Kembalinya Miranda
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Miranda
tampak berjalan dengan santai, ibu 22 tahun itu memakai tanktop dan
celana pendek, bergaya seperti remaja saja. ia mampir kerumah pak Rt.
"Permisi" Miranda tak melihat orang didalam rumah itu, beberapa kali ia
memanggil juga tak ada yang keluar. Ia kemudian pergi kebelakang rumah,
tapi ia juga tak melihat orang. Ketika ia akan kembali, ia baru melihat
pak Rt. "Wah, Miranda", "iya pak RT, maaf mengganggu" Pria itu malah
menganggap ia mendapat rejeki karena didatangi bidadari disiang bolong.
"kok tumben kesini", "iya pak, mau tanya tanya, pak Rt dari mana?" "saya
habis nganter anak dan istri, ada acara dirumah saudara", "ooh, gitu ya
pak" Miranda tadinya berlagak sopan, mendengar pak RT sudah sendiri, ia
langsung jadi centil. "iya, mau tanya apa ya?", Miranda kemudian diajak
masuk kerumah pak Rt, mereka berbincang sebentar, mengobrol mengenai
beberapa hal tentang rukun tetangganya. "... ooh, jadi kalau malem ada
yang jaga pak?", "iya, ada pos kamling, jadi biar aman", "tapi tempat
kita kan cukup jauh dari keramaian pak", "iya, tapi juga perlu
pengamanan", "ooh, gitu ya pak, hmmh" Miranda sedari tadi tau, kalau pak
Rt itu ternyata sibuk melihat belahan dadanya. "ada lagi yang
ditanyakan?", "sudah pak, sekarang Miranda jadi haus", "s...saya juga,
haha", "ooh, iya, pak rt, ambilin gelas dong", "buat apa?", "saya mau
minum susu", "t...tapi kok ambil gelas aja?", "iya pak, minum susu saya
sendiri" Pak RT mulai teringat, kalau Miranda memang seorang ibu muda.
Pria
itu secepat kilat mengambil gelas. "i... ini gelasnya", "makasih
pak...mmh" Miranda tanpa malu langsung melepas tanktopnya, buah dadanya
dimuntahkan, dan kini membuat pak rt terbelalak. ibu muda itu langsung
meremas buah dadanya, putingnya diarahkan kegelas. pak rt benar benar takjub,
Miranda yang menggoda itu sedang memerah air susunya sendiri, terlihat
air susu menetes kedalam gelas, lama lama juga makin deras. "mmh...
nnh... coba pak ya...mmm...wah seger pak..." Miranda meminum susunya
sendiri yang ada digelas, sampai habis diminum, dan kini yang haus berat
adalah pak Rt. "Pak Rt haus juga?", "i... iya sih", "aduh, saya pegel
meres sendiri pak, liat pak, buah dada saya besar gini, diremas sulit"
Miranda malah mempertontonkan buah dadanya, Pak Rt makin kalut
pikirannya. "ooh, pak Rt minum susu saya langsung dari sumbernya saja
pak, mau?", "k.. kalau boleh... ya mau sih...", "silahkan pak..."
Miranda membusungkan dada, buah dadanya ada didepan pak Rt. Miranda
menggoda pak Rt habis habisan, pria itu akhirnya takluk juga. Buah dada
montok milik Miranda kini sudah mulai dipegang oleh Pak Rt, pria itu
juga sudah menghisap puting Miranda. "mm...mm...sluurp..mm", "ahn...
gimana pak?", "mantep Miranda...mm...sluurp...mm...", "ahn... coba yang
satunya pak... ooh... mmh" Suara Miranda yang sangat menggoda, membuat
pak Rt makin giat menghisap puting ibu muda itu, air susu terus mengisi
tenggorokan pria itu. buah dada montok itu kini diremas remas, sembari
puting Miranda itu dihisap, Pak Rt beberapa menit itu seperti orang yang
tak pernah minum, ia sungguh menikmati momen menghisap puting susu
milik Miranda. "Aahn...mmh... sudah belum pak?", "mm...bentar
ya...mm...slruup", "mmh... oh iya pak, anu soal uang iuran rutin bulan
ini, saya masih belum ada uang pak", "mm... udah biar saya yang bayar",
"gitu ya pak? bulan depan saya ganti deh", "gak usah... bulan depan juga
gak usah bayar", "wah, makasih pak...ahn...", "iya, tapi...", "tapi apa
pak?", "anu...", "pak Rt mau minta apa? Miranda kasih deh", "mm...
Miranda siang ini tidur sama saya ya", "ooh, iya pak, gak papa" Miranda
lalu segera pergi kekamar bersama pak Rt. hanya memakai celana pendek,
Miranda ada sebelah pak Rt. "mmh... pak Rt, kok panas yach... saya lepas
pakaian saja ya", "iya betul, saya juga, hehe" Mereka berdua segera
telanjang bulat, lalu pak Rt tiba tiba merapat ketubuh Miranda. "pak rt,
kasurnya kok sempit ya?", "iya, mungkin perlu geser" Miranda
menggerakan tubuhnya, tapi perempuan sange itu malah menempel erat pada
pak Rt, lalu menggesek buah
dadanya kepada pak Rt. "mmh... pak, itu apa yang keras dibawah?", "anu
itu...", "masukin kelubangnya Miranda aja pak, biar gak makan tempat...
Aaahn!" pak Rt langsung menancapkan penisnya divagina Miranda itu. ibu
muda itu kini dipeluk erat oleh pak Rt. Langsung saja pak Rt beraksi, ia
menggerakan penisnya maju mundur, membuat Miranda bereaksi,
"Aahn...mmh... pak, ooh...mmh!...cup...mm" pak Rt tiba tiba sudah
bercumbu dengan Miranda, sembari menyetubuhi ibu muda itu. Tujuan inti
miranda kerumah pak Rt memang untuk menikmati siang bersama, dan memang
kini ia sudah disetubuhi oleh pak Rt. Buah dada montok itu terus
bergoyang menyenggol pak Rt, pria itu jadi makin asyik saja, ia menusuk
vagina Miranda dengan pensinya, sleeb sleeb sleeb, siang bolong ia
menyetubuhi perempuan sange itu. "oooh.. miranda...mm...", "aahn... pak
Rt, hmmh...oh... aahn" Desahan Miranda malah membuat pak Rt makin
semangat, beberapa menit kemudian pak Rt terus beraksi, sampai pria itu
tau penisnya sudah terpuaskan. "ooh...Miranda... aduh..." mendengar itu
Miranda memeluk Erat pak Rt, lalu Crooot croot crooot, Sperma menyembur,
mengisi vagina ibu muda itu. "Aah...aah...ah... owh... mmh... pak Rt,
itu keluar didalam semua...", "Aduh, gimana ya?", "gak papa pak, Miranda
udah minum obat pengamannya, jadi gak hamil kok", "ooh, gitu ya, haha,
terima kasih Miranda", "sama sama pak" Miranda kemudian beristirahat
sejenak, ia tidur bersama pak Rt. melihat pak Rt tertidur pulas, Miranda
kemudian membersihkan diri, lalu berpakaian lagi, dan segera pulang. Misinya sudah selesai, ia berhasil bersetubuh dengan pak Rt, ia juga tak perlu membayar iuran bulanan.
Beberapa
hari kemudian, Miranda mengingat kata pak Rt tentang pos kamling. ibu
muda itu mempersiapkan dirinya. Suatu malam, ia segera menidurkan Ican.
Setelah itu, hampir tengah malam, ia mengunci rumahnya, lalu bergerak
menuju pos kamling. "Permisi...", "ooh, mbak Miranda..." tampak Pria
dipos kamling itu takjub, ketika melihat Miranda ada didepan pintu,
perempuan 22 tahun itu memakai rok pendek dan kaos ketat saja. "Permisi
pak Fero, pak Wisnu, boleh masuk?", "s...silahkan..." Miranda masuk dan
duduk diantara dua orang pria itu. "kok malam malam keluar neng?", "iya
pak, gak bisa tidur", "ooh, kok bisa?", "iya, mungkin karena suami saya
udah lama gak dirumah", "aduh kasian kamu" tangan kiri pak Fero
merangkul miranda, ia juga mengelus bahu ibu muda itu. "Pak, emang
biasanya jaga begini ya?", "iya, tiap malam, tapi gantian kok", "hmm,
tapi kan kampung kita sepi, agak jauh juga dari kampung lain", "nah itu,
jadinya, kita disini kebanyakan main aja", "ooh, main apa pak?", "main
kartu, main catur", "ooh, sekarang kok gak main?", "nunggu satu orang,
eh itu dia", "permisi, eeh" tampak seorang Pria masuk, ia lalu duduk
juga. "mm... mas Ini siapa?", "saya Farhan", "ooh, orang baru mas?",
"baru beberapa hari mbak, tinggal di rumah saudara, lagi kerja didekat
sini", "ooh, kenalin mas, saya Miranda" mereka berdua berjabat tangan,
Farhan tau Miranda itu tangannya begitu mulus. "hehe, malam malam kok
keluar mbak?", "iya gak bisa tidur mas", "mmh, gitu ya", "Farhan, bawa
kartunya?", "iya pak, ini tadi udah beli", "wah, bagus kartunya, enak
ini dibuat main", "Saya boleh ikut main ndak?", "boleh kok", "hehe, yuk,
eh biasanya hukumannya apa?", pak Fero dan Pak Wisnu mulai berfikir
nakal, tapi Miranda memang berharap demikian. "Biasanya sih, yang kalah
buka baju", "ooh, gitu ya.. ya sudah yuk main" Mereka kemudian mulai
bermain kartu.
Permainan
pertama dimulai, dan kemudian malah Miranda yang kalah pertama. "Aduh,
kalah", "wah, mbak Miranda kurang sering main kartu", " iya mungkin,
lanjut deh", "kocok kartunya han", Farhan mengocok kartu yang telah
dimainkan, lalu tiba tiba ia takjub, juga Pak Fero dan pak Wisnu.
Miranda tiba tiba membuka bajunya, dan ternyata ia tak memakai bh juga.
"Loh, kok pada bengong?", "Miranda kok buka baju?", "loh katanya tadi
hukumannya buka baju?", "oh iya, hehe, waah, hmmmh" 3 pria itu seketika
jadi senang, mereka terpukau melihat buah dada milik Miranda yang bundar
nan montok itu. Mereka melanjutkan permainan kartu itu. Beberapa kali
bermain, Miranda tak pernah menang, ia jadi terus mempertontonkan buah
dadanya. "wah wah, kalah terus mbak Miranda", "aduh iya, hmmh", "udah
selesai main kartunya", "yah, jadi Miranda mau dihukum lagi nih?",
"looh, iya, soalnya kalah terus", "gitu ya pak? saya musti ngapain?
aduh, kok keluar lagi...mmh" 3 pria itu makin kalut, ketika melihat air
susu mentes dari puting Miranda. "loh, mbak Miranda itu keluar
susunya...", "iya mas Farhan, memang saya lagi menyusui", "wah, ya udah,
hukuman pertama kami mau minum susunya mbak Miranda, haha", "gitu ya
pak, silahkan pak, saya sambil tiduran tapi ya..." Pak Fero tadi
sebenarnya bercanda, tapi Miranda memang sudah kebelet dihisap
putingnya. Tentu pak Fero dan pak Wisnu segera mendekati MIranda, lalu
mengelus buah dada montok milik Miranda itu. "Waduh, suami kamu udah
pernah minum belum?", "sudah pernah pak, tapi karena dia pergi, jadi
jarang yang minum, kalau gak dikeluarin jadi sakit, jadi... aahn..." pak
Fero melahap puting kiri Miranda, lalu segera dihisapnya,
"mm...slruup..mm... mantep nih...mm", "aahn... iya pak, aduh, pak
Wisnu..oouh" pak Wisnu juga melahap puting kanan Milik Miranda itu,
Miranda sudah mulai melayani dua pria yang menghisap puting susunya.
"mmh...ahn...", "slruuup...slruup...mm", "mm...slruup...aah...
sedap...mm" Dua pria itu bergerak liar, mulutnya menghisap puting
Miranda dengan nakal, tangannya juga bergerilya meremas buah dada milik
Miranda itu. Mereka berdua asyik menyedot buah dada, Farhan tampak hanya
menjadi penonton, tapi ia kemudian juga mendekat, dan menyaksikan
dengan seksama. Beberapa menit beraksi, Pak Fero dan pak Wisnu sudah
puas minum susu. "mm... wah... mantep deh...", "iya.. huh asyik",
"mmh... makasih bapak bapak, mmh... Miranda mau pulang dulu deh", "loh
kok pulang?", "iya pak, udah ngantuk", "hmmh... iya sudah deh", "iya..."
Miranda berpakaian lagi, meski sedikit mengantuk, ia masih ingin
bersetubuh, jadi ia berfikir jalan lain. "mas Farhan, bisa anterin saya?
takut ada apa apa", "wah, siap, yuk deh, permisi pak, haha" Farhan kini
berjalan bersama Miranda pergi dari pos kamling itu. "Sial, gak
sekalian kita perkosa aja tadi", "haha, mungkin kalau disini dia gak
mau, tapi nanti kita coba kerumahnya aja nu", "wah, betul pak Fero, ide
cemerlang" Meski mereka tak berhasil menikmati Miranda seluruhnya,
mereka punya waktu lain untuk beraksi.
"Aduh
mas, Aku lemes nih" Miranda berlagak seperti mau jatuh, tentu Farhan
memeganginya. "Aduh, wah wah...", "mas Farhan, gendong dong...", "aduh,
iya deh..." Miranda segera digendong oleh Farhan. Buah dada montok tadi
kini juga mendarat dipunggung farhan, sembari berjalan, Farhan bisa
merasakan kenyalnya buah dada itu. miranda sebenarnya lebih tertarik
untuk bersetubuh dengan Farhan, yang memang tampak hampir seusia
dengannya, pria itu juga tampan dan cukup berisi tubuhnya. "Mana
rumahnya mbak?", "itu itu..." mereka akhirnya sampai dirumah Miranda.
"udah sampe mbak", "ini mas kuncinya, bukain dong..." Farhan menurut, ia
segera membuka pintu rumah Miranda, mereka masuk, lalu pintu kembali
ditutup. Farhan menggendong Miranda sampe kekamarnya. "Sudah mbak, saya
pulang dulu ya", "gak mau... mas Farhan tidur sini dong... sama aku..."
Farhan sempat bingung, tapi raut wajah memelas milik miranda meruntuhkan
tembok dihati Farhan. "Aduh, iya deh...", "hehe, sini sini mas..."
Farhan merebahkan tubuhnya disebelah Miranda, tiba tiba Miranda sudah
melesat memeluk Farhan. "Aduh, mbak Miranda", "hehe, mas Farhan umurnya
berapa sih?", "saya umur 21", "loh, masih muda ya, saya 22", "hehe, iya
mbak", "Tapi kok ganteng dan kekar gini sih? hmmh..." Miranda yang
centil itu memeluk farhand dengan senangnya. Farhan tampak bingung, tapi
ia juga senang, Miranda ternyata begitu menawan. "Udah mari tidur
mbak", "gak mau... kita main dulu ya... cup...mm...mmh..." Miranda tiba
tiba mencumbu Farhan, tentu lawan mainnya itu takjub. Tapi karena ia tau
memang ini waktu yang sudah ditakdirkan untuknya, Farhan siap untuk
mengikuti kemauan Miranda itu. Farhan membalas cumbuan Miranda, mereka
tampak begitu mesrah, lidah mereka beradu, sembari tubuh mereka makin
merapat. "mm...cup..mm... asyik...mm", "mm...cup...mmh" Mereka makin
asyik, tak lama Farhan juga berani mengelus dan meremas buah dada milik
Miranda, tentu ibu muda itu jadi makin semangat.
"Aahn..mmh...
mas Farhan, malem ini puasin aku yah..." Miranda tiba tiba melepas
semua pakaiannya, Farhan kini tersenyum lebar, ia juga ikut melepas
pakaiannya. "Mbak Miranda, suaminya...", "suamiku pergi jauh, jadi...
kamu gantiin dia ya sekarang... aduh tubuh kamu Farhan...mmh" Farhan
ternyata memang memiliki tubuh yang atletis, "hehe, maklum mbak, sering
ke gym", "uuh... cup...mm...gemes deh...mm..." Miranda menciumi tubuh
Kekar milik Farhan, tak lama ibu muda itu ingin kembali buah dadanya
dipuaskan. Miranda menunjukan putingnya pada Farhan, "mbak, minta aku
isep ya ini?", "iya dong, ayo...mmh...aahn..." Farhan melahap puting
Milik Miranda, lalu dihisapnya dengan nikmat, air susu mengalir kedalam
mulutnya. "mm...slruup....mm... pantes bapak bapak tadi bisa minum
sampai lama, memang nikmat...mmm", "iya dong...ouh... tapi kalau kamu
yang Isep, malah makin seru deh...ooh" Farhan tau Miranda sudah
terhipnotis padanya, ia jadi akan memuaskan ibu muda itu.
"mm...slruup... mbak miranda pasti puas deh... ummh...mm...slruup"
Farhan memasukan kedua puting milik Miranda kemulutnya, lalu dihisap
bersamaan, Air susu mengalir deras, ia bisa minum puas. Miranda sempat
takjub, baru kali ini ada yang bisa menghisap dua putingnya sekaligus,
dan rasanya begitu menakjubkan. "Wow, mas Farhan terbaik deh, ooh",
"mm...slruup... gini kan cepet kenyang...mm...slruup" buah dada montok
itu diremas dan ditarik, bersamaan dengan hisapan maut mulut Farhan pada
puting Miranda. Miranda seperti bercinta dengan bintang film porno,
karena ia merasa ini adalah adegan terhebat yang ia tau. beberapa menit
itu Farhan menghilangkan dahaganya. "mmh...slruup...aah... ", "ouh...
gila deh... seru..." Miranda sekarang tiduran dikasur, Farhan sudah
sibuk menciumi tubuh ibu muda itu. "cup...mm...cup... mbak miranda,
secantik ini kok bisa ditinggal sih... cup...mm", "gak tau, dia sibuk",
"hehe, ya udah, aku puasin mbak Miranda", "iya... Aahn...oouh..." Farhan
kini sudah mendaratkan kepalanya diselangkangan Miranda, ia menjilati
pintu masuk kelubang vagina Miranda, ibu muda itu tau Farhan begitu
handal, lidahnya tampak menggeliat dengan terlatih untuk mengurus bibir
vagina. "mm...mm...cup... udah basah nih", "aahn... iya, kamu ganteng
banget sih, uuh... aahn..." Farhan kini menghisap vagina Miranda, ia
juga menjilati dinding vagina milik ibu 22 tahun itu. Paha mulus milik
Miranda dielus kedua tangan farhan, sembari lubang diantara pahanya itu
sudah sibuk dioral. Miranda tampak benar benar senang, ini memang
pengalaman terbaik, sensasi yang ia rasakan jauh berbeda dengan lelaki
yang pernah bersetubuh dengannya. Farhan beberapa saat kemudian
menghisap vagina Miranda dengan sangat liar, Ibu muda itu sampai
bergoyang tak karuan, karena tubuhnya bereaksi dengan kehebatan Farhan.
"slruuuup..mm...slruup..mmm", "aah.. Farhan... auh... gila deh... habis
itu... oooh", "mm....aah... hehe, gimana mbak?", "luar biasa, ooh...",
"ya udah, aku coba langsung aja, siap?" Miranda sudah sedari tadi takjub
dengan penis tegak milik Farhan, Sebelum Farhan mengisi vagina Miranda,
ibu muda itu tiba tiba duduk lalu langsung mengulum penis tegak itu.
"mm...mm...mm...oohm...cup....mmm...", "wah, punyaku terlalu bagus ya?",
"mm... mmh... iya, huuh gedenya...mm...mmm..." Miranda terpesona,
memang penis milik Farhan jauh lebih besar dari yang lain. beberapa
menit diemut, Miranda tampak sudah berhenti, ia merasa vaginanya sudah
minta diisi. "mm...aah... Ayo mas, entot aku deh... udah gak tahan...",
"hehe, siap mbak...mmh...oooh" Farhan perlahan memasukan penisnya
kedalam vagina Miranda itu, sleeb, vagina itu tampak tak bisa melahap
seluruh penis Farhan yang besar itu. "Aduh...mmmh... Gede banget...
rasanya...ooouh!" Farhan memutar pinggulnya, penisnya jadi menggesek
dinding vagina Miranda, Farhan sedang menikmati dinding vagina hangat
itu. "uuh... angetnya... juga nikmat banget...ooh", "Farhan..mmh...
ooh...ahn..." Farhan mulai beraksi, ia bergerak perlahan, menusuk memek
basah itu, Miranda tampak tak bisa menutup mulutnya yang terus mendesah,
memang Farhan lawan main yang hebat. "Gila banget... ouh... mmh...
sssh...uuh...", "ooh... Sini mbak, aku gendong lagi..." Farhan
mengangkat tubuh Miranda, dan kini Farhan tinggal melihat tubuh indah
Miranda itu melompat lompat, penis tegak milik pria 21 tahun itu tetap
mempenetrasi vagina Miranda. "ooh... ah...ah...ah... Asyiknya...Aahn"
Miranda benar benar takjub, kini tubuhnya jadi melompat lompat diatas
penis Farhan yang besar itu. buah dada montoknya berayun bebas, Miranda
membuat Farhan melihat pertunjukan terindah. Air susu juga tampak
menetes keluar dari puting Miranda, membasahi tubuh mereka berdua.
"ooh... ngentot sambil mandi susu nih... asyik...ooh", "iya mas, mmh...
luar biasa...aahn..." Beberapa
menit kemudian, Farhan mencoba gaya baru, ia turunkan Miranda, ia
balikan tubuh mulusnya itu. Kini Farhan menyodok vagina Miranda dari
belakang, penis besar itu membuat Miranda kembali mendesah. Posisi doggy
style itu memang sudah ingin dipraktekan oleh Miranda. "Wow, asyik
nih...aahn...mmh...ouh...nnggh" Miranda menahan buah dadanya dikasur,
sembari bokongnya menjulang tinggi, dan vaginanya terus digesek, maju
mundur penis besar milik Farhan mempenetrasi vagina ibu muda itu.
"ooh... mbak Miranda pasti puas, aku sodok sampe lemas...mmh" Farhan
benar benar menyodok vagina Miranda terus, tubuh ibu muda itu bergoyang
maju mundur, seiring dengan sodokan maut dari penis Farhan. beberapa
menit itu mereka sangat senang, mereka bersetubuh dengan pasangan yang
tepat, cantik dan tampan, seksi dan kekar. Miranda menyadari ia sampai
jatuh cinta pada Farhan itu. "ooh... mmh...aahn..." beberapa saat itu
mereka kini sudah kembali dikasur, Farhan kini ada diatas tubuh Miranda.
"ooh... mbak, kalau aku udah mau keluar, harus dicabut ya?", "gak usah,
isi didalam, aku mau spermamu... ayo...mmmh...aaahn!" Farhan
mempercepat tusukannya, penisnya bergerak maju mundur seperti diesel.
Tak lama farhan sudah benar benar puas. Crooot croot crooot, Sperma
Farhan mengisi penuh vagina Miranda itu. "ah...ah...aahn...mmh...ooh..
Luar biasa", "uuh... mmh... makasih mbak miranda", "iya Farhan sayang...
kamu yang terbaik, cup...mm... hehe" Farhan dan Miranda tampak benar
benar puas, mereka telah bersetubuh dengan begitu asyik. Mereka kemudian
tidur dengan senyuman.
paginya, ketika Farhan bangun, ia sudah tak melihat Miranda, Pria itu kemudian memakai celana. Setelah
mengumpulkan kesadaran, Farhan kemudian pergi keluar kamar, dan melihat
Miranda baru selesai memandikan Anaknya. "Wah, pagi Farhan", "iya mbak
Miranda", "ma, itu siapa?", "hmm? ini papa kedua kamu", "ooh, papa..."
mendengar itu hati Farhan terenyuh, bila ia memang menjadi suami Miranda
dan punya anak, ia pasti sangat gembira. Farhan segera mandi dan
membersihkan diri, lalu berpakaian, dan berpamitan pada Miranda. "mbak
terima kasih ya", "aku dong yang terima kasih, eh mana dulu kontak
kamu?", "oh itu... iya ini" Farhan memberikan nomor hpnya pada Miranda.
"Kalau aku panggil, harus dateng loh", "hehe, siap mbak Miranda",
"hehe... cup... makasih... daah..." Farhan kemudian pulang setelah
dicium pipinya oleh Miranda. MIranda dan Farhan tersenyum senang.
pengalaman mereka berdua tak akan bisa terlupakan.
===================================================
Beberapa
hari selanjutnya, disuatu pagi, Pak Fero dan Pak Wisnu sudah ada
didepan rumah Miranda. Mereka sempat memanggil namun miranda tak muncul
juga. "kok gak keluar dia nu?", "udah, masuk aja deh" mereka berdua
mencoba membuka pintu, ternyata tak dikunci. Segera mereka masuk kerumah
itu. Mereka tak melihat sosok Miranda yang menggoda itu. Tiba tiba ada
Ican tampak keluar dari kamar, setelah melihat Pak Fero dan pak Wisnu
bocah 2 tahun itu kembali kekamar. Tak lama Terdengar suara Miranda.
"Pak Fero, pak Wisnu...", "iya mbak", "saya lagi ganti baju... bentar
ya...", "oh iya... mereka berdua kemudian memilih duduk diruang tamu.
Pak Fero tampak tertarik mengintip Miranda, ia berdiri lalu mengendap
endap menuju kamar Miranda itu. Pintunya tak ditutup rapat, ketika
dilihat, Pak Fero melihat Miranda sudah memakai celana dalam, dan
mencoba memakai celana pendek, begitu saja pak Fero sudah terangsang, ya
memang ia melihat buah dada montok milik Miranda itu. Miranda kemudian
mengambil, tanktopnya, lalu dicoba dipakai. melihat itu pak Fero tau
Miranda tidak memakai bh, pria itu memilih menemui pak Wisnu diruang
tamu.
"maaf
pak menunggu lama...", "hehe, gak papa kok mbak miranda", "hehe, ada
apa pak tumben mampir?" Dua pria itu sudah sibuk melirik belahan dada
milik Miranda. "Oh, itu... anu, mbak miranda dirumah aja kan ya
biasanya?", "iya pak Fero", "kami mau minta tolong", "minta tolong apa
pak?", "besok kan hari sabtu, biasanya anak saya ada les", "anak saya
juga mbak", "ooh, anaknya pak Fero dan anaknya pak Wisnu ada les,
terus?", "naah, guru lesnya lagi sakit", "jadi, kalau sementara diajari
mbak Miranda aja gimana?", "aduh, gimana ya pak? saya orangnya agak
lambat mikirnya..." Miranda berlagak seperti orang linglung, pak Fero
dan pak Wisnu sebenarnya tertipu, tapi mereka tak ada jalan lain, "ya...
kami percaya sama mbak Miranda kok, pasti bisa", "ooh, gitu ya pak, iya
pak, gak papa deh", "iya, makasih loh mbak", "iya, hehe, mm... pak,
saya boleh minta tolong?", "minta tolong apa mbak Miranda?", "nn... itu
pak, saya mau ambil barang diatas lemari itu, tapi gak bisa", "ooh, yang
itu?", "iya pak, tinggi kan ya..." memang ada sebuah lemari didekat
ruang tamu itu, lalu ada kardus diatasnya. "ooh, ya sudah mari mbak"
mereka berdiri, lalu mendekati lemari itu. Miranda berlagak bingung,
sedang dua pria tadi sudah mulai senyam senyum. "gimana ya pak?", "gini
aja, mbak Miranda saya angkat", "ooh, coba deh pak" Pak Fero tiba tiba
mendekati Miranda, lalu memegang pinggulnya, dicobanya diangkat, tapi
miranda terlihat bingung. "aduh, gimana pak?", "saya bantu juga deh" pak
Wisnu mendekat juga, namun pria itu malah menahan buah dada montok
milik Miranda dengan tangannya. Miranda sudah tersenyum, ia tau dua pria
itu sudah ingin memperkosanya. "Wah, hampir sampai pak, kurang
dikit...", "saya angkat yang ini aja..." Pak Fero memegang bokong montok
Miranda, lalu diangkat, dan cewek itu bisa mengambil kardus diatas
lemari itu. Meski begitu, Miranda berfikir untuk berakting, ia malah
menghindar dari dua pria itu saat turun, jadi ia tampak terjatuh, Bruuk,
kardus itu jatuh kelantai, meski Miranda tampak jatuh karena dibuat
buat. "Aduuh, uuh...", "mbak Miranda gak papa?", "aduh, sakit
pak...hmmh... tolong angkat kekamar dong pak" dua pria itu dengan
cekatan mengangkat miranda kekamar, lalu direbahkan dikasur.
miranda
mulai beraksi, ia lihat dua pria itu sudah fokus dan terangsang.
"sakitnya dimana mbak?", "aduh... semuanya pak, aduh gimana ini?", "yang
ini sakit mbak?" Pak Fero tiba tiba mendekat dan mengelus kaki Miranda,
pak Wisnu tak mau kalah, ia mendekat dan memijat tangan Miranda.
"gimana mbak?", "mmh... gitu pak, masih sakit yang lain..." Pak Fero
makin nakal, tangannya naik, kini pria itu mengelus dan memijat paha
mulus milik Miranda. "yang ini?", "nah itu pak...mmmh...", pak Wisnu
sudah sibuk mengelus bahu miranda, pria itu sudah sibuk melirik isi
tanktop miranda. "udah enakan mbak?", "masih belum pak, aduh, ini dalem
baju kok ada yang sakit?", "d...dilepas aja, biar kami cek", "hmmh...
iya..." miranda melepas tanktopnya, buah dadanya yang montok itu
terlihat jelas dimata pak Fero dan pak Wisnu. Puting milik Miranda
tampak mengeras, "mungkin itu yang sakit mbak?", "mana pak? oh putingku
jadi gitu ya?", "mungkin... minta dihisap mbak", "iya mungkin pak, tadi
jatuh duluan kelantai, bapak bapak tolong isep puting Miranda...",
"siap...mm...mm...slruup...mmm", "cup....mm...mmm...slruuup" pak Fero
dan pak Wisnu sudah langsung menyedot puting Miranda, mereka sudah asyik
meminum air susu dari buah dada montok milik Miranda itu. "Aaahn...
mmmh...", "mm...slruup... enak kan mbak...mm", "mmh... iya pak, kok enak
ya?", "mm...slruup....mm, mungkin makin lama makin enak mbak", Sembari
asyik minum susu, pak Fero masih mengelus paha dan bagian tubuh lain
milik Miranda, sedang pak Wisnu sudah meremas buah dada montok milik
Miranda itu. "uuh...mm... udah gak sakit pak...", "mmm... kami masih mau
minum mbak", "ooh, iya deh pak, tolong ya...aahn..." Miranda sadar
mulut dua pria itu mengeyot putingnya dengan liar, rasa gelinya tak
tanggung tanggung, dua pria itu memang sering menikmati puting istrinya
masing masing. Beberapa menit itu Miranda hanya bisa tiduran, ketika
lagi lagi pak Fero dan pak Wisnu meminum air susu dari putingnya yang
kenyal.
"aahn...mmh...
pak, aduh... ada yang gatel...", "slruup...mm... dimana yang gatel
mbak?", "itu pak, dalam celanaku..." pak Fero secepat kilat berpindah
dan membuka celana Miranda, juga celana dalam ibu muda itu. "Disini yang
geli mbak?", "aahn...mmh... iya pak..." Pak Fero sudah memasukan
jarinya mengorek orek lubang diselangkangan Miranda. dinding vagina
milik Miranda sudah basah, "Basah mbak, jadi gatel", "ooh...mmh...
iya...aahn.." pak Fero malah mempercepat gerakan jarinya, Miranda
mengerang keenakan. "mm...sluuurpp...mm" pak Wisnu tak melirik Pak Fero,
pria itu sibuk minum susu, memang rasanya yang nikmat itu membuatnya
ketagihan. "Aahn...nnh... oouh...", "aduh, nanti airnya itu netes
kekasur mbak", "aahn... terus gimana pak...ouh", "biar saya
minum...ommh...cup...mm...mm...slruup" pak Fero kini minum lagi, tapi ia
minum cairan divagina Miranda. ibu muda yang tubuhnya dihisap dibagian
sensitifnya itu jadi bergoyang goyang, tubuhnya bereaksi, ia juga
mendesah terus. "aahn...mmh... pak...itu...uuuh...nnh...",
"mm..slruup...aah... mbak Miranda gak haus?", "dikit sih pak...mmh",
"sini saya kasih minum...cup...mm...mm..." pak Wisnu tiba tiba mencumbu
Miranda, wanita itu tau pasti pak Wisnu ingin liurnya diadu, Miranda
menerima tantangan itu, ia beradu lidah dengan pak Wisnu, sembari liur
mereka tercampur. Miranda kini melayani dua pria itu, ibu muda itu benar
benar ketagihan seks.
beberapa
kemudian Miranda merasa ada yang masuk divaginanya, ia tau itu pasti
penis pak Fero."mmm...aaah! pak Fero...mmh", pak Fero tak menghiraukan
Miranda, pria itu sudah sibuk menusuk vagina Miranda. Penisnya yang
tegak dan berdenyut mempenetrasi vagina Miranda dengan asyiknya. Pak
Wisnu kini melihat miranda terengah engah karena digenjot vaginanya oleh
pak Fero. Pak Wisnu tak mau kalah, ia membuka celananya, lalu menaruh
penisnya dibelahan dada Miranda, lalu buah dada montok itu digencet
ketengah, penis pak Wisnu jadi diselimuti gunung kembar kenyal, yang
terus digesek gesek. "Aaahn... pak...auh..mmh...nngh..." Miranda sadar
dua pria itu benar benar sudah ingin memperkosanya sejak bertemu dipos
kamling dulu. Kini Miranda mendapati ia sedang ngeseks threesome
dikamarnya. Buah dada montok itu diremas dan digencet ketengah, puting
susunya menyemburkan air susu, membasahi buah dada Miranda, juga penis
pak Wisnu. "wah, liat mbak, gunung meletus, hehe" Miranda hanya bisa
mendesah dengan nafas yang terengah engah, karena tubuhnya terus
digenjot. pak Fero tampak tanpa henti menusuk vagina Miranda itu, ia
tampak benar benar gembira. Dua pria itu bergerak layaknya naik kuda,
namun yang mereka tumpangi adalah Miranda, dan mereka juga menusukan
penisnya, maju mundur membuat tubuh Miranda bergoyang. "aahn..mmh...
aah...ah...aahn... auh..uuh...nnggh" miranda terus mendesah, ia tak
berfikir dua pria itu memperkosanya dengan begitu nikmat. Beberapa menit
terus berjalan, Miranda tak bisa beranjak, tubuhnya terus digenjot oleh
pak Fero dan pak Wisnu.
"ooh...mmh...
asyik banget... aduh...uuh", Crooot croot croot pak Fero menyemburkan
spermanya mengisi vagina Miranda itu. "Aahn! mmh..." Pak Fero mencabut
penisnya, lalu pria itu bersandar ditembok dekat kasur. Pak Wisnu
melihat hal itu tiba tiba berpindah, ia mengisi vagina Miranda lagi.
"oooh... mantepp...", "pak...aahn...auuh...emmh" Pak Wisnu menggenjot
dengan cepat vagina Miranda itu, sembari merapatkan tubuhnya pada
Miranda. Tak lama beraksi, pak Wisnu memang ingin mengisi vagina Miranda
itu juga, Croot croot croot, pak Wisnu mengisi vagina Miranda yang
sudah terisi, ketika pria itu mencabut penisnya dari lubang itu, Sperma
mengalir deras dari dalam. "ah...ah...ah...nnnnnh...uuuh...aahn..."
Miranda tubuhnya menggelinjang, ia tak merasa sperma yang mengalir dari
vaginanya itu begitu geli melewati vaginanya. Beberapa menit setelah
istirahat, Miranda tak dibiarkan diam, pak Fero dan pak Wisnu ternyata
mulai menyetubuhi ibu muda itu lagi. "Aahn...auh...", "masih ada isinya
punya saya mbak, saya keluarin juga aja, haha" Pak Wisnu kembali
menyodok vagina Miranda itu, sleeb sleeb sleeb, Miranda hanya bisa
mengikuti dan menikmati. Beberapa menit kemudian ganti pak Fero yang
beraksi, Kini tapi Pria itu menyodokan penisnya dalam vagina Miranda
sambil merangkul Erat ibu muda itu, "biar gak goyang toketnya dijepit
gini mbak, uuuh.... hehe..." Pak Fero dan Pak Wisnu benar benar senang,
nikmat memang rasanya menyetubuhi ibu muda montok nan segar untuk
diminum air susunya. Crooot crooot croot, beberapa menit kemudian mereka
berdua klimaks, membasahi tubuh Miranda. pak Fero dan pak Wisnu
kemudian berpakaian, lalu mereka pamit pada Miranda yang masih lemas.
Miranda sempat istirahat, setelah itu ibu muda itu mencari Ican,
ternyata sudah tidur, Miranda sampai lupa untuk menyusui anaknya, tapi
ia bisa memberinya nanti. Miranda segera mandi, memang hari itu ia
bersetubuh dengan pak Fero dan pak Wisnu yang membuatnya makin ketagihan
seks.
== =============================================
Esok
harinya, tepat hari sabtu itu, siang hari itu Miranda baru selesai
menyusui Ican, dan anaknya itu sudah tidur lagi. Ia mendengar suara anak
kecil didepan, ia memakai tanktopnya, lalu membuka pintu, "ooh,
kalian", "siang mbak miranda", "iya, Jeri, Wadi, Riki" 3 anak tampak
tersenyum melihat Miranda yang memakai tanktop dan celana pendek itu.
Jeri adalah anak pak Fero, masih kelas 6 sd. Wadi kelas 5 sd, dan Riki
kelas 1 smp, mereka berdua anak pak Wisnu. "mbak, jadi bantuin kami
belajar?", "ooh, jadi dong... yuk masuk" mereka bertiga masuk, lalu
duduk dikarpet ruang tengah, lalu menyiapkan buku mereka. "Ayo, mari
dikerjakan, kalau ada yang susah biar mbak miranda bantu...", "siap
mbak" mereka mulai mengerjakan tugasnya masing masing, Miranda sempat
membantu saat mereka kesulitan. Dari ketiga anak itu, Riki tampak paling
sibuk melihati Miranda, ya memang saat itu Miranda jadi merunduk, dan
buah dadanya menggelantung dalam tanktop, tapi sekilas Riki bisa melihat
puting Miranda, tentu anak itu jadi merinding. Miranda tampak sempat
menyadari Riki tertarik padanya, "Riki, ada yang sulit?", "oh, mm... ini
mbak?", "mana? oh itu, gini..." Miranda mendekati Riki, ibu muda itu
juga sibuk menunjukan buah dadanya sembari mengerjakan, Riki tampak
komat kamit mulutnya.
"wah... mbak
miranda", "iya Riki?", "emang... hebat ya", "hehe, bisa aja kamu"
Miranda lalu beralih dan membantu Jeri. Tapi Miranda yang menunduk itu,
juga mengangkat bokongnya, ia memang ada didepan Riki, bokongnya tepat
didepan anak smp kelas 1 itu. Riki geleng geleng, bokong yang ditutupi
celana pendek itu sudah bisa membuat penis remajanya tegang. "... nah,
gitu jeri...eh!... maaf Riki..." Ketika Miranda mundur, bokongnya sempat
menempel diwajah Riki, Riki sempat mencium bau wangi yang menggoda,
memang tadi anak smp itu terlalu dekat memandang bokong Miranda.
"Aduh... mmh", "aduh aduh, kamu gak papa?" Miranda berputar, lalu
mengelus pipi Riki, anak SMP itu seketika melayang, wajah cantik Miranda
menambah kalut hatinya. "gak papa mbak", "duuh, kasian..." Miranda
kemudian melanjutkan membantu 3 anak itu, Riki memang sudah sedari tadi
tertarik dan terangsang, sedang Jeri dan Wadi masih malu malu meski juga
tertarik.
hampir
satu jam lebih mengerjakan, akhirnya mereka menyelesaikan tugasnya.
"Udah mbak, yey", "wah, hebat Wadi..." Miranda mengelus rambut Wadi,
anak itu jadi tersenyum malu. "saya juga udah", "saya dari tadi, hehe",
"karena udah semua, biasanya kalian ngapain saat les?", "biasanya
dikasih pelajaran tambahan", "ooh, gitu ya Riki? Riki mau pelajaran apa?
aku bisanya ngasih tau soal bagian tubuh", "wah, itu aja mbak!"
Riki tampak sangat bersemangat, memang itu yang diinginkan Miranda.
"ooh, iya deh, mbak Miranda mau kasih tau soal bagian tubuhnya
perempuan" mendengar itu, 3 anak itu tersenyum, mereka juga sangat
penasaran. Miranda mulai menggoda, "kalau bagian tubuh manusia kan
banyak yang tau, kalau bagian tubuh perempuan beda dengan laki laki",
"kok bisa beda mbak?", "iya, jadi kalau perempuan dadanya ada yang
menonjol laki laki enggak", "ooh, gitu ya mbak", "iya, terus kalau
kalian kan punya burung, kalau punya mbak Miranda bentuknya kayak lubang
gitu..." Mendengar itu saja, 3 anak itu sudah merinding, apalagi
Miranda menjelaskan dengan suara yang menggoda. Melihat 3 anak itu
melongo memandanginya, Miranda tersenyum nakal, lalu mulai makin
menggoda, "nah, ini nih, liat, perempuan punya buah dada, punya mbak
miranda gede kan?", "mm... iya mbak, gede...", "iya, bentar deh...",
"loh, kok buka baju mbak?" Wadi sempat bertanya, meski Jeri dan Riki
sudah menahan tawa senangnya. Tanktop Miranda sudah dilepas, Buah dada
montoknya terpampang didepan 3 anak itu. "kalian biar bisa liat, kalau
gak mau liat aku pakai tanktop lagi deh", "jangan mbak!, eh... anu...
saya masih liat... biar tau", "hehe, iya deh Riki, gimana? gede kan
ya?", "iya mbak..hmm", "jadi ini gak ada tulangnya, jadi kenyal gitu,
isinya susu" mendengar susu, 3 anak itu seketika haus. "oh... iya,
pernah liat ibu nyusuin Wadi", "nah itu Riki tau, mm... kalian mau coba
susunya mbak miranda?" mendengar itu, 3 anak itu sontak tersenyum
senang. "mau banget mbak", "mau mau", Miranda tersenyum, lalu
membusungkan dadanya. "ya udah, ayo siapa mau minum duluan?" Jeri dan
Riki sudah bulat tekadnya, mereka melesat dengan cepat mendekati
Miranda, lalu memegang buah dada montok itu. tanpa ragu Riki melahap
puting Miranda itu, "mm...mm...ssp...sluurp...mm... wah iya, manis
susunya...mm...", "Aahn... iya, coba minum terus...", "gini ya?
mm...ssp...mmm...slruup...mm... iya enak...sluurp...mm" Jeri juga sudah
mulai, Kini ia berlomba bersama Riki, menyedot air susu langsung dari
puting Miranda yang kenyal. Riki menikmati buah dada Kiri, dan Jeri
menikmati yang kanan. "Aahn...mmh...mm, susunya perempuan lebih enak
dari susu sapi, jadi... aahn... kalian dapet vitamin banyak..",
"mm...sluurp..mm.. iya...mm... mbak Miranda wangi juga...mm", "sehat
deh...mmm... sluuurpp..slruup...mm" Jeri dan Riki sudah masing masing
tangannya memegang buah dada Miranda, sembari menghisap puting susu,
mereka juga meremas buah dada Miranda itu dengan kuat, Riki tampak juga
menyedot puting Miranda sambil ditarik, ia tampak bisa mengalirkan air
susu kedalam mulutnya lebih deras dari pada Wadi. Miranda melihat dua
anak itu menghisap buah dadanya dengan senang, tapi ia melihat Wadi
bengong, anak sd kelas 5 itu tak dapat bagian.
"Loh,
Wadi mau minum juga?", "mm... iya mbak", "mm... Riki, Jeri, mbak mau
tiduran, biar enak", "mm...slruup... iya" Miranda kemudian tiduran
dikarpet itu, sembari Jeri dan Riki masih menghisap air susu dari puting
ibu muda itu. "Wadi, minum dari yang lain ya..." Miranda melepas
celananya, juga cdnya. Setelah membuka selangkangannya, vagina perempuan
22 tahun itu terpampang jelas. Wadi sempat bingung, Jeri dan RIki
sempat kaget, tapi mereka kembali fokus minum susu. "minum apa?", "nah,
kamu minum dari lubang itu tuh", "ini bukannya lubang pipis ya mbak?",
"ada dua fungsi, buat pipis dan buat dimainin", "ooh, airnya emang
gimana mbak? Wadi penasaran, ia melihat vagina Miranda dengan seksama.
"aahn... itu coba kamu hisap aja", Wadi yang penasaran menurut, ia
merapat, lalu mulutnya mulai menghisap vagina Miranda, "mm... iya ada
airnya...mm...slruup", "aahn... iya itu...mm" Miranda kini menyadari
bagian sensitif ditubuhnya sedang dihisap 3 anak kecil, rasanya geli dan
menarik untuk diteruskan. Beberapa menit 3 anak itu asyik minum.
"mm...slruup...aah... Wadi, nih kamu minum susunya mbak miranda" Riki
tampak berhenti minum, memang ia sedari tadi menghisap puting MIranda
dengan hebat, pasti ia minum dengan lancar. Wadi berpindah, lalu ia
bersiap menghisap puting miranda itu. "mm... aah... aku udah juga" Jeri
ternyata selesai minum susu." mmh... bentar, kalian buka baju semua
yach..." 3 anak itu menurut, lalu membuka semua pakaiannya, terlihatlah
penis mereka yang tegak dan berdenyut, "tuh, punya laki laki ada
batangnya, punya mbak Miranda lubang begini", "iya, itu nanti diisi
batang ini kan mbak?" Riki sudah ingin beraksi, Miranda tersenyum. "iya,
betul Riki, kamu mau masukin ya?", "wah, iya dong mbak", "ooh, ya udah,
Wadi, sini kamu tidur dibawah" Wadi menurut, anak kelas 5 itu tidur
dikarpet, Miranda lalu mengambil posisi diatasnya, buah dadanya
menjuntai menyenggol wajah Wadi. Lutut dan tangan Miranda jadi tumpuan,
ibu muda itu menunjukan bokongnya pada Riki dan Jeri. "Wadi, kamu bisa
mulai minum susu", "ooh, iya mbak...mm...mm...slruup", "Riki, jadi
masukin batang kamu kedalem?" Miranda menggoda Riki, tentu anak smp
kelas 1 itu sudah pernah menonton film porno, kini ia siap mempraktekan.
"Iya mbak, hehe" Riki mendekat, ia memegang bokong Miranda, penis
tegaknya dimasukan kevagina Miranda, SLeeb, "aahn...ouh... masuk semua
kan Riki?", "oooh.. iya ... aduh enaknya" Riki merasakan sensasi nikmat,
pengalaman pertamanya menusuk vagina. Didiam kan beberapa saat, Riki
sudah merasakan hangat dan juga geliat dinding vagina itu.
"mmh...aahn... Jeri?", "iya mbak?", "sini kedepan" jeri berpindah
kedepan Miranda. "ada apa mbak?", "Sini... uuh, belum disunat yach
burung kamu?" Miranda tiba tiba mengocok penis milik Jeri itu, tentu
anak itu langsung merasakan kenikmatan. "ooh... uuh... mmh",
"mm...slruup...wah enak susunya mbak", "iya Wadi...aaahn..oh... Riki?",
"uuh... iya mbak?", "gerakinnya yang cepet deh, nanti enak", "ooh, iya
mbak, gini kan? mm....uuh... oooh" riki menusukan penisnya, maju mundur
makin cepat. Miranda jadi tak mengocok penis Jeri, ia tiba tiba melahap
penis tegak itu. "mm...mm...mm..oggh...mm", "Aduh... kok diemut
mbak...uuh", "mm... biar cepet gede burungnya...mm...ooghmm...Aaahn...
Riki...uuuh... terusin...aahn...mmm..." Kini Miranda sembari disodok
vaginanya, disedot puting susunya, juga disodok mulutnya. perempuan 22
tahun itu melatih 3 anak sd itu menikmati tubuh perempuan.
"oogh...mm...mm...Jeri, dorong penis kamu sendiri ya?", "ooh... iya
mbak..mmh...wah... enak banget", "oogh....mm...mm...ughmm" Jeri
menggerakan penisnya maju mundur, begitu juga dengan Riki. Dua anak itu
memuaskan penisnya. Saat Riki maju meggesekan penisnya divagina Miranda,
Jeri memundurkan penisnya, juga sebaliknya, jadi mereka maju mundur
dengan asyik, membuat tubuh Miranda bergoyang dengan otomatis.
"mm...ooghm...slruup...ah...ah...ah...mmm..." Miranda masih bisa
mendesah sembari mulutnya terisi penis remaja milik Jeri. wadi tampak
sudah berpindah dari menikmati puting kiri Miranda, kini ia menyedot air
susu dari puting susu kanan, sembari penis mungilnya, berdenyut
menggesek perut Miranda. "ooh... uuh... mbak miranda...aah" Riki dengan
begitu asyiknya menusuk vagina Miranda dengan penis tegaknya, memang ia
lebih tua dari Jeri dan Wadi, tentu penisnya lebih besar meski tampak
bisa keluar masuk dengan mudah menyodok vagina Miranda itu. Menit demi
menit Miranda asyik ngeseks dengan 3 anak itu, ia berfikir kalau makin
ramai memang makin asyik adegan seksnya. Miranda memang sudah terlalu
asyik bermain seks.
"ooghm...mm...mm...mm...uuughm!"
Croot croot croot, jeri ternyata sudah menyemburkan spermanya dimulut
Miranda, Jeri menarik penisnya dari mulut Miranda. "oooh...maaf mbak,
gak tahan", "oogh...mm...gleeg...mm...uhuk... aah... gak papa jer. Croot
croot, Miranda kaget tiba tiba ada sperma menempel diperutnya, ternyata
dari penis Wadi yang terlalu puas meminum dan meremas buah dada miranda
yang penuh air susu. "wah, Wadi....aduh Riki...aahn!" Croot croot
croot, air mani milik riki mengisi vagina miranda. 3 anak itu sudah
klimaks, mereka tampak sudah lemas duduk dikarpet itu. Miranda yang
sudah mulai bisa mengontrol dirinya itu berdiri. "hmmh... Ah..ah..ah"
Sperma menetes dari vaginanya, Wadi,Jeri dan Riki takjub melihat
pemandangan itu, mereka tau Miranda memang perempuan luar biasa hebat.
"uuh...mmh... gimana, pelajarannya?", "hebat mbak, luar biasa", "iya,
aku sampe lemes", "memang mbak miranda terbaik", "tapi jangan bilang2
orang tua kalian, nanti mbak miranda dimarahin", "ooh, iya kami gak akan
bilang", "hehe, iya, terima kasih ya... huft, gih kalian mandi, setelah
itu pulang" 3 anak itu lalu pergi mandi, sementara miranda beristirahat
sejenak. beberapa menit kemudian Jeri dan Wadi sudah keluar, lalu
berpakaian, dan pamit pada Miranda. "mbak, pamit pulang", "iya, Riki
mana?", "bentar lagi katanya, terima kasih mbak..." Jeri dan Wadi pulang
duluan. Miranda tersenyum nakal, lalu ia pergi mendekati kamar mandi.
"Rikii...", "iya mbak...", "masih mandi?", "udah hampir selesai", "mbak
mau mandi... bukain pintunya, kita mandi bareng ya..." Riki secepat
kilat membuka pintu, Miranda segera masuk. "looh, penis kamu udah tegak
aja, hayoo...", "mm... iya tadi sempat Riki sabunin mbak", "ooh, sini
mbak bantu ya?", Miranda menyabuni penis Riki, sembari dikocok, tentu
anak Smp itu lagi lagi merasakan kenikmatan. Beberapa saat kemudian,
Miranda malah bersetubuh bersama Riki dikamar mandi, sembari tubuh
mereka basah. Miranda memang luar biasa tergila gila untuk ngeseks.
============================================
Cerita Seks: Ibu muda digangbang
Beberapa
hari selanjutnya, Miranda kali itu sedang duduk didepan rumah, ia
memakai Rok mini dan Tanktop favoritnya. "Pagi mbak", "Pagi..." Setiap
pria yang lewat menyapanya, ya memang para lelaki itu saat lewat bisa
melihat apa yang ada didalam rok mini dan juga bisa melihat belahan dada
Miranda, ibu muda itu duduk tidak semestinya, memang tujuannya untuk
menunjukan keindahan tubuhnya. "Mbak Miranda", "iya pak Rt" tak seperti
beberapa pria yang lewat, pak Rt berani mendekat. "Mbak Miranda gak lagi
repot kan?", "enggak kok pak", "Gini mbak, nanti sore bakal ada rapat",
"iya pak, terus..." Gina malah merunduk, Buah dada montoknya sempat
membuat pak Rt tidak fokus. "m... tapi rumah saya lagi dibenerin, jadi
gak ada tempatnya buat rapat", "wah, gimana itu pak?", "nah, mm... kalau
rapatnya dirumahnya mbak Miranda gimana?", "ooh, bisa pak, kan rumah
saya selalu sepi", "hehe, yang diajak rapat banyak, tapi entah nanti
yang datang berapa", "ooh, gak papa pak, saya siapin rumah saya ya pak",
"m... mari saya bantu " Miranda dan pak Rt segera masuk, mereka mulai
sibuk menata ruang tamu, agar cukup untuk digunakan Rapat. Mereka
memindahkan meja dan kursi, serta beberapa perabotan rumah. "pak, tolong
liatin dong, itu dibawah ada apa?" Pak Rt merunduk lalu melihat kebawah sofa,
"cuma bedebu aja gak ada apa apa..." Ketika pak Rt menoleh, ia yang ada
dibawah, bisa melihat isi dari rok mini Miranda, "ooh, gitu ya pak, yuk
dipindah" Beberapa saat kemudian mereka sudah hampir selesai
memindahkan barang.
Miranda melihat Ican
anaknya itu melihatnya bersih bersih. "bentar pak ya..." Miranda
meninggalkan pak Rt, ternyata ia menanyakan sesuatu pada Ican. Tak lama,
Miranda sudah duduk disofa yang telah dipindah, Ican ternyata mau
nenen. Pak Rt beberapa menit kemudian sudah menyelesaikan mengurus ruang
tamu, ketika ia pergi kedalam, ia kaget melihat Miranda sedang menyusui
anaknya. "Eh, pak rt, sudah ya?", "i...iya, sudah itu", "ooh, sip lah
pak" Pak Rt ketar ketir, ia melihat Miranda sudah melepas tanktopnya,
buah dada montoknya sangat menghipnotis. Miranda tau pak Rt juga ingin
netek, "Pak Rt gak haus?", mendengar itu, langsung pak rt serasa
dehidrasi, "hmm... haus sih mbak, habis ngurus itu tadi", "ooh, pak Rt
gak mau minum susuku juga? kayak Ican ini..." Pak Rt menyembunyikan rasa
gembiranya, tapi pria itu langsung mendekati Miranda, "mau mbak...
mmm... mm... slruup..mm", "ahn...mmh" kini dua buah dada milik Miranda
lagi lagi dihisap putingnya, ibu muda itu suka sekali bila ada yang
memilin dan menyedot putingnya. Beberapa menit itu Ican dan Pak Rt lomba
netek diputing Miranda, tapi pasti Ican kenyangnya cepat, dan memang
pak Rt lebih intens dan juga penuh semangat. Ican kini duduk disebelah
Miranda, ibunya mengelus elus rambutnya, sembari ia melihat ibunya
sedikit mendesah desah sembari buah dada montok besar itu dihisap.
"mm...sluuurp...mm...aah...", "ahn... pak Rt, yang sebelah kiri
belum...mmh", "iya, mmm....slruup...mm" Pak Rt berpindah, kini menyedot
puting susu sebelah kiri, pria itu senangnya bukan kepalang. Sedang
asyik minum susu, terdengar suara didepan rumah, pak Rt segera berhenti,
lalu Miranda memakai tanktop lagi. Pak Rt pergi kedepan, lalu membuka
pintu. "Dicari kemana mana gak ketemu!" ternyata itu istrinya pak Rt.
"Maaf ma, habis ngurus ini ruang tamunya mbak Miranda, buat rapat
nanti", "kenapa harus disini?" Miranda kemudian menyusul kedepan, "Eh Bu
Rt", "pagi Miranda..." Bu Rt sempat sinis melihat miranda, memang cewek
montok nan menggoda itu membuatnya iri. "Udah gak papa ma, gak ada
tempat lain", "ya udah, pulang dulu ya Miranda...", "iya, pak, bu..." Bu
rt menarik pak Rt pergi dari rumah Miranda. Miranda tertawa kecil,
memang pak Rt tampak begitu kecewa, karena hampir saja Pak Rt bisa
menikmati tubuh indah Miranda itu lagi.
Miranda
menyiapkan beberapa hidangan, untuk sore hari nanti. Sore harinya,
rumah miranda sudah mulai dimasuki beberapa orang. Orang orang mulai
merasa senang, karena ada miranda yang montok nan menggoda itu yang
menyuguhkan makanan, juga menyuguhkan keindahan tubuhnya. Pak Rt juga
sudah tiba, segera mereka melaksanakan Rapat dirumah Miranda. Miranda
memilih mendengarkan percakapan orang orang, memang ibu muda itu memilih
duduk dapur, namun bisa mendengar suara dari depan. beberapa jam
berlalu, Miranda mengetahui rapat sudah usai, dan tampak sudah banyak
yang pulang. tinggal beberapa orang yang sibuk membereskan ruang tamu. "
Sudah selesai rapatnya pak?", Beberapa orang didepan itu sontak menoleh
dan tersenyum, mereka melihat Miranda sedang menggendong anaknya yang
sedang menyusui itu. "w...wah, mbak Miranda, iya udah ini, kami yang
urus ruang tamu deh...", "iya pak, piring piringnya taruh dapur saja"
Miranda kini duduk didekat ruang tamu, ia menonton beberapa pria
membersihkan ruang tamunya, juga sebaliknya pria pria itu sesekali
menonton buah dada montok milik Miranda. Beberapa saat kemudian, Miranda
melihat Ican sudah tertidur, memang ternyata hari sudah malam, ia
tidurkan anaknya dikamar, lalu Miranda kembali kedepan. "Sudah selesai
pak bersih bersihnya? wah semangat sekali ya...", "looh, iya dong,
hehe", "kan kasian kalau mbak miranda yang ngurus sendiri", "laki harus
gerak cepat mbak" Miranda tersenyum, ia tau pria pria itu sudah haus
sekali, terpancar dari wajahnya. "ooh, makasih yah pak Rt, pak Widi, Pak
Hirun, sama pak Koro" memang ada 4 pria yang sudah cengar cengir
diruang tamu itu, "sama sama mbak". Miranda tiba tiba berfikir, mungkin
ia bisa mencoba bereksperimen bersama 4 pria itu. "Bapak bapak
sepertinya haus, bentar aku... aduh minumannya kok habis ya?", "wah,
iya, tadi banyak yang haus sih mbak", "wah, kasian dong bapak bapak ini,
aduh, terus bapak bapak ini aku kasih minum apa ya?" Miranda berakting
bingung lagi, tapi pak Rt sudah tersenyum senang, sementara 3 pria lain
sedikit bingung. "mbak Miranda... biar cepet, minum susunya mbak Miranda
aja...", "wah, pak Rt bener deh, iya sih ada benernya..." Miranda
menyilangkan tangannya dibawah buah dada montoknya, gundukan besar nan
berisi itu jadi menonjol, dan membuat 4 pria yang sudah senyum itu makin
haus. "hehe, betul kan mbak?", "iya, tapi gimana pak, kan ada 4 bapak
bapak disini, meres sendiri bisa lama pak", "kita gantian netek langsung
aja mbak" 3 pria kaget mendengar perkataan pak Rt, tapi Miranda yang
mengangguk membuat mereka semua senang. "wah, iya deh pak, memang bapak
bapak ini bisa netek puting susu ndak?", "Bisa dong mbak!" serentak
mereka bersuara, Miranda sudah menggigit bibir bawahnya seraya tau malam
itu bakal menggila. "ooh, iya sudah pak, bentar ya pak..." Miranda
duduk disofa sembari mencopot tanktopnya, pak Rt sudah mengunci pintu
rumah. Setelah tanktop terlepas, Buah dada montok milik Miranda
bergoyang dan menggetarkan hati 4 pria didepannya. "mm... yang mau minum
dulu siapa?", tanpa menjawab pak Rt menyambar buah dada Kiri milik
Miranda, diremasnya dengan nakal, lalu segera puting kiri milik Ibu muda
itu dikecap mulut pak Rt, juga dihisap kuat kuat.
"mm...m...slruup...mm..." 3 pria lain kaget, namun mereka segera ingin
ikut andil. "Aahn... pak Rt, uuh...", "saya n...netek juga ya mbak...",
"iya pak Widi..." Kini buah dada kanan Milik Miranda juga mulai
digrayangi, dan segera dihisap juga putingnya oleh pak Widi.
"mm...mm...slruup...wah seger...mm..." Miranda hanya duduk sambil
mendesah, ketika buah dadanya kembali disedot isinya, putingnya yang
mengeras terus dikecap, dikenyot, dan dihisap. "mm...slruup...mm...aah,
pak Hirun, mau netek juga gak?", "oh, i...iya pak Rt", "silahkan pak
Hirun, auhft.." Kini puting Kiri milik Miranda mulai dihisap oleh pak
Hirun, sedang pak Rt sibuk memikirkan hal baru. "Mbak Miranda, kok
keringetan gitu?", "aahn... iya pak, kok jadi panas?", "mending...
dicopot semua aja pakaiannya.", "mm... iya deh pak, tapi aku gak bisa
copotin sendiri...", "sini saya bukain..." pak Rt menelanjangi Miranda,
kini selangkangan mulus milik Miranda membuat 4 pria itu terbelalak.
"mmm....slruup...slruup...mm...aah, pak Koro, saya udah nih", "oh, iya
pak Widi, mbak, saya minum susu juga ya...", "aahn... iya pak Koro" Pak
Koro kini minum susu segar dari puting kanan Miranda. "mbak Miranda, kok
tangannya elus-elus dan remas sofa?", "ahnnn... gak tau pak, ingin
remas sesuatu aja sih...uuh...", "mending remas ini aja mbak" Pak Rt
tanpa ragu sudah membuka celananya, dan mempertontonkan penisnya yang
tegak. "ooh... boleh pak, uuh... wah keras banget pak...", "oooh... iya
mbak, dikocok coba mbak", "Gini ya? aahn..." Miranda sembari buah
dadanya dihisap terus, juga mengocok penis pak Rt dengan tangannya,
sesekali ia juga meremas buah zakar dibawah batang keras itu. "m...mbak
Miranda, yang bawah bocor tuh", "hmmh... iya pak Widi, kok gini ya?",
"aduh, nanti basah kesofa, sini sini..." pak Widi langsung merapat
diselangkangan Miranda, dijilatinya bibir vagina milik Miranda yang
sudah basah itu, "Aahn...ooh...mmh". tampak pak Hirun tak mau kalah, ia
berhenti menghisap puting Miranda, ia berdiri dan melepas celananya
juga. "ooh, mbak Miranda, pak hirun minta dikocok juga itu...", "aduh,
gimana pak? susah ini...", "mbak miranda ganti posisi aja..." Miranda
Kini berpindah posisi, ibu muda yang telanjang bulat itu kini berada
diatas tubuh pak Koro yang masih ngotot menghisap air susu dari puting
Miranda. "Aahn... Tangan Kiriku masih buat nahan tubuh sih pak... ooh",
"ya udah, saya masukin sini aja mbak ya...ooooh" Pak Rt tiba tiba
memasukan penisnya kedalam mulut Miranda itu, "oogh...mmh...uujghj",
"sip, kocokin punya saya mbak" Kini Miranda mengocok penis pak Hirun.
Miranda harus melayani 4 pria itu. Pak Koro masih sibuk menghisap susu
segar dari buah dada Miranda, pak Rt dan pak Hirun dipuaskan penisnya,
dan pak Widi menikmati memiaw Miranda yang nikmat itu.
"mm...slruup...mm...slruup...aah"
pak Koro tampak begitu asyik minum susu, ia sempat berhenti sejenak
untuk membuka celananya dan penisnya yang tegak kini membuat pak Widi
berhenti menyedot vagina Miranda, karena tak perlu lama Pak Koro mengisi
vagina miranda dengan Penis tegaknya. "oogh...aaaah!!...mmgh....guuh!"
miranda kaget, kini mulut dan vaginanya terisi penis, dan tak lama sudah
bergerak dengan asyiknya. "oooh... asyiik..." Pak Koro begitu senang,
ia bisa menyodok vagina Miranda, sembari menikmati segarnya susu dari
puting Miranda. Pak Rt jadi menyesal karena kini ia hanya bisa menggesek
penisnya dimulut Miranda, tapi ia memilih mengambil inisiatif, ia
gerakan penisnya maju mundur, Miranda jadi tak perlu mengurus penis pak
Rt yang otomatis dipuaskan dalam mulut ibu muda itu. Pak Widi tak dapat
tempat, ia memilih mengocok penisnya sembari melihat 3 temannya beraksi.
Beberapa menit berlalu, pria pria itu mulai ereksi, Croot croot croot,
Pria pria itu sudah menyemburkan spermanya, divagina hangat milik
Miranda, juga dimulut ibu muda itu, serta ditubuh mulusnya.
"ooogh...gleegh...ghuuhgh...mmm...uhuk uhuk... aahn..." Kini Miranda
tampak lemas. "mbak, kami bawa kekamar ya, mbak Miranda sudah lemes
kayaknya" ,"ooh, iya deh...uuh..." Miranda digotong kekamarnya. Sesampai
disana, ia langsung kembali digrayangi 4 pria itu, Tubuhnya dielus
elus, diciumi, dan dijilati oleh 4 pria itu. "hmmh... aahn... ooouh",
"mm....mm...slruup... mm" pak Widi tampak memilih menyedot air susu
milik Miranda lagi. "ooh... pak Widi...aku....aaaah! aah... pak
Rt...ouh!" Pak Rt sudah ngebet tampaknya, ia sudah memasang penisnya
yang tegak lagi itu kedalam vagina Miranda, Disodoknya dengan asyik,
karena memang sungguh nikmat merasakan vagina ibu muda itu, begitu
hangat nan nikmat. "oooh... luar biasa..." pak Rt asyik sendiri, tapi
tak lama ia melihat kode dari pak Hirun, tiba tiba pak Rt Mengangkat
paha miranda, lalu dipegang erat. Tak perlu lama, kembali vagina itu
diisi penis pak Rt, dan lagi lagi disodok dengan asyik, pak Rt
menyetubuhi Miranda yang sedari tadi sibuk mendesah itu. Pak Hirun
ternyata mengambil aksi juga, ia kini memaksa penisnya mengisi lubang
pantat milik Miranda. ooh...ah...auuh... itu ...pak... Aah!" Pak Hirun
sudah memasukan penisnya dalam lubang sempiti itu, Miranda diperkosa pak
Rt dan Pak hirun tepat dibagian bawah tubuhnya. "oooh.... mmh" Kini pak
Koro yang tadi sudah puas memilih memandu tangan Miranda untuk mengocok
penisnya. "ah...aah.... ooh... ooogh!" Pak Widi kini mengisi mulut
miranda, penisnya yang tegak meredam desahan Miranda yang menggairahkan
itu. "uuh...mmh... ini baru... rapat... haha...", "mmh... mantep
memang...uuh", "luar biasa, nikmatnya..." Pria pria itu sedari tadi
sudah senang sekali, aksi gang bang itu baru pertama mereka laksanakan,
dan jadi yang paling mengesankan, Karena Kini mereka berempat
menyetubuhi Miranda si ibu muda yang montok dan nikmat digrayangi itu,
tubuh perempuan itu sudah sedari tadi bergoyang terus karena geliat dan
gesekan penis penis nakal mempenetrasi tubuhnya, buah dadanya yang
sedari tadi juga diremas dan dihisap itu tak pernah diam juga. miranda
tak berfikir aksi 4 pria itu begitu gila saat memperkosa dirinya, sampai
malam miranda disetubuhi. "oogh...mm...aaahgh...", "uuh... gak kuat,
enak banget, uuh", sama nih, oooh" Crooot croot crooot, sperma menyembur
lagi, Croot crooot, cairan putih itu terus datang ketubuh Miranda,
Crooot croooot crot, Miranda Kini mandi sperma dari 4 penis pria itu,
lubang ditubuhnya terisi penuh, tubuhnya juga sudah lengket penuh dengan
sperma. 4 Pria itu benar benar lega, tampak mereka sudah tersenyum lega
sambil merasakan efek setelah mengeluarkan spermanya untuk Miranda.
"ooh... mantep deh", "luar biasa...", "makasih mbak miranda...",
"makasih mbak, wah ini memang rapat terbaik..." 4 Pria itu sudah mulai
membersihkan diri dan berpakaian, sembari Miranda masih lemas dikasur,
sambil tubuhnya menggelinjang. Saat Miranda sudah mulai enakan, 4 Pria
itu segera pamit. Miranda kemudian memilih istirahat langsung, ia
sungguh lelah, mengurus 4 pria yang penisnya tegak nan keras itu cukup
melelahkan, tapi ia tau, hari itu tak akan ia lupakan. Digangbang 4 Pria
ternyata begitu luar biasa.
Komentar