sini ikutan” Kagetku pun menjadi, Riyono malah sudah asyik menjilati memek perawan seorang cewek abg. “eeh, anu.. ndak deh Ri, saya mau dokumentasikan aja…” wah wah, stok film nih ya? Nanti dijual ya, pasti laki laki disini ingin punya rekaman mereka bersetubuh”, “oooh, pak Riyono…ayo lagi… saya udah pengen bisa menghasilkan air susu..”, “bentar cantik…sini sini…mmm” Riyono melanjutkan aksinya Menjilati memek perawan itu, aku hanya geleng geleng sambil tersenyum aneh.
Segera kunyalakan kameraku, ku dekati si Riyono, lalu mulai kurekam aksinya menjilati memek imut cewek abg itu. “Halo, Ini saya Riyono, saya sedang membantu cewek ini agar bisa menghasilkan air susu…”, kata riyono kearah kameraku. “hai, uuuhf…saya sedang di….aaaaah!” Cewek itu berhenti berkata, ku arahkan kamera kememeknya, dan ternyata klistorisnya sedang diemut si Riyono. Riyono lalu berhenti, ia memegang penisnya, lalu menempelkannya kememek perawan itu. “cantik, tahan ya, biar cepet selesai..”, “ooh,iya pak…mmmf…aaaah!” Penis dewasa Riyono tak muat dimemek sempit nan imut cewek abg itu, Lalu keluar darah dari lubang itu. “Naaah, habis ini, kamu pasti bisa menghasilkan air susu”, “aaaah! Sakit pak…ouuh” Riyono lalu dengan pelan menggerakkan penisnya, kini memek sempit perawan itu mulai sodok perlahan oleh penis Riyono.
Aku memilih berpindah, aku merekam pasangan lainnya. Tampak ada yang sedang asyik bercumbu, kurekam mereka yang sedang asyik bertukar air liur, dan juga beradu lidah. “mmm…mmm…cup …mm…slruuup..mmm” Cewek abg yang ini tampak lebih tenang, ia juga senang berciuman dengan lawannya, beberapa menit kemudian mereka berhenti, dan tampak laki laki yang satu ini mulai menempelkan penisnya kememek cewek itu. Lagi kontol dewasa masuk kememek remaja yang masih perawan.
Aku juga mendengar teriakan dari pasangan lain, aku angkat kameraku, lalu tampak dikameraku pasangan pasangan itu sudah saling bertemu kemaluannya. Memek memek Remaja sudah tampak dipenuhi kontol kontol Orang dewasa. Aku berputar putar ruangan, sambil  merekam aksi para Laki laki dewasa menyodok dan menikmati memek memek sempit para cewek abg itu. Saat sibuk merekam, aku terhenti dipojok ruangan, ternyata Damri dan Sukri sedang bersama sama menyetubuhi satu cewek abg!
Tampak abg yang satu ini luar biasa cantik, dan juga lebih montok dari yang lain, buah dadanya juga Nampak bergoyang lincah, karena ukurannya yang tak wajar dimiliki remaja seumurannya. Damri yang ada dibelakang cewek itu sibuk mengobok obok vagina sempit cewek montok itu dengan penisnya. Sukri tampak malah sibuk menyodok mulut menggemaskan milik cewek itu dengan penis. “oi Joo… Mantep gak kita?” Damri, tampak melambai kearahku sambil penisnya tetap maju mundur mengisi memek sempit cewek montok itu. “Eh, Damri, mantep, beda dari yang lain, haha”, “Iya dong, kita kan lebih professional”, “Johan, rekam nih, kontolku yang besar diemut emut” Aku mendekat ke Sukri, tampak Cewek montok itu menutup matanya sambil mulutnya yang terbuka terus mengulum penis besar Sukri, gerakan kepalanya cukup cepat, tentu karena tubuhnya juga bergerak karena sodokan Damri. “Jo, rekam itu buah dada montok, goyangannya pasti indah” Tak salah memang Damri, Buah dada cewek montok itu memang dibiarkan bergoyang saja, padahal buah dada besar nan montok itu tampak nikmat.
Aku memilih menaruh kameraku menghadap tubuh cewek montok itu, lalu aku merunduk dibawah, dan mulai meremas buah dada itu. “Ealah johan, ternyata malah asyik remas remas toket, hahaha”, “ Damri damri, udah situ urus aja memek sempit itu…mmm” Aku lalu memasukkan puting merah muda cewek montok itu kemulutku. Meski tak mengalirkan air susu, puting remaja itu juga enak untuk dikenyot. Remasan tanganku ke buah dada Sintal itu membuat Cewek itu mendesah. “mmm…mmmf…ooogh …uuuh…mmmf…aaah…mmm…slruup” Cewek montok itu tak dibiarkan berbicara, penis Sukri terus menyodok mulutnya.
Setelah puas menjilat dan meremas buah dada montok cewek ini, aku kembali mengambil kamera ku. “Mantep deh, Damri, Sukri, Selesaikan deh”, “Oke Joo, makasih udah mau ngerekam, haha..” Lalu aku satu satunya yang masih berpakaian tampak seperti orang aneh. Puluhan pasangan Laki laki dewasa dan Cewek abg itu sudah tampak asyik bersetubuh, Kontol kontol itu sudah masuk kememek sempit cewek cewek abg, suara yang dihasilkan dari tabrakan kontol kontol mereka membuat Balai desa ini makin ramai. Aku meneruskan rekamanku, sambil berputar melihat asyiknya aksi kumpul kebo ini.
Aku lalu kedepan, dan naik kepodium. Posisi Podium yang dibagian depan itu mampu membuat rekamanku mencakup semua pasangan seks itu. Kutaruh Handy cam ku diatas Podium, lalu aku duduk menghela nafas, sambil mengocok penisku sendiri. Beberapa menit itu tampak dari kameraku, Puluhan Pasangan seks it uterus beraksi. Ada yang mengambil posisi menungging, ada yang posisi 69, ada yang mengangkat pasangannya, dan ada yang meniduri cewek abgnya, karena kegilaan itu, kocokanku terhenti, penisku pun sudah klimaks, crooot croot, aku mengeluarkan spermaku sia sia, tanpa lubang senggama menampungnya. Setelah itu kuangkat kameraku, tampaknya pasangan pasangan seks itu mulai klimaks.
Crooot crooot crooot crooot “Aaaahn!”,”Ooooh!”,” mmmf…uuuuh!” crooot crooot. Teriakan para cewek abg itu diringi suara semburan Sperma para pria dewasa kedalam memek memek perawan itu. Tampak pasangan pasangan itu sudah klimaks semua, Memek para cewek abg itu sudah terisi penuh sperma para laki laki dewasa. Rekamanku pun aku akhiri, baterainya juga sudah habis. Lalu aku meninggalkan tempat kumpul kebo itu. “Loh Jo, udah selesai?” Satpam itu tampak melihat kekanan dan kekiri balai desa itu. “mereka udah pada klimaks”, “tapi itu kayaknya mereka masih ada yang mau lanjut deh…”. Aku pun berbalik, dasar gila, ada beberapa Laki laki yang kembali memperkosa cewek abg pasangannya. Damri, Sukri, dan juga Riyono tampak kembali menyetetubuhi gadis gadis desa itu.
“Buset dah, mereka memang luar biasa”, “Aduh jo, aku juga pengen deh”, “iya udah pak, saya gantiin jaga pintu depan deh”, “makasih Jo, yeees!” Satpam itu berlari kedalam balai kota. Tampak ada laki laki yang meninggalkan cewek abg pasangannya. Satpam itu segera mendekati cewek abg yang masih lemes itu, lalu melepas pakaiannya. “Pak, aku…tadi udah…”, “Sudah cantik…nurut aja yaa” Satpam yang sudah telanjang itu menjilati tubuh sigadis desa itu, penisnya juga mulai beraksi, dasar, cewek habis disepong pun digenjot lagi.
“Hahaha, dasar si satpam itu, Jo, kamu kok disini?”, Laki laki yang pergi tadi sedang memakai pakaian sambil menghampiriku. “Iya pak, saya gantiin si satpam itu”, “hahaha, ya sudah saya pulang dulu ya..” Lalu laki laki itu pergi. Beberapa menit berlalu, tampak beberapa pasangan sudah kembali berpakaian, satu demi satu pasangan yang sudah puas melewati pintu dan menyapaku. Entah kenapa cewek cewek abg yang baru diperkosa itu makin lengket kelaki laki pasangannya tadi, mereka keluar juga sambil memeluk pasangannya, juga ada yang digendong layaknya anak sendiri.
Tinggal beberapa pasangan didalam Balai desa itu. Herannya si Damri, Sukri, Riyono, dan satpam itu juga masih sibuk menyetubuhi dan meniduri cewek abg desa itu. Tubuh mulus para gadis gadis desa yang masih dinikmati itu tampak sudah lelah, tapi dasar mereka laki laki gila seks, tak henti mereka nikmati memek dan tubuh indah gadis gadis itu. AKu yang sudah ngantuk, memilih meninggalkan tempat itu, biarlah tak perlu dijaga, toh hanya tinggal pasangan pasangan terheboh, hari juga sudah larut malam. Entah sampai kapan Satpam, Damri, Sukri, dan riyono memperkosa gadis gadis desa yang tersisa disana. Aku pun baru ingat saat dikontrakan, kalau aku besok akan kedatangan 3 gadis desa! Aku pun merasa tenang, meski hari ini hanya menyaksikan aksi kumpul kebo pasangan Laki laki dewasa dengan gadis gadis desa, Besok aku malah menikmati 3 gadis sekaligus, Aku pun tidur dengan senyuman gembira,  tentu karena esok hari yang menyenangkan.


Hari itu aku bangun kesiangan, karena kemarin harus merekam aksi kumpul kebo dibalai desa. Siang itu aku segera merawat diri, lalu pergi keluar untuk melihat situasi. Karena pengumuman kemarin itu, kini banyak janda janda disekitar desa mulai memproduksi air susu, lalu mereka simpan didalam botol untuk disetor kepada pak Rt. Aku masih heran, tapi aku harus segera mencari penyalur atau bisa dibilang penadah air susu dari desa ini. Segera aku telfon teman sma ku dulu dikota, dan segera ia mencarikanku penyalur ataupun penadah yang mau menerima air susu, aku belum bilang kalau itu air susu yang dihasilkan para ibu ibu ataupun janda janda didesa ini. Sampai sore aku sibuk mengkordinasikan pengurusan pengolahan hasil utama desa ini, dan aku baru sadar kalau nanti malam ada 3 perawan yang mau dibantu agar bisa mengeluarkan air susu juga, aku bingung sekali, entah lugu atau memang udah kepengen mereka itu.
Sebelum gelap, aku sudah kembali ke kontrakan dan merapikan kontrakan, serta menyiapkan tempat yang nyaman untuk menyetubuhi tiga gadis itu. Malamnya tibalah ketiga gadis itu didepan kontrakanku. “Mas Johaan, kita udah siap nih…”, hatiku terenyuh, melihat Ria, Siti, dan Tina yang kemarin sudah membuat janji denganku sudah tiba, namun mereka memakai pakaian yang mini dan tentu merias tubuh mereka, wajah wajah cantik nan imut itu ditambah wangi parfum, tentu aku sangat gembira.
“haay, cantik sekali kalian hari ini… silahkan masuk”, “Hehe, makasih mas…” Ketiga gadis itu lalu masuk, dan duduk dikarpet yang sudah kusiapkan. Mereka memakai Rok mini dan tanktop saja, entah dari mana mereka punya pakaian seperti itu, padahal didesa ini cukup sulit menemukan orang berpakaian se modis ini. Tampak dimataku sepertinya mereka tidak memakai Bh ataupun celana dalam, posisi duduk yang ngawur itu membuat ku bisa melihat memek perawan itu. “Mas, certain dulu dong, gimana kita nanti biar bisa menghasilkan air susu juga?”. Ria yang berambut pendek itu sepertinya sangat tertarik dengan seks.
“Gini, jadi biar kalian bisa menghasilkan air susu, perlu diketahui, harus ada laki laki yang membuahi kalian, dan membuat kalian hamil”, “Nanti kalau hamil udah bisa produksi air susu ya mas?” Siti yang tubuhnya paling putih dan mulus itu mulai bertanya. “Hmm, tunggu dulu, harus diselesaikan dulu hamilnya, baru nanti bisa ngeluarin air susu”. ”Keluarnya dari sini kan mas?” Buset dah, Tina yang buah dadanya paling besar itu memegang dan menggoyangkan buah dadanya. “mm..iya…tapi mungkin butuh waktu berbulan bulan baru bisa memproduksi air susu dari buah dada kalian”, “Mas, Punya Ria kan gak segede buah dada Tina, emang nanti produksinya bisa berbeda ya?”, “ya, itu…nanti punya kamu juga bisa gede kok pas siap produksi air susu, tapi kalau sering diremas juga bisa tambah gede”.
Mereka bertiga lalu melepas tanktopnya, bukan main, mereka segera memegang buah dada mereka sendiri, dan segera meremas buah dadanya sendiri. Memang Tina memiliki buah dada paling besar dan montok, tapi Siti dan Ria juga tampak mempesona buah dadanya. “Mas, sering sih diremas remas buah dadaku ini sama ayahku, makanya jadi gede”, “wah bagus itu, ayahmu sudah ahli kalau gitu”, “Itu dulu sih mas, sekarang kan ayah udah meninggal, gantian adikku yang smp itu juga suka remes remes buah dada ku” Buset dah, desa ini memang gila. “Bagus itu, Sini Ria, saya bantu, kamu meremasnya kurang benar” Buah dada Ria memang cukup imut, aku bantu saja ia meremas benda kenyal itu, ia tampak masih bingung. “Iya mas, remasin ya…” Segera tanganku memegang dua buah dada imut Ria, dan remasanku yang hebat membuat nya sempat mendesah. “Aaahn…mmmf…enak juga ya mas….”, “iya dong, sini Siti juga, biar saya bantu…”, “Iya mas, buah dadaku juga musti diremas tangan laki laki dong…” Kini Siti juga mendekat, tangan kiriku bergantian meremas buah dada Ria, dan tangan kananku bergantian meremas buah dada Siti.
Ketiga gadis itu sekarang mendesah, aku jadi makin terangsang, penisku dicelana pendekku sudah minta beraksi saja. “mas, itu… yang dicelana udah tegak, penisnya mas Johan ya?”, “mmm…iya Tina, eh, gimana kalau kamu remas buah dada kamu sambil ngelus penis aku aja?”, “Gimana tuh mas?”, “Ya kamu himpit aja penisku diantara buah dada kamu, nanti kamu gerakin buah dadamu naik turun ya..”, “oooh, iya mas, saya buka ya celananya…” celana pendekku diturunkan, penisku yang tegak itu sudah ada didepan wajah Tina. Gadis itu lalu menempelkan buah dadanya kepenisku, dihimpitnya diantara kedua benda besar nan montok itu, perlahan ia gencet dan juga dinaik turunkan lah buah dada besar Tina itu. “Gini ya mas?”, “uuuh, sip deh, Tina memang ahli”, “hehe, lucu deh mas, penis besarnya mas Johan gerak gerak terus kena remasan buah dada ku..”. Kedua tanganku tak berhenti meremas buah dada, penisku juga sedang asyik dihimpit dan dielus buah dada montok Tina. Beberapa menit itu desahan ketiga gadis itu membuat suasana kontarkanku jadi makin panas.
Croot croot, tiba tiba aku sudah memuncratkan air mani dari penisku, lalu jatuh keatas buah dada Tina. “Wah,mas, ini apa yang putih putih?”, “Itu ramuan biar bisa produksi air susu…”, “Ria mau mas, dijilatin boleh kan?”, “Siti juga mau mas”, “Boleh, kalian berdua jilat aja itu maniku dibuah dadanya Tina. Kedua gadis itu kemudian menjilati buah dada Tina yang basah oleh spermaku, tampak Tina makin mendesah, karena buah dadanya yang besar itu sedang dijilati kedua temannya. “mmmf…geli deh…mas johan…Tina juga pengen…”, “oooh, itu yang dikepala penisku masih ada” Lalu tina segera menjilati kepala penisku. Sensasi luar biasa ini kurasakan denga sangat nikmat, Penisku masih dihimpit kedua buah dada Tina yang sedah dijilati Ria dan Siti, kepala penisku Juga diemut oleh Tina.
“Sudah sudah, itu udah abis…”, “Kami mau lagi mas…”, “Kalian buka pakaian semua ya….” Mereka bertiga lalu segera melepas semua pakaian, Kini tiga Gadis itu sudah bugil didepanku, Penisku segera tegak kembali. “Kalian coba hadap tembok, sambil nungging dan membuka selangkangan kalian…”, Mereka lalu mengambil posisi, 3 gadis itu sudah menghadap tembok dan membuka selangkangannya. Tampaklah memek memek perawan mereka yang basah sudah siap diisi kontol Hebatku. “Terus ngapain ini mas?”, “Bentar, biar mas lanjutin…mmm” Aku langsung menyambut memek Ria dengan mulutku, Ku jilat dan kusedot cairan berlendir dimemeknya, “mas…aaaahn…oooh…mmmf…geli mas….”,” Mas Johan, memeknya tina kok dijilatin?”, “mmm…slruuup…mmm…Iya Siti, ini proses lanjutnya…”, “Tina juga sering dijilati memeknya sama adikku, katanya biar sehat…”, “mmm…slruup…wah, adik kamu udah ahli…”, “iya, tapi dia gak mau bantu aku menghasilkan air susu”.
Beberapa menit berlalu, aku berpindah menjilati Memek Siti yang di selimuti bulu bulu tipis. “mmm…mmm…slruuupp…gimana Siti?”, “oooh…mmmf…aaaahn…enak mas….uuuh” Aku sibuk menyedot cairan dimemek Siti, Ria yang sudah kujilati tadi memilih memasukkan jarinya kedalam memeknya sendiri. “Mas, Tina juga mau…”, “mmm…slruuup…mmm..iya, bentar ya tina….” Beberapa saat kemudian aku berpindah menjilat dan mencupang Memek Tina, tampaknya memang sudah sering dijilati. Aku memilih memasukkan kedua jari tangan kiri ku kememek Ria, dan juga kedua jari tangan kananku kememek SIti. “Gini biar adil aku obok obok memek kalian semua ya…”, “iya mas, oooh…mmmf”, “Hebat ya mas Johan…oooh…aaaahn”,”aaah…aaah…aaah, adikku kalah hebat sama mas Johan, Tina jadi seneng deh…mmmmf..uuh”
Sedang asyik asyiknya menikmati tiga memek sekali gus, tiba tiba ada yang mengetuk pintu, karena tak kubalas, orang itu memanggilku. “Mas Johan, permisi, mbak Tina ada Disini?”. Ternyata itu adiknya Tina, “Masuk aja, ini kakak kamu disini..” Saat adiknya Tina masuk, tampak ia cukup kaget, namun ia segera tersenyum. “ooh, si Pio toh, ngapain kamu kesini?”, “hehe, kakak lagi diobok obok ya memeknya?”, “Iya, kamu kalah sama mas Johan kalau jilatin memek aku…”, “Hehe, biasa aja kok, Pio, kamu mau bantuin mas Johan gak?”, “wah, boleh mas”, “kamu lepas pakaian kamu sekarang” Bocah smp itu segera melepas pakaiannya, lalu tampak penis kecilnya sudah tegak. “Lucu deh penis kamu ya, Siti jadi gemes…”, “Ya sudah siti, kamu emut aja itu Penisnya Pio, kayaknya dia juga bisa deh bantu kamu…”, “Sini kak Siti, Pio mau deh diapain aja..”, “hih, gemes deh…” Siti meninggalkan ku dengan Ria dan Tina. Ia lalu mendekati Pio yang berdiri didekat sofa, lalu memegang penis kecil anak smp itu. “Sini, ka”kak emut ya, katanya ini yang bikin kita bisa produksi air susu…mmmm” Penis kecil itu masuk kedalam mulut Siti, kedua telur Pio yang kecil dibawah penisnya itu juga masuk kemulut Siti.
“Auuuh, enak banget kak Siti…oooh”, “mmm…mmm…mmm..slruup..mmm”. “Udah kak siti, nungging aja deh, biar burungku masuk kesitu..”, “oooh, iya deh, biar cepet, sini sini” Penis kecil Pio itu dimasukkan kememek sempit Siti, lalu segera bocah smp itu naik kepunggung Siti yang sedang nungging itu, penisnya yang kecil bisa bergerak dengan cepat maju mundur menyodok memek Siti. “ooooh! Uuuhf….Pio…kamu…hebat ya….aaaahn!” Darah keluar dari memek Siti, keperawanannya sudah diambil si Pio bocah smp itu. Tak henti sekarang Siti disetubuhi anak smp yang nakal itu.
Aku biarkan saja Siti dan Pio, kau juga sudah puas menyepong dua memek gadis didepanku. “mas, oooh… Tina udah  gak kuat…”, “Ria juga mas,uuuhf”. Lagi lagi ada yang mengetuk pintu, “Johan, lagi sibuk ya?”, “oooh, pak Rt, masuk aja pak?” Dasar pak Rt, tau aja kalau ada yang seru seru. “waah, lagi pesta ternyata”, “Pak Rt, bisa bantu Johan?”, “Aduh, sini pak Rt, bantu Ria ya, Ria mau hamil, lalu bisa produksi air susu…”, “Wah, saya mau dong, sini sini” Pak rt secepat kilat melepas pakaiannya, lalu merangkul Ria dan membawanya kesofa. “Ria, kamu tiduran disitu aja, biar pak Rt yang lanjutin ya..”, “iya pak…oooh.. aku dah pengen banget..penisnya pak Rt juga besar banget..mmm” SEgera pak Rt yang sudah ahli itu menempelkan penisnya kebibir vagina milik ria, tubuh ria yang modis itu tiduran disofa, dan memeknya disodok pak Rt sekarang. “aaaah! Mmmf…oooh…pak…uuuhf” Ria mendesah, karena penis pak Rt sudah masuk menyodok memeknya maju mundur. Darah terlihat menetes dari lubang memek Ria, Keperawanannya sekarang diambil pak Rt.
“Eeh, mas Johan malah ngeliatin mereka, Tina juga mauuu…”, “Eh, maaf ya, sini kekamar aja ya Tina..” Aku ajak tina kekamar, tentu aku memilih cewek yang lebih tau dan juga lebih montok dan besar buah dadanya ini. Ku rebahkan tubuhnya dikasur, lalu kutempelkan penisku kebibir vaginanya, “Kamu siap ya Tina..” ,”iya mas, mas Johan pasti….Aaaaahn!” Penisku sudah masuk kememek sempit Tina, aku sudah merobek keperawanannya, tak perlu lama kusodok saja memeknya itu. Sempit dan juga licin, membuat memek Tina makin cepat ku sodok maju mundur dengan penisku. “Aaaaah! Mas Johaan! Aaauuuf…”, Tina merangkul ku, tubuhku yang ada diatasnya itu sekarang merasa sangat nikmat, buah dada besarnya itu menubruk nubruk dadaku, juga terasa kenyalnya benda itu membuatku makin semangat. Penisku makin cepat bergerak maju mundur. “Aaaah! Mas johan…uuuhf…sssh…Entot aku lebih keras mas….. aaaahnn…sssh…mmmf” Tina tampak sudah lama menanti memeknya diisi penis laki laki, tampak ia sangat menikmati aksiku, yang meniduri serta menyodok memeknya. “Kamu yang terbaik Tina, Ria dan Siti mah kalah, kamu yang tercantik…mmm…cup..” Kuciumi Bibir menggemaskan milik Tina, lidahku beradu didalam mulutnya, tentu agar ia tidak mendesah berlebihan.” Mmm….mmm…cup..mmm.. slruuup… aaaah!...mmmf” Desahan nikmat dari Tina itu tampak sangat menggairahkan, apalagi diiringi suara tabrakan penisku ke tubuhnya, plok plok plok. Beberapa menit itu tak henti kusodok memek sempit nikmat milik Tina yang memiliki buah dada montok ini.
“Tina, kamu yang terbaik… kamu siap untuk hamil?”, “iya mas…oooh…aku mau mas…mmmf”, “kalau gitu, Saya keluarkan Sperma didalam memek kamu ya..”, “Iya mas, aku juga mau keluar…Ohhh!” Crooot crooot crooot crooot, Spermaku membanjiri memek sempit Tina. Setelah kucabut, Tina tampak masih lemas dan mendesah desah. Kucium keningnya, lalu kutinggal melihat kedepan. Baru aku melihat kearah pak Rt, tiba tiba crooot crooot, sperma pak Rt sudah tumpah didalam memek Ria. “oooh, Ria, habis ini kamu bisa produksi air susu juga…”, “oooh..mmmf…makasih pak Rt”.
Saat kulihat Siti dan Pio, bukan main hebat, Siti yang tergeletak di karpet itu masih disodok memeknya oleh penis kecil milik Pio, tampak memang memek itu sudah penuh air mani, tapi Pio masih terus bergerak maju mundur menyodok lubang senggama milik Siti. “hhhhhhn…kak siti musti nikmati penisku… meski kecil aku juga seperti pria dewasa”, “oooh….ooooh…ooooh… Pio…kamu hebat…mmmf…luar biasa kamu…oooh” Crooot crooot croooot, Penis kecil Pio kembali menembakan cairan pejuh kedalam memek Siti, tampak spermanya sampai muncrat keluar dari memek sempit itu, dasar bocah smp, masih kecil udah jago ngeseks.
Beberapa jam kemudian pesta seks dirumahku sudah selesai, Kami semua sudah berpakaian kembali. “Makasih ya mas Johan, pak Rt juga, karena sudah mau membantu kami biar bisa memproduksi air susu nantinya…”, “Iya, Saya senang bisa membantu kalian kok”, “pak Rt justru bangga, kalian mau ambil andil dalam program baru desa kita, terima kasih”. “Pio, makasih juga ya, hehe”, “iya kak siti, hehe…” anak smp itu tampak lagi merangkul Tina, sambil menggelengkan kepalanya dibuah dada montok itu. “Ih pio, kamu ini…” kak Tina nanti dirumah kita main yang kayak aku sama kak Siti tadi ya…”, “iya, nanti kalau kak tina bisa menghasilkan air susu, kamu juga bisa nyusu terus kok hehe” Lalu 3 gadis itu bersama Pio segera meninggalkan kontrakan ku. “Hahaha, Johaaan Johan, kamu memang yang terbaik, kalau gak ada kamu mana bisa saya jadi Rt yang terus menikmati tubuh perempuan di desa ini..”, “haha, bisa saja pak Rt, kita kan memang nomor satu kalau urusan menyetubuhi perempuan hahaha” Malam itu aku tutup dengan canda tawa kemenangan bersama pak Rt.



Sudah 1 bulan ini hasil produksi air susu janda dari desa ini sudah tersalurkan kekota dengan bantuan temanku. Tiap minggu, puluhan atau bisa ratusan botol air susu diangkut menuju kota dengan truk. “Jo, Hari ini cukup banyak, aku balik dulu ke kota, karena cukup banyak, uangnya aku tambah”, “Wah, makasih Jun” Temanku itu bernama Junda, dia member uang tambahan karena memang minggu ini tampak lebih banyak botol air susu yang dikirim. Beberapa menit kemudian Junda sudah pergi dengan truknya. “Jo, makin meningkat aja penghasilan desa sekarang”, “Iya pak rt, syukur air susu janda janda disini subur ya pak”, “Hehe, memang istimewa desa ini” Pak rt lalu mendekat dan menepuk pundakku. Kami jadi sangat akrab, aku sudah dijadikan bendahara di RT nya.
“Johan, selamat ya…” Tampak Kepala desa menghampiri kami, salam hangat ini membuat kami makin bangga. “Wah, pak kepala desa…”, “Kerja keras kamu membuat Rt 5 jadi sangat makmur, juga Rt lain ikut merasakan efek baik ini…”, “Iya pak, sebenarnya ini kerja keras para ibu dan janda disini, mereka yang selalu memasok air susu untuk disetor ke kota”, “Hahaha… Johan, pak Rt, tolong kalian cari janda tercantik dan juga tersubur disini…”,
“Untuk apa pak?”, “Saya mau mencari Duta Desa, sebagai simbol kehebatan desa ini, nanti duta Desa kita akan berkeliling dikota lain, tentu untuk mempromosikan desa kita…”, “Wah, bagus juga pak, kami akan segera cari yang terbaik”, “Bagus, saya tunggu…” Segera pak kepala desa pergi. Aku dan pak RT lalu segera mencari 2 janda tercantik dan tersubur didesa ini.
“Ada apa pak rt dan mas Johan kesini?” Kami yang tiba disebuah rumah itu disambut janda muda yang sangat cantik. “Anu, gini dek Amel, saya ditugaskan pak kepala desa…”, “Ditugas kan apa pak? Pak rt? Oi?” Pak RT melamun melihat buah dada besar Amel, Janda muda itu memang tampak begitu mempesona dengan buah dada yang sungguh besar dan montok. “Gini Mel, Saya dan pak rt disuruh cari calon duta desa, kamu sepertinya cocok sekali…”, “ooh, gitu, Emang harus gimana duta desanya?”, “harus cantik, terus buah dadanya gede, terus susu….Eh!” Pak Rt dalam lamunannya malah ngomong tanpa dipikir. “Oh, jadi gitu, masak Amel cantik sih? Buah dadaku gede ya?” Cewek itu memegang buah dadanya yang masih ada didalam kausnya itu, tentu aku dan pak rt menelan ludah. “Kamu cantik banget kok, gini aja, kamu ikut kami ke pak kepala desa dulu aja”, “ooh, iya deh, sekarang mas?”, “Kamu mandi dang anti baju dulu, jangan lupa bersolek ya, Pak rt tunggu sama si Johan di rumah pak kepala desa”, “Oh, iya pak…” Lalu kami segera pergi.
“Buset dah tu Amel, semok, cantik, montok, duh luar biasa”, “Iya pak, Johan jadi pengen deh…”, “Saya juga nih, kamu ambil kamera kamu sana, saya mau beritahu pak kepala desa dulu…”, “oh, siap deh pak rt….” Lalu aku menuju kontrakan, dan segera meraih kameraku. Ternyata baterainya tinggal setengah, aku memilih mencharge nya sebentar. Beberapa puluh menit kemudian, aku sudah membawa kameraku menuju rumah pak kepala desa. Tampak sepertinya sudah ada suara pak rt dan juga Amel didalam, aku segera masuk saja. Bukan main kaget, Amel ternyata sudah telanjang tanpa sehelai benang ditubuhnya, tampak pak rt dan pak kepala desa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Oh, mas Johan, masuk masuk, Amel sudah siap dishoot videonya…”, “Video? Maksudnya pak?”. Amel lalu membalikkan tubuhnya, kini buah dada besar miliknya terpampang jelas dengan puting yang sangat menggemaskan, “Gimana sih mas Johan, ya shoot tubuhnya Amel dong, tadi katanya pak Rt gitu…” Ya sudah, karena memang ia sudah siap, aku segera menyalakan kameraku. “Amel, kamu bergaya ya, anggap saja ini shooting film…”. Kameraku segera merekam, kini Amel yang putih mulus itu bergoyang perlahan, sambil menutupi buah dadanya yang besar dengan tangan mulusnya. Pak Kepala desa yang memutar music pelan yang menggairahkan, membuat Sensasi gerakan tubuh Amel bisa menggerakkan 3 kontol pria yang tersembunyi dicelana. Aku berputar merekam bagian lain tubuh Amel, Janda muda itu menggigit bibirnya, sambil mengangkat tangannya, ketiaknya yang bersih tak berbulu seperti minta dijilati saja. Kugerakkan kameraku kebawah, Selangkanganya yang masih ditutup rapat itu dielus elus tangannya sendiri. Beberapa saat kemudian aku menuju kebelakang Amel, bokong montoknya kini terekam jelas dikameraku, kugerakkan kebawah, kameraku kini kuhadapkan kevaginanya yang terlihat masih tertutup.
“Amel, Coba kamu isi mangkuk ini dengan air susumu ya..” Pak rt menyodorkan mangkuk kosong, lalu segera mangkuk itu diambil Amel. Janda putih mulus itu lalu duduk disofa, ia kemudian memegang kedua buah dadanya, kurekam dengan baik gerakan tangan Amel yang sibuk memutar mutar buah dadanya sendiri. Lalu pelan pelan ia memegang puting kirinya, dipencet dan diremas remas puting merah muda itu, segera air susu mengalir keluar dan menetes dimangkuk yang dipegang tangan kanannya sendiri. “Sini biar pak Rt pegang mangkuknya…” Pak rt yang sudah nafsu berat itu mendekat, ia memegang mangkuk itu. Amel sekarang memegang kedua buah dada besarnya. Lalu kedua puting merah mudanya sekarang dipencet dan diremas remas, Air susu mengalir dari dua puting menggemaskan itu, kami para pria sudah ingin melumat puting tersubur itu.
Beberapa menit itu air susu Amel terus mengisi mangkuk ditangan pak RT. “Amel, sekarang kamu kekamar ya…”, “Lanjut shoot disana pak?”, “Iya, disini udah lama tadi”, “Tapi air susunya ini masih keluar”, “Sudah kamu jalan kekamar tanpa menghiraukan air susu yang tumpah itu”, “Iya deh..” Janda muda itu lalu berdiri, buah dadanya masih meneteskan air susu. Amel bergerak menuju kamar, air susunya terlihat membasahi lantai rumah pak Rt. “Pak rt, Johan, sudah kita nikmati dulu janda terbaik ini…”, “Iya pak kepala desa, saya sudah tak tahan”, “Johan bagian ngerekam saja pak”, “Ya sudah, ayok, kontol ku sudah basah” Pak rt dan pak kepala desa berlari menuju kamar, aku hanya bisa geleng geleng melihat mereka berdua.
Saat aku menuju kamar, sekarang Amel yang cantik itu sedang tiduran diatas kasur. “Mas Johan, rekam aku lagi nyusuin pak Rt dan Pak Kepala desa ya…”, “i…iya…silahkan dimulai” Pak Rt dan pak Kepala desa yang sudah memegang masing masing 1 buah dada besar milik Amel. Segera saja kedua pria itu melumat puting Amel, Mulut ganas Pria dewasa mereka membuat Amel mendesah, “Aaahn…pelan aja pak, susunya gak habis kok, santai aja…auuuf” Pak rt dan pak kepala desa sudah asyik menyedot air susu Amel. Kamera ku terus merekam mereka, tampak mulut bapak bapak itu sudah penuh dengan air susu, tapi terus saja puting merah muda Amel tak dibiarkan saja, terus puting itu dikenyot dengan kuat. Tampak air susu itu membasahi tubuh Amel juga. “Slruuup…mmm…slruuup…segar banget susu kamu ya…slruuup”, “gak habis habis juga…mmm…slruuup…sluuurp..aaah…enak….slruuup” Amel tak mampu menjawab, Janda cantik itu merem melek menahan sensasi kenyotan hebat dua pria pada puting menggemaskannya. Kaki Amel bergerak gerak, juga tangan nakal pak  rt dan pak kepala desa. Pak rt masih terus netek, tapi tangannya juga sibuk meremas buah dada besar Amel. Pak kepala desa lebih hebat lagi sedotannya, puting merah muda Amel ditarik terus, air susunya tak henti diminum, tangan pak kepala desa sibuk mengelus perut Amel yang basah karena air susu itu. “Aaahn…mmmf….uuuhf…mmmf….ssssh” Amel mulai mendesah hebat.
“permisi, tolong ganti posisi dong”, “oke mas Johan, sebentar…” Pak Rt lalu melepas pakaiannnya, kini ia ikut ikutan telanjang bulat seperti Amel. “Amel, kamu naik keatas pak kepala desa ya…”,” uuuhf…iya pak” Pak kepala desa tiduran dikasur, lalu amel naik keatasnya. “Sini buah dada kamu, saya hisap puting kamu dua duanya” Amel lalu menempelkan buah dada besarnya dikepala pak kepala desa, segera tangan pak rt menyambutnya, kedua tangan itu segera meremas nakal buah dada Amel, puting merah muda itu lagi lagi dikenyot mulut pak kepala desa. Air susu mengalir kedalam mulut pak kepala desa, dua puting Amel yang disedot dimulut pria itu tampak sungguh menggiurkan. “slruuuupp..mmm… slruuup…mmm…slruuup…”.
“Johan, kamu taruh kamera kamu diatas meja situ, sekarang kita betiga harus ikut direkam” Pak rt ternyata sudah telanjang juga. Aku segera menaruh kameraku, lalu melepas pakaianku. Tampak pak kepala desa sudah puas minum susu, “Amel, tolong kamu nungging ya, buka selangkanganmu juga”, “mmf…iya…gini ya….Oooooh!” Janda muda itu sudah terangsang berat, Pak kepala desa dengan cepat memasukkan penisnya kedalam memek Amel yang basah. “Ooooh! Luar biasa, memek kamu masih sempit ya mel, uuuf”, “Aaaahn! Auuuf, mmmf” Amel menahan kenikmatan luar biasa didalam memeknya, penis besar pak Kepala desa sedang dipijit dinding memek janda muda itu. Aku tak mau diam saja, buah dada besar Amel sekarang kupegang dan kuremas dengan bebasnya, lalu putingnya yang basah itu kumasukan kemulutku, air susu Amel terasa enak sekali, kesedot dengan kuat air susu Amel yang mengalir dari puting merah mudanya. “Sluuurp…mmm…slruuup…nikmat juga, mm…slruup”, “Mas Johan,aku…ooofmgh!” Amel tak bisa melanjutkan  kalimatnya, mulutnya sekarang sedang dicium pak rt. “mmm..cup…mmm….kamu cantik banget yam el…mmm…cup”. Sekarang 3 pria dewasa sedang asyik menikmati tubuh janda tercantik dan tersubur didesa ini.
Pak kepala desa sudah mulai beraksi, penisnya sudah keluar masuk mengobok obok memek Amel. “Aaaahn…mmm..cup…mmm”. Pak kepala desa lalu mengangkat tubuh Amel, lagi lagi kini pak kepala desa memilih merebahkan tubuhnya dikasur dan Amel diatasnya, memek sempit janda muda itu masih disodok penis kepala desa. Pak rt yang terganggu aksi cumbunya itu memilih memasukkan jarinya kedalam llubang anus Amel, dan berusaha melebarkannya. “Aaaaaah! Auuuh…mmmf…sssh… sakit…ooooh….mmmf”, “gapapa kok, Nanti juga enak…” Pak rt memang jahil sekali. Aku memilih menikmati mulut Amel, tapi dengan penisku. “Diemut ya mel, enak kok”, “uuuhf…mmm..iya…oufgmmf” Segera penisku sudah asyik diemut Amel, lidahnya bergoyang goyang menjilati penisku. Amel sempat terhenti, ketika pak rt sudah memasukkan penisnya kedalam lubang pantat Amel. “uuughf…Aaaah!... mmmf…uuugf…mmm” Amel mengulum penisku lagi, meski tampak ia kuwalahan menghadapi tiga penis sekaligus. Pak kepala desa tak henti menabrak memek Janda muda itu, suara hentakannya membuat adegan kami makin panas saja. Aku bergerak maju mundur untuk menggerakkan penisku dimulut Amel yang sudah tak mampu mengulum penisku.
Beberapa menit itu tak henti penis penis dewasa menghajar memek, mulut, dan juga lubang pantat Amel yang luar biasa mempesona dan juga nikmat. “Aaaah, mel, saya mau keluar…”, “Auuh, saya juga mel” pak rt dan pak kepala desa sudah tak kuat, Crooot crooot crooot, Mereka berdua menumpahkan sperma didalam lubang bagian bawah milik Amel. Tentu Amel tampak menggelinjang, kedua penis itu segera dicabut, air mani menetes dari lubang lubang itu. Amel tampak tergeletak dikasur. “Aku belum keluar loh mel..”, “mmmf…uuufh…Terserah kamu Jo…uuuh”, “Pak rt, tolong rekam tubuh lemas Amel ya” Pak rt lalu meraih kameraku, lalu mengarahkannya ketubuh Amel. Aku mengocok penisku menghadap Amel, lalu Crooot croot crooot, Aku menumpahkan Sperma ke buah dada dan juga wajah Amel. Tampak wajah puas kami bertiga karena telah berhasil memeriksa kesuburan dan kenikmatan tubuh Amel.
“Amel, kamu sekarang Duta desa ini, jadi nanti kamu bersama Johan akan saya tugaskan keluar kota”, “iya pak, terima kasih…” Amel yang cantik tadi segera pulang. “Pak kepala desa, jadi saya harus ikut?”, “Iya jo, masak cewek secantik dan senikmat Amel dibiarkan sendiri”, “Iya deh pak, saya siap..”. Beberapa hari kemudian aku dan Amel berangkat menuju kota, kami ditugaskan menemui perusahaan ternama disana. Tentu aku cukup senang karena ditemani perempuan secantik dan senikmat Amel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku