Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni


"..iya aku bantuin kamu kerjain tugas deh...", "wah...makasih loh mbak Efni..." Efni kali itu bersama seorang bocah yang baru pulang sekolah. Ia ikuti saja bocah itu kerumahnya. "rumah kamu kok sepi dek?", "iya kerja semua mbak", "wah..hehe..." Efni jadi senang bisa berdua dengan bocah itu saja dirumah yang cukup bagus itu. Setelah masuk kedalam, bocah tadi pergi kekamarnya, tapi Efni mengikutinya. "eh... mbak Efni...", "ngerjain tugasnya disini aja dek", "hmm iya... bentar ya mbak Efni..." bocah sd itu mengeluarkan buku dari tasnya, lalu ia pun menunjukan tugasnya pada Efni. sebenarnya bocah itu sedari tadi terganggu dengan pesona tubuh Efni, karena Efni hanya memakai tanktop ketat dan celana selututnya.  bocah sd itu duduk dikursi sambil menghadap ke meja, diatas meja ada buku yang kini mulai dikerjakan tugasnya. Efni ada disebelah bocah sd itu, ia nunduk saja untuk membantu bocah sd itu. buah dada besar Efni menggantung indah ditahan tanktopnya, Efni tak lupa mendaratkan toket besarnya dibahu bocah sd itu. "... nah... kalau yang itu sama kayak yang tadi, cuma beda dikit...", "hmm iya... begini kan mbak?", "iya nah... udah deh...hehe..." bocah sd itu senang ditemani oleh Efni. "iya... makasih ya mbak Efni...", "hmm iya... nah gantian sekarang kamu bantuin aku ya...", "bantuin apa mbak?", "udah ayo kesana dulu..." bocah sd itu diajak pergi kasur oleh Efni.
Diatas kasur, Efni menyempatkan mengikat rambut panjangnya dulu, setelah itu ia kemudian memegang buah dada besarnya itu. "wah..mbak Efni...", "kamu sekarang bantuin aku ya... kamu minum susuku ya dek...", "wah...susu mbak...", "iya...nah...hehe..." Efni melepas tanktopnya, lalu langsung ia busungkan dadanya, agar toket besarnya terpampang didepan wajah bocah sd tadi. ketar ketir bocah sd tadi, melihat puting susu Efni yang menggoda itu. "hmm gimana ini mbak?", "iya kayak pas kamu kecil dulu... masak lupa...aahn...wah itu pinter..." bocah sd itu mendekatkan wajahnya, lalu ia lahap puting kenyal Efni, ia jilat jilat lalu ia kenyot dengan enak. "mmh..mmm...sluurp..aah..wah susu...mmh..m...", "nah... kamu minum semua deh susunya... soalnya dadaku udah berat ini dek...", "hmm..mmm..sluurp..aah...iya mbak...umm..." bocah sd itu senang sekali, kini tangan mungilnya mencoba memegang toket besar Efni itu, ia elus sebisanya karena ia tak mampu memegang toket besar itu seluruhnya. puting susu Efni membesar bila saat memproduksi susu, sehingga bocah sd didepan cewek itu bisa nyusu dengan enak, karena sekali sedot saja susu bisa mengalir cepat. "ahn...dek... seragamnya dilepas dulu... nanti dimarahin ortu kamu kalau basah...", "oh iya bener mbak..." bocah itu segera melepas seragam yang dipakainya itu. "itu sekalian dicopot...hehe..nah... sini sini...", "malu mbak Efni..." bocah itu malu karena sudah telanjang bulat. "looh gak usah malu...aku lepas semuanya juga deh...nah kan udah sama nih..." bocah sd tadi dimabuk kepayang, kini ia bisa melihat selangkangan Efni juga yang sangat menggoda. "eh...iya mbak...", "udah sini kamu tiduran sini..", "hmm.... udah mbak...wah..." bocah itu mendaratkan kepalanya dipangkuan efni, ia bisa tiduran dengan enak, diatas wajahnya ada buah dada super besar. "udah ayo minum susu lagi...", "eh...iya mbak efni..umm..mm...aah..mm...sluurp...mm.." senang sekali bocah itu, paling enak memang tiduran sambil nyusu. Efni kemudian melihat kemaluan bocah itu sudah berdiri, segera dipegang dengan tangannya, lalu ia elus elus. "burung kamu udah berdiri nih...", "ah..mbak...itu...", "udah gak papa... enak kan... ayo minum susunya tuh tumpah kewajah kamu jadinya...", "mmh..iya...um..mmh..." bocah itu merasakan kenikmatan berlebih saat batang penisnya diurus oleh Efni. Begitu nikmat bocah itu sepulang sekolah bisa asyik nyusu. "hehe...hmm...wah...mmh..." Croot, bocah sd itu sudah tak tahan dan menyemburkan cairan dari penisnya. "auh...maaf mbak..." tangan Efni jadi basah, "gak papa dek...hehe... ummm...mmh..." setelah menjilati cairan ditangannya,  Efni malah menyedot penis bocah itu juga seraya ingin menelan semua cairan yang tersisa. "aah...mbak Efni..." bocah itu sampai merem melek saat penisnya diemut Efni. "ummh....mm..aah... kenapa dek?", "geli banget...", "hehe... soalnya aku juga pengen minum yang dari burung kamu itu....enak...", "gitu ya mbak...", "iya... tapi kok gak keluar lagi...", "habis ini mungkin mbak...", "hehe  iya...udah sini sekarang kamu naik sini...", "aku diatas ya mbak...", "iya...nah..." Efni tiduran dikasur, bocah sd tadi disuruh naik ditubuh montok Efni itu. "mmh...nngh...", "agak naik sini biar bisa minum susu lagi...", "eh...iya mbak...umm..mmh.." bocah itu kembali menyedot  puting kenyal Efni, sembari nyusu ia tak lupa menempelkan burungnya dibibir vagina Efni itu. "hmm...dek.... bentar...nah...aahn...", "mbak itu jadi..nngh...ah..." Efni malah tangannya memandu penis bocah sd itu masuk kememek hangat Efni. "udah enak kan dek...", "iya mbak...wah...", "hehe...ngh...uh...", "umm..mmh..sluurp..ah..." bocah sd itu kembali merasakan kenikmatan berlebih, saat penisnya seperti terhisap lubang kenikmatan, dan ia tak lupa terus menyedot air susu segar dari toket besar Efni. Bocah sd itu tidak memikirkan hal lain, ia sibuk menikmati waktunya bersama efni itu. "nah gitu ya... yang kiri juga...mmh...ah...", "mmh..sluurp.. ah..mmh..." Kali itu bocah sd bisa lebih lama menahan klimaksnya, ia bisa menikmati tubuh Efni lebih lama, sambil ia celupkan penisnya dimemek hangat Efni, burungnya terasa begitu enak diselimuti dinding hangat memek Efni itu. "aah...ah...uuh..." beberapa saat kemudian bocah sd itu akhirnya klimaks dan mengisi memek Efni dengan cairan juga. "ah..maaf mbak Efni...ngh...", "duh  gak papa kok... hehe...", "mbak Efni... makasih ya...", "hmm iya...eh bentar ya dek aku kekamar mandi ya..." Efni setelah itu pergi kekamar mandi untuk membersihkan memeknya itu. Setelah selesai, ia pergi kekamar bocah sd tadi, tapi ia  sudah melihat bocah tadi terlelap dikasur. Efni tau pasti bocah itu capek juga menikmati kenikmatan berlebih. Efni menyempatkan memakaikan pakaian ditubuh bocah itu.

Efni belum sempat berpakaian, tiba tiba ada suara bel didepan rumah, Efni mengambil handuk dikamar itu lalu mengenakannya ditubuh montoknya. Efni pergi kedepan dan membuka pintu. "W...wah... siapa kamu?", "ehm... saya Efni pak...hehe..." tampak seorang pria ada didepan pintu. setelah itu pria itu masuk kedalam, sambil kebingungan sekaligus senang melihat Efni yang mengenakan handuk saja, toket besar Efni tak bisa ditutupi, Handuk kecil itu memang milik bocah sd tadi, jadi seperti hanya menutupi selangkangan Efni saja. "ehm...  anakku apa udah pulang?", "iya itu dikamar pak... tadi dia minta bantuan saya ngerjain tugas.... setelah itu ia malah tidur..", "ooh gitu ya...haha...", "maap ya pak, saya juga tadi numpang mandi sebentar... terus pakai handuk ini...", "ooh iya gak papa kok Efni...hehe...." pria itu ternyata ayah bocah tadi, tentu pria itu senang senang saja ada bidadari dirumahnya. "ooh gitu ya pak... aduh pakaianku tadi dimana ya?", "dikamar mandi mungkin Efni", "hmm iya mungkin..." Efni pergi kekamar mandi. Pria pemilik rumah itu pergi kekamar anaknya, dilihatnya pakaian Efni disana, ia ambil, lalu ia bawa kekamarnya sendiri. Setelah itu pria itu menemui Efni. "sudah ketemu Efni?", "belum pak... dimana ya...", "coba liat dikamar itu Efni..." Efni pun pergi kekamar lain dirumah itu, disana lah ia menemukan pakaiannya. "wah iya ini pakaian saya pak", "iya iya...hehe..." Efni kemudian tanpa ragu melepas handuk ditubuhnya, lalu ia bersiap siap memakai celananya, namun tiba tiba ia sudah dipeluk saja dari belakang. "aahn...pak...", "Efni... udah nanti aja pakai bajunya ya...", "hmm...tapi pak...ngh...", "udah...hehe...hmm..." Pria itu tak perlu lagi menyembunyikan hasratnya, tangannya melesat memegang toket besar Efni itu, lalu ia remas remas dengan enak. "aahn...ahn...mmh..." Efni malah mendesah desah tentu agar pria yang mengganggunya itu makin sange. tak lama puting susu Efni yang menonjol itu pun menyemprotkan susu, "wah...keluar susunya ya Efni...", "aah...itu..ngh...aahn...pak..." Efni dirobohkan kekasur, cewek itu malah berpose sambil menahan toketnya, ia biarkan putingnya yang meneteskan susu itu terlihat. "sini biar saya bantu minum susu kamu ya Efni...hehe...", "tapi pak...aahn..mmh..." pria itu melesat mendekat, lalu memegang toket besar EFni lagi, setelah itu segera mulut ganasnya menempel diputing susu Efni, slruup, disedotnya susu Efni yang enak itu. "mmh...sluurp..aah..wah enak sekali ya...umm..mmh..sluurp...", "aah..aah...aahn.." Efni hanya mendesah desah saja, melawan juga tidak, ia bahkan membuka kedua kakinya agar memeknya terlihat juga. "hehe...wah... ", "aahn...pak itu...nggh..." memek Efni kini diganggu jari nakal pria pemilik rumah itu juga. "hehe... habis mandi jadi masih basah ya ini Efni..." memek Efni digesek gesek, toket besarnya dipompa terus susunya, Efni menemukan lawan sepadan untuk diajak  ngentot. Pria itu segera melepas pakaiannya, lalu menunjukan penis tegaknya. "kyaah...pak itu..." EFni berlagak mengalihkan wajah saat melihat penis tegak pria pemilik rumah itu. "gak papa Efni, liat aja...tuh besar nggak...hehe...", "mmh...pak...jangan...nanti...itu...", "udah kan kamu habis bantu anak saya, sekarang saya bantu juga ngurus badan kamu yang indah ini ya...hehe...", "pak...ah..aaaahn...aahn..." Pria itu tak lama lama sudah mendorongkan penisnya dipintu kenikmatan, lalu segera masuk dengan segera, sleeb, masuk semua membuat sesak memek Efni itu. "uuh...luar biasa...hehe...mnh..." makin senang saja pria itu jadinya, ngentot sepulang kerja memang sangat nikmat. penisnya tak berhenti dipuaskan dinding vagina Efni itu, tak lupa ia gerakan juga maju mundur agar lebih nikmat. "Pak...sudah itu..ngh..nngh...ouh...", "udah... enak kan begini Efni...umm..mmm... sluurp..mm...ah..." tak lupa pria itu kembali memeras kuat toket besar Efni, dan ia tinggal menyeruput dan meneguk susu yang mengalir keluar. Efni kini pun merasakan tubuhnya melayang saat terus dirangsang diranjang itu. bocah sd tadi sudah tidur pulas, mungkin kalau ia tidak tidur bisa kebingungan suara apa yang terdengar dari kamar ayahnya itu, kini ayahnya sedang sibuk ngentot dengan Efni. Tubuh Efni terus digoyang, terlihat begitu lincah penis tegak pria pemilik rumah itu bergerak maju mundur, memek efni juga beradaptasi dengan baik agar kenikmatan yang diberikan bisa tersalur pada Efni juga. "ah..ah..aah..pak...sudah..ah..mmh...", "mmh..cup..mmh..aah...sst...nanti anak saya bangun loh...hehe...uumh..." pria itu mencumbu bibir manis Efni, tentu cewek itu agar tidak mengerang terus. meski Efni sedari tadi seperti menolak, tapi saat diajak bercumbu, ia malah melayani dan memberi perlawanan, tentu jadi makin senang saja pria pemilik rumah itu. Bermenit menit berlalu, memek Efni tak berhenti disruduk batang penis pria pemilik rumah itu. toket besar Efni bergoyang hebat sambil menyemburkan susu juga putingnya. Efni jelas senang bisa ngentot lagi. Beberapa saat kemudian, pria pemilik rumah itu berhenti, ia tarik penisnya keluar dari lubang kenikmatan, lalu croot crooot, disemburkannya sperma ketubuh Efni itu. "nngh..aah...", "aduh... maaf Efni, kamu jadi harus mandi lagi nih...", "mmh...aah...ngh..." Efni tak menjawab karena sibuk merasakan memeknya yang berdenyut hebat. Tak lama setelah itu, Pria pemilik rumah sudah berpakaian lagi. "EFni, kamu jadi guru privat anak saya aja ya", "ehm, gitu ya pak, tapi..." pria itu lalu menyodorkan uang yang banyak pada Efni, "nih dpnya deh ya Efni... nanti ada lagi deh... buat Efni...gimana...", "ooh...iya udah deh pak...", "nah gitu dong..hehe... eh udah kamu mandi dulu deh Efni", "hmm... sebentar pak...", "soalnya istri saya mau pulang habis ini...", "ooh iya udah pak..." Efni segera saja pergi mandi lagi. Setelah mandi, ia dibiarkan berpakaian lagi. "makasih ya Efni...", "iya pak... permisi ya..." Efni kemudian pulang. Efni niatnya main main ternyata dapat uang juga, meski harus jadi guru privat sementara, setidaknya itu hanya kedok menutupi aksi persetubuhan yang selalu diminati oleh Efni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku