Cerita Seks: Senangnya bisa Menyusui Bocah



"Kerumahmu?", "iya, main main aja kerumah...", "ooh iya deh, aku juga pengen main dirumah bagusmu itu", "nah sip, udah aku ikut kerumahmu dulu deh..." sepulang sekolah itu aku pergi kerumah Romi, setelah ia ganti baju sekarang kami menuju kerumahku. "masuk aja Rom", "iya...wah..." Romi terlihat senang melihat isi rumah itu. "eh... ada temannya Ezra... haai nama kamu siapa?", "w...wah...saya Romi..." Romi jelas lebih kaget lagi, disambut cewek aduhai seperti Mila. "ooh Romi...hehe... kelas 3 juga sama kayak Ezra?", "eh...ii..iya bener mbak..." Sebentar saja Romi sudah kaku, jelas karena kini Mila menyambutnya sambil merunduk, terlihat jelas toket besarnya menggantung indah, apalagi cewek itu pakai tanktop saja, dan pasti tanpa daleman. "ini mbak Romi mau aku ajak belajar bentar...", "ooh gitu.. bagus deh kalau gitu... nanti romi biar pinter kayak Ezra nih...", "iya udah ayo ROm..." aku segera saja mengajak romi kekamarku, lama lama bisa bahaya kalau Romi didekat mila terus. "wah kakakmu cantik banget ya...", "hmm iya iya... udah ayo katanya mau aku ajarin matematika?", "eh iya.." segera saja aku ajari Romi tentang materi yang ia belum faham benar. meski tampaknya ia sudah tidak bisa fokus gara gara melihat Mila tadi.

"...hmm iya deh udah faham", "oke deh sip, sekarang mau kemana kamu Rom?", "nggak tau nih..." setelah belajar, tiba tiba aku dipanggil Mila, tentu aku menemui cewek itu. "ada apa mbak Mila?", "hmm tolong beliin barang ditoko deket sini ya... nih udah aku tulis yang perlu dibeli", "ooh iya bentar ya mbak..." aku pun berangkat saja membeli barang barang yang dibutuhkan Mila. Sampai ditoko, aku baru sadar, aku meninggalkan Romi dirumah, wah gawat benar! "...eh, hei? dek... ini tadi jadi beli dua atau enggak?", "eh, iya pak jadi beli dua... terus yang kecilan itu tiga...", "ooh iya bentar ya..." waduh lama lama bisa gawat. Setelah aku selesai membeli, segera aku bawa pulang barang barang itu kerumah. "...mbak mila ini...yah..." baru masuk kerumah, aku lihat Romi sudah duduk asyik dipangkuan Mila. "eh udah ya...iya udah taruh didapur aja dek..." aku Lihat Romi sudah membatu, yah sudah terlanjur, aku bawa barang yang baru kubeli itu kedapur. Setelah itu aku tidak langsung kedepan, aku dengarkan saja apa yang dibicarakan Romi dengan Mila dari ruang tengah. "...i..iya belum pernah mbak...", "nah...pengen liat gak nih...", "emang...boleh ya mbak?", "boleh dong... sini sini hadep sini...nah...tuh..." Astaga, pasti Mila sudah menunjukan toket besarnya pada Romi. "w..wah...hmm..." , "hehe...besarkan punyaku?", "i...iya...besar banget mbak Mila..." Ahsiyal, ah sudah biarlah, aku pun duduk saja diruang tengah itu. "dulu Romi waktu masih kecil pasti juga sering liat beginian, tapi sekarang lupa gitu ya?", "i...iya..", "hehe... ehm... Romi gak pengen cobain emut puting susuku nggak?", "w..wah... boleh ya mbak?", "boleh dong...ayo coba aja...udah sini..ayo..nah...ah..", "mmh..mmh..wah..." Tentu saja Romi pasti senang bukan main, aku mungkin dulu kalau masih sd pun juga demikian, apalagi lawan mainnya cewek aduhai seperti Mila. "sini tangannya...tuh sambil dipegang juga... tuh kayak kamu kecil dulu...hehe...", "hmm..mgh..spp..mh..", "ahn..mh... si Ezra juga sering begini loh...", "wah..masa sih mbak?", "iya... tau nggak...ini nih yang bikin Ezra jadi cepet pinter..", "wah...gitu ya mbak...", "iya beneran lho...makanya ayo emut aja lagi nih..ahn..iya gitu pinter deh..aahn..." aduh Mila, anak kecil dibohongin, aduh parah parah. Tentu kini pasti Romi sudah menikmati benar, ia kenyot dan emut itu puting susu kenyal milik Mila.  "mmh..mmh..ah..mbak Mila, tadi Ezra kemana?", "hmm? mungkin langsung tidur dia..eh udah kamu disini aja... tuh yang kiri belum dicobain...ahn..nah gitu..pinter..ngh..ah.." memang pintar sekali Mila mencari alasan agar puting susunya itu dirangsang terus. "mmh...ssp..m...aduh...ah...", "kenapa Romi?", "ini bentar mbak...aku kebelet...", "hehe...iya uda sana kekamar mandi..." aku pun segera bersembunyi dibagian tak terlihat diruang tengah itu, kulihat Romi pergi kekamar mandi. Tentu aku pun pergi kedepan menemui Mila. "mbak Mila, Romi kemana?", "loh tadi nyariin kamu diluar loh dia...", "masa sih mbak?", "iya...iya udah aku keluar bentar ya mbak...", "hehe iya Ezra..." astaga dia bohong lagi, iya sudah aku pun pergi keluar, kututup pintu depan, tapi aku duduk saja didepan pintu.
"...loh Romi mau kemana?", "ehm..ndak...itu mbak...", "sst udah disini aja..eh sini deh ayo kekamarku..biar lebih enaak..hihi...", "oh..i..iya mbak.." mereka pergi kekamar mila, aku pun berpindah, dari halaman sebelah itu ada jendela kamar Mila, entah buat apa jendela itu, padahal rumah ini dikelilingi tembok disebelah kanan dan kirinya, ah yang penting aku bisa mengintip sedang apa Mila dan Romi itu. Mila terang terangan melepas semua pakaiannya, jelas makin panik saja si Romi disana. "Romi...udah sini...", "wah..iya..mbak.." Romi malu malu naik juga keatas kasur. "kan aku udah copot pakaian ini... udah kamu telanjang juga ya ROmi...", "eh...m...iya mbak..." ROmi jadi ikutan melepas pakaiannya, "hihi...udah gak usah malu ah..." Mila pasti tertawa karena melihat burung Romi yang belum dewasa, iya pasti jelas membandingkan bedanya dengan punyaku, beda jauh lah. "hmm..iya mbak...", "nah..ngh...sini ayo mau lagi enggak? nih... nah gitu dong..ahn..mgh...ah...hihi..." Mila keasikan mengerjai Romi, pasti bocah itu berusaha keras untuk memuaskan Mila, Romi sibuk lagi mencicipi puting susu Mila. Kini bocah itu ada diatas tubuh Mila, dan tampak Mila begitu senang. "mmh.mmh...hm...ah..mbak Mila..", "kenapa Romi?", 'itu...kok di..ah...", "iya kasihan burung kamu tuh jadi berdiri, tandanya minta dielus gini..." makin lama makin asyik saja Mila beraksi. "uuh..ngh..ah...", "hehe...eh, sini naik Sini aja Romi...", "m...beneran ini mbak...", iya beneran dong...nah..udah...burung kamu taruh sini..nah...hayoo...hihi...kejepit deh..." yah Mila mulai lagi, "wah...uh..ngh...", "gimana rasanya dek?", "g...geli mbak...", "hehe...enak nggak nih?", "i...iya enak mbak...", "makanya nanti kamu sering sering kesini... main sama aku...oke...", "i..iya mbak Mila..ah...aduh..ah..", "wah... udah keluar..hihi..." tampaknya sebentar saja ROmi sudah klimaks, mungkin juga pertama kali itu. Aku pergi saja masuk kerumah, bahaya nanti kalau diteruskan. "mbak Mila..." aku diam sebentar diruang depan, lalu tak lama munculah Mila yang masih telanjang, tampaknya ia sudah meratakan cairan didadanya itu. "eh, udah ketemu Rominya?", "gak ketemu, iya udah aku tidur aja deh mbak", "iya bener tuh dah sana tidur.." aku pun pergi saja kebelakang untuk tidur,tapi aku pastikan dulu ROmi pulang atau tidak. Tak lama sepertinya ROmi bersiap pulang. "mbak Mila, aku pulang dulu...", "hehe iya...tapi inget nanti kesini lagi...", "iya mbak Mila..." setelah mendengar itu daribagian belakang rumah, akupun pergi kekamar dan tidur siang saja.
Dihari selanjutnya, saat disekolah, Romi tampak begitu riang gembira. "hei kenapa Rom?", "haha... hebat deh hebat Ezra... aku ntar mau kerumah kamu lagi...hihi..", "hadeh, iya iya... asal jangan kasih tau yang lain, jadi biar... kamu enak sendiri...", "wah iya bener deh...wohoo..." sudah bocah sd itu keracunan adegan seks jadinya. Beberapa hari itu Mila dan Sila juga tampak masih sibuk tentang membuat buad dada mereka bisa memproduksi susu. Mereka coba segala hal, sampai minum beberapa obat. Ah aku sih tidak masalah, kalau pun benar bisa, enak juga stok susu dirumah jadi banyak. Sepulang sekolah kali itu aku cepat cepat pulang sendiri saja. Sesampainya dirumah, aku lihat tampaknya motor diparkiran semua lengkap, pasti cewek cewek itu ada dirumah semua, tumben sekali. Ketika aku masuk kerumah, kagetnya bukan, tiga cewek itu sudah telanjang dada, sambil sibuk sendiri dengan toketnya masing masing. "wah Ezra udah pulang...ezra liat nih...yey..hihi..." Astaga ternyata berhasil! Mila tampak dengan asyik memerah toketnya sendiri lalu dari putingnya yang menonjol itu keluar air susu. "wah...selamat mbak Mila...", "eh, aku juga loh Ezra...yeesss.." Sila juga tampaknya sangat senang, kini toketnya juga bisa memproduksi susu. "hmm iya mbak Sila...", "yey sekarang aku ada temannya..hehe..." Liza juga malah ikut ikutan berulah. aku sampai tidak bergeming, kulihat tiga cewek itu telanjang dada, dengan senangnya menabraknabrakan buah dada besarnya, lalu tampak air susu muncrat dari puting susu mereka yang menggoda itu. Bila aku lihat dengan seksama tampak intensitas susu yang keluar memang lebih banyak Liza dari pada dua cewek girang itu, memang Liza lebih alami dalam prosesnya. "eh...ayo kita bikin Ezra mandi susu...", "wah bener...sini sini ezra...haha..." astaga, aku ditarik oleh cewek cewek itu, aku dibawa kekamar Sila, memang kamarnya yang paling luas dirumah itu. Lalu pakaianku dilucuti, kemudian mereka mulai menyemprotkan susunya ketubuhku. "eh...mbak..udah...", "haha...Ezra hayo mau kemana...haha..", "mbak..aduh...mmh...", "sini sini Ezra...iya kena..haha..." Entah ide dari mana cewek cewek gila itu, kini aku jadi basah kuyub oleh susu mereka itu.
"eh..mh..mbak.." kini aku diajak keatas kasur, "ini Ezra ayo coba susuku...", "hmm iya mbak..ummph..sluurp..mhm..." ternyata enak juga susu yang keluar dari puting kenyal milik Mila itu. "eh...cobain punyaku juga Ezra...", "iya mbak Sila...ummh..sluurp..mhm..ah..mmh.." sama air susu Sila juga enak. aku pun mulai tak bersuara, sibuk mencicipi air susu mereka yang enak itu, "nah kalau gitu kita semua harus emut puting susunya yang lain..umpp..m...sluur..mh..", "eh hihi... Liza... ummph...sluurp...ah...", "iya mbak Liza...ummhp..sluup..spp..mmh.." Mila dan Sila tampak menyedot puting susu Liza. Jadinya dikasur itu kami semua berlomba minum susu sebanyak banyaknya. Tak mau kalah, aku hisap sekaligus puting susu Sila dan Mila itu, kini mereka tampak sangat senang. "ahn..ah...ah... rasanya luar biasa... memang asyik bisa nyusuin orang...hihi...", "iya...ngh..aah... Ezra juga hebat deh liat...hehe...umm..sluurp..ngh.." Sila dan Mila masih sempat berkomentar. Tentu karena adegan seru itu kami semua terangsang berat. "aah..ngh...aduh ini ada yang kurang", "apa itu Liza?", "itu...burungnya cuma satu...hihi..", "eh iya bener...gimana nih...", "uda sini...bentar ya Ezra tunggu situ..." tigacewek itu sibuk sendiri, saling tindih satu sama lain, akhirnya mereka mengambil posisi terbaik, Sila dan Mila ada disebelah Liza, namun selangkangan mereka dipertemukan ketengah tepat juga ada memeknya Liza disana. "wah...mbak...", "Ezra ayo sini coba... kamu kan pinter, bisa nggak 3 in 1?", "wah...bisa dong mbak...", "lah..haha...ayo Ezra kamu bisa..." mereka sempat kaget karena aku menjawab dengan lugas, tapi mau gimana lagi, adegannya terlalu asyik. Aku siapkan rudal tegakku, masih bingun sebenarnya mau dimulai dari mana, akhirnya aku tancap saja sebisanya, "aahn...aah...wah hebat Ezra...ngh ..ah..." kini aku coba menyodokan penisku bergantian, dari memek Mila lanjut punya Sila. "ngh..mmh..mh.." dua cewek itu tampak sangat gembira dengan ulahku itu. "hehe..ayo Ezra...lagi..ah..ngh..oh..." tampak mereka juga masih sibuk memerah toket montoknya sendiri. "uuh...ngh...ngh..", "eh Ezra yang bawah juga...nah...ah...ngh..ouh..hebat..." aku sodok juga memeknya Liza sesekali. karena kehebohan dikamar itu, aku merasa tenagaku berlipat ganda. Kini sembari aku sodok satu lubang, lubang lain aku gesek juga dengan jari tanganku. "mmh...mbak...kalau gini... bisa semuanya...", "iya hebat Ezra ku sayang... debestlah..ah..ahn..ouh.." Jelas tiga cewek itu tak percaya aku bisa mengurus tiga memek sekaligus. Kini bahkan puting susu mereka kembali disedot oleh teman main didekatnya, wah bisa basah kuyub ini kamar Sila. Posisi paling enak adalah saat aku sodok memek hangat Liza dengan penisku, lalu aku masukan tiga jariku dimemek Sila dan juga dimemek Mila. Aku sudah tak memikirkan yang lain, yang penting aku mau menghajar tiga memek cewek aduhai itu.
"aah..ah...ahn...", "iyaahn..ouh..ngh..." Sila dan Mila bahkan sampai klimaks, cairan kewanitaan mereka banjir keluar. "wah..basah semua mbak...", "ah..ah...memang Ezra hebat..ah..aahn..." Liza tampak ikutan klimaks, makin banjir saja kasur itu. "wah mbak...eh..ngh..." tiba tiba aku ditarik dan dipeluk oleh tiga cewek itu sekaligus. sampai tak bisa bicara, kepalaku digencet toket besar mereka. "Ezra hebat, aku sayang Ezra...", "Ezra...emang paling pinter...ah...", "Ezra kamu...yang terbaik..ah..." sambil memujiku mereka menggesekan tubuh mereka  terus, astaga rasa nikmat yang menggelora itu membuatku tidak tahan. "nngh..aah...aaah..." Croot crot crot croot, penis tegak ku pun overload, aku semprotkan spermayang mengenai bagian bawah toket besar yang mengelilingi ku itu. "yeah...ooh hehe..." tiga cewek itu kemudian berbaring dikasur, aku ada diatas mereka. aku lihat kekanan, aku lihat kekiri, semuanya tersenyum lega, mereka bahkan menggunakan tanganya untuk mengambil sperma dibawah toketnya itu, lalu mereka masukan kemulutnya untuk dijilati. Luar biasa sekali. "mmh..mhm.ah...wah Ezra... masih kuat yah...", "eh...ndak tau mbak...aku...", " aku mau lagi Ezra...ayo aku mau lagi...", "mbak Sila...ah..", "kuat banget ya Ezra..ngh...", "ah...mbak Mila...", "hehe... ayo coba kuat berapa kali ini Ezra...hihi...uuh... ", "mbak...liza...ah...ooh..."  Mereka masih belum puas, aku diminta beraksi lagi, entah kenapa aku juga masih kuat saja, batang penisku kembali tegak, ingin menyapa memek cewek cewek montok itu terus. Orang orang pasti tidak akan percaya bocah sd ini bisa memuaskan 3 perempuan sange sekaligus, tetapi memang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku