Gara-Gara Pompa


Bertemu denganku lagi, Toni si pecinta buah dada. Hari minggu ini bnyak sekali yang pergi menonton karnaval, aku memilih dirumah saja. Siang itu tampak Alex mampir kerumah. “Toni, main yuuk”, “Hai lex, main kemana nih?”, “udah ayo, aku dapat mangsa baru”, “buset dah lu lex, siapa lagi kali ini?”, “Udah deh, gak bakal nyesel lo” segera aku mengikuti Alex. Meski masih kelas 3 smp, Aku, Alex, dan gang ku sudah sering bersama sama menikmati tubuh wanita wanita yang montok dan cantik, entah kenapa hampir selalu Alex yang jadi provokator aksi bejat kami. Beberapa menit mengayuh sepeda, aku dan Alex tiba di sebuah rumah, yang cukup jauh dari daerahku. “Rumah sapa nih lex?”, “Ini rumah Tante Novi, katanya sih dia lagi sendiri”, “set dah, tau dari mana ente?”, “aku kumpulnya sama orang orang dewasa juga Ton, jadi target target mereka pasti aku juga tau” Aku hanya bisa geleng geleng, Alex ini memang sudah ketagihan seks, tapi aku juga senang bisa ikut beraksi.
Alex turun dari sepedahnya, lalu sengaja dia membocorkan ban sepedanya, lalu ia segera memencet bel rumah itu. Tampak sesosok wanita mendekat, “Hai dek, ada apa?”, “maaf ganggu tante, sepeda saya bannya kempes, kami mau pinjam pompa, ada ndak tante?”, “aduh lupa tante dimana naruhnya”, “suami tante kemana?”, “kan suami saya udah meninggal setahun lalu”, “maaf tante, saya ndak tau”, “kalian masuk dulu aja ya”, “iya tante, makasih” wajah Alex yang mesum itu tampak gembira, apa lagi tante Novi tampak besar sekali buah dadanya,
kaos yang ketat itu memampangkan benda bundar besar yang menghipnotis Alex. Alex masuk kedalam bersama tante Novi, aku memilih melihat situasi, ternyata memang sepi, lalu segera menyusul Alex.
“Kamu cari disana ya, saya cari disitu”, “iya tante” aku dengan Alex sibuk mencari pompa angin untuk mengisi udara dalam ban sepeda Alex. Saat aku sibuk mencari, ternyata alex malah sibuk melihat bokong tante Novi yang bergoyang goyang karena sibuk mencari pompa dibawah meja. Meski ditutupi rok, pantat tante Novi itu sudah mempesona. “Ini udah ketemu dek”, “wah, makasih tante” kuraih pompa angin itu, lalu segera mengisi udara dalam ban sepeda Alex. Alex malah mencari yang lain, entah apa, ia sibuk sekali. Saat aku sibuk memompa sepeda, tampak tante Novi merasa ada yang tidak nyaman, entah apa itu, ia merem melek sendiri.
“Tante, ini pompa apa?” Alex tampak membawa sebuah alat pompa kecil. “itu pompa buat meres air susuku dek” Sontak aku berhenti  memompa ban itu, suara desis angin yang keluar itu menyembunyikan bunyi suara alex yang gembira. “Loh, emang tante lagi menyusui ya?”, “ndak sih dek, tapi buah dada ku masih mengeluarkan air susu terus, kalau gak di keluarin susunya, jadi sakit nanti”, “ooh, pantes tante kayaknya kesakitan”, “iya, sini dek pompanya, buah dadaku sudah penuh” Tante Novi lalu masuk kedalam, Alex tampak menelan ludah dan mendekatiku. “Ton, udaah, ngapain ente pompa sepeda ane, mending mompa tante Novi”, “bentar, ini udah mau selesai lex, kamu duluan sana, kamu kan pinter cari kesempatan” Alex lalu masuk kedalam menyusul tante Novi. Beberapa menit kemudian aku sudah selesai memompa ban sepeda Alex, lalu menyusulnya.
Saat aku masuk kedalam, bukan main kagetnya, alex sedang asyik menyedot dan meminum air susu tante Novi langsung dari buah dada besarnya! “Loh, tante, itu…”, “iya, Alex katanya mau bantuin ngabisin susuku,sini toni, kamu mau minum susu juga?” Mana bisa aku menolak, apalagi melihat kepala alex yang ada dipangkuan tante Novi itu sedang asyik menarik dan menyedot puting tante Novi, seperti bayi saja. “i…iya tante, habis mompa ban sepeda jadi haus…”, “sini sini, putingku yang kanan kamu kenyot aja sini” Perlahan aku mendekat, aku memilih memegang buah dada besar yang menggelantung itu. Tanganku tak mampu menggenggam benda kenyal itu, lalu puting kanan tante Novi itu segera ku emut, lalu perlahan sedotan kerasku membuat air susu keluar dari buah dada nikmat itu, “slruuup…slruuuup.slruuup…mmm…seger tante”, “aaahn…mmf…iya…kalian terusin ya…uuuuf” tante Novi jadi mendesah karena ulah dua remaja itu asyik mengenyot putingnya, juga menghabiskan air susunya.
“slruup..slruuup…slruup, gak habi habis tante, slruuup….mmm” Alex yang sibuk meremas buah dada tante Novi itu mencoba membuat air susu tante Novi keluar lebih deras, Alex membuka mulutnya, lalu buah dada kiri tante Novi yang diremas keras oleh tangannya menyemburkan air susu dari puting coklatnya. “oooh…Alex…mmmf…” susu tante Novi menyemprot kemulut Alex yang nakal, aku memilih menikmati segarnya susu tante Novi dengan tenang saja. Entah karena sudah terangsang, sepertinya tante Novi memasukkan tangannya kedalam roknya, sepertinya ia sibuk mengobok obok memeknya sendiri.”slruup…slruup…mmm…aaah…” Alex yang mulutnya penuh air susu itu sekarang sibuk menjilati buah dada besar tante Novi, ia juga menepuk dan meremas buah dada itu, dasar Alex, mengganggu saja, air susu tante Novi jadi menyembur deras kemulutku, membuatku tersedak. “slruup..uhuk uhuk uhuk…”,” aduh kalian pinter banget kalo disuruh ngenyot putingku”, “aduh tante, anuku sakit” Alex berlagak lugu, ia membuka celananya dan memegang penisnya yang sudah tegak. “aduuh, udah berdiri aja penis kamu lex, sini” Lalu penis Alex sekarang dikocok tangan tante Novi, Alex memang pintar cari kesempatan, penisnya sedang asyik dikocok, si Alex tetep sibuk menjilat buah dada tante Novi.
Beberapa menit kemudian, air susu tante Novi sudah habis tampaknya, “Udah habis tante air susunya…”, “mmf.. ya udah, ayo ikut tante kekamar” Lalu tante Novi pergi kekamar lebih dulu. “Ton, gimana? Mantep toh?”, “mantep lex, seger banget susu tante Novi”, “sekarang gue mau memeknya, hahaha” Dasar alex, ia tak pernah puas. Alex berlari menuju kamar setelah membuka semua pakaiannnya, aku menutup pintu depan lalu membuka pakaianku, dan menuju kamar tante Novi. Bukan main, Alex memang hobby jilat jilat sesuatu, sekarang terlihat tante Novi merebahkan tubuhnya dikasur, selangkangannya dibuka lebar, dan Alex terlihat sibuk menjilati memek tante Novi yang diselimuti bulu bulu tebal. “oooh…pinte banget kamu lex….mmmf….aaaahn…uuuh” Kepala Alex bergerak gerak dengan cepat, membuat lidahnya juga bergerak lebih cepat mengobok obok memek tante Novi, cairan didalam lubang itu juga ia sedot dan memang Alex suka sekali.
“wah wah, masih haus kamu lex?”, “slruup…mmm …iya ton…slruup”, “aaahn… mmmf… Toni… sini ganteng… uuf” Aku lalu mendekati mereka, buah dada yang besar milik tante Novi itu tak kusia siakan. “tante, aku….”, “Sini ton, remes toket tante nih, penismu taruh tengah sini, aaahn…mmmf” Lalu segera aku naik keatas tante Novi. Penisku kutempelkan diantara kedua buah dada montok itu, lalu kupegang kedua benda kenyal itu, dan kudorong menghimpit penisku, oooh, sungguh nikmat. Kugerak kan penisku maju mundur, sambil kuremas buah dada itu dengan nikmat.” “oooh…aaahn…mmmf…kalian…. Uuuh …. hebat banget…tante seneng kalian mampir…uuuf”.
Karena sibuk meremas dan menikmati buah dada tante Novi, aku tidak melihat alex. “Aaaahn…lex….kontolmu….auuuh…”, “kenapa tante? Penis Alex emang gede, lubang tante yang udah longgar aja udah penuh, tenang aja pasti tante puas…”, “lex, kamu…aaaaahn!” Tante Novi tidak bisa menghentikan desahannya, karena alex sekarang menghajar memek longgar tante Novi dengan penis besarnya. Sekarang Aku dan Alex sedang Asyik menggerakkan Penis kami maju mundur, membuat tubuh tante Novi menggelinjang hebat. Plop plop plop plop, suara tabrakan penis Alex didinding  vagina tante Novi, “uuuh…mantep deh memeknya tante Novi… aku suka aku suka”, “aaaahn…sssh….nakal kamu lex emang….uuuuuf”. Aku tak perlu komen, terus saja kusodok belajan dada tante Novi, dan tampak air susu tante Novi keluar lagi, kini kedua puting tante Novi kupencet saja, dan air susu keluar muncrat keatas, dan jatuh membasahi buah dada kenyal dan montok miliknya. “ooooh….Toni…kamu…suka banget kayaknya…mmf…sama buah dada….oooh”tak perlu aku menjawab, aku memilih memasukkan kedua puting tante Novi kemulutku, lalu ku gigit kecil, dan air susunya mengucur deras kedalam mulut ku, entah kenapa penisku makin terasa nikmat sekali.
Beberapa menit itu aku dan alex tetap menyetubuhi tante Novi dengan semangat muda, mana tahan kami melihat Tante Novi yang sangat subur ini, tentu kami juga ingin menanam bibit. “Tante… Alex mau keluar…”, “Toni juga tante…uuh”, “Kalian keluarin semua….oooohh….aku mau pejuh anak smp….Ooooh!” Crooot crooot croooot, Sperma ku keluar dan muncrat membasahi wajah tante Novi, sedangkan Alex yang tampak sangat puas itu sudah membanjiri memek tante Novi. Lalu tante Novi yang kelelahan itu tidak kami biarkan diam, walau sudah klimaks, kami memilih memegang buah dada besar tante Novi, dan kembali menjilat dan juga menyedot puting tante Novi, segera susu tante Novi jadi minuman favorit kami. Kami baru puas setelah benar benar menghabiskan air susu tante Novi, lalu merebahkan tubuh kami disebelahnya.
“Kalian udah kayak lelaki dewasa saja, tubuh tante semenit saja tidak dibiarkan diam”, “Maklum tante, kami masih muda, semangatnya luar biasa” Penis kami malah beridir lagi, kami yang memeluk tante Novi itu menempelkan penis penis remaja ini ketubuhnya, entah kenapa Alex menghadapkan tubuh tante Novi kepadaku. “Lex, kamu masih mau lagi?”, “iya tante, lubang pantat tante masih belum tadi” Alex sudah menempelkan kepala penisnya kelubang anus tante Novi. “Tante, Toni belum nyoba memek basahnya tante…”, “Ya udah, kalian lanjutin deh, oooooh!” Penisku suda masuk kememek longgar tante Novi, sedang setengah penis Alex masih ditekan terus kedalam lubang pantat itu. Tante Novi memelukku dengan erat, buah dadanya menempel pada  wajahku, sontak penisku segera kugerak kan maju mundur lagi dengan cepat. “aaaahn…mmf…uuuh….penis kamu ton…uuuuh” Penisku memang tampak melesat keluar masuk dengan cepat, karena memang didalam memek itu tadi sudah dilumasi air kewanitaan tante Novi dan juga sperma Alex. Tanganku memeluk tante Novi, hanya Penisku saja yang terus bergerak menghantam memek nikmat itu, wajahku tertahan di antara kedua buah dada Montok tante Novi. Dari belakang punggung tante Novi, Alex sibuk menyodok lubang pantat montok si tante Novi, “lebih sempit init ante, penisku gak muat, oooh”, “aaahn aaahn aahn…Lex, penismu…ooooh!” Ternyata Alex tak mau kalah, penisnya juga dengan hebat menusuk nusuk lubang anu tante Novi.
Berberapa menit itu aku dan Alex terus menyodok kedua lubang kenikmatan milik tante Novi. Aku tak bisa melihat apa apa, hanya buah dada Tante novi, juga bau keringat yang bercampur campur ini membuatku senang. “tante, aku mau keluar lagi…”, “Alex juga tante…”, “keluarin lagi sperma kalian, tante mau semua…ooooh!” Crooot crooot croooot, lagi lagi kami menyemprotkan sperma, namun sekarang kedalam kedua lubang kenikmatan milik tante Novi. Setelah kami cabut penis kami, sperma mengucur keluar dari kedua lubang itu. “Aaahn…mmmf…kalian berdua….memang hebat…tante puas banget… mmm…cup..cup” Tante Novi mencium kami berdua, lalu kami bertiga tersenyum, dan menenangkan diri.
Beberapa menit berlalu, Aku dan Alex segera memakai pakaian, dan ingin meninggalkan tante Novi yang masih kelelahan dikasur. “tante, kami pulang dulu ya…”, “Sepedanya toni juga sudah benar”, “Hehe, iya… makasih buat hari ini udah mau mampir …”, “sama sama tante” Lalu aku dan alex segera pergi mengayuh sepeda kami, dan meninggal kan rumah itu. “Gila lex, sampe dua kali ya kita klimaks tadi”, “haha, gak salah pilihkan aku? Hahaha”. Kami tertawa bersama disore hari itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku