Tetek Jumbo Warisan Ibu
Nama saya Ady keturunan jawa namun kelahiran lampung maklum luach
orangtuaku merantau kelampung. Aku remaja yang lurus-lurus saja, dengan
tinggi 167cm dan berat 60 kg. Selepas lulus SMA dikotaku aku minta ijin
dengan orangtuaku untuk melanjutkan studi dikota pelajar, pembaca
sekalian pastiannya mengertilah dimana itu kota pelajar????
Dan
dari situlah saya mulai mengenal nikmatnya ngesek. Karena tuntutan
pekerjaan yang membuat saya untuk momdar-mandir ke apotek dan kedokter
akhirnya saya mengenal dua gadis cantik secara bersamaan, yang pertama
saya kenalan dengan cewek yang lagi berobat kedokter disekitar tempat
tinggal saya sebut saja nama vera (bukan nama sebenarnya), awalnya hanya
biasa saja karena kesalahan dalam memandanga akhirnya kita berkenalan
dan ngobrol untuk mengakbrabkan diri masing-masing. Ternyata vera adalah
gadis yang supel dengan perawakan yang enak dipandang, rambut hitam
panjang terurai sepanjang pengait BHnya, dengan tinggi 157cm dan ukuran
BHnya 34, itu saya ketahui dari mulutnya sendiri.
Sebelum
larut malam saya harus melanjitkan pekerjaan saya yang tertunda dan
meninggalkan vera dengan ibunya untuk berobat namun setelah kita menukar
nomor hp masing-masing. Setelah itu saya menuju ke rumah praktek dokter
kandungan, sebelum saya memasuki ruang dokter tersebut saya dikejutkan
dengan assisten dokter tersebut sebut saja nama dewi (bukan nama
sebenarnya), akhirnya kita berkenalan dan bercanda ria bersama hingga
waktu yang ditunggu datang untuk menemui dokter tersebut. Sebagai gambar
dewi anak gadis kecil dengan ukuran payudara yang besar sekali sehingga
bila duduk dan bercanda dengannya mata saya tidak pernah lepas dari
gundukan besar yang menjulang didadanya, dengan gigi yang ditata rapi
dengan kawat gigi yang berwarna hijau sewarna dengan sofline yang
digunakannya sehingga menambah daya tarik dewi malam itu. Setelah
menunggu lama waktu yang dinanti datang saya menui dokter tersebut dan
sebelum pulang saya janjian dengan dewi untuk mengantarkannya pulang,
selain untuk mengakrabkan diri juga untuk mengetahui dimana rumahnya
sehingga bila ingin ketemu tanpa kesulitan yang berarti langsung
menemuinya.
Malam makin larut
ketika kami pulang, bayangkan sendiri pembaca bila seorang dokter
kebidanan dan kandungan bila membuka praktek pastinya larut malam baru
lach bias pulang untuk melepaskan penat seharian, sesampainya dirumah
ternyata telah disambut hangat oleh ibunya dewi yang telah lama
menunggu, dewi mempersilahkan saya untuk duduk dulu dan ngobrol dengan
ibunya, saya juga merasakan takjub yang luar biasa ternyata ibunya walau
sudah tua namun tampak muda dan yang lebih mendebarkan hati saya adalah
payudara yang dimiliki ibunya ternyata lebih besar dari padsa milik
anaknya mungkin ukuran BHnya sekitar 40d , luuuuuuuuuuuuuuuar biasa
selain cantik dan memiliki toket yang basar ternyata ibu ini ramah dan
baik hati, sembari menunggu dewi selesai mandi saya ditemani ibunya
untuk cerita dan tanya-tanya tentang saya dan keluarga saya, ya biasalah
standar ibu ingin tahu temen cowok anak ceweknya. Setelah mandi, dengan
rambut basah terurai dan seutas handuk untuk menetupui tubuhnya yang
dililitkannya disela-sela gundukan payudaranya, bias dibayangkan sendiri
pembaca betapa tegangnya adik kecil yang tertidur pulas langsung
berdiri dengan gagahnya, dewi datang menemui saya, sabar ya dy…mau ganti
baju dulu
Lima menit kemudian dia keluar dengan tanktop pink dan celana pendek makin merangsang aja nie cewek batinku….
Tak
lama dia pamitan dengan ibunya untuk keluar sebentar untuk cari makan
karena tadi belum sempet untuk makan malam, selama di perjalanan ingin
rasanya motor yang saya gunakan untuk tidak berjalan karena dewi sungguh
membuat saya merangsang hebat malam ini. Dengan baju dan celana
pendeknya dia duduk merapat diatas motor bahkan dengan sengaja
menempelkan payudara jumbo miliknya. Sehabis makan malam saya ingin
cepat pulang kerumahnya karena nggak enak sama ibunya namun dia melarang
untuk tidak pulang cepat-cepat, dan dimalam itu pula saya dapat
merasakan ciuman hangat darinya, pertama sich saya hanya mendaratkan
ciuman dikeningnya tapi ntah kenapa mungkin karena terbawa suasana malam
yang dingin kedaan itu menjadi berubah, seprtinya dia butuh kehangatan
malam yang lebih dari itu lalu saya mengarahkan cumbuan saya kebibirnya
yang ranum dan mengoda ternyata dewi malam membalasnya dengan ganasnya
10 menit sudah lidahku bermain didalam mulutnya bahkan liur kami beradu
didalam rongga mulutnya. Tak lama tangannya aktif bergerak menyusuri
tubuhku, tangannya terus mengusah punggunggu walau sebenarnya bukan itu
yang dia mau namun batang penis yang telah meresahkannya, akhirnya
tangan dewi kubimbing untuk merasakan kontolku, dia sangat takjub dan
dengan cekatan dia mengelus dan mengusap ujung kontolku, sambil dia
bertanya pada kontolku…..hei belum apa-apa kok uda ngences
ciiii,hehehehehehe
Dengan
candaanya tersebut akupun mulai aktif untuk mencopot baju dan celana
yang dikenakan dewi, begitu takjubnya aku dengan payudara dan
kemaluannya. Kok gondrong banget cii wie jembutmu saya kutanya dan dia
hanya tersipu malu dan mencekram kontolku lebih kencang…..
Aduch…….terikku,
dan dia tertawa kecil seakan bahagia makana jangan ngeledek orang
donk…timpalnya. Tanpa banyak perintah posisi kita sudah berubah menjadi
69 posisi favorit bagi pemula. Agak lama aku mencumbu kemaluannya, dewi
minta gantian, dia ingin mengulum kotolku.
“Masukin aja yuk dii, dewi sudah ingin ngerasain penis kamu di!” Cegahnya sambil mencium dan mngulum dalam-dalm kontolku
aku tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godaku.
“Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya di,” Balasnya sambil mencubit perutnku yang berotot.
Aku
tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat
sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata dewi pintar sekali
bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat.
Terasa kontolku semakin berdenyut-denyut.
Aku
tidak segera memasukkan batang kontolku, melainkan terus menciumi
sekujur tubuh dewi,aku membalikkan tubuh dewi hingga menelungkup, lalu
kucium kedua paha bagian belakangnya, naik ke bongkahan pantatnya yang
sexi abis, terus naik lagi hingga ke tengkuk.
Aku
menyelipkan tangan kiriku ke bawah tubuhnya, tubuh kami berimpitan
dengan posisi aku membelakangi dewi, lalu aku remas-remasnya buah
dadanya. Lidahku terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali
pipinya. Sementara itu tangan kananku mengusap-usap vaginaku dari
belakang. Hingga jari tengahku menyusup lembut ke dalam liang vaginanya
yang basah merekah.
Aaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, nikmat banget dy…………
“Vagina
dewi bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama kamu,” aku berbisik
persis di telinganya. Dewi tidak bisa bereaksi apapun lagi. hingga
tangan kananku bergerak mengangkat sebelah paha dewi
Mata
dewi terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas dewi
semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku.
Tangan kirinku menggenggam dan meremas gemas buah dada dewi, sementara
yang kanan mengangkat sebelah paha deewi semakin tinggi. Lalu…, benda
tumpul menyeruak masuk ke liang vagina dewi dari arah belakang. Oh, my
God, dia telah memasukkan rudalnya teriak dewi…!!!
Sejenak
dewi tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir
kuat-kuat. Dia nikmati inci demi inci batang kemaluanku memasuki liang
vaginanya. Terasa penuh, nikmat luar biasa.
“Oohh…,”
sesaat kemudian dewi mulai bereaksi tak karuan. Tubuhnya langsung
menggerinjal-gerinjal, sementara aku mulai memaju mundurkan tongkat
wasiatnya. Mulutku terus menjilati putingnya derwi yang semakin
merekah..
“di, penismu enaaak…!!!,”dewi setengah menjerit.
Aku
tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalku. Gerakannya
cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja dewi semakin
menjerit-jerit karena Batang penisnya yang besar itu seperti hendak
membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.
“Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
aku malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihan dewi. dewi semakin erotis.
“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”
Masukin lebih dalllllllllllllllam lagi,pintanya…..
Aku
terus menggecak-gecak. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi
menyamping, nampaknya dewii sama sekali tidak kesulitan menikmati batang
kemaluanku pada vaginanya.
“dewi mauuuuuuuu keluar! dewi mau keluaaaaaaaaaaaaar!!” dia menjerit-jerit.
“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama kamu wie!” aku menyodok-nyodok semakin kencang.
“Sodok terus, di!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”
“Oh, ah, uuugghhh… ”
“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”
Pada
detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat dewi, kuremas
bongkahan pantatnya. Terasa vagina dewi berdenyut-denyut kencang sekali.
Aku keluar aku sudah orgasme!bisiknya
Sesaat
aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak
terkatakan. Mungkin ini pengalaman p-ertamaku ngeseks dengan gadis
montok kayak dewi. Dewi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku.
Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia
menungging.
Dengan agak
lunglai akibat orgasme yang luar biasa, dewi kuatur posisi tubuhnya
hingga menungging. aku mengikuti gerakanku, batang kemaluanku yang besar
dan panjang itu tetap menancap dalam vaginanya yang keset..
Lalu
perlahan aku mulai mengayun pinggulku. Ternyata dia luar biasa. Dia
memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan
kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya
sudah cukup tinggi tadi.
Aku
menikmati gerakan maju-mundur Tidak berapa lama, vagina dewi mulai
terasa enak kembali. Kuangkat kepalanya sehingga, menoleh ke belakang.
aku segera menunduk, untuk mengecup pipinya.
“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… di!!”
aku
tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhnya sampai
terguncang-guncang. Dewi menjerit-jerit. Cepat sekali, birahinya
merambat naik semakin tinggi. Aku pun kali ini segera akan mencapai
klimaks. Maka dewi mengimbangi gerakanku dengan menggoyangkan pinggulnya
cepat-cepat. Dewi putar-putar pantatnya, sesekali majumundurkan
berlawanan dengan gerakan ku.
Aku
menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnku dari kemaluannya. Aku berbalik
cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya.
aku langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku.
“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
“Aku hampir keluar wiii!” gumamku. Gerakanku langsung cepat dan kuat.
“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desah dewi
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ samamu wie!” Erangku
“dewi juga, dewi juga, vagina ku keenakaan…!” Balasnya.
“Aku sudah hampir keluar, wie…, vaginamu enak bangeet ciiiii… ”
“dewi juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”
“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”
“Yaahh
teruuss, sodok teruss!!! dewi enak enak, dewi enak, diii…, aku mau
keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama
kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
Tubuhnya
mengejang sesaat sementara otot vaginanya terasa berdenyut-denyut
kencang. dewi menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme.
Pada saat bersamaan, aku menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang
kemaluanku dalam-dalam di liang vaginanya.
“Oohhh…!!!”
aku pun menjerit, sementara terasa kemaluanku menyembur-nyemburkan
cairan mani di dalam vaginanya. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali
mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.
Lalu
tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus
bertautan. Aku memeluknya mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk
mengatur nafas.
“Enak banget,” bisikku beberapa saat kemudian.
“Hmmm…” dewi menggeliat manja. Terasa batang kemaluanku bergerak-gerak di dalam vaginanya.
“Vaginamu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”
“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”balasnya
Aku
lalu menetek seperti bayi. Putingnya kuhisap, jilat, gigit-gigit kecil.
Sambil memasang kembali pakaian yang telah berserakan ntah kemana.
Rasanya aku tak ingin melepaskan malam ini untuk terus memeluknya denga
menggenjot vaginanya yang peret. Ditambvah lagi payudara yang tambun
membuatku ingin menghisapnya lama-lama. Dan akhirnya aku antarkan dia
pulang kerumahnya yang terlihat sepi karena ibunya sudah tertidur
duluan, sesampainya dirumah aku semakin hornny iangin menggenjot
vaginanya lagi namun dewi melarangku dan dia hanya menyodoekan tetek
jumbonya untuk di hisap dan diremas. Pada saat itu dewipun sudah
teraksang kembali namun dia masih sanggup menahannya dan membisikkan
besok lagi aja yaaaaaa..
Dengan
berat hati aku melangkahkan kaki untuk meninggalkan dewi namun sebelum
aku beranjak pergi dewiu mwnarik tanganku untuk menghisap tetek jumbonya
sekali lagi…
Malam ini
seakan tiada habisnya, dan sesampainya dirumah aku masih ingin bercinta
dan kutelpon vera untuk phone seks dan ternyata dia juga sering
melakukannya, dan untuk cerita vera dilanjut besok aja yaaaa
Hehehehehehehehehe
Makasihnya
udah mau baca pengalaman pertamaku yang menakjubkan ini, low ada temen
cewek, tante-tante atau ibu-ibu dan janda muda yang pengen kayak dewi
boleh aja kok asal sama-sama nikmat aja. Bisa hubungi aku di
andikyulianto@ymail.com atau di 085768024194
Maksih ya buat waktunya udah baca pengalamanku dan kasih masukan pada cerita ini…
Komentar