Kakakku ternyata Season 2 : Tutut Namaku 6


Pagi Harinya. Aku terbangun lebih dahulu daripada adikku lantas kukeluarkan tubuhku dari selimut tebal ini sambil iseng menggenggam penis adikku yang agak tegang lantas menciumi baunya yang membuat nafsuku naik di pagi hari ini. Sebelum kebablasan aku langsung menunaikan hajat di pagi hari ini, buang air dan mandi lalu solat subuh dan membuat sarapan untuk adikku.
Sekitar pukul setengah 6 aku sudah selesai membuat sarapan untuk adikku yakni telur goreng dan nasi. Sarapan standard kami. Lantas membawanya ke kamar adikku.
"hhoooaahhhmmm"" suara adikku yang sedang ngolet habis bangun tidur. "sarapan mad"" ujarku menaruh piring sarapan berserta segelas the hangat keatas meja belajarnya. "iya kak.. makasih"" ujar adikku. Sebelum diriku pergi aku berkata kepada adikku "mad.. ada aturan baru" kalau dirumah Cuma ada kita berdua kaya sekarang ini" kita wajib telanjang didalam rumah oke..?" ujarku. "hmmm..oke kak"" jawabnya sambil tersenyum. "yaudah kakak siap siap dulu" kataku sambil menutup pintu kamar adikku.
Lewat satu jam aku dan adikku sudah berada di atas motor, perjalanan sekitar 10 menit menuju sekolah kami. "kak nempel dong tetenya.. hehe"" ujar adikku sambil mengegas. Aku menuruti tanpa menjawab dan langsung menempelkan tetekku ke punggungnya dan tanganku melinkar masuk kedalam jaket hitamnya. "puas dek?" tanyaku. "iya kak..ehh..kakk..ehh"aahh..kok dibuka..ihh"" gerutu adikku merasakan kalau sabuk dan retsletingnya aku buka. "kak ini di jalan..aduuhh"" gerutu adikku berusaha menepis tanganku namun riskan karena sedang melewati jalanan berpolisi tidur takut kalau jatuh malah makin berabe. "hehehe..biar kakak juga puas megang penis adek..udah nyetir aja.. aman kok ketutupan jaket"" ujarku sambil menjawil jawil dan mengurut penis adiku yang masih lemas dan semakin keras tiap menitnya.
Setiabanya di parkiran.
"hehehe..benerin tuh celananya sebelum jalan.. dah dek.." ujarku sambil turun dari motor dan melepas genggamanku ke kontolnya yang sudah ngaceng itu. lantas pergi menuju kelas meninggalkan adikku yang sibuk memarkir motor dan membenarkan celananya.
Kami tiba di sekolah pukul 7 kurang 10 menit.
Aku memasuki kelas, kulihat baru sekitar 10 orang yang datang kebanyakan temen perempuanku dan tak terlalu akrab denganku jadilah aku memlih tempat duduk favoritku di bagian pojok belakang tepat sebaris dengan meja guruku. Aku memilih tempat itu karena enak untuk tidur dan jarang ketauan oleh teman temanku kalau aku lagi pengen elus elus atau ngelusin punya nita atau dilla.
Kutunggu 5 menit namun nita tak kunjung tiba, malah kini seorang yang duduk disampingku bukan kedua teman terbaikku melainkan seseorang yang semakin aku kagumi tiap harinya apalagi setelah kejadian kemarin sore. Ya dia adalah reza.
"Kosong kan tut?" Tanya reza memastikan. Aku mengangguk lantas tersenyum. "hehhe"sip"" ujarnya sambil duduk disebelahku. Kamipun berbincang ringan menunggu pelajaran pertama hari ini.
Selama pelajaran pertamapun kami sempatkan untuk mengobrol, namun kali ini aku buat semakin panas topik obrolan kami.
"oh..udah berapa kali ml kamu rez?" tanyaku. Reza sedang menghitung "mmm banyak cuman sejak smp kelas 3 udah 4 cewek sih" hehehe"kamu sendiri gimana?" Tanya dia balik. "Aku masih perawan kok"" jawabku. Lantas reza memasang wajah tak percaya dan mulai menyelidik lagi dan lagi namun tak aku jawab selama pelajaran pertama ini.
Dipelajaran jam ke dua , ia kembali menyelidik tentang kejujuranku kalau aku masih perawan. "iya.. serius rez.." ujarku. "masa"emang ga diapa apain ahmad?" tanyanya lagi. "mm"Cuma aku kocokin kok. Itupun baru beberapa hari terakhir ini"" ujarku. "apa"seriuss..?" tanyanya memastikan. Aku mengangguk "iya.. itu juga gara gara aku pergokin lagi coli sambil liatin fotoku di hpnya dia" kan kasian aja gitu"" ujarku. Kami berduapun tertawa kecil.
"eh.. normal gasih ukuran penisnya adikku untuk umurnya yang baru 16 tahun..?" tanyaku. "mm"nggak sih" hehe udah ada gennya" jadi bersyukur aja kamu punya adik yang bisa buat muasin kamu"hahahha"ujar reza sambil tertawa. "ih.. dasar.. tapi emang gede sih"" ujarku sambil membayangkan penis adikku itu. "ah gedean punyaku juga"" ujar reza. "iya iya". Kalau gedean adikku yang jadi ketua pasti adikku bukan kamu"" ujarku. Kamipun tertawa kecil lagi.

"eh.. punyamu bisa segede itu kamu apain tut..?" Tanya reza sambil menengok kearah toketku. "oh"udah dari sananya.. bawaan gen.. punya ibukku dulu juga gede.. gede banget malah"" ujarku berkata jujur. "wah" wah" hebat" keluarga kelamin besar ini keliatannya"hehehhe"" kata reza bergurau. Aku ikut tertawa."ukurannya berapa tut?" tanyanya. "34C" jawabku. Dia hanya menggeleng sambil ber o kecil. "paling gede ke dua disekolah ini kamu tut" pertama si calista doi 34D, terus mantanku si stella itu sama kaya kamu.. sama dua lagi dibawah kamu itu ada dina sama Wilia anak kelas 11 samasama 34B.." ujar reza memuji dan menyebutkan top5 wanita tertoket di sekolah kami. Aku hanya mengangguk dan seketika aku memiliku ide nakal."dari tadi pagi ngeliatin terus.. gabosen apa?" tanyaku. Sambil memancing mancing nafsunya. "ehh"bosen sih"" jawabnya. Aku tersenyum lantas mendekatkan kursiku ke meja dan menunduk. Aku menengok kearah reza sambil kedua tanganku menekan kedua toketku dan meremas remasnya. "mau giniin ya..?mmmhhmm"" ujarku pelan. Reza hanya tersenyum mengangguk. aku tertawa kecil.
Sementara itu sudah sejak tadi pak guruh duduk saja didepan laptopnya menjelaskan tentang pelajaran yang sama sekali tak kudengarkan kali ini.
"sini"" kataku pelan sambil menarik tangan kanan reza kudekatkan ke pinggangku dan kuletakkan saja disitu. "pegang lewat dalem bajuku.. kamu deketan sini biar ga dicurigain…" ujarku. Seakan ketiban rejeki durian montong reza langsung mematuhi perintahku dan dengan mudahnya ia memasukkan tangannya kedalam lipatan baju seragamku yang kumasukkan kedalam rokku. Kini tangannya menjelajah bebeas di perutku lantas menuju pinggangku dan naik menuju toketku yang terbungkus bh pink. "mhh"mmm..puas puasin megangnya za"" ujarku. Reza tersenyum penuh kemesuman. Lantas ia mainkan jarinya di toketku, ia remas halus lantas ia dengan cekatan mengeluarkan toket sebelah kiriku dari cup bhku. Ia mainkan jarinya dipentilku ia cubit, Tarik dan menggoyang goyangkan pentilku. "hhpfftttt..shhh"" desahku pelan menahan nafsu yang mulai naik. Aku semakin menundukkan badanku seperti pura pura akan tidur. Permainan jari reza terus berlanjut kali ini dengan sigap ia juga mengeluarkan toket sebelah kananku dari cupnya, dan membuat dadaku semakin sesak, reza yang sudah tau akan seperti ini jadinya langsung dengan cepat tangannya beralih dari dadaku ke punggungku dan melepas pengati bhku. Kini kedua gunungku menggantung bebas didalam seragam putihku. Dan tanpa aba aba lagi reza langsung meremas remas dan mencubit cubit putingku. Meskipun hanya dengan satu tangan saja ia sangat jago dalam memuaskan toketku. "enak..za"uhh"jago juga kamuu".hhh..shh..hmmppfft"..mmhhh" desahku menahan kenikmatan yang semakin terasa tiap detiknya.
"uhhh".." desahku pelan.
"reza" ya kamu.. tolong jelaskan bagaimana kondisi provinsi NTT saat ini, secara geografis saja"" Tanya pak guruh asal meneyebut nama siswanya. Sontak reza melepas genggaman tangannya dari tubuhku. Untung tidak ada yang tau kami sedang berbuat apa. Dan iapun menjawab perlahan lahan.
"mmm dataran rendah mengeliingi pegunungan pak di pulaunya" sama dataran rendahnya isinya sabana.. " jawabnya untuk melengkapi jawaban sebelumnya. Pak guruhpun mengangguk puas.
"oke.. kelas cukup sekian.. silakan kalian istirahat makan siang" wassalamualaikum.." ucapnya.
"waalaikumsalam.." jawab kami serempak.
"ayo tut"ikut aku"" ujar reza sambil menggenggam tangan kiriku.
"mau apa? Muasin dirimu" enggak ah" cape nih"" jawabku. Reza menggeleng pelan tak yakin, sepertinya taktiknya terbaca olehku. "udah.. tahan aja.. 4 jam lagi kok" hehe"" jawabku. Lantas pergi menuju kursi Dilla dan mengobrol santai meninggalkan simesum reza.
"sial"" kudengar reza mengumpat sambil lewat disampingku. Akupun tersenyum penuh kemenangan.
Sore hari di rumahku.
Kami sudah bekerja sekitar setengah jam, presentasi kami sudah selesai laporanpun sudah jadilah aku dan reza mengobrol santai menjurus seks selama 15 menit terakhir ini.
Pukul 5 lebih 14 sore.
"Jogja makin panas aja yah"" ujarku sambil berdiri "iya.. gerah banget"" jawab reza. Aku beridiri lantas melepas kerudungku. Gerakanku sengaja ku perlihatkan ke reza yang duduk tepat disamping kiriku, gerakankupun sengaja aku lambatkan sehingga terlihat jelas ayunan toketku yang naik dan menyempit karena gerakan tanganku yang keatas menarik jilbabku keluar dari kepalaku.
Setelahnya aku pegang jilbabku lantas tersenyum kearah reza. "mukamu mupeng banget sih" hahha.." ujarku sambil melemparkan jilbabku ke wajah reza. Reza terdiam sekitar 5 detik mungkin lebih sedang menciumi aroma shampoo di jilbabku.
"nah kalo gini kan lebih sejukan dikit.." ujarku sambil membenarkan rambutku yang tergerai sebahu. "kalau gitu doang mah aku juga bisa"" ujar reza lantas sambil duduk ia melepas kemeja putihnya sekaligus kaos singlet hitamnya lantas menaruhnya disamping tubuhnya. Kini ia telanjang dada memperlihatkan dadanya yang putih berisi hampir sixpack.. fourpack mungkin dan lengannya yang besar putih. aku er o pendek mengagumi badan pria didepanku ini. "bagus juga badanmu"" pujiku ia hanya tersenyum.
"kok masih panas ya"" ujarku sambil melepas kancing seragamku dibagian kerah.. lantas turun mencopoti ke 4 kancing lainnya dan dalam hitungan detik sudah kulempar seragamku ke wajah reza. "gimana.. enak bau badanku kan..?" tanyaku. Reza hanya melongo setelah meyingkap seragam yang menutupi pandangannya. Kini ia melihatku mengenakan rok abu abu dengan dibagian atas badanku hanya tertutup bh pinkku. Toketku nampak penuh mengisi cup berukuran C itu. "itu mulutnya ditutup dong.. ntar ada tokek masuk lho.." ujarku sambil menujuk ke mulut reza yang membuka. "aaa"toket sih tut bukan tokek yang masuk ntar"" ujarnya sambil tertawa. Aku hanya tersenyum. Kini aku lanjutkan dengan membuka rok abu abuku. Aku membukanya sambil berbalik badan menunjukkan bongkahan pantatku yang tertutup celana dalam berwarna pink polos. "oohh pantatmu bagus banget tutt"pahamu juga".wwwaaaahhhh"..mulusss"" ujarnya sambil menikmati gerakan memutarku sambil melempar rokku ke badannya. "hehehe" gombal kamu za"" ujarku lantas duduk diatas perutnya. "nggak berat kan"rezz"" ujarku sambil mendekatkan kepalaku ke wajahnya. Ia menggeleng sambil tersenyum. "kamu"liar juga..ya" ngga kaya"Stella yang jaim"uhh"." Ujarnya ingin mengecup bibirku namun aku tahan menggunakan kedua jariku yang menempel dimulutnya. "hahaha" dasar" arab Cuma dihidung ama kontolnya doang"" ujarku sambil tertawa iapun ikut tertawa.
Yap" reza ini keturunan arab.. kulitnya puith kekuningan dengan hidung mancung khas arab, wajar saja kalau kontolnya gede yang emang udah keturunan dari sananya.perfect. deh orangnya kalau kalian para perempuan ngeliat dia pakai baju aja sudah tertarik apalagi kalau diajak bicara mmhhh melting deh" terlebih kalau dia sudah memamerkan sebagian tubuhnya" dijamin langusng horni kalian para wanita wanita di dunia ini"
"mhh..hehehe"buru buru amat rez"mau ngapain shih"..hmm"" ujarku manja sambil melepas kedua jariku dari bibirnya.
"mau"mau"mau ngentotin kamu tut"." Ujarnya kembali sambil meajukan wajahnya kewajahku. Kali ini aku gunakan satu jari saja untuk menahan gerakan bibirnya.
"hmm"dasar tamu tak tau sopan santun". Ini rumahku" jadi.. ikuti rundown acara tuan rumah oke" taka da improvisasi dari pihak tamu". Setuju".?" Tanyaku iapun mengangguk "baiklah reza" sore ini kamu cukup diam dan nikmati permainanku"" ujarku. Lantas melepas jari telunjukku dari bibirnya lantas aku ikutan menurunkan posisi dudukku perlahan. Menuju selangkangan lantas paha dan kemudian aku berlutut dihadapan reza.
"uuuuhhh..udah bikin tenda aja disitu"" ujarku sambil melihat gundukan diselangkangan reza.
Kini tanganku bermain dipaha reza. Kedua tanganku sedang mengelus paha reza sambil berjalan naik kearah pinggang reza. Aku menaruh wawajhku di depan selangkangan reza. Kini kedua tanganku sedang membuka gesper sabuk tut wuri handayani yang berarti "dibelakang memberi sodokan" lantas mengendorkan ikatan sabuk itu sampai terlepas. Reza yang usdah terbiasa dengan posisi ini sedikit mengangkat pantanya lantas dengan sekejap aku sudah menggenggam celana, boxer dan celana dalam reza dibagian pinggang dan dalam hitungan 3 detik sudah aku Tarik turun menuju mata kaki reza. Beriringan dengan gerakan itu kontol reza yang masih setengah ngaceng keluar dari sarangnya dan berdiri lemas tepat dihadapan wajahku.
"uhh"..ini"gede"belum ngaceng penuh kann" oini ..?" tanyaku sambil menggennggam kontol yang masih terasa lembek itu. "belum tut.." ujarnya. Aku mengangguk sambil menelan ludah. "wah ini" aja uda segede punya adikku"" ujarku lantas mengocok penis tersebut dengan perlahan. "ayooo..bangunnn"dasar pemalass.s".hehehe"" ujarku sambil mengocok dan menarik penis tersebut sehingga dalam hitungan 10 detik sudah keras seutuhnya.
"hehe"gimana tut".gede?" Tanya reza.
Aku terdiam. Lantas menggenggamnyadengan kedua tanganku. itupun baru  batangnya yang tertutup. Aku perkirakan seluruh bagian penisnya setar dengan 4 genggaman tanganku berarti sekitar 22cm. penis berbatang putih cokelat muda dan dengan kepala yang lebih besar diameternya ketimbang batangnya dan berwarna pink seperti belum pernah diapaapain. "sempurna"." Ujarku sambil mengulum kepala kontol reza. Aku sedot sedot aku jilati lubang kencingnya lantas aku kulum lagi lebih dalam hingga menyentuh batangnya lantas aku kulum lagi terus menerus sambil aku kocok bagian pangkal penisnya yang belum aku jamah menggunakan mulutku.
"mmmhh"..enak banget tutt"jago jugaaa kamuuu..hhmmhh"sshhh"" ujar reza menikmati kulumanku.
Aku terus mengulum batang kontol itu, meskipun terasa penuh dimulutku aku tetap berusaha untuk menijilati kepalanya saat menyentuh lidahku. Tiap detiknya aku semakin dalam mengulum penis milik reza, yang kudengar hanya desahan dan eluhan eluhan kenikmatan yang terdengar.
Aku mencoba melahap seluruh batang itu namun baru setengah masuk saja rasanya sudah hampir menyentuh kerongkonganku. Aku berusaha pelan pelan untuk melahap bagian selanjutnya namun tiba tiba aku merasakan kepalaku dipegang oleh dua tangan reza dan dalam hitungan cepat kepalaku ditekan kebawah membuatku melahap seluruh batang tersebut secara cepat.
"aa..aaapp..mm"" suara yang kukeluarkan akibat ulah reza.
"uhhh"enak tuttt..anggeeeett".uhhh"..taahhhaannn".taahhaannn" " ujarnya menikmati kontolnya masuk dimulutku hingga kerongkonganku. Sekitar 5 detik pertama aku masih kuat menahan nafas namun di 10 detik berikutnya aku menggerakkan kepalaku untuk melawan tekanan dari kedua tangan reza. Hingga akhirnya di detik ke 20 aku berhasil melawan tekanan tangan reza (meskipun reza yang melepas kedua tangannya dari kepalaku) aku mengeluarkan kontol besar dan panjang itu dari mulutku. "aaaahhh"ahhh"ahhh"sshh"mhh"" desahku sambil mengambil nafas menyaksikan kontol putih berkepala pink itu basah oleh air liurku.
"mantep tuttt.. kamu paling lama yang sanggup melahap batangku.. rekkooorrr"" ujar reza sambil menggerakkan tangannya di kepalaku megusap usap rambutku seperti mengusap usap kepala anjing.
"aahh"enak bangett".bentuknya passs"." Ujarku sambil lagi lagi mengeocoknya menggunakan kedua tanganku. aku kocok dengan cepat lantas aku berhenti mengocok ketika tanganku menggenggam bagian pangkal lalu aku jilati batangnya dari bawah keatas lantas bermain lidah di bagian kepalanya, lalu menjilatinya turun lagi dan diulang sebanyak 3 kali lalu aku jilati secara melingkar di seluruh batangnya dari bawah hingga hampir di bagian kepalanya dan aku ulangi lagi sebanyak 3 kali. Lantas aku kombinasikan jilatan lurus dan melingkar itu sebanyak tiga kali barulah ketika jilatan lurusku tiba di pucuk kontolnya aku kulum lagi kepalanya sambil aku kocok batangnya menggunakan kedua tanganku dengan cepat sambil sesekali aku remas dan urut. Rasanya begitu menyenangkan.
"oohh"enaakkkk..bangeet"tttuuutt".mmhh..ohhh".jaag gooo..benerr.r".ssh..ahhh".terrrusss"uhhh"." desah reza sepanjang permainanku tadi hingga saat ini. "uh"belajar dimanaa"issshh"enak..banget.t".pantes"mamad tumbuh gedenya cepet"" uhhh..aahhh..shhh.." lanjutnya.
Sambil kukulum batang reza yang menawan itu aku melepas celananya dari matakakinya dan kubuang kearah kananku lantas secara perlahan reza membuka kakinya membuatnya meresa lebih lega. Perlahan aku juga bermain dengan celana dalamku, kini celana dalamku aku lepas. Sekitar 3 menit prosesi kulum dan melepas celana dalamku. Aku berhenti mengulum penis itu lantas kukocok perlahan sambil tersenyum aku berkata "aku..mau lebih liar lagi".eitss.. ini bukan hadiah utamanya untuk hari ini" hehe"dan jangan ngarep hadiah utamanya adalah permintaanmu tadi"" . selesai berkata itu aku berdiri lantas memegangi memekku yang tertutup jembut tipis. "kenapa kok melongo si.. kaya gapernah liat aja"" tanyaku menggoda.
"aku beum pernah liat punyamu sih".hehe"indah banget tut"" ujar reza. Aku hanya terkikik kecil. Lalu aku berlutut diatas penis rezayang kutidurkan menghadap ke arah pusarnya. Kedua lututku bertumpu di samping kanan dan kiri paha reza. Reza sedikit merebahkan badannya. Untuk membuatku nyaman "duduk" diatas kontolnya.
Lewat beberapa detik kemudian aku sudah menggerakkan pantatku naik turun mengikuti alur penis reza. Aku gerakkan pertama perlahan untuk menikmati sensasinya menyentuh bibir memekku yang masih sempit ini. Lantas kupercepat untuk merasakan sensasi yang lebih dahsyat. Gesekan batang penis itu dan bibir memekku terasa geli geli basah. Sesikali aku memutar pantatku menggoyangnya dan bergerk lurus lagi. Membuat reza menikmati permainanku kali ini.
"enak banget tuttt"emmmhh"toketmu"uhh..goyangannya hampir nabok mukaku" boleh dong..icip icip.." ujarnya. Aku tertawa kecil lantas berhenti menggoyang goyang pantatku.
"uhh..ezaa sayang"lucu banget sih mukanya kalau lagi pengeen sesuatu".uhhh"" ujarku sambil mencubit manis dagunya. "udah gga tahan ya"" ujarku ia hanya bisa mengangguk manja. "mmm" karna aku baikkk..jadiii.. kakak kasih deh". Niihhh"" ujarku sambil perlahan kedua tangaku kuangkat lantas mencoba menggapai pengait bh di bagian punggungku. Akumemamerkan ketekku yang halus.
Kedua toketku makin terlihat besar akibat dadaku yang membusung. Lewat 3 detik pengait bhku terlepas dan dengan segera aku menahan kedua cupku agar tidak terlepas. Kini secara perlahan aku mengeluarkan tangan kananku dari tali braku lantas tangan kiriku. Dan sempurna kini hanya kedua tanganku yang menahan cup braku yang berwarna pink itu.
"itung bereng bareng ya" satu".duaa"ttiii".gaaa"" ujar kami berdua dan dengan cepat aku lemparkan bhku kewajah mupeng reza.
Selagi wajahnya tertutup braku aku membusungkan dadaku sedikit dengan kedua tanganku bertumpu di pahaku. "gimana" sudah dibukanih jalur pendakian" gunung tutut"" ujarku. Yang lagi lagi bangga melihat reza hanya melongo melihat toket putih dengan penti cokelat muda yang sedikit lebar dengan areola yang bulat benar benar bulat.
"indah banget tut".wuuoooww".." ujarnya.aku tertaawa lantas kedua tanganku kini memegangi toket bagian bawahku dan aku goyang goyangkan sambil aku remas dan ketika akan mengakhiri remasanku aku menarik putingku. "ahhhh.." desahku. "addduuhh"..bagus bangett"."ujarnya. aku tertawa menyaksikan reza yang tersiksa seakan ingin meremas remas dan menyusu di tetekku ini. Namun sebelum itu kejadian aku sudah menggoyan ggoyangkan lagi pantatku. Memainkan penisnya yang semakin keras itu. uratnya juga semakin bertambah menitnya semakin tercetak jelas saja membuat sensasi seperti polisi tidur mini.
"aaahhh"euuhhhh"enaaakk"uhh".." ujar reza terus menerus selama 3 menit. Lalu aku turun dari kontol reza. Lalu aku berlutut lagi dihadapan kontol besar itu. "hehe" ini hadiah untuk hari ini"" ujarku sambil mengangkat kedua toketku dan menaruhnya disamping kontol reza. Lantas aku jepit penis itu dengan kedua toketku. "uuhh"empuukkbangettt tttuuutt"" ujar reza. Lalu aku gerakkan toketku naik turun denga perlahan dan semakin cepat tiap detiknya. Sambil sesekali aku jilati kepala kontolnya. "mmhh.enaakk..mmhh..aeeenaakk"" ujarku sambil terus melakukan gerakan naik turun yang cepat sambil seseali aku gerakkan memutar lalu lurus naik turun lagi. "gillaauhh"enakkk bangett"" desah reza lagi.
Lewat 5 menit. "uh..uhhh"aahh..udaah..maauu..nihh"tutut"aahhhhhhh h"" ujar reza ssaat akan menyemprotkan pejuhnya. Aku lantas berlutut lebih kebelakang lantas reza berdiri. Kini aku mengocok kontolnya dengan cepat dan dengan mulutku aku menyedot terus dan terus kontol besar itu.
"Ahhh..ahhh"" desah reza. Lantas aku kock semakin cepat "ahh"keluarinn semua..zaa"dimukaakuuu"ahhhh..aaaa"" ujarku sambil terus mengocok kontol itu dengan cepat menggunakan kedua tanganku smeentara mulutku kini sudah membuka dihadapan kepala pink besar itu.
"tuutt..aahh..atttuuu".tt..aahhh..ahhh"ahhhh" "." desah reza kencang saat semprotan pertamanya mengenai hidungku. Lantas dalam hitungan 5 detik wajahku sudah penuh disemprot pejuh reza yang putih kental dan banyak ini membasahi hidung bibir, mulutku pun setengah terisi di dahi da nada sedikit yang turun ke leherku. Kini kedua tanganku sedang mengurut batang penis yang tak sekeras tadi mengurutnya berusaha mengeluarkan sisa sisapejuh terakhir sambil mulutku ku dekatkan k eke kepalanya. "mmhh".enak banget tutt".ahhh".." ujar reza sambil mengelus eleus rambutku. "hehehe". Pejuh enak juga za"" ujarku sambil menelan pejuhnya dan mengelap sisa sisa pejuhnya di wajahku menggunakan seragamku.
"ahh"thanks tut..aku ke kamar mandi dulu ya"" ujarnya aku mengangguk lantas beberes di ruang tamu ini.
"hai mad" kabar baik? Gila kakak lo jago banget coy" gue kenicng dolo ya"" ujar reza sambil menutup pintu kamar mandi.
Aku ikut berjalan menuju kamarku mengganti pakaian. " puas ngintipnya dek? Ntar malam giliran kamu deh.. hahaa.. eh sinita kamu apain hari ini sampai ga masuk sekolah lho dia.." ujarku sambil menutup pintu kamarku.
"eh"lho..kok"" ujar ahmad kebingungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku