Cerita Sex Gina 1 - 10
"Permisi", "Oh, mbak Gina...", "siang mas Fredi, ini ada titipan dari ayahku", "ooh, itu, terima kasih", "iya, mas..." Fredi melihat Gina tampak begitu menggairahkan, cewek itu memakai tanktop, dan juga rok mini. "Jangan pulang dulu Gina", "hmm, ada apa mas?", "bisa bantuin mas Fredi?", "bantu ngapain?", "ini lagi bersih bersih, tinggal dikit aja", "ooh, boleh mas, mari saya bantu" Gina segera membantu Fredi membersihkan rumah itu. "Gina, itu tinggal disudut sana yang belum dipel, tolong ya", "ooh, iya mas" Gina segera mulai mengepel bagian sudut yang belum diurus. Fredi sempat mengurus yang lain, ketika melihat Gina, ia terkaget kaget, ia melihat buah dada Gina itu bergoyang goyang saat Gina mengepel. tanktop itu hanya menutupi sebagian dari gundukan besar itu, Fredi sesekali melihat puting susu Gina.
Fredi makin ngiler dibuatnya. Setelah selesai, Fredi mendekati Gina, tampak cewek itu tak memperhatikannya, sengaja Fredi menumpahkan ember didekat cewek itu. "Aduh... mmh", "maaf Gina, kesenggol", "aduh, jadi basah baju saya", "dibuka aja kalau basah", "iya deh mas" Gina menurut, ia membuka tanktopnya, ternyata gina tak memakai bh. "kamu... gak pakai bh gina?", "tadi keburu kesininya mas, jadi lupa..." Gina kemudian lanjut mengepel. Fredi kini menonton buah dada milik Gina itu berayun ayun, puting merah muda itu makin membuat Fredi tertarik. Gina juga begitu mulus kulitnya, Fredi heran, cewek itu masih 17 tahun, tapi buah dadanya begitu besar. "udah ini mas", "ooh, sni bantu aku naruh ini, pegangin kursinya" Fredi naik kekursi, Gina memegangi kursi, Fredi lalu menaruh kardus keatas lemari.
Fredi punya ide bagus, Fredi tiba tiba membuka resletingnya, lalu tiba tiba ia berpura pura terpeleset, "Aduh!" Ia menahan tubuh Gina, dirobohkannya kelantai. "ADuh, maaf mas, Gina penganginnnya gak kuat", "gak papa, aduh, penis aku kejepit ini" Fredi kini ada diatas Gina, dan ia menempelkan penisnya dibelahan dada Gina, Pria itu menahan buah dada gina Dengan kakinya, didempetkan, sehingga Buah dada besar milik Gina menghimpit penis tegaknya. "Aduh, gimana itu mas?", " Bentar aku coba tarik...mmh" bukannya ditarik, malah dimaju mundurkan, Fredi menikmati rasanya menggesek buah dada montok milik Gina itu. "ooh...mmh... ahn" Beberapa kali disodokan, Fredi sudah merasakan kenikmatan. "Gina, mungkin ini karena buah dada kamu terlalu besar", "iya mungkin mas, sama ayah sering diremas" mendengar itu Fredi heran, "loh, kalau puting kamu?", "itu malah sering dihisap mas, aduh, mas itu susu saya keluar..." Fredi takjub, air susu keluar dari puting merah muda milik Gina, karena buah dada montok itu digencet dan digesek gesek. Fredi heran, Gina masih 17 tahun sudah mengeluarkan air susu. "Wah, kok bisa keluar sususnya gina...ooh", "gak tau mas, ayah udah sering ngisep putingku, lama lama jadi keluar gini", "ooh, itu anugrah buat kamu", "hmm... mungkin iya", "ooh, mmh, ini udah bisa Gina..." Fredi mengakhiri aksinya, buah dada montok itu selesai digesek. "mmh... maaf tadi mas", "iya, Gina, susu kamu sering keluar gitu?", "kadang aja mas, kalau ayah yang hisap", "ooh, katanya kalau keluar gitu, harus sering diminum susunya", "masak sih mas?", "iya, sering diminum gak tuh?", "ya jarang mas", "aduh, sini saya bantu minum deh", "ooh, iya mas tolong" Sekejap Fredi sudah segera menyedot puting Gina itu, "mm...slruup...mm...slruup" Fredi senang sekali, kini ia malah sibuk meminum air susu Gina. "aahn... mas, masih lama?", "mm...slruup.. masih belum ini", "ooh, iya deh...mmh" Fredi terus menghisap air susu terus dari puting Gina itu, buah dada besar itu diremas remas, ditarik dan digoyang, Fredi tak mau kesempatan itu hilang. Gina sedari tadi belum bangun, cewek itu tiduran dilantai, sembari Fredi diatasnya minum susu, "mmm...slruup..mm..aah" Fredi dengan nakal menarik celana dalam dari dalam rok mini Gina. Tiba tiba Fredi memasukan penisnya kedalam rok mini itu, dan lalu ditancapkan divagina Gina. "Aaahn...mas itu...ooh", "ada apa gina?", "itu, ada yang masuk... oouh", "katanya emang kalau minum susu harus sekalian isi bagian itu", "aah...mmh.. gitu ya...ouh" Kini Fredi malah menyetubuhi Gina, ia gesek gesek penisnya maju mundur, memek milik cewek 17 tahun itu disodok dengan nakal. "Ah..ah...ah...", "mm...slruup..mm.. gina, kalau dirumah sering diisi juga kan lubang itu?", "aah... kadang mas, sama ayah digituin juga...aahn", "naah, jadi aku juga boleh, soalnya aku juga laki laki", "oh, mmh... iya mas...aahn...", "hehe... mm...slruup... mm... slruup..slruup" sambil minum susu, Nyodok Memek, Fredi memikirkan pepatah buatannya sendiri. Terus saja Fredi memperkosa Gina, sambil menyedot terus air susu dari puting merah muda itu. "ooh...aduh..." Fredi sepertinya sudah klimaks, ia sempatkan mencabut penisnya dari memek Gina, Croot croot croot, Spermanya disembur kebuah dada gina. "Aahn...ooh... mas Fredi, kok disembur kebuah dadaku?", "katanya biar sehat buah dadanya, sering sering dilumurin cairan putih itu", "ooh...mmh... gitu ya...", "iya, tapi ini kurang loh, kamu tunggu bentar ya...mmh", "aah...mas...mmgh" malah Fredi memasukan penisnya kememek gina lagi, kini ia angkat tubuh gina, digendong sambil terus disodok memeknya dengan penis tegak. Fredi juga sempat menggunakan posisi lain yang ia suka. "uuh...mmgh", "aah...aah...mmh", "nah... kamu... duduk situ ya...", "mmh...iya...aahn" Croot croot, lagi lagi buah dada Gina dilumuri sperma Fredi. Gina dan Fredi beristirahat sejenak, Fredi beberapa saat masih sempat minta susu segar dari puting gina. setelah usai, gina segera berpakaian, lalu berpamitan. "Mas, saya balik dulu", "iya, makasih gina" Gina segera pulang, cewek 17 itu pulang saja meski buah dadanya masih dilumuri sperma. Fredi Senang sekali, ia bisa memperkosa cewek 17 tahun itu.
=======================================================================
"Mbak Gina, kok sendiri?", "iya, ayah lagi kerja" Gina memang tinggal bersama ayahnya saja, cewek itu ternyata juga pernah hamil, tapi segera digugurkan. "ooh, hehehe" Kali itu ada mamat, anak smp tetangganya Gina. dirumah Gina yang sepi itu, mamat sudah sering mampir. Tiba tiba mamat mendekati Gina
yang duduk disofa, anak smp itu langsung tiduran dipangkuan Gina. "mmh... Mamat...", "seperti biasanya mbak, hehe" memang mamat sudah sering mampir dan tiduran dipangkuan Gina. Gina memang nonton tv, tapi mamat nonton buah dada. mamat tiba tiba meremas dan mengelus buah dada Gina dari luar tanktopnya. "Aahn... mamat, mmh", "hehe, loh, basah mbak tanktopnya", "mm? oh iya, tadi sebelum berangkat ayah sempat nyedot putingku", mamat tersenyum nakal, ia tarik tali tanktop di bahu Gina, lalu buah dada kiri milik Gina jadi keluar dari bungkusnya. "mamat minum juga ya mbak", Gina mengingat kata kata Fredi, kalau sebaiknya putingnya itu sering dihisap. "iya deh mat", "hehe...mm...mm... slruup...." Mamat terlihat begitu nikmat minum susu dari hasil hisapan mulutnya diputing Gina, sambil tiduran dipangkuan cewek 17 tahun itu.
"mm...sluurp...mm... mm...", "aahn... Mamat, itu tangan kamu, geli..." mamat juga memasukan tangannya dalam rok milik Gina itu, jarinya menggesek celana dalam Gina. "mm...slruup...mm...sluuurp... masak geli sih mbak?", "iya, nnh...", "mm...sluurp...mm... kok putingnya mbak gina aku isep gak geli?", "mm, mungkin udah biasa mat", "nah itu, kalau udah biasa aku gesek gini kan ntar juga gak geli mbak?", "mungkin gitu ya mat", "hehe...mm...mm...slruup..." Mamat senang sekali, Gina mau mau saja ketika puting susu itu dihisap dan bibir vaginanya digesek gesek. Beberapa menit berlalu, Gina sudah bergoyang goyang, karena gesekan jari jari Mamat makin cepat, dan kini sudah masuk dalam celana dalamnya, vaginanya sudah mulai diobok obok. "mmh...ahn... aduh...nnh", "geli...uuhn...", "masak sih? aku liat ya mbak?", Mamat berhenti minum susu, kini ia membuka rok milik Gina, vagina yang basah itu dilihatinya. "nnh... aduh mat", "mbak itu banjir lubangnya...", "iya, mungkin...aaahn! uuh" mamat malah kini menempelkan kepalanya diselangkangan Gina, lalu menghisap vagina cewek itu. "mm...Sluurp... aku habisin mbak, hehe... sluurp..mm" Mamat menghisap lubang itu dengan hebat, padahal sudah minum susu, masih haus saja. "Aahn... aduh...", "mm...slruup... mbak Gina masih bisa lanjut nonton kan?", "mmh... iya...aahn..." Gina masih melihat tv meski kesadarannya mulai berkurang. tak perlu lama Mamat beraksi, anak itu sudah ingin memperkosa Gina. Mamat duduk disebelah Gina, penis tegaknya sudah berayun siap beraksi. "mbak Gina, coba geser dong", "ini udah diujung mat", "ya udah biar mamat gendong mbak", "iya deh" Gina lalu berdiri, ketika mau duduk dipangkuan Mamat, penis tegak itu dimasukan kevagina milik cewek 17 tahun itu dengan cepat, sleeb, lalu gina seketika kaget, "Aaahn!...auh... itu...", "Nonton tv sambil kuda kudaan ya mbak...ooh" Mamat kini sudah beraksi, ia sudah langsung menggesek penisnya maju mundur, menggoyang tubuh Gina. Cewek itu lagi lagi harus merasakan tusukan penis divaginanya. "Aahn...mm...ouh...nnh..." Gina terus mendesah, sembari ia merasakan penis milik Mamat itu berayun hebat menusuk vaginanya berkali kali. Mamat sedari tadi tersenyum, sembari ia menghantamkan penisnya menusuk lubang kenikmatan. Beberapa menit berlalu, Mamat tampak sudah sangat puas. "ooh..mmh... uuh..." Crooot croot croot, Gina sudah mengisi vagina milik cewek 17 tahun itu dengan spermanya. "Aah...ah...aah...mmh...uuh..." Mereka berdua kemudian tampak sempat terdiam, tapi mamat memilih untuk segera pergi. "mamat pulang dulu ya mbak", "mmh...iya mat..." Mamat segera pergi, Gina tampak pergi kekamar mandi, ia membersihkan tubuhnya.
"Gina?", "iya yah?" Gina baru keluar dari kamar mandi, ayahnya sudah pulang. "Kok lemes gitu?", "gak papa kok yah", "hmm, tadi pagi udah minum obat itu kan?", "iya yah", "bagus, sini ikut ayah kekamar" Gina kini dibawa kekamar. "Mau main lagi yah?", "iya, ayo lepas pakaianmu". Gina melepas semua pakaiannya, Cewek itu lalu merebahkan tubuhnya dikasur. "Udah yah...aahn...mm..." Ayahnya itu sudah langsung meremas dua buah dada besar itu, puting susu yang mengeras itu segera dipencet pencet, air susu menetes keluar. "wah, sudah keluar ini...", "tadi sempet ngurusin ini yah dikamar mandi", "pinter kamu, gini kan bisa menghemat waktu...mm...mm...slruup...sluurp" Gina kini melihat ayahnya menghisap puting susu indah miliknya, air susu ia rasakan mengalir keluar dan mengisi mulut ayahnya itu. Memang Gina sering bersetubuh dengan ayahnya, buah dadanya juga tak pernah berhenti dihisap saat beraksi. "Aahn...mmh...uuh..." Gina merasakan ayahnya juga sedang menggesek gesek selangkangannya yang dirapatkan itu dengan penis tegak. Mereka sudah sering asyik seperti itu. "mm...sluurp... ibu kamu aja kalah sama kamu, kamu nikmat banget diajak begini... mmm...sluurp..." Memang ibunya Gina itu sudah lama pergi. karena tinggal berdua saja, ayahnya itu jadi suka adu ranjang bersama Gina. Tak lama mereka juga sudah mulai bersetubuh, Gina melihat ayahnya bergerak liar diatasnya, tubuh montok itu bergoyang terus, vagina milik cewek 17 tahun itu diobok obok dengan nikmatnya, buah dada montok itu tak juga berhenti disantap. Gina masih sedikit heran dengan ulah lelaki disekitarnya.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"Gina, titip rumah sebentar ya, nanti kalau Ahdin pulang kamu bisa balik deh", "iya Bu", "makasih dek Gina..." Terlihat seorang perempuan meninggalkan Gina sendiri, Gina sekarang ada dirumah tetangganya, ia diminta menjaga rumah. Gina mau tak mau selalu memakai tanktop dan celana pendek, memang hanya jenis pakaian itu saja yang disediakan oleh ayahnya. Gina juga tak memakai bh, memang karena cewek itu buah dadanya cukup besar, ayahnya juga tak mau membelikan, ia lebih suka anaknya yang nikmat itu begitu saja. Beberapa jam menunggu, tampak seorang anak datang kerumah itu. "Siang mbak Ginaa...", "Siang Ahdin, pulang sekolah ya?", "iya mbak, mbak Gina jagain rumahku?", "iya tadi ibumu keluar, katanya kalau kamu balik aku boleh pulang", "tadi aku ketemu ibu kok, katanya mbak Gina disuruh nemenin aku tidur siang", "ooh, gitu ya? iya ya, aku udah ngantuk juga", "Sini mbak kekamarku... hehe" Ahdin tampak senang sekali ada Gina dirumahnya. Ahdin adalah temannya mamat, jadi anak smp itu tau kalau Gina itu buah dadanya nikmat untuk dihisap, dan cewek itu bisa disetubuhi dengan mudah.
Gina sudah mulai tiduran dikasur Ahdin itu, "bentar mbak, aku ganti baju", "iya din..." Ahdin melepas semua pakaiannya, lalu ia mengambil celana pendek dan memakainya, lalu segera melompat kekasur, dan merangkul Gina dengan Erat. "hmm, yuk tidur mbak", "mmh... Ahdin, biasanya tidur siang sama ibu kamu?", "kadang kadang mbak, kalau ibu keluar aku tidur sendiri", "hmm, gitu ya..." padahal Ahdin tak pernah tidur siang, biasanya ia langsung bermain keluar, tadi karena ada gina ia memilih bermesraan dikasur. Ahdin merangkul Erat Gina, sembari tangan anak Smp itu menangkap buah dada montok milik Gina itu. Beberapa menit berlalu, Gina sudah tertidur, tapi Ahdin tidak, bocah smp itu malah melotot terus, ya memang kini anak smp itu malah mengeluarkan buah dada montok milik Gina dari sangkarnya. Besar dan Bundar, sungguh menggoda, Ahdin sudah tak kuasa menahan dahaga, ketika melihat puting milik Gina itu. Anak itu mendekat, lalu melahap puting susu milik cewek 17 tahun itu, dihisapnya perlahan, sembari tangannya meremas gunung kenyal itu. Beberapa kali dihisap, air susu segera mengalir, kini Ahdin sudah mulai menikmati air susu mengisi tenggorokannya. Gina kini tidur telentang, dua buah dada montok miliknya itu sudah berayun ayun, juga puting susunya dihisap bergantian, Ahdin sangat senang, air susu milik Gina itu segar sekali. "mm...slruup...mm...aah...". Sedang asyik minum susu, Ahdin mendengar suara temannya dari luar rumah, "Ahdiiin!! Ayo sepak bola!!!" Ahdin jadi kaget, tapi ia segera pergi keluar kamar, lalu membukakan pintu depan. "Apa Nim? Mat?", "ayo main bola", "Haduuuh, enggak deh..." Mamat dan Wanim menjemput Ahdin. mamat tampak melihat ada sandal milik Gina dirumah Ahdin, sontak anak itu jadi sadar apa yang membuat Ahdin menolak, "Anjiir, lagi ngentotin mbak Gina ya loh?!" mamat bersuara keras, Ahdin jadi kaget, ia menarik Mamat dan menutup mulutnya, "Sst, set dah elu Mat, udah tau gak usah teriak kali..." Mamat tampak jadi senang, sedang Wanim malah bingung. "Siapa mat?", "mbak Gina... udah gak usah sepak bola, yuk kita bantuin Ahdin", "ah tai lah, aku mau ngentot berdua aja tadi...", "ckckck. gak boleh itu... yang kasih tau ente siapa coba?", "iya iya mat, dah masuk cepet" mereka bertiga masuk kerumah Ahdin. Segera mereka menuju kamar, Mamat dan Wanim segera takjub melihat Gina tak memakai baju, dan buah dadanya terpampang, putingnya terlihat basah. "Aduh langsung haus... minum aah" Mamat melesat dan mendekati Gina, langsung mulutnya mencomot puting kiri milik Gina, segera dihisap dengan enak, air susu segera mengisi mulutnya. "eh, main sosor lu, duh...mm...mm...slruup" Ahdin tak mau kalah, ia kini sudah merapat dibuah dada kanan milik Gina, dan mulai menyedot air susu keluar dari puting kanan Gina. Wanim masih bingung, dua temannya itu sudah main serobot dan main sedot tanpa bernegosiasi. "Aduh, kok kalian isep itu?", "mm... slruup... namanya minum susu nim...mm", "iya...mm...sluurp... eh nim ambilin Sapu tangan hitam itu" Wanim melihat sapu tangan hitam didekat pintu, diambil lalu diberikan pada Ahdin. "Ahdin memasangkan sapu tangan itu menutup mata Gina. "ide bagus Diin, haha...mm...sluurp" mamat yang tadi menahan diri, kini jadi mengeluarkan segala kemampuannya dalam menghisap puting susu milik Gina, Ahdin juga lanjut meminum air susu milik Gina. Beberapa menit itu mereka berdua terus beraksi, sedang Wanim masih melongo, ia seperti menonton film porno. "mmh...Aahn...mmh...Aduh... mmh... gelap...uuh" Gina ternyata mulai terbangun, Mamat tiba tiba berhenti, ia memberi sinyal pada Ahdin dan Wanim agar diam. mamat tiba tiba membuka celananya, penis tegaknya sempat membuat Ahdin dan Wanim kaget. Mamat naik diatas tubuh Gina, tepat didekat kepalanya. mamat lalu memasukan penisnya dimulut Gina, "oomh...mmh...ahuhhh...mmmh...mm..." Gina jadi tak bisa mendesah, kini cewek 17 tahun itu mulutnya disodok penis remaja milik Mamat, mamat sudah menggerakan pinggulnya, otomatis penisnya dioral oleh mulut Gina. Melihat Itu Ahdin bergejolak semangatnya, ia juga melepas celananya, lalu mencari tempat bersinggah. Ia membuka celana pendek milik Gina, juga cdnya. Vagina milik cewek 17 tahun itu langsung jadi sasaran, tanpa ragu Ahdin memasukan penisnya, Sleeb, Gina makin kalut, cewek itu tak tau siapa saja yang sedang bersamanya. 3 anak SMP itu tak bersuara, hanya suara gina yang mendesah dengan suara lirih karena mulutnya disodok penis mamat, Ahdin juga sudah mulai melaksanakan tugas pertamanya merasakan memek milik cewek yang montok itu. Wanim jadi sadar, ini memang rejeki disiang hari, ia mengambil aksi juga, ia memilih menikmati air susu milik Gina, ia sudah mulai menghisap air susu keluar dari puting Gina, ia senang sekali, rasanya begitu menyenangkan, sembari ia minum, ia meremas dan menahan buah dada milik Gina itu agar tak bergoyang karena tubuh cewek 17 tahun itu disodok dari bawah oleh Ahdin dan disodok diatas oleh Mamat. Beberapa menit mereka bertiga terus beraksi, mamat tampak sungguh tak bisa dihentikan, selagi terlihat Ahdin sudah tak kuasa menahan kenikmatan, Croot croot croot, Spermanya menyembur mengisi vagina milik tetangganya itu. Ahdin menarik penisnya keluar dari lubang kenikmatan, ia memilih istirahat sejenak, Melihat itu Wanim tampak memilih mencoba, apa memang enak menusuk vagina cewek 17 tahun itu. Wanim menyiapkan penisnya yang tegak, lalu dimasukkan kelubang senggama milik Gina, Sleeb... "Ah...aahn....mmh...mm....mmgghh!" Gina tampak kaget, baru saja vaginanya terisi, ada lagi benda tumpul yang masuk. wanim tampak merem melek keenakan, ia sudah mulai menusukan penisnya maju mundur, sleeb sleeb sleeb, rasanya tak bisa ia ungkapkan, memang benar fikirnya, langsung praktik lebih enak dari pada nonton. Kini mamat dan Wanim yang beraksi, sembari Ahdin beristirahat sambil menghisap puting susu Gina dari samping. Menit demi menit mereka terus menyetubuhi Gina sampai puas. Croot croot croot, Mamat dan Wanim klimaks, mulut Gina terisi penuh sperma, begitu juga Vaginanya. "oogh...mm...gleeg...aah...uhuk...mm...uuh" Gina terpaksa menelan semua sperma dimulutnya, tubuhnya jadi tak bisa bergerak karena ada tiga anak yang menahannya. Tak lama 3 anak smp itu melihat Gina sudah tak sadarkan diri, sepertinya tidur karena kelelahan. "Hahaha, mantaap", "memang bener ente Mat", "iya dong, hehe, gih Din pakein bajunya mbak Gina, aku sama Wanim balik dulu", "iya Din, thank you undangan ngentotnya, haha", "iya mat, Eh siapa yang ngundang elu Nim, asal ikut aja sih, haha, oke, sip sip" Kini Ahdin sudah sendiri lagi bersama Gina. Sorenya Gina terbangun, saat membuka matanya, ia bisa melihat jelas, penutup matanya tadi tidak ada. Ia melihat Ahdin tidur sambil memeluknya. "Ahdin?", "mmh? apa mbak Gina?", "tadi... ada yang kesini ya? aduh, vagina ku.. uuh..." Gina masih merasa sperma menyembur dari vaginanya. "gak ada mbak, orang kita tidur dari tadi... mbak Gina mimpi mungkin", "hmm... iya mungkin, tapi uuh... aku kekamar mandi dulu ya din..." Gina pergi kekamar mandi, sembari terlihat ada cairan putih menetes keluar dari celana pendeknya. Ahdin membersihkan ceceran sperma disekitar kamarnya. Tak lama Gina sudah selesai membersihkan vaginanya, cewek itu sudah tampak seperti biasa. "Gina... Ahdin sudah pulang?" ternyata ibunya Gina sudah pulang, baru saja Gina keluar kamar mandi. "oh, itu bu Ahdin lagi tidur", "ooh, kamu mau pulang ini?", "iya bu...", "oh ya udah, ini ada sesuatu buat kamu", "wah, makasih, saya pulang dulu", "iya Gina..." Gina segera pulang membawa bungkusan pemberian ibunya Ahdin. Ahdin pura pura tidur, bocah itu sudah sangat senang tadi sempat beraksi bersama mamat dan Wanim memperkosa Gina
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"Aaahnn... mmh... aduh", "Sluurp... eh, Gina sudah bangun?" Gina kali itu baru bangun tidur, tapi ia sudah melihat seorang pria sedang asyik memegang buah dada montok milik cewek 17 tahun itu, juga terlihat sibuk menghisap air susu dari puting Gina yang kenyal. "Aaahn... iya... mmh... pak Dasri, uuh...". "sluurp... tadi pas mampir, kok buah dadanya basah, eh keluar susunya, jadi saya bantu... slruup... biar gak luber", "aahn...ooh...annh" Gina mau mau saja, ia belum sadar betul, tapi buah dada montoknya sudah diremas terus, juga kedua putingnya bergantian dihisap pak Dasri itu. Tak lama pria itu malah tampak makin asyik, ia kini ada diatas tubuh Gina, sambil minum susu ia asyik menggesek penisnya diselangkangan Gina. "aaahn... pak... itu...uhh", "slruup..mmm...enak kan...slruup" ternyata Gina baru sadar pak Dasri itu sudah melepas celana sedari tadi, dan penis tegak milik Pria itu mulai masuk kedalam rok milik Gina. "nnh... Aaah! ouh" Gina kini merasakan penis tegak mengisi vaginanya lagi, "oooh... mantap...mmh" Pak Dasri tetangganya Gina itu malah makin asyik saja, kini ia menggenjot putri tidur itu sambil menikmati susu segar. Tubuh Gina terus bergoyang, setiap hentakan penis pak Dasri membuat buah dada milik cewek 17 tahun itu ikut bergoyang, air susu menetes kemana mana, apalagi pak Dasri juga sesekali memencet puting Gina yang mengeras itu. "aah... pak...nnngh...uuuh", "hehe, bentar ya Gina, kamu biar cepet sadar, kan baru bangun tidur...oooh" Sungguh pak Dasri terlihat gembira, masih pagi juga ia sudah meniduri tetangganya yang montok nan memuaskan itu.
beberapa menit kemudian, Croot croot croot, "oooh... uuh.. lega deh..." Pak Dasri mengisi vagina cewek 17 tahun itu. "nnggh...uuh...mmmmgh" Tubuh Gina masih bereaksi karena ulah pak Dasri, namun pria itu malah kini sudah turun dari ranjang, memakai pakaian, lalu meninggalkan Gina. Gina baru bisa bangkit dari kasur beberapa saat kemudian, cewek itu lalu pegi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Baru beberapa menit ia mengguyur tubuhnya, terdengar suara bel berbunyi. Gina memilih melanjutkan mandinya. "Halo... ada orang ndak?", "oh, Pak Hardi, saya lagi mandi pak" ternyata ada lagi tetangganya Gina yang datang, ini malah nyelonong masuk saja kerumah itu. "waduh, s... saya mau numpang kekamar mandi...", "tapi saya masih mandi pak..." Suara Gina membuat Pria itu mulai berfikir yang aneh aneh, "sebentar saja kok Gina, kamu buka deh, nanti selesai aku langsung keluar", "ooh, iya udah pak" Gina malah membuka pintu, Pak hardi sempat terkejut melihat tubuh montok Gina yang basah itu, tak ditutupi apapun. "waw... eh bentar ya gina..." Pak Hardi masuk, lalu tanpa ragu melepas celananya, lalu kencing diarah sebaliknya Gina. Setelah itu pak Hardi malah sibuk memperhatikan Gina yang mengguyur tubuhnya. "udah kok Gina, hehe", "iya pak, aduh...mmh", "loh kenapa Gina?" Pak Hardi melihat Gina merasa nyeri dibagian vaginanya. "mmh, anu pak... ini", "mm... itu kenapa punya kamu, loh kok keluar itu... wah" cairan putih masih menetes keluar, sisa dari kerja keras pak Dasri tadi. "itu tadi...", "Biar saya bantu Gina... saya pijit biar gak... sakit...", "bisa ya pak?", "loh iya, sini deh" Gina malah mendekati pak Hardi, pria itu jadi semangat, penisnya yang hanya kencing tadi kini malah berdiri tegak. "ini....aaah...aah...mmh" Tiba tiba Pak Hardi memasukan jarinya kelubang itu, lalu diobok obok, seperti mencari sesuatu yang tak ada. "bentar ya Gina, mmh", "aaah...mmmh...aduh...nnnh" Gina mulai lemas, cewek 17 tahun itu kini memilih duduk bersandar ditembok, tapi tangan pak Hardi masih mengorek orek isi memek cewek cantik itu. Gesekan jari jari pak Hardi malah makin membuat Gina mengerang terus, dan tak lama Pria itu juga meremas buah dada Gina. "aah...aah...mmmgh..", "hehe, bentar Gina, cepet kok ini..." Pak hardi memilih melepas semua pakaiannya. Kemudian pria itu melihat Gina hanya duduk sambil menggigit bibir bawahnya, tentu Pak Hardi makin semangat beraksi. Pria itu melesat mendekati Gina, lalu diangkatnya tubuh cewek itu, "mmh... pak Hardi... ini....Aaaahn!" Pak Hardi tiba tiba mengecup puting Gina, lalu menghisapnya keras keras, lagi lagi Gina harus menyusui dipagi hari. "Sluuurp...aah... masih banyak ya... slruup" Pak Hardi mulai menyusu, namun ia juga menyiapkan rudalnya. "aah...pak... oooh!" Kini Pria itu juga mengisi lagi vagina cewek 17 tahun itu dengan penis tegak. Bukannya dibantu, malah kembali Gina diperkosa. "slruup...oooh... dobel dobel ini... tadi belum tuntas pasti, haha... slruuup" Pak Hardi mulai beraksi, kini Gina bersender ditembok, saat vaginanya disodok penis orang dewasa lagi, dan buah dadanya tak berhenti dihisap isinya. "aahn...mmmh...ooh...uuh...nnngh", "sluuurp...slruup...mmmh...oooh" Air dari bak meluber karena kerannya tak dimatikan, tapi pak Hardi lebih tertarik untuk menghisap air susu Gina yang luber karena buah dada montok milik cewek 17 tahun itu diremas terus dan putingnya tak berhenti dihisap. "Aahn...pak Hardi...ouuh" Gina menit demi menit lagi lagi disetubuhi pria, dan air kamar mandi terus mengalir, suara aksi pak Hardi bercampur gemericik air dikamar mandi itu. "mmh...oooh...nnh" Crooot croot croot, Pak hardi klimaks dilubang kewanitaan Gina. "aah...oooh" Tak seperti pak Dasri tadi, pak Hardi memilih membersihkan tubuhnya dan juga tubuh Gina, ia juga membersihkan vagina banjir itu. Setelah itu Pak Hardi menyelesaikan Mandinya. "Makasih Gina...", "i...iya pak" Pak Hardi pergi disaat Gina baru selesai mandi. Gina memilih untuk segera berpakaian, ia tau pasti ayahnya sudah pergi dari pagi, sehingga pagi itu sampai dua orang mampir kerumahnya.
Siangnya, Gina sedang duduk santai, lalu ayahnya datang, "Gina...", "iya yah...", "sudah makan?", "sudah yah", "ya udah, ayah mau keluar lagi, udah minum obatnya?", "sudah yah", "sip, jaga rumah ya, kalau ada yang nyari ayah, suruh tunggu aja", "oh, iya yah" Baru saja datang, ayahnya sudah pergi lagi. Gina kembali sendiri, ia menonton televisi seperti biasa. Beberapa jam berlalu, hari belum sore, tapi Gina yang duduk bersantai itu kembali mendengar bel. "iya? oh pak Dasri dan pak Hardi" Dua penikmat tubuhnya tadi tiba, Gina tapi menyambutnya dengan senyuman. "halo Gina, Ayahmu ada?", "masih belum balik itu pak", "ooh, iya udah", "tapi tadi kata ayah disuruh nunggu aja", "oh gitu? bagus kalau begitu, haha", "iya betul, Gak papa kan kita masuk?" Dua Pria itu sudah bertampang mesum melihati buah dada Gina yang terpampang ketat ditanktop putih itu, "boleh pak, silahkan" Gina kini masuk bersama dua pria itu. Gina kembali duduk menonton televisi, dan dua pria itu duduk mengerubungi Gina, mereka seperti siap berbagi kenikmatan. "Nonton apa Gina?", "itu pak nonton Kartun", "ooh, bagus ya", "iya pak" Gina fokus nonton tivi, dua pria itu fokus melirik isi tanktop Gina. Beberapa menit kemudian, Gina tampak menguap, sepertinya cewek itu sudah mengantuk lagi. "loh, Gina sudah ngantuk?", "mmh... iya kayaknya pak", "wah, jam segini kok ngantuk", "nggak tau pak", "mungkin kalau diterusin liat tivi, nanti ngantuknya hilang", "gitu ya pak?", "iya, santai aja" Gina masih melanjutkan nonton tv, namun malah cewek itu tiba tiba sudah tertidur sambil duduk diantara dua pria mesum itu, baru beberapa menit tertidur, pak Dasri dan pak Hardi mulai tersenyum lebar. Pak hardi mematikan tivi, pak Dasri mengunci pintu, lalu tanpa Ragu kemudian mereka mengangkat Gina kekamarnya. Setelah itu Mereka menjulurkan lidahnya serasa haus berat. Tanpa ragu GIna yang tertidur itu dilucuti pakaiannya, dan kini telanjang bulat lagi. Tanpa pikir panjang langsung mereka menangkap masing masing satu buah dada Gina, lalu mereka hisap dengan asyik puting kenyal milik cewek 17 tahun itu. "slruup...mm...langsung keluar...sluurp...asyik", "iya Har, mantap emang....slruuup...sluuurp...aah" Mereka berdua kini lomba sedot susu dari buah dada Gina yang besar nan berisi itu. Buah dada yang terus diremas dan puting yang terus dihisap itu, menunjukan bagaimana ambisi dua pria itu untuk menikmati hari yang mulai sore. "slruup...aah... mantap deh, aduh aku udah pengen nih", "wah, ya udah deh yuk" dua pria itu berhenti, lalu melepas pakaiannya, dan menyiapkan penis tegak mereka masing masing. Pak Dasri langsung menyiapkan penisnya, dimasukan paksa kemulut Gina yang tidur itu, sedang pak Hardi mulai memasukan penisnya kevagina cewek 17 tahun itu, digoyang nya dengan asyik untuk menambah kesan nikmat. Setelah saling memberi kode, lalu mulailah dua pria itu kembali menikmati tubuh Gina. pak Dasri sudah mulai menggerakan penisnya dimulut Gina, dan pak Hardi menyodok memek Gina yang nikmat itu. Suara televisi biasanya membuat rumah itu ramai, tapi kini rumah itu ramai karena suara sodokan penis dua pria itu ketubuh Gina. "mmgh....oogh...aahgh...hakk...ooh" Gina tiba tiba bangun, dan menyadari mulutnya diisi penis, dan juga vaginanya terisi lagi. "Eh, sudah bangun Gina?", "oogh...mmh...mmmh...", "hehe, iya, emang seru kalau begini gina, biar gak ngantuk ya...", "mmmgh...mmgh...", "sambil nunggu ayahmu, main sama kita ya...", "mmmgh...ooogh...aaahhhg..." Gina hanya bisa mengerang dengan suara aneh karena mulutnya terisi penis. Beberapa menit kemudian, pria pria yang menikmati tubuh Gina yang menggairahkan itu ingin ganti posisi. Penis tegak mereka dicabut dari lubang kenikmatan, lalu Gina diberi jeda sejenak, tapi langsung cewek cantik itu diangkat oleh pak Dasri, jadi kini pak Dasri ada dikasur, tiduran dengan Gina diatasnya. "Pak Dasri...anu....Aaahn!....mmmh" Gina baru bisa berbicara sedikit, sudah kembali merasa ada yang masuk kevaginanya, ternyata penis tegak pak Dasri. "ooh, lanjut main yuk...uuh" Kini pak Dasri yang menikmati vagina cewek 17 tahun itu. "hehe, aku ikut ya...hehe" Pak Hardi tampak meremas pantat Gina yang montok itu, lalu berusaha melonggarkan lubang diantaranya. "aaahn...pak....ooh....Aaahhn!", "uuuh... sempit ya, ooh" pak Hardi ternyata kini menusuk lubang pantat milik Gina. Jadi kini dua penis tegak menjamah dan menusuk lubang lubang bagian bawah milik cewek 17 tahun itu. "aahn...aah...aah...aduh...oooh", "asik deh.... aku bisa minum susu juga... sluurp...uuh" Pak Dasri tampak begitu senang, sembari menusuk memek Gina itu, ia juga bisa menghisap puting keras milik Gina dan menikmati air susu segar juga. "haha, sini gua bantu Das..." Pak Hardi sembari menusuk lubang pantat milik Gina, ia memegang buah dada milik Gina dari belakang. "wah, sip Har, asik neh...mm....slruup..mmm...ooh" Kini Gina hanya bisa mendesah terus, sembari merasakan sensasi luar biasa, saat dua lubang dibagian bawah tubuhnya disodok penis tegak, dan buah dadanya yang montok itu diremas dan dihisap juga, Kini gina yang ada diantara tubuh pak Dasri dan pak Hardi itu mau tak mau ikut menikmati adegan seks yang seru itu. "aahn...ooouh...mmh...auh....itu...nnnngh....ah...ah..." Gina mengerang makin menggairahkan, apalagi penis penis yang menusuk lubang kenikmatan itu bergerak makin cepat. Menit demi menit, Gina tak dibiarkan saja, pak Dasri dan pak hardi begitu asyik menyetubuhi cewek 17 tahun itu. "oooh, asyik deh, sampai puas...uuh", "iya Har, gila...oooh" Crooot crooot, Pak Dasri muncrat duluan, "hnnnngh...aah...", "wah, jadi ikutan deh...uuh" Crooot croot, Pak Hardi ikut klimaks. Kini lubang pantat dan lubang vagina itu sudah banjir sperma, apalagi saat penis penis yang mengisinya tadi dicabut, terlihat cairan putih muncrat karena bereaksi. "aah...aah...ah...nngh...", "wah wah, liat Har, Gina sampai goyang goyang gitu", "iya Das, kayaknya, mau lagi ya? haha", "aah...mmhh... ooh" Gina masih menggelinjang tubuhnya, namun setelah beberapa saat mulai tenang, pak Dasri dan pak hardi malah kembali menyetubuhi cewek 17 tahun itu. Hari itu pak Dasri dan pak hardi total penuh semangat menikmati hari dengan menyetubuhi Gina, yang memang nikmat untuk disetubuhi, karena begitu memuaskan dan penuh nutrisi.
"Aaahnn... mmh... aduh", "Sluurp... eh, Gina sudah bangun?" Gina kali itu baru bangun tidur, tapi ia sudah melihat seorang pria sedang asyik memegang buah dada montok milik cewek 17 tahun itu, juga terlihat sibuk menghisap air susu dari puting Gina yang kenyal. "Aaahn... iya... mmh... pak Dasri, uuh...". "sluurp... tadi pas mampir, kok buah dadanya basah, eh keluar susunya, jadi saya bantu... slruup... biar gak luber", "aahn...ooh...annh" Gina mau mau saja, ia belum sadar betul, tapi buah dada montoknya sudah diremas terus, juga kedua putingnya bergantian dihisap pak Dasri itu. Tak lama pria itu malah tampak makin asyik, ia kini ada diatas tubuh Gina, sambil minum susu ia asyik menggesek penisnya diselangkangan Gina. "aaahn... pak... itu...uhh", "slruup..mmm...enak kan...slruup" ternyata Gina baru sadar pak Dasri itu sudah melepas celana sedari tadi, dan penis tegak milik Pria itu mulai masuk kedalam rok milik Gina. "nnh... Aaah! ouh" Gina kini merasakan penis tegak mengisi vaginanya lagi, "oooh... mantap...mmh" Pak Dasri tetangganya Gina itu malah makin asyik saja, kini ia menggenjot putri tidur itu sambil menikmati susu segar. Tubuh Gina terus bergoyang, setiap hentakan penis pak Dasri membuat buah dada milik cewek 17 tahun itu ikut bergoyang, air susu menetes kemana mana, apalagi pak Dasri juga sesekali memencet puting Gina yang mengeras itu. "aah... pak...nnngh...uuuh", "hehe, bentar ya Gina, kamu biar cepet sadar, kan baru bangun tidur...oooh" Sungguh pak Dasri terlihat gembira, masih pagi juga ia sudah meniduri tetangganya yang montok nan memuaskan itu.
beberapa menit kemudian, Croot croot croot, "oooh... uuh.. lega deh..." Pak Dasri mengisi vagina cewek 17 tahun itu. "nnggh...uuh...mmmmgh" Tubuh Gina masih bereaksi karena ulah pak Dasri, namun pria itu malah kini sudah turun dari ranjang, memakai pakaian, lalu meninggalkan Gina. Gina baru bisa bangkit dari kasur beberapa saat kemudian, cewek itu lalu pegi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Baru beberapa menit ia mengguyur tubuhnya, terdengar suara bel berbunyi. Gina memilih melanjutkan mandinya. "Halo... ada orang ndak?", "oh, Pak Hardi, saya lagi mandi pak" ternyata ada lagi tetangganya Gina yang datang, ini malah nyelonong masuk saja kerumah itu. "waduh, s... saya mau numpang kekamar mandi...", "tapi saya masih mandi pak..." Suara Gina membuat Pria itu mulai berfikir yang aneh aneh, "sebentar saja kok Gina, kamu buka deh, nanti selesai aku langsung keluar", "ooh, iya udah pak" Gina malah membuka pintu, Pak hardi sempat terkejut melihat tubuh montok Gina yang basah itu, tak ditutupi apapun. "waw... eh bentar ya gina..." Pak Hardi masuk, lalu tanpa ragu melepas celananya, lalu kencing diarah sebaliknya Gina. Setelah itu pak Hardi malah sibuk memperhatikan Gina yang mengguyur tubuhnya. "udah kok Gina, hehe", "iya pak, aduh...mmh", "loh kenapa Gina?" Pak Hardi melihat Gina merasa nyeri dibagian vaginanya. "mmh, anu pak... ini", "mm... itu kenapa punya kamu, loh kok keluar itu... wah" cairan putih masih menetes keluar, sisa dari kerja keras pak Dasri tadi. "itu tadi...", "Biar saya bantu Gina... saya pijit biar gak... sakit...", "bisa ya pak?", "loh iya, sini deh" Gina malah mendekati pak Hardi, pria itu jadi semangat, penisnya yang hanya kencing tadi kini malah berdiri tegak. "ini....aaah...aah...mmh" Tiba tiba Pak Hardi memasukan jarinya kelubang itu, lalu diobok obok, seperti mencari sesuatu yang tak ada. "bentar ya Gina, mmh", "aaah...mmmh...aduh...nnnh" Gina mulai lemas, cewek 17 tahun itu kini memilih duduk bersandar ditembok, tapi tangan pak Hardi masih mengorek orek isi memek cewek cantik itu. Gesekan jari jari pak Hardi malah makin membuat Gina mengerang terus, dan tak lama Pria itu juga meremas buah dada Gina. "aah...aah...mmmgh..", "hehe, bentar Gina, cepet kok ini..." Pak hardi memilih melepas semua pakaiannya. Kemudian pria itu melihat Gina hanya duduk sambil menggigit bibir bawahnya, tentu Pak Hardi makin semangat beraksi. Pria itu melesat mendekati Gina, lalu diangkatnya tubuh cewek itu, "mmh... pak Hardi... ini....Aaaahn!" Pak Hardi tiba tiba mengecup puting Gina, lalu menghisapnya keras keras, lagi lagi Gina harus menyusui dipagi hari. "Sluuurp...aah... masih banyak ya... slruup" Pak Hardi mulai menyusu, namun ia juga menyiapkan rudalnya. "aah...pak... oooh!" Kini Pria itu juga mengisi lagi vagina cewek 17 tahun itu dengan penis tegak. Bukannya dibantu, malah kembali Gina diperkosa. "slruup...oooh... dobel dobel ini... tadi belum tuntas pasti, haha... slruuup" Pak Hardi mulai beraksi, kini Gina bersender ditembok, saat vaginanya disodok penis orang dewasa lagi, dan buah dadanya tak berhenti dihisap isinya. "aahn...mmmh...ooh...uuh...nnngh", "sluuurp...slruup...mmmh...oooh" Air dari bak meluber karena kerannya tak dimatikan, tapi pak Hardi lebih tertarik untuk menghisap air susu Gina yang luber karena buah dada montok milik cewek 17 tahun itu diremas terus dan putingnya tak berhenti dihisap. "Aahn...pak Hardi...ouuh" Gina menit demi menit lagi lagi disetubuhi pria, dan air kamar mandi terus mengalir, suara aksi pak Hardi bercampur gemericik air dikamar mandi itu. "mmh...oooh...nnh" Crooot croot croot, Pak hardi klimaks dilubang kewanitaan Gina. "aah...oooh" Tak seperti pak Dasri tadi, pak Hardi memilih membersihkan tubuhnya dan juga tubuh Gina, ia juga membersihkan vagina banjir itu. Setelah itu Pak Hardi menyelesaikan Mandinya. "Makasih Gina...", "i...iya pak" Pak Hardi pergi disaat Gina baru selesai mandi. Gina memilih untuk segera berpakaian, ia tau pasti ayahnya sudah pergi dari pagi, sehingga pagi itu sampai dua orang mampir kerumahnya.
Siangnya, Gina sedang duduk santai, lalu ayahnya datang, "Gina...", "iya yah...", "sudah makan?", "sudah yah", "ya udah, ayah mau keluar lagi, udah minum obatnya?", "sudah yah", "sip, jaga rumah ya, kalau ada yang nyari ayah, suruh tunggu aja", "oh, iya yah" Baru saja datang, ayahnya sudah pergi lagi. Gina kembali sendiri, ia menonton televisi seperti biasa. Beberapa jam berlalu, hari belum sore, tapi Gina yang duduk bersantai itu kembali mendengar bel. "iya? oh pak Dasri dan pak Hardi" Dua penikmat tubuhnya tadi tiba, Gina tapi menyambutnya dengan senyuman. "halo Gina, Ayahmu ada?", "masih belum balik itu pak", "ooh, iya udah", "tapi tadi kata ayah disuruh nunggu aja", "oh gitu? bagus kalau begitu, haha", "iya betul, Gak papa kan kita masuk?" Dua Pria itu sudah bertampang mesum melihati buah dada Gina yang terpampang ketat ditanktop putih itu, "boleh pak, silahkan" Gina kini masuk bersama dua pria itu. Gina kembali duduk menonton televisi, dan dua pria itu duduk mengerubungi Gina, mereka seperti siap berbagi kenikmatan. "Nonton apa Gina?", "itu pak nonton Kartun", "ooh, bagus ya", "iya pak" Gina fokus nonton tivi, dua pria itu fokus melirik isi tanktop Gina. Beberapa menit kemudian, Gina tampak menguap, sepertinya cewek itu sudah mengantuk lagi. "loh, Gina sudah ngantuk?", "mmh... iya kayaknya pak", "wah, jam segini kok ngantuk", "nggak tau pak", "mungkin kalau diterusin liat tivi, nanti ngantuknya hilang", "gitu ya pak?", "iya, santai aja" Gina masih melanjutkan nonton tv, namun malah cewek itu tiba tiba sudah tertidur sambil duduk diantara dua pria mesum itu, baru beberapa menit tertidur, pak Dasri dan pak Hardi mulai tersenyum lebar. Pak hardi mematikan tivi, pak Dasri mengunci pintu, lalu tanpa Ragu kemudian mereka mengangkat Gina kekamarnya. Setelah itu Mereka menjulurkan lidahnya serasa haus berat. Tanpa ragu GIna yang tertidur itu dilucuti pakaiannya, dan kini telanjang bulat lagi. Tanpa pikir panjang langsung mereka menangkap masing masing satu buah dada Gina, lalu mereka hisap dengan asyik puting kenyal milik cewek 17 tahun itu. "slruup...mm...langsung keluar...sluurp...asyik", "iya Har, mantap emang....slruuup...sluuurp...aah" Mereka berdua kini lomba sedot susu dari buah dada Gina yang besar nan berisi itu. Buah dada yang terus diremas dan puting yang terus dihisap itu, menunjukan bagaimana ambisi dua pria itu untuk menikmati hari yang mulai sore. "slruup...aah... mantap deh, aduh aku udah pengen nih", "wah, ya udah deh yuk" dua pria itu berhenti, lalu melepas pakaiannya, dan menyiapkan penis tegak mereka masing masing. Pak Dasri langsung menyiapkan penisnya, dimasukan paksa kemulut Gina yang tidur itu, sedang pak Hardi mulai memasukan penisnya kevagina cewek 17 tahun itu, digoyang nya dengan asyik untuk menambah kesan nikmat. Setelah saling memberi kode, lalu mulailah dua pria itu kembali menikmati tubuh Gina. pak Dasri sudah mulai menggerakan penisnya dimulut Gina, dan pak Hardi menyodok memek Gina yang nikmat itu. Suara televisi biasanya membuat rumah itu ramai, tapi kini rumah itu ramai karena suara sodokan penis dua pria itu ketubuh Gina. "mmgh....oogh...aahgh...hakk...ooh" Gina tiba tiba bangun, dan menyadari mulutnya diisi penis, dan juga vaginanya terisi lagi. "Eh, sudah bangun Gina?", "oogh...mmh...mmmh...", "hehe, iya, emang seru kalau begini gina, biar gak ngantuk ya...", "mmmgh...mmgh...", "sambil nunggu ayahmu, main sama kita ya...", "mmmgh...ooogh...aaahhhg..." Gina hanya bisa mengerang dengan suara aneh karena mulutnya terisi penis. Beberapa menit kemudian, pria pria yang menikmati tubuh Gina yang menggairahkan itu ingin ganti posisi. Penis tegak mereka dicabut dari lubang kenikmatan, lalu Gina diberi jeda sejenak, tapi langsung cewek cantik itu diangkat oleh pak Dasri, jadi kini pak Dasri ada dikasur, tiduran dengan Gina diatasnya. "Pak Dasri...anu....Aaahn!....mmmh" Gina baru bisa berbicara sedikit, sudah kembali merasa ada yang masuk kevaginanya, ternyata penis tegak pak Dasri. "ooh, lanjut main yuk...uuh" Kini pak Dasri yang menikmati vagina cewek 17 tahun itu. "hehe, aku ikut ya...hehe" Pak Hardi tampak meremas pantat Gina yang montok itu, lalu berusaha melonggarkan lubang diantaranya. "aaahn...pak....ooh....Aaahhn!", "uuuh... sempit ya, ooh" pak Hardi ternyata kini menusuk lubang pantat milik Gina. Jadi kini dua penis tegak menjamah dan menusuk lubang lubang bagian bawah milik cewek 17 tahun itu. "aahn...aah...aah...aduh...oooh", "asik deh.... aku bisa minum susu juga... sluurp...uuh" Pak Dasri tampak begitu senang, sembari menusuk memek Gina itu, ia juga bisa menghisap puting keras milik Gina dan menikmati air susu segar juga. "haha, sini gua bantu Das..." Pak Hardi sembari menusuk lubang pantat milik Gina, ia memegang buah dada milik Gina dari belakang. "wah, sip Har, asik neh...mm....slruup..mmm...ooh" Kini Gina hanya bisa mendesah terus, sembari merasakan sensasi luar biasa, saat dua lubang dibagian bawah tubuhnya disodok penis tegak, dan buah dadanya yang montok itu diremas dan dihisap juga, Kini gina yang ada diantara tubuh pak Dasri dan pak Hardi itu mau tak mau ikut menikmati adegan seks yang seru itu. "aahn...ooouh...mmh...auh....itu...nnnngh....ah...ah..." Gina mengerang makin menggairahkan, apalagi penis penis yang menusuk lubang kenikmatan itu bergerak makin cepat. Menit demi menit, Gina tak dibiarkan saja, pak Dasri dan pak hardi begitu asyik menyetubuhi cewek 17 tahun itu. "oooh, asyik deh, sampai puas...uuh", "iya Har, gila...oooh" Crooot crooot, Pak Dasri muncrat duluan, "hnnnngh...aah...", "wah, jadi ikutan deh...uuh" Crooot croot, Pak Hardi ikut klimaks. Kini lubang pantat dan lubang vagina itu sudah banjir sperma, apalagi saat penis penis yang mengisinya tadi dicabut, terlihat cairan putih muncrat karena bereaksi. "aah...aah...ah...nngh...", "wah wah, liat Har, Gina sampai goyang goyang gitu", "iya Das, kayaknya, mau lagi ya? haha", "aah...mmhh... ooh" Gina masih menggelinjang tubuhnya, namun setelah beberapa saat mulai tenang, pak Dasri dan pak hardi malah kembali menyetubuhi cewek 17 tahun itu. Hari itu pak Dasri dan pak hardi total penuh semangat menikmati hari dengan menyetubuhi Gina, yang memang nikmat untuk disetubuhi, karena begitu memuaskan dan penuh nutrisi.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gina kali itu sudah sibuk mengurus barang barangnya, cewek
17 tahun itu masih belum faham maksud dari perkataan ayahnya, tapi tak lama
ayahnya itu kembali, "Gina, sudah siap?", "bentar yah, aku mau
kemana yah?", "kamu setelah ini tinggal dirumah pamanmu yah, kamu
sekolah lagi" Gina sempat bingung dan juga kaget, memang ia sudah berhenti
sekolah sejak hamil saat kelas 1 sma dulu. "sekolah dimana?",
"di SMA dekat rumahnya paman kamu, udah ayah urus kok". Gina kemudian
sudah selesai mengemasi barang bawaanya, dan tampak seseorang mengendarai
sepeda motor berhenti didepan rumahnya. Gina dan ayahnya segera kedepan, dan
yang datang adalah pamannya. "pagi Gina", "pagi paman",
"nah, itu paman kamu udah tiba, ayo cepet kamu naik", "tapi yah,
terus ayah sendiri disini?", "udah gak usah bingung soal ayah, kamu
kan juga bisa pulang kesini nanti", "iya yah", sebelum naik
motor, Gina sempat mendapat penjelasan dari ayahnya, yaitu hal mengenai obat
yang selalu ayahnya berikan padanya. "oh, aman yah", "sip, udah,
hati hati ya..." Gina sudah berkendara bersama pamannya setelah itu.
"Paman, masih jauh ya?", "ndak kok, Gina
mending mepet aja, peluk paman ya", "oh, iya..." Gina segera
merangkul Erat pamannya, buah dadanya yang besar itu sempat membuat pamannya
itu kaget dan kagum.
Beberapa puluh menit perjalanan, akhirnya Gina sudah tiba
dirumah pamannya. segera ia bersama pamannya mengurus barang bawaan, dan Gina
kini sudah punya kamar sendiri dirumah pamannya itu. "Jadi ini dulu rumah
nenek kamu, sekarang paman yang tinggal disini", "hmm, paman sendiri
ya?", "iya, aduh, baju kamu kok basah gitu Gina?", "hmm?
oh, iya nih, susuku keluar lagi paman, tadi kesenggol terus pas urusin
kamar" iya memang sedari tadi pamannya itu suka menyenggol dan sesekali
meremas buah dada montok milik Gina itu. "gih lepas bajunya" Gina
melepas bajunya itu didepan pamannya, "Aduh, ayah lupa belum beliin aku
beha", "kok bisa sih?", "iya paman, soalnya buah dadaku
terlalu besar, gak ada yang cukup bhnya sekarang" Memang pamannya itu sedari
tadi melongo, karena cewek 17 tahun itu buah dadanya sudah seperti milik
bintang bokep saja. Puting yang meneteskan air susu itu membuat pamannya Gina
ngilu. "Aduh, netes itu gina", "aduh, mmh, bentar paman"
Gina masih sibuk menaruh bajunya, namun pamannya sudah ada ide. "sini biar
paman sedot aja", "ooh, iya, biasanya ayah juga gitu kok" Gina
kini duduk, sembari buah dada montoknya mulai digrayangi pamannya,
"mm....mm...slruuup... slruup...slruup... aah...slruup" Pamannya
sudah mulai menikmati anugrah milik Miranda, pamannya itu tau, puting kenyal
yang dihisapnya mengeluarkan air susu segar. beberapa menit saja, pamannya
ternyata ingin lebih, "Gina...mm...slruup... kekamar aja yah, kamu sambil
istirahat aja", "ooh, iya deh paman, aku juga ngantug ini..."
Gina pergi kekamarnya, disusul pamannya. Cewek 17 tahun itu sudah tiduran,
sembari buah dadanya terbebas dan tampak begitu ranum menggiurkan. pamannya itu
melesat cepat dan langsung meremas remas buah dada besar milik gina.
"Aahn... paman, itu jadi muncrat kemana mana susuku....", "ooh,
iya sih, mmm.... sluuurp... mm..slruup" Gina berusaha istirahat, sembari
puting susunya ditarik dan dihisap oleh pamannya, buah dada montoknya diremas
terus, isinya dipompa keluar mengisi mulut pamannya itu.
"slruup...mm...slruup..." Gina lama lama tertidur, karena lamanya
pamannya itu beraksi.
sadar Gina sudah tidur, pamannya itu makin Gila, pria itu
melahap dua puting Gina sekaligus, lalu dihisap bersamaan, air susu mengalir
deras, pria itu seperti tak minum susu bertahun tahun, buah dada besar dan
montok itu diremas dan dipompa terus isinya. Beberapa menit berlalu, pamannya
itu sudah ingin memuaskan penisnya. Pria itu melepas celananya, penis tegak
miliknya didaratkan diantara dua buah dada montok milik Gina, penis itu
tenggelam dalam gunung kenyal itu. Buah dada besar itu digencet ketengah, Gina
tak sadar kini pamannya sudah menggesek gesek penis tegak dibelahan dadanya.
Pria yang sudah sedari tadi merasa senang itu sudah menggerakan pinggulnya,
penisnya maju mundur menggesek buah dada montok nan kenyal milik Gina itu.
beberapa menit terus beraksi, Pria itu sudah klimaks juga, Croot croot croot,
Spermanya menyembur kewajah Gina yang tidur itu. Pamannya Gina itu memilih
membersihkan wajah Gina, lalu meninggalkan cewek 17 tahun itu istirahat, pria
itu sudah puas menikmati buah dada montok milik Gina itu.
Ketika Gina bangun, cewek itu melihat pamannya sudah tak ada
dikamar, ia pergi keluar kamar, dan melihat tak ada orang, ia memilih untuk
mandi saja. Tiba tiba sudah ada bel berbunyi, Gina belum sempat memakai baju,
ia membuka pintu rumah itu. "Sore...wah!" Seorang bocah tampak kaget
melihat buah dada besar milik Gina. "Sore juga dek, ada apa ya?",
"m...mbak ini siapa? kok gak pake baju?", "aku Gina, aku tinggal
disini sekarang, bersama pamanku", "ooh, gitu, ini mbak tadi ayahku
pinjem palu", "oh, iya iya..." Bocah itu tampak tergiur melihat
buah dada menjuntai milik Gina itu. "B...boleh masuk mbak?",
"oh, masuk aja" Gina kini dirumah itu bersama seorang bocah.
"kenalin mbak, aku herdan", "salam kenal Herdan" Herdan
bersalaman, sembari masih terkesima dengan puting milik Gina itu. "baru
datang ya mbak?", "iya, tadi siang sih", "ooh, pantesan,
baru keliatan, mm... mbak?", "iya?", "aku... boleh peluk
mbak Gina?", "hmm? boleh boleh" Herdan tiba tiba memeluk Gina
dengan Erat, kepala bocah itu mendarat dibuah dada montok milik Gina, dielusnya
dengan kepalanya, Herdan mencium wangi tubuh Gina. "hmm, kok keringetan
mbak?", "iya, baru dateng tadi langsung istirahat, belum mandi",
"ooh, gitu ya, aku juga belum mandi mbak, kita mandi bareng aja",
"oh kamu belum mandi juga? boleh ayo", "hehe, yuk" Gina
dengan polosnya mengajak Herdan mandi bersama. Mereka sudah dalam kamar mandi,
segera telanjang bulat, dan Herdan segera terpukau. Bocah itu melihat Gina
begitu menggoda, tubuh mulus nan indah itu menghipnotisnya, buah dada besar itu
sudah sedari tadi mengganggu pikirannya. "Herdan, kok bengong?",
Herdan lepas dari lamunannya, ia kini mendekati Gina, mereka berdua mulai basah
tubuhnya. "huuh, seger, hmm... aku sabunin mbak Gina ya..." Herdan
dengan nakal menyabuni buah dada montok milik Gina, benda kenyal itu jadi
licin, Herdan jadi asyik sendiri, ketika ia mengelus dan berusaha meremas buah
dada besar itu. "aahn... aduh Herdan, susuku keluar lagi..." melihat
air susu keluar dari puting Gina, Herdan makin senang, tanpa ijin ia langsung
melahap puting kenyal itu dengan mulutnya, dihisap hisap dengan asyik, herdan
menyusu diputing Gina itu. "mmm...slruup...mm...slruup... mbak Gina mandi
terus deh, aku sering kok mandi sambil minum susu gini...slruup",
"aahn...oh, gitu ya, iya deh..." Gina masih terus mandi, sembari buah
dadanya terus disedot keluar air susunya oleh Herdan. Buah dada besar itu makin
kenyal dan asyik diremas ketika basah. Herdan tak berhenti menghisap air susu
dari puting Gina itu. "slruup...mm...slruup..mm...slruup",
"Herdan, itu yang bawah jadi gak bisa aku sabunin, berhenti sebentar
gimana?", "ooh, biar Herdan sabunin deh" herdan sekejap sudah
menyabuni selangkangan Gina itu, padahal Gina ingin mengurus pahanya saja.
"aah...aah...oouh...", "yang ini juga ya mbak?" Herdan
malah sibuk memaksakan sabun yang disodok sodokan kevagina Gina itu.
"aahn.. mmh... udah Herdan, aku mau bilas dulu" Gina membasahi
tubuhnya, Herdan makin sange, bocah itu pindah kebelakang Gina, lalu tiba tiba,
Sleeb, penis bocah milik Herdan mudah saja mengisi vagina cewek 17 tahun yang
kaget itu, "aah! itu ooh!", "biasanya dirumah mandi juga gini
mbak, asyik looh, oooh" Herdan malah jadi asyik sendiri sekarang, ia
menggesekan penisnya yang keluar masuk memek Gina yang longgar itu. Gina
menahan tubuhnya ditembok, sembari terus Herdan dengan nakal menggenjot
vaginanya dari belakang. buah dada montok milik Gina digencet ketembok, air
susu mengalir karena puting susu Gina yang ikut ter gencet. "aah...ooh...
Herdan...uuh", "ooh, asyik kan mbak... uuh" Herdan menit demi
menit asyik menggesek vagina cewek 17 tahun itu, sampai akhirnya ia klimaks,
"ooh, aduh, mmh..." Penis Herdan keluar dari lubang kenikmatan, lalu
Crooot croot croot, Sperma bocah itu menyembur ketembok. Setelah itu Gina dan
Herdan mandi seperti biasa.
"makasih mbak, udah dibolehin mandi bareng",
"iya Herdan, sama sama" Herdan segera pulang, ia sudah puas
menyetubuhi Gina itu. Gina memilih istirahat sambil bersantai, ia sempat
berfikir sekali, baru tiba dirumah pamannya saja sudah lagi lagi tubuhnya
digrayangi laki laki, tapi Gina berfikir itu hal biasa.
Esok harinya Gina pagi hari terbangun, dan merasa ada yang
mendorongnya, "hmm... aahn... paman", "Eh, g... gina udah
bangun?", "iya paman, aduh paman, aahn..." ternyata pamannya
Gina itu sedang asyik menyodokan penisnya mengoyak vagina milik cewek 17 tahun
itu. "anu, biar bangun, paman coba giniin Gina, hehe", "oh, iya,
ini udah bangun kok, aahn..." Croot croot, ternyata pamannya sudah klimaks,
memang ternyata pamannya sudah sedari tadi beraksi, Gina baru sadar ia juga
telah telanjang. Setelah itu pamannya pergi mandi duluan, Gina setelah
istirahat baru pergi mandi. "Ginaa, paman tinggal kesekolah dulu, ngurus
perijinan buat kamu", "oooh, iya paman" Gina masih dikamar mandi
kini ditinggal lagi oleh pamannya. Setelah mandi, Gina memilih sarapan,
kemudian meminum obat yang biasa ia minum, lalu menunggu pamannya kembali.
Beberapa jam berlalu, pamannya sudah kembali. "Gimana paman?",
"sudah, beberapa hari lagi kamu sekolah lagi, tapi dari kelas 10 ya",
"oh, iya paman, makasih" Gina mulai mempersiapkan dirinya untuk
bersekolah.
Saat hari pertama ia sekolah, ia kini sudah dalam kelas, dan
mulai memperkenalkan diri. "Hai, perkenalkan nama saya Gina", "Hai
Gina", "Haiii" Gina melihat teman teman dikelasnya itu ribut
sendiri, mereka heran dengan kehadiran Gina. Gina kemudian duduk dibelakang,
memang hanya tersisa satu tempat duduk. "Hai Gina, kenalin aku
Marvin", "oh, aku Gina, salam kenal", "hehe, kamu cantik
sendiri loh dikelas". Gina kemudian baru menyadari dirinyalah satu satunya
cewek dikelas itu. "w...wah, ternyata aku cewek sendiri", "hehe,
udah gak papa, siap belajar?", "oh, iya iya" Gina kini sudah
mulai mengikuti pelajaran. Gina mulai memahami tentang kelas dan pelajaran yang
ia terima, meski ia memang sadar dirinya cukup lamban dalam memahami hal baru.
Gina juga mulai mengenali teman teman barunya.
"Marvin, disekolah ini ternyata sedikit ya
ceweknya", "iya, mungkin karena disini biaya sekolahnya murah, dan
mungkin kualitasnya diragukan", "gitu ya, hmm" Marvin kini jadi
teman yang hampir selalu ada disisi Gina, cowok itu sebenarnya sedikit bingung
karena Gina yang tampak begitu menggoda. "Gina, kamu umur berapa
sih?", "aku 17 tahun", "hmm, bukan harusnya kamu kelas
11?", "anu, aku habis kena masalah dulu, jadi baru sekolah lagi
ini", "hmm, kenapa emangnya?", Teet, belum selesai bercakap
cakap, bel masuk berbunyi. "udah masuk vin, yuk" Marvin dan Gina
setelah beristirahat itu segera masuk dan mengikuti pelajaran lagi. Beberapa
hari itu Marvin tak melanjutkan percakapan tentang gina itu, ia memilih
menunggu waktu yang tepat. Gina mulai sering bercakap dengan teman baru
lainnya, tapi tampak cowok cowok itu hanya tertarik pada tubuh cewek 17 tahun
itu.
Suatu hari, saat pulang sekolah, Marvin mendapati dirinya
dapat jadwal piket, segera ia membersihkan kelas dengan beberapa temannya.
Setelah selesai, ia baru ingat kalau ia tadi Gina meminjam bukunya. Marvin
mencari Gina disekitar sekolah, karena biasanya cewek itu menunggu dijemput
pamannya. Marvin heran, ia mencari Gina kemana mana tapi tak melihat cewek
montok itu. Terbesit fikiran marvin mungkin gina jalan jalan kebagian lain
sekolah yang jarang dijamah orang. Marvin menuju sudut terluar sekolah, ada sebuah
ruangan yang sudah lama tak dipakai. "Hahaha, liat, udah tidur aja"
Marvin mendengar suara teman sekelasnya, Tino yang terkenal nakal itu.
"iya no, udah yuk, udah kebelet gue" Marvin mendengar suara lain, ia
memilih mendekat keruangan itu, lalu mengintip dari kaca yang cukup tinggi.
Marvin langsung terkejut, ia melihat Gina tertidur ditengah ruangan tak
digunakan itu, dan dikerubungi 10 anak sma disekolah itu, hanya Tino yang
paling dikenali oleh Marvin. "hehe, iya deh yuk, buooh! liat nih"
Tino melucuti baju yang dipakai Gina, dan buah dada montok milik Gina itu hanya
tertutupi BH ketat. Tino juga mencopot bh itu, dan buah dada montok milik Gina
terpampang jelas, begitu bundar besar nan berisi. "haha, wih mulus banget,
hmm", "iya, buset, bisa gede gini ya, kenyal banget" Marvin
terdiam melihat 10 cowok itu bergantian mencicipi mulus dan kenyalnya buah dada
milik Gina. Marvin sempat heran kenapa Gina bisa tertidur, lalu ia melihat
sebotol minuman didekat Gina, mungkin itu yang membuat Gina tertidur. Marvin
sebenarnya ingin masuk, namun ia takut dihajar 10 cowok nakal itu. Marvin
memilih mengeluarkan handphonenya, lalu merekam aksi diruangan itu.
"Njir, keluar susunya nih! hmm....sssp..sluuurp...mm...
enak nih!", "masak sih!, wah! sspp....mm...slruuup....mm" 10
cowok itu memang tampak begitu kaget dan senang, karena Gina ternyata memang
bisa menghasilkan air susu, buah dada montok milik Gina itu kini bergantian
dihisap putingnya, mulut mulut nakal itu menghisap air susu keluar dari buah
dada itu. Marvin tampak lebih tercengang, ia geleng geleng sambil merekam aksi
Tino dan temannya. Gina masih tak terbangun, padahal buah dada montoknya itu
sedang diremas, putingnya juga dihisap bergantian, dan kini tampak Tino juga
melihat isi dalam rok yang dipakai Gina. "kalian minum aja deh, aku urus
ini nih, huhu..." Tino menarik celana dalam milik Gina, lalu terlihat
cowok itu raut wajahnya begitu senang, tiba tiba Tino memasukan jarinya kedalam vagina cewek
yang tertidur itu. "wih, gila no, gimana tuh memek?", "udah longgar
ini, wah, pasti sering dientot nih cewek, udah biasa kalau gitu, aku masuk
duluan ah", "wah, iya deh, kan ente yang punya ide ngentotin
Gina". Marvin terkejut kalau Tino yang memulai skenario itu, dan kini
marvin melihat Tino membuka celananya, dan memasukan penis tegaknya kedalam
lubang kewanitaan milik Gina. "oooh... Enak coeg, asik nih, ooh.."
Tino sudah mulai mengisi dan menikmati vagina cewek 17 tahun itu.
"sluurp...ntar gantian no, aku masih ketagihan susu ini... slruup",
"iya, gampang, haha...mmh", "wah, aku masukin sini aja ah"
Satu cowok lain juga tiba tiba sudah memasukan penisnya kemulut Gina,
"njiir, padahal gue mau masukin tadi, cepet ah, aku udah ngebet",
Marvin bingung dalam diamnya, ia hanya bisa melihat Gina tubuhnya terus
bergoyang. Dua penis tegak menusuk mulut dan vagina cewek itu, buah dada
montoknya juga tak henti diremas, air susu juga terus dipompa keluar oleh cowok
cowok itu. Beberapa menit berlalu Tino tampak sudah puas, "ooh, nih, siapa
mau ngentot memeknya?", "gue gue, haha" Sekarang tampak seorang
cowok lain yang mengisi memek milik Gina. Selanjutnya 10 cowok itu kini
bergantian, dari menikmati air susu milik Gina, meremas gundukan kenyal milik
Gina, juga mengisi mulut dan vagina cewek itu dengan penis penis Remaja.
Handphone milik Marvin tak bisa merekam terlalu lama, Marvin
menghentikan aksinya, ia menyimpan video itu sebelum handphonenya mati,
Setidaknya Marvin sudah merekam 80% aksi dari 10 cowok nakal itu, memang kalau
dimata Marvin, skenario nakal itu sudah hampir selesai. sudah ada sperma sperma
yang menyembur ditubuh Gina. "uuh, puas dah, gila tuh Tino belum selesai
aja" tampak Tino masuk semangat menggenjot memek banjir milik Gina.
"hmm...ooh...mmmh... hnnh" Croot croot, Tino mengisi penuh lubang
kewanitaan milik Gina itu. Gina kini tampak tubuhnya menggelinjang, meski
memang cewek itu belum sadarkan diri. "Udah, yuk cabut" marvin segera
bersembunyi ketika mendengar itu, lalu 10 cowok itu pergi mengendap endap dari
tempat itu. Setelah aman, Marvin segera masuk keruangan itu, dan Marvin kaget,
Gina ternyata sudah bangun. "Gina! Gina gak papa?", "uhuk
uhuk... hmm? loh, dimana ini?", "diruangan deket sekolah, aduh
Gina", "Napa Marvin? wah, udah lengket semua ini, hmmh" Gina
membersihkan sperma sperma yang menempel ditubuhnya, ia juga beridiri lalu
sperma dalam vaginanya terbuang. Marvin sempat menyadari penisnya sendiri juga
berdiri, tapi ia masih sadar diri. "Kamu tadi... habis diajak... main sama
Tino dan teman temannya", "oooh, pantesan, tadi kok rame banget, kamu
gak ikutan vin?", "eng...enggak lah Gina", "oooh, iya udah,
mana pakaianku vin?", "itu itu" Gina segera berakaian lagi,
Marvin merasakan ada perasaan aneh dalam dirinya, karena Gina tampak tenang,
meski cewek itu tau dirinya habis digang bang cowok cowok di SMA itu. "Yuk
pulang vin, jam berapa ini?", "hampir jam 3 sih", "wah,
udah ditunggu pasti" Gina meraih tangan marvin, lalu cewek itu mengajak
Marvin pergi dari tempat itu.
"Vin, aku pulang dulu, daah", "iya
Gina..." Gina sudah pulang dengan pamannya. Marvin masih bingung, ia harus
melakukan apa dengan hasil video rekaman aksi gangbang tadi, karena ia lihat
Gina tampak tak heran sama sekali. Marvin akhirnya memilih menyimpan video itu
dulu, ia ingin bertanya pada Gina lebih dahulu.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"Gina, paman keluar dulu ya", "iya
paman", "kalau mau, kamu silahturahmi ke tetangga aja, biar
kenal", "oh, iya paman" Minggu itu pamannya gina pergi keluar,
dan Gina kini memilih pergi mampir kerumah tetangganya, memang ia belum
berkenalan dengan lingkungan sekitar. Yang Gina tau orang disekitar rumah
pamannya itu ramah ramah, padahal mereka kebanyakan terkesima kemontokan tubuh
Gina. Kali itu Gina ada dirumah tetangganya, segera ia pencet bel. "Iya...
wah... mbak Gina... yeeey" ternyata yang membuka pintu si herdan,
"hey Herdan, keluargamu ada?", " ada ada, Maa... dicariin mbak
Gina..., masuk aja mbak" Gina kemudian diajak masuk oleh Herdan.
"Ma... pa.. ini Mbak Gina, tetangga baru kita", "permisi, salam
kenal saya Gina" Mama dan papanya Herdan menyalami Gina, "Wah, cantik
ya, salam kenal saya ibunya herdan", "k...kalo saya pak Eko, Ayahnya
Herdan" tampak papanya Herdan lebih terkesima dengan benda besar bundar
dalam tanktop yang dipakai Gina. "salam kenal, saya dari beberapa hari
lalu tinggal dikota ini", "hmm, sekolah ya?", "iya, sekolah
bu", "ooh, baru masuk sma?", "iya bu", "tapi,
kamu keliatannya udah dewasa?", "iya, saya ngulang pak, dulu sempat
putus sekolah", "ooh, gitu ya" Mereka mengobrol bersama, tapi
Herdan sibuk memandangi Gina. Bocah itu lalu tiba tiba duduk dipangkuan Gina,
dan bersender dibuah dada montok itu. "Eh, Herdan, kok gitu, izin dulu
sama mbak Gina"," Mbak Gina loh gak marah ma, iya kan mbak?",
"iya bu, gak papa kok" Herdan tersenyum senang, Pak Eko menelan
ludah, ia juga mau bersandar digundukan kenyal itu.
Setelah bercakap cakap beberapa menit, tampak ibunya Herdan
ingat sesuatu, "Eh, mbak Gina saya tinggal dulu ya, mau beli sesuatu, ayo
Herdan", "Aduh ma, aku mau sama mbak Gina", "hee, ayo kok,
Pa jaga rumah ya", "iya iya" Pak Eko tampak Begitu senang ketika
istrinya dan anaknya itu pergi keluar. "kemana itu pak", "beli
barang sehari hari mungkin, mm... Gina, kenapa kok sempat gak sekolah?",
"anu pak, dulu sama sempat hamil, tapi sudah ndak lagi" Mendengar itu
pak Eko makin senang saja, "hmm, sekarang sudah ndak hamil?",
"iya pak, sudah ada obatnya", "masak sih? obatnya efektif
nggak?", "nggak tau sih pak", "kalau gak ada yang...
hamilin kamu ya gak tau kan?", "tapi banyak yang sering mencoba tetap
gak hamil kok pak" Pak Eko menahan tawa senangnya. "Oh, begitu? jadi
aman ya?", "iya pak", "sip sip, eh, mbak Gina, boleh bantu
saya sebentar?", "bantu apa pak?", "ini... ada barang yang
harus dipindah kegudang diatas, Gina bantu bisa?", "boleh pak,
Mari..." Gina kemudian membantu pak Eko memindah barang kedalam gudang
dilantai dua. "ini mbak, taruh sana ya", "iya pak" Pak Eko
memberikan kotak kotak berisi barang itu, sambil ia coba menabrakannnya kebuah
dada besar milik Gina. Beberapa saat kemudian mereka telah selesai memindah
barang, dan kini duduk duduk didalam gudang itu. "Huft, lelah juga ya
Gina", "iya pak, aduh..." Gina melihat kearah tanktopnya, dan
lagi lagi putingnya meneteskan air susu membasahi bajunya itu. "L...loh
itu...", "Maaf pak, susu saya keluar lagi", "d...dilepas
aja bajunya, dijemur saja biar kering", "oh, betul pak eko ya"
Gina melepas tanktopnya, dan bwung, Buah dada besar itu membuat Pak Eko
tersenyum lebar, ketika Gina selesai menjemur tanktopnya, Pak Eko sudah tak
tahan. "maaf ya pak", "loh gak papa, aduh itu masih keluar
susunya, Gina gak pake BH?", "gak ada bh pak, buah dada saya
kebesaran", "ooh, temen...ku ada yang... jual bh, mungkin... aku bisa
bantu pesenin yang gede", "wah, yang bener pak?", "i...iya,
tapi... perlu dicek dulu ukurannya", "oh, boleh pak, gimana
ngeceknya?", "sini Gina" Gina menurut dan mendekat, segera pak
Eko mengelus elus buah dada besar milik Gina itu, dirasakannya begitu lembut,
diremasnya dengan perlahan begitu kenyal, dan puting yang mulai keras itu
dipencet beberapa kali. "Aahhn... gimana pak?", "oh, ssudah, ini
ukurannya 34 D, besar memang", "oh, gitu ya pak", "iya,
hehe....mmm...mmm...slruuup...mmm" tiba tiba pak Eko tanpa ijin langsung
melumat puting Gina, dan menghisap susu keluar mengisi mulut pria itu.
"Aahn... pak Eko...mh", "slruup...mm... bentar ya mbak, saya mau
cek isinya juga...slruup...slruup", "ooh, mmh... iya pak...nngh"
Gina kini hanya menunggu pak Eko yang tampak begitu asyik menghisap kedua
puting Gina itu bergantian, air susu terus dihisap, teguk demi teguk pak Eko
melepas rasa hausnya. "slruup...mm...Gina tiduran aja biar cepat",
"hnnh... iya" Gina tiduran, dan kini Pak Eko makin bersemangat, tanpa
perlu ijin ia juga melepas celananya, dan penisnya yang tegak digesekkan
kedalam rok milik Gina itu. "slruup...slruup... Gina gak pake celana dalam?",
"Aahn... ada sih pak... tapi... ouh... sering basah...",
"ooh...slruup.. kalau gitu, saya cek vaginanya sekalian...ooooh!" Pak
Eko tiba tiba sudah menghentakan penisnya, dan kini ia menikmati rasa hangat
dalam vagina cewek 17 tahun itu. "Aaahnn! oouh...mmgh" Gina kini
hanya tiduran, ia harus menikmati sensasi yang dihasilkan dari aksi bejat pak
Eko. Tubuh montok milik Gina bergoyang terus karena pria yang asyik menyodok
penisnya dilubang kewanitaan Gina itu tak mau berhenti beraksi, buah dada besar
itu bergerak bebas, air susu tumpah kemana mana, namun pak Eko sempat
mengurusnya dan menghisap puting puting Gina yang mengeluarkan air susu itu.
"slruup...mmh...ooh... bentar ya Gina... hhnh" Pak Eko begitu senang,
sudah lama ia tak bersetubuh, dan kini ia bisa bersetubuh dengan nikmat bersama
Gina yang montok dan menggairahkan itu. "Aahn... pak...ouh..." Gina
terus mengerang, suaranya yang nikmat itu membuat pak Eko makin hebat beraksi,
menit demi menit Gudang itu ramai oleh suara tabrakan tubuh pak Eko dan Gina,
serta gudang itu basah oleh keringat, cairan dari hasil seks itu, dan susu
milik Gina yang tumpah. "Pak Eko....Aahnn!" Croot croot croot, pak
Eko ternyata klimaks, dan mengisi penuh lubang kewanitaan milik Gina dengan
sperma hangat. "nngh...oooh... huuh... mantep" Pak Eko mencabut
penisnya dari vagina banjir itu, lalu melihat spermanya sendiri mengalir dari
dalam vagina cewek 17 tahun didepannya. Beberapa saat kemudian, setelah
istirahat, Pak eko dan Gina mulai berpakaian lagi, tanktop cewek itu juga sudah
kering. "pak, saya balik dulu ya", "iya, tunggu ya, nanti saya
bawa kerumah kamu deh bh dan cdnya", "iya pak, terima kasih"
Gina kemudian berjalan pergi meninggalkan rumah pak Eko.
Malam harinya, Gina
sedang duduk dan ngobrol bersama pamannya itu. "gimana tadi udah
kesebelah?", "udah pak, baik juga ya keluarganya Herdan itu",
"iya memang sering bantuin saya juga kok, mm... Gina, obat kamu masih
banyak?", "iya paman, kenapa?", "gak papa kok, takut kehabisan,
bisa bahaya", "ooh, iya iya", "mmm, Gina, nanti... saya
tidur kamar kamu ya", "mm, ada apa emangnya paman?",
"dikamarku... banyak nyamuknya, belum beli obat nyamuk", "oh,
iya deh paman" dan beberapa jam mereka kemudian sudah pergi kekamar, dan
bersiap tidur. Gina sudah mencoba tidur dengan tenang, sedang pamannya, mencari
posisi yang enak. "Gina?", "iya paman?", "boleh
ndak... paman peluk Gina?", "boleh kok, kan paman keluarganya
Gina", "hehe, iya..." pria itu memeluk Gina, ia merasakan buah dada
kenyal milik Gina itu lagi. "Gina, mm... kalau... kamu sering paman peluk
gini kamu gak risih kan?", "gak kok paman, gak papa, gina malah
seneng, paman kan jadi seneng juga", "ooh, hehe, besok gina masuk
sekolah pagi loh... ayo cepet tidur", "iya paman", "Gina, paman
cium gina boleh?", "hmm? boleh kok paman", "cup... hehe,
selamat tidur Gina...", "iya paman" pria itu melihat Gina mulai
tidur, tapi ia tidak bisa, karena penisnya sudah tegak sedari tadi. Setelah
Gina tertidur, paman cewek 17 tahun itu mulai tak tahan. Ia buka baju tidur milik Gina, buah dada besar itu segera
dijamahnya lagi. Diremasnya dengan enak, begitu asyik dijamah dan pria itu tak
pernah bosan. puting indah milik Gina itu dijilati juga oleh pria itu, dan tak
lama juga mulai dihisap perlahan." mm...mm... slruup...slruup" malam
malam pria itu menghisap air susu dari puting Gina lagi. ia sungguh senang,
bisa serumah dengan cewek senikmat Gina. Pria itu minum susu tanpa gangguan,
dan tentu penuh kenikmatan. Namun ia tak bisa melanjutkan aksinya, karena ia
ternyata ikut tertidur juga bersama Gina.
Paginya, Pamannya Gina bangun duluan, dan ia sadar ia belum
selesai minum susu malam tadi. Kembali pria itu meremas buah dada Gina, dan
juga menghisap puting cewek 17 tahun itu, namun lebih bersemangat dari pada
malam kemarin, karena susu segar bagus untuk sarapan. Pria itu ada tepat diatas
Gina, dan kini ia mulai melucuti pakaian Gina. Tak lama ia sudah melihat lubang
kewanitaan Gina itu, dan tanpa ijin ia tancap penisnya yang tegak, memang penis
para pria biasanya dipagi hari sudah tegak sendiri bahkan sebelum bangun. Kini
Pamannya Gina mulai mengisi vagina sepupunya itu, dan mulai digerakan, sleeb
sleeb, begitu nikmat, pria itu bisa selalu sarapan dengan menyetubuhi Gina.
"hnnh... paman...ouh...nngh... itu", "pagi Gina, biasa ini...
biar kamu bangun...", "oh, iya ini sudah bangun paman",
"bentar ya, tinggal dikit, huuhnh" Pamannya Gina mempercepat
genjotannya, "aah...aah...mmh...ouh" Gina pagi pagi sudah mendesah
lagi, dan tak lama, Croot croot croot, vagina cewek 17 tahun itu banjir sperma
lagi. "ooh, mmh.. udah Gina, kamu boleh mandi dulu deh", "hmmh,
iya paman" Gina setelah mengumpulkan tenaganya lagi segera ia mandi. Pria
yang lega sudah klimaks pagi hari itu istirahat sejenak, dan pergi mandi
setelah Gina selesai. Setelah itu, mereka berpakaian, Gina kemudian diantar
sekolah.
Disekolah itu, Gina sudah ditunggu oleh Marvin.
"Ginaa", "Pagi marvin", "yuk kekelas" Marvin dan
Gina segera masuk kekelas. Mereka kemudian sudah mengikuti pembelajaran dikelas
bersama. Saat istirahat, Marvin mengajak Gina mengobrol disudut sekolah yang
cukup sepi. "sst, Gina", "iya vin?", "mm... kamu dulu
ingat?", "ingat apa?", "itu... yang kamu bangun diruangan
gak dipakai itu", "oooh, itu, kenapa itu ya?", "aduh, kamu
itu digangbang sama preman preman sekolah itu", "masak vin?",
"iya", "ooh, iya udah vin", "loh, kamu gak
papa?", "gak papa vin, ini masih sehat aja", "iya sih, apa
gak sakit sih Gin?", "udah biasa sih vin, gak tau juga",
"hah? waduh... aku tanya deh, kamu pindah sekolah sini kenapa?",
"dulu aku sempat hamil vin, jadi berhenti sekolah, tapi sekarang sekolah
lagi", "ooh pantes" Marvin sadar dan ia lega, ternyata Gina
sudah pengalaman. "kenapa vin?", "enggak, iya udah deh, huuh
kamu ini", "kenapa sih vin?", "gak papa, yuk balik
kekelas" Gina dan marvin kembali kekelas, dan tak lama bel masuk berbunyi,
mereka belajar kembali.
"Ini gimana sih vin?", "mudah itu, Gini
caranya..." Gina duduk bersama Marvin,dan mereka mengerjakan tugas
bersama. sedang membantu Gina, marvin tak sengaja menyenggol buah dada besar
milik Gina itu, ia merasa memang benda itu sangat kenyal, "eh, maaf
Gina". "maaf kenapa", "eh, ndak kok, ini udah",
"ooh, jadi gitu ya vin", "iya, gampang kan" Marvin
tersenyum senang, ia duduk bersama cewek seperti Gina yang lugu namun tetap
menawan. Marvin juga sadar teman temannya dikelas sering melirik Gina. Setelah
pelajaran semuanya usai, Gina berjalan kegerbang sekolah bersama Marvin.
"Cepet pulang Gina", "iya bentar kan nunggu jemputan",
"aduuh, keburu ada yang nongol lagi", "siapa emang?",
"ah udah... eh itu paman kamu", "eh, iya itu"," sip,
eh Gina, mm... anu", "apa vin?", "nanti... aku kerumahmu
boleh?", "boleh, mau ngerjain pr kah?", "iya betul",
"oh, oke, dah..." Gina menemui pamannya, lalu segera pulang
bersepadah motor. Marvin kemudian baru melihat anak anak nakal yang dulu pernah
menyetubuhi Gina datang, dan mereka terlihat kesal Gina sudah pulang. Marvin
tersenyum, dan ia juga pulang, lalu bersiap nanti sore untuk kerumah Gina.
Tak lama, Sore harinya Marvin tiba dirumah Gina.
"Permisi...", "iya... ooh Marvin, hai" Marvin takjub
melihat Gina hanya memakai tanktop dan rok mini saja, karena ia biasa melihat
Gina memakai seragam saja. "G...Gina... wow", "kenapa
vin?", "gak papa, boleh masuk?" "silahkan" Marvin
masuk dan duduk didepan. Gina tampak masuk kedalam dulu, dan kemudian keluar
bersama pamannya. "... iya gina, kerumah kamu bentar, nanti pulang malem
kayaknya ya...", "oh, iya deh paman, aku ditemenin Marvin kok",
"hmm? oh ada temen kamu, bagus kalau gitu... cup... jaga rumah ya",
"iya paman..." Gina kini hanya bersama Marvin dirumah itu.
"Gina, tadi siapa?", "itu pamanku", "ooh, kamu tinggal
sama pamanmu aja?", "iya, ayahku dikampungku sana", "ooh,
yuk Gina ngerjain", "bentar ya vin" Gina mengambil buku dikamar,
dan kemudian ia bersama marvin mengerjakan tugas di ruang tengah. Marvin memang
mengerjakan tugas, tapi ia tak bisa fokus, ia melihat Gina itu tiduran sambil
mengerjakan tugas, anak SMA itu bisa melihat buah dada besar milik Gina begitu
menggoda dari sela tanktop itu. "Marvin, yang ini Gimana?", "eh,
i...iya, mana mana", "ini nih, kamu udah ya?" Marvin makin
bingung, ia kaget ketika Gina mendekat, buah dada besar milik cewek itu
mendarat di Marvin yang duduk itu. "anu... aku udah sih itu, sini aku
bantu" Marvin berusaha fokus belajar bersama Gina. Mereka belajar beberapa
puluh menit, dan tak lama sudah selesai. "Sudah ini vin",
"iya", "makasih ya vin, kamu emang pinter ya", "ah,
biasa aja", "hehe, aduh...uuh" Marvin harus terperanga, melihat
Gina bingung karena tanktopnya basah, tepat dibagian tengah yang membentuk
lingkaran kecil. Marvin tau pasti itu dari buah dada Gina. "napa
gina?", "anu vin, susuku keluar lagi" mendengar kata susu Marvin
teringat kejadian saat Gina digangbang dulu, dan kini ia dalam kondisi berdua dengan
cewek itu. "W..wah, terus... gimana gina? loh, eh gina..." Gina malah
melepas tanktopnya itu, lalu dibawa pergi untuk dijemur. setelah kembali, Gina
melihat Marvin melamun, tentu anak itu tertegun melihat buah dada besar itu
bergoyang saat Gina berjalan. "Marvin? oi?", "eh, Gina, aduh,
kamu pakai baju lagi aja", "itu basah vin, aku gak ada bh",
"kok bisa sih?", "iya, buah dadaku kebesaran, aduh, kok keluar
lagi ini" air susu menetes dari puting Gina, marvin makin kalut, ia tau
penisnya sendiri juga meronta. "aduh, urus itu... puting kamu
gina...", "vin, bantuin dong..." Marvin bergetar hatinya, apa
maunya si Gina itu. "bantu... apa gina?", "biasanya sih pamanku
langsung minum susuku kalau pas keluar gini, katanya biar cepat berhenti
keluar, tolong kamu isep putingku ya..." Blaar, Marvin pecah fikirannya,
sudah ia tak tau apa yang akan terjadi. "Y...yang bener gina?",
"iya, aduh, apa kamu ndak mau? aku panggil herdan deh", "eh
jangan jangan, eh, anu... iya deh boleh", "tolong ya vin" Gina
membusungkan dadanya didepan Marvin, cowok seperti marvin biasanya tegar,
melihat buah dada siap santap ia kalah seketika. Langsung Marvin memegang buah
dada besar milik Gina, dielusnya perlahan, begitu mulus, "kamu... mulus
banget ya gina", "masak sih vin?", "iya...cup...mm...mm...slruup...wah...slruup..mm"
Ketika Marvin melahap puting Gina, dihisapnya, dan air susu yang mengisi
mulutnya membuat marvin takjub, ia kini ingin terus meminum air susu milik Gina
itu. Gina memilih tiduran dikarpet, sembari Marvin terus menyusu tanpa mau berhenti.
"mmh...nngh", "slruup..mm...slruup... gak sakit kan gina",
"gak kok, terusin vin", "slruup...mm...aah... slruup"
Marvin bergantian menghisap puting Gina yang mengeras itu, sensasi nikmat
menghisap puting cewek seperti Gina membuat Marvin ketagihan. marvin baru sadar
penis dalam celananya meronta terus dan mulai mengeluarkan cairan bening.
"sluuurp...mmh... aduh... maaf gina", "kenapa vin?",
"ndak itu, punyaku", "kenapa?" Gina sudah terbiasa saat
benda tumpul yang keras menggesek selangkangannya. Marvin tampak melihat gina
tenang saja, Marvin jadi ikut kalab, karena ia juga ingat aksi anak anak nakal
dulu memperkosa Gina. Marvin melepas celananya, karena penisnya yang tegak
sudah tak kompromi. "aduh, mmh", "kenapa itu vin?",
"anu... ini.. uuh..." croot croot, Marvin malah menyemburkan
spermanya, membasahi karpet. Marvin bingung melihat spermanya tercecer,
"aduh, gimana ini?", "bentar vin, aku bersihin deh" Gina
mengambil lap dan mengelap sperma marvin dikarpet itu. Marvin malah harus mendapati
penisnya tegak lagi, ia melihat memek Gina sudah basah, cewek itu tak memakai
celana dalam dan roknya tak mampu menutupi, marvin bisa melihat jelas dari
belakang. "G...Gina", "iya vin?", "punya kamu... basah
juga yang bawah", "hmmh, oh iya, aduh..." Gina melepas roknya
juga, cewek itu telanjang bulat, Marvin tak bisa berhenti terpukau dengan ulah
Gina, ia memilih telanjang juga saja. Gina kembali mengelap karpet, Marvin
sibuk melihat bentuk vagina cewek 17 tahun didepannya itu. "Gina... yang
bawah basah gini... sama paman kamu di... isep juga ndak?", "gak
pernah sih kalau pamanku", "ya udah kalau gitu... aku coba ya
gina...mm...sssp...mm", "Aaahn! Marvin, ouh" Gina jadi terhenti
saat sibuk mengelap karpet, karena tiba tiba Marvin menghisap vagina cewek itu.
Marvin takjub, ia baru pertama mempraktekan adegan heboh itu, ternyata begitu
menggairakan."mmlhm...sssp...mmmh", "ah...ah...
marvin..uuh" Marvin makin berani, ia menjulurkan lidahnya, yang kini
mengorek isi vagina cewek 17 tahun itu. Tak perlu lama, Gina merasa kuawalahan,
"Marvin, aduh..nngh" seketika Marvin merasa cairan deras mengalir
dari lubang kewanitaan itu, dan tanpa ragu ia habiskan cairan itu. Setelah itu
Marvin menyeka wajahnya yang basah dan berlendir. "mmh... Gina...
wow", "ah...ah...mmmgh... uuh" Gina masih tergeletak dan
mendesah, saat Marvin sudah siap beraksi. Marvin sudah hilang kendali, ia kini
naik keatas tubuh Gina yang montok itu. "Gina, maap ya...",
"marvin...nnnngh....aahn...ouh" Marvin ternyata menancapkan rudalnya
dilubang banjir tadi itu, penis tegak itu tenggelam, dalam lubang hangat dan
basah. "oooh... ternyata... emang enak... pantesan...ouh",
"Marvin,ouh...mmh" Gina reflek menarik Marvin, dan kini ia memeluknya
dengan Erat. Marvin terpesona dengan Gina, ia memilih menciumi cewek itu.
"cup..mm...ahm..cup... Gina...",
"cup...aahn..mmh...marvin...ouh...mm...cup" Mereka asyik bercumbu,
dan tetap Marvin juga mempenetrasi memek Gina yang basah.
"ouh...ahn...marvin...aahn...ooh" Gina tampak merasakan hal berbeda,
ia merasa sepertinya bersetubuh dengan Marvin begitu nikmat, mungkin karena
umur mereka hampir sama. Gina juga saling pandang dengan Marvin, mereka makin
tertarik satu sama lain. Marvin kembali mencumbu gina, juga menggerakan
penisnya yang tegak maju mundur menusuk vagina temannnya itu. "Gina, kamu...ouh...
cantik dan... mmh... sexy...ouh... wow...mmh",
"Marvin...ouh...nngh... aaahn..." Marvin dan Gina ngeseks atas
karpet, tanpa ada gangguan, dengan sensasi yang lebih nikmat. Menit demi menit
Marvin beraksi, membuat Gina mendesah dan terpesona. "Gina...ouh...mmh...
aargh" Croot croot croot, Semburan hangat mengisi lubang kewanitaan Gina.
Marvin begitu lega, ia cabut penisnya, lalu ia peluk Gina dengan Erat.
"Maaf Gina... aku...", "gak papa vin, kamu... luar biasa... aku
jadi...", "kamu hebat gina..." Mereka menyelesaikan adegan seks
dengan emosional. Entah Gina dan marvin tampaknya mulai mendapati rasa cinta
dalam diri mereka.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"paman", "iya gina?", "itu rumah
dikontrakan ya?", "iya,kemarin baru ada yang ngisi", "ooh,
makanya kok rame, biasanya sepi", "iya, besok kamu libur
sekolah?", "iya paman", "hehe, mm sini sini",
"iya paman?" malam itu gina sedang bersantai dikamar bersama
pamannya, "buka baju kamu, paman mau kasih tau sesuatu", "hmm,
kasih tau apa paman?", "hehe... bentar ya..." gina sudah membuka
bajunya, cewek itu memang tak memakai bh. pamannya lalu mengambil sebuah benda,
lalu ditempelkan diputing gina. "hmm, buat apa kok puting gina ditutup
plester gitu paman?", "kan kamu sendiri yang bilang, kalau puting
kamu sering ngeluarin susu sendiri", "oh, iya emang paman, tadi
disekolah juga gitu, untung ada yang bantuin", "si marvin
pasti", "iya paman", "hmm, nanti kalo kesekolah plester aja
puting kamu, biar gak repot disana", "iya paman, makasih",
"sip, bentar, dites dulu ya, takut gak kuat plesternya, hehe..."
pamannya gina mulai menggoyang dan meremas buah dada montok milik gina itu,
"aah...mmh... rasanya udah keluar paman, tapi emang ditahan itu... aah...
sama plesternya", "nah... jadi kuat kan nahan? hehe...". paman
gina itu lalu mencopot plester itu, "aah! paman, sakit...",
"nyoba aja tadi, jadi nyopotnya juga susah, biar paman yang bagian
nyopotin ya nanti", "ooh, iya paman", paman gina itu sepertinya
tak mau ada laki laki lain yang menikmati air susu dari puting kenyal gina.
"hehe, sip...mmm...mmm...sssp", " aah... paman... haus
ya?", "iya gina...mmm... boleh kan?", "boleh paman, tapi
gina tinggal tidur ya, ngantug...", "oh iya, sip... mmm...
sluurp...mm" gina malah memilih tidur, dan kembali paman mesumnya itu bisa
semalam suntuk minum susu dari hasil hisapannya dari puting gina itu, bahkan
tak jarang sekaligus ia tiduri juga.
Esok paginya, gina sudah bangun, ia terbangun melihat
tubuhnya dalam selimut, meski ia sadar sudah telanjang bulat. gina pergi keluar
kamar, lalu menuju kamar mandi. segera gina mandi, setelah itu ia keluar dengan
tubuh yang sudah fresh. "wah, udah seger gina", "iya paman,
hehe", "sini gina", "hmm? ohh mau pasang itu ya?",
"iya sini sini" gina membuka handuknya, pamannya sempat tertarik lagi
untuk menggrayangi gina, tapi pria itu memilih memasang plester pada puting
gina saja, "nah udah", "makasih paman", "iya, gina aku
tinggal kerja ya", "iya paman" gina kemudian sudah sendiri lagi
dirumah itu. gina segera berpakaian dan beraktifitas dipagi itu. beberapa jam
kemudian, gina sedang menyapu rumah, lalu ia mendengar bel berbunyi. gina pergi
kedepan dan membuka pintu, "iya?", "permis...ii... wah...",
"iya mas?", "mm... eh... anu... permisi, saya tetangga baru
sini, saya yang ngontrak dirumah itu tuh", "ohh... iya mas",
"k... kenalin saya jogo", "saya gina mas", "hehe...
ini ada... sesuatu buat gina...", "wah, makasih mas",
"tetangga baru... harus mampir dong... hehe...", "iya mas, mas
jogi masuk dulu ya" gina masuk disusul jogi. gina pergi membuat minuman,
stelah itu kembali menemui jogi. "diminum mas", "iya, wah
makasih ya", "iya mas","mm... gina... masih sekolah
ya?", "iya mas, masih sma, ini lagi libur", "hmm, tinggal
sama siapa disini?", "sama pamanku, mas jogi ngontrak sama siapa
disana?", "ooh, sama dua temenku, sama sama sekampus, biar kuliahnya
lebih asik aja", "ooh, kuliah ya mas", "iya... mmm...
pamannya kemana?", "kerja mas" jogi sekali dua kali menyemlatkan
diri melihati gina yang berparas montok nan menggoda itu. "ooh, mm... gina
sibuk apa tadi kok agak lama buka pintunya...", "oh iya, gina lagi
bersih - bersih", "dilanjutin aja deh, saya... ngabisin minuman ini
dulu", "ooh, iya udah bentar ya mas" gina segera melanjutkan
membersihkan rumah. gina memang membersihkan rumah, tapi jogi sibuk melirik
kearah gina, mahasiswa itu sempat melihat dalam kaos gina ada buah dada yang
montok dan besar, "mm... gina?", "iya mas?", "yang
sebelah situ belum", "oh iya..." gina menyapu sudut lain, yang
membuat jogi dapat menyaksikan bokong montok gina bergoyang. jogi mengambil
kesempatan untuk melihati gina. ia mendekat, lalu menengok kedalam rok mini
yang dipakai gina, dan mahasiswa itu geleng geleng, "eh... aduh... maaf
mas" tiba tiba gina mundur, jogi jadi sempat mencium selangkangan gina.
" w...wah... aduh", "gak papa mas?", "gak papa,
hehe..." gina lalu kembali membersihkan rumah. beberapa saat kemudian,
gina menyelesaikan kegiatannya, "mas jogi... loh... kok tidur" gina
baru sadar jogi tidur disofa. gina tak mau membangunkan jogi, ia memilih
mengunci pintu agar jogi tak ada yang mengganggu. gina masuk kedalam, dan cewek
itu ngantug juga, ia kemudian pergi tidur di kamarnya. tak selang beberapa
menit, jogi membuka matanya, ternyata ia hanya pura2. jogi kemudian beranjak
dan mengendap endap pergi kekamar gina. ia masuk dan melihat gina tidur dengan
pulas. sudah termakan nafsu, jogi mendekat, lalu mengambil posisi tiduran
disebelah gina. jogi merapatkan tubuhnya, lalu ia gerakan perlahan, mahasiswa
itu menikmati gencetan buah dada gina. makin tertarik, jogi melepas pakaian
gina perlahan, lalu cewek itu sudah telanjang. jogi tak heran gina tidak
memakai bh, jogi heran melihat puting gina ditutupi plester. jogi memilih
mengelus elus tubuh gina yang menggoda, pria itu takjub dengan kemontokan gina.
jogi memutar tubuhnya, ia kini memilih memandang selangkangan gina, mahasiswa
itu geleng geleng melihat jelas memek gina yang masih tertutup. jogi
memberanikan diri, ia gesek lubang itu dengan jarinya, dengan penuh kenikmatan.
"mmmh...mmnn..." gina mendesah kecil, jogi sempat kaget, tapi ia lanjutkan
saja, karena sensasi mengelus memek perempuan menurutnya sangat menantang. jogi
makin terangsang, ia buka selangkangan gina, dan ia terperanga melihat lubang
vagina yang mulai terbuka. tertarik mencoba, ia mendekat, lalu ia menjilati
memek gina itu. "mmh...mmmh" kini jogi tak menghiraukan erangan gina,
ia begitu tertarik, ternyata adegan difilm porno itu menunjukan hal yang nyata,
memang asik menjilati vagina. tak perlu difikirkan, jogi tau aksinya ini benar
benar menggairahkan. beberapa menit ia sibuk menjilat dan menghisap memek yang
kini sudah basah itu, jogi benar benar terobsesi untuk melakukan hal itu.
kemudian ia miringkan tubuh gina, jogi lalu membuka celananya, ia siapkan penis
tegaknya. ia mengambil posisi disebelah gina, ia pandu penis tegaknya, sleeb,
bless, ia melayang merasakan penisnya dalam himpitan dinding vagina.
"nmmgh... aah... mmmh... mas... jogi...", "eh, gina...
kok..ooh...bangun?", "mmh... itu... aah" gina bangun langsung
merasakan sesak di memeknya, dsn tak lama cewek itu merasakan lagi gesekan
penis dalam lubang kewanitaannya. "ooh... bentar ya gina... uuh",
"aah...mmh...nnh" jogi menggenjot gina dengan nikmatnya, apalagi jogi
tau gina tak perawan. beberapa menit itu jogi memuaskan hasrat seksnya, dan
gina memilih menikmati saja. "uuh...mmgh!" croot croot, dengan
bebasnya jogi mengisi penuh memek gina itu, "aaahn...mmh..." jogi
lalu mencabut penisnya dari lubang itu, lalu menunggu gina mengumpulkan
kesadaran. "gina?", "iya mas?", "gak papa kan?",
"hmm? gak papa mas, udah biasa", "wah... gitu ya...
hehe...mmm... aku balik dulu ya" jogi terburu buru memakai pakaian sembari
berbicara dengan gina, "ooh, iya mas", "gina... mampir aja
kekontrakan, kenalan sama temenku", "iya, habis ini deh mas",
"wahaha... sip deh" jogi segera pulang, gina memilih kekamar mandi
membersihkan memeknya yang banjir. gina tak begitu terganggu dengan ulah jogi
tadi, menurutnya hal itu sudah biasa, ia anggap cara lelaki membangunkan
tidurnya. setelah mengurus dirinya, gina lalu ingat akan tugas sekolahnya, dan ia
berfikir untuk minta tolong pada jogi untuk membantunya mengerjakan.
sorenya, gina dengan memakai kaos dan rok mini yang sama,
pergi kekontrakan jogi. "permisi...", "iya wah gina, masuk
aja" gina disambut oleh jogi. "siapa jog... wah... ini pasti
gina", "iya mas, mas ini...", "saya hazi", "ooh
mas hazi, salam kenal mas",", "iya, haha", "temennya
yang satu mana mas?", "lagi mandi itu si upi", "ooh, mm...
mas, saya boleh minta tolong?", "boleh!" jogi dan hazi menjawab
bersamaan, "mm... ini mas, aku ada tugas sekolah", "wah sini
sini biar kami kerjain", "iya bener, gina tunggu aja ya",
"oh, iya mas, makasih loh" jogi dan hazi berusaha keras mengerjakan
tugas milik gina itu, mereka sebenarnya mahasiswa yang tak begitu rajin, tapi
setelah melihat gina yang menggiurkan itu, siapapun bisa berubah sifatnya. tak
perlu lama tugas sekolah gina sudah selesai, "sudah ini gina",
"wah, makasih ya mas", "iya sama sama", "hehe...
untung tadi aku kerumah kamu gina, jadi kamu bisa mampir kesini juga",
"iya bener mas", jogi senyam senyum, hazi melongo. "heh, kerumah
gina gak ajak ajak!", "ente tadi kuliah sama upi, kan aku sendiri,
ya... dari pada nganggur ya, bener gak gina?", "hehe iya mas"
jogi tertawa senang mendengar gina menjawab dengan tenang. "ngapain aja
lu? pasti gangguin gina", "enggak kok zi", "tadi mas jogi
cuman tidur bentar diruang tamu", "tuh, dengerin zi",
"masak ah?", "iya mas, tapi tadi sempet tidur bareng gina
kok" jawaban itu membuat jogi dan hazi kaget. "wah... parah elu
jog", "bentar dulu... gina aja gak bingung, kamu kok sewot zi",
"kenapa mas hazi?", "kamu gak papa gina?", "hmm? gak
papa kok, cuman nyeri dikit aja, nanti juga enakan kok" gina berbicara
sambil memasukan jarinya dan menggesek cdnya sendiri, tentu jogi heran, apalagi
hazi. hazi lalu berbisik kepada jogi, "elu entot nih cewek tadi
jog?", "iya zi, bentar aja sih" mereka berbisik membuat gina
penasaran. "kok bisik bisik mas?", "ee... enggak kok, hehe...
mmm maaf ya gina, masih nyeri ya?", "enggak kok mas jogi, gak
papa", "kalo nyeri... biar aku pijitin deh..." jogi mulai lagi,
membuat hazi heran. "mm... ngerepotin ah, kan tadi udah minta bantuin
ngerjain tugas", "l...loh... gak papa...", "mm... ya udah,
bentar mas" gina malah melepas celana dalamnya, lalu ia duduk sambil
membuka selangkangannya, dan menunjukan memeknya. "wah...jog..." hazi
terkesima, jogi tersenyum senang. "hehe... eh, bentar dulu gina... tadi...
puting kamu kok diplester sih?", "hmm? ooh itu, soalnya kalo dibiarin
nanti air susuku keluar sendiri mas" mendengar itu hazi dan jogi sama sama
tersenyum heran. "s...susu?", "iya mas, ini pamanku yang
pasangin plester katanya biar gak bocor pas disekolah", "naah...
kan... gina lagi libur, kenapa putingnya diplester?", "eh, bener juga
ya mas", "iya kan, hehe... copot aja", "ooh iya deh gina
lalu mencopot kaosnya, membuat jogi dan hazi melompat girang. "wah, gede
jog...", "sst... hehe... gimana gina?", "sulit mas
nyopotnya...", "biar aku deh yang nyopotin", "mm... coba
deh mas" segera jogi dan hazi masing masing mengurus satu buah dada besar
milik gina. dua mahasiswa itu sempat kesulitan. "wah emang sulit, mungkin
gini baru bisa" jogi mulai menggoyang dan merema buah dada gina itu, hazi
tampak menirukan, lalu jogi menjilati plester itu juga bagian terluarnya, hazi
juga menirukan. "mmh... bisa ndak mas?", "mm... bentar...
naah" ternyata setelah itu plester diputing gina bisa dicopot.
"nah... hehe... wah bener... keluar susunya!" ,"iya mas,
aahn...mmh...mas..." jogi menyambar puting gina itu, dihisapnya dengan
penuh nafsu, dsn kini ia menikmati nikmatnya air susu asli milik gina itu. tak
mau kalah, hazi ikut beraksi, "mm...mmm...
wah...ssp...mm..sluurp...mm", "aah... mas...nnh", "kami
bolehkan minum susu kamu? mmm...ssp...", "aah... iya deh mas, sehari
ini belum dikeluarin susunya, kalo gak dikeluarin nanti sakir",
"naah...mm...mmm... kami bantu biar gina sehat, hehe...mmm...mm" dua
mahasiwa itu netek dengan asyiknya, apalagi gina memang membiarkan mereka. jogi
dan hazi mulutnya tak bisa berhenti terisi air susu. "huuh habis mandi
emang seg... woeh!" upi ternyata keluar dari kamar mandi, dan langsung
terperanga melihat dua temannya menghisap puting cewek sma. "udah mandinya
pi? mm...sluurp...mm", "udah... eh jog...zi...", "kenalin
ini gina tetangga kita..nmmm...sluurp..", "dia lagi perlu bantuan,
kami kan siap membantu...mmm... mm... sluurp..", "mas upi ya? salam
kenal...aahn..." upi masih bingung tiba tiba ada adegan film porno yang
sering ia tonton malah terjadi langsung. "i..iya gina", "sini
pi, bantu gina juga...", "iya bener... eh, gina, biar upi ya yang
bantu mijitin kamu", "mmh... mas upi... mau bantu gina?",
"b...boleh deh", "ini mas... aahn... pijitin ini dong... tadi
sempet nyeri... aah..." malah gina membuka selangkangannya lagi. upi
sempat terperanga, dikiri dan kanan gina ada jogi dan hazi yang sibuk netek
sambil meremas buah dada gina, dan upi sendiri langsung disuruh mengurus bagian
inti. tak mau ketinggalan aksi, upi mendekat, lalu memberanikan diri, ia
siapkan jarinya, ia masukan kememek gina yang sedikit terbuka itu. "mmh.. dalem
sini ya?", "aahn... iya mas upi...", "yang... atas
sini..wow... apa yang bawah...", "aah...mmhg...nnngh..." gina
malah memgerang keenakan. upi sudah mulai menggesekan jarinya dalam vagina itu.
"hehe... basah ini... wow...", "aah..aah..aaahn!" slpuurt,
gina klimaks dan membanjiri vaginanya sendiri. jogi dan hazi sempat berhenti,
tiga mahasiswa itu sempat menonton gina menemburkan air susu dari putingnya,
sembari ada cairan luber dari memeknya. "wah wah, luar biasa",
"udah aku mulai dulu", "he upi... wah wah" upi yang habis
mandi itu hanya memakai handuk, mudah saja ia lepas handuknya, lalu ia angkat
gina. "aah... mas... ah...", "mending... disodok ini aja,
obatnya nyeri... mmh...oooh!" sleeb, gina ada diatas upi, dan penis tegak
milik upi mengisi memek gina itu, menahan gina agar tetap diposisi terbaik.
"aaah...aahn... ouh...", "wah, enak nih...ooh" upi sudah
ngeseks duluan, jogi san hazi baru selesai melepas pakaian. "wah wah, gina
putingnya benar benar kayak gunung meletus", "bisa nyembur gitu ya
susunya, apalagi pas digenjot si upi, wah luar biasa. jogi dan hazi terkesima
melihat tubuh gina naik turun sembari ditusuk penis memeknya, dan buah dada
besar itu bergoyang sembari menyemburkan air susu. jogi dan hazi mendekat dan
memegangi buah dada gina. "kami bantu gina, biar gak kemana mana
susunya", "iya bener, kamu... pegangin punya kita aja",
"mmh...mmh...oooh...aahn" gina menurut sembari masih diggenjot, gina
memegang penis tegak ditangan kiri dan kanannya, tubuhnya yang melompat lompat
membuat tanganya juga otomatis mengocok penis para mahasiswa itu. "wah
mantep...mmm... sambil nyusu aah...", "oooh... luar biasa",
"kita... mahasiwa yang beruntung...ooh" tiga mahasiswa itu tau aksi
mereka itu merupakan awal dari kenikmatan ngontrak ditempat itu. beberapa menit
berlalu, gina sudsh turun dari keganasan penis upi. "uugh" croot
croot, upi menyemburkan sprmanya ke atas tubuh gina. "mmh...uuh...",
upi beristirahat sejenak. "gina?", "iya mas hazi?",
"maaf ya, aku juga mau... nyobain...mmgh...ooh!", "ah...
mas...ouuh..." kini hazi memilih meniduri gina dan menyodok memek cewek
sma itu. "wah wah, semangat zi" jogi senyam senyum, ia memilih
menunggu. Hari itu gina sudah disibukan dengan kegiatan seks dengan tiga
mahasiswa. Dari disodok oleh penis upi, ditiduri oleh hazi, dan setelah itu
jogi minta jatah lagi juga, memek cewek sma itu tak henti dinikmati paea laki
laki, apa lagi buah dada milik gina itu, air susunya jadi magnet mulut mulut
para pria disekitarnya.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"paman, obatnya mau abis ini", "wah, kamu
beli aja gina", "dimana toko obat deket sini paman?",
"paman anter deh" gina kemudian diantar pamannya kesalah satu toko
obat didekat daerah rumahnya. "ini tokonya ya?", "iya, kamu
inget nama obatnya ndak?", "ingat kok", "sip, paman tinggal
gak papa gina? tadi ada yang ketinggalan dikantor", "oh, gapapa
paman" gina ditinggal pamannya, ia masuk ketoko itu. "mbak, ada yang
bisa dibantu?", "anu mas, saya mau beli obat" gina lalu mulai
menjelaskan obat yang ia maksud. "wah, ini obatnya buat siapa mbak?",
"buat saya mas" penjaga toko itu kaget, "emang mbak ini pernah
hamil ya?", "iya mas, udah lama sih", "hmm, kalo mau beli
ini harus ada suaminya mbak juga disini", "aduh, saya belum nikah
mas", "loh, hmm... gitu ya..." penjaga toko itu tersenyum
mendengar yang dikatakan gina. "gimana mas?", "gak papa deh,
tapi mbak nya... harus diperiksa dulu", "ooh iya deh mas",
"mari mbak ikut saya... hehe..." penjaga toko itu malah mengunci toko
dan mengajak gina kedalam. gina lalu disuruh tiduran dikasur, "gimana ini
mas?", "buka bajunya mbak" gina menurut, ia buka bajunya, lalu
terlihatlah buah dada besar itu.
"hmm, mbak gak pake bh", "ndak mas, sama
paman saya dipakein plester ini aja", "boleh di copot mbak? mau...
periksa putingnya mbak ini", "oh, iya mas..." plester itu
dicopot tangan jahil pria itu. "bentar ya... buah dadanya besar juga
mbak... buat perempuan se usia mbak ini jarang loh" pria itu mengelus dan
menggoyang goyang buah dada besar milik gina. "iya mas, hmm... soalnya
sering diremas orang", "hmm... wah... mbak ini bisa mengeluarkan asi
ya..." puting gina itu mulai dipencet dan air susunya keluar. "aah...
iya mas", "benar kalo gitu obatnya yang tadi mbak sebutkan, tapi
ditoko ini ada obat tambahan yang bagus buat perempuan seperti mbak ini",
"hmm, obatnya gimana itu... aah... mas..." sambil ngobrol pria itu
mulai mengecup lalu menghisap puting gina itu, mulutnya mulai terisi susu segar
milik gina. "mm... sluurp...mmm... obatnya itu biar... aliran susunya mbak
ini makin lancar", "tapi mas... ahhh... susu saya keluarnya udah
lancar", "ya nanti... lebih lancar lagi... biar mbak ini ndak lama
lama menyusui orang... mmm... sluurp...", "wah... boleh itu mas,
kadang saya... uuh... nggh... kalo ada yang nyusu sering lama, sampai saya
ketiduran", "mmm...sspp...sluurp...mmm... aaah... nah kan biar mbak
bisa aktifitas lain, mending beli obat itu juga", "oke deh mas,
sekalian... aaah... beli obat itu", "mmm...mmh...sluurp... sip
mbak..." pria itu sudah bergantian menghisap puting kanan dan puting kiri
milik gina, ia merasa menghisap dan mnejilati puting kenyal milik gina itu
sungguh nikmat. "mmh... masih belum selesai mas?",
"mm...sluurp... ada pemeriksaan lanjutan kalo mau pakai obat yang satunya
itu", "ooh... gitu ya", "iya, mbak gina lepas celananya
juga yah", "ooh iya mas" gina menurut dan melepas celananya, ia
bugil lagi. "nah... mbak saya kasih tau", "iya mas?",
"kalo mbak menyusui, sering ada yang... giniin juga nggak?",
"aah...aah... kadang mas... aduh... paman saya pasti gesek gesek
selangkangan saya sembari minum susu... ahn...", "nah, benar itu
pamannya mbak, liat tuh, putingnya mbak gina jadi makin cepet ngeluarin air
susu" memang tampak saat kini pria itu menggesek memek gina yang mulai
basah, puting milik gina itu menyemburkan air susu terus. "aaah... iya
mas... aduh... basah semua mas... susu saya... aah...","gak papa
mbak, sini sambil saya jilatin...mm" sembari terus menggesekan jarinya
diselangkangan gina, penjaga toko itu juga menjilati buah dada milik gina yang
basah cairan putih manis. gina terus mendesah, sembari buah dadanya menyemburkan
air susu, beberapa menit kemudian ia juga klimaks, memeknya banjir cairan juga.
"aaah...aah...mmh...nngh", "nah, udah hampir selesai mbak,
hehe" penjaga toko itu mencopot pakaiannya, "mmmh... mas... memang
masih...aduh....aaahn" pria itu menyiapkan penisnya, ia naik diatas gina,
lalu penisnya diselipkan dimemek gina yang banjir, sleep, pria itu siap
menggenjot gina. "wah... memang luar biasa, ooh" pria itu sadar
menggesek memek milik gina itu rasanya luar biasa nikmat. "aah... mas...ouh"
pria itu suka dengan desahan gina yang indah, ia jadi makin bersemangat, penis
tegaknya maju mundur keluar masuk memek becek milik gina itu.
"ooh...mmh... mantep deh...", "aah...aah...nngh... aduh..."
asik sekali pria itu beraksi, beberapa saat kemudian ia cabut penisnya dari
memek gina, lalu croot croot, penis tegaknya menyemburkan sperma kebuah dada
gina. "uuh... nah, nanti kalo bisa... cairan ini disebar dibuah dadanya
mbak nya, biar tetap sehat, udah mbak pemeriksaanya, hehe...", "hmm,
makasih mas" setelah istirahat, mereka berpakaian. Gina sudah mendapatkan
obat persediaan baru, ditambah obat baru yang direkomendasikan penjaga toko
itu. gina kemudian segera pulang.
esok harinya, gina sudah siap.berangkat sekolah, "ayo
berangkat gina", "sebentar paman, aku lupa, belum minum obat yang
baru", "ya segera kamu minum, nanti telat loh" gina segera
meminum obat baru itu, lalu segera ia berangkat sekolah diantar pamannya. sesampai
disekolah, segera ia simpan tasnya dikelas, "ayo gina, keburu telat
upacara" gina sudah diajak kelapangan oleh marvin, segera mereka ikut
upacara. saat sedang upacara, gina tiba tiba merasakan tubuhnya terasa aneh,
kemudian terus menjadi, gina juga merasa buah dadanya terasa makin berat.
"gina, kamu gak papa?", "mmh, badanku, berat rasanya...",
"wah, kamu ke uks aja ya, pak antarkan gina ke uks", "oh iya
iya" gina kemudian diantar salah satu karyawan disekolah itu ke uks.
"makasih pak yono", "iya gina, kamu tiduran disitu aja"
gina kemudian tiduran dikasur uks. pak yono ingin kembali kelapangan, tapi ia
melihat gina tiduran dikasur dengan sangat menggiurkan. "aduh...
mmh", "gina, badan kamu yang sakit sebelah mana?", "aduh...
anu pak yono... buah dadaku rasanya berat", "l... loh, kok
bisa?", "hmmh... kayaknya harus dikeluarin isinya", "wah,
emang ada isinya", "iya pak, susunya penuh ini" mendengar itu
pak yono yakin untuk tetap diuks, mumpung upacara masih lama. "wah...
gina, mending kamu keluarin aja... isinya...", "hmm, iya deh
pak" gina membuka seragamnya, lalu terlihatlah buah dada besar milik gina.
"wah... emang besar punya gina ini", "mmh... pak, tolong bukain
plester ini, gina gak kuat, lemes semua" dengan sigap pak yono mendekat,
ia mencopot plester diputing gina itu. langsung saja air susu keluar dari
puting gina, membuat pak yono takjub, "wah wah, langsung keluar!",
"aah... aduh... pak, ambilkan... lap...", "loh kenapa?",
"nanti basah semua loh... ahh..", segera pak yono mengambil sapu
tangan didekat kasur, ia langsung saja mengelap buah dada besar milik gina yang
mulai basah, pak yono juga merasakan kenyal dan mulusnya toket cewek 17 tahun
itu. "wah... gak selesai selesai keluarnya", "aah... iya pak,
aduh...", "gina, saya... bantu ya... mmmm...mmmh...sluurp...mm"
tiba tiba pak yono melahap puting kiri milik gina, ia sudah tak tahan, dan kini
sudah merasakan lezatnya susu dipagi hari. "mmh... iya kalo pak yono isep
gitu cepet keluarnya", "mm... sluurp... mmm... biar cepet habis...mm...
yang kanan juga ya....mmm" lidah pak yono bergerak liar, sembari mulut
pria itu berpindah dari menghisap puting kanan dan puting kiri gina, lidah
nakalnya tak henti menjilati puting gina. "hmm... ahhh...",
"mmm... sluurp... nasih banyak ini pasti...mmm..." sedang asyik minum
susu, pak yono dikagetkan dengan suara pintu uks yang dibuka. "pak yono,
gimana gina... wah wah!", "eh, pak bowo, ini gina... minta
bantuan...", "iya pak, buah dada saya susunya keluar terus" pak
bowo si tukang kebun sekolah itu kaget, ia baru pertama melihat cewek sma sudah
bisa menyusui. "wah... kok gina bisa menyusui?", "iya pak...
aah... udah lama", "sini pak bowo, mau... netek juga nggak?
haha...mmm...sluuurp" melihat pak yono beraksi, pak bowo ikut tertarik, "boleh
deh... mmh...ssp...mmm... wah enak....slruup...mmm" kini gina tiduran
dikasur uks, sembari dua putingnya dihisap dua lelaki, upacara terus
berlangsung, susu gina juga mengalir terus dalam ruang uks. beberapa menit
terus disedot, gina merasa putingnya sampai mati rasa. buah dada besarnya juga
digrayangi dua pria itu. "mm...slruup... kayaknya udah gak keluar sendiri
ini susu kamu gina", "mmm ... sluurp... iya betul pak yono",
"kalo bapak bapak sudah selesai nyusunya biar gina pakai baju lagi deh,
udah mendingan rasanya", "jangan!" dua pria itu menjawab
bersamaan, "kenapa memangnya pak? masih mau minum susunya gina?",
"i... iya, masih haus neng", "tuh pak bowo masih haus, bentar
deh saya keluar dulu" pak yono meninggalkan gina dan pak bowo, lalu pergi
kelapangan. "marvin, udah selesai upacaranya?", "barusan selesai
pak, gina gimana pak?", "itu... lagi... tidur diuks", "saya
kesana ya pak", "jangan!... anu... gina butuh istirahat, kamu nanti
bilang aja ke guru dikelas, gina masih istirahat di uks", "ooh, iya
deh pak"marvin yang paling akhir meninggalkan lapangan. melihat suasana
tenang lagi, pak yono pergi ke uks lagi. "pak bowo... gina giman...
wah!", "uuh... eh pak yono... anu...", "nngh,
ouh...mmh" pak yono kaget sekali, gina sudah telanjang, dan pak bowo asik
menyodokan penisnya ke memek cewek sma itu. "waaaah... pak bowo...",
"hehe... gak tahan pak", "udah udah, kan tadi... saya yang
mulai... jadi harusnya saya yang bagian itu pak", "oooh iya iya
pak" pak bowo menarik penisnya dari dalam vagina basah itu. "gina,
sudah gak masalah kan buah dada kamu?", "udah mendingan pak, tapi
emang tadi... aaahn... nah lubang itu tadi geli banget pak", "iya pak
bowo, makanya tadi saya... urusin" pak yono kini yang mengurus memek gina
yang gatal itu. "mmh... ntap... uuh", "gina...", "iya
pak bow...mmgh!" pak bowo malah memasukan penisnya kemulut gina, jadi kini
gina digenjot dua penis pria dewasa, atas bawah gina jadi goyang ngeseks
threesome. "gina tenang aja ya, bentar lagi selesai kok",
"mmgh...mmm...mmh" gina terus disetubuhi, niatnya upacara malah dientot
diuks oleh pak yono dan pak bowo menit demi menit. "uuuuh!" croot
croot, pak bowo klimaks duluan emngisi mulut gina. pak yono yang akhirnya ikut
tak kuat itu mencabut penisnya, croot croot, pak yono sempat membuang spermanya
kearah tong sampah dalam uks. dua pria itu lalu berpakaian lagi, "wah...
aman deh gina", "udah gina istirahat dulu ya, dipakai dulu
seragamnya", "mmh... baik pak" gina memakai pakaiannya, lalu tak
lama tertidur karena lelah digenjot dua pria tadi. pak yono dan pak bowo pergi
seperti mereka tak pernah kedalam uks, mereka langsung kekantin dan ngopi
bersama. gina baru terbangun dari tidurnya saat dibangunkan marvin.
"gina?", "hmm... eh marvin", "kamu kok
keringetan?" , "hmm, tadi panas banget sih", "kalo
keringetan tandanya udah baikan badan kamu", "ooh, gitu ya vin",
"iya, kekelas yuk, habis ini pelajaran terakhir", "iya deh, aku
udah mendingan" gina kemudian kekelas lagi, mengikuti pelajaran, layaknya
hari biasa. gina sampai lupa kalau obat yang baru itu membuat buah dadanya
makin hebat menghasilkan air susu untuk dinikmati para pria.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"paman...aah...aah...", "iya gina?
ooh...", "mmh... Paman apa nggak kerja?", "iya bentar
gina... Dikit lagi...uuh" Gina dipagi hari itu sudah harus menunggu
pamannya, yang sibuk menusukan penisnya kememek Gina. "aahn...mmh",
"ooh...uugh" croor croot, pagi pagi gina bukan sarapan makanan, malah
sarapan sperma. "aah...mmmh...", "uuh... Makasih Gina...",
"iya paman...mmh", "kamu libur sekolah kan?", "iya
paman", "ya sudah kamu dirumah saja ya gina", "iya paman..."
setelah puas, pamannya gina berpakaian lagi, lalu berangkat kerja. Gina masih
membersihkan tubuhnya, ia kemudian minum obat, setelah itu mandi. Gina hari itu
bersantai saja dirumah karena libur sekolah."Pagi Gina...", "iya
pak yono", "hehe... Saya mampir kerumah kamu boleh kan?",
"boleh pak, kan pak yono juga libur ya", "iya...hehe..."
Gina malah kedatangan tamu, pak yono, lelaki yang pernah menikmati tubuh Gina
itu. kini Gina duduk sambil nonton tivi, disebelahnya ada pak yono yang sudah
tak tahan. "hehe... Kok sendiri gina?", "iya, pamanku
kerja", "ooh gitu... Gina, liat deh..." pak yono tampak memang
sange berat, ia buka celananya tanpa ragu, menunjukan penis tegaknya pada Gina.
"ada apa pak?", "itu... Tuh liat bediri kan
punyaku", "iya pak, kenapa?", "bisa bantuin ndak gina?
tolong kami kocokin, sambil nonton tivi juga bisa kan", "ooh, gini ya
pak?" pak yono segera tersenyum senang, saat penisnya mulai dikocok tangan
gina. "iya...mmh... Hehe..." sambil nonton tivi gina memuaskan
keinginan pak yono. Pak yono mau juga pegang pegang, tanpa ragu ia memasukan
tangannya kedalam baju gina, dielus dan juga diremasnya buah dada Gina.
"aah... Mmh", "kenapa gina?", "itu pak... Kalo diremas
nanti susu saya keluar, saya lupa gak pake plester", "loh, biar aja keluar,
belum keluar sama sekali kan hari ini?", "iya sih pak",
"nah, baju kamu dilepas aja, nah gini kan gak basah nanti...hehe...",
"aah... Iya...mmh" Gina pagi itu sudah dirangsang lagi, buah dadanya
digrayangi, dan kini mulai meneteskan susu. "aah... Aku pindah kedepanmu
ya gina... Nah...mmm...mmh....sluurp" pak yono tak jadi minta dikocokin
penisnya, ia kini pindah dan duduk didepan gina, lalu ia mulai menghisap puting
Gina yang kenyal. "aah...mmh...", "sluurp...mm...hehe... Sluurp...mm"
pria itu asik minum susu, saat gina mulai tidak fokus nonton tivi. Beberapa
menit pak yono asik minum susu, puting kiri dan kanan Gina dihisapnya
bergantian, buah dada Gina juga diremas terus. "mmh...aahn...",
"mm...sluurp...mm... Kenapa gina?", "hmm... Saya jadi lemas pak...",
"ooh... Bentar ya..." Pria itu malah mencopot semua pakaian gina yang
mulai lemas. Pak yono lalu menidurkan gina disofa, dibukanya selangkangan Gina,
lalu pria sange itu memasang penisnya kememek Gina. "aahn... Pak...aauh"
sleeb, penis tegak mengisi memek Gina. "ooh... Hehe...mmh...asik
ini..." mulai pak yono menggerakan penisnya, disodok segera vagina basah
milik cewek 17 tahun itu. "pak...aahn...mmh", "oh iya
sambil...mmp...mm...sluurp...mmm" Sambil ngentot sambil nyusu, pak yono
memang tertarik untuk melakukan seks dengan gina, ia sudah lama tak dijatah
istrinya. "aahn...mmh...nnh...ah...ah...oouh" gina hanya bisa
mendesah, saat pak yono mulai memperkosanya dengan penuh semangat. Suara
televisi kalah ramai dengan desahan gina dan pak yono. "hehe... Sini
gina...mmh...ooh" Gina tubuhnya Dimiringkan kekanan menghadap tivi, lalu
pahanya diangkat satu, Sleeb, penis pak yono ditenggelamkan lagi di memek gina.
"aahn...ooh...mmh", "nah, gini Gina bisa sambil liay tivi
ya..." ya memang Gina bisa melihat televisi, tapi hantaman penis keras
yang bergerak maju mundur dimemek Gina membuat cewek itu tidak bisa fokus. Buah
dada Gina bergoyang bebas, seiring hentakan penis pak Yono, air susu muncrat
muncrat, sampai menetes kena layar televisi. Pak yono tak menghirau kan kalau
hari masih pagi, yang penting ia ngentot Gina sampai puas. Gina libur sekolah
malah makin sering disetubuhi. "Aah...ooh...uuh!" croot croot,
kembali gina merasa sperma mengalir mengisi perutnya.
"aah...aah...aah...mmh" gina dibiarkan menggelinjang, pak yono
berpakaian lagi, lalu pergi pulang setelah puas. Gina setelah sadar dan
mengumpulkan tenaga, ia pergi kekamar mandi untuk membersihkan vaginanya.,
setelah itu ia memilih tidur siang saja.
Gina sudah tertidur, tapi ia lupa menutup pintu depan, kali
itu ada seorang pria lewat didepan rumahnya, pria itu melihat ada kesempatan,
rumah sepi Gina dimasuki olehnya. Dilihat banyak juga barang yang bisa dibawa
pergi, pria itu memilih memeriksa apa ada orang dirumah itu. Saat sampai
dikamar Gina, pria itu jadi berubah difikiran, dilihatnya sosok cewek montok
tidur telentang, dengan memakai pakaian minim. Tentu kini pria itu memilih
mengganggu tidur Gina. Didekatinya Gina, mulai ia makin bernafsu, cewek
didepannya tidur nyenyak memang, membuat pria itu berani melakukan lebih.
Tangannya akhirnya bergerak, dielusnya paha mulus gina, perlahan ia rasakan
sambil memandangi gina. Tangan nakal pria itu berpindah naik, kini merambat ke
buah dada montok gina. Gina tak tau kalau bajunya kini sudah dilepas lagi, dan buah
dada besarnya dielus tangan jahil. Pria tadi terkesima, saat tangannya mulai
memerah puting gina dan keluar susunya. Baru kali itu dia tau ada cewek masih
muda bisa menghasilkan air susu. Tentu hal itu membuatnya kehausan, dilahapnya
puting Gina yang kenyal, dihisap dan diemut nikmat, air susu mulai ia santap,
rasa nikmat tak terkira membuat pria tadi hilang kendali. Ia kini ada diatas
Gina, meremas buah dada cewek itu, juga terus mulutnya menghisap susu segar
dari puting gina. "hmmh...mmh..." Gina masih tidur, tapi pasti
merasakan geliat lidah nakal diputing susunya, ia mendesah sesekali.
"mm...sluurp...mmm...sluurp... Tidud aja neng, biar gue entot
ya...hehe...mmm" Pria itu ngomong sendiri, ia melanjutkan aksinya, ia
senang menghisap puting susu, apalagi yang keluar air susu bergizi. tak lama
pria itu memilih menelanjangi gina, lalu ia jamah selangkangan Gina, dielusnya
juga bagian intim cewek itu. beberapa puluh menit sibuk ia minum susu juga
mengelus tubuh Gina,pria itu kemudian megeluarkan penisnya dari celana, tampak
tegak tak kuat menahan gairah. Croot croot, ia semprotkan sperma kebuah dada
gina.
Baru klimaks, pria itu mulai lagi, kini mulutnya pindah
sasaran, disepongnya memek gina itu, lidah nakalnya menjelajah lubang sempit
diselangkangan Gina. Beberapa saat saja Pria tadi merasa penisnya tegak lagi,
segera ia siapkan, dipasang dipintu vagina putri tidur itu, Sleeb, Gina
mendapati penis pria masuk kevaginanya lagi. "mmh...aah...nngh...
Pak...", "eh bangun neng... Hehe...", "siapa ya...aahn...ooh",
"numpang istirahat ya neng, tapi kayaknya lebih enak kita ngeseks aja
ya...hmmh" Pria tadi sudah tak bisa mundur, ia mau memperkosa Gina. Tentu
kini ia peluk erat Gina, sambil disodokan penisnya menghujam memek Gina.
"aah...aah...mmh...aduh...", "hehe... Enak kan neng... Bentar
ya...ooh..." disodokan dengan cepat, bergerak maju mundur, penis Pria tak
dikenal itu membuat memek Gina berdenyut hebat.
"aah...aah...mmh...mm...", "cup...mm...cup...hehe...mmm"
agar Gina tenang, pria itu mencumbu gina, lidahnya lagi lagi bergeliat nakal,
membuat gina tak bisa bicara. Sambil terus menggenjot memek basah Gina, Pria
itu asik mencumbu cewek yang baru bangun itu.
"mmh...mmh...mmgh...nngh..mm" Gina mendesah sebisanya, karena pria
ituu sangat liar diranjang, gina kini hanya mengikuti kemauan Pria itu saja.
Ntah berapa puluh menit gina terus ditiduri, Pria itu sangat bersemangat
menyetubuhi Gina. "mmm...mm...aah...ooh...uugh" Croot croot crot,
Gina melayang rasanya saat tau cairan dari penis Pria tadi muncrat mengisi perut
Gina. "aah...aah...mmh...uuh", "uuh.. Luar biasa... Hehe...
Makasih ya neng..." Gina lagi lagi sibuk merasakan reaksi sperma dalam
vaginanya, ia hanya bergoyang goyang, saat ia lihat pria tadi pergi. Pria tadi
urung mencuri barang dirumah Gina, karena ia juga merasa lelah, tapi ia sangat
puas bisa ngeseks dengan Gina. Cewek yang lelah disetubuhi tadi kini memilih
istirahat lagi, ia tak menghiraukan bila ia bangun langsung merasa sesak
divaginanya nanti. Ya memang saat pamannya pulang, pria itu sudah biasa
langsung menikmati tubuh Gina, Gina saat terbangun pun tak mengelak, ia biasa
bersetubuh dengan pamannya.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gina masih libur sekolah, ia bingung waktunya itu dihabis
kan untuk apa, yang ia lakukan beberapa hari itu hanya menyusui dan disetubuhi
pria pria penikmatnya. "paman, boleh gina keluaf rumah?", "oh
boleh, mau kemana?", "main
kerumah teman", "kerumah siapa? marvin?", "iya paman",
"haha... Ya udah sekalian aja sekarang aku anter kamu, tapi kamu minum
obat dulu ya", "iya paman, sebentar" Gina segera minum obat,
setelah itu ia diantar kerumah marvin. "ini rumahnya?", "iya
paman, tuh marvinnya", "ya sudah, nanti paman jemput jam
berapa?", "ya kan paman pulangnya malam, langsung kesini aja
paman", "ooh, iya sudah, paman
tinggal dulu" gina ditinggal pamannya, ia lalu menemui marvin. "hai
marvin" Marvin sudah terlihat melongo, ia lihat gina sangat menggoda
dengan balutan pakaian serba minim itu. "h... Hai gina...",
"udah lama nunggu ya?", "enggak kok, udah ayo masuk" gina
lalu diajak masuk kerumah Marvin. "permisi...", "iya... Wah,
siapa ini vin?", "ini Gina yah, temenku sekolah" didalam
ternyata ada ayahnya marvin, dan pria itu tampak begitu kaget, baru kali itu ia
lihat cewek sma yang sangat montok, mata tuanya dimanjakan dengan buah dada
Gina yang seperti mau tumpah dari tanktopnya.
"ooh... Wah... Gitu ya... Masuk aja Gina", "iya pak" gina lalu duduk diruang
tamu itu. "vin, ambilin minum dong buat Gina", "iya yah"
marvin pergi kedapur, ayahnya malah mendekati Gina. "hehe... Nama kamu
Gina?", "iya betul pak", "hmm... Beneran sekelas sama
marvin?", "iya betul", "tapi keliatannya kamu lebih dewasa
deh", "iya, saya sempet berhenti sekolah, baru lanjut sekolah tahun
ini pak", "ooh... Hehe... Pantes... Kamu udah gede gini" ayahnya
marvin sambil ngobrol yang dilihat hanya buah dada gina yang jumbo itu. marvin
lalu datang membawa minuman, setelah itu duduk disebelah gina, ayahnya marvin
meninggalkan ruang tamu, masuk lebih dalam dirumah itu, lalu mencari sesuatu.
"...iya kalo ibuku lagi keluar kota gina", "ooh, ayah kamu ndak
kerja?", "belum, habis ini juga berangkat" lagi asik ngobrol,
marvin diganggu panggilan ayahnya "marviin, sini..." marvin jadinya
harus menemui ayahnya. "apa yah?", "ini anter kealamat ini
barangnya", "loh, tadi katanya mau ayah anter sendiri?",
"ayah tiba tiba pusing ini, kamu anter aja, ayah istirahat bentar, setelah
itu berangkat kerja", "ooh, iya udah yah" Marvin membawa sebua
barang yang perlu diantar. "marvin, mau kemana?", "bentar ya
gina, anter ini ada titipan, nggak lama kok", "ooh, iya iya"
marvin kemudian pergi, setelah itu ayahnya kembali menemui Gina. "hehe...
Gina...", "iya pak?", "maaf ya, marvin saya suruh
bentar", "ooh iya gak papa", "hehe... Soalnya... Mau saya
anter, kok kepala saya pusing", "kok bisa pak?", "nggak tau
ini, soalnya hari ini... Belum minum susu...", "ooh, soalnya ibunya
marvin keluar ya pak?", "iya betul, biasanya... Saya minum susunya...
Ibunya marvin dulu kalo mau kerja..." pria itu sebenarnya pusing
memikirkan isi tanktop Gina itu. "wah, kasihan bapak ini", "aduh...
Minum susu dari mana ya?", "bapak apa mau minum susu saya? hari ini
saya belum keluarin juga" Naah, itu kalimat yang ingin didengar oleh
ayahnya marvin. "ooh, memang kamu... bisa menyusui?", "bisa pak,
udah lama masih aja keluar kok susu saya" Ayahnya marvin tersenyum senang,
tanpa ragu ia dekati gina, lalu ia pegang buah dada montok cewek itu.
"masa sih?", "ah.. Iya...", "sini coba lihat...
Wah..." Gina mengeluarkan buah dada montoknya dari dalam tanktop, lalu
puting Gina yang menggoda itu membuah ayahnya marvin dehidrasi. "ini
pak... Bapak tinggal...aah...aah... Mmh", "mmh...mm...mmp...
Mm...sluurp...mm, wah iya keluar susu...mm...mmm" ayahnya marvin sudah
asal comot saja, mulutnya sudah menempel diputing kiri Gina, dan mulai susu
segar ia minum. sambil minum susu, tangan pria itu sudah sibuk meremas kedua
gunung kenyal milik Gina, "aah...mmh..mmh", "bentar ya
Gina...mm...mm..sluurp...mmm" ayahnya marvin makin ganas, gina sampai
harus tiduran disofa, saat buah dadanya diremas dan puting susunya dikenyot
keluar isinya. Tak bisa gina beranjak, ayahnya marvin ada diatas gina, tangan
kanan sibuk meremas buah dada gina, tangan kirinya mulai membuka celana.
"aah... Pak... Itu...aah...", "mm...sluurp..mm...kenapa
gina?...mm... Sluurp..." gina malah mendapati ada tangan jahil mengangkat
rok dan mencopot celana dalam Gina. "itu pak... Kok dibuk...aah...pak
itu...aahn", "bentar gina, ada yang perlu dipasang...mmh...uuh"
malah penis tegak merayap diselangkangan gina, kemudian saat menemukan lubang
senggama, benda keras tumpul itu memaksa masuk, sleeb, gina malah dientot
disofa itu. "aahn..aah...mmh", "uuh... Enak ini... Saya lanjut
nyusu juga ya...mm...mm... Sluurp" sambil nyusu, ayahnya marvin menusukan
penisnya maju mundur kedalam memek Gina. Gina menahan kedua pahanya, saat
selangkangannya digebleh tanpa henti. "aah...aah...aah..." gina
mendesah desah, ayahnya marvin jadi ingin segera selesai, ia entot Gina dengan
liar, cewek itu tubuhnya bergoyang hebat saat vaginanya digedor tanpa henti.
beberapa menit kemudian ayahnya marvin, berhenti, ia juga mengeluarkan penisnya
dari memek Gina itu. "uuh... Makasih gina, kamu kekamar mandi dulu aja,
sambil benerin pakaianmu", "mmh... Iya...uuh" gina perlahan
beranjak dan pergi kekamar mandi, cewek itu membersihkan buah dada dan
selangkangannya, lalu berpakaian lagi. sebelum gina kembali kedepan, ayahnya
gina sempat membuang sperma kedalam minuman yang disiapkan marvin tadi, pria
itu lalu berpakaian dengan benar lagi. Gina lalu kembali kedepan, "hehe...
Gina, minum dulu ini, pasti capek ya", "dikit sih pak,
makasih...mmh..mm... Kental gini pak minumannya", "loh gak papa
dihabisin ya, nanti biar marvin seneng", "iya...mm...gleeg..mmm"
Gina meminum habis isi gelas itu, gina sempat merasa ada cairan yang sering ia
minum, rasanya tidak asing, tapi gina merasa itu wajar. "nah, saya tinggal
dulu boleh gina?", "oh, keburu kerja pak?", "iya, udah gak
pusing juga, bentar lagi marvin balik kok", "oh iya pak" Gina
malah ditinggal sendiri didalam rumah itu.
"mau berangkat yah?", "iya vin, sana masuk
ditunggu gina", "iya yah"
marvin segera masuk rumah menemui gina. "eh marvin udah dateng",
"maaf ya lama tadi, sempat salah alamat, haha", "ooh, iya gak
papa", "wah, udah habis minumnya", "iya, haus tadi",
"ooh, kamu gak papa gina?", "gak papa kok, hehe..." marvin
tak tau kalau ayahnya sempat ngeseks dengan gina. "Gina, sini deh, aku
kasih liat rumahku", "oh, iya iya" meski tadi sudah sempat masuk
kedalam rumah lebih jauh, gina kini diajak marvin melihat lihat isi rumah itu.
Yang belum dilihat gina adalah isi ruangan dilantai dua, kini ia diatas bersama
marvin. "... Kalo disini biasanya aku main atau belajar sama temen
temen", "hmm, rumah kamu bagus ya vin", "ah biasa aja gina,
hehe", "itu kamar siapa?", "ini? kalo ada tamu atau saudara
yang kesini biasanya nginap dikamar itu gina", "ooh, gitu ya...mmh...
Marvin...", "kenapa gina?", "ini... Susuku keluar
lagi..." Marvin tak ada maksud menikmati gina dihari itu, tapi setelah
gina berkata begitu, marvin jadi berubah pikiran. "loh? Iya kah?",
"iya, aku copot baju ya, biar gak basah ini, maaf...", "loh gak
papa, buka aja gina" gina segera saja sudah telanjang dada. "mmh...
Ada gelas vin? aku tampung dulu deh susuku yang keluar", "eh... Ini
ada...", "bentar ya vin", "gina... Sini sini... Duduk
sini...", "kalo aku duduk situ kamu duduk mana?", "kalo
gitu... Sini aku pangku kamu aja", "ooh iya deh" marvin duduk
duluan, lalu gina menghampiri dan duduk dipangkuan marvin. Marvin makin
terangsang, ia bisa mencium wangi tubuh gina, memang gina tadi sempat berkeringat.
Gina masih sibuk menunggu puting susunya berhenti meneteskan air susu.
"gina... Bingung ya kalau keluar dua duanya", "iya vin, aku
bingung pegangin nya", "sini... Aku bantu gina..." marvin dari
belakang memeluk gina, tangan cowok sma itu menahan kedua buah dada Gina,
puting gina ditabrakan ketengah. "wah... Kalo gini bisa ditampung
semua", "iya bener...mmh..." marvin tangannya merasakan mulus
dan kenyalnya buah dada besar milik gina, tanpa sadar marvin malah meremas
remas buah dada gina, air susu jadi keluar lebih deras, bahkan sampai mengisi
penuh gelas yg dibawa gina. "aah... Marvin, gelasnya udah penuh",
"mana gina... Sini aku minum aja...", "ini vin, habisin..."
gina menyodorkan gelas kewajah marvin, tangannya menahan gelas saat isinya
mulai diminum sampai habis oleh marvin. "mm...gleeg..mmm...aah... Ayo di
isi lagi gina, tuh masih keluar susunya", "iya vin...aah...mmh"
dipangkuan marvin, gina memegang gelas, diatas puting mengalir susunya. Marvin
malah memerah susu gina dirumahnya itu. Lebih mantap kini marvin memencet dan
meremas puting gina yang kenyal, marvin seperti memerah susu sapis aja.
"Gina, gak habis habis susu kamu ya", "iya vin...aah... biasanya
juga gini", "hmm, tapi apa biasanya... Kamu dibantuin gini biar
keluar susunya?", "enggak juga sih...aah... Biasanya langsung dihisap
puting susuku sama orang orang, aah... Marvin", "kenapa gina?",
"ada yang gerak dibawah", "udah gak papa, itu gelasnya penuh
kamu minum gantian", "iya...mm...gleeg...mm... " Gina bisa
merasakan benda keras bersenyut diantara bokongnya. Entah berapa waktu yang
dihabiskan oleh marvin dan gina duduk dan bergantian minum susu.
"aah..mmh... Marvin...", "iya gina?", "kalau ada
plester, dipasang diputingku aja, biar berenti dulu", "ooh, nanti aja
gina", "kenapa vin?", "aku... Mau isep puting kamu,
boleh?", "boleh kok", "tapi dikamar itu yuk, biar... Ndak
ribet", "ooh iya deh..." gina diajak kekamar dilantai dua itu,
cewek montok itu langsung merebahkan tubuhnya dikasur, buah dadanya siap
disantap. Langsung marvin mendekat ia sambar puting susu gina dengan mulutnya.
"mmh...mmp...mm...sluurp..mmm", "aah...mmh",
"mmh...sluurp..mmm, bentar gina, biar gak basah..." marvin mencopot
semua pakaian Gina, lalu cowok itu ikut telanjang juga. "mmh...
Vin...itu...aahn..." marvin langsung naik keatas tubuh gina, lalu kembali
menghisap puting susu gina. "mm...sluurp..mmm... Maaf ya
gina...mm...", "aah... Gak papa vin...ouh..." marvin makin
ganas, kini ia bahkan menggesekan penisnya diselangkangan gina, dan tak lama ia
juga menusukan penisnya, "nngh...uuuh...mmh... " sleeb, penis tegak
masuk lagi kememek Gina yang sudah basah.
"aah...ah...mmh...marvi....", "gina...ooh...mm...mmm" Gina
merasa ada yang beda bila ia bersama Marvin, biasanya saat diranjang bersama
orang lain, gina biasa saja, tapi bila dengan marvin, gina jadi merasa tubuhnya
bereaksi lebih dan hatinya berdebar debar, begitu juga si marvin yang asik
menyetubuhi Gina. "aahn...mmh... Marvin... Kok...aah... Kalo sama kamu...
Rasanya...enak...aah", "yang bener gina...ooh... Mungkin... Karena
kita... Pasangan yang pas", "gitu ya...aah... Aku...aah... Jadi
seneng...aah...", "aku juga... Senang...ooh" marvin dan Gina
merasa bila mereka bersetubuh, mereka tampak begitu bahagia.
"marvin...aah...", "gina... Ini kah... Yang namanya... Pasangan,
kamu... Jadi pacarku aja ya...", "aah...aah... Marvin... Iya...
", "kamu... Sayang aku kan?", "aahn... Iya... Sayang
marvin... Aku...aahn..." Gina dan marvin ngeseks dengan penuh cinta, ya
memang mereka disekolah selalu bersama, baru kali itu marvin berani
mengungkapkan rasa. Marvin memeluk erat gina, sambil ia sengan gentle
menyetubuhi cewek itu. "aah... Gina... Sayangku... Cup...mm...cup",
"mmh...cup..mm... Marvin...aah..." Gina sudah asik bercumbu dengan
marvin, biasanya cewek itu mulutnya hanya dibuat memuaskan penis saja. Marvin
ingin gina merasakan nikmatnya bercinta yang sebenarnya, penuh rasa sayang dan
penuh kenikmatan. Dikamar itu Marvin bercinta dengan gina tanpa tau waktu dan
suasana. "gina...aku...ah..mmh", "marvin...aaaahn...!" Gina
klimaks duluan, lalu itu membuat marvin ikutan, croot croot, cairan bercampur
didalam vagina cewek itu, marvin dan gina juga merasa lega sekali. "mmh...
Gina... Makasih...", "aah... Marvin...cup...mmm" mereka sempat
bercumbu lagi, lalu setelah istirahat sejenak, mereka tiduran sambil ngobrol.
"gina, kamu kan sekarang pacarku...", "iya
bener vin", "kalo gitu, aku minta kamu inget ya", "inget
apa vin?", "kalo ada yang mau main sama kamu diranjang atau dimana
aja, bilang aja kamu udah punya pacar", "ooh gitu ya", "iya,
nanti biar mereka mikir dulu kalau mau nakal sama kamu", "oooh, iya
iya", "oke gina sayang?", "iya marvin sayang", hehe...
Kok gak dari dulu ah kayak gini", "kan marvin baru bilangnya
tadi", "iya, hehe... Mmm, gina...", "iya vin?",
"aku... Mau lagi boleh?", "hmm? boleh kok, kan marvin pacar aku,
ya harus nurut dong sama pacarnya", "iya, hehe... Tapi aku maunya
kamu yang main", "hah? gimana vin?", "bentar, sini kamu
naik atas aku sayang", "udah ini", "ayo, sekarang diingat
dong, biasanya orang orang gimana? anggep aja kamu jadi aku", "ooh,
mm...mm..." , "eh gina... Aah... Geli ya ternyata... " Gina
ingat, semua kegiatannya setiap hari diawali dengan orang menjilati putingnya.
"mm... Biasanya gini kan ya", "iya, bentar aja cukup, lanjutnya
gimana?", "mm? biasanya sih lubangku dijilat dan dihisap gitu",
"iya betul, kalau gitu gimana?", "aku...mmm...mm... Jilat punya
marvin ya...mm... Dihisap juga...mmm", "aah... Iya gitu...ooh"
gina memutar tubuhnya, dengan posisi 69 mulutnya mulai mengulum penis marvin.
"mm...mm...ahn...marvin...", "kan kamu urusin punyaku, punya
kamu aku urusin juga", "oh iya deh...mm..mm" gina mulai mulutnya
naik turun, penis marvin diemutnya dengan penuh nafsu, sedang marvin menggesek
vagina ceweknya dengan dua jari. "hehe... Ooh... Udah gina, terus
gimana?", "biasanya mulutku diisi cairan putih itu, tapi aku gak bisa
keluarin buat kamu vin", "haha... Kan beda emang, lanjutannya
aja", "hmm? biasanya udah mulai ditusuk tusuk lubangku",
"nah... Ya udah ayo", "kan kamu yang punya itu, aku kan
lubangnya", "ya kamu masukin aja ke lubang kamu sayang",gina
berdiri lalu ia buka selangkangannya, ia turunkan tubuhnya, ia masukan penis
marvin kememek basahnya, "ooh... gini ya...aah....aah... Gini ya...
Aah" sleeb, gina biasa ditusuk dari atas, kini ia yang memasukan sendiri
benda tumpul berdenyut itu kevaginanya. "ooh... Iya, pinter deh
sayangku...", mmh... Aku... Gerakin
gini ya...aah...aah", "iya... Ayo...aah... Lompat lompat aja
gina...iya...ooh", "nngh...aah...mmh...auh..." gina sendiri yang
lompat dan otomatis vaginanya ditusuk tusuk penis marvin yang tegak, cewek itu
merasa tubuhnya melayang dan bergerak sesuai keinginannya. "gimana gina
sayang? enak kan?", "iya enak... Aah... Asik ternyata...aah... Kalo
aku yang gerak ya...aah...", "iya... Itu buah dada kamu
gina...wow...ooh", "mmh... Aduh maaf ya marvin jadi kemana mana
susunya", "ooh... Gak papa...sini kamu deketan...
Nah...mm...sluurp...mmm...mm" Gina merunduk, sambil masih ia bergerak naik
turun, buah dadanya yang bergoyang bebas tadi mulai dikendalikan oleh marvin,
puting susu gina dihisap lagi, susunya ditampung dan diminum oleh marvin.
"aah...aah... Marvin...aah..." gina makin mendesah bila ia bergerak
naik turun lebih cepat. "mm...sluurp..mmm ooh", "aah... Aduh...mmh!","mm...sluurp...
Ooh... Udah keluar dulu kamu gina..." gina klimaks duluan, vaginanya
menyemburkan cairan yang kini melumuri penis marvin. "aah... Gak
kuat...ah...", "sini sini.. Udah kamu tiduran lagi",
"mmh...ternyata...aah... Lebih lelah... Aah... Yang gerak ya
vi....mmh", "makanya gina sayang, itu kenapa, kamu kuat kuat aja
kalau dirumah diajakin sama paman kamu", "iya vin, mmh...",
"gina... Aku mau selesai. Dulu... Ya",
"aah...marvin...aahn" gina tubuhnya dimiringkan ke kiri, lalu cewek
itu vaginanya ditusuk penis marvin lagi. "bentar ya gina sayang...
ooh", "iya... Ayo...aahn..." Gina baru itu merasa tertarik untuk
bersetubuh sampai puas, biasanya ia hanya menunggu sampai dicrot didalam atau
diluar. beberapa menit kemudian, marvin sudah tak kuat setelah ia puas
menggesek penisnya dimemek gina yang dindingnya berdenyut dan hangat
menyelimuti penis marvin. Crootcroot crooot, marvin isi vagina pacarnya itu.
"aah...aah...mmh...uuh", "uuh... Makasih gina...",
"aah... Marvin... Sayang...mnh" marvin dan gina sempat istirahat
dikamar itu, bahkan mereka akhirnya tetidur bersama.
Marvin sore harinya baru bangun tidur,
"mmh...uuh...aah... Gina...", "mm...mm...mm eh marvin udah
bangun", "ooh, kamu udah lama...aah... Emut itu punyaku...",
"mm... Barusan kok... Aku... Mau lagi vin...mm", "hehe... Enak
kan kalau beginian sama pacar?", "iya... Aku ikut seneng dan rasanya
enak banget", "nah itu makanya... Sini sini" gina berhenti, ia
kini duduk bersama marvin dikasur. "iya marvin?", "paman kamu kapan
kesini?", "malem kayaknya baru kesini vin", "ooh, sama
ayahku pulangnya malem", "hmm, gitu ya..", "hehe... Gina...
Mau lagi ya?", "iya vin, aku mau lagi", "ayo sini,
hehe..." marvin tiduran lagi, "aku keatas lagi yang?", "iya
tapi hadap atas coba", "hmm, gini ya?", "iya...
Sekarang...mmh...hnnh" , "aah... Aah... Ooh kamu masukin dari
belakang gitu ya...mmh", "iya... Terus aku...hehe...ooh",
"aahn... Aah... Kalo gitu..susunya nanti...aah... Itu...aah...
Keluar..." penis marvin sudah dimasukan mengganggu memek basah gina lagi,
sat marvin meraih dua buah dada gina, diremas dan dipencet putingnya, air susu
menyembur keatas layaknya gunung meletus. "ooh... Wow... Indah ya yang...
Buah dada kamu kayak gunung meletus...ooh...",
"aah...iya...aah...", "mmh... Gina mau coba gaya lain?",
"aah...iya.. Aku...aah... Mau... Pokoknya... Sama marvin",
"hehe... Habis ini ya...aku sayang gina...ooh" Marvin dan Gina makin
mesrah besetubuh, mereka bahkan mencoba posisi lain, gina bahkan mendapati
beberapa posisi seks yang baru. Gina kini jadi pacarnya marvin, entah nanti ia
akan ngeseks dengan marvin saja, atau tetap memuaskan nafsu lelaki lelaki yang
mengidolakan susu dan nikmat vaginanya.
Komentar