Asti 2


"Iya, kamu kan sudah lama tidak menemui anakmu itu Asti", "Iya paman, aku mungkin terlalu sibuk bekerja", "ya mungkin kamu bisa ijin beberapa hari", "wah, betul paman, ya kalau begitu besok saya coba ijin", "nah, setelah itu kamu brangkat sama aku ya", "iya paman" Malam itu Asti sudah kedatangan tamu, pamannya dari kampung sana. Asti diminta untuk pulang kampung, sesekali menemui anaknya itu. "ya sudah, kamu mau mandi Asti?", "oh iya, sampai lupa, haha" Asti memang sedari tadi hanya memakai handuk yang menutupi buah dada besarnya sampai kelutut. "ya sudah sana mandi, saya tidur dulu ya", "oh, iya paman" Asti segera pergi mandi, dan pamannya itu pergi kekamar. Pamannya Asti sempat heran, Asti benar benar berubah dari beberapa tahun lalu saat mereka sempat bertemu. Kini Asti begitu menggoda, janda muda itu terlalu menggairahkan untuk dipandang. Beberapa puluh menit berlalu, Asti sudah selesia mandi. saat ia sampai dikamar, pamannya sudah tertidur. Asti segera berganti pakaian menggunakan dasternya, lalu ia pergi kedepan untuk menonton televisi. Beberapa jam berlalu kini Asti juga mengantuk, ia kemudian menuju kamar, tanpa pikir panjang ia tidur disebelah pamannya itu.

Tepat tengah malam, pamannya Asti terbangun, dan yang pertama ia lihat buah dada montok Asti yang hampir tumpah keluar dasternya. Pria itu jadi melek seketika, makin ia lihat, makin menggoda saja buah dada itu.
Asti sempat bergerak sedikit, namun malah mendekati pamannya, buah dada montok itu menyentuh pamannya itu. Terasa sudah kenyalnya buah dada itu, membuat pamannya Asti geleng geleng. Pria itu sempat ragu, tapi kini ia berani merapat, lalu menyentuh buah dada montok itu dengan jari jarinya, begitu besar nan mulus, tanpa perlu membangunkan Asti, pamannya itu sudah mengelus elus benda bundar besar itu, juga mengeluarkannya dari daster itu. Kini paman Asti itu meremas buah dada besar itu, yang tak lama lagi lagi puting Asti meneteskan air susu. Sontak Pria itu heran, dan segera ia merasa tenggorokannya kering. tak lama, sspp, pamannya Asti melahap puting janda muda itu, dan mulai dihisapnya perlahan, air susu mengalir kemulutnya, segera ia teguk dengan nikmat, dan kini ia terus menyedot buah dada Asti itu. Sudah lama pamannya Asti itu ingin mencoba menghisap langsung air susu dari puting perempuan, dan kini terealisasi dengan menghisap air susu dari puting merah muda Asti.

"hmmh...mmh..." Asti bersuara, namun pamannya tidak bergeming, pria itu asyik menghisap puting merah muda milik janda muda itu. "slruuup...mm...mm...slruup", "Aahn...mmh... paman...", "mm... eh Asti, kok bangun?", "itu... lagi...", "tadi... puting kamu... air susunya keluar, takut basah kekasur, jadi... aku minum", "oh, iya deh paman...mmh... dari pada Asti buang...mmh" Asti membiarkan pamannya itu, dan kini pria itu makin asyik saja, ia menarik narik buah dada Asti itu sembari puting mengeras itu tak henti bergantian dihisap. Asti ternyata kembali tertidur, janda muda itu sudah biasa dihisap putingnya saat tertidur. Beberapa menit kemudian, pamannya Asti sudah nyusu terus, dan penis pria itu sudah tegak dalam celana. Melihat paha mulus Asti, pamannya itu makin terangsang, sembari minum susu, ia elus paha mulus Asti, juga menyingkap daster itu, tak lama pria itu malah mengelus elus selangkangan Asti yang hangat itu. Tak lama Pria itu sudah mengeluarkan penisnya dari celana, dan benda tegak itu dihimpitkan diselangkangan Asti, lalu digesek gesek dengan nikmat. beberapa menit kemudian, Croot croot, Pamannya itu malah menyemburkan sperma dari penisnya, mendarat dibelakang Asti. Ia memegang penisnya, di lapnya dengan tangannya, lalu tak  lama kembali segera tegak setelah penis itu digesek gesekkan dibuah dada montok milik Asti. terbawa nafsunya, pamannya itu mengangkat satu paha milik Asti, dan kini ia melihat vagina milik janda muda itu, dielus elusnya dengan jari jemarinya, dan juga ia masukan jarinya sesekali. makin panas ia sudah tak bisa menahan, ia merapat pada Asti, lalu kini ia tancapkan penisnya kedalam lubang itu. Sleeb, sensasi nikmat yang lama tak ia nikmati lagi itu terulang. Pria itu kini sadar mungkin Asti terlalu sibuk sampai tak pernah pulang kampung karena terlalu sering dinikmati para lelaki, vagina milik Asti begitu mudah disodok dan dipenetrasi, pasti sering dinikmati. Kini Asti tubuhnya bergoyang goyang, karena kini pamannya itu sibuk menyodok vagina janda muda itu. ia makin asyik menyetubuhi Asti, karena memang lubang vagina itu dengan mudah bisa diajak kompromi, penis tegak itu keluar masuk dengan cepat tanpa ada masalah. Beberapa menit berlalu, pamannya Asti sudah merasa ingin keluar lagi, ia cabut penisnya, ia arahkan keluar kasur, Croot croot croot, SPermanya muntah diluar kasur. Pria itu lalu memilih membersihkan sisa sisa Aksinya, kemudian memilih kembali tidur disebelah Asti, namun masih memegang buah dada besar nan montok itu.

"Paman, heei..." Pria yang masih merasa kenikmatan sisa beraksi kemarin itu terbangun, "eh, iya Asti... hmmh", "aku berangkat kerja dulu ya, kalau diijinkan nanti kita langsung berangkat ya" Asti memang sudah berpakaian dengan baik dan siap bekerja, pamannya Asti tau ia pasti bangun telat. "ooh, iya, aku tunggu dirumah" Asti segera keluar dan berangkat bekerja. Pria dirumah itu mengumpulkan kesadarannya sambil mengingat kejadian semalam, tak lama kemudian ia pergi mandi, setelah itu ia berpakaian lagi dan menunggu Asti pulang. Hari menjelang siang, Asti sudah tiba kerumah itu lagi. "Eh, Asti, gimana?", "diijinkan kok, tapi katanya beberapa hari saja", "ooh, yang penting kamu bisa pulang", "iya, ayo deh paman" Asti segera bersiap siap, menyiapkan beberapa pakaian, dan tak lama kini sudah ditunggu pamannya didepan. Segera mereka berdua kemudian pergi menuju kampung halaman Asti. Beberapa jam perjalanan itu pamannya Asti tak perlu merasa lelah, karena buah dada besar milik asti selalu merapat dipunggungnya, jadi ia juga merasa senang. "Asti, kamu ngantuk ya?", "hmh... iya paman" belum mereka sampai tujuan, Asti sudah mengantuk. "hmm, kita berhenti dulu deh, itu deket sini ada rumah temenku", "ooh, iya deh paman" pamannya asti itu memilih membawa Asti kerumah temannya. Setelah sampai, mereka berdua segera mendekati rumah yang cukup mewah itu. Setelah mengetuk pintu, keluar seorang Pria, "iya, weh, kamu...", "hai bro, lama gak ketemu" mereka semua masuk kerumah, Asti sempat bingung siapakah teman pamannya itu, setelah mengobrol ternyata temannya SMA dulu. "...haha, iya aku masih ingat itu", "kan, hahaha" dua pria itu ngobrol asik, Asti malah terlihat ngantuk sekali. "Asti, kamu harus tidur deh, sampai ngantuk gitu", "iya, hmm... pak, saya boleh...", "oh, boleh, itu masuk kekamar itu aja mbak", "iya, permisi" Asti segera pergi kekamar dirumah orang itu. "heh, siapa itu?", "itu, anaknya saudaraku", "seet, aku kira istrimu, masih muda gitu", "haha, kalau bisa jadi istriku, bisa aku tidurin tiap hari", "haha, dasar kamu", "eh, aku... ingat sesuatu... dulu aku pernah pinjem uang kamu", "oh, iya, aduh, udah lama banget lah, kita udah umur 40 an gini", "haha, tapi... kalau mau aku bayar", "aah, gak perlu...", "bayarnya... pakai Asti itu" sontak pemilik rumah itu kaget, "w...wah, yang bener ah", "loh, iya, orang... kemarin malem aku setubuhi itu janda muda", "gila, ternyata lagi menjanda ya, wah, gimana ya?", pria itu sempat berfikir, namun pamannya Asti malah tertawa, "hahaha, kalau gak mau, biar aku yang ngeseks lagi" pamannnya asti berdiri dan pergi menuju kamar, namun segera disusul temannya itu. "aduh, hmm, aku mau deh", "gitu aja susah, haha" pria itu akhirnya setuju setelah melihat kemolekan tubuh Asti yang sedang tidur itu. dua pria itu lalu mendekati Asti, mereka masih memperhatikan si janda muda itu tertidur, tak perlu lama, mereka berdua sudah mulai melucuti pakaian Asti, dan kini janda muda itu telanjang lagi. pemilik rumah itu geleng geleng, bukan main ia senang, tak perlu ragu segera ia dekati Asti, dan ia elus tubuh mulus janda muda itu. "sst, liat nih...mmh...mm" pamannya Asti malah langsung menyambar puting merah muda milik Asti, dihisapnya dengan keras, dan tak lama air susu kembali mengalir, membuat pemilik rumah itu kaget, "b...bisa menyusui dia?", "mm...slruup..mm... iya, coba deh, enak..mm" pria itu menirukan pamannya Asti, dan kini tak perlu lama sudah senang saat mulai menghisap puting Asti dan merasakan segarnya susu janda muda itu "slruup...wah..mm...mantap...mmm" Kini dua pria itu nyusu dengan asyik saat pemilik buah dada besar berisi itu sedang tidur.

"slruup...mmh...mm...slruupp... eh, kamu langsung mulai aja sana, keburu bangun", "slruup...mmh...iya deh" pemilik rumah itu segera melepas pakaiannya, lalu menyiapkan penisnya yang sudah tegak. "bentar bentar, mm...mm..." pamannya Asti menyempatkan untuk menjilati vagina Asti, dalam dan luarnya, lalu setelah itu ia kembali memilih menikmati buah dada janda muda itu. "udah kan? hehe, mmh...oouh... enaknya...mmh" penis tegak pemilik rumah itu mulai dimasukan perlahan, sleeb, kini sudah mengisi penuh vagina Asti yang dengan mudah dipenetrasi itu. "mm...slruup... gampang itu disodoknya, udah sering ngeseks ini dia... mm..." mendengar itu, pemilik rumah itu makin semangat, ia berani menyodok vagina Asti tanpa ragu, penisnya yang tegak sudah bergerak maju mundur dengan terampil. Asti masih saja tertidur, meski dua pria sibuk memanjakan nafsunya dengan menikmati tubuh janda muda itu. "ooh... asyik deh...uuh...mmh", "slruup...aah... kalau mau keluar dicabut ya" beberapa menit kemudian, penis itu dikeluarkan dari lubang kenikmatan milik Asti, lalu croot croot, sperma menyembur keluar kasur. "uuuh, mantap... lega...", "udah? haha, aku juga mau lagi ah" pamannya Asti malah ikut melepas pakaiannya, dan kini lagi lagi menyetubuhi Asti, tak perlu lama ia memasang penisnya mengisi vagina Asti lagi, dan mulai kembali menggenjot janda muda itu. Baru selesai disetubuhi, kini Asti lagi lagi dientot pamannya itu, tubuh janda muda itu bergoyang lagi, buah dada yang besar itu satunya dihisap pemilik rumah itu, satunya bergoyang tanpa dikendalikan. Pamannya Asti tak lama beraksi juga sudah klimaks, ia mencabut penisnya, lalu croot croot, kini sperma sperma itu sudah membasahi lantai dikamar itu. "hooh, mantep", "aduh, harus segera dibersihin ini, keburu istriku pulang", "iya bersihin segera, aku mau pakaiin pakaiannya Asti" Asti tak lama sudah berpakaian dengan bantuan pamannya, lantai kamar itu juga sudah bersih lagi, dua pria yang puas itu berpakaian, lalu keluar kamar dan kembali bercerita.

"mmh...aduh...ghh..." Asti terbangun, namun ia sempat merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, namun ia sudah terbiasa dengan hal itu. janda muda itu bangun dari kasur, lalu keluar kamar. "Asti sudah bangun?", "sudah, paman dari tadi masih cerita disitu?", "looh, iya dong, kita jarang ketemu soalnya", "iya mbak Asti, mbak Asti mandi dulu deh, setelah itu bisa berangkat lagi", "ooh, iya deh pak, permisi ya, badan saya agak pegel" Asti pergi mandi, dua pria itu sempat tertawa, mereka sudah menyetubuhi Asti dan memuaskan diri mereka. "oke, udah gak ada hutang kan ya?", "iyaa, malah dapat bunganya sekalian tadi aku, haha", "bisa aja, haha, makasih ya, habis ini aku langsung pulang bareng Asti", "makasih juga, hehe" Setelah itu Asti sudah selesai mandi, berpakaian lagi, dan kini sudah bersama pamannya pergi pulang. beberapa jam perjalanan, malam itu Asti tiba dirumahnya, disambut keluarganya. pamannya memilih segera pulang, ia tak ingin merepotkan Asti lagi, ia sudah cukup puas. "Aduh, anakku udah gede ya, hahaha" Asti kini sudah menggendong bayinya yang sudah mulai tumbuh menjadi anak anak yang ceria. ayah dan ibunya Asti ikut senang Asti kembali disisi anaknya itu.

======================================================


sex24

sex story
[Comparte tus enlaces por Internet y recibe el pago] #ref-menu
Home
Cerita Seks: Asti kembali Ke Kota
liza arnaz 18:30 Asti, Janda muda, max, montok, ngentot, susu


"ya nanti kamu kerumah tetangga sebelah ya ti, ngomongin masalah nganter kamu pulang", "iya pak, saya ngurus si kecil dulu" Asti memang dihari terakhirnya ada dirumah orang tuanya. Asti sebenarnya ingin berlama lama, tapi banyak pekerjaan yang harus ia lakukan dikota. Asti kini mengurus anaknya dirumah, setelah menyusui anaknya, juga kemudian anaknya tidur, Asti menuju rumah tetangganya. "permisi...", "iya... eh mbak Asti...", "hai Izam, lama tak jumpa", "iya mbak, mari masuk dulu" Asti bertemu Izam, anak dari tetangganya itu. Asti masuk kerumah itu, lalu betemu dengan bundanya Izam, Asti sempat mengobrol santai, "...ooh, besok balik soalnya mau kerja lagi?", "iya bu, apakah suaminya ibu bisa mengantar?", "suami saya lagi keluar kota nih Asti, bagaimana kalo Izam ini yang nganter" Izam memang juga ada disebelah ibunya, tapi anak itu melongo, ia terpaku melihat Asti yang menggoda. "hmm, Izam apa ndak sekolah?", "Izam masih libur sekolah, ada ujian kelas 3, eh izam... kok diem aja...", "eh... iya bu... eh... iya lagi libur mbak Asti", "hmm, gitu ya", "Izam udah pinter kok pake motor, ya udah kamu omongin sama Izam dulu ya Asti, saya kesawah dulu, soalnya saya ngurus sendiri tanpa suamiku", "ooh, iya bu..." Asti ditinggal, ia hanya bersama Izam dirumah tetangganya itu.


"Izam, ndak ikut kesawah?", "oh... nanti aja mbak, kan... ada mbak Asti ini dirumah", "iya sih..." Izam makin bingung, ia tak bisa berhenti melihati Asti. "m... mbak Asti, kesininya sama siapa?", "sama pamanku, tapi ditinggal pergi duluan", "hmm, gitu ya..." Izam tau Asti sejak lama, anak 17 tahun itu dulunya sering bermain bersama Asti. Izam bahkan ingat saat ia masih sd, Asti sudah berparas montok dan menggoda, kini justru makin menggoda. "Izam, kok diem aja?", "ah... enggak, anu... inget masa lalu mbak", "masa lalu?", "iya, inget pas dulu sering main sama mbak Asti", "ooh, iya, kamu sering mampir kerumah" Izam kemudian ingat, ia bahkan dulu suka sekali mengusik buah dada Asti, saat main dirumah Asti. Izam berfikir mungkin lebih nikmat bila mengusik buah dada Asti yang sekarang. "mmm... mbak Asti, nanti anaknya diajak kekota?", "enggak, dia tetep disini", "loh, kenapa?", "nanti kalo dirumah kasihan saya tinggal kerja", "ou iya juga sih, tapi kan... dia gak bisa nyusu nanti", "udah diurus ibuku kok zam, jadi aman kok", Izam makin penasaran, ia lama lama ingat kalo Asti itu tak bisa bohong. "ooh, kalo gitu nanti apa nggak mampet mbak", "mampet apanya?", "itu... susunya mbak asti...", "ooh, nggak lah, ini aja masih bisa menyusui aku", "hmm, kok bisa ya?", "dikota susuku keluar terus kok tiap harinya, banyak yang suka minum" mendengar itu Izam kaget sekali, "loh, kok gitu?", "ya mereka bantuin biar susunya nggak berhenti keluar" Izam makin bingung, suasana rumah membuatnya makin tertarik pada Asti. "ooh, kalo... Izam... coba minum susunya... mbak Asti... boleh ndak?", "oh, ndak papa zam, kan dulu kamu sering minta nyusu ke aku kalo gak salah ya?" Izam kemudian ingat, ia bahkan dulu suka menghisap puting Asti saat remaja, meski tak keluar susunya. "ehh... inget juga mbak Asti, aku jadi... pengen coba lagi", "Izam mau? bentar..." Izam tersenyum senang saat Asti membuka bajunya, lalu menunjukan buah dada besarnya. "wah... mbak Asti", "kenapa zam?", "gak papa... buah dadanya besar aja... ndak kaya dulu", "ooh iya, kan makin dewasa makin besar, terus...aah...mmh" Izam langsung menyambar puting Asti yang kenyal, dijilat dan dihisapnya dengan nikmat. "mm...mmh...mm...sluurp...mmm, wah keluar beneran susunya", "iya memang keluar zam...mmh", "mmmp...mmm...ssp...sluurp...aah, bentar ya mbak, mmm...", "iya zam...mmh" Izam mulai asyik minum susu, ia hisap puting Asti sampai susu mengisi mulutnya terus. Izam juga meraba dan meremas buah dada Asti, Izam akhirnya bisa kembali menikmati benda bundar kenyal itu, Izam sudah lama tak memegang benda itu sejak Asti menikah dan pergi kekota. Izam jadi ada dipangkuan Asti, ia tak takut bila ada orang datang kerumahnya, ia terlanjur menikmati susu segar milik Asti. "mbak Asti...mmm sluurp...mmm, besok berangkat pagi ya?", "ah... iya rencananya gitu", "gimana kalo berangkat nanti malem? biar besok paginya bisa istirahat", "hmm, betul juga sih zam, tapi kamu kan belum siap siap", "gampang aku malem nanti pasti udah siap kok", "ooh, ya kalo gitu nanti malam deh brangkat", "iya, mmm...sluurp...mmm... mbak Asti habis ini beres beres dulu aja", "iya zam" Izam tak lama berhenti menghisap puting Asti, ia membiarkan janda itu pulang dan bersiap pulang nanti malam.

"... ooh, kalo gitu gak papa", "iya bu, mbak Astinya biar bisa istirahat besok pagi", "iya, ini kamu susul asti?", "iya , biar langsung berangkat", "iya sudah, hati hati" Izam malam itu sudah berangkat kerumah Asti setelah berpamitan pada ibunya. sampai rumah Asti, Izam sudah ditunggu. "Mari mbak Asti", "iya... pak bu... saya berangkat... tolong urusin si kecil ya", "iya, hati hati" Asti tak lama sudah dibonceng Izam kembali menuju rumahnya dikota. "mbak Asti, pegangan ya", "iya zam" Asti sudah rapat dibelakang Izam, buah dada montoknya jadi penyemangat Izam agar segera mengantar Asti pulang. Memang perjalanan cukup lama, Izam beberapa kali berbicara pada Asti agar janda itu tak tertidur. "mbak, ngantuk?", "dikit zam", "tahan ngantuknya mbak, bentar lagi sampai loh", "iya zam" Izam memang mempercepat laju motornya, remaja 17 tahun itu sudah seperti pembalap saja, ia pacu kecepatan penuh. Akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Asti dan Izam sampai. "zam, cepat juga sudah sampai rumah, sama pamanku dulu lama banget perjalanannya" iya menang dulu asti diantar pamannya dengan motor butut berjalan rata rata 80 km/jam, sedang Izam memacu motor ninjanya rata rata diatas 100 km/jam. "kalo malam kan jalan sepi, jadi bisa dipercepat motornya", "iya, hmmh, aku.. ngantuk banget zam" Asti menyimpan barangnya, Izam masih istirahat diruang tamu. "mbak asti, rumahnya bagus juga" Asti tak menjawab, Izam mengira Asti masih sibuk mengurus barang bawaan. makin lama Izam tak mendengar suara Asti, remaja itu kemudian menuju kamar Asti, dan ia melihat Asti sudah tidur. Izam jadi berfikir aneh aneh, tapi memang itu yang ia harapkan dengan mengantar Asti malam itu. Izam mendekat, ia lihat Asti tidur pulas. Izam sempat pergi kedepan, mengamankan motornya, dan mengunci pintu. saat kembali kekamar, ia lihat Asti makin menggoda saja saat tidur. Izam langsung mendekat, ia buka baju Asti, ternyata Izam sudah ingin menjamah buah dada Asti, dan menghisap susu keluar dari puting janda muda itu. Tangan Izam mulai mengelus dan meremas buah dada Asti itu, susu segar keluar dari puting Asti, Izam mulutnya langsung menyambar puting Asti, dihisapnya kuat, susu sedap ia teguk lagi. beda dengan didesa, dirumah Asti itu Izam tak ada halangan untuk menikmati Asti. Sambil asyik minum susu Asti, Izam berani menelanjangi Asti, lalu remaja 17 tahun itu melihat selangkangan Asti, Izam terangsang sekali. Izam sudah segera telanjang juga, lalu ia merapat diatas Asti yang tidur itu. Izam sudah lama ingin merasakan nikmatnya menyetubuhi perempuan, segera remaja itu menyiapkan penis tegaknya, ia pasang dipintu vagina asti. sleeb, Izam merasakan sensasi pertama menusuk vagina hangat. sensasi nikmat itu makin menjadi ketika Izam menggerakan penisnya, ia juga menghisap puting Asti. Izam sibuk bergerak sendiri menyetubuhi Asti yang tertidur itu. Penis remaja itu bergerak maju mundur tanpa berhenti, Izam seperti mendapat energi baru meski tadi ckup lelah setelah berkendara. Izam tak percaya kenikmatan ngeseks membuatnya merasa sangat senang. Ia terus menggesek vagina Asti, juga menjamah buah dada besar itu, Izam tak peduli kalau Asti bangun. menit demi menit Asti masiy tidur, tapi tubuhnya bergoyang terus, puting susunya dihisap terus, memek basahnya digenjot juga, memang remaja 17 tahun itu sudah sejak kecil tertarik meniduri Asti. "mmh...aah... Izam...mmh", "eh... mbak Asti...uuh" izam melihat Asti terbangun, remaja itu menarik penisnya keluar dari lubang kenikmatan. "mmh... Izam...aah..." croor croot, izam malah klimaks, spermanya menyembur ketubuh Asti. "uuh... mhh...", "izam...mmh", "maaf mbak... tadi izam kedinginan, biar anget aku tidurin mbak asti, eh... ternyata...", "mmh... iya izam, aku juga udah nggak dingin kok...", "i...iya...", "mmh... izam...belum ngantuk ya?", "ini... ngantuk sih mbak", "ya sudah sini tidur, maap ya kamarnya cuma ini, jadi kamu sama aku aja", "iya mbak... hehe..." Izam kini tiduran disebelah Asti, sambil ia peluk Asti. "mmh... izam... masih mau nyusu ya?", "mm...mm... biar gak basah kekasur mbak, nanti kalo udah berhenti izam langsung tidur", "hmm, iya deh..." sambil menemani Asti, Izam juga masih menghisap puting susu Asti. tak lama Asti tidur lagi, izam baru tidur setelah puas minum susu.

pagi harinya, Izam bangun tidur, namun ia tak melihat Asti. Izam keluar kamar, lalu baru ia melihat Asti sedang bersih bersih rumah. "pagi mbak Asti", "Pagi izam", "mari saya bantu mbak", "oh iya" Izam pagi pagi membantu Asti, baru melek ia sudah sadarkan diri, setelah melihat Asti yang montok itu. setelah bersih bersih, Asti dan Izam duduk diruang tengah. "hmm... Izam sampai kapan libur?", "lusa baru masuk mbak", "ooh, gitu ya...", "iya... mbak Asti..." Izam tiba tiba memeluk Asti, "iya zam?", "mbak Asti... Izam... mau...", "hmm? kamu mau minum susu lagi ya?" Izam memang sudah sibuk meremas buah dada Asti dari luar bajunya, Izam sadar Asti tak akan marah padanya. "iya mbak...", "bentar ya... udah ini...aah...mmh" Izam langsung menyambar puting Asti, dipilin lalu dihisapnya, tak perlu lama susu segar diteguk izam dipagi hari. "mm...sluurp...mm..., mbak Asti habis ini mau ngapain?", "aku tadi udah cuci baju, mau jemur aja", 'mmm..sluurp...mmm, ya udah dijemur aja cuciannya", "kan kamu masih mau minum susu", "ya sambil mbak Asti jemur pakaian kan bisa", "ooh, iya udah" Asti berjalan menuju belakang rumah, lalu menjemur cuciannya, Izam masiu sibuk menghisap puting asti, entah dari depan atau dari samping. "mm...mm...hehe...", "mh...aahh...", "mbak asti, saya copot ya ini" Izam malah mencopot pakaian yang masih tersisa pada tubuh Asti. "kenapa zam?", "nanti basah, kena cucian, bisa kena susu juga, tuh pas gak aku hisap susunya masih keluar", "hmm, iya bener" Asti melanjutkan menjemur cucian, saat janda itu sudah telanjang. Izam terangsang lagi dipagi itu, kini ia dekap Asti dari belakang, ia elus bokong montok Asti, Izam bahkan menggesekan penisnya diselangkangan Asti. "hehe...ooh... mbak Asti, jemur disana itu masih kosong", "oh.. iya...mmh" Asti berpindah menjemur pakaian disisi lain, namun tetap Izam sibuk mengelus tubuh Asti. "hehe...mmh...ooh..." Izam memasukan penisnya kevagina Asti dari belakang, "aah... izam", "kenapa mbak? ini izam pegangin, biar mbak asti gak jatuh kalo jemur diatas itu", "iya...aah...mmh", "mh...uuh..." Izam malah menggesekan penisnya, Asti baru selesai menjemur cucian terakhir. "aah... izam... udah selesai njemurnya...aah...", "ooh... bentar mbak ya... pegangan aja ditembok dulu mbak" Asti nungging bersandar ditembok, Izam makin asyik saja menggesek vagina Asti dari  belakang. Remaja 17 itu tenaganya seperti tak habis habis, pagi itu ia semangat lagi ngeseks dengan Asti. "aah...izam...aah...", "hmmh... bentar mbak..lagi enak...ooh .." Izam asyik maju mundur menyodok memek asti, sedang janda muda itu menunggu saja, sambil merasakan geliat penis Izam menggesek vaginanya. beberapa menit berlalu, Izam mencabut penisnya keluar, "aah... mbak... mmh", "mmh... kenapa zam?", "ini mbak... ini..."," kenapa itu...mmh!" croot croot crot, sperma menyembur kewajah Asti yang sempat melihat kepenis tegak Izam. "uuh... maaf mbak... ", "mnh... izam...mmh...mmgh!" Izam malah menyodorkan penisnya, lalu ia masukan paksa kemulut asti. "aah... mbak... jilatin dong... uuh...", "mmgh...mmhh...mmm", "oh...mmh... udah mbak... mnh", "mmhg...iya..." sebentar saja izam meminta Asti mengulum penisnya. "mbak Asti, mending sekarang mandi deh", "hmm, iya bener", "tapi aku ikut ya, habis ini keburu pulang soalnya", "ooh, iya sudah" Asti malah diajak kekamar mandi, lalu Izam malah minta ngentot lagi dikamar mandi. Izam tak tau, ia bergerak sesuai nafsunya, dan memang ia senang bisa beberapa kali menyetubuhi Asti. Setelah ngeseks lagi dan juga selesai mandi, Izam dan Asti sudah berpakaian lagi, setelah pergi makan, Izam segera bersiap pulang. "mbak Asti, saya pulang dulu, terima kasih ya", "iya Izam..." Izam kemudian pulang dengan lega, sudah puas menikmati hari bersama Asti yang montok nan memanjakan. Esok harinya Asti sudah kembali bekerja, "Asti, gimana liburannya", "menyenangkan pak, saya bisa bertemu keluarga", "bagus bagus, sekarang saya juga mau senang senang dong, sini Asti", "iya pak... aahn...mmh" Asti kembali disibukan dengan kegiatan penuh seks dikehidupan kota.

==========================================================

Terik matahari makin panas, tapi sepertinya tak membuat pak Parno kepanasan, memang kini ia sedang asyik minum susu segar asli dari buah dada Asti. "mmm... mm... sluurp...aah... Susu kamu memang bikin seger ya ti", "aahn... iya pak...", "hehe... makasih ya... kamu hari ini istirahat saja Asti, tugas kamu besok saja saya kasih", "ooh, begitu ya pak", "iya, kamu saya anter pulang saja sekarang", "ooh, terserah pak bos saja..." Asti malah diantar bosnya dengan mobil. Asisten pribadi pak Parno itu memang selalu melayani pak Parno setiap ia mau. "... Asti... bentar ya... kita nepi dulu", "iya pak...aahn...mmh...pak...", "hehe... saya minum susu lagi ya Asti...mmmh", "aah... iya pak..." Asti malah dalam mobil pak Parno kembali dihisap putingnya, dan diminum susunya. Bukannya diantar pulang, Asti malah ditelanjangi, lalu mulai disetubuhi oleh pak Parno. Asti hanya menurut, ia rasa semua itu memang tugas Asisten pribadi. "aahn... ooh...", "mm...sluurp...mm... " entah berapa menit Asti asik digenjot memeknya dan susunya diminum terus.


Setelah puas pak Parno mengantar Asti pulang. "makasih pak... aduh pak, lupa... tadi kan saya bawa motor", "ooh, ya udah nanti biar saya suruh orang anterin motor kamu", "oh iya pak terima kasih..." Pak Parno meninggalkan Asti yang sudah lemas sampai dirumah. Asti pergi membersihkan diri, setelah itu membereskan rumahnya. Setelah itu ia kembali kedalam rumah dan bersiap untuk istirahat. "Asti...", "iya... ooh mas Tresno", "itu motor kamu ti, tadi pak bos yang nyuruh anterin", "ooh iya makasih ya", "iya... kamu... habis ngapain ti?", "habis urusin rumah, habis ini istirahat maunya", "ooh... wah kok hujan...", "aduh, mas Tresno, mau nggak bantuin Asti beresin jemuran?", "ooh iya iya..." gerimis, lalu menjadi hujan, Asti dan Tresno sibuk memasukan jemuran kerumah, memang belum kering semuanya.  Tresno sedari tadi sibuk mengintip pakaian Asti, dilihatnya buah dada berayun saat Asti sibuk memindahkan jemuran. "... udah ini ti", "iya mas, duh ujan deras" Tresno makin melongo, ia lihat tubuh Asti hampir basah kuyub kena hujan. "Asti... kamu basah semua tuh", "wah iya, mas Tresno juga", "kamu ganti baju aja", "bentar ya..." Asti pergi ganti baju, tapi Tresno mengikuti untuk mengintip. Asti ternyata bingung, karena kini ia hanya bisa memakai tanktop dan rok mini, pakaian lain belum kering, yang sudah kering belum disetrika. "mas Tresno nunggu hujan reda?", "iya... wah Asti...", "kenapa mas?", "gak dingin... pake itu...", "dingin sih mas, tapi gak ada yang lain", "ooh... gitu ya... hehe...", "mas Tresno, Asti kekamar dulu ya, ngantuk soalnya", "ooh iya..." Asti pergi kekamar, tak lama Tresno kehilangan kendali dan ikut kekamar Asti. "selimut kamu belum kering ya ti?", "eh mas Tresno... iya... duh dingin ya...", "hnm, aku temenin tiduran ya, biar gak dingin", "hmm, iya deh mas" Tresno langsung ikut tiduran dikasur, ia peluk Asti, buah dasa Asti jadi tergencet. Tresno juga bergerak terus, ia menggesekan tubuhnya dengan Asti. Tresno tersenyum saat bisa melihat sesekali puting Asti itu. "aah... mas...", "kenapa Asti? udah anget kan?", "iya mas, tapi...itu susuku keluar" Tresno melirik kebuah dada Asti, dan susu menetes dari puting Asti. "wah... Asti..." Asti malah mencopot tanktopnya, agar tidak kebasahan oleh susu. "hmmh... aahn... mas Tresno...", "hehe... susu kamu kan anget Asti... kan kalo keluar kamu ikut anget..." buah dasa Asti diremas tangan Tresno, susu keluar makin banyak dari puting Asti. "aah... iya...mmh", "aku minum ya ti...mmp...mmm...sluurp...mmm" Tresno mulutnya menyambar puting Asti, dihisapnya susu hangat saat dingin diluar sana. "aahn...mmh...", "mm...sluurp...mmm... Asti, sini deh tangan kamu...", "iya... ini kok anget mas?", "iya, anget kan? kocokin aja, biar tangan kamu anget juga....ooh" Asti dipandu oleh Tresno, kini tangan janda muda itu mengocok penis Tresno. Tresno senang sekali, untung ia yang disuruh bosnya mengantar motor Asti. karena tadi sudah diperkosa bosnya, Asti jadi mudah terangsang saat digrayangi Tresno kali itu. "mmh...aahn... ooh... ", "mm...sluurp...mm...", "uuh...mmmh...aaah!"Asti mengerang keras, janda itu klimaks, Tresno lalu mengecek isi rok mini Asti, janda muda itu tak pake celana dalam, dan tangan Tresno basah cairan hangat. "wah... tuh anget dibawah ti...hehe...", "iya...aah... mas... itu...nngh" Tresno menggesekan jarinya kevagina Asti, kini sambil nyusu, ia gesek memek janda, sambil penisnya dipuaskan jari jari Asti.  "mm...sluurp...mmm... sini Asti..." Tresno mengangkat paha Asti, pria itu lalu menyiapkan batang penisnya, ia sodokan kevagina Asti. "Aaahn! auh...mmh..ooh...", "wah... ini baru anget Asti, kita gak bakal kedinginan...mmh...ooh..." Asti makin mendesah, saat Tresno mulai mengasah penisnya dengan digesekan maju mundur divagina hangat Asti. "nngh...eih...aaahn...", "kamu gak bakal kedinginan...aah...mm....sluuurp...mm... mmm... susu kamu nih coba ti..." Tresno memandu Asti agar menghisap puting susu janda muda itu sendiri. "mm...mm...mm...", "iya minum terus ti, susu kamu segar ya? sambil disodok gini ya ti...aah..." sleeb sleeb sleeb, Tresno menggenjot memek basah Asti dengan hebat, Asti sampai wjahnya basah oleh susu yang menyembur dari puting di buah dada bergoyang itu. Asti terus disetubuhi, beluk ia istirahat, siang dientot dimobil, kini mau tidur diperkosa lagi. Beberapa menit Asti terus disetubuhi Tresno, janda muda itu terangsang dan jadi ikut menikmati. "aah...mmh...mas...aah...ooh", "Asti...uuh..." Tresno kini mengocok penisnya didepan Asti, Croot crot croot, hujan sperma ditubuh Asti. "ooh... aah... lega... nah... gini kan... tubuh kamu hangat Asti...","aah... iya...", "kamu tidur gini aja deh... hehe..." Asti masih lemas mengumpulkan tenaga, Tresno sudah pergi saja. Setelah sadar, Asti memilih istirahat, tak lama ia tertidur masih dalam kondisi setelah ngentot.
Malamnya Asti terbangun, ia lihat sudah lewat jam 11 malam. Asti lalu pergi membersihkan diri, dan mencari pakaian lain. Asti merasa lapar, ia memilih pergi keluar, karena ia memang tidak ada makanan dirumah. Asti pergi membeli makanan diluar. "Wah... Asti...", "pak, nasi gorengnya masih ada?", "udah habis kayaknya, ini mau pulang", "yah..." Melihat Asti yang montok nan menggoda, pria itu jadi tertarik. "ini masih ada satu kok, cuman gas elpijinya habis, kalo... saya masak dirumahnya Asti mungkin bisa", "wah... ya udah pak, masak dirumah saja", "ooh, hehe... mari..." Gerobak nasgor dibawa kerumah Asti juga. Tak perlu lama Asti mengajak pria ifu masuk, lalu segera pria itu sibuk memasak nasi goreng. "ini udah jadi Asti", "terima kasih pak", "ayo dimakan keburu dingin", "iya pak..." Asti mulai makan, memang ia lapar sekali. Pedagang nasi goreng tadi kini duduk disebelah Asti, pria itu nafu ingin mengganggu Asti. Pria itu mendekat, tangannya berani menjelajah, dielusnya paha mulus Asti itu. "pelan aja makannya ya ti... hehe...", "iya pak...mmm", Pria itu bahkan sangat dekat dengan Asti, kini bahkan berani mengelus elus buah dada Asti. "kok nggak pake beha Asti?", "hmm... baru ganti baju... keburu ketempat bapak tadi jual nasgor", "ooh... gitu ya...sip..." Pria itu makin nafsu saja, apalagi Asti tak merasa terganggu saat tubuhnya digrayangi.  Pria itu malah kebawah meja, ia kini ada didepan Asti. "pak... kok dibawah?", "gak papa... kamu lanjut makan aja", "iya pak...mm" Asti makan dengan Santai, saat pria mesum dibawah meja sibuk mengelus tubuh Asti. Pria itu tangannya masuk ke baju Asti, sibuk sekarang meremas buah dada besar janda muda itu. tak lama Asti selesai makan, "udah makannya Asti?", "sudah pak" pria tadi keluar dari bawah meja, kini duduk disebelah Asti. "habis makan mending diem dulu ya ti", "iya pak", "ti... boleh nggak aku pangku Asti?", "buat apa pak?", "mmm... itu... dingin ti", "ooh, boleh pak" Asti berpindah, kini duduk dipangkuan Pedagang nasi goreng tadi. "hehe... iya gitu... aku pijitin ya ti", "iya pak...aah..." Pria itu langsung mengelus paha Asti, kemudian juga bokong montok Asti. Asti memang diam saja, saat kini pria itu membuka baju Asti dan meremas buah dada janda muda itu. "... wow... wah... keluar susunya" saat pria nakal itu memencet puting Asti, air susu menetes keluar. "aah...mmh", "Asti, itu gelasnya deketin sini, diisi susu kamu ya... kan kamu belum minum juga", "oh... iya pak...hmmh" Asti memegang gelas, diarahkan dibawah putingnya, kini Pria nakal itu sibuk memerah susu keluar dari puting merah muda milik Asti. susu menyembur, mengisi gelas yang dipegang Asti. Pedagang nasi goreng itu senang sekali, sambil memerah susu janda, ia juga bisa merasakan penisnya tegak mengerang diselangkangan Asti. "itu sudah banyak Asti... silahkan diminum", "iya pak...mm...mmh" segera Asti meminum susunya sendiri. "nah... kalo udah, Asti pegang lagi gelasnya, yang kanan kan belum, aku juga belum minum loh, hehe...", "aahn... iya pak..." Asti menurut, ia pegang gelas, ditempatkan dibawah puting kanan, lalu puting susu Asti dipencet dan diperah lagi. "hehe... bentar Asti, berdiri bentar ya... nah... duduk lagi ya...uuh", "aah... mmh", "bentar aku masukin...ooh... nah... ginikan kamu biar gak jatuh dari pangkuan ku...ooh" malah kini Asti merasakan lagi ada penis tegak mengisi vaginanya. Pedagang nasi goreng tadi kini memerah puting kanan Asti, sambil ia rasakan penisnya mempenetrasi vagina Asti. Pria itu senang sekali, duduk saja bisa menggesek memek Asti yang dipangkunya itu. "aah...aah...mmh", "hehe... udah penuh gelasnya...sini aku minum susunya...mmm...mmm... wah enak ya...", "iya...saya berdiri ya pak... ", "iya.. eh kamu berdiri disitu aja, sambil nunduk... nah", "pak itu...aahn!" Lagi nungging, Asti malah merasakan vaginanya dihantam penis tegak lagi. "ooh... mmh...aah..." Pedagang nasi goreng itu melanjutkan Aksinya, kini ia lebih leluasa menggerakan penisnya maju mundur menggesek vagina Asti. "aahn...aahn...auuh... aaah..." Asti hanya berpegangan pada meja diruang makan itu, saat pria nakal menusuk vaginanya dari belakang. tengah malam Asti malah diperkosa lagi, kini oleh pedagang nasi goreng. "oh...Asti... mh...uuh" "aahn... pak...aah..." pria tadi merasa lega, ia tarik penisnya keluar lubang kenikmatan, lalu ia pergi kekamar mandi, croot croot crot, ia buang spermanya. saat kembali menemui Asti, janda muda itu duduk sambil menggelinjang. saat Asti sudah mulai tenang, pria tadi sudah berpakaian dan berpamitan, "Asti saya pulang dulu ya", "tadi nasi gorengnya saya belum bayar", "gak usah, gratis, hehe...", "wah makasih pak" Pedagang tadi pergi setelah puas menikmati Asti. Asti kemudian pergi kekamar, langsung ia tidur saja, lelah ia sehari ngeseks tiga kali.

===========================================================

"pak, Asti belum pulang?", "belum pak rt, tunggu sini aja bentar", "oke pak jono" pak Heru dan pak jono duduk duduk santai, didepan rumah pak Jono mereka menunggu Asti, janda muda favorit mereka. Tak lama disore itu mereka tersenyum, dilihatnya Asti yang menggoda itu. "naah, tuh pak", "ayo kesana pak", "pak rt duluan deh, saya urusin rumah bentar", "oke... Hehe..." pak Heru si RT mesum itu berjalan menuju rumah Asti. Asti baru saja sampai, ia kemudian menyadari kehadiran Pak Rt. "pak Rt...", "sore Asti...", "iya pak...", "baru pulang ya?", "iya pak", "ooh, ini ti, ada yang mau saya omongin", "ooh, masuk dulu deh pak" Asti mengajak pak rt masuk kedalam rumah. "jadi besok ada acara kumpul2 maunya, kan mumpung libur ini", "iya pak, saya juga libur", "hehe... Nah, acaranya malam sih, tapi tempatnya ndak ada nih ti", "ooh, gimana terus pak?", "kalo... Acaranya dirumah kamu aja gimana ti?", "hmm, kalo orangnya banyak ya enggak cukup pak", "enggak banyak kok, menurut saya cukup dirumah kamu", "ooh, kalo begitu gak papa pak dirumah saya aja acaranya", "asiik... eh, bagus lah kalau begitu, saya liat kondisi rumah kamu ya ti, kan jarang jarang saya kesini", "ooh iya pak, saya ganti baju dulu" Pak RT memeriksa rumah Asti, tapi tak lama pria itu malah nyelonong masuk kekamar Asti.
Pak Heru senang sekali, ia lihat Asti sudah melepas baju dan bhnya, kini janda itu mulai menurunkan celananya. "eh, masih ganti ya?", "iya pak, bentar", "hehe... Aduh..." pak RT tiba tiba berlagak seperti sakit, ia bergerak, lalu jatuh ditahan Asti. "pak RT kenapa?", "aduh, ini... Ada yang sakit ti...uuh" sambil berucap sakit, pak Rt yang kepalanya mendarat dibuah dada Asti itu menunjukan wajah mesumnya. "sakit gimana pak?", "aduh...uuh" Asti lalu mendaratkan pak Rt dikasur. "sakit dimana pak?", "itu Asti... Dibawah...", "mana pak? ini ya?", "iya ti, buka celana saya tolong" Asti membuka celana pak Rt, lalu Asti melihat lagi benda keras yang sering mengisi vaginanya. "ini pak yang sakit?", "i... Iya... Soalnya... Nggak pernah dipegang istri saya", "kok gitu pak?", "iya, padahal kan biar lemes lagi harus diurut itu ti", "terus gimana pak?", "Asti, bisa tolong kamu... Urut punya saya itu?", "ooh... Iya, gini ya pak?" Asti malah langsung menangkap penis pak RT dengan tangannya, dielus dan dikocok perlahan. "uuuh... Iya gitu ti... Coba... Kamu himpit dibuah dada kamu ti, lebih... Efektif nanti...", "gini ya pak? mmh..." pak RT merasakan nikmat yang ia tunggu, saat Asti menenggelamkan penis pak RT diantara buah dada besarnya. Penis pak RT dihimpit gunung kenyal itu, Asti juga menggerakan buah dadanya naik turun, sensasi nikmat itu sungguh lama ia ingin kan. "ooh...iya...uuh, terusin ti...mmh" Asti terus menggerakan buah dadanya naik turun, saat terus digencet dan memijat penis pak RT. "aah... Pak... Susu saya keluar...mmh" Air susu Asti jadi keluar karena buah dadanya bergerak dan digencet terus. "biar saja ti, kamu...uuh... Gerakin terus buah dadamu ya...aauh" Asti menuruti pak RT, buah dada besarnya masih bergerak naik turun, penis diantara buah dadanya iyu berdenyut dan mengeluarkan cairan bening. Air susu menetes kemana mana, pak RT takjub melihat susu yang menyembur dari puting Asti itu. Beberapa saat kemudian, pak RT sudah tak kuasa menahan kenikmatan, croot croot, sperma menyembur dan jatuh dibuah dada Asti. "mmh... Pak Rt...", "uuh... Makasih Asti... Udah bantuin saya...", "iya pak...mmh... pak tolong itu didepan ada tamu", "oh iya iya" pak rt memakai celananya lagi lalu pergi kedepan, saat Asti kekamar mandi membersihkan buah dadanya. "pak RT", "ya elah pak Jono, ayo sini langsung aja", "langsung? emang... Wah iya iya saya ikut, haha..." pak Heru dan pak Jono siap menikmati hari. Asti kemudian keluar dari kamar mandi, melihat ada tetangganya, si pak jono, juga si RT mesum, pak Heru. Asti masih tak menutupi buah dada montoknya yanh berkilau habis dibersihkan. "ooh, pak jono...", "hehe... Asti... Habis ngapain?", "itu tadi habis bantuin pak RT, mmh... Aduh..." susu mengalir keluar dari puting Asti, "loh, masih keluar susunya ti?", "iya ini pak RT", "biar... Saya bantu ti... Saya minum aja", "saya juga bantuin deh", "ooh iya pak, mari..." Asti kekamar, lalu tiduran dikasur. Pak Heru dan Pak Jono mulutnya sudah terbuka minta kenyot puting susu. "buah dadamu udah kamu bersihin ti?", "aah... Iya pak..." buah dada Asti sudah mulai diremas dua pria itu, benda kenyal itu tak berhenti dijamah. "kalo gitu langsung ya...mmp...mm...mmm...sluurp", "saya yang sini ya...mm...mmh...sluurp...mm", "aahn...mmh..ouh" Asti hanya tiduran, saat puting kirinya dihisap pak RT, dan puting kanan dihisap pak Jono. Dua pria itu lomba hisap puting susu, mulut mereka memompa susu keluar dari puting Asti, mereka teguk susu segar itu. Asti baru pulang kerja susunya sudah keluar dan diminum orang lagi. "mm...sluurp...mmm, bentar ya ti", "aahn...iya...", "Asti tinggal tidur aja gak papa, mm...mmm...sluurp" Asti memang beberapa menit itu hanya menunggu, karena terbiasa tidur saat menyusui, Asti tak lama segera tertidur, saat buah dadanya masih dipompa keluar susunya. "wah...udah tidur astinya...hehe..." pak heru langsung mencopot pakaian yang tersisa ditubuh Asti. "mm...sluurp... Silahkan pak duluan, saya mau nyusu dulu...mm", "iya, hehe....mmmh...mm" pak Jono masih asyik ngenyot puting susu, sedang pak Heru berpindah dan mulai menghisap vagina Asti. Pak RT mesum itu lidahnya bergerak liar, dijilatinya dinding vagina basah milik janda muda itu. sambil dielusnya paha dan bokong Asti, pak heru membasahi lubang kemaluan Asti karena segera akan diisi benda keras. Beberapa menit Asti masih tidur, saat buah dada dan vaginanya sudah basah. "mm...sluurp..mmm", "ooh...mmh...mantep...", "wah pak heru udah mulai ya..." pak jono kemudian baru sadar saat ia melihat pak heru sudah menancapkan penisnya kevagina Asti. Pak jono minggir saja, ia biarkan pak Heru mulai meniduri Asti, juga menggesek vagina janda muda itu. Tampak pak heru sepertinya sudah kangen rasa memek Asti, buktinya pk RT mesum itu menggerakan penisnya maju mundur dengan cepat dan penuh semangat agar merasakan kenikmatan total. Pak heru begitu senang, ia bisa merasakan memek nikmat Asti lagi. Menit demi menit pak heru beraksi, ia akhirnya klimaks, "mh...oouh..." croot croot, ia isi vagina Asti sampai penuh sperma. "wah wah... Luar biasa pak rt", "huuh, leganya..." pak rt lalu berpindah, kini ia yang minggir. "hehe... Sekarang saya..." pak Jono kini yang mendekati Asti, ia merapat diatas tubuh janda muda itu. "haha... wah pak jono main lubanng lain ternyata", "iya pak... Kan yang itu udah diisi pak heru, yang ini...mmh... saya isi juga..." sleeb, pak Jono memilih menusukan penisnya dilubang pantat Asti, sambil ia kembali minum susu dengan menghisap puting Asti. "lanjutkan ya pak, saya balik dulu", "iya pak RT" PAK Heru sudah berpakaian lagi, ia memilih pergi dulu saja. pak jono meneruskan aksinya, ia asyik sendiri memperkosa Asti yang tidur. Menit demi menit pak jono terus beraksi, "mmh...ooh...uuh", "mmh...aahn...mmh...aah... Pak...", "eh... Asti bangun...", "pak...aahnn...itu...uuh", "iya...aah... Enak kan ti...uuh!" Croot croot, Asti bangun, pak jono jadi crot, diisinya lubang lain dibagian bawah Asti itu. "aaah...aahn...aduh...mmh...nngh", "uuh... Waow...hehe..." pak jono sudah berpindah dan istirahat, saat ia lihat Asti merasakan sperma mengalir keluar dari lubang lubang sekitar selangkangannya  itu."nngh...aahn...", "Asti saya balik dulu... Tunggu besok ya...hehe..." pak jono berpakaian lalu pergi. Asti kemudian mulai tenang, ia bersihkan tubuhnya dikamar mandi. Asti tiap hari harus membersihkan sperma dari tubuhnya. Setelah fresh lagi, Asti memilih istirahat saat hari mulai gelap.
Esok harinya, Asti memberihkan rumah, dan bersiap untuk acara malam hari. Saat malam tiba, Asti sudah menunggu, mulai datang orang orang kerumah Asti. "malem Asti", "iya pak", "wah... Malem mbak Asti", "malem juga mas..." Asti melihat tamunya ada yang muda ada yang tua, tapi ia tau semuanya laki laki. "Asti... Hehe...", "iya pak RT?" Pak RT sudah kembali tertarik pada Asti, janda itu malah memakai tanktop dan rok mini saat acara itu. "hehe... Saya mulai acaranya ya... Kamu ikut aja... Sharing sama cerita cerita aja kok", "ooh iya pak" Asti berkumpul bersama orang orang, ia cewek sendiri. Asti bisa mengenal semua orang, yang paling ia tau ada pak jono dan pak heru. Mulai mereka ramai bercerita atau berdiskusi, tapi kebanyakan mereka mencuri pndang melihati Asti yang menggoda. "... Iya, betul betul, ayo diminum dulu dong...", "iya pak... Hehe... Asti minum juga dong...", 'ooh iya iya..." ternyata mereka juga asik minum bir, Asti ikut ikutan minum bir. Makin lama mereka berkumpul makin mesum pembicaraan, "... Iya gitu emang... Iya gak Asti?", "hmm? apa? oh... Iya...haha..." pria pria ditempat itu tau Asti sudah mabuk duluan. Tanpa pikir panjang, pak Jono yang sudah sedari tadi memegangi Asti yang mabuk itu, mencopot tanktop Asti, buah dada janda muda itu jadi tontonan. "nah... Hehe... Asti... Semuanya pada nanya loh, beneran kamu bisa menghasilkan susu?", "hmm... Iya dong...", "hehe... Semuanya liat nih...heheh..." pak Jono dari belakang Asti tangannya menangkap buah dada besar milik janda muda itu, lalu diremasnya dengan nikmat, puting Asti lalu dipencet. Pria pria disana mudah saja terangsang, habis minum bir, lihat toket diremas, mereka jadi ikut menikmati Asti. "aahnn...itu...aahnn. .. Udah keluar" air susu menyembur dari puting Asti, membuat semua pria melongo dan langsung haus.  "hehe... Asti... Teman teman jadi haus, mereka mau susu kamu loh", "ooh, iya kah?", "iyaaaa!" mereka serentak menjawab, "mmh... Ya udah, yang mau susu isep sendiri ya.... Aahn...mmh" pak jono tangannya dipindah dan menahan Asti saja, saat ada pria lain yang menangkap buah dada Asti, tangan tangan jahil meremas buah kenyal itu. ada yang sudah mulai mulutnya menghisap puting Asti, pria pria itu antre, berebut minum susu janda. "mm...sluurp...mmm...aah...", "mm...enak ya susu janda...mmm", "ayo cepet gantian dong", "aku mau susu janda juga", " iya ayo gantian" Asti sudah mabuk, ia tak sadar banyak lelaki berebut minta kenyot puting susu janda muda itu. "aahn...aah...", "Asti... Hehe..." pak jono main copot sendiri, ia benar benar membuat Asti telanjang sekarang. "haha... Nih... Wuuhuu..." pak Heru yang mabuk.menyiramkan sisa bir keatas tubuh Asti, janda muda itu tubuhnya basah mengkilap. "aahn...wah...ooh", "Ayo... Yang mau minum bir, jilat tubuh Asti aja...", "wah...mm...mm", "aku mau...mmm", "mm...asik sambil jilat jilat...mm", "aahnn...aaah... Geli...aahn...uuh" Asti sadsr tubuhnya sibuk dijilati, dari bahu, dada, perut, paha sampai kaki. "mm...sluurp..mmm wah yang ini yang saya suka...mm" pak Rt yang duluan menghisap vagina Asti, memang janda itu sampai masturbasi gara gara tubuhnya digrayangi banyak pria. "ayo udah, siapkan senjatanya...hehe..." Pria pria itu mulai mengeluarkan penisnya, Asti sudah mabuk dan ia malah takjub dan senang melihat banyak penis berdiri. "wah... Banyaknya... Aku mau..." , "Asti mau?", "iya mau...sini...mmh" penis penis mendekat, tangan Asti mulai memegang benda tumpul keras itu, kanan kiri ia sibuk mengocok penis. "kalo mau jilat punya saya ti", "punya saya juga mbak", "iya sini aku mau...mm...mm...aahn...mm" Asti wajah nya disodori penis juga, Asti pindah melihat kanan kiri untuk menjilat dan mengulum penis tegak para pria itu. "hehe... Aku duluan...mmh...ooh", "mm...mm...aah...mm... Enaknya... Penis tegak...aah...mm...mm" Asti merasa penis tegak mengisi vaginanya, ternyata penis pak heru memulai aksi gangbang Asti itu. Asti dikerumuni pria pria, buah dadanya terus dipompa keluar susunya, tubuhnya dielus juga, tangannya sibuk mengocok penis, mulutnya sibuk menjilati penis. Asti terlihat begitu menikmati, saat banyak pria bergantian ambil andil dalam aksi gangbang itu.
"mm...mmm...sluurp... Gak habis habis susunya diminum terus ya", "iya ...mmm... Aku suka susu mbak Asti...mmm" pria pria itu senang bisa menikmati susu murni Asti. "ooh... Ayo kocok terus mbak...", "mmh... Hebat tangannya mbak Asti...uuh" yang dikocok penisnya oleh tangan Asti juga tampak senang. "uuh... Geli lidah mbak Asti...", "aku mbak...naah... Uuh... Emut terus mbak...ooh" mulut Asti masih memuaskan penis pria pria itu juga. "udah pak...uuh", "sip...saya ya...ooh...mmh..." , "aaahn...Aku... Suka kontol kalian...aahn..." vagina Asti juga disodok bergantian. Asti diperkosa ramai ramai, janda muda itu tubuhnya berpindah terus posisinya, tiduran, dipangku, nungging, sampai dientot berdiri juga.  cairan sperma dimana mana, Asti juga beberapa kali klimaks. Entah apa yang terjadi, Asti justru malah terus meminta penis penis mempenetrasinya. "aahn... Ayo... Lagi...aah...mm...mmgh...ooh... Aku mau minum mani...mm..sluurp...mm... Aahn... Ayo isi memekku...aahn...oh...aah...aah...mmh.. mm..mm" tentu pria pria disekat asti siap beraksi, mereka tampak puas dan senang sekali, sudah ambil andil dalam aksi gangbang janda muda itu. Banyak pria pria sudah teler, beberapa masih kuat dan terus memperkosa Asti. Sampai malam larutpun Asti masih disetubuhi. "ayo Asti...aah... Emut terus...", "mmh...mmmp..mm", "ooh... Memek kamu banjir terus ti...ooh", "mmh...aahn... Sodok lagi mas...nah...aahn...mm..mmh" penis tegak diemut oleh Asti, juga penis tegak maju mundur menggesek memek Asti. Croot croot, sperrma keluar lagi, tanda ganti pemain untuk menyetubuhi Asti.Asti bahkan berpindah, dari ruang depan, disofa, dikasur, dan paling jauh ia diperkosa di belakang rumah. "uuh... Gila ide pak RT emang", "hehe... Sudah... Liat tuh pada tepar, puas ngentotin Asti" , "iya... Huh... Memang Asti pemuas hasrat seks semua orang" beberapa jam tak terhitung, juga berapa kali Asti disetubuhi, aksi gangbang itu adalah momen seks paling gila yang pernah Asti lakukan.

Pagi harinya, Asti terbangun, ia merasa pusing, ia kemudian melihat ada pak jono didekatnya, Asti lalu beranjak, ia melihat semua orang telanjang, ada beberapa yang sudah sadar mulai berpakaian. "eh mbak Asti bangun", "pagi Asti... Kami balik duluya, terima kasih semalam" , "ooh, iya..." Asti bahkan bingung tubuhnya serasa melayang, lalu banyak sperma dimana mana. Asti memilih memakai pakaiannya, lalu tak lama para pria mulai banyak yang beranjak pergi. "hmm... Asti..", "pak Jono baru bangun?", "mmh, kemana semuanya?", "sudah pulang semua", "tinggal aku aja?", "iya pak" Pak jono baru sadar, saat hari sudah pagi disinari matahari, dan Asti sedang sibuk bersih bersih. "Mmh... Asti... Biar saya bantu ya...", "oh...iya pak jono" setelah memakai pakaiannya, pak jono membantu Asti bersih bersih. Asti sebenarnya merasa pegal semua, tapi ia istirahat setelah bersih bersih saja. "udah nih ti", "iya pak...huft...", "ya udah, kamu istirahat ya", "iya pak, mm... Pak jono?", "iya Asti?", "besok kesini lagi ya pak, ceritain kemarin malem gimana?", "kamu lupa semua?", "i... Iya pak", "lebih baik kamu lua deh, haha..." pak Jono lalu beranjak pergi. Asti sempat bingung, tapi tak lama Asti pergi kekamar dan mulai istirahat. Yang asti ingat, rasanya ia seperti pergi kesuatu tempat ternikmat dengan para malaikat. Entaj bagaimana kelanjutan hidup Asti, yang pasti, janda muda itu merasa ia mulai menikmati hidup penuh seks.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku