Cerita Sex Mona 1 - 4

"mbak mona?", "iya?", "baru mandi ya?", "iya dek ini baru bilas" mona sedang mandi disungai, desa itu sungainya masih jernih dan jadi tempat mandi utamanya. "hmm, saya ikut ya", "oh iya boleh" mona lalu ditemani seorang bocah desa itu. nakalnya bocah itu langsung saja merapat ditubuh gina sambil menggesekan penisnya yang tegak dibokong mona. "mbak saya gesek yang belakang ya, sabunnya biar rata", "oh iya iya", "eh, mbak mona mandi ya", "iya, kamu mau mandi juga?", "iya, ikut ya mbak", "iya iya"datang lagi satu bocah ikut mandi bersama mona. dua bocah itu senyam senyum sembari mengurus penis tegaknya yang digesek ditubuh mona. "mbak mona, sabunin ini dong", "ooh ini ya", "iya saya lagi keramas soalnya", "ooh sini sini", "sip, uuuh... asiik" mona menyabuni penis salah satu bocah itu. "mbak, saya juga dong", "oh iya sini" mona malah mulai menyabuni dua penis sekaligus. "aseek... uuh", "mmh... terus mbak mona", "iya, eeh" croot croot, asik disabunin penis remaja itu menyemburkan sperma. "uuh... wah, dadanya mbak mona jadi kena, biar saya bilas", "iya saya bantu juga", "wah makasih...mmh" mona buah dadanya yang terkena sperma itu mulai diremas dan dielus elus. "mbak mona, kok keluar susunya ini?"
, "iya emang bisa keluar susunya puting aku", "biar kami isep aja... haus ini...mmm", "mmm...ssp...sluurp...mm", "wah, kalian baik sekali...aah..." mona dua putingnya sudah mulai dihisap bocah bocah mesum itu, mona tenang saja, dua bocah itu yang makin nakal. beberapa menit itu bocah mesum itu asik minum susu, "mbak mona mau pulang?", "iya, tapi pakaianku dimana?", "wah, gak ada ya mbak?", "iya, dimana ya?", "biar saya cari, mbak mona tunggu digubuk itu ya sama ini", "ooh iya deh", "mari mbak, hehe" mona sambil masih telanjang itu diajak ke gubuk dekat sungai dengan salah satu bocah. "aduh dingin", "dingin ya mbak? saya peluk ya biar anget", "iya, wah jadi agak mendingan", "hehe... mmm... mbak mona tiduran aja, nanti saya diatas, nanti hangat deh", "gini ya?", "sip, nah... kan anget mbak?", "iya ya... aah... itu yang bawah yang paling anget", "ini kan mbak? aku masukin lubang ini ya mbak, tuh... aaah... anget banget kan... oooh", "aaah... iya... anget... geli juga... auh", "nah... kalo saya gesekin... ouh... makin enak dan anget...", "aah... iya... uuh..." mona malah tiduran, sembari bocah diatas tubuhnya itu sibuk menusukan penis remajanya kevagina mona. "lebih anget, saya minum susunya mbak mona... mmm...sluurp...mmm... sambil terus saya angetin lubangnya mbak mona...mmm...aaahh", "wah... makin... anget... auh...ooh" mona digubuk itu mulai dientot bocah mesum. tak lama bocah satunya datang lagi "mbak mona, ini ketemu pakaiannya, tapi cuma celananya aja", "ooh, bajuku... aahn... gak ketemu?", "ndak ada mbak, mending mbak mona nunggu malem kalo mau pulang, kan biar gak malu kalo gak pake baju", "ooh... bener deh, iya nunggu aja...aah...", "lagi hangetin badan sama temen saya ya mbak?", "iya ini... aaah...", "saya ikut dong... punya saya juga kedinginan" malah kini dua bocah itu makin asyik menyetubuhi mona, dari sodok menyodok vagina dan mulut, juga minum susu dari puting mona. "aaah...aah... mmh... ", "ooh, gimana mbak?", "aaah... ini udah gelap", "mbak mau pulang? kami anter ya", "oh iya deh", "ini dipakai celananya" mona memakai celananya, padahal tubuhnya sudah lengket karena sperma dua bocah itu yang puas menyetubuhi mona. jalan desa memang sepi kalau malam, mona sudah sampai rumahnya dengan aman. "sudah sampai mbak", "iya, makasih ya", "sama sama mbak" dua bocah itu pergi setelah sudah puas ngentot mona yang montok nan memuaskan. mona masuk rumah dan pergi kekamar, lalu memakai pakaian tidur, perempuan itu segera tidur meski malam belum larut. beberapa jam tidur, mona terbangun "hmm... hnnh... loh... pak naryo", "eh, mbak mona bangun ya", "pak naryo... aah... sudah lama ya?", "barusan kok...mmm...sluurp... tadi liat dari luar jendela kok buah dadanya mbak mona susunya keluar, mending saya bantu isepin keluar, dari pada terbuang...mmm", "ooh... makasih loh pak...", "iya...mmm...sluurp...", "nngh, pak naryo kok telanjang?", "iya tadi panas, saya buka pakaian, mbak mona juga telanjang tuh", "eh, iya ya... oooh... pak... aduh... itu... ooh", "uuuh... lubangnya mbak mona tadi dingin banget, saya angetin pake ini ya...ooh" mona tengah malam terbangun dalam kondisi ditiduri pak naryo. "ooh, kayak tadi sore itu... iya deh pak...aah", "asik kan mbak... ooh...mmm...sluurp...mmm" lagi lagi mona buah dadanya dihisap keluar susunya sembari disodok memeknya. sampai beberapa puluh menit mona disetubuhi, pak naryo sampai gonta ganti posisi. "mbak mona... saya tidur sini juga ya, ngantuk juga", "iya deh pak" mona tidur ditemani pak naryo, dalam kondisi vaginanya luber sperma dan dalam pelukan pria nakal itu.

paginya saat mona terbangun, ia tak melihat pak naryo, ia membersihkan tubuhnya dengan handuk, lalu segera mandi, berpakaian lagi. "mbak mona", "iya..." mona sedang menyapu halaman depan dan disapa beberapa orang. "pagi mbak", "iya dek", "keluarganya mbak mona dimana?", "mereka didesa sebelah, aku disuruh jaga rumah ini aja", "ooh, itu ya, mbak mona kemarin sore mandi bareng temen saya ya?", "oh dua anak itu teman kamu?", "iya mbak, katanya mereka mau ngajakin mbak mona main", "ooh, main apa?", "gak tau sih, mbak mona mau ndak?", "boleh kok", "hehe... mari imut saya mbak" mona ikut saja dengam bocah itu. tak lama mona tiba disebuah tempat bekas sawah, penuh rerumputan. "hai mbak mona", "eh kalian" mona bertemu dua bocah yang kemarin menyetubuhinya itu. "yuk mbak main", "main apa?" mona kini bersama tiga bocaj yang benar benar bertampang mesum. "maen hokya hokya", "main apa itu?", "seru deh mbak, tapi mbak mona harus telanjang dulu", "kami telanjang juga kok" tiga bocah itu secepar kilat mencopot pakaiannya dan menunjukan penis remajanya yang sudah tegak. "oke deh... terus gimana?" mona telanjang, tiga bocah langsung terangsang. "naah, sekarang mbak gina nungging aja", "gini ya?", "nah, ayo ambil posisi" satu anak didepan gina, dua bersiap dibelakang. "sekarang mbak mona tutup mata ", "terus?" mona sudah menutup matanya, langsung tiga bocah itu merapat keperempuan itu. satu bocah langsung memasukan penisnya kemulut mona, satu lagi mengisi memek mona itu, yang satunya memaksa penisnya masuk kelubang pantat mona. "naah...ooh... sekarang mbak mona ikut gerak aja, kami yang bilang hokya hokya", "hok...yaaa...hok...yaa", "mmhh...mmh...uuhmm...mmmgh" tiga bocah bergerak beriringan, dengan yel yel hokya hokya, mereka menggesek penisnya keluar masuk lubang lubang kenikmatan ditubuh mona. mulut mona tak henti disodok penis, vaginanya menghimpit penis tegak, lubang pantatnya diganggu penis nakal. mona membuka mata, dan tubuhnya bergoyang, seiring genjotan tiga bocah mesum itu. "hok...ya...hok...ohh" croot crot, klimaks dimulut mona, "hok...yaaaah..." croot crot, klimaks dilubang pantat mona, "hok...yaa...hok...yaa...hmmh!" croot croot, sperma mengis vagina mona. 3 bocah mesum sukses gangbang aksi ngentot mona yang menggiurkan itu disemak semak. mona kemudian diajak mandi, digenjot dan diperkosa lagi, saat pulang sampai rumah juga disetubuhi lagi, mona tak berhenti dinikmati pria pria desa itu.   
============================================================================
============================================================================
============================================================================
"mbak mona", "iya", "mmm... susunya mbak mona kok enak ya?", "masa sih", "mm...sluurp...mmm mungkin memang buat anak anak ya, biar cepet gede", "iya mungkin bener kamu", "mm... kalo diisep keras gini...sssp...mmm, susunya keluar banyak mbak, sama kalo yang satunya dipencet putingnya, susunya mengalir","aah... iya, kamu pinter banget ya", "biasa ngurusin sapi dirumah mbak", "ooh, gitu ya" mona dirumahnya sendiri, malah asyik menyusui bocah mesum. "mbak, bentar ya", "iya" mona sempat ditinggal pergi, tapi tak lama bocah itu kembali, membawa teman temannya. "hai mbak mona", "iya, wah banyak sekali teman teman kamu", "iya, mereka kehabisan stok susu dirumahnya", "wah kasihan", "iya, boleh ndak mereka minta susunya mbak mona?", "boleh boleh aja kok", "yeey, kita bisa minum susu..." 6 bocah mesum datang, langsung mendekati mona, mereka tanpa ragu meremas dan menjamah buah dadq milik mona, "mm....slruuurp...mmm manis", "mmm...sluurp... enak...mmm", "gantian dong...mmm... wah lebih enak dari susu sapi...mmm" bocah bocah itu bergantian mulutnya menghisap kedua puting mona, air susu tak setetespun dibiarkan, semua mereka teguk. "aah... wah, kalian suka susu ya", "iya mbak, wah mbak mona keringetan, telanjang aja mbak biar gak basah bajunya", "iya deh..." mona menurut dan segera bugil. langsung bocah bocah itu makin mesum, tangan, bahu, perut, buah dada, paha, dan selangkangan mona dijilati lidah lidah nakal. "mm...mmm", "wah, geli... aah... ", "kulitnya mbak mona biar sehat, semuanya kami jilatin ya...mmm", "mm... bulunya lebat ini...mmm", "mmmm... cupp... mmm katanya ciuman juga bikin sehat mbak", "mmh...cup..mmm", "sluuurp...mmm sambil dijilati badannya, susunya mbak mona saya minum juga" mona bingun sendiri mau mengurus yang mana, satu minta cium, satu bikin geli memeknya, satu bikin putingnya gatal, yang lain juga sibuk, mona merasa bocah bocah itu sangat membuatnya tersibuk kan.
"nah, kami ikut telanjang ya mbak", "liat mbak, burung kami keluar susunya", "wah, iya putih semua", "mbak mona harus minum cairan itu dari tiap penis kami, ayo mumpung anget mbak", "dari kamu ya...mmm... sluurp... mmm... asin ya", "uuuh... tiap burung rasanya beda mbak", "kalo yang ini...mmm..mmm wah iya beda...sluurp...mmm kalo ini...mmm" mona menghisap cairan dari ke enam penis bocah bocah itu. "uuh... sambil mbak mona terusin, mbak mona kami ajak main hokya hokya ya", "mmm... main yang itu ya... boleh deh... aaahn! ooh...mm...mmm" mona lagi lagi merasa penis penis remaja membuatnya senang. vaginanya disodok penis lagi, buah dadanya juga digesek penis penis nakal, mulutnya juga ia gunakan terus untuk minum sperma dari penis penis tegak yang terus basah itu. "wah, asik hokya hokya sama mbak mona", "iya, burungku bisa gesek gesek lubang anget ini", "yang ini juga", "buah dadanya mbak mona bikin burung aku tegak terus", "wah punyaku mandi susu", "mbak mona... aah... burungku diisep terus... " mona tak henti mendengar pujian bocah bocah itu, ya memang mereka terpuaskan oleh bidadari seperi mona. "aah...aah... kok bisa dua burung kalian...aah... masuk lubang itu...", "kan burungnya belum gede, tuh mbak...ooh... rebutan masuk lubang...ooh" croot, sembur kanan, crot crot, kiri juga basah, croot croot croot, penis penis remaja terus klimaks. "aaah... lubangnya...aah... aduuh...", "liat mbak, kalo perutnya mbak mona ditekan, lubangnya mbak mona nyemburin cairan dari burung kami itu, wow", "aah...aah... auuh...", "wah luar biasa mbak", "mbak mona lelah ya?", "mmh... dikit sih", "kami bawa kekamar ya", "iya deh... uuh" mona dibopong kekamar, 6 bocah itu malah makin liar, memek mona disodok dua penis remaja, lubang pantat mona juga disodok, penis remaja itu juga digesek dibuah dada kenyal dan puting mona, mulutnya mona tak bisa dibiarkan juga. "aah... aduh... aah...", "kenapa mbak?", "badanku... aah... putih semua", "habis ini mandi sama kita mbak", "nanti bersih lagi kok", "ooh...mmh... iya...mmm..mmmh" mona menurut saja, habis digangbang dikamar, ia diajak mandi, tapi disungai juga disetubuhi terus, sampai 6 bocah itu lemas puas ngentot seharian dengan mona.



hari selanjutnya, Mona kedatangan tamu, bernama mbah Munadi. Kali itu mona sedang dipijat oleh mbah Munadi, "saya pijit yang sebelah sini ya", "iya mbah munadi", "hehe... mbak mona kayaknya perlu pijat seluruhnya ini", "gitu ya mbah?", "iya, jadi mending mbak mona telanjang saja", "oh iya sebentar" mona menurut saja, ia segera telanjang bulat. "bagus... sekarang mbak mona tidur lagi ya", "iya mbah" mona telungkup lagi, langsung jari jari tua mbah munadi mendarat dipunggung gina, dielus dan dipijatnya dengan nikmat. "gimana pijatan saya?", "mmh, enak mbah", "hehe... habis ini makin enak kok" mbah munadi menurunkan jarinya, kini ia elus dan remas bokong montok milik gina. "mmh... aahh...", "kenapa mona?", "geli mbah", "masak gini geli ya?" mbah munadi ternyata sibuk menggesekan jarinya diselangkangan mona, makin nakal ia gesek juga vagina perempuan itu. "aah...mmh...nnh", "hehe... sekarang mbak mona balik badan coba", "oh iya..." mona menurut dan membalikan badan, buah dada besarnya membuat mbah munadi melotot. "naah... bagus bagus... ini penting untuk dipijat" mbah munadi langsung menangkap buah dada milik mona itu, diremas dan digoyang dengan nakal. "nngh...mmh", "loh, keluar susunya... wah wah...", "iya mbah... soalnya puting gina kena senggol terus", "ooh, kalo begini?", "aah... makin deras nanti keluarnya mbah", "ooh... ya sudah sambil saya minum saja...mmmh...mm...ssppp...sluurp" mbah munadi makin senang saja ketika sembari mengurus buah dada besar nan ranum itu, ia juga menghisap kuat puting mona. "aah...mbah...", "oh iya, sambil saya pijitin yang sebelah sini ya", "aaahnn....mmh" mbah munadi sembari minum susu juga mulai menggesekan jarinya dibibir vagina mona. "mm...mmm...sluurp...mm, gina haus gak? mmm...mmm", "aah... nn...mmh...cup...mmm" mbah munadi malah mencium mona sembari mengaduk cairan susu yang ada dalam mulutnya kemulut mona, "mm... cup... hehe... , bentar ya mona" mbah munadi tiba tiba berhenti lalu melepas pakaiannya juga. "mbah munadi kok telanjang juga?", "loh iya, saya ada model pijat modern yang mijat juga harus telanjang", "ooh...aahn... mbah, cup...mmm" mbah munadi langsung naik diatas tubuh mona dan mencumbunya, pria tua itu juga menggesekan penis tegaknya keselangkangan mona. "mm... hehe, pijat modernya dimulai ya...mmh..uuh anget...", "aaah... mbah...uuhn" mbah munadi memasang penisnya masuk kevagina mona, ia rasakan memang mona pantas untuk jadi sasaran terbaiknya. "pijat asik, tinggal gerakin batang saya, mbak mona langsung senang...ooh", "aah...mbah... itu...nngh", "hehe... loh iya susunya mbak mona...mmm...mm...sluurp..." mbah munadi baru kali itu ngeseks sambil minum susu, ia terus menggerakan penisnya maju mundur mempenetrasi vagina mona, mulut tuanya tak mau berhenti menempel dan menghisap puting susu mona bergantian. beberapa menit tak terasa mbah munadi masih asik menyetubuhi mona. "hehe... luar biasa", "nngh...ooh...aahn..." mbah munadi menarik penisnya dari lubang kenikmatan, ia siapkan penisnya, croot croot croot, ia mandikan mona dengan sperma. "uuh, hehe... mbak mona?", "nngh... iya mbah?", "saya ratakan dulu cairan ini ya, mbak mona jangan pakai baju dulu sebelum kering ya", "ooh, iya mbah", "saya tinggal dulu ya mbak mona" mbah munadi berpakaian lalu meninggalkan mona yang masih tiduran dikasurnya.

"mbak mona", "eh iya pak rt", "eh maap nih ya, kok mbak mona telanjang disitu?", "anu pak, tadi habis dipijitin mbah munadi", "dipijitin? sampe telanjang juga?", "iya, katanya pijit modern, mbah munadi juga sempat naik keatas saya juga" mendengar itu pak rt jadi sumringah, "ooh itu ya... saya sempat pernah coba kok, tapi udah lama", "ooh,.dipijat mbah munadi?", "ndak, saya pijitin istri saya, mmm, memang mbak mona ndak pake baju kan udah pijatnya?", "ini belum kering cairan yang dikeluarin mbah munadi", "oooh, iya iya, seingat saya... cairannya ini... kurang banyak", "masak sih pak rt?", "iya, gimana kalo saya... tambahin cairannya", "pak rt bisa keluarin?", "bisa dong, saya ingat ingat dulu caranya" pak rt segera saja melepas semua pakaianya, lalu melesat naik keatas tubuh mona. "aahn... pak rt, tadi mbah munadi ndak langsung gini", "ooh... iya dipijat dulu ya... hehe...", "iya gitu pak...mmh" mona lagi lagi dipijat, dielus dan digrayangi tubuh mulusnya itu. "hehe... wah... pasti... ini diisep juga ya...mmm..mmm... sluurp...", "aah... iya pak... mmh", "sluurp...mmm susunya masih keluar aja mbak...mmm", "iya pak, tiap hari juga keluar", "mmm... sluurp... selanjutnya...", "aaah... iya gitu pak... wah... pak...", "kenapa mona?", "itu... aah... besar sekali... aah...", "beda dong punya saya sama punya mbah mbah", "ooh... gitu ya... aahn.. aah" mona tampak kwalahan merasakan vaginanya dimasuki penis besar milik pak rt. mona hampir terbiasa dengan penis penis remaja, tapi penis milik pak rt yg besar itu membuat mona merasakan tubuhnya melayang, saat ia kini sudah mulai digenjot dengan nikmat oleh pak rt. "ooh..mm...mmm putingnya mbak mona enak banget ya diemut..mmm", "aah... pak... aduh...", "uuh... bentar ya mbak mona, kalo saya keluarnya lama loh... jadi mbak mona saya genjot agak lama ya... ooh", "aaah... pak...", "mungkin kalo ganti posisi bisa cepet keluar...gini dong mona..." mona dipandu pak rt, perempuan itu kini nungging, lalu sleeb... pak rt menusukan penisnya, dan mona kini dientot doggy style. "wah... asik ini... ooh", "nngh... pak... ouhh....aah...aah.." mona makin melayang karena tusukan penia pak rt makin cepat menggesek vaginanya. menit demi menit mona terus digenjot oleh pak rt, "mmh... mbak... ini...", "aah... pak...mmh!"pak rt mencabut penisnya dari lubang kenikmatan, lalu ia arahkan ketubuh mona, croot croot croot, mona dapat cairan sperma baru untuk lotion tubuhnya. "ooh, mantap", "mmh... terima kasih pak rt", "loh, mbak mona... kayaknya masih kurang loh... wajahnya mbak mona belum", "oh diwajah juga pak?", "iya, naah... kalo gitu... saya mulai lagi ya...", "aah... pak rt... auuh...aahnn..." baru selesai pak rt langsung On dan siap menyetubuhi mona lagi. mona dari pijat biasa sampai lulur sperma seluruh bagian tubuhnya.
============================================================================
============================================================================
============================================================================
"mmm...mm... sluurp... mmm", "aah... uuh", "mmm... kenapa mbak mona?", "gak papa dek", "mm...mmm...sluurp, kamu nyedotnya pelan aja lah", "mmm... mmm... sama aja kok kayak kamu itu....mmm" mona kali itu sedang sibuk mengurus bocah bocah yang minta nyusu dipagi hari. "hei gantian dong", "iya aku juga mau nyusu", "bentar ah...mmm...mmm", "ini aku udah", "sip deh...mmm....mmmm... asik...mm" mona melihat ada banyak bocah mesum didepan matanya, mereka berebut untuk menghisap puting kenyal yang mengeluarkan air susu. mona merasa tubuhnya juga tak berhenti dielus tangan jahil. "mmm...sluurp...mmm", "aah... itu...", "kenapa mbak mona? biar gak basah kami copot pakaiannya mbak mona" mona sudah telanjang, bocah bocah itu makin nakal saja, yang belum kebagian menghisap puting mona malah sibuk menjilati tubuh mona, dari paha perut sampai vagina perempuan itu. mona tadinya hanya diminta untuk memberikan bocaj bocah itu susu asli dari tubuhnya, katanya agar bocah bocah itu cepat tumbuh dewasa, tapi mona kini malah disiapkan untuk disetubuhi juga.
"aah... ad..mmh...cup...mmmh", "mmm..cup... sambil nunggu antrian mbak... cup...mmm" mona jadi sulit mendesah karena ia mulai dicumbu juga. "mmh...cup..aaah! ...nngh" akhirnya mona merasa ada benda tegak masuk dan mengisi vaginanya. bocah bocah mesum itu tersenyum, mereka senang pagi hari sudah bisa menikmati mona dengan asyik. "oooh... burungku dipijit pijit...", "wah, ayo cepet kamu, aku juga mau coba masukin", "mmm...mmm...sluurp...mmm, kamu nyusu aja ini, aku yang ngantri itu, burungku udah gak tahan" bocah bocah itu dengan ramai berebut, dari menghisap puting kenyal mona untuk minum susu, mencumbu mulut manis mona, juga menyodokan penis remaja dimemek mona. "mmh...cup...mmm....aaah...", "mbak mona, seru ya kalo main pagi gini rame rame sama kita", "tenang aja mbak mona, kami siap menemani mbak mona kapan saja", "mmm...sluurp...mmm, kalo susunya mbak mona lagi penuh kami siap bantu isep putingnya mbak mona....mmm", "aaah... aku juga siap puasin mbak mona...uuh" tubuh mona bergoyang terus, buah dada montoknya diremas dengan nakal, putingnya dihisap mulut mulut bocah mesum bergantian, mona merasa melayang, ditambah memeknya mulai terisi sperma bocah bocah nakal itu. "uuh...nngh" croot croor, "wah udah keluar aja", "halah kamu juga sama tadi", "udah ayo aku belum", "bentar dulu, lubangnya mbak mona penuh nih", "gini biar keluad itu... naah...", "aaah!.... mmmh...uuh" mona perutnya ditekan, sperma menyembur dari lubang vaginanya. "nah, aku mau masukin...mmh....uuh" baru selesai disodok, kini penis remaja lain mulai menggasak liang senggama itu. "aah...mmh...auuh", "mmm...sluurp...mmm... gak ada habisnya ini susunya yang keluar...mmm", "bagus dong... mmm...sluurp... mmm.... biar kita minum terus, biar cepet gede..." mona tak tau berapa lama bocah bocah itu sibuk menyetubuhi dan menghisap air susunya keluar, yang mona tau ia tak bisa berhenti merasakan putingnya dihisap dan vaginanya disodok penis remaja.

"makasih mbak mona, kami pulang dulu..." bocah bocah nakal itu akhirnya pulang, setelah mereka puas menikmati tubuh mona. mona saat itu sedang istirahat, tubuhnya sudah dibersihkan dari segala macam cairan hasil aksi gang bang tadi. ia tak lama segera tertidur dikamarnya. "mbak mona? dikamar kah? hmm ternyata tidur"kali itu mona kedatangan tamu lagi, rumahnya memang sering tak dikunci. Yang datang ternyata fiela, sepupunya yang tinggal dikota lain. fiela kali itu memang diminta ibunya untuk pergi kedesa tempat tinggal mona, liburan sekaligus silahturahmi. fiela memilih menyimpan barang bawaannya, lalu ia tidur juga disebelah mona. fiela ternyata tak mengunci pintu depan juga, tak lama setelah ia juga tidur, ada tamu lagi yang datang. "sepi ya... eh... lagi tidur ini mbak mona", "iya, wah, ada siapa itu?", "gak tau, masih muda ini, tapi buah dadanya besar juga" malah datang dua pria tetangga mona, ya mereka sering mampir untuk menikmati mona. "ayo udah, keburu dingin, hehe...", "iya iya... liat nih, menu kita biasanya" salah satu pria segera membuka baju mona, dan menangkap buah dada montok milik perempuan itu. "hmm, aku pengen liat... nih liat hei, gede juga kayak punya mona. "tapi kan punya mona ada susunya...mmm...mmm....mmm" pria yang satu sudah sibuk menjilati puting mona, tak lama segera ia hisap dan merangsang agar susunya mona keluar. "iya juga sih, tapi liat cewek ini jadi gemes deh" pria yang penasaran dengan fiela mulai mengelus dan meremas buah dada cewek sma itu. "mmm...sluurp...mm... kayaknya mona habis ada yang ngentot ini, putingnya udah kenyal banget, pasti tdi ada yang isep...mm...mmm", "namanya juga sumber kenikmatan, eh... wah... ini cewek juga bisa ngeluarin susu loh!", "masa sih? wah... mantap kalo gitu, rejeki buat kamu..." pria pria itu kaget, setelah buah dada fiela diremas, dan puting cewek itu dipilin, air susu keluar. "hehe...mmp...mmm... sluurp...mmm...", "lomba minum susu yuk...mmm...ssp...mmm... sluurp..." dua pria itu berlomba, yanh satu menghisap susu segar mona, satu lagi mencicipi susu segar fiela. mereka tak berhenti menghisap puting dua bidadari itu secara bergantian. "mmmh... eh... mas bowo...", "mmm...ssp...mmm, eh mbak mona bangun", "mmh... mas lagi...", "lagi mampir, tadi ditugasin... pak rt, katanya saya harus minum susu asli dari puting perempuan, katanya biar kuat jaga pos malam", "saya juga mbak mona, hehe", "mmm ada mas rona juga, loh itu fiela sejak kapan...aah... disini?", "tadi kami dateng udah disini... ya dari pada saya nunggu bowo, saya minum susunya cewek ini mbak", "mmm, gitu... aah... mmh", "mmm...sluurp...mmm namanya itu siapa mbak tdi?", "fiela... ah.... dia sepupu ku...", "pantesan sama...mmm...", "sama gimana mas?", "sama sama bisa memproduksi air susu...mmm...mmm" mona baru bangun, sudah harus melihat buah dadanya dielus dan diremas tangan mas bowo, juga putingnya dihisap pria itu. mona melihat fiela, sudah tidur lelap, tampak tak terganggu saat buah dada cewek sma itu digrayangi dan putingnya dihisap mas rona. bowo dan rona tak berhenti beraksi, meski mona sudah bangun dari tidurnya. "mmmh...mm, nngh... loh, mbak mona? aah... mas ini siapa?", "eh fiela udah bangun", "mmm...sluurp...mmm kenalin, saya rona tetangganya mona", "kalo saya bowo", "mmh... iya... ini... buah dadaku...", "tadi bajunya fiel basah, eh ternyata susunya keluar, daripada terbuang saya bantu minum saja...mmm", "ooh, mbak mona juga... aah... dibantu itu ya... sama mas bowo?", "iya betul fiela...mmm... saya udah biasa bantu mbak mona kok...mmm..nsluurp....mmm", "aah... iya betul fiela... kamu baru dateng?" mona malah ngobrol dengan fiela, saat mereka berdua juga disibukan dengan rasa geli saat puting putingnya dihisap pria pria mesum. "iya baru datang mbak...aah... mau liburan disini", "ooh, bagus deh aku ada...mmh... temennya", "iya mbak...uuh" bowo dan rona sudah puas minum susu, mereka tiba tiba mencopot celananya masing masing. "aduh, mbak mona, tolongin saya dong", "kenapa mas bowo?", "ini sakit ini", "ooh, aduh gimana itu?", "tolong dikocok mbak...uuh...nah...", "mmm... mas rona, itunya juga sakit?", "iya fiela... eh...uuh... iya gitu kocokin" mona dan fiela kini sibuk mengocok penis tegak milik pria pria punya selera itu. "uuh..mbak... coba liat itu ujungnya...", "kenapa ujung...eh...mmp...mmmh...mmm" tiba tiba mona dipaksa mengulum penis tegak milik bowo, "fiela itu mbak mona liat", "hmm? ooh, dimasukin mulut gini ya...mmmp...mmh...mm" bowo dan rona senang sekali penis mereka sudah mulai diemut mulut manis para bidadari. "uuh... lagi mbak mona, saya bantu...mmh" bowo memegang kepala mona, ia gerakan cepat, sehingga mona mengulum penis tegak itu dengan cepat. "mm...mm...mmm...", "pinter banget fiela... uuh... persis kayak mbak mona itu...mmgh" fiela malah ikutan mempercepat emutannya dipenis rona, tak perlu lama, rona dan bowo sudah tak kuasa menahan kenikmatan. croot croot crot, sperma menyembur dari penisnya, mengisi mulut para wanita. mona menelan sperma bowo, sedang fiela tak kuasa dan memuntahkan sperma dalam mulutnya. dua wanita itu kemudian berbaring dikasur, berhadapan. "fiela?", "iya mbak mona?", "kamu sejak kapan bisa menyusui?", "udah cukup lama mbak?", bowo dan rona kemudian tersenyum melihat tubuh mulus mona dan fiela dikasur, mereka mencopot semua pakaian mereka, juga pakaian mona dan fiela. "hehe... nah... udah...", "kok mas ini telanjang", "iya fiela, panas soalnya", "hehe... mbak mona baru tau kalau fiela bisa menyusui ya?", "iya mas bowo", "mending cek langsung aja... coba isep putingnya fiela", "fiela... mbak coba ya...", "iya mbak...nnh", "mm...mmm... iya sama kayak punyaku", "naah, sekarang coba fiela, isep teteknya mbak mona", "iya...mmm...mmm, punya mbak mona keluarnya lebih cepet ya..." bowo dan rona terangsang lagi melihat dua perempuan itu saling berhadapan dan beradu hisap puting lawan mainnya. "kalia. haus kayaknya, ayo udah minum susu aja", "iya mas...mmm...sluurp..mmm", "mmm...mmm... susunya mbak mona enak ya...mmm", "punya fiela juga enak...mmm" bowo dan rona tak kuasa menahan nafsunya, apalagi melihat aksi mona dan fiela. bowo merapat dibelakang mona, rona merapat dibelakang fiela. dua pria itu sibuk menggesekan penisnya diselangkangan dua perempuan itu. "hehe... uuh", "asik ini...mmh", "mmm... mas bowo...mmh...uuh", "mas rona...itu...mmh...aaah" tak lama bowo menyodok memek mona, dan rona mengisi memek sempit fiela. "uuh... sempitnya ini punya fiela...", "mmh... mantep seperti biasa... mmh, ayo mbak mona dan fiela, lanjut minum susunya...", "aah... iya...mm....", "uuh...mm...mmm...sluurrp..." bowo dan rona sibuk menyodokan penisnya dari belakang, mona dan fiela merasakan kenikmatan berbeda saat vaginanya disodok dan mereka menghisap puting wanita lain. "uuh... ini baru seru...ohh", "betul ron...ohh... asiik...uuh", "mm...mm...aah... mas...uuh", "sluurp...mm...mmm aah...aaah..."mona dan fiela jadi makin mepet, mereka berpelukan, sembari tubuh mereka bergoyang terus. fiela dikiri digesek memek sempitnya oleh penis rona dari belakang, mona dikanan disodok penis besar dari belakang oleh bowo. buah dada mona dan fiela kini bertabrakan, saling gencet, air susu muncrat kemana mana. bowo dan rona memeluk lawan sodoknya, mereka mempercepat hantaman penisnya ke vagina yang nikmat. "aaah...mmh... mbak mona... aku...", "aah... fiela...nngh... ini...", "kamu suka kan fiela...aah...", "ini enak kan mbak mona...uuh", "aah... uuhh... iya mas", "aahn...mmh... iya...ohh" mona dan fiela terhipnotis serunya aksi foursome itu. menit demi menit mereka berempat bersetubuh diranjang. "uuh.. luar biasa...nng", "hebat banget...uuh" croot croot croot, bowo dan rona klimaks, mereka mengisi vagina mona dan fiela sampai penuh. dua pria itu kemudian memilih berpindah dan kini.melihat mona dan fiela menggelinjang, karena begitu hebatnya aksi gang bang tadi. saat fiela dan mona sudah tenang dan mengumpulkan kesadaran, mereka berempat sempat ngobrol lagi. "... iya mas, fiela lagi libur sekolah", "ooh, bagus kalo kamu memilih main kerumahnya mbak mona", "iya, kalo gini mona seneng, iya ndak mona?", "iya bener mas, hehe", "naah... untuk merayakannya, aku mau...mmm..mmm","aah... mas bowo" bowo kini meniduri fiela dan segera menghisap buah dada cewek sma itu, "nah, mbak mona sama saya ya...mmm...mmm...", "aah... mas rona....uuh..." rona ganti meniduri mona, ia sudah segera mencicipi susu segar perempuan itu. mona dan fiela kembali harus memuaskan nafsu bowo dan rona dihari itu. Tak ada hari tanpa seks dirumah mona.
============================================================================
============================================================================
============================================================================
"yah... mbak dewi kemana?", "hmm? oh itu lagi dibelakang", "ooh, iya udah" azfan sepulang sekolah sudah bingung mencari dewi. azfan segera ganti baju, lalu ia pergi menemui dewi. "hai azfan, baru pulang sekolah ya?", "iya mbak, lagi ngapain mbak?", "tadi habis cuci baju, ni lagi dijemur" azfan memang melihat dewi menggunakan pakaian yang asing dimatanya, namun azfan senang melihat dewi dengan balutan tanktop dan celana jeans pendek. "ooh... pantes bajunya kok nggak pernah lihat", "iya, yan dijemur tuh kena bekas sperma kamu tuh" , "eh mbak... aduh...", "haha... becanda fan..." azfan sempat malu, ia takut ayahnya mendengar. "azfaan", "iya yah?" azfan dipanggil, ia segera menemui ayahnya. "fan, kamu... nggak main keluar?" azfan langsung tersenyum, ia tau apa maksud ayahnya. "oh, iya, bentar lagi yah", "sip sip, kemana kamu?", "bantuin mbak dewi bentar biar cepet selesai", "bagus tuh, haha" azfan kembali menemui dewi. saat sampai dibelakanh rumah, azfan melihat dewi menunduk saat mengambil cucian, sempat azfan melihat buah dada montok milik dewi itu berayun indah. "fan, hei", "eh... iya mbak", "iih gak puas ya semaleman, haha", "m... maap mbak... sini saya bantu" segera azfan membantu dewi menjemur pakaian. "makasih fan, hehe", "sama sama mbak", "tau nggak, ayah kamu bilang ke pak rt aku saudaranya, haha", "ya mungkin... biar ndak ada yang cemas", "iya mungkin. udah fan, akhirnya...", "ya udah azfan tinggal keluar ya mbak", "loh kemana?", "mau ketempat temenku, mbak dewi udah ditunggu ayah", "hmm? yee ayahmu minta jatah juga, haha", "ah jangan gitu mbak", "ya gak papa kan, biar adil juga, hehe", "haha, ya udah aku pergi dulu..." azfan segera pergi keluar, ia pergi bermain dengan teman temannya.


"fan, yang kemarin sama kamu itu siapa?", "hmm? itu mbak dewi", "cantik banget deh kemarin lihat, enak kamu pake peluk peluk segala", "hehe... mbak dewi yang nyuruh", "dasar, yuk lanjut maen" azfan sempat ditanya temannya itu. azfan kemudian bermain lagi meski sempat berfikir apa yang dilakukan dewi dirumah. benar saja, saat azfan tak ada, ayahnya azfan minta jatah, "hehe... kalo pake tanktop gini makin cantik ya dewi...", "ah bisa aja pak... ", "hehe... jadi... gak tahan..." dewi sudah dikamar ayahnya azfan, di peluk pria itu, dewi diam saja, saat ayahnya azfan mulai melepas tanktop yang dipakai dewi. "hmm... pak... hhnn...aah...", "hehe... ini beneran apa cuma perasaanku saja ya, buah dada kamu makin besar", "aahn... perasaan bapak aja itu... orang buah dadaku emang udah besar, hehe... aah... pak... " buah dada milik dewi diremas dan digoyang goyang, puting dewi juga dipencet lagi, air susu menetes keluar. "kasihan ya kamu... untung kamu dirumah ini, saya bisa bantu kamu... meres susu kamu... kan bahaya kalo gak dikeluarin", "aahn... iya pak... mending... diminum aja ini pak", "iya deh... sini sini...mmm...mmp... sspp...sluurp... aah... enak seperti yang lalu ya...mmm", "aahn... iya pak...mmh" kini dewi direbahkan dikasur, sembari cewek itu lagi lagi susunya dihisap dan diminum ayahnya azfan. buah dada besar milik dewi diraba dan diremas, sembari putingnya asyik ditarik dan dihisap oleh mulut ayahnya azfan. "mmm... sluurp...mmm... dewi...", "aah... iya pak?", "maafnya... udah gak tahan..." dewi mulai merasa ia segera ditelanjangi. "mmh... sudah mau nyodok dewi ya? bentar ya... ayo pak..." dewi membuka selangkangannya, dan langsung ayahnya dewi melesat merapat, memasukan penisnya kelubang kenikmatan. "mmh... ooh... memang enak ya siang siang gini... main sama dewi... uuh", "aahn... aah...aah... langsung digenjot... ahn..." dewi langsung digoyang, ayahnya azfan asyik menggesek lubang vagina dewi, penis pria itu masuk dan keluar cukup cepat, buah dada dewi sampai berayun dan menyebarkan air susu kemana mana. "aah... wah hujan susu nih...", "aah... mmh... pegangin dong pak...nah...aahn", "kalo gini, malah jadi air mancur... aah..." ayahnya azfan memegan buah dada dewi sambil diurut, susu jadi mengalir menyembur dengan indah, dewi tadi sempat basah saat mencuci, kini ia basah kuyub oleh susunya sendiri. "aah...aaah... mmh...", "dewi... aku pindah ya... kesini nih... nah...mmh" lagi lagi ayahnya azfan memilih berpindah, ia suka menggesekan penisnya diantara buah dada dewi itu. "ooh... memang enak digesek disitu pak... aahn...mmh" beberapa menit itu ayahnya azfan memuaskan nafsunya, dewi menurut saja, memang apalagi yang bisa ia berikan kecuali kenikmatan seks. "aah... aduuh...uuh", "aah..aah...aahg..mmh" croot croot, ayahnya azfan sudah klimaks membasahi wajah dewi. "uh... dewi...mmh... makasih", "aah... iya pak..." tampaknya ayahnya azfan memilih menyudahi aksinya, ia tau mungkin dewi sudah lelah tadi juga selesai mencuci. "dewi istirahat sini deh gak papa, hehe...", "iya pak..." dewi kemudian ditinggal dikamar ayahnya azfan. dewi masih berbaring dan juga telanjang, lalu cewek itu tertidur dikamar.

azfan sorenya sudah pulang kerumah, "yah, mbak dewi kemana?", "istirahat dikamarku, jangan diganggu", "ooh, iya udah aku mandi dulu yah", "ayah tinggal keluar fan" azfan melihat ayahnya pergi. azfan sempat berkeinginan menemui dewi, tapi ia memilih segera kekamar mandi. azfan mulai mandi, dan tampaknya dewi mulai bangun tidur. cewek itu mendengar suara gemericik air, membuatnya ingin segera mandi. "siapa dikamar mandi?", "eh... saya mbak", "oh azfan... hehe... mandi ya?", "iya mbak", "aku ikut dong" azfan kaget mendengarnya, "hmm... bentar lagi azfan selesai kok...", "gak mau... maunya mandi sama azfan...", azfan geleng geleng dan tersenyum, ia tau dewi itu penuh kejutan. "iya deh mbak bentar" pintu kamar mandi dibuka kuncinya, lalu dewi masuk, dan ternyata sudah telanjang. "hehe... makasih fan..." azfan melihat dewi tampak berkilau, pasti tadi sempat berkeringat setelah bersetubuh dengan ayahnya azfan. "mm... mbak dewi...", "kenapa fan? iya ini tadi habis sama ayah kamu... liat nih dibiarin aja susuku keluar, tadi ayahmu asyik banget ngurus putingku..." azfan melihat dewi mulai membasahi tubuhnya, tubuh basah dewi makin menggoda, azfan tak sadar penisnya sudah berdiri tegak. "ooh... iya iya... eh mbak..." byuur, dewi juga menyiram azfan, "ngelamun aja... kamu... mau cicip putingku lagi ya? hmm?", "ndak... itu...", "udah ini mumpung masih keluar..." dewi menahan buah dadanya dan menyuguhkannya pada azfan. "itu...mmp...mmm....mm.... sluurp...mm", "tuh kan haus ya azfan...mmh... hehe...", "mm... sluurp...mmm...mm" azfan tingginya tak sepadan dengan dewi, tapi azfan kepalanya tepat didepan buah dada dewi, ia jadi minum susu dengan nyaman. "ah... itu apa yang ganggu in dibawah hayo? ooh burung kamu nakal fan...", "mmp...mm... sluurp...mmm, maaf mbak, bediri sendiri itu...", "gak bisa lah berdiri sendiri... kecuali gegara kamu netek putingku ini nih... haha...", "mm...sluurp...mm iya iya mbak...mm", "eh kami berdiri aja fan, lihat nih" azfan berhenti nyusu, dewi duduk dan kini cewek itu menghimpit penis azfan dengan buah dada besarnya, lalu dewi menggesekan buah dadanya dengan nikmat. "wah... mbak... aduh aduh...", "kenapa fan? hmm? enak kan?", "iya... ooh... nikmat banget...", "hehe... kalo sambil dijilatin gini gimana fan?... mmm...mmm" dewi sembari menggencetkan buah dadanya dipenis azfan, dewi juga menjilati ujung penis azfan itu, membuat bocah smp itu luarbiasa senang. "aah... mbak...uuh...mmh...", "hehe...mm...kapan lagi fan bisa begini sama aku...mm" azfan tak bisa mengungkapkan rasa nikmat yang ia rasakan, ia juga terpukau memandang dewi yang tersenyum sembari memuaskannya. azfan benar benar senang. "mbak dewi...mmh... makasih...aah" croot croot crot, azfan menyemburkan spermanya, tepat saat dewi sibuk mengulum ujung penis bocah itu. "mmgh...mmh...mm... azfan... untung gak tersedak aku", "maaf mbak... gak tahan...", "iya iya gak papa... hehe... yuk mandinya diselesain" azfan mulai mandi bersama dewi, sempat mereka main air, sambil bergurau, azfan baru kali itu mandi bareng perempuan dan ternyata cukup mengasikan. setelah mandi azfan dan dewi berpakaian lagi. "fan, mm... nanti malem... aku mau cerita...", "oh iya cerita aja mbak", "tapi jadinya gak bisa main dong ntar", "nggak papa mbak, azfan udah senang", "hehe... makasih fan, makan yuk" azfan kemudian makan bersama dewi, saat hari mulai gelap.

"wah, lagi makan nih", "oh iya pak, mari ikut makan" ayahnya azfan datang, dan ikut makan bersama. "fan...", "iya yah?", "gimana? tentram ya kalo dirumah ada mbak dewi", "hehe... iya yah... kayak komplit deh" dewi tersenyum memang dua laki laki yang bersamanya itu tak pernah berhenti dipuaskan. setelah makan malam itu, tampak ayahnya azfan belum berangkat, "yah, ndak kerja?", "hmm? nanti ayah masuknya agak malaman, sampai pagi soalnya", "wah, terus yang bangunin azfan besok siapa?", "kan ada dewi, iya kan?", "iya betul pak, tenang aja azfan ya", "oh, iya deh hehe" kali itu tiga penghuni rumah disitu sempat ngobrol bersama, tentang keluarga azfan, juga masa kecil dewi. "ya memang gitu, dewi suka ganggu temen pas masih kecil dulu", "hahaha, beda ya, nggak kayak azfan ini, pas kecil yang digangguin terus", "ah ayah, kan itu dulu", "hahaha, wah udah jam segini ya, saya berangkat dulu dewi, maaf ngerepotin,tolong urus azfan ya", "baik pak siap" ayahnya azfan bersiap, lalu tak lama segera berangkat. "fan sini lah", "iya mbak? eh.." azfan kini ada disamping dewi, saat cewek itu menaruh kepalanya dibahu azfan. "maaf ya fan", "maaf kenapa mbak?", "aku gangguin kamu terus tiap malem", 'loh ndak kok mbak, azfan loh senang". azfan menahan nafsunya, meski ia juga bisa melihat buah dada dewi dari lubang bajunya, "hehe... aku kasih tau deh fan... aku memang sebenarnya udah nikah", "ooh, mm... apa suaminya mbak dewi itu yang...", "iya yang kemarin itu... tapi sekarang, dia punya istri lain", "wah, gimana sih, jahatnya sama mbak dewi itu orang", "iya jahat fan, apalagi yang milih istrinya itu orang tuanya", "loh, apa mereka gak tau kalau mbak dewi istrinya anaknya mereka?", "ya... emang enggak tau fan" azfan jadi heran sendiri, "loh? mbak dewi...", "iya fan, aku... nikah siri... soalnya... udah terlanjur hamil dulu, aku lari dari rumah, eh... disuruh ngegugurin sama dia, malah sekarang ditinggal nikah" azfan tak bisa membendung rasa sedihnya, ia peluk dewi dengan penuh rasa kasih. "ya ampun, mbak dewi... maafin azfan, mbak dewi kasihan banget...", "kenapa minta maaf fan?", "azfan kan nakal, tiap malem... ", "udah udah... gak papa... kan aku juga yang minta, aku juga harus pergi dari sini nanti, jadi azfan gak usah minta maaf", "mbak dewi, tinggal disini aja terus gak papa...", "ya nggak boleh fan, kalo ibu kamu pulang gimana? terus tetangga kamu nanti juriga kalo aku lama disini", "tapi mbak... hiks..." azfan sampai menangis, ia tak mampu menahan rasa sedih. "loh azfan... jangan nangis... nanti... aku...hiks...huhuu...hiks..." azfan membuat dewi memangis juga, azfan dan dewi masih berpelukan, mereka menangis, dan tiba tiba hujan menderu, menyembunyikan tangisan mereka berdua dimalam itu. beberapa menit kemudian mereka berhenti meneteskan air mata. "maaf mbak, mbak dewi jadi nangis karenaku", "nggak fan, emang lagi pengen nangis", "mbak dewi... memang setelah ini... tinggal dimana?", "aku balik keorang tuaku fan", "loh... nanti...", "udah fan, biarlah nanti apa yang terjadi, aku harus hadapi, azfan tenang aja yah...", "tapi...", "udah udah...azfan gak boleh sedih" dewi menyeka air mata diwajah azfan, senyuman cewek cantik itu membuat azfan tenang. "iya deh mbak... azfan gak boleh cengeng", "gitu dong senyum, kalo gitu kan aku seneng liatnya" azfan tak bisa menyembunyikan senyumnya, karena memang si cantik dewi itu senyumannya seindah senyuman bidadari. "ya ampun...", "kenapa fan?", "mbak dewi cantiik banget", "yee malah nggombal, dasar azfan", "loh emang cantik banget kok", "iya iya... aku cantik kalau kamu?", "aku ganteng mbak", "kamu cengeng, haha", "ah jahat mbak dewi...", "hahaha..." azfan senang kali itu membuat dewi tersenyum lagi. "haha... mbak dewi nggak ngantuk?", "iya sih... yuk tidur fan, tapi inget ya...", "iya mbak... azfan nggak ngapa ngapain deh malam ini", "hehe... yuk deh..." azfan segera bersama dewi pergi kekamar, azfan rebahan duluan, disusul dewi, yang langsung memeluk azfan. "mbak dewi...", "kenapa fan? ngetes kamu nih... tahan enggak", "hmm, iya iya... met tidur...", "cup... met tidur azfan sayang... hayo tuh tuh... yang bawah hayo...", "maaf mbak biar aja ntar juga diem", "dasar azfan... haha... ya udah yuk tidur..." sempat azfan mendapati penisnya tegak lagi, tapi ia menahan dirinya, dan kini ia bisa mulai tidur bersama dewi. biasanya azfan dimalam dan jam itu masih beradu dikasur bersama dewi, kini ia dan dewi sudah tidur dengan senyuman diwajah mereka. azfan bisa merasakan tidur kali itu tak seperti sebelumnya, ia merasa kehangatan dewi, dan rasa yang berbesa dihati.

keesokan paginya, azfan bangun tidur, masih belum sadar betul, ia lihat dewi tak disampingnya, tapi tak lama ia sadar, dan melihat dewi sudah sibuk mengulum penis bocah smp itu, "ehn.. mbak dewi...", "mm...mm... eh pagi fan, maaf ya... punya kamu tadi udah berdiri sih...mmm...mmh... kan biar kamu bangun tidur juga...mm", "aah... iya ini udah bangun mbak...", "mm...mmm... masih jam 5 fan, hehe...mmm", "azfan melihat jam didinding kamarnya, memang masih jam 5 pagi. dewi masih sibuk saja, pagi itu azfan tak pernah berfikir akan dipuaskan oleh dewi. "aah... mbak...mmh...", "kan malem kemarin nggak ngapa ngapain fan, emang aku maunya mainnya pagi sama kamu...mmm", "tapi... mbak...mmh", "hehe... kamu mending, ikutan main fan... nih..." azfan heran, dewi tiba tiba naik diatas azfan, memutar tubuhnya, dan mencopot celananya. azfan pagi hari sudah melihat vagina dewi didepan wajahnya. "mbak dewi...", "oh iya... nih...aahn... ayo dijilat dong fan... nah...aahn.... aku jilatin punya kamu...mm...mmm" azfan mendapati dewi mendaratkan vaginanya kewajah azfan, tentu azfan tak diam saja, ia jilati vagina itu, pagi pagi azfan belum beranjak sudah mengurus vagina dewi. dewi dan azfan lomba mengurus kemaluan lawan mainnya, dan karena dewi mulai duluan, tentu azfan yang kalah, "mmm...mmh... mbak aaah..." croot croot, azfan mengisi mulut dewi dipagi hari. "mmgh...mmm...glegg...aah... pagi hari udah minum pejuh kamu fan... hehe... aah... fan..." azfan sedikit jengkel, ia tangkap bokong montok dewi, ia dorong kebawah, azfan langsung menghujam vagina dewi dengan lidahnya yang bergeliat liar."mm...sluurp..mmm... mbak dewi nakal...mmm... sluurp ..mmmmmh" azfan tak henti menjilati vagina dewi, ia juga menggigit kecil klistoris milik dewi, "aah...aah..aah... gila azfan...auuh....mmgh" splurt spluurt, dewi jadi klimaks juga, cairan kewanitaan membanjiri wajah azfan. "mmh... mbak dewi... wah wah... hahaha", "nnngh... azfan... loh wajah kamu jadi basah tuh... hahaha", "mbak dewi sih...tuh sama wajahnya mbak dewi juga blepotan...", "ih azfan... haha" pagi pagi mereka tertawa lepas, setelah memuaskan lawan mainnya. "Aku mau mandi mbak, habis ini sekolah", "yaah, aku masih mau lagi... azfan nggak mau minum cucu kah? enak apalagi dipagi hari" azfan benar benar senang dewi begitu antusias untuk beraksi, tapi azfan juga ingin bersiap untuk sekolah. "duh gimana ya?", "iya udah yuk mandinya bareng aja", "iya deh mbak...", "siip, hehe..." azfan sudah pergi duluan kekamar mandi, setelah itu dewi menyusul. dewi datang langsung saja meraih penis azfan, dikocok dan dielus dengan nakal. "mbak dewi...aah...", "hehe... lah ini masih tegak loh fan...", "iya memang... aduh... sini deh mbak" azfan berfikir bila ia memuaskan dewi, ia bisa segera bersiap sekolah. azfan meminta dewi nungging dikamar mandi itu, "wah asyik azfan mau....aaaahn! aah... asyiik..." azfan menancapkan penisnya masuk kevagina dewi, ia mulai menggerakannya maju mundur. "ooh... mbak dewi... hhnnh", "aah... azfan... sayangku... ayo... aah... terus.... mmh" azfan sempat berhenti, ia lumuri penisnya dengan sabun, lalu saat ia masukan kevagina dewi, azfan bisa bergerak lebih cepat dan menggesek lubanh hangat itu tanpa henti. "aaah... liat mbak... cepet banget ini...ooooh" sampai setiap tusukan azfan membuat bunyi khas tabrakan persetubuhan, "aah... aahn... gila azfaaan... uhh... mmgh", "mbak dewi yang... minta... ya udah... aku gesek sampe keluar....aaah..." azfan tak henti menggenjot dewi dari belakang, dewi sampai mendesah terus, buah dada cewek itu berayun bebas, azfan sudah sibuk agar segera klimaks. beberapa menit kemudian,azfan menarik penisnya keluar. "nih mbak dewi, kesukaannya mbak dewi", "mana mana.... aaa..." croot croot, dewi senang sekali mengisi mulutnya dengan sperma, yang segera ditelannya juga. "uuh... aah... udah mbak...", "mmgh...aah... makasih azfan...", "iya... yuk mandi..." kemudian azfan dan dewi mandi dengan benar. azfan selesai lebih dulu, ia segera memakai seragamnya. "azfan, tunggu dulu...", "kenapa mbak?", "kamu belum minum susu...", "oh iya iya", "sini sini...nah...ah... ayo minum dulu ya...", "mmm...sluurp...mmm..." azfan menuruti dewi, bocah smp itu menghisap puting susu dewi, ia menikmati air susu asli dipagi hari. azfan terus minum susu, sembari ia melihat jam, "tenang aja fan, nggak bakal telat", "mmm... iya... sluurp...mmm...mm", "hehe... maaf ya... aku kalau udah pengen... nggak bisa ditolak", "mm...sluurp... iya azfan tau...mmm... azfan seneng kok bisa bantuin mbak dewi...mmm" dewi tersenyum, ia senang azfan mau menuruti keinginannya. tak lama azfan berhenti lalu bersiap berangkat. "azfan sayang hati hati...", "iya dewi.sayang... eh... hehe... aku pergi dulu..." azfan segera berangkat sekolah, meninggalkan dewi yang tersenyum, lega. Azfan baru menyadari kalau dirinya pagi itu bisa dibilang hebat, karena memang baru kali itu azfan sampai bisa membuat dewi kualahan, ya memang azfan mengeluarkan tenaga terbaiknya untuk memuaskan dewi, bidadari dirumahnya itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku