Cerita Seks: Bantuan Dibalas Kenikmatan

Beneran ini bapak bapak mau bantu juga?", "iya dong, tuh banyak banget yang dibeli mbak Wita..." Wita Beli barang barang cukup banyak, setelah beberapa hari ia dapat uang terus, sampai tidak ia atur barang barang yang baru ia beli itu. "hehe... udah aku yang ajakin bapak bapak ini emang..." memang Acep mengajak teman temannya kerumah Wita itu. "ooh iya udah pak, hayuk diberesin ini barang barangnya..." Wita pun mulai mengatur rumahnya itu dibantu beberapa orang. Tentu Pria pria itu senang senang saja membantu Wita, sebelumnya Wita hanya cewek cantik biasa, kini jadi luar biasa, ditambah ada pancaran keindahan tersendiri yang membuat siapa saja ingin dekat dengan cewek montok itu. Wita kini bahkan bila dirumah tak ragu ragu berpakaian minim, ia pakai tanktop minim yang membuat toket besarnya terlihat begitu menggoda, bahkan tak ragu Wita membiarkan puting susunya yang menonjol itu terpampang dikaosnya. "ini taruh sini aja ya mbak..", "hmm iya pak... kalau itu taruh atasnya aja...", "wah fotonya mbak Wita bagus...", "iya pak soalnya difoto orang dari kota...", "ooh...hehe... ini saya taruh sini ya..." Pria pria itu sembari mengurus barang barang Wita, juga sibuk melihati tubuh montok cewek itu. Mereka bekerja dengan cepat, karena memang sangat bersemangat.
"bapak bapak... ini diminum dulu...", "ooh iya wita...wah susu ya..." ,"iya pak... enak kok.." ,'wah aku juga mau..." pria pria itu disuguhi minuman, segera mereka mencicipi susu enak itu. "wah enak banget mbak Wita...",  "iya enak lah itu kan susunya mbak Wita...hehe..." ucapan acep membuat teman temannya terkaget, mereka faham memang pasti toket besar Wita bisa menghasilkan susu yang banyak dan enak. "iya itu susunya Wita... tapi itu semalem Wita meresnya, masih enak ya?", "enak kok Wita...hehe..." ,"ooh gitu hehe..." Pria pria itu segera menuntaskan pekerjaannya saja. Wita tinggal mengarahkan, dan pria pria itu segera bekerja. Tentu mereka bisa menyelesaikan kegiatan itu dengan cepat.
"makasih loh bapak bapak...", "iya mbak Wita hehe..." ,"hmm... tapi Wita gak bisa ngasih apa apa nih...", "ooh gak papa kok mbak Wita...", "susunya udah habis ya pak?", "iya udah habis ini..." ,"hmm kalau mau lagi biar Wita keluarin sebentar...", "wah boleh tuh...hehe..." Wita pergi kebagian belakang rumah untuk memerah susunya. "lah ngapain pada disini? udah ayo mending nyusu langsung dari toketnya Wita...", "wah ide bagus cep..hehe..." tentu pria pria itu pergi menemui Wita. Mereka memergoki Wita masih sibuk melepas tanktop putihnya, Pria pria itu terbelalak ketika sudah melihat Wita melepas tanktopnya itu, terlihat toket besar nan menggoda itu.  "mbak Wita..." ,"eh...iya pak... bentar Wita masih baru...aahn..." Wita belum ngapain ngapain, eh toket besarnya sudah ditangkap tangan tangan nakal. "hehe... mbak Wita... kan kita udah bantuin nih... kita mau minta susunya mbak Wita... tapi minum langsung aja...hehe...", "ooh...ngh...gitu ya pak..aahn.." Wita tak tahan mendapati toket besarnya diremas remas tangan tangan nakal. puting susu Wita tentu segera menyemburkan susu, membuat pria pria tadi terkagum kagum.  Wita lalu digiring pergi keruang tengah, mereka ajak cewek montok itu keatas karpet. "nah..disini aja..ummh..mm...sluurp..wah..." ,"wah enak...umm...sluurp..aah.mmh...", "eh gantian dong...", "udah jangan lama lama aku pengen..." berebut pria pria itu ingin segera menyedot puting susu Wita. "mmh...ah...aah..auh.." Wita hanya mendesah desah terus, memang toketnya terus diremas dan puting susunya yang menonjol bergantian disedot mulut mulut haus itu. Wita juga merasakan kini tubuhnya digrayangi juga dari atas sampai bawah. "aduh nanti celananya basah Wita, dilepas aja...hehe..." Acep sudah langsung melepas celana Wita, cewek itu segera saja ditelanjangi. melihat selangkangan Wita, makin sange saja pria pria itu. Wita masih berdiri, tubuhnya ditahan, ia diminta agak merunduk, jadi toket besarnya itu bisa diremas remas dari depan, puting susunya ditarik dan disedot terus susunya. kini pria pria itu juga bisa mengganggu memek Wita. "wah...luar biasa...", "aah...ah...aahn..." Wita tak bisa berkutik, sekujur tubuhnya dirangsang, kegelian yang berlebih membuat cewek itu terangsang berat, sampai ia harus merasakan memeknya basah karena cairan kewanitaanya bocor. "wah udah basah....hehe... iya udah..." acep tampak mengambil aksi duluan, dari belakang ia siapkan penisnya, ia buka dua kaki Wita, lalu tinggal ia pasang kuda kuda, ia masukan saja penisnya disela dua paha Wita itu, lalu didorong masuk lewat pintu kenikmatan, Sleeb masuk dengan enak dimemek hangat Wita. "aahn...ah...aah..." Wita tak kuasa menahan kenikmatan, toket besarnya sedari tadi dirangsang, kini memeknya juga mulai disodok penis tegak. "wah, cepet cep gantian..." ,"iya bentar...ooh...wah..." Acep sudah langsung menggesekan penisnya maju mundur, plop plop plop, dari belakang Acep menabrak nabrak bokong montok Wita, tentu penis tegak pria sange itu juga terus menggesek dinding vagina Wita juga. Acep tampaknya tidak besar kepala, ia mau berhenti dan membiarkan teman lainnya menikmati memek Wita. "aah..uh...pak itu....aaahn!" baru sebentar memeknya terbebas, sudah disodok lagi dengan penis lain. "wah enak banget...ooh.." senang saja pria itu bisa menikmati memek Wita yang basah, terlihat cairan kewanitaan Wita menetes terus dari memeknya yang sedari tadi dipenetrasi penis tegak. "sluurp...aah..mmh... gak habis habis susunya...hehe..umm...", "iya sekarang malah keluar sendiri tinggal diteguk...umm...gleeg..mm...sluurp..." tubuh Wita sudah terangsang berat, puting menonjolnya terus mengeluarkan susu setiap memeknya terus disodok penis tegak. "aahn..ngh..nngh..." Wita mendesah desah saja, ia tidak bisa kemana mana selain membiarkan tubuhnya digagahi pria pria sange itu. "udah kamu dibawah situ...", "iya iya...wah.." seorang pria mengambil posisi dibawah Wita, lalu cewek montok itu disuruh menurunkan tubuhnya, ia duduk sembari memeknya masih terisi penis tegak. "nah bagus..ngh...masuk juga nih..." ternyata ada pria lagi yang malah mulai menyodokan penisnya kelubang pantat Wita. "aah...aah..aaahn..." Wita makin kualahan kini sekujur tubuhnya terasa melayang, Wita merasakan dua penis berlomba maju mundur bergantian menghajar dua  lubang kenikmatan Wita.  Acep mengalah, ia hanya cengar cengir melihat teman temannya begitu semangat untuk menyetubuhi Wita. entah berapa lama Wita disetubuhi Dirumahnya itu.
"iya iya kalian balik dulu deh", "iya udah aku duluan cep..haha.." Pria pria tadi setelah puas langsung pergi pulang. Hanya Acep yang menemani Wita, Wita tampak sudah pingsan habis digangbang pria pria sange tadi. Acep menyempatkan membersihkan rumah Wita, ia tidak mau melihat rumah Wita kotor karena cairan cairan persetubuhan berserakan dimana mana. Setelah selesai, Acep menengok Wita yang sudah dipindah kekamarnya. "loh mbak Wita udah bangun..." ,"ah...iya pak Acep...", "hehe... kalau gitu aku pulang dulu ya, itu udah selesai semua kan?", "hmm iya udah pak Acep...", "hehe... iya udah kamu istirahat aja..." Acep pun akhirnya pergi. Wita setelah sadarkan diri, ia sibuk melihati tubuhnya, ia heran tubuhnya hanya terasa sedikit lelah, seperti habis olahraga biasa. Wita kemudian pergi mandi sebentar, tubuhnya basah oleh cairan cairan persetubuhan. Setelah selesai, Wita berpakaian lagi. Wita kemudian berpikir untuk pergi kerumah Mbah Durna. tak lama setelah sampai, Wita segera masuk ketempat peristirahatan mbah Durna yang terletak didekat hutan itu. "ooh ada Wita...hehe...", "mbah Durna... permisi ya..." Wita tampak hendak memberikan uang yang masih ia miliki pada mbah Durna. "udah gak usah itu buat kamu aja Wita...", "gak papa mbah, Wita udah dapet uang banyak..." ,"ooh gitu ya...hehe... gimana sekarang kamu?" mbah Durna menanyakan keadaan Wita. Wita pun menceritakan, kalau ia kini memang tidak kesulitan mendapatkan uang, Ia juga menceritakan kalau ia sangat sering bersetubuh dengan pria pria yang menemuinya. "...tapi aku masih kuat kuat aja itu mbah..." ,"nah itu berkat ramuan yang aku kasih buat kamu itu...", "ooh iya iya...", "hehe... begini saja Wita... kamu mending ajak teman cewek lagi buat tinggal dirumah kamu itu...", "kenapa emangnya mbah?", "loh biar uangnya dapet lebih banyak lagi, terus juga kalau ada tamu, bisa diurus bareng bareng gitu...", "hmm gitu ya mbah...", "iya... udah uangnya taruh sana aja Wita...", "hmm iya mbah Durna...", "gimana kalau aku tambah lagi ramuannya buat kamu?", "ooh iya boleh deh mbah...", 'tapi kita harus melakukan ritual sebentar ya...", "ooh iya gak papa mbah, gimana kalau ramuannya sekalian yang banyak mbah?", "ooh bisa bisa, tapi jadi lama ritualnya...", "hmm gak papa kok mbah, Aku Siap..." Mbah Durna tampak mulai bersiap siap. Wita menunggu sebentar, lalu kemudian Wita tanpa ragu memutuskan melepas pakaiannya untuk bersiap mengikuti Ritual lagi. "wah udah faham ya...hehe... iya udah ya...hmm..." mbah Durna memulai ritualnya lagi.Wita melihat Ritual yang dilakukan mbah Durna tampaknya sama, namun memang ada tambahan momen dimana mbah Durna menambah mantra dan juga benda benda yang digunakan untuk ritual. Tentu saja tak Lupa mbah Durna menyempatkan diri ngentot lagi dengan Wita, kini kakek tua itu juga bisa mencicipi air susu Wita yang sangat enak itu.

No comments:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku