Cerita seks: Rini Idola Desa
Cerita
seks: Rini Idola Desa part1
"Selamat pagi Mbak Rini", "Pagi pak Tarman" Pagi pagi
itu pak tarman sudah menuju rumah Rini, seorang janda muda yang tinggal didesa.
Rini terkenal sangat cantik dan mempesona, ia dulunya seorang bunga desa.
Setelah menikah setahun, ia dikaruniai anak, namun anak dan suaminya itu pergi
begitu saja tanpa memberitahunya, mungkin karena masalah keluarga, Rini
ditinggal begitu saja, Rini jadi hidup sendiri. "Mbak Rini, saya boleh
masuk?", "Boleh pak silahkan" Rini dan Pak Tarman segera masuk.
Rini terkenal cukup lugu, dan sering diperdaya orang desa itu. Rini yang kini
berusia 25 tahun itu pernah bekerja disebuah toko, namun karena sering
membiarkan orang berhutang, ia dipecat oleh pemilik toko. Kini Rini baru saja
mengganggur. Janda yang sangat muda itu sering dibicarakan laki laki desa itu.
"Mbak Rini, saya kesini ingin memberi penawaran",
"Penawaran apa pak?", "Kalau mbak Rini kerja dirumah saya saja
gimana?", "Oh iya pak, saya baru saja menganggur, kerja apa pak
ya?", "Kan saya Kepala Desa disini, jadi mbak Rini bisa jadi
sekertaris saya, sekalian bantu bantu yang lain", "Wah, boleh juga
itu pak" Pak Tarman memang sudah lama tertarik kepada Rini, janda muda itu
memang sangat cantik, juga buah dadanya montok, dan pasti berisi. "Iya,
kalau mau mbak Rini bisa segera bekerja, namun saya harus cek mbak Rini
dulu", "Mau sekali pak, cek apa ya pak?", "Cek kesehatan,
juga pengalaman", "Ooh, jadi saya harus bagaimana pak?" Pak Tarman
melirik kearah Rini yang memakai celana dan Kaos itu, buah dada janda muda itu
terlihat begitu besar dan membuat pak Tarman tertarik. "Periksanya dikamar
saja mbak", "Oh, ayo kalau begitu pak" Rini kemudian bersama pak
Tarman menuju kamar.
Tak lama, Dikamar itu pak tarman sudah tak kuasa melihat kemolekan tubuh
Rini. "Mbak Rini tolong buka kaosnya, sekalian bhnya", "Memang
buat apa pak?", "saya mau cek apa mbak Rini punya penyakit
kulit" Rini menurut, perempuan lugu
itu membuka kaosnya, lalu melepas bhnya, seketika pak Tarman Tersenyum jahat,
sambil melihat betapa besar dan montoknya buah dada milik Rini itu. "Gini
ya pak?" Rini bergerak berputar, Pak Tarman seketika terangsang melihat
buah dada montok janda muda itu bergoyang. "Iya, sekarang mbak Rini tolong
tiduran dikasur", "Loh, memang buat apa pak?", "kan sudah
dicek kulitnya, tapi belum seluk beluknya", "nanti memang saat
kerja...", "loh iya, nanti pas kerja banyak yang memperhatikan, jadi
perlu dicek seluruhnya" Rini lalu menurut dan merebahkan tubuhnya dikasur.
pak Tarman sudah benar benar ingin melahap buah dada besar itu, apalagi puting
merah muda yang menggemaskan itu. Pak tarman lalu mendekat, dan menangkap kedua
buah dada montok milik Rini itu. "Loh ini kayaknya sakit mbak buah
dadanya", "masak sih pak?" pak Tarman lalu mengelus buah dada
Rini, juga diputar putar, Pak Tarman benar benar menyukai buah dada besar itu.
"Buah dadanya berat sekali mbak", "Iya sih pak, rasanya… seperti
ada isinya" mendengar ada isinya, pak tarman langsung meremas buah dada
itu, diremasnya dengan hebat, ditariknya keatas sambil digencet ketengah,
membuat Rini mendesah. "Aaahn...pak...uuuh", "Iya, betul mbak,
biar saya cek lebih...mmm" Pak tarman melahap puting Rini yang sudah
mengeras itu, dihisapnya, dijilat, juga digigit kecil, "Kyaah, pak
Tarman...", "mmm… Mbak Rini buah dadanya sering dipegang
tidak?", "dulu sama suami saya, tapi sudah lama..aaahn",
"mm...kalau..mm...putingnya ini?"," cuma diputar putar,
oooh...kalau dijilat dan dihisap...Aaahn... belum pernah pak" Pak tarman
Lalu menghapit puting kiri keras milik Rini itu dengan bibirnya, lalu ditarik
keatas sekuat kuatnya. Lalu buah dada kiri yang tertarik itu diremas dengan
kedua tangannya, semakin hebat saja Pak Tarman mengolah buah dada besar itu.
Tiba tiba, seeer, Air susu mengalir kedalam mulut pak tarman! Segera
puting itu kini dihisap dengan hebat, sambil terus diremas.
"mm...slruup..mmm...slruuup..slruup", "Aaahn..pak buah dada
saya, air susunya keluar lagi", "mm...slruup...dulu sempat dihisap
anakmu ya?", "iya pak... tapi udah...Aaaahn..ooooh",
"slruup..slruuup…aah" Pak tarman tanpa henti menghisap puting kiri
Rini itu, air susu mengalir deras kedalam mulutnya, sungguh sangat senang pak
Tarman. Pria dewasa itu lalu berpindah dan menghisap puting kanan yang terlihat
meneteskan air susu. "slruup..slruuup...harus dihisap terus mbak, biar
sehat", "aaaahn...gitu ya pak? oooh" Rini hanya bisa mendesah
terus sambil melihat kedua buah dadanya kini bergantian ditarik dan dihisap
putingnya oleh pak Tarman, air susunya malah dinikmati seorang kepala desa.
Sedang asyik minum susu, terdengar suara ketukan pintu. "bentar mbak
Rini, saya cek siapa itu", "i..iya pak..uuh" Pak Tarman menuju
pintu depan rumah, dan saat dibuka, ternyata pak Darto. Pak darto adalah tetangga
dari pak tarman. "Pak, ngapain?", "Lagi, minum susunya Rini, mau
ikut gak?", "Wah! Yang bener?”, “Iya, kalau gak mau saya habisin sendiri itu susu segar”,
”wah, saya mau pak! ayo!" Pak Darto masuk kerumah juga, lalu pintu
dikunci. Pak Tarman dan Pak Darto menuju kamar Rini untuk menghabiskan air susu
janda muda itu. pak Darto sangat kaget melihat Rini sudah telanjang dada sambil
tiduran dikasur. "Oh, pak Darto, selamat datang", "m..mbak Rini,
lagi…?", "Mbak Rini lagi saya cek pak kesehatannya, sekarang buah
dadanya harus dihisap dulu air susunya", "I..iya pak, katanya pak
Tarman buah dada saya sakit", "wah betul pak Tarman, kalau bisa yang
menangani lebih dari satu orang", "begitu ya pak? kalau mau pak Darto
bantu pak Tarman saja", "Iya, mari pak Darto, hehe" Setelah
melihat kedua buah dada montok milik Rini itu putingnya menetes kan air mata,
pak Darto jadi percaya. Kemudian Pak Tarman dan Pak Darjo masing masing
menangkap satu buah dada berisi milik rini. Pak Tarman melanjutkan aksinya
menghisap buah dada kiri milik Rini, dan pak Darto menikmati air susu dari
puting kiri dibuah dada kiri milik Rini. Tampak sudah dua orang dewasa asyik
menghisap air susu segar milik Rini itu, Buah dada kiri ditarik kekiri sambil
dihisap, juga buah dada kanan ditarik kekanan dan dinikmati. Rini hanya bisa
melihat buah dadanya terus dihisap sambil ditarik dan diremas remas.
"Oooh, Aaahn...ssshhh...geli banget pak",
"Slruuup..slruup...mm...slruup...susunya enak ya mbak Rini",
"iya pak Darto benar, susu seenak ini harus segera dinikmati sebelum
kadaluarsa... slruup...slruup...mmm.. slruup..", "Aaahn, gitu ya pak,
oooh, uuuh".
Sambil terus dihisap air susunya, ternyata Rini sudah terangsang,
celananya basah karena cairan yang keluar dari vaginanya.
"slruup...slruup...aaah... mbak Rini, celananya basah",
"Auuh...aahn...iya pak, gak tau itu...", "slruup...aah.. biar
saya lepas aja, itu perlu diperiksa juga", "I..iya deh
pak...Aaahn" Dengan cepat celana itu dilepas, juga celana dalamnya, kini
dua orang pria dewasa itu melihat basahnya selangkangan Rini.
"Slruup...slruup..slruup...mm... aaah, mbak Rini, lubang ini perlu dihisap
juga...." Pak Tarman tampak sudah mengelus dan memasukkan jarinya dilubang
vagina Rini. "m..masak pak?", "Iya, efeknya dari buah dada ikut
ke bawah", "Kalau begitu... dihisap aja pak...Aaaaahn!" Pak
tarman kini sudah menempelkan mulutnya dibibir vagina Rini itu. Kepala desa itu
sibuk menggerakkan kepalanya diselangkangan Rini, juga lidahnya bergerak dengan
cepat untuk menikmati cairan dalam lubang surgawi itu.
"aah..aah..aah..ooh...aaahn!",
"Slruup...slruup...slruup...aah.." Pak Darto memasukkan kedua puting
merah muda Rini kedalam mulutnya, dan air susu janda muda itu dihisap sekaligus
dengan hebat. "Oooh, pak, mmmf auh… uuh... oooh", "Slruuup....
slruup...aaah...mm..cup..mmm... slruup... susunya segar mbak, kalah semua itu
sapi sapi desa", "Slruuup...slruup...ini gak ada habisnya mbak cairan
dilubangnya mbak Rini...slruup" Rini kini benar benar tak kuasa menahan
kegelian dan kenikmatan luar biasa saat buah dada dan lubang vaginanya dihisap
terus oleh dua pria desa. Pak Tarman dan Pak Darto juga sesekali mengelus
bagian bagian tubuh Rini yang mulus dan menggoda. Sampai berpuluh puluh menit
Rini hanya tiduran sambil menahan tubuhnya digrayangi dua pria dewasa.
Pak Tarman melirik pak Darto, dan kemudian mereka berdua tiba tiba
melepas semua pakaiannya. mereka lalu kembali melakukan aksi hisap hisapnya.
"Slruup..aah.. lubangnya gak bisa habis airnya, mending lubanya ditutup
sementara mbak", "oooh...aahn...gimana itu pak?", "jadi
biar saya isi pakai penis saya", "uuuh, seperti suami saya dulu ya
pak?", "Iya, ini kayaknya sudah siap", "aaahn! pak tarman!
ooooh!" Pak tarman sudah memasukkan ujung penisnya kedalam vagina Rini,
lalu setelah didorong, sleeb, penis besar kepala desa itu mengisi penuh vagina
Rini. "Wow, masih sempit mbak, kalau begini, ceknya bisa lebih mudah
mbak", "Aaahn...ssh..ooh..pak Tarman..aaahn", Pak Darto tak mau
ketinggalan, ia mendorong tubuh Pak Tarman, dan kepala desa itu kini berada
tepat diatas tubuh Rini. "pak tarman, kalau lubang yang bawah ini?",
"Nah, itu perlu diisi juga pak", "siap pak Tarman, hehe"
Pak Tarman mengangkat pinggul Rini yang montok itu, sehingga pantatnya
menjulang diatas. Lubang pantat milik Rini itu sudah telihat dan tampak jadi
sasaran pak Darto. Segera pak darto memasukkan jarinya kedalam lubang pantat
itu, dan pria dewasa itu berusaha membuka lubang itu. "Aaahn..pak
Darto...uuuh...ssh...eih..eih.. pak Tarman" Rini tak tau harus mendesah
bagaimana, saat pak Tarman sudah mulai menggesekkan penisnya keluar masuk
lubang vagina janda muda itu, juga pak Darto mencoba melebarkan lubang
pantatnya. Tak lama pak Darto sudah memaksakan penisnya untuk masuk kedalam
lubang pantat milik Rini. Beberapa kali disodok, dan lubang pantat itu sudah
terisi penis pak Darto.
"Kyaaah.uuuh..aaah...Aaaahn..mmmf...aduh...oooh!" Sleeb sleeb sloob
sleeb, Pak Tarman dan pak Darto bergerak bergantian menyodokan penisnya maju
mundur mengisi lubang kenikmatan ditubuh Rini. "Rini, kamu lulus
pengecekan, uuh, ooh", "Aaahn, i..iya pak...oooh..Aaahn"
Beberapa menit terus saja Rini disetubuhi dua pria dewasa itu, dan saat
klimaks, dua pria dewasa itu mencabut penisnya dari lubang kenikmatan, lalu
penisnya diarahkan kebuah dada Rini.
Crooot croot croooot, Buah dada besar dan montok itu kini dibasahi cairan
sperma para pria. Pak tarman dan pak Darto lalu berpakaian kembali setelah puas
menyetubuhi Rini. "Rini, gimana? besok langsung kerja ya", "iya
pak, uuh", "kamu istirahat saja hari ini, saya dan pak Darto pamit
dulu" Dua pria dewasa itu meninggalkan Rini sendiri kelelahan dikasur.
Rini baru kali itu bersama dua pria sekaligus dikasurnya, ia segera istirahat
untuk kegiatan esok hari.
Besok paginya, Rini sudah tiba dirumah pak Tarman. "Pagi pak",
"Pagi Rini, silahkan masuk" Segera Rini diajak masuk kedalam rumah.
Rini kemudian disodori beberapa lembar kertas. "Ini apa pak?",
"Itu buat data diri kamu, sama beberapa penjelasan tugas kamu saja",
"Ooh, begitu ya pak", "Iya, tolong kamu isi yang biodata itu, saya
mau keluar dulu, mungkin nanti siang baru pulang, kamu jaga rumah, sekalian
kalau ada tamu kamu urus", "Oh, s..siap pak" rini tiba tiba
sudah ditinggal sendirian oleh pak tarman. Rini kemudians segera mengisi kertas
kertas itu. Setelah selesai, Ditaruh dimeja pak Tarman, lalu Rini tampak
menunggu bila ada orang yang datang kerumah itu.
Ternyata dirumah itu ada orang lain, "M..mbak Rini ya?",
"iya dek, kamu anaknya pak Tarman ya?", "Iya, aku Toti"
Toti anak pak Tarman itu sudah tidak sekolah, seharusnya ia sekarang belajar
dibangku SMA. Toti tampak tertarik melihat kemolekan dan besarnya buah dada
Rini. "Mbak Rini kerja disini?", "Iya dek betul",
"Wah, asyik dong", "Asyik gimana?", "gak kok mbak,
hehe, sini mbak duduk di ruang tengah saja", "iya deh dek, ibu kamu
dimana?", "ibu udah lama pergi, jadi aku dan ayah tinggal
sendiri", "Oh, iya udah aku duduk disofa dulu". Rini kemudian
diajak duduk disofa ruang tengah sambil menonton tv. Toti sibuk melihat dan
memperhatikan kemontokan dan kecantikan Rini itu. Toti sedang membawa gelas dan
berada dibelakang sofa yang diduduki oleh Rini. Dari belakang Toti bisa melihat
belahan dada Rini dari lubang dibajunya. "mbak Rini?", "iya?
eeh" Rini menyenggol gelas yang dipegang Toti, airnya tumpah membasahi
baju milik Rini. "Loh, kok ditumpahin mbak?", "aduh, ndak liat
tadi", "mbak Rini jadi... basah", "Aduh iya, gimana
ini?" Rini mengelus bajunya, karena basah, buah dadanya itu terbentuk
jelas dibajunya, membuat Toti benar benar ingin melahap benda bundar kenyal
itu. "Mbak Rini, dilepas aja bajunya", "Aduh, malu sama kamu
dek", "ngapain malu, udah gak papa", "Iya udah deh"
Rini menurut, ia membuka bajunya, segera toti senang dan tersenyum lebar saat
melihat Rini melepas baju basahnya. "Itu bhnya basah juga mbak",
"Wah iya" Rini melepas bhnya juga, buah dada besar dan montoknya itu
terpampang jelas dimata Toti, remaja itu jadi sangat senang. "Dijemur
diloteng aja mbak", "Oh,ada lotengnya?", "iya, mari mbak
saya antar" Toti membawa Rini keatas loteng. Toti sudah tiba diloteng,
lalu saat melihat Rini, remaja itu sangat gembira, melihat Rini yang cantik itu
telanjang dada, dan buah dada montoknya melompat lompat dan bergoyang saat Rini
menaiki tangga. Rini lalu segera menjemur bajunya, juga bhnya itu. Saat Rini
tidak tau, Toti mengunci pintu loteng, dan mengantongi kuncinya disaku.
"Mbak Rini, waduh, pintunya terkunci", "wah, gimana ini
dek?", "kita tunggu sini aja mbak, nanti juga bapak pulang",
"Wah, iya udah deh", "Situ mbak duduk disana" Rini yang
telanjang dada itu lalu duduk, dengan wajah lugunya, membuat toti sudah tak
sabar.
"Aduh, haus mbak", "aduh iya tadi air minum kamu aku
tumpahin", "Mbak Rini, ada minuman nggak?", "mm...eh, anu,
aku adanya air susu" LIdah Toti tiba menjulur saat remaja itu mendengar
kata air susu. "Wah, boleh tuh mbak, mana susunya?", "masih
didalam sini nih" Rini menepuk nepuk buah dadanya, Toti jadi menggigil
terpesona. "Wah, kalau Toti sedot dari sumbernya aja gimana mbak?",
"Iya, gak papa, kemarin ayah kamu yang cobain pertama" Toti sempat
kaget, ayahnya ternyata sudah mencuri start, namun tak apa kini Toti juga bisa
menikmati. Segera Toti mendekat, remaja itu memilih untuk berdiri dibelakang
Rini. lalu tangan remaja itu menyentuh buah dada montok Rini dari
belakang.Kedua buah dada montok Rini itu kemudian dielus elus. "mbak Rini,
bapakku gini ya pas elus elus buah dadanya mbak Rini?", "Iya
dek.." Kemudian Toti mengangkat buah dada Rini itu keatas, lalu dilepas,
buah dada itu bergetar, membuat Toti tertawa senang. "Lucu mbak, kenyal
banget kayaknya?", "Kemarin belum ada yang gituin sih dek" Toti
mengangkat buah dada milik Rini lagi, kini kedua putingnya dicubit, lalu
ditarik keatas. Kemudian puting itu digerakkan kekanan dan kekiri, buah dada
besar milik Rini itu jadi bergoyang goyang, membuat Toti benar benar senang.
"Toti, geli deh", "Hehe, Toti coba cara refleksi buah
dada", "Memang kamu tau ya dek?", "Loh, ya ini sedang
direfleksi buah dadanya mbak Rini", "Oh, gitu ya, coba deh dek"
Toti berpindah, ia kini berada didepan si cantik Rini itu. Toti mendekat kebuah
dada montok itu, lalu menempelkan kepalanya diantara kedua gunung kenyal itu.
"Harum tubuhnya mbak Rini, hehe, coba dong kepalaku digencet mbak pake
buah dadanya", "Gini ya dek?" Toti merasakan kepalanya itu
tenggelam dalam kenikmatan, saat kedua buah dada montok milik Rini itu
digencetkan kekepalanya.
Setelah itu, Toti mengangkat kedua tangan Rini, lalu ketiak janda muda
itu diciumi, dan juga dijilati, "Geli dek, katany tadi mau refleksi buah
dadaku?", "mm...mm.. Eh iya, hehe" Toti kembali menghadap buah
dada montok itu. "Masak mbak Rini gak bisa meres sendiri?",
"Susunya? iya kan aku gak tau caranya dek", "Coba deh mbak, buah
dadanya diremas remas aja", "Gini ya?" Rini menurut dan meremas
buah dada besar dan berisi miliknya itu. Toti hanya bisa melongo, sambil terus
menonton Rini. Tak lama ternyata puting merah muda milik Rini itu meneteskan
air susu, "Wah, bisa dek, itu keluar" Toti sangat senang, dengan
matanya sendiri kini ia melihat air susu keluar dari buah dada
montok."wow, kencengin mbak remesannya, pasti keluar banyak, refleksinya
bagus berarti..." Toti mendekat, ia melihat dari dekat puting puting Rini
itu meneteskan air susu, tak lama karena Rini mulai meremas buah dadanya dengan
kuat, air susu menyembur kewajah Toti. "Eh, maaf dek", "wow,
mm...manis mbak" toti merasakan segarnya susu yang menetes diwajahnya.
Rini sambil mendesah kecil terus meremas buah dadanya itu,
"Aaahn...mmmf..." Toti memegang kedua puting milik Rini, lalu ditabrakan,
agar tetesan air susu itu terfokus pada satu tempat, yaitu mulutnya. "Ayo
mbak, terus diperes, biar gak kelantai aku minum
aja...aaaa...mmm...enak..." Toti menaruh kepalanya dipangkuan Rini, dan
tetesan Air susu terus mengalir kedalam mulut Toti itu."Geli dek kalau
meres sendiri,hehe" Mendengar itu, Toti menangkap kedua buah dada milik
Rini, dan yang sibuk meremas dan mengelus buah dada montok itu kini adalah anak
pak Tarman itu.
Buah dada besar itu lagi lagi ditarik tarik kedepan, sambil putingnya
bergantian dihisap keluar air susunya mengisi mulut Toti.
"mm...mmm..slruup...mm...slruup", "Aaahn...Toti...",
"Slruup... Gini kan bapakku kalau minum susunya?", "Iya,
Aaahn..." Buah dada berisi itu memang sangat nikmat untuk disantap, Toti
dengan senang meremas buah dada itu keatas dan kebawah, puting merah muda yang
terus mengalirkan air susu itu tak henti dihisap. "Slruup...mm...slruup
... sluuurp...mm...masih haus aku mbak", "hmmmf...iya udah kamu minum
aja, ooh" Lidah Remaja itu dengan liar menjilati puting menggairahkan
milik Rini. air susu terus mengalir kedalam mulut Toti, setiap tarikan yang ia
lakukan dengan mulutnya, air susu mengalir dengan rasa yang manis dan lezat.
"Slruuup...slruup...slruup...celananya basah tuh mbak, dijemur sekalian
aja"," uuuh, iya nih...oooh" Sambil terus disantap buah dadanya,
Rini melepas celananya, juga celana dalamnya, lagi lagi kini Toti harus
terperanga, matanya melihat betapa indahnya bibir vagina milik Rini, ia tau
dalam lubang itu pasti lebih indah lagi.
Beberapa menit minum air susu milik Rini, Toti memilih berhenti.
"Sluuurp...mm..aah...wah kenyang", "uuh, udah ya dek?",
"nanti lagi kalau haus, hehe, Eh mbak Rini, kayaknya dulu ada kunci
cadangan disini", "Dimana dek?", "Mungkin dibawah sana
mbak", Rini kemudian berpindah ia merunduk dibawah, sambil melihat
kelubang diloteng itu, buah dadanya kini menempel dilantai, dan bokongnya masih
menjulang diatas, Toti sudah melongo melihat vagina basah milik Rini itu dari
belakang. Toti kemudian mengambil selang air diloteng itu, "Dimana sih
dek, loh... Aaahn!" Toti memasukkan selang kedalam lubang vagina milik
Rini itu. "mbak, tadi ada yang masuk kedalam situ, ini aku coba
keluarin", "Aduh,oooh, Toti...aaahn" Rini masih menunduk dan
menungging. Janda muda itu tak bisa melihat apa yang dilakukan Toti. Toti
ternyata sekarang malah menggerakkan selang air itu maju dan mundur dalam
lubang vagina Rini. Toti kemudian meningkatkan kecepatan tangannya, sehingga
selang air itu keluar masuk lubang vagina Rini dengan cepat dan membuat janda
muda itu mendesah, "aah..aah..aah..ooh...Aduh aaah..." tak lama, tiba
tiba ada air muncrat dari lubang itu, ternyata Rini masturbasi. "Itu mbak
barusan keluar, wow" selang itu lalu dikeluarkan dari vagina si cantik
Rini. "oooh, aduuh, jadi lemes", "Waduh mbak, ada nyamuk,
bentar", "Aduh dek, kok bokongku ditampar tampar?", "ada
nyamuk mbak banyak, bentar ya" Toti sibuk menampar bokong montok milik
Rini itu, padahal tidak ada nyamuk. Bokong sijanda muda itu memerah.
"Udah mbak, nyamuknya lari", "ADuh,ooh..mmf" Rini
belum sempat berdiri, ia hanya sempat mengangkat sedikit bagian atas tubuhnya.
Toti tiba tiba menempelkan penisnya dibibir vagina Rini, lubang itu sudah
terbuka lebar karena tadi diobok obok oleh Toti. "Mbak, penisku kenak gigit
nyamuk, biar gak sakit dimasukin sini aja...", "Loh,
Toti...Aaahn!" Penis remaja itu mengisi vagina Rini, dan segera saja Toti
menggerakkan pinggulnya dan penis tegaknya itu bergerak maju mundur, membuat
Rini merasakan kembali sensasi seks. "owmmf...ooh...Aahn", Toti
memegang pinggul janda muda itu, dan sekarang remaja itu bisa dengan mudah dan
leluasa menyetubuhi Rini yang jauh lebih tua darinya itu. Toti sangat senang,
ia merasakan betapa nikmatnya rasa lubang vagina Rini itu, juga kemulusan dan
kemontokan tubuh janda muda itu. Beberapa menit itu Toti terus menyetubuhi Rini
dengan senang hati.
ternyata Toti sudah klimaks, ia mencabut penisnya, lalu ia arahkan
kebagian lain loteng, crooot crooot croot, sperma terbuang sia sia. "Auuh,
mmmf... gila dek, huuft", Toti segera berpakaian algi, lalu tanpa
sepengetahuan Rini, Toti membuka pintu. "mbak Rini, pintunya udah
dibuka... tapi ayah kembali keluar lagi..", "Ooh, iya deh, huh,
pakaian ku belum kering" Rini masih telanjang bulat, buah dadanya terus
bergoyang goyang, Toti sampai terangsang kembali. "ya udah mbak Rini
tunggu dibawah, kalau mau tidur dikamarku saja", "Ide bagus dek, aku
lelah" Rini kemudian turun, lalu masuk kekamar Toti. Rini yang sudah lelah
itu kemudian tidur dikasur dengan telanjang.
"Toti, si Rini kemana?", "Itu pa dikamar, lagi tidur,
telanjang lagi", "Wah, ayo kalau mau ikut ayah, kita nikmatin si
janda muda itu", "Ide bagus yah, yuk" Pak tarman yang baru
datang itu sudah bersama Toti menuju kamar. Rini yang tidur telentang itu
segera disambut, buah dadanya lagi lagi disantap. Toti menghisap dan menikmati
buah dada kiri, dan pak Tarman menyedot dan meremas buah dada kanan, ayah dan
anak itu ternyata sangat suka bisa menikmati kemontokan tubuh Rini.
Sorenya, saat Rini terbangun, ia sempat kaget tubuhnya sudah lengket
dipenuhi sperma. Janda muda itu berdiri, lalu keluar kamar. "m...maaf pak
tarman, saya telanjang", "loh, tidak apa apa", "Kok saya
tiba tiba udah...", "Tadi ada orang masuk pas kita keluar, tapi udah
kami usir mbak", "Oh, gitu ya dek" ,"Iya betul kata Toti,
kamu mandi saja Rini", "Iya pak, permisi" Kedua laki laki itu
tersenyum saat Rini sudah mulai mandi dikamar mandi. Rini tak tau tadi tubuhnya
itu sudah digrayangi Pak Tarman dan Toti. Setelah mandi, Toti memberikan
pakaian milik Rini yang sudah kering. "ini mbak, udah kering",
"makasih dek" Rini kemudian berpakaian didepan Toti dan pak Tarman.
"Rini, sudah kamu pulang saja, besok kembali kerja" ,"Iya pak
tarman, permisi..." Rini segera pulang kerumahnya sendiri.
Cerita
seks: Rini Idola Desa part2
Dalam perjalanan pulang setelah bekerja rumah pak Tarman, ternyata tiba tiba hujan, Rini bingung, kenapa tadinya panas sekali, dan kini malah hujan. Rini kemudian berteduh disebuah gubug dipinggir jalan. beberapa menit hujan, tiba tiba ada suara orang mendekat, dan ternyata anak anak smp yang tadi bermain. mereka berteduh bersama Rini. "Misi mbak...", "iya, wah kalian kehujanan ya?", "Iya mbak, wah mbak ini cantik ya", "makasih..", "mbak namanya siapa?", "Aku Rini, salam kenal" anak anak smp itu kemudian berbisik bisik, mereka sepertinya sangat senang bisa istirahat digubug itu bersama Rini yang cantik dan aduhai. "m..mbak Rini, rumahnya dimana?", "Itu dua gang dari sini ada rumah kecil nomer 21, nah itu rumahku", "Oh, kalau kapan kapan kami mampir boleh?", "ooh, boleh saja kok", "Hehe, sip mbak". Setengah jam menunggu, hujan reda, Rini kemudian berpamitan pada anak anak smp itu. Setibanya dirumah, Rini segera beristirahat untuk bekerja dikeesokan harinya.
Hari hari berikutnya, Rini bekerja dirumah pak Tarman, dan hampir tiap hari ada saja kesempatan yang diambil oleh pak tarman ataupun Toti untuk menikmati ari susu dan juga menyetubuhi Rini. pada hari minggu Rini libur kerja, ia dirumah saja. Pagi itu ia mendengar suara bel berbunyi, dan saat Rini membuka pintu rumahnya, ternyata ada 7 anak smp yang beberapa dari mereka dulu pernah ia temui. "Halo mbak Rini...", "Hei, kamu yang dulu ketemu pas hujan itu ya?", "iya mbak, dan aku bawa beberapa temen lain juga", "oh, silahkan masuk" 7 anak smp itu sudah menampangkan wajah mesumnya sejak awal, mereka ingin menyetubuhi Rini.
Segera mereka masuk kedalam rumah yang sempit itu. Setelah mengobrol dan berkenalan, anak anak smp itu tampak sudah mulai bersiasat. "mbak Rini, bisa ikut kami kesungai gak?", "kesungai belakang sini? ngapain ya?", "Kami mau ajak mbak Rini main bersama", "Oh, iya aku lagi gak kerja juga..", "nah itu mbak, ayo mbak main disungai", "hehe, ayo deh" Kemudian Rini diajak 7 anak smp itu kesungai dibelakang yang cukup dekat dengan rumahnya.
"Main apa nih?" Anak anak smp itu langsung melepas semua pakaiannya, lalu anak anak smp yang telanjang itu melompat kesungai dan mandi. "Sini mbak, ikut mandi", "Iya sebentar, hehe" Rini ikut ikutan telanjang bulat, ia melepas semua pakaiannya dan ikut kesungai. 7 anak smp itu terperanga melihat kemulusan dan kemontokan tubuh Rini. Buah dada besar dan berisi milik Rini itu lagi lagi jadi sasaran mata mereka. 7 anak smp itu kemudian berpura pura bermain air bersama. mereka bermain air, juga mandi disungai, tubuh mereka sudah basah, dan tentu, Rini yang sudah ikut bermain air itu tubuhnya sudah basah dan terlihat sangat menggoda. Satu anak smp tiba tiba merangkul Rini, dan merobohkanya keair. "Aaahn, wah kamu, hehe" Rini menganggapnya bergurau, tapi anak smp itu juga sibuk memegang buah dada Rini. tak lama teman temannya ikut mendekat, sambil menyiramkan air pada Rini, mereka segera memegangi tubuh janda muda itu. mereka langsung merapat dan mengelilingi Rini, satu demi satu anak anak smp itu memegang, mengelus, juga meremas bagian nikmat yang ada pada tubuh Rini.
7 anak smp itu lalu menyergap Rini, lalu mengangkatnya kepinggir keluar dari sungai. "mbak Rini, udah main airnya, nanti masuk angin", "iya, huuft" Rini sempat menoleh kekanan dan kekiri, tubuhnya itu ternyata sudah dikelilingi penis penis tegak milik anak smp. Tanpa ragu tiba tiba anak anak smp itu mulai menggerayangi Rini. Satu anak mulai mencium bibir indah Rini. dua anak sibuk memegang paha mulus Rini, lalu dibuka lebar lebar selangkangannya, mereka lalu menjilat paha mulus itu, juga selangkangan indahnya. dua anak lain sibuk memegang tangan Rini, mereka juga menjilati ketiak janda muda itu. dan dua sisanya masing masing meremas dan menjilati buah dada milik Rini. "Aaahn, aduh, mmf...", "santai mbak, ini tradisinya kalau ikut bermain air disini, harus dicek tubuhnya", "Aaahn, gitu ya...oooh". Tubuh Rini itu tak ada yang dibiarkan saja, tiap sudut tubuhnya digrayangi, diremas, dielus, juga dijilati.
Dua anak smp yang menikmati buah dada Rini itu ternyata sudah mulai menghisap puting Rini, dan air susunya sudah mulai diminum anak anak smp itu. "mbak, aku minum ya… slruup...slruup...mm...slruup..mm", "Aaahn, ooh, kalian... haus ya? uuuh", "slruup...slruup..slruup..mm...aah... iya mbak, susunya mbak Rini manis, slruup", "Slruup...slruup...lubang ini enak juga airnya" rini tak bisa menahan geliat dalam tubuhnya, saat buah dadanya itu diremas oleh 4 anak smp dan putingnya secara bergantian dhisap dan disedot air susunya, dan 3 anak smp bergantian mencicipi segarnya lubang vagina janda muda. "Slruup...slruup...slruup...aah". Anak anak smp itu menghilangkan kehausan dengan meminum air susu dari buah dada janda muda itu, juga dari lubang vagina Rini. "Ouuh, mmmf...kalian...ooommf!" Tiba tiba Rini sudah disuguhi penis, dan mulutnya itu sudah terisi penis seorang anak smp. "Mbak diemut ya..ooh" Penis itu digerak gerakkan, dan Rini kini tak bisa mendesah, karena mulutnya penuh diisi penis. Tak sempat berteriak, Rini merasakan Vaginanya itu juga diisi penis, karena sodokan dimulutnya sama persis yang dirasakan dalam vaginanya. "wow, masih enak lubangnya mbak, uuuh", "Lubang ini juga.. uuuh" lubang pantat milik Rini itu juga ikut diisi penis. kini 3 lubang ditubuh montok Rini itu terus digesek dengan penis penis remaja, secara bergantian mereka menyetubuhi Rini dipinggir sungai itu. Entah kenapa Rini mau mau saja dan tampak mengikuti permainan mereka. Lubang pada tubuh Rini kini harus selalu diisi dan digesek oleh penis penis anak smp itu. 7 anak smp asyik menggilir janda muda itu untuk diperkosa, memuaskan hasrat seksnya.
Rini tubuhnya sudah menggelinjang berat, dan ternyata 7 anak smp itu sudah puas. Crooot crooot crooot crot crooot, Sperma mereka ditumpahkan diatas tubuh Rini. Setelah puas, 7 anak smp itu memandikan Rini, lalu mereka berpakaian. "Mbak Rini, ayo balik mbak, udah jam segini", "Iya, mmf… bentar, aduh, masih pakai pakaian", "Ya sudah kami tinggal dulu mbak, dadaa" Rini kemudian ditinggal oleh 7 anak smp yang tadi memperkosanya itu. Rini kemudian pulang, sambil sempoyongan, karena tubuhnya benar benar baru disantap habis habisan. Rini segera tidur, meski hari masih sore. Ia sangat kelelahan.
Besoknya, Rini baru terbangun dipagi harinya. Saat ia membuka mata, ia merasa tubuhnya begitu lelah, namun ia tetap saja berangkat kerja. Sesampai dirumah pak Tarman, Rini yang tampak sempoyongan itu segera duduk, dan membuat pak Tarman bingung. "Rini, kamu kayaknya kelelahan", "i…iya pak… kemarin... ", "Kalau begitu kamu istirahat saja, sudah kamu pulang saja, kamu 4 hari ini tidak usah kerja" Rini lalu diantar pulang, lalu janda muda itu sudah tidur lagi. Dari pagi sampai sore Rini tertidur. Malamnya, ia terbangun, dan melihat sudah ada makanan didekat kasurnya, tampaknya dari pak Tarman, segera ia makan sampai kenyang, lalu istirahat lagi.
Keesokan harinya, Rini sudah merasa sehat, namun karena diberi waktu libur, ia memilih dirumah saja untuk istirahat.
Dua hari beristirahat, Rini dihari selanjutnya didatangi tamu lagi. "Permisi mbak Rini", "Iya, bapak ini siapa ya?", "Saya pak Insan, pekerjaan saya sehari hari sebagai tukang pijat", "Wah, pas sekali pak, saya lagi pegel pegel", "Mbak Rini mau dipijat?", "Boleh pak, silahkan masuk" Rini membawa pak Insan itu masuk kedalam rumahnya. "Pijatnya dikamar saja mbak", "Betul juga pak, mari..." Ternyata pak Insan itu juga punya muslihat sendiri, meski ia memang seorang tukang pijat. Setelah sampai dikamar, Pak Insan mengeluarkan sebotol minyak yang biasa ia gunakan saat memijat. "Mbak Rini, tolong buka semua pakaiannya, biar saya bisa pijat semuanya", "Iya pak..." Rini menurut, janda muda itu melepas semua pakaiannya. lagi lagi buah dada besarnya itu terpampang jelas dan bergoyang goyang, membuat pak Insan ingin segera memijat benda ternikmat itu. "mbak Rini tolong tiduran dikasur ya" Rini lalu tiduran dikasur sambil menghadap kedepan. Pak Insan tanpa ragu mulai beraksi, ia lumuri tangannya dengan minyak, lalu tanpa bertanya langsung mengelus kedua tangan mulus milik Rini itu dengan tangan licinnya, dielusnya dengan nikmat, kemudian bahu dan lehernya ikut dipijat, lalu sambil melihat buah dada montok itu, pak Insan mulai mengelus ketiak yang tak berbulu milik Rini itu. "mmm...iya pak disitu, uuh" Kemudian Pak Insan melanjutkan pijatannya menuju perut indah Rini, dielus elusnya perut itu, sambil sesekali menyenggol buah dada montok milik Rini. Setelah itu kedua paha mulus janda muda itu mulai dielus-elus dengan tangan pak Insan yang licin. Karena begitu montoknya paha Rini, Pak Insan bisa meremas paha itu sambil terus dipijat, "Gimana mbak?", "Wah, enak pak".
Karena sudah terangsang, pak Insan sudah ingin mencicip buah dada montok milik Rini. "Mbak, ini buah dadanya harus dipijat juga", "Iya deh pak..." Langsung buah dada montok itu ditangkap dan dielus elus semua bagiannya, kini tubuh indah janda muda itu jadi mengkilau karena dilumuri minyak. Buah dada itu jadi licin, dan pak Insan terus berusaha meremas benda kenyal itu, sambil terus diremas sekuat tenaga, tiba tiba air susu menetes dari puting merah muda milik Rini itu, "Aduh, Aaahn, pak itu air susu saya keluar", "biar gak mubazir, saya minum saja mbak...mmm...mm...slruup" Kini puting kiri milik Rini itu sudah asyik dihisap dan diminum air susunya. Pak Insan tiba tiba berhenti, lalu melepas semua pakaiannya. "mbak Rini, saya lepas pakaian juga ya, biar leluasa pijatnya", "Aaahn,mmmf...iya pak" Segera mereka berdua sudah telanjang bulat. Pak insan kembali beraksi, ia melompat keatas tubuh Rini, lalu langsung menghisap puting kanan milik Rini, air susu janda muda itu lagi lagi dinikmati laki laki, "Slruuup...mm..slruup...slruup" Pak Insan terus menyedot air susu keluar, sambil buah dada itu terus diremas remas. Tukang pijat itu lalu duduk diperut Rini, lalu menempelkan penisnya diantara kedua buah dada montok milik Rini, "Kalau pakai penis, pijatannya lebih enak mbak, nih" Buah dada montok milik Rini itu digencet ketengah, membuat penis tegak milik tukang pijat itu dijepit gunung kenikmatan. Buah dada itu diremas dan diputar putar, sambil digesekkan ketengah, agar penis tegak milik Pak Insan bisa mendapat kenikmatan luar biasa. "Aaahn...ooh...pak Insan, pijatannya...uuuhf", "Slruuup...slruup..mm...aah...slruup... enak pasti pijatannya mbak, hehe" Beberapa menit itu yang dipijat oleh pak Insan hanya buah dada montok milik Rini, yang terus diremas dan digoyang, serta putingnya secara bergantian dihisap untuk diminum air susunya. Rini memang seperti gudangnya air susu nikmat.
"Slruup...slruup..mm..aah..aduh aku keluar mbak" Crooot croot crooot, penis ditengah dua buah dada itu tiba tiba menyemburkan sperma, dan memenuhi wajah cantik Rini. "Aaah...oooh..uuh", "Mbak Rini, itu spermanya diratakan diwajah saja, katanya bisa mempercantik penampilan loh", "uuh..iya ta pak? mmm" Rini menurut dan meratakan sperma diwajahnya itu, pak insan sangat gembira melihat itu. "mbak Rini tolong balik badan, aku mau pijat punggungnya mbak Rini" Rini menurut, ia memutar badannya, dan kini punggungnya sudah mulai dielus elus tangan pak Insan yang sudah dilumuri minyak lagi. semua daerah belakang tubuh Rini dipijat dan dielus elus. Setelah itu, pak Insan turun dan mulai meremas kedua bokong montok milik Rini, diremas remasnya benda kenyal itu, "Mbak Rini, kayaknya sering... main bersama warga desa ya?", "uuh...iya pak...", "Gitu ya, pasti... lubang ini perlu dipijat", "aaaahn...oooh..uh" Lubang vagina milik Rini itu sudah dimasuki jari jari nakal milik pak Insan. Lubang itu diobok obok, juga sempat dicoba dibuka oleh jari jari tangan pak Insan. Jari tukang pijat itu sangat ahli, gerakan jarinya bisa membuat Rini terangsang berat. "Aaahn...uuuh..ouuh...sshh..mmmf" ingin agar lebih seru, pak Insan menempelkan kepalanya diselangkangan Rini, lalu ia mencium dan menjilat bibir vagina janda muda itu. "mm...mmm...ini mbak yang penting untuk dipijat" pak insan Menjapit klistoris yang menonjol didekat lubang itu dengan mulutnya, lalu diputar putar dan juga dijilati, segera saja Rini mendesah dan tubuhnya bergoyang dengan hebat, "Aaaahnn...uoooh...geli sekali pak...oooh". Ingin menikmati air surgawi milik Rini, pak Insan lalu menghisap lubang vagina itu dengan kuat, segera ia menikmati cairan dalam lubang itu. "slruup..mm..slruuup..mm...aah" Rini tampak keenakan tubuhnya dipijat dan juga dinikmati oleh tukang pijat.
Setelah puas memijat simontok Rini, pak Insan kini mulai beraksi, ia menempelkan penisnya didepan lubang vagina Rini, lalu tanpa ijin langsung dimasukkan,sleeb, Pak insan segera merasakan betapa nikmatnya sensasi mengisi vagina janda muda itu. "oooh, luar biasa", "Aaahn, pak Insan...oooh" Tukang pijat itu lalu menggerakkan pinggulnya, dan penis tegaknya dalam lubang vagina Rini mulai bergerak maju mundur, pak insan menusuk Rini dari belakang. Pak Insan lalu mendaratkan tubuhnya diatas rini, lalu pria itu memeluk Rini yang masih menghadap kebawah itu, buah dada yang terbenam dikasur itu ditarik kesamping, dan dikanan dan dikiri terlihat buah dada rini yang putingnya menetes kan air susu. Dengan merangkul janda muda itu, pak insan terus menyodok vagina Rini dengan hebat, penis tukang pijat itu bergerak keluar masuk dengan cepat, membuat suara khas tabrakan tubuh orang yang bersetubuh, "Aaahn..oooh...hnnnf...pak Insan..uuh"Rini hanya bisa telungkup sambil terus diperkosa, Memang sekarang ia jadi sasaran empuk para pria penikmat janda. "oooh, luar biasa mbak lubangnya, ini namanya pijat penetrasi, hehe" Dengan giat pak Insan menyetubuhi Rini, menit demi menit tubuh janda muda itu terus bergoyang hebat karena disodok dan juga diremas remas tubuhnya.
Pak Insan tiba tiba mengeluarkan penisnya dari lubang nikmat milik Rini, Crooot crooot crooot, pak Insan tiba tiba sudah mengeluarkan spermanya diatas tubuh Rini. Setelah membersihkan diri, pak Insan berpakaian, lalu disusul Rini ikut berpakaian. "Wah, pak, mmf... agak enakan pak tadi habis dipijat", "Ya sudah, bagus kalau begitu", "bayar berapa pak?", "tidak usah mbak, nanti ijinkan saya datang kesini lagi untuk memijat mbak Rini", "Boleh juga itu pak, wah, terima kasih" Lalu Pak Insan segera pergi meninggalkan rumah Rini itu. Pak Insan akhirnya diizinkan "memijat" tubuh montok Rini, pasti bonusnya sangat ia sukai.
Cerita
seks: Rini Idola Desa part3
Rini kini sudah bekerja lagi seperti biasa, tiap minggu juga beristirahat dengan dipijat plus plus oleh pak Insan. Suatu hari saat bekerja, Rini mendapat suatu persyaratan baru, "Mbak RIni, kesini sebentar", "Iya pak Tarman?", "Ini gaji kamu bulan ini", "Wah terima kasih pak", "Untuk kedepannya saya punya satu syarat untuk kamu", "Syarat apa pak?", "saat bekerja disini, kamu harus menyediakan air susu asli milikmu setiap pagi", "mm...buat diminum ya pak?", "Iya dong, kalau bisa kamu meres sendiri disini waktu kerja", "Oh, gitu ya pak, siap pak", "Ya sudah lanjutkan kerjamu" Kini Rini bekerja lagi, namun setiap pagi sebelum bekerja ia memeras buah dadanya untuk menyediakan air susu untuk pak tarman.
Suatu pagi saat ia bekerja, Rini sedang memeras buah dadanya, kedua putingnya ditabrakan, lalu diarahkan kegelas, tetes demi tetes air susu mengalir kedalam gelas. Pagi itu pak tarman dan Toti sudah keluar, dan tiba tiba ada suara pintu diketuk. Rini segera membuka pintu, dan ternyata seorang pria yang bertamu. "Pagi pak..." Rini mengangguk, tapi pria itu malah bengong, karena saat itu Rini tidak memakai baju, buah dadanya terpampang jelas, dan putingnya terlihat menetes kan air susu. "p...pagi mbak, pak Tarman ada?", "Pak tarman lagi keluar itu pak..." Pria itu masih bengong melihat keindahan buah dada montok milik Rini yang menggembung berisi seperti minta dihisap.
"Kenalin mbak saya Yono", "Oh, pak yono, saya Rini pak", Sambil bersalaman, Yono sengaja menyenggol buah dada Rini itu, dan tangannya basah oleh air susu. "Eh, maaf mbak, lagi ngapain ya kok... gak pake baju?", "Oh, saya lagi meres buah dada saya pak, biar air susunya keluar. Yono langsung terheran heran, ia baru pertama melihat seorang perempuan selugu Rini. "Kalau boleh, saya masuk saja mbak nunggu pak Tarman", "Boleh kok pak, silahkan" Lalu yono diajak masuk oleh Rini. Didalam rumah, Rini langsung duduk dan melanjutkan kegiatannya, ia meremas remas buah dadanya, dan kembali mengisi gelas dengan air susunya. Yono hanya duduk didepan Rini, sambil memperhatikan bagaimana nikmatnya Rini memerah buah dadanya itu, setiap air susu yang menetes membuat Yono makin tertarik.
"M...mbak Rini, kayaknya kesulitan...", "mm...iya sih pak, kalau diperasin orang biasanya cepet", "Wah, kalau saya bantu aja gimana mbak?", "Boleh pak, memang pak Yono bisa?", "bisa kok, mari mbak" Pak yono berdiri lalu mengambil posisi tepat dibelakang Rini, lalu buah dada yang besar itu ditangkap, lalu segera diremas remas dengan nikmatnya. Pak Yono sangat senang, ia biasanya memerah susu sapi, sekarang ia memerah susu janda muda. Yono meremas buah dada itu dari pangkalnya, lalu bergerak turun sampai ke puting keras itu, "Aaahn...mmm...wah keluarnya jadi banyak pak...ooh", "Iya mbak, memang saya biasanya memerah susu sapi", "Wah pantas...uuuh...handal...aaahn" Yono dipuji jadi makin ganas, ia menarik buah dada itu kearah gelas dengan hebat, puting keras milik Rini itu diputar dan dipencet oleh jempol jempol pak Yono, air susu jadi mengalir deras kedalam gelas. Yono juga sambil mencium wangi tubuh Rini, pria itu menciumi leher Rini. "Aaahn...uuh...pak, itu gelasnya udah penuh...aaahn", "Wah, kalau berhenti, nanti bahaya, harus diselesaikan mbak", "Terus air susu saya...", "Biar saya minum mbak, gimana?", "wah, iya deh pak" Yono sangat gembira, ia lalu berjalan dan berpindah kedepan Rini yang telanjang dada itu, lalu buah dada montok itu diremas remas dengan nikmat lagi, kedua puting merah muda milik Rini itu dihapit dan dihisap dengan kuat oleh mulut pak Yono. Buah dada montok milik janda muda itu juga diremas dengan hebat, membuat aliran susu semakin cepat mengisi mulut pak Yono "Slruuup...mmm...slruuup..mm...sedap...slruuup", Rini menggigit bibirnya sendiri, karena ternyata pak yono juga handal menghisap putingnya itu, ia merasa susunya dengan cepat diminum pak Yono. "Aaahn, wow, pak yono... uuh", "Slruup...slruup...gleeg..mm...slruup.. kenapa mbak? saya kalau minum cepet banget kan? slruuup...slruup" Rini sampai merasa ngilu putingnya itu tak berhenti mengeluarkan air susu, kini pak Yono menikmati air susu milik Rini itu teguk demi teguk.
"Wah, pak Yono, sudah asyik minum saja" Pak yono kaget, ternyata pak Tarman sudah masuk kerumah, Yono berhenti menikmati buah dada Rini itu. "hehe, maaf pak, tadi bantuin mbak Rini aja", "Iya pak, itu sudah penuh gelasnya", "ooh, haha, ya sudah, mari pak yono, ada yang ingin dibicarakan?" Lalu pak yono dan pak tarman berpindah kedepan dan bercakap cakap, sedang rini mengelap buah dadanya itu, lalu memakai baju lagi, setelah itu Rini pergi kekamar mandi. Pak yono yang sedang bercakap cakap tadi sempat meminta ijin kekamar mandi pada pak Tarman, pria itu merasa penisnya mengeluarkan cairan. lalu ternyata ada Rini didalam, saat pak Yono menunggu, ia melihat sebuah kunci, dan Yono percaya itu kunci rumah Rini, kunci itu lalu dimasukkan sakunya, dan pria itu tidak jadi kekamar mandi dan kembali menemui pak Tarman. Rini setelah dari kamar mandi menyusul pak Yono dan pak Tarman berbincang bincang. Setelah selesai bercakap cakap, pak Yono pamit pulang, "Pak Tarman, mbak Rini, saya pamit dulu, terima kasih", "Iya pak, sama sama" Pak Yono pulang, tapi ia memastikan dirinya untuk siaga dijalan nanti, apa bila ia melihat Rini, pasti ia panggil.
Benar saja, Rini tiba tiba kebingungan kuncinya hilang. Malamnya saat pulang ia sedikit kebingungan, dan pas saja, pak Yono sudah menunggunya. "Mbak Rini, kok keliatan bingung?", "Iya pak, kunci rumah saya hilang entah kemana", "Wah gak pisa pulang dong mbak Rini?", "Iya pak, aduh", "Mbak Rini sementara dirumah saya saja", "Aduh, jadi merepotkan pak", "Ah, tidak apa apa, ayo mbak", "makasih pak" Yono tersenyum senang, dan pria itu mengajak Rini kerumahnya. Sampai dirumah, pak yono ternyata sudah bersiasat, istri dan anaknya sedang keluar desa, tentu malam ini Yono sudah siap untuk menyantap tubuh indah Rini. "Masuk aja mbak", "Iya pak, kok sepi ya?", "keluarga saya lagi keluar rumah", "Oh, begitu ya" Rini lalu duduk dan bersantai dirumah pak Yono.
Saat Rini sudah mengantuk, ia meminta ijin pada pak Yono, "Maaf pak, saya sudah mengantuk", "oh, silahkan tidur mbak, dikamar itu", "Iya pak" Rini lalu pergi kekamar itu, lalu merebahkan tubuhnya dikasur. Belum tertidur, tiba tiba lampu dirumah pak Yono mati. Rini sempat bingung, namun ternyata pak Yono sudah masuk kekamar sambil membawa lilin. "Waduh manti lampu mbak", "Iya pak, kenapa ya?", "tak tau saya, sudah dilanjutkan tidurnya mbak" Rini lalu berusaha tidur, dikamar yang disinari cahaya lilin itu. Namun Rini merasakan dingin ditubuhnya. "Aduh, dingin pak", Ternyata pak Yono membuka jendela, dan udara dingin masuk kekamar. "Kalau biar saya hangatkan mbak Rini", "Boleh deh pak" segera Yono yang dari tadi berdiri itu langsung merapatkan tubuhnya pada Rini, ia langsung merangkul janda muda itu. "Gimana mbak? udah anget?", "dikit sih pak", "Biar hangat, biasanya buah dada istri saya itu selalu saya remas dan minum air susunya", "masak sih pak?", "Iya loh", Rini lalu membuka bajunya, lalu buah dada montok itu lagi lagi terpampang dimata pak YOno. tanpa bertanya Yono langsung meremas buah dada janda muda itu, tangannya sudah tak kuasa ingin merasakan lembut dan mulusnya daging kenyal itu. meski gelap, pak yono dengan sigap sudah mulai menjilat dan menghisap puting merah muda Rini itu. "Aaahn...mmmf", "mm..mm..gimana mbak?", "Sssh...udah anget pak..ooh" Rini bukannya tidur, kini malah menggantikan istrinya pak Yono.
Rini masih bergerak keenakan, saat pak yono kini sudah mulai menikmati air susunya, "Slruup...slruuup...slruup...mmm...slruup", "Aahn...mmmf", "slruup...slruup..slruuup... aaah" Pak yono memang ahli dalam hal mengurus air susu, buah dada Rini itu sedari tadi sudah diperas air susunya, buah kenyal itu diremas, ditarik tarik, dan putingnya terus dihisap, memang luar biasa. "Slruup...mm...kenyalnya puting mbak Rini...mm...slruuup", "Aaahn...iya pak, sering dikenyot orang mungkin", "Slruup...gitu ya..mm..slruup", "Pak Yono, aaahn...", "Slruuup...slruuup...udah mbak tunggu sampai saya selesai minum ya...slruuup..." Buah dada Yang besar itu sedari tadi diremas dan ditarik tarik, ditekan dan diputar putar, puting yang tak berhenti dikenyot itu terus mengeluarkan air susu. Hampir setengah jam pak yono terus menikmati air susu Rini dari sumbernya, sampai Rini lemas. "mmf...pak Yono, saya...udah lemes" Mendengar itu, Pak yono langsung melepas semua pakaian yang tersisa pada tubuhnya, juga pada tubuh Rini. Lalu Pria itu menghadapkan tubuh Rini keatas, lalu pak Yono langsung mendarat diatas tubuh Rini. Penis tegaknya itu menempel diperut janda muda itu, dan lagi lagi buah dada besar milik Rini itu diremas dan putingnya sihisap lagi. "mm..Slruuup...slruup...Kalau lemas, ya sudah mbak Rini tunggu saja", "aaahn...oooh" Sambil terus menghisap air susu Rini, pak Yono menggerak gerakkan pinggulnya, penisnya itu mengeluarkan cairan bening yang telah membasahi perut Rini, perut si janda muda itu jadi licin, dan pak yono jadi makin cepat menggesek penisnya diperut mulus Rini. "Slruup...mm..mmm...Asyik kan mbak gesekan saya? slruuup...mmm...", "Aahn...ooh... itu...auuh... airnya muncrat kesini pak...aah" penis pak Yono itu terus digerakkan, dan menyemburkan cairan bening ke dada dan wajah Rini. Kedua buah dada Rini itu di tarik setinggi tingginya, lalu kedua putingnya dihisap secara bersamaan oleh mulut pak Yono, Rini merasakan putingnya itu sampai mati rasa. "Slruuup...slruuup...slruuup..mm...aaah" Crooot croot croot, pak Yono tiba tiba menyemburkan sperma dari penisnya, membasahi buah dada dan wajah Rini. "Aaahn...mmm", "Wah, udah panas mbak, gak dingin lagi, hehe", "I..iya pak... saya tidur saja...Aaaahn!" Ternyata pak Yono telah mengisi vagina Rini yang basah itu dengan penisnya yang baru saja klimaks, tapi tak lama penis itu segera tegak dan bersemangat lagi untuk menyetubuhi Rini.
"Aduh, gara gara perutnya mbak Rini licin, penis saya masuk sini, bentar saya coba keluarkan mbak", "I..iya pak...Aaahn" bukannya dikeluarkan, penis besar itu malah ditarik mundur lalu dimasukkan lagi, dan diulang terus. "Aduh, licin juga mbak lubangnya, penis saya gak bisa keluar, ooooh", "Aaahn...sshh..pak Yono...ouuuh" Rini sudah tak mampu bertingkah, hanya diam melihat pak Yono tersenyum sambil menggerakkan penisnya maju mundur mengisi memek janda muda itu. Sleeb sleeb sleeb, penis tegak pria itu malah makin cepat menggesek lubang kewanitaan Rini, Menit demi menit, pak Yono seperti lupa untuk mencabut penis itu dari lubang kenikmatan itu. "Oooh, sssh...mmf...ini... baru bisa dicabut mbak" Pak Yono mencabut penisnya dari lubang vagina Rini. "Ooh...aahn...ssshh..untunglah pak...uuh!" Pak Yono tiba tiba merobohkan tubuhnya, dan penisnya yang mau menyemburkan isinya itu sudah menempel diantara kedua buah dada Rini. "Aduh, aku juga lemes mbak, aduh, oooh" Crooot croot crooot Sperma menyembur melumuri wajah cantik Rini. Pak yono sangat senang sudah berhasil menyetubuhi gudang susu secantik Rini itu.
Setelah puas, pak Yono merebahkan tubuhnya disamping Rini. "udah mbak, kayaknya udah waktunya tidur, udah gak dingin", "mmf...uuh..iya pak", "Saya tidur disebelahnya mbak Rini aja, biar aman", "mmf… iya deh pak.." Rini dan pak Yono segera tidur bersama dikamar itu. Keesokan paginya, saat Rini bangun, ia melihat pak Yono sudah kembali Asyik menghisap putingnya, dan menikmati air susu janda muda itu. "Slruup...mm...slruup..eh, pagi mbak Rini", "mmf...pagi pak Yono", Pak yono tampak sudah dari tadi menghisap puting Rini, si janda muda itu merasa putingnya sudah cukup ngilu, pak yono berhenti menikmati air susu milik Rini. "Itu mbak pakaiannya mbak Rini, kalau mau pulang silahkan", "I..iya pak" Rini segera berpakaian, lalu segera berpamitan. "Mbak Rini, saya tadi menemukan kunci disaku celana mbak Rini", "Oooh, ternyata disaku saya, wah saya lupa mungkin kemarin", "Iya, mungkin begitu", "ya sudah pak, saya pulang dulu.." RIni segera pulang, Pak Yono sudah sangat senang, semalaman penuh ia tak henti menikmati buah dada dan tubuh indah Rini, meski si janda muda itu tadi tidur, pak Yono selalu merasakan setiap kenikmatan pada tubuh Rini.
Rini menyadari buah dadanya malah semakin besar, karena setiap hari ia selalu memproduksi air susu. Suatu hari saat ia bekerja dirumah pak Tarman, ia sempat ditanya oleh bosnya itu. "Rini, buah dada kamu...tambah besar ya", "iya pak, terus saya juga merasa air susu saya makin hari makin banyak yang keluar", "wah, bagus, hehe, tapi sepertinya baju kamu jadi ketat" Terlihat meski berpakaian, buah dada Rini itu seperti mau tumpah isinya, bajunya tak mampu menampung buah dada itu. "iya pak, saya belum sempat beli baju", "Ya sudah, nanti saya belikan ya", "wah terima kasih pak", "Iya, sekarang kamu tolong anter ini surat kerumah Pak Yusrin, tau kan rumahnya?", "dua gang dari sini kan pak?", "iya, nanti kalau sudah kamu berikan, silahkan pulang saja", "Baik pak, terima kasih..." Rini segera membawa surat itu kerumah pak Yusrin. Dalam perjalanannya kerumah pak Yusrin, setiap ada laki-laki yang lewat, semuanya pasti langsung melongo melihat buah dada Rini, karena mereka dapat melihat puting Rini hampir menyembul keluar dari baju yang ketat itu. setelah tiba didepan rumah pak Yusrin, Rini melihat ada 3 anak SD disana. "Dek, pak Yusrin ada?", "bapak lagi keluar mbak, masuk dulu aja, nanti juga pulang", "Kalau saya titipkan saja suratnya gimana?", "jangan mbak, nanti takut hilang", "Oh, ya sudah, saya boleh masuk?", "Silahkan mbak" Salah satu dari anak SD itu adalah anak dari pak Yusrin. Setelah masuk kerumah, lagi lagi Rini dihadapkan pada situasi rumah yang sepi. 3 anak SD tadi menyusul Rini, dengan wajah yang mesum. mereka bertiga melongo didepan Rini yang duduk itu. mereka sangat tertarik dengan buah dada Rini yang sangat besar, juga mereka tertarik melihat keseluruhan puting Rini itu. "m...masih lama ya pak Yusrin pulangnya?", "keluar sama ibuk sih, kenalin mbak aku Irul anaknya pak Yusrin", "Aku Uji mbak", "Aku Egil", "salam kenal, aku Rini", "oh mbak Rini, hehe, eh mbak bisa minta tolong?", "minta tolong apa dek?", "angkatin jemuran dibelakang, tadi dititipin ibuk, aku gak sampai", "Gitu ya? boleh dek", "yuk mbak kebelakang" Rini lalu bersama tiga anak sd itu pergi kebelakang rumah, dan memang banyak sekali jemuran disana. Rini mulai mengangkat jemuran, yang memang tingginya sulit dijangkau anak SD. Sedang mengangkat jemuran, Irul, Uji dan Egil malah Asyik memandangi buah dada Rini dari bawah. IRul tiba tiba melompat, lalu menarik Baju rini, dan buah dada besar milik Rini itu tumpah dari bajunya. Rini ternyata tidak sadar, dan tentu 3 anak SD itu melongo sambil menyaksikan buah dada montok dan berisi itu bergoyang goyang setiap kali Rini bergerak, dan puting merah muda milik janda muda itu sangat membuat mereka tertarik.
"Irul, itu sudah semua jemurannya, eh kok bajuku melorot?", "oh, iya, tadi mungkin kena angin mbak jadi gitu", "Udah mbak Rini, biarin, itu belum selesai mindahin jemurannya, keburu hujan" Rini tidak menyembunyikan buah dadanya itu lagi, dan menuruti 3 anak SD itu. "Ditaruh mana ini?", "Itu mbak, lewat lubang itu" Rini melihat lubang dibawah jendela belakang rumah itu, lalu dari situ ia memasukkan jemuran tadi. Rini menyadari tangannya saja yang bisa masuk kedalam lubang itu, tapi buah dadanya ternyata kalau dimasukkan paksa pasti tersangkut. sedang memasukkan jemuran, dari belakang Irul mendorong Rini dengan keras, sontak Buah dada montok milik janda muda itu masuk kelubang itu, dan Rini merasa benda kenyal miliknya itu tersangkut. "ADuh dek, buah dadaku nyangkut", 3 anak SD itu sangat senang, mereka melompat kegirangan melihat Rini menempel ditembok rumah, dan buah dadanya masuk dilubang. Uji dan Egil masuk rumah, lalu segera mengecek buah dada RIni yang masuk kerumah dari lubang tadi. Irul bersedia dibelakang Rini, "loh, kok bisa nyangkut mbak?", "aduh gak tau nih", "bentar saya coba tarik mbak Rini" Irul menarik pinggul Rini itu beberapa kali, namun anak SD itu hanya berakting saja, padahal tangannya itu asyik mengelus pinggul si janda muda itu. "Mbak Aku dan Egil coba dorong Dorong buah dadanya mbak Rini" suara Uji terdengar oleh Rini, "Oh, iya deh coba..." Dengan riang gembira Uji dan Egil masing masing memegang satu buah dada besar milik Rini, lalu ditekan dan digoyang goyang, tangan mereka bisa terbenam dalam kenyalnya buah dada Rini. "Sulit mbak, Irul coba tarik celananya mbak Rini, Rini tak bisa menoleh, karena buah dadanya terjepit dilubang, dan kepalanya menghadap keatas, "Iya deh rul coba" Irul segera menarik Celana RIni itu, tapi anak sd itu juga membuka resleting celana itu, dan saat ditarik celana itu langsung dilepas oleh Irul. "Mbak, Buah dadanya gak bisa dorong, aku coba lebih keras ya..", "aaahn...iya Egil" Egil dan Uji semakin senang, mereka kini meremas remas buah Dada Rini, juga menekan puting merah muda milik Janda muda itu. "ADuh, malah lepas celananya mbak, aku coba lagi ya..." Uril makin nakal, ia menarik Celana dalam milik Rini, dan kini anak SD itu bisa melihat lubang vagina Rini yang membuatnya merinding ingin segera mencicipi vagina seorang janda. "Aahn...aduh, gimana rul?", "Bentar kak, aku coba tarik bokongnya mbak Rini" Irul makin semangat, ia menangkap bokong montok milik Rini, lalu dua pasang bukit kenyal itu diremas remas, juga ditarik tarik, dan tak lupa ditepuk tepuk. "Masih gak bisa mbak, aku coba cara lain mbak ya" Egil dan Uji malah sekarang menarik narik buah Dada Rini itu, juga putingnya yang mulai mengeras dicubit serta ditarik juga. "Kyaaah...aaahn...oooh...aduh...mmmf" Rini hanya melihat keatas, sambil merasakan tubunya mulai terangsang. Janda muda itu tiba tiba mendesah berat, saat Irul ternyata memasukkan jari jari nya kedalam lubang vaginanya. "Aaaahn! Irul...auuuh", "Aku coba tarik lubang ini aja mbak, mungkin bisa lepas dari lubang itu...hehe" Irul malah menarik narik bibir vagina Rini, juga sesekali memasukkan jarinya kedalam lubang itu serta diobok obok, sambil merasakan tangannya mulai basah karena Lendir dilubang itu.
"Mbak, Gimana kalau... kita minum susunya mbak Rini aja? mungkin nanti buah dadanya bisa mengecil dikit", "Iya mbak, Ini Aku dan Uji udah liat air susu menetes, kita sedot ya...mmm", "Loh, Uji Egil, Aaahn..." Rini kini merasakan putingnya kembali dijilat dan juga dihisap. Uji sudah mulai menikmati puting kiri Rini, dan Egil sudah menghisap puting kanan Rini. Dua anak SD itu sudah asyik merasakan Air susu janda muda. "Slruuup...mm...slruup...mm...slruup", "slruuup...mm...slruup... kita habisin ya mbak, biar bisa dikeluarin buah dadanya...slruup", "Aaahn...ooh..mungkin bisa...ouh...Aaaah!" Rini mengerang hebat, saat kini lubang vaginanya juga ikut dijilat dan dihisap oleh Irul. "mm...cup..mm..slruuup... aku hisap juga ini mbak, mungkin bisa bantuin si Egil dan Uji...mmm" Aaahn...kalian...oooh...semangat sekali...ouuh" Rini merasakan buah dadanya itu kini ditarik tarik, benar saja, Uji dan Egil sedang menarik buah dada Rini dengan tangan tangannya itu, mereka menarik buah dada besar itu kebawah, Uji dan Egil sudah tiduran dilantai, kaki mereka ditahan ditembok, jadi buah dada besar milik Rini itu ditarik kebawah dengan super keras,puting susu milik Rini itu sudah tak henti dihisap oleh Uji dan Egil. "Slruuup...slruup..slruup...mm..slruup...bentar mbak belum bisa dilepas, isinya masih banyak...mm...slruup..slruup", "Aaahn...aah..aah..oooh.." Rini hanya menutup matanya sambil merasakan tubuhnya kini bereaksi karena ulah 3 anak SD itu. "Slruup...mm...slruup...aaah...mbak Rini sabar ya, Egil masih berusaha...slruup..aaah...slruuup" Egil dan Uji masih dengan giatnya menghisap puting Rini itu, air susu janda muda memang sangat nikmat rasanya. mereka tak bisa berhenti mengecap rasa manis serta kenyalnya puting Rini itu. Irul juga masih asyik menghisap dan menjilati dinding vagina Rini. Bermenit menit itu Rini malah ASyik dihisap terus air kewanitaanya, dan asyik digrayangi anak SD.
"Hei hei, kalian ngapain?", Mereka bertiga kaget, mendengar suara pak Yusrin, Uril kemudian masuk kedalam dan menemui dua temannya. 3 Anak SD itu kemudian diajak bicara oleh pak Yusrin. sambil berbisik pak Yusrin berkata, "itu siapa?", "mbak Rini, ituloh yang sering dihisap air susunya sama orang orang", "wah, seru dong", "itu tadi kita jebak pak, jadi sekarang buah dadanya nyangkut, padahal bisa didorong dari dalam, tapi kami mau minum susu dulu, hehe", "sip kalian hebat, kalau gitu... kalian bertiga hisap saja buah dada itu bergantian, saya mau... urus yang belakang", "siap pak, hehe" 3 anak SD itu sekarang mengantri dan mulai bergantian meremas buah dada besar milik Rini, juga menikmati air susu dari puting merah muda itu. "mbak Rini, maaf saya habis keluar" pak Yono sudah ada dibelakang Rini. "Iya pak gak papa...aahn... maaf pak, buah dada saya nyangkut pas masukin jemuran", "oh, tadi memang istri saya lagi keluar, maaf juga ngerepotin, sepertinya mbak Rini butuh bantuan", "Iya pak...Aaahn", "Slruup...slruup..mm cepet pak bantuin mbak Rini", "iya...slruup..slruup...kami udah dari tadi usaha bantuin, hehe...slruup...aaah", anak anak SD itu ikut berbicara, sambil bergantian menghisap air susu dari sumber susu ternikmat itu. "ooh, ya sudah biar saya bantu" pak Yusrin malah melepas celananya, lalu penisnya itu ditempelkan diantara bokong montok Rini, tangan pria itu ditempel dipaha Rini, dan mulai ditarik tarik. Malah sekarang pak Yusrin menggesek penisnya yang mulai tegak diantara bukit ditubuh rini, meski paha mulus Rini itu dielus dan juga ditarik, buah dada Rini juga ditarik dan dihisap terus oleh 3 anak SD itu, Rini malah bergerak maju mundur, tubuhnya malah disantap 4 laki laki. "Aaahn..aaahn..oooh...uuuf", "Aduh sulit mbak, saya mungkin gara gara lubang ini terbuka mbak, harus ditutup dan diisi", "Pak Yusrin, itu kan lubang...Aaahn!" pak Yusrin sudah mulai memasukkan penisnya kelubang vagina Rini, sleeb, penis besar itu mengisi vagina janda muda itu, dan tanpa berargumen pak Yusrin menggerakkan pinggulnya, tangannya juga sibuk memegang paha Rini, dan penis pria itu sudah asyik bergerak maju mundur mengoyak lubang vagina Rini. "Aaahn...ssh..oooh", "slruup..slruup..slruup..", "mm..slruup..mbak Rini kok jadi makin semangat? kalau gini bisa cepet dilepas kok buah dadanya dari lubang ini", "Aaahn...gitu ya? aaahn...aduuh...ouh", "Sluuurp..mm..slruup..aaah, tapi susunya masih banyak ini aku remas terus masih banyak isinya buah dadanya.. slruup" Uril, Uji dan Egil masih sibuk meremas, menarik buah dada Rini juga terus menghisap air susu dari kedua puting merah muda milik Rini, "Slruup...mm..slruup.. sabar ya mbak, kami usahakan cepet...hehe..slruup..aah", "uuh, kalau sambil disodok terus gini, mbak Rini bakal cepet terbebas buah dadanya dari lubang sempit itu" pak Yusrin masih berargumen lagi, memang Rini itu mudah percaya dan sekarang si janda muda itu lagi lagi disetubuhi dan dihisap air susunya. "Aaahn..iya...auuh.. aah..aah... ssh... tolong ya...ooh...mmf" Rini kini tak bisa menolak tubuhnya asyik bergerak maju mundur, buah dadanya ditarik dan putingnya dihisap, dan lubang vaginanya digesek dengan penis pak Yusrin. RIni terus digangbang 4 laki laki itu, menit demi menit.
Pak Yusrin tiba tiba menggesek memek Rini dengan hebat, serta menarik narik tubuh janda muda itu dengan cepat, dan tiba tiba Buah dada Rini yang sedari tadi dihisap air susunya itu sudah terlepas dari lubang sempit ditembok itu. Rini lalu ditarik kebelakang, dan terjungkal, penis pak Yusrin terlepas dari vagina janda muda itu, lalu ternyata, Crooot crooot crooot, Sperma pak Yusrin menyembur keudara, tepat setelah Rini sudah terlepas dari lubang pemerkosaan itu. Setelah itu mereka semua berpakaian kembali, dan Rini menyerahkan surat tadi kepada pak Yusrin, "pak Ini surat dari pak Tarman", "Oh, oke sip, terima kasih mbak Rini"," terima kasih juga pak, tadi ngerepotin", "Loh, saya malah seneng bisa...bantuin mbak Rini", "iya mbak, kami bertiga juga sudah kenyang minum susu...eh sudah senang bantuin mbak Rini", "Iya, hehe, terima kasih, permisi..." Rini segera pulang. Pak Yusrin malah bangga 3 anak sd tadi bisa menjebak rini, dan membuatnya bisa menyetubuhi janda muda yang berbuah dada termontok itu. "Kalian hebat, haha", "iya dong pak, anakmu memang hebat" iya, temen kamu juga pinter", "hehe, kami minggu nanti mau kerumah mbak Rini", "wah, mau ngapain?", "kami ajak main bola, tapi, tau deh akhrinya nanti, hehe", "dasar kalian, pastikan berhasil ya, haha" mereka malah bersiasat buruk, memang Rini yang polos dan begitu menggairahkan itu sudah jadi idola untuk disetubuhi dan diminum air susunya.
Cerita
seks: Rini Idola Desa part4
Setelah seminggu bekerja, Rini minggu Pagi itu sudah bersama pak Yono, pak Yono sekarang sudah mulai memijat buah dada Rini itu, “wah, buah dadanya mbak Rini jadi gede begini ya…”, “iya tuh pak, tiap hari dikeluarkan air susunya terus…”, “hmm, ini keluar mbak, saya minum ya, sudah haus..mmm”, “auuh…silahkan pak..mmf”, “Slruup…slruup..slruup…aah” Pagi pagi Rini sudah menuruti kemauan Pak yono itu, buah dadanya harus kembali dihisap air susunya. Buah dada montok itu ditepuk dan diremas remas tangan pak Yono, dan mulut pria itu masih sibuk menghisap puting merah muda milik Rini, “Slruup…slruup… isinya juga makin banyak buah dadanya mbak Rini…slruup”, “Aaahn…iya pak”. Setelah puluhan menit meminum segarnya air susu milik Rini, pak Yono tampak sudah puas. “Mbak, ini sudah selesai pijatnya, sekaligus tadi saya minum susunya mbak Rini”, “ooh…mmf… iya pak, terima kasih pak” Pak Yono lalu berpamitan dan meninggalkan Rini. Rini memakai kaos lagi, kemudian beristirahat sebentar.
Siang itu dirumahnya, Rini Baru saja selesai makan siang, dan Setengah jam kemudian, Uji datang kerumah itu, anak SD kelas 6 itu membawa sebuah bola. "Pagi mbak Rini", "Pagi dek, tumben mampir", "mbak, Ayo main bola bareng aku dan teman teman", "wah, main dimana?", "itu dilapangan dibelakang rumahnya Egil", "ooh, temenmu ada berapa disana?", "ada delapan, mau main kurang satu pemain", "ooh, ya udah, aku ikut main yaa", "Yeey, yuk mbak..." Uji dengan senang mengajak Rini yang memakai kaos dan celana pendek itu kelapangan.
Setelah tiba dilapangan, Rini melihat lapangan itu ternyata tersembunyi dibelakang rumah rumah, dan tampak jauh dari keramaian. "halo mbak Rini..." Uril menyambut Rini yang menggairahkan itu, "halo, wah, udah nunggu ya?" Uril, Egil dan Uji sudah tersenyum, dan 6 temannya yang lain itu kaget setengah senang melihat betapa besarnya buah dada Rini itu, apa lagi dari kaos itu terpampang gunung terindah yang mereka pernah lihat, paha mulus janda muda itu juga membuat mereka tertarik. "Ayo mbak kita segera MAIN, Egil udah gak sabar...", "Ayo ayo" Segera 9 anak SD itu bersama Rini dilapangan. Tak lama kemudian, 9 anak SD itu lalu melepas bajunya, kini mereka hanya memakai celana pendek. "Mbak Rini, ikut timnya Uril ya, itu kurang satu", "Oke dek...", "mbak Rini, ikutan buka baju dong, kami semua udah gak pake baju loh, biar sama...", "oh, bener kamu ji…" Rini malah melepas kaos dan bhnya itu, dan lagi lagi buah dada montoknya itu berayun dan terpampang jelas dimata anak SD, 6 anak anak SD yang baru melihat buah dada montok milik Rini itu melongo berat, mereka heran kenapa Rini begitu lugu, dan buah dada besar berputing merah muda itu membuat mereka terangsang.
Segera mereka mulai bermain bola. Bukannya main dengan seru, Rini malah terus dilihati, apalagi saat si cantik itu berlari, buah dadanya bergoyang kesegala arah, kenyalnya buah dada itu terlihat, bola saja kalah menarik dimata mereka. Tim Uril membiarkan Rini membawa bola, dan nyatanya timnya Uji dan Egil bukan sibuk merebut bola, tapi malah sibuk menyenggol Tubuh Rini sambil melihati bola saja, tangan tangan mereka terus menyenggol dan meyentuh tubuh dan buah dada montok milik Rini itu. "Goool yeey" Rini mengangkat tangannya tinggi tinggi saat ia mencetak gol, 9 anak SD itu malah tersenyum senang, melihat buah dada montok itu tak berhenti bergerak, juga ketiak mulus milik Rini itu makin membuat anak anak SD itu terangsang. Permainan sepak bola berlanjut, namun anak anak SD itu bukan semangat merebut bola, tapi berebut menyenggol Rini, janda muda itu kini berkeringat dan tubuhnya jadi basah, nyatanya 9 anak SD itu sudah tegak penisnya, celana mereka tak bisa menutupi hasrat mereka. "Gool lagi wah, kalian kok celananya jadi gitu?", "laki laki kalau bersemangat penisnya ikut berdiri mbak", "wah, bagus kalau kalian bersemangat", Uril berbisik pada Uji, lalu mereka menyebar bisikan itu kelainnya, segera saja 9 anak SD itu malah melepas celananya, mereka semua telanjang bulat. Penis penis mereka bervariasi, ada yang sudah disunat ada yang belum, tapi yang jelas penis anak anak SD itu sudah tegak dan berdenyut. "mbak, liat nih kita semangat sekali, mbak Rini semangat juga kan?", "semangat dong, udah ngegolin banyak lagi", "kalau gitu lepas celana juga mbak, biar keliatan semangatnya..", "Oke deh..." Rini lagi lagi menurut, janda muda itu memang polos, ia melepas celana pendek dan juga celana dalamnya, kini janda muda itu telanjang bulat, bukan main senangnya anak anak SD itu. penis mereka jadi berdenyut dan bergerak gerak naik turun, saat mereka memandangi tubuh indah Rini yang telanjang itu. Buah dada montok yang berukuran terbesar, tubuh mulus, serta selangkangan indah, membuat mereka tak kuasa menahan anugerah itu.
Mereka tetap melanjutkan permainan, tapi merubah cara bermainnya, "Mbak Rini, karena terus ngegolin, sekarang mbak Rini melawan kita bersembilan, jadi mbak Rini sendiri", "Wah, boleh tuh", "biar kami bisa MASUKIN, perlu bersembilan mbak", "iya kayaknya, ya udah deh, aku lawan kalian bersembilan" Rini sama sekali tidak risih melihat penis penis anak sd itu tegak dan bergerak gerak. Segera permainan dimulai, Rini menggiring bola, sembilan anak tadi mengeroyok Rini, namun yang mereka lakukan adalah memukul mukulkan penisnya pada tubuh indah Rini itu, tangan tangan mereka juga dengan usil menyenggol dan menyentuh buah dada montok milik Rini itu. Setiap gerakan yang dilakukan Rini, 9 anak sd itu juga terus memuaskan hasratnya. Rini merasakan tubuhnya bukan hanya berkeringat, karena dari penis penis anak sd itu juga menyemburkan cairan bening kearah tubuhnya. "Gool lagi...yeey" Rini lagi lagi mencetak gol, bagaimana tidak, gawang tidak dijaga, dan 9 anak SD itu sibuk mengerumuninya dan juga menyentuh tubuh indahnya. Berkali kali RIni mencetak gol, sampai skor 9-0. Anak anak SD itu sangat senang, mereka hanyat tinggal menyentuh tubuh Rini saja, penis mereka sudah langsung bereaksi dengan sendirinya. "Hehe, wah aku menang besar" Rini terlihat gembira, tapi 9 anak itu lebih gembira, saat melihat buah dada besar Rini, puting merah muda janda muda itu ternyata sudah meneteskan air susu, karena sedari tadi disenggol dan disentuh sentuh.
Tiba tiba Hujan deras menderu, dan mereka kebingungan. "Aduh, ayo cari tempat teduh, mbak Rini ikut ya, ayo kesana" Rini dan 9 anak SD itu sedang dalam kondisi telanjang menuju pinggir lapangan, yang tampak seperti tempat istirahat, teduh tak terkena hujan. Mereka ternyata sudah sejak awal berencana seperti itu, semua pakaian mereka juga pakaian rini dibiarkan ditinggal dilapangan, basah kuyub tak dihiraukan. "Aduh bajunya disana", "udah biar mbak, udah basah", "iya, tapi disini dingin", "Biar anget kita kerumunin aja mbak", “Kalau bareng kan hangat mbak”, "ooh, boleh itu dek" 9 anak SD itu dengan sigap mengerubungi Rini, dan langsung menempelkan penis pensinya disekitar tubuh Rini. Rini sempat bingung, anak anak sd itu penisnya sudah terus mengeluarkan cairan. "mm...masih dingin dek", "mbak Rini aku haus", "saya juga mbak", "Aku juga mbak", "Aduh, minum apa ya?", "minum air hujan bikin sakit mbak, minum susunya mbak Rini aja", "Iya mbak, susunya perempuan kan bikin sehat", "Iya deh, ini putingku juga udah mengeluarkan air susu", Langsung saja 9 anak itu berebut memegang buah dada Rini, buah dada besar itu diremas, dielus,ditarik, dan digoyang goyang oleh 9 anak SD. Uji dan Egil sudah masing masing melumat puting rini yang ternyata sudah mengeras, air susu mulai dihisap dengan nikmat, "mm..cep..mm...Slruuup...slruuup...aaah", "mm...slruup ..slruup... seger mbak, apalagi hujan begini", "Aaahn...ooh...mmmf" Rini jadi mendesah, buah dadanya terus digrayangi anak sd, juga terus dihisap air susunya. Mereka secara bergantian mencicipi air susu janda muda itu dengan senang, Rini hanya bisa menoleh kekanan dan kekiri melihat putingnya itu terus bergoyang juga berpindah dari mulut satu kemulut lainnya. Air susunya tak berhenti dihisap 9 anak SD itu. "Slruup...slruup.. mm..seger mbak", "slruup..slruup ..susunya mbak Rini manis dan enak rasanya..", "slruuup...mm...slruup...bergizi ini mbak", "Aaahn.. ooh..iya..", "gantian dong, hehe, mmm...slruup...slruup..wah, mbak Rini susunya nikmat...slruup...slruup". anak anak SD itu yang tidak dapat giliran juga sibuk mengelus tangan, paha, serta tubuh Rini yang mulus dan aduhai itu. Selangkangannya itu terpampang jelas, saat pahanya itu dibuka lebar lebar. 9 anak SD itu sangat kagum dengan lubang vagina Rini yang terbuka dan tampak sudah basah. "Mbak Rini tadi menang 9-0 loh", "aahn...iya..ooh", "biar adil, gimana kalau kami satu satu juga ngegolin?", "Aahn...iya sih", "Tapi ngegolinnya masukin penis kami bergantian dilubang ini ya mbak", "mmmf..aahn..ooh...ssh.. iya deh..." Uril sangat pandai, ia segera memulai aksinya. ia melesat kelubang vagina Rini itu, penis anak SD itu dengan mudah tenggelam dalam longgarnya vagina Rini. Segera dengan cepat Uril menggesek penisnya mempenetrasi vagina janda muda itu. sleeb sleb sleeb sleeeb, tanpa menghiraukan yang lain, ia terus mengisi vagina itu. "ooh, mantap mbak, golku juga luar biasa", "Aaahn..ssh...auuh..iya..ooh", "Mbak Rini, aku isi yang mulutnya mbak Rini aja..", "Aaahn...kamu...mmmghf!" mulut RIni itu diisi penis Egil yang sudah puas minum susu. Kini Egil dan Uril sudah melesatkan gol pertama dalam lubang lubang kenikmatan ditubuh Rini, dan temannya yang lain masih sibuk meremas remas buah dada Rini, dan putingnya lagi lagi disantap habis habisan serta dihisap terus sampai air susu itu seperti dikuras saja.
Setelah mengeluarkan cairan dari penis mereka, Uril dan Egil pun lega, dan temannya yang lain bergantian mengisi vagina dan mulut Rini itu. "aahgn...mm...oofh...mmf!" Desahan Rini itu diganggu oleh penis anak sd dimulutnya itu. "slruup..slruup...besar dan kenyal mbak buah dadanya", "digoyang goyan juga bisa, diremes juga asyik", "slruup..slruup...aah...gak ada habisnya susunya, sungguh nikmat...slruup", "oooh, lubangnya hangat dan bikin penisku berdenyut penuh kenikmatan mbak", "lidahnya mbak Rini bikin geli penisku dimulutmu ini...wow..." ,"mmfg....oohmm...ouufhg...aaahgfnnn!" Rini masih terus mendesah. Kini janda muda itu diiringi suara hujan, buah dadanya terus diremas, dijilat, ditarik tarik, putingnya juga dihisap terus untuk diminum air susunya, mulut dan vagina janda muda itu juga terus diisi. 9 anak sd itu tanpa ragu bergantian menikmati semua bagian tubuh indah milik Rini, janda muda itu hanya berbaring, sambil merasakan tubuhnya terus digrayangi dan disetubuhi, dan melihat setiap anak asyik menyemburkan cairan cairan terus kearah tubuhnya. sampai sore hujan baru berhenti, dan juga mengakhiri aksi bejat 9 anak sd yang menyetubuhi Rini secara besar besaran itu.
Uril dan teman temannya segera berpakaian, meski pakaiannya basah, begitu juga dengan Rini yang lemes setelah digangbang itu. "Makasih mbak Rini udah mau bermain bersama kami", "Gol golnya mbak Rini hebat, kami juga hebat kan mbak? hehe", "I...iya, makasih juga, tadi nemenin mbak Rini", "Hehe, nanti kalau mau main kita ajak mbak Rini lagi deh", "oh, boleh kok", "Iya, hehe, ya udah mbak mari pulang..." 9 anak itu pulang, begitu juga Rini. Dalam perjalanan pulang, Rini berjalan agak sempoyongan, Bajunya basah kuyub, saat pulang banyak laki laki melirik dirinya, apalagi buah dada montoknya itu terpampang indah. "Mbak Rini, wah saya bantu mbak" Seorang pria membantu Rini dengan menahannya agar tidak jatuh, "Saya bantu juga mbak" satu pria lagi membantunya, "mmf...terima kasih pak.." Rini lalu diantar pulang, dan dibawa masuk kerumahnya. “mbka, pakaiannya dilepas aja, basah semua itu”, “mmf… iya” Rini melepas baju basahnya tadi, dengan bantuan dua pria tadi. "m...mbak Rini, udah selesai, kami bawa kekamar ya" Rini dibopong kekamar, lalu ditidurkan dikasur. dua pria itu melihat RIni sudah telanjang bulat. "M...mbak Rini mau ditemani?", "aduh... jadi ngerepotin..", "loh gak papa mbak, kami siap menemani", "oh, kalau gitu gak papa pak", "kami telanjang juga aja mbak, biar sama sama", "i…iya deh” dua pria itu telanjang bulat, lalu langsung mengambil posisi dikiri dan kanan Rini. Rini yang lemas itu kini digrayangi tangan tangan jahil mereka, dan tenyata janda muda itu tertidur karena lelah. Segera saja dua pria tadi itu mulai menyetubuhi Rini, buah dada montoknya juga kembali diremas hebat dan putingnya dihisap lagi. Rini kini adalah gudang susu serta sumber kepuasan laki laki desanya itu, esok hari pasti Rini akan ditemani pria pria setiap waktu.
Cerita
seks: Rini Idola Desa part5
Pagi itu, saat Rini terbangun, ia
sedikit bingung, ternyata ada beberapa pria yang ia tidak kenal, dan mereka
sibuk menghisap kedua putingnya, juga mengisi vaginanya dengan penis tegak.
"mmf… Aaahn...aduh...", "slruup..mmm….slruup.. pagi mbak
Rini", "Aahn...pagi, ini...", "Sluuurp… Kami lagi numpang
kesini tadi mbak, terus lihat mbak Rini sendirian kami temani deh",
"terus karena dingin, kami hangatkan tubuh mbak Rini",
"Slruup...slruup... karena haus dan melihat air susunya mbak Rini keluar,
kami juga minum susunya mbak Rini", "oh, Aaahn...gitu ya… ooh... tapi,
saya mau mandi", "ooh, gitu ya", "Slruuup...mari mandi sama
kami saja mbak", "oooh...aah...", "Biar kami gotong
sekalian, mbak Rini biar gak repot",
"aaahn...ooh...ssh..ouh..mmf" Rini dibawa kekamar mandi, lalu
dimandikan, sambil terus buah dadanya dihisap susunya, dan vaginanya bergantian
disodok dan di isi penis penis tegak. Bukan mandi air saja, Rini juga mandi
susu, dan mandi sperma. Setelah mandi, pria pria itu pergi meninggalkan Rini,
dan janda muda itu segera berpakaian, lalu pergi bekerja seperti biasa.
Namun saat tiba dirumah pak Tarman,
Rini kaget, rumah bosnya itu sudah terbakar hangus, dan ternyata pak Tarman dan
Toti tidak selamat. "Astaga... bagaimana ini…" Rini bingung harus
bagaimana, ia hanya menyaksikan warga sibuk memadamkan api yang tersisa, juga
mencari barang yang selamat dari puing puing rumah pak Tarman. Setelah lama
menunggu, Rini punya satu kesimpulan, dirinya lagi lagi menganggur.
Rini pulang
kerumah sambil menampangkan wajah bingung. Sampai dirumah ia duduk dan sibuk
berfikir selama beberapa menit. Rini mulai bisa tenang, beberapa jam berlalu
ada seseorang datang kerumahnya, "Permisi mbak Rini". "Eh, iya
pak Ridwan" pak Ridwan adalah tetangga dari pak Tarman. "Mbak Rini,
ini, ada beberapa barang yang selamat dari rumah pak Tarman, tulisannya sih
untuk mbak Rini" sebuah kotak besi yang sedikit hangus itu diberikan pada
Rini. "t..terima kasih pak" Rini membuka kotak itu, ternyata berisi
uang, yang diberikan pak Tarman untuknya. Pak Ridwan kini malah sibuk melihat
belahan buah dada montok milik Rini. "kasian mbak Rini", "Ya
begitulah pak, saya jadi nganggur lagi", "kalau mau... saya ajak
refreshing mbak, jalan jalan disawah", "boleh deh pak, saya juga lagi
bingung", "hehe,yuk mbak" Rini yang cantik dan montok itu diajak
kesawah oleh pak Ridwan.
Disawah Rini dan pak Ridwan jalan
jalan sambil menikmati pemandangan sekitar, Rini sesekali terilhat melamun,
lalu beberapa saat kemudian mereka beristirahat disebuah gubug. "untung
saja mbak Rini ditinggali uang oleh pak Tarman", "iya pak, mungkin
karena tiap hari saya selalu sediakan susu", "mm...susu mbak?",
"iya pak, susu saya..." pak Ridwan tersenyum, ia tau pasti digubug
ini pun bisa menikmati air susu Rini. "Wah, jadi seharusnya ada yang minum
susunya mbak Rini hari ini?", "Iya sih pak", "saya mumpung
haus mbak, boleh saya... minum susunya mbak Rini?", "Boleh kok
pak", "Langsung saja mbak, dari sumbernya", "Oh, iya
pak" Rini memang makin polos saja kalau bingung, janda muda itu melepas
bajunya, buah dadanya lagi lagi siap disantap, pak Ridwan tak menyia nyiakan
momen, ia langsung menyambar buah dada montok itu, gunung kenyal itu dielus
elus, juga ditepuk tepuk. "Besar sekali ya buah dadanya mbak Rini?",
"Iya, mungkin karena sering diperas pak air susunya" pak Ridwan makin
senang mendengar hal itu. Buah dada besar itu kini diremas remas, dan puting
merah muda milik Rini itu dicium oleh pak Ridwan. "mm..cup...putingnya
mbak Rini cantik kayak yang punya", "masak sih pak?", "iya,
ini putingnya udah saya cium, kamunya belum, saya cium kamu ya...mm..cup"
Pak Ridwan dengan senang mencium bibir merah Rini itu, cantiknya wajah Rini
membuat pak Ridwan makin teransang, janda muda itu dicium dengan liar, lidah
pak Ridwan masuk kemulut Rini, dan mulai berputar putar, sambil mengadu air
liur.
Setelah itu, pak Ridwan menyudahi
ciumannya, lalu mulutnya itu menempel diputing Rini. Kini puting itu dipilin
dan dihisap, tak lama air susu keluar, "mm... Slruup... slruup...
sluuurp... aah...slruup", "mmf...aahn...ssh" Rini mendesah
kecil. "Slrup... slruup... slruup... mbak, tolong bukain celana
saya", "mmf..ada apa pak?", "slruup..slruup...ada yang
gatel" Rini menurut, ia membuka celana pak Ridwan. "mana yang gatel
pak?", "Itu, penis saya, tolong celana dalam saya dilepas, terus
kocok saja penis saya", "ooh, gini ya pak?" Rini sedang asyik
mengocok penis pak Ridwan yang sudah tegak itu. "uuh... wow... slruup...
slruup, masih gatel mbak, diemut aja gimana, mbak Rini puter badan aja"
Rini memutar tubuhnya, lalu langsung memasukkan penis tegak itu kemulutnya,
lalu dihisap dan dijilati. Kini pak Ridwan dan Rini sedang asyik menghisap
cairan cairan kenikmatan. "Slruup...slruup..slruup..aah... punya mbak Rini
gak gatel?", "mm..mm...gatel sih pak...mmm", "saya jilat
dan hisap juga ya, bentar saya lepasin" Pak Ridwan melepas celana Rini,
lalu langsung menempelkan mulutnya diselangkangan janda muda itu. Segera lidah
pria itu masuk dan mulai menikmati basahnya memek Rini itu. dengan cepat lidah
itu bergerak gerak, Rini merasa memeknya itu malah makin gatel.
"Aaahn...mm..mm...masih gatel pak", "mm..slruup...mungkin ini
yang gatel ya? mm.." pak Ridwan menjilat dan memilin klistoris milik Rini,
janda muda itu masih sibuk mengulum penis pak Ridwan, tapi ia tak bisa menahan
kegelian luar biasa itu. "Kyaah....aahn..uuuh...sssh..mmm" Beberapa menit digubug itu pak Ridwan dan
Rini sibuk beradu menikmati kemaluan lawan mainnya.
Crooot croot, pak Ridwan tiba tiba
mengisi penuh mulut RIni dengan spermanya. "mmf!..uufgj...gleeg...uhuk
uhuk..ouh" Rini kemudian sibuk menelan sperma pak Ridwan. Tapi pak Ridwan
sudah sibuk memasukan penisnya kelubang vagina Rini itu. sleeb, tadinya lemes,
setelah masuk langsung tegang lagi penisnya pak Ridwan itu.
"uuuh...wow", "Aahn...pak itu", "biar gak gatel mbak,
aku garukin dalemnya, pake penisku" Penis yang tegak lagi itu digesek
gesek kan dalam memek basah Rini itu. memang seperti digaruk, namun yang
dirasakan Rini malah nikmat luar biasa. "Ouuh...Aaahn..sssh...ouh",
"Masih gatel mbak? saya cepetin aja ya, oooh" Pak Ridwan dengan giat
menggesekkan penisnya maju mundur mengisi vagina basah milik Rini itu. Pak
RIdwan dengan senangnya menyetubuhi Rini beberapa kali digubug itu sampai hampi
sore hari.
"uuh..sudah mbak, ayo
pulang" Rini dan pak Ridwan berpakaian lagi, lalu segera pulang kerumah
masing masing. Sesampai dirumah, Rini masih bingung, apa yang akan ia lakukan
esok hari. Sore itu ia segera tidur saja. Rini selalu tidak mengunci pintu
rumahnya, sudah beberapa kali Rini disetubuhi laki laki yang menyelinap
kerumahnya itu. Tengah malam, Rini terbangun karena ada suara gaduh diluar
rumah. Saat ia mencoba melihat, ternyata ada yang mengejar maling. Setelah itu
ia sempat melihat maling itu tertangkap, dibawa pergi meninggalkan rumahnya.
"mbak, udah malem, masuk saja", "m..mas, itu tadi maling?",
"iya, katanya yang bakar rumahnya pak Ridwan juga", "oh, ya
untung sudah tertangkap"," mbak namanya siapa?", "saya Rini
mas", "aku Ali", "oh, salam kenal mas" Rini didepan
rumahnya itu masih menggunakan pakaian tidur, laki-laki yang tadi ikut mengejar
maling dan sedang disebelah Rini itu sempat terpesona dengan tubuh Rini.
"m..mbak Rini tidur sendiri?", "iya, aduh, kalau ada maling lain
gimana mas?", "pasti sama warga sudah ditangkap, tapi kalau
mau...saya temenin mbak", "wah mas Ali ini baik banget",
"iya dong, gimana mbak?", "iya deh mas, ayo masuk" Rini
mengajak laki laki itu masuk kedalam. Rini segera kembali kekamar, tentu dengan
laki laki itu. Rini segera tidur kembali, laki laki tadi ikut tidur disebelah
Rini. Laki laki itu sangat terpesona dengan Rini, tanpa ragu, ia memeluk Rini,
dan buah dada besar milik janda muda itu tertempel padanya. Tanpa bersuara,
laki laki itu melanjutkan kegiatannya tidur bersama Rini. Rini memang tenang
saja, tapi laki laki itu sudah sibuk meremas buah dada Rini, menggesekkan penis
tegaknya diperut Rini, juga menjilati wajah cantik Rini.
Keesokan paginya, Saat Rini
terbangun, ia melihat Ali sudah tidak
ada, dan janda muda itu sempat bingung, buah dadanya itu keluar dari bajunya,
serta ada bekas susu diputing merah mudanya, juga sperma yang menempel
diselangkangannya. Segera Rini pergi mandi dipagi hari itu. Setelah mandi, Rini
berpakaian, lalu sarapan diwarung dekat rumahnya itu. Setelah makan, ia pergi
jalan jalan disekitar desa itu. lagi lagi ia melihat pria pria desanya itu
selalu melihat buah dadanya yang bergoyang goyang. Siangnya Rini kembali
kerumahnya, lalu mulai bersih bersih. "Permisi mbak",
"Iya..." ada dua orang yang tak ia kenal datang kerumahnya.
"Lagi bersih bersih mbak?", "iya mas", "mari mbak kami
bantu", "wah terima kasih mas" dua pria itu membantu Rini
membersihkan rumah. Saat Rini membersihkan rumah, yang selalu disaksikan dua
orang itu adlah buah dada Rini yang bergoyang goyang. Sesekali saat Rini melompat
untuk membersihkan bagian atas lemari, buah dadanya itu tumpah dan keluar dari
kaosnya yang minim, dua pria itu sangat
senang bisa melihat langsung buah dada milik Rini. "Loh, buah
dadaku..", "biarin aja mbak, nanti kalau mbak Rini lompat pasti keluar
lagi", "wah, bener iya", "mari saya bantu mbak, naik kursi
ini saja mbak, biar bisa membersihkan bagian atas itu", "wah mas ini
pinter sekali Kursi didekatkan kelemari, lalu Rini naik keatasnya. "Saya
bantu pegangin kakinya mbak Rini ya" Dua pria itu masing masing memeluk
paha montok milik Rini, janda muda itu hanya memakai celana pendek. Saat Rini
sibuk bersih bersih, pria pria itu malah sibuk mengelus paha mulus Rini itu.
Rini sesekali menengok kebawah, ia
melihat dua pria itu sudah menempelkan hidungnya didepan vaginanya, juga
diantara dua bokongnya. "m..mas, tahan sebentar ya, yang sana belum",
"iya mbak...hmm.." dua pria itu ternyata sibuk mencium bau semerbak
dari selangkangan Rini. Hidung mereka digesek
gesekkan diselangkangan janda muda itu. Setelah selesai Rini, turun dari
kursi itu. Rini lalu bersama dua pria itu pergi kedapur, Rini benar benar
membiarkan buah dadanya bergelantungan, putingnya itu jadi titik utama pusat
perhatian mata dua pria itu. "mbak, yang bawah sana, kayaknya kotor",
"wah iya mas" Rini lalu merunduk, kepalanya masuk dibawah sudut dapur
yang cukup dalam. Bokong janda muda itu mencuat dan kini jadi tontonan dua pria
itu. "mbak, atasnya itu", "aduh, saya harus muter mas",
"ya puter badan aja mbak" Rini menurut, ia putar badannya. Kepala
janda muda itu dibawah sudut ruang yang dalam itu, dan buah dadanya terjuntai
bebas. dua pria itu lalu menempelkan kepalanya diatas buah dada Rini, sambil
melirik kearah wajah Rini. "Gimana mbak?", "masih kotor
mas" Rini sibuk mengelap lubang itu, tapi dua pria itu malah sibuk
menenggelamkan kepalanya dibuah dada montok milik Rini, buah dada montok itu
digesek gesek dengan senangnya. Setelah selesai membersihkan dapur, Rini dan
dua pria itu duduk diruang tengah.
"huft, sampe berkeringat"
Rini tubuhnya berkeringat, dua pria tadi kini benar benar terpesona, melihat
buah dada Rini itu mengkilap karena terkena keringat. "mm...mbak Rini, apa
gak mandi saja?", "wah bener mas, mumpung panas begini",
"iya, aduh kami juga kepanasan", "kami ikut mandi sama mbak Rini
aja", "iya mas, kasian dari tadi udah bantuin Rini" dua Pria itu
senang bukan kepalang, saat Rini mengajak mereka kekamar mandi. Segera mereka
semua melepas pakaian, lalu masuk kekamar mandi. Rini segera menyalakan air, dan
mulai membasahi tubuhnyam dua pria itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya,
sambil penisnya sudah tegak dan bergerak gerak sendiri. Saat Rini sedang duduk
dan menyeka tubuhnya, pria pria itu mulai beraksi. "mbak, kami bantu
ya" Dua pria itu mengambil sabun, lalu mulai menyabuni tubuh mulus Rini.
"mm..makasih mas" Rini tenang tenang saja, padahal didepan matanya
ada penis yang bedenyut dan bergerak gerak. Dua pria itu asyik menyabuni
seluruh bagian tubuh Rini. dan kini dua buah dada RIni itu sedang asyik diremas
remas. "m..mbak Rini, kami haus", "kalau mandi sambil minum
susunya mbak Rini gimana?", "mmf...coba deh mas" Dua pria itu
langsung menyambar puting Rini itu. yang satu sibuk menjilat puting kiri ,dan
yang satu memilin puting kanan, segera beberapa kali digrayangi, puting itu
mengeluarkan air susu. Dengan semangat tinggi dua pria itu menghisap puting
Rini, menikmati manisnya air susu janda muda mempesona itu.
"slruup...slruup..slruuup...", "mm...slruuup...
sluuuurp...aaah", "Aaahn...uuh...mmmf" Rini mengelus tubuhnya,
sambil mendesah karena ulah dua pria itu. sambil meminum air susu, pria pria
itu juga asyik menggesekkan penisnya dikanan dan dikiri tubuh Rini.
"Slruup...slruup..slruup.. mbak, sabunin penisku dong",
"slruup..slruup.. punya saya juga mbak...mmm... slruup" Rini sambil
merasakan nikmat hisapan mulut pria pria itu diputingnya, kini mengocok penis
penis tegak itu dengan tangannya. beberapa menit adegan nikmat itu berlangsung
dengan penuh gairah.
Pria pria itu lalu berhenti
menikmati puting Rini, yang satu tiba tiba tiduran dibawah, yang satu mematikan
air. Rini lalu ditarik, dan dirobohkan diatas tubuh pria yang ada dibawah.
"Aduh, maaf mas...Kyaah" Pria yang satunya menumpuk tubuh Rini dari
atas, kini Rini ada diantara dua pria itu. "aduh licin lantainya mbak, aku
coba berdiri ya..ooh", "saya juga coba mbak...uuh" bukannya
berusaha berdiri, yang bawah asyik menggesek penisnya dibibir vagina Rini, yang
atas sibuk menggesek bokong montok Rini. "Aaahhn...sssh...ouuh..aah"
Rini asyik mendesah karena digesek gesek pria mesum itu. Beberapa saat
kemudian, tiba tiba, Pria yang bawah memasukkan penisnya dilubang vagina Rini,
"aduh, licin, jadi masuk mbak, sebentar, saya keluarin...ouuuh",
"aaahn! ouh...mas...itu...auh..hhnnhf", "saya cabutin deh, aduh,
uuh" Pria yang atas malah memaksa penisnya mengisi lubang pantat milik Rini.
"Kyaah..ah..ah..ah..itu...auh..aaahn!" Kedua penis pria itu mengisi
vagina dan lubang pantat Rini. Sudah sejak awal mereka ingin menyetubuhi Rini.
Mereka segera menggerakkan penisnya itu, maju mundur maju mundur dengan nikmat.
Rini yang ada ditengah, hanya bisa menggerakan badannya karena hentakan penis
para pejantan itu, buah dadanya tergencet dan bergoyang didada pria yang
dibawah. "mm...ooooh..uuf", "Makin licin mbak, aah"
,"ouh..ssh..mas..oh oh oh..uh hnngh..aahn" Dua penis tegak itu malah
makin cepat bergerak, seperti mesin, penis penis itu keluar lubang kenikmatan
tanpa henti. Bermenit menit Rini disetubuhi oleh dua pria itu.
"ooh, oooh, aaahn!" Crooot
croot croot, Pria pria itu mengisi lubang kenikmatan dengan sperma, setelah
penisnya dikeluarkan, Rini diangkat dan diberdirikan, vaginanya itu lalu
disiram dengan air berkali kali, dan sperma didalamnya termuntahkan keluar
semua. Mereka menyelesaikan mandinya, lalu keluar kamar mandi dan berpakaian.
Dua pria itu lalu pamit meninggalkan Rini, setelah puas menyetubuhinya dikamar
mandi. Rini kembali beristirahat, ia merasa seperti setiap hari vaginanya itu
diisi penis penis para pria.
Besoknya, tepat pada siang hari Rini
pergi kerumah tetangganya, namun tidak ada orang, hanya seorang kakek disana.
"Kek,kok sepi pada kemana?", "lagi keluar semua mbak",
"oh, gitu ya kek", "masuk dulu saja mbak, habis ini juga pulang
semua kok", "iya deh kek" kakek kakek yang terlihat masih
bugar,kuat dan sehat itu tampak senang melihat rini yang menggoda itu, buah
dada janda muda itu memang sangat besar, kaosnya sampai tidak muat, putingnya
menyembul seperti ingin keluar. Didalam rumah tetangganya itu, Rini duduk,
sambil menunggu. Kakek kakek tadi tiba tiba tiduran disofa panjang disebelah
sofa yang diduduki Rini. "Aduh, pegelnya", "pegel kenapa
kek?", "biasa orang tua, butuh dipijat", "oh, gitu
ya", "mbak Rini bisa bantu pijitin saya?", "m..bisa kok pak",
Rini mendekati kakek itu. Rini mulai memijat tubuh kakek itu pelan pelan, tapi
kakek itu tersenyum senang,sambil melihat buah dada Rini yang bergoyang.
"mm..enak pijatannya mbak, tapi ada yang kurang", "kurang gimana
kek?", "kalau biasanya yang pijitin aku itu telanjang bulat, dan pijatannya
jadi enak banget", "oh, gitu ya kek, saya telanjang bulat saja",
"iya mbak, biar enak" Rini lalu tanpa ragu melepas semua pakaiannya,
begitu juga dengan kakek itu. "loh kok telanjang juga kek?",
"loh, iya biar sama", "oh, iya betul kek", Rini lalu
memijat kakek itu lagi, dan kini buah dadanya bergoyang dengan sangat bebas,
membuat kakek itu terangsang. "mbak Rini, bisa pijit perut saya?",
"oh bisa kok kek" Rini sempat melihat penis pak tua itu sudah tegak.
"tapi mbak Rini naik keatas sini saja, pijit perut saya pakai tubuhnya
mbak Rini", "gimana itu pak?", "ya gesek saja perut saya
dengan perut mbak Rini", Rini lalu menurut dan pergi keatas tubuh kakek
yang sehat bugar itu. "Gini ya kek?" Rini menggesekkan perutnya, juga
selangkangannya diperut kakek itu. Kini kakek itu dengan penuh giarah melihat
buah dada rini bergoyang goyang penuh gairah didepan matanya, puting merah muda
milik Rini ternyata sudah mengeras. "Aduh, saya haus mbak",
"tapi saya gak bisa ngambilin minum kek, lagi pijatin kakek toh",
"ya saya minum susunya mbak Rini saja", "wah, iya deh kek"
Buah dada besar itu langsung ditangkap tangan kakek itu, ditarik kebawah, dan
digesek gesekkan diwajah kakek itu. Sungguh senyum kakek itu memancarkan
kebahagiaan tiada tara. Buah dada Rini itu diremas remas dengan nikmat, dan tak
lama air susu menetes dari puting Rini, "aaahn...kek itu sudah
keluar", "terusi dipijat ya perutku, aku sambil
minum...mm...mm..slruup" kakek itu sudah melumat puting Rini, dan
menghisap cairan putih nikmat. Rini yang ikut terangsang mulai membasahi perut
kakek itu dengan cairan yang keluar dari vaginanya, penis kakek itu berdenyut
dan bergerak gerak, menepuk nepuk bokong montok milik Rini.
"Slruup...slruup..slruup..aah...slruup" Rini masih asyik menggesek
perut kakek itu, sembari menit demi menit buah dadanya terus dihisap air
susunya.
"Slruup...aaah, mbak itu penis
saya belum dipijat", "oh,iya kek", "tolong dimasukkan
lubangnya mbak Rini aja, pijatan lubang itu kan luar biasa", "Gini ya
kek...Aaahn!"Rini sudah memasukkan penis tegak kakek itu divaginanya, Rini
merasa geli karena penis yang mengisi vaginanya itu milik kakek kakek.
"Slruup..slruup...mbak Rini tinggal gerak aja naik turun, pasti enak...
slruup... slruup" Rini mengikuti saran kakek itu, Kini janda muda itu
menggerakan pinggulnya naik turun, dan vaginanya dengan asyik memijat dan
melumasi penis kakek itu. "oooh, mmmf...memang...enak kek", "iya
kan...slruup..slruup" Dengan nikmat, kakek itu menyetubuhi Rini dengan
mudah, karena janda muda itu terlihat bersemangat menggesekkan penis kakek itu
mengolah vaginanya. Menit demi menit, kakek itu dengan senang meremas buah dada
Rini, juga menghisap air susu nikmat itu dari puting merah muda Rini. Rini juga
terus menggesek vaginanya dengan penis kakek itu.
"oooh, mbak Rini, udah deh,
tolong berdiri aja" Rini berdiri, dan kemudian crooot crooot crooot,
sperma menyembur keatas, menyebar di selangkangan Rini. kakek itu sangat puas,
bisa dipijat janda muda, sekalian diperbolehkan menyetubuhinya. Mereka berdua
segera berpakaian, Rini memilih pulang saja, mungkin nanti bisa kesana lagi.
Dirumahnya, Rini sudah ditunggu
seseorang didepan pintu, dan ternyata itu Ali. "wah mas Ali",
"hei mbak Rini", "nungguin aku ya?", "hehe, gini mbak,
katanya mbak Rini lagi nganggur", "iya mas, bener", "kerja
sama saya saja gimana mbak?", "mas Ali kerja dimana?",
"Saya punya sawah didesa ini, gimana kalau mbak Rini kerja bersama saya
mengolah sawah?", "mm...boleh deh mas", "hehe, mohon kerja
samanya ya mbak" Rini memilih untuk bekerja bersama Ali, karena memang
tidak ada opsi lainnya lagi. "Iya, mulai kapan mas saya kerjanya?",
"besok pagi ya mbak, saya jemput nanti", "oh, baik mas Ali"
Ali kemudian meninggalkan Rini. Rini segera beraktivitas seperti biasa dirumah.
Besok paginya, Rini sudah
dibangunkan oleh suara Egil dan Uji, yang ternyata sedang asyik menghisap
putingnya untuk meminum air susu janda muda itu.
"Slruup...mm...sluuurp...aah", "mm...slruup...slruup.. pagi mbak
Rini", "mmf...pagi...Uji dan Egil", "Slruup.. minta susunya
ya mbak, dirumah stoknya habis", "Slruuup...slruup..cep...slruup..mm...
dirumah saya juga habis", "ooh, i..iya deh, gak papa" Egil dan
Uji sudah asyik menghisap susu segar milik Rini itu. Buah dada Rini itu ditarik
kekanan dan kekiri. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah puas meminum
susu segar dipagi hari. "Sudah mbak Rini, terima kasih",
"Iya..." Egil dan Uji lalu meninggalkan Rini. Rini segera bangun,
lalu pergi mandi. "Mbak Rini?!" Rini yang sedang mandi mendengar
suara Ali. "Sebentar mas! lagi mandi!", "oh, iya" Rini
kemudian menyelesaikan mandinya. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi dan
melihat Ali duduk dikursi, "Pagi mas Ali", "Pagi mbak, wah,
seger pasti habis mandi", "Iya mas, saya ganti baju dulu" Rini
pergi kekamarnya, Ali tersenyum senang dan mengikuti janda muda itu. Ali melihat
Rini sudah melepas handuknya, dan mulai memilih pakaian dari lemari, tapi Rini
masih telanjang. "Mbak, kan nanti kesawah, pake yang pendek pendek
aja", "iya bener mas", "Gak usah pake bh dan celana dalam
mbak", "kenapa mas?", "biar nanti geraknya gak keganggu,
kan disawah", "oh, iya mas" Rini menurut, janda muda itu memakai
Rok pendek, dan kaos saja. Lalu segera perempuan montok itu diajak kesawah.
Belum sampai kesawah saja banyak
pria pria yang menyaksikan Rini berjalan sambil buah dadanya bergoyang dan
menggoda mata lelaki, bokong montoknya juga tak bisa dihindari untuk
disaksikan. Rini sesampai disawah milik Ali itu sempat kagum, tampak luas dan
sudah ada ladang yang siap panen. "Wah, bagus sawahnya mas Ali",
"Iya, punya saya memang bagus, mari mbak, kita panen jagung saja, itu
sudah ada yang disana" Rini dan Ali menyusul beberapa orang yang sedang
memanen Jagung. Segera mereka berdua ikut menyelesaikan panen tersebut. Teman
teman Ali yang ikut memanen jagung itu jadi senang, mereka bisa melihat buah
dada Rini itu bergoyang goyang, entah kenapa puting milik Janda muda itu juga
mengeras dan terpampang dikaos ketatnya.
Setelah selesai memanen, mereka semua beristirahat ditengah lahan yang
sudah selesai dipanen itu, tempat itu tertutup diantara ladang jagung
disekitarnya yang belum siap panen. "Huff, panasnya...", "Ini
mbak minum saja" Ali memberi minuman pada Rini, minuman itu lalu
dihabiskan oleh Rini. "mm...makasih mas", "Iya, tapi sekarang
kami juga haus mbak, airnya sudah mbak Rini minum", "wah, gimana
ini?", "gak papa mbak, huff panasnya" Ali melepas bajunya, lalu
diikuti teman temannya itu. "mbak Rini, gak kepanasan? lepas kaos
aja", "wah, bener juga" Rini melepas kaosnya, Para laki laki
disekitarnya itu tersenyum senang. Buah dada montok milik Rini itu bercahaya
karena sinar matahari juga karena ia berkeringat. Puting merah muda yang
mengeras itu makin membuat mereka haus. "Haduh, haus sekali",
"sebentar, m...mbak Rini, teman saya haus, kalau kami... minum susunya
mbak Rini gimana? itu... putingnya mbak Rini udah keras, brarti perlu dihisap
air susunya", "wah, iya nih mas, gak tau tadi, ya udah mas, yang mau
minum siapa?" Semua orang mengacungkan tangannya, "wah, semuanya haus
mbak", "oh, ya sudah, gantian saja" Segera dua pria melesat dan
masing masing menangkap buah dada milik Rini, langsung dielus dan diremas
remas, yang lainnya sibuk memperhatikan kecantikan dan kemolekan tubuh Rini.
SEgera puting keras milik RIni itu dilumat mulut mereka, dan segera air susu
menetes, lalu puting merah muda Rini sudah mulai dihisap dengan nikmatnya. Rok
pendek milik Rini itu jadi terbuka karena Rini menahan dua orang yang menghisap
air susunya, dan para lelaki itu berebut melihat lubang didalam rok itu.
"Slruup...slruup..mm seger", "slruup..slruup...susunya manis
mbak", "aaahn...iya", "Mbak, saya haus banget, minum dari
lubang ini aja..mm" Ada satu laki laki sudah melesatkan kepalanya masuk
keselangkangan Rini, dan menghisap cairan dalam lubang vagina Rini.
"Aaaahn!...auuh" Kini 3 laki laki sudah asyik menempelkan mulutnya
pada tubuh Rini dan menghisap cairan nikmat milik Janda muda itu. Beberapa
menit kemudian mereka bergantian, yang lain sekarang mulai meremas, menarik
serta menghisap buah dada Rini. Ali kini yang mengurus vagina Rini. tidak
dihisap lagi, Ali memilih langsung menancapkan penisnya dibibir vagina Rini.
"Slruup...susunya gak habis habis ya",
"Slruup...slruup...cep..slruup...aah.. iya", "Aaaahn...
itu...aaaah!" Rini mengerang hebat saat penis tegak milik Ali mengisi penuh
vagina Rini. "Mbak, Penis tiba masuk, minta minum juga mungkin..uuh"
Ali lalu menggerakkan penisnya itu perlahan, juga menggoyang pinggulnya, Rini
Kini malah disetubuhi ditengah sawah. "Aaahn...ooh..ssh..mmmf...uuh"
Rini kini terus mendesah, melihat buah dadanya ditarik dan putingnya dihisap
terus, vaginanya juga tak henti disodok penis Ali. sleb sleb sleb sleb, Ali
menikmati aksinya menusuk vagina Rini yang longgar. Beberapa menit itu Rini
sibuk dihisap putingnya, serta ditarik dan diremas buah dadanya oleh laki laki
disawah itu. Rini kemudian secara bergantian disetubuhi disawah itu.
Crooot crooot croot, Pria pria itu
memuntahkan spermanya kesawah setelah puas menyetubuhi Rini secara ramai ramai.
Setelah itu Rini memakai pakaiannya. Lalu diajak pulang Oleh Ali. Dijalan, Saat
Rini berjalan, dari roknya itu menetes cairan cairan, sepertinya dari lubang
vaginanya, banyak orang jadi tau, Rini itu sangat mudah untuk diperdaya dan
bisa disetubuhi semaunya. Setelah sampai rumah, Rini segera istirahat,
"Sudah silahkan istirahat, mulai besok kamu bisa datang langsung kesawah
ya, kerja sama saya dan teman teman", "iya mas Ali, terima
kasih" Ali pergi meninggalkan Rini. Rini hari hari seterusnya bekerja
disawah milik Ali, sambil bekerja, buah dadanya tak henti diremas dan juga
putingnya selalu dihisap air susunya. Rini jadi enggan memakai bh, karena
setiap kali bertemu laki laki, hampir selalu mereka meminum air susunya dengan
menghisap putingnya. Rini memang sudah bekerja, tapi setiap hari ada saja laki
laki yang datang kerumahnya itu. Pagi,siang,sore, malam, hampir selalu ada yang
mengelus dan meremas buah dadanya, putingnya juga selalu dihisap para laki laki
untuk diminum air susunya. Vaginanya itu jadi makin longgar, karena sering
diisi penis penis pria desa itu. Rini sering diajak kemana mana, janda muda itu
pernah disetubuhi digudang, disawah, juga dirumah orang lain. Buah dadanya
sangat giat diminum air susunya oleh laki laki didesa itu, mulai dari anak SD
sampai kakek kakek, mereka semua sudah menikmati air susu manis dan nikmat
milik Rini itu.
Komentar