Cerita Sex Zizi 4

"...Kerja apa aja gak papa om, asal Zizi bisa cari uang sendiri...", "hmm gitu ya, iya nanti aku cariin buat kamu kalau ada ya", "iya om makasih..." Zainul berfikir sepertinya Zizi dari hari ke hari selalu belajar untuk lebih dewasa, meski tingkahnya tidak berubah dengan cepat. "Kalau kamu mau cari diinternet juga gak papa", "oh internet ya om, jadi kewarnet dulu ini ya?", "iya dideket sini ada kok, kalau kamu mau kesana...", "iya udah om Zizi keluar dulu...", "iya Zizi..." Zizi pun pergi keluar, ia menuju kewarnet terdekat. Sampai disana ia terdiam sebentar, ia ingat ingat lagi bagaimana mencari informasi dari internet itu. "mbak... jangan berdiri dijalan...", "oh iya mas maaf..." Zizi pun berpindah dan kini ada dihadapan si penjaga warnet. "hehe... mbaknya mau pake internet?", "iya mas...", "iya udah pake aja mbak...", "hmm kesana langsung mas?", "iya tinggal pake aja...", "hmm iya mas..." Zizi pun pergi menuju kesalah satu bilik diwarnet itu. Penjaga warnet itu heran, jarang jarang ada cewek aduhai mampir kewarnetnya itu. Tapi tak lama Zizi malah kembali menemui penjaga warnet. "lah kenapa mbak?", "itu gimana ya mas?", "loalah, mbaknya jangan jangan gak bisa pakenya ya?", "i..iya mas..." Penjaga warnet itu sempat sibuk melihati Zizi, faham benar cowok itu kalau Zizi punya tubuh montok dengan toket besar yang menggoda, Zizi memakai kaos ketat dan celana pendek saja, siapa saja yang melihat pasti terkesima. "mending mbaknya duduk sini sebelah saya biar saya bantu deh", "hmm iya mending gitu aja mas..." Zizi pun segera duduk saja disebelah penjaga warnet itu, tentu cowok itu senang ditemani cewek bahenol.

Zizi menjelaskan kalau ia mau mencari kerja, tentu si penjaga warnet mencarikan sebisanya. "...mbak ini namanya siapa?", "oh aku Zizi mas...", "hmm kalau aku Fredy, emang mbak Zizi ini terakhir lulusan apa?", "ehm... sd mas mungkin..." Fredy kaget, cewek seperti Zizi hanya lulus sampai sd saja. "m...masak terakhir lulus sd aja?", "iya mas...", "yah kalau gitu cari kerja sulit mbak...", "ooh gitu ya mas..." Zizi tampak kecewa, Fredy tak mau Zizi pergi dari warnet itu tanpa hasil. "tapi tenang aja mbak, biar aku cariin nanti...", "ooh gitu ya mas Fredy, makasih ya mas...", Fredy berdebar debar, karena dari dekat ia bisa melihat toket besar Zizi terpampang bentuknya dikaos ketat itu. "iya iya...ehm... mbak Zizi tertariknya kerja apa deh?", "mm... nggak tau mas... kira kira aku bisa gitu mas..." Fredy heran benar, ia merasa seperti benar kalau zizi hanya lulus sd saja. "ckck... apa ya?" Fredy utak utik saja komputer servernya itu, ia cari cari lowongan pekerjaan ala kadarnya. "udah mas berapa? wah siapa nih mas?", "udah anak kecil gak perlu tau... mana bayar..", "iya iya...wah...hehe..." seorang bocah tampak membayar bilingnya setelah bermain diwarnet itu. bocah itu pergi, namun kemudian kembali dengan beberapa temannya. "...wah iya bener...gede banget...", "...mas Fredy nemu dimana cewek begini ya?" Fredy kesal malah bocah bocah itu sibuk melihati Zizi. "woi sana sana... jangan ganggu orang, hus hus..." bocah bocah itu pun kembali, ada yang lanjut main ada yang keluar dari warnet. Zizi hanya diam saja, ia duduk cantik menunggu Fredy.
"...susah mbak Zizi... mungkin nanti mbak Zizi kesini aja lagi ya...", "ooh gitu ya mas...iya udah...", "eh bentar mbak...", "kenapa mas?" Fredy melihat kaos Zizi itu agak basah, tepat dibagian menonjol didada cewek itu. "itu basah ya mbak?", "aduh iya...mmh... keluar lagi susunya..." Fredy seketika merinding sekujur tubuh, ia tertarik untuk mengetahui kenapa Zizi yang montok itu sudah bisa memproduksi susu. "wah...susu beneran?", "iya mas... hmm...", "sini mbak ikut aku bentar..." Zizi kemudian diajak pergi oleh Fredy, cewek itu dibawa kelantai dua warnet itu. Fredy membuka pintu, lalu Zizi dipersilahkan masuk. "ini tempatnya gak dipakai ya mas?", "Dulu sih warnet juga, cuman karena agak sepi ya dipakai yang bawah aja sekarang...waduh!" Fredy kaget, tiba tiba Zizi disebelahnya itu sudah melepas kaosnya itu, toket besar Zizi terpampang jelas, dan Fredy bisa melihat puting susu menonjol itu memang agak basah. "ada gelas nggak mas...atau apa gitu, ini buat tempatnya susu...", "oh iya..ini ada..." Fredy dengan cekatan mengambil wadah yang ada dilantai dua itu. "makasih mas..ngh.." Zizi pun mulai sibuk mengurus toketnya itu, ia perah susunya sendiri. Fredy terpaku melihat Zizi sibuk mengurut toket besar itu, lalu tampak air susu muncrat terus menetes kewadah. "Mas Fredy!!! mau Bayar!!!" terdengar suara teriakan dari bawah. "wah... aku tinggal sebentar ya Zizi...", "oh iya mas..." Fredy segera turun dan kembali kekomputer server.
"udah cepet sini ah lama lu!" Fredy menelepon teman kerjanya yang memang seharusnya sudah datang. Fredy ingin segera kembali kelantai dua menemui Zizi. Untung tak lama temannya Fredy sudah tiba, "napa sih fred..", "udah nih jagain aku keatas dulu...", "ngapain lu..woi...buset..." cowok itu heran melihat temannya lari terbirit birit kelantai dua. "Zizi...wah..." Sampai dilantai dua Fredy langsung melihat Zizi masih sibuk mengurus toket besarnya itu. "eh mas Fredy...mh.." Fredy menutup pintu, ia kunci juga dari dalam, untung suara riuh ramai dilantai satu warnet itu bisa mengalahkan suara dari lantai dua. Fredy pun langsung mendekati Zizi. "wah wah...hehe... Zizi tiap hari juga ngurusin susu terus begini ya?", "iya mas... nggak tau ya ini gak habis habis ada lagi... oh iya ini mas..." Zizi menyuguhkan wadah yang berisi susu itu pada Fredy. "wah...buat saya ini mbak..", "iya mas Fredy kalau mau.." Fredy langsung menerima pemberian Zizi, langung ia teguk ia minum semua air susu diwadah pemberian Zizi itu. "mmh...wah.. enak banget mbak...", "hmm mas Fredy masih mau lagi?" Fredy malah ditawari lagi, tentu ia mau aja. "wah boleh tuh mbak..", "kalau gitu sekalian ya mas Fredy, tolong langsung aja ini...aahn..." Fredy sudah tak tahan, ia sambut puting susu Zizi dengan mulutnya, ia emut dan ia jilati dulu, lalu mulai ia hisap, "mmh...sluurp..mm..aah.ngh...wah hebat...hmm...sini mbak Zizi..." Zizi diajak bersantai diatas karpet dilantai dua itu. Zizi diam saja menahan tubuhnya, ia biarkan kini Fredy beraksi. Fredy tampak sangat senang, biasanya ia hanya lihat bokep diinternet saja, eh kini ia bisa praktek langsung dengan Zizi. Toket besar Zizi sedari tadi sudah sibuk diremas dan dimainkan oleh tangan Fredy. "aah..uh..mas Fredy, terus yang jaga dibawah siapa?", "hmm...sluurp..ah..itu yang jaga satu lagi udah dateng...", "ooh gitu ya..ngh..ahn..." desahan Zizi begitu enak didengar, Fredy sadar penisnya sudah tegak dicelana. "mh...sluurp...ah... nah ini kan bisa dibuat kerjaan mbak...", "apa itu mas?", "ya ini... jadi tinggal ditawarin siapa yang mau susu gitu...", "ooh iya mas... aku nggak kepikiran...", "nah..hehe..um...sluurp...mmh.." Fredy tak mau berhenti, ia sedot lagi puting susu Zizi itu bergantian.
"ehm...mas Fredy...itu..ngh...", "eh iya..wah...bentar..." Fredy mendapati tangan Zizi sibuk mengelus bagian menonjol dicelana cowok itu, tentu Fredy segera membuka celananya, ia tunjukan penis tegaknya pada Zizi. "hmm..ngh..uh.." Zizi menangkap penis tegak milik Fredy, ia kocok saja dengan lihainya. Fredy tidak faham, tadi bilangnya cuma lulusan sd, tapi kalau urusan berhubungan intim Zizi tampak sangat handal. "punya mbak Zizi tunjukin juga dong...wah..." Zizi menurut saja, ia pun kini sudah telanjang bulat, memeknya bisa dilihat oleh Fredy. "mas Fredy... kalau main yang begini itu bisa dijadiin pekerjaan juga nggak?", "wah ya bisa aja kok mbak Zizi... asal mbak Zizi mau aja...", "ooh...ngh...iya aku mau aja mas...ah...", "beneran nih...hehe...kalau mau nanti biar cariin deh orang yang mau...", "iya mas aku mau...eh mas itu...ah...aahn!" Zizi tiba tiba mendapati memeknya mulai disusupi penis tegak milik Fredy. "hehe... kalau gitu biar aku jadi pelanggan pertama ya mbak Zizi...ngh..uuh... wah..uh.." sleeb, Fredy pun langsung menenggelamkan penisnya membuat sesak memek hangat milik Zizi. Fredy senang bukan main akhirnya bisa ngeseks. "ah..ngh..ahn..uh...", "mh..mh... kalau begini..ah..uuh... pasti banyak yang mau cobain main mbak...uh... mbak zizi bisa dapet uang banyak...ngh...", "ah..uuh...gitu ya mas...iya aku...ngh...mau dapet uang banyak..ngh..", "hehe..uh..ummh...sluurp..mgh.." Zizi sudah tiduran dikarpet itu, ia hanya menahan dua kakinya yang terbuka lebar, cewek itu terus mendapati tubuhnya digenjot oleh Fredy. Jelas dari lantai satu terdengar suara riuh, ada yang memutar lagu, ada yang main game, dan lain lain, mereka semua tak bisa mendengar suara desahan Zizi, atau bahkan suara tabrakan memek Zizi dan penis Fredy.
"ah...ah...ngh..ouh.." Zizi sedari tadi mendesah terus, ia tidak menolak sama sekali ketika ia terus diperkosa oleh Fredy. Fredy tak bisa fokus, bila ia genjot hebat memek Zizi, toket besar milik cewek itu berayun hebat, lalu ketika ia urus toket besar Zizi, ia tidak bisa mengurus memek Zizi sepenuhnya. "sampai kualahan...memang hebat ya mbak Zizi..uh...", "ngh..ah..ahn.ah..ah..." Zizi tampak klimaks duluan, ia semprot cairan kewanitaan keluar dari memeknya. "wah..uh..ngh.." Fredy sampai mencabut penisnya keluar dari memek Zizi, ia kocok sendiri penisnya itu. "mbak Zizi... buka mulutnya dong...", "iya...aah..aaagh..mgh.." Fredy menyuguhkan penisnya kedalam mulut Zizi, "uuh...auh..ah.." Crooot croot, Fredy klimaks dan mengisi mulut Zizi dengan sperma. "ughm..mh..mgh.." Fredy pun menyingkir dan duduk disebelah Zizi. "uuh...hebat...wah..." Fredy melihat Zizi berusaha menelan semua sperma dimulutnya itu. "mmh..aah...huh..uh...ngh.." Zizi kemudian duduk, sembari merasakan memeknya yang bergejolak, juga ia merasakan sperma hangat yang baru ia telan. Fredy tersenyum saja, lalu ia mengajak bicara zizi, ia bahas tentang pekerjaan. Dilantai satu, teman kerja Fredy tampak masih bingung, tidak biasanya temannya itu berlama lama dilantai dua. "mas aku maen dua jam...", "iya dinomer lima..." cowok itu memilih fokus kerja saja. Tak lama kemudian, cowok itu kaget, ia lihat Fredy turun bersama seorang cewek bahenol. "...iya hari sabtu aja kok...", "oke siap mas Fredy... aku pulang dulu ya...", "iya mbak Zizi..." Zizi sudah berpakaian dengan benar, kini ia melangkah pergi dari warnet itu. "He anjir siapa cewek itu tadi!" Fredy kaget tiba tiba teman kerjanya itu nyolot lalu menariknya duduk didekat komputer server itu. "sst apa sih... itu tadi Zizi...", "buset montok banget...habis ngapain lu diatas?!", "habis ngentot..hahaha...", "anjir ngentot!...yang bener..mgh...", "sst...tutup mulut lu tuh woi..." Fredy membungkam temannya yang berteriak itu. "bah... gak percaya gue...", "yah gak percaya ya udah...haha...", "eh...beneran itu Fred?", "beneran... dia sekarang mau kerja sama aku...", "kerja apaan?", "produksi film bokep...hahaha...", "buset gila bener dah!...", "sst... berisik ah... udah elu mau ikut enggak?", "ye mau lah...", "hehe... iya udah nanti aku jelasin... capek pulang dulu lah... puas banget nih haha..." tiba tiba Fredy pergi begitu saja, membuat temannya itu penasaran, tentu cowok itu pengen juga bisa ngentot dengan cewek seperti Zizi. Ditempat lain, Zizi sampai rumah langsung disambut Jafar. "eh...mbak Zizi dari mana?", "dari warnet tadi itu jafar...", "ooh...ngapain mbak?", "Cari kerjaan...", "wah hebat mbak Zizi ya...", "kan masih baru mau kerja...om Zainul kemana?", "itu tadi berangkat kerja udah... eh mbak Zizi mau kemana?", "mau istirahat bentar ya... aku tidur dikamarmu ya Jafar...", "iya mbak... Zizi...sini aku temenin deh...", "hmm iya udah..." Zizi pun pergi istirahat niatnya, meski dikamar ia pun mendapati toketnya diganggu lagi oleh Jafar. Zizi sudah cukup senang bisa punya pekerjaan baru.

Komentar

Marsya mengatakan…
Numpang promo ya Admin^^
ajoqq^^cc
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami... (k)
di ajopk.com ^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku