Cerita Seks: Via si Ibu Muda Part 1 - 2


Cerita Seks: Via si Ibu Muda Part 1


Siang itu Via hanya bersantai dirumahnya, ia duduk didepan rumah sambil minum es. Via hidup disebuah rumah, bersama dua anaknya, juga suami barunya. Via sudah pernah menikah, namun bercerai, tak lama ia juga menikah lagi. Satu anaknya yang masih sd yang lahir dari pernikahan pertama, dan satu balita yang kini tidur nyenyak lahir dari pernikahan keduanya ini. Via biasa Siang hari bersantai saja, suaminya biasa pulang sore, bahkan kadang malam hari. Via tergolong wanita cantik dan memiliki tubuh yang indah dipandang. Via juga berpakaian minim, ya memang ia hanya dirumah dan sering bersantai saja. Sedang asyik bersantai, Via didatangi sesosok bocah smp. "Mbak Via, selamat siang", "Siang Beni", Beni adalah tetangga Via, Beni sudah biasa memanggil Via dengan mbak, ya memang sering Beni mampir kerumah Via. "Okky nya ada mbak?", "itu lagi tidur sama adeknya", "ooh, padahal mau aku ajakin main", "iya tumben tumbennya dia tidur siang itu" Beni sering mengajak Okky, anaknya Via yang masih sd itu untuk bermain. Bila ditelusuri lebih jauh dari pengalaman Beni saat bermain dirumah Via, bocah smp itu memiliki motivasi tersendiri. Beni selalu mencuri pandang kepada Via, entah tubuh bagian mana, semuanya bisa membuat Beni senang meski hanya melihat saja.
"iya sudah saya balik aja mbak", "loh Beni disini aja, nanti juga bangun si Okky nya", "ooh... iya deh..." Beni langsung duduk disebelah Via. "Beni baik banget ya, mau main sama si Okky", "ya... kasian kalau gak ada yang ngajak main nanti", "hehe... iya iya... makasih ya...", "iya mbak..." Beni senang jadinya. tak Lama Via mendengar suara anak bayinya menangis, "wah, bentar ya Beni", "iya..." Via masuk kedalam, tak lama kembali kedepan sambil memgendong anaknya. "uh cup cup... mau minum cucu ya? ayo ayo..." Beni jadinya melongo, ia melihat Via mengeluarkan buah dada kirinya dari kaosnya, lalu bayi mungil dipangkuannya mulai menghisap puting susu Via. Beni diam menelan ludahnya, sambil memandangi buah dada Via yang berisi itu. "mm... mbak Via...", "iya Beni?", "anaknya umur berapa?", "oh... anaku umurnya..." Beni tak mendengarkan, ia hanya bertanya agar Via tak melihat Beni terus memandang buah dada Via, Beni lanjut bertanya, sambil terus memandangi Via. "...hmm... gitu ya...", "iya Beni... eh... ditinggal ngobrol sikecil malah tidur" Bayi dipangkuan Via tertidur, buah dada kirinya jadi terbiarkan bebas menjuntai, puting susunya yang terlihat basah itu membuat Beni geli sekali ingin melahap benda kenyal itu. "iya malah tidur dia... padahal belum selesai", "iya... tuh susuku masih netes jadinya... bentar ya Beni...", "iya mbak..." Via menyimpan buah dada kirinya lagi, lalu membawa Bayinya masuk kedalam. Beni memilih ikut kedalam rumah saja. Beni melihat via masuk kekamar dan menidurkan bayinya disamping Okky. Setelah itu Via beranjak pergi, dan melihat Beni didepan pintu kamar, "eh Beni...", "wah... iya bener lagi tidur si Okky", "iya tuh... kamu apa nggak tidur siang juga Beni? kayaknya si Okky nyenyak banget tidurnya, mungkin sore nanti baru bangun", "ooh... begitu ya...", "iya, loh hujan ya diluar?" suara deru hujan turun kebumi membuat suasana jadi dingin, 'iya hujan itu mbak", "hmm... ya sudah sini deh tidur sama aku dikamar sebelah" Blaar, Beni kaget, seperti Via bisa membaca pikiran bocah smp itu. "ah nggak deh... saya tidur dirumah saja", "kan diluar hujan itu, kamu mana bisa pulang", "aduh iya ya...", "udah ayo tidur, nanti sore bangun langsung main sama Okky", "i... iya deh..." malu malu mau Beni mengikuti Via kekamar. sampai dikamar, Beni masih berdiri melongo, ia melihat pelan pelan Via mendaratkan tubuhnya dikasur, sangat menggoda penglihatan Beni. "Beni... sini sini... sebelah sini..." Beni kemudian mendekat pelan pelan, lalu membaringkan tubuhnya disebelah Via. "permisi ya mbak", "duh, kayak nggak pernah kesini aja kamu Ben, sini deketan, nanti jatuh loh kamu...", "i... iya mbak..." Beni mendekat, ia hampir merapat didepan tubuh Via. Yang membuat Beni bingung adalah bagian tubuh Via yang sudah menyentuhnya ya buah dada besar itu, menempel didepan Beni. "yuk tidur... dingin juga ya... pake selimut ya..." Makin greng Beni jadinya, Via memakaikan selimut menutup tubuh nya juga tubuh Beni. "met tidur mbak..." Via mulai mencoba tidur dengan senyuman manis diwajahnya, Beni hanya diam tanpa bisa menutup mata. Hembusan nafas Via menerpa wajah Beni, tangan mulus Via juga dikalungkan memeluk Beni, tampak Jelas Beni begitu malu namun mau tiduran disebelah Via yang menggoda itu. menit demi menit, hujan tak berenti, malah makin deras, Via tampak sudah tertidur, Beni tampak makin terangsang. Beni bingung menahan penisnya agar tak menyenggol Via, tapi tak bisa ia bendung, penisnya berdenyut dan bergerak menyenggol paha mulus Via. Beni nafasnya makin cepat, karena memang buah dada besar milik Via terus mendempet Beni. Beni pikirannya kalang kabut, ia tak mengerti apa yang terjadi. Beni menggerakan tangannya, perlahan menuju buah dada Via, dan tak lama mulai mengelus benda kenyal itu. Beni sebenarnya takut kalau via bangun, tapi tangannya tak mau berhenti menjelajah, tangan nakalnya bahkan menemukan puting susu Via, disenggol senggol dengan nakal, Beni akhirnya memilih masuk kedalam selimut, ia turun sedikit, kini kepalanya tepat didepan buah dada besar milik Via. mata Beni melotot, ia makin tertarik, Beni perlahan berusaha mengeluarkan buah dada Via dari penahannya, satu satu, dan bloom, buah dada nyata terpampang depan matanya. Beni makin tertarik, tangannya kini bisa langsung mengelus dan menggoyang buah dada besar milik Via. Ia pencet pencet puting susu Via, sampai akhirnya ia lihat susu mengalir keluar. Kalab melihat susu,Beni mulutnya mendekat, ia lahap puting susu Via, dijilat dan dihisapnya dengan nikmat. Beni senang sekali, ia bisa merasakan nikmatnya menghisap puting kenyal, juga meneguk susu segar asli dari buah dada ibu temannya itu. ia telan susu segar, juga terus menghisap puting kenyal, Beni senang bisa menikmati siang bersama Via. beberapa puluh menit Beni asyik minum susu, dari puting kanan dan puting kiri milik Via, sambil terus buah dada besar itu ia peras, Beni netek tanpa mau berhenti. Sedang asyik nyedot puting susu, Beni dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka, kreek, "Maa... mama..." Okky ternyata sudah bangun, Beni kebingungan harus berbuat apa, pasti Via akan segera bangun. "mmh... apa Okky?" Via untungnya tak langsung bangun, ia hanya tersadarkan saja, "aku mandi dulu ya ma...", "hmmh iya iya..." Okky terdengar melangkah pergi, Beni yang sudah bingung itu memilih berpura pura tidur saja. Via kemudian beranjak bangun, dibuka selimutnya, lalu perempuan itu sempat kaget melihat buah dadanya bebas menjuntai, juga putingnya basah air susu. kemudian Via melihat Beni yang tiduran dikasur itu. "oalah Beni beni... haha..." Via kemudian berpakaian lagi, kemudian keluar dari kamar. Beni masih berusaha diam, berpura pura tidur, ia takut bila Via kembali dan memarahinya. Beni lama diam dan mencoba tenang, akhirnya malah tertidur. Sore harinya Beni dibangunkan oleh suara Okky, "Mas Beni... oi", "hmmh... eh... Okky...", "bangun udah sore mas", "oh iya..." Beni bangun, lalu baru ingat kenakalannya saat Via tidur tadi. Okky mengajak Beni keluar kamar, Beni kemudian melihat Via duduk sambil kembali menyusui anak bayinya. "Beni udah bangun?", "i... iya mbak", "nah, udah sana main sama Okky",  iya mbak, yuk Okky" Beni mengajak Okky bermain diluar, hujan juga sudah Reda. Beni masih malu, ia masih takut dimarahi Via.
   
====================================

Cerita Seks: Via si Ibu Muda Part 2


Hari selanjutnya, Beni jadi jarang kerumah Okky, ia sesekali mampir bila memang diajak Bermain Okky. Beni takut dimarahi oleh Via. "Okky, kamu nggak main sama Si Beni?", "nanti aja ma... biar mas Beni kesini... mas Beni loh nggak pernah kesini", Via jadi berfikir, apa benar Beni jadi takut menemui perempuan itu. "Okky, kamu ajak kesini aja si Beni, nanti mama kasih uang jajan deh", "wah beneran ma? iya deh aku jemput mas Beni" Okky bersemangat menjemput Beni, dan tak butuh lama ia kembali kerumah dengan Beni. "Siang Beni", "s...siang mbak Via...", "hehe... Okky, sini sini...", "iya ma?", "nih uang jajan buat kamu... tapi harus kamu buat beli dirumahnya nenek ya", "oh iya deh ma, terus mas Beni?", "Beni lagi ada urusan sama mama... ayo sana kamu kerumah nenek", "iya ma... dah mas Beni" Beni jadi bingung, tadinya ia dipanggil Okky untuk diajak bermain, tapi kini malah ditinggal pergi. "Beni...", "i...iya mbak", "sini sini..." Beni malu malu duduk disebelah Via. "ada apa mbak via?", "kamu kenapa Ben? kok jadi jarang kesini, kesini kalau dijemput si Okky aja", "gak papa mbak..." Beni berusaha tampak tenang seperti tak ada apa apa. "sini sini...", "eh... mbak..." Beni ditarik dan diajak masuk kerumah oleh Via. mereka lalu duduk diruang tengah. "Beni... aku loh nggak marah...", "hmm... iya...", "kalau kamu mau nyoba susuku... bilang aja nggak papa kok..." Beni masih bingung harus berbuat apa,
"iya... udah kok dulu itu mbak...", "hmm... Beni, kamu sering kesini lagi dong... kasihan Okky nanti gak ada temennya", "oh... iya... nanti Beni sering sering kesini... iya..." Beni menjawab seperti orang linglung, membuat Via merasa bersalah. "Gini deh... kamu mau apa Beni? aku turutin deh... asal kamu sering main kesini ya...",  "hmm... ndak usah mbak...", "ayo kamu minta apa?", "nggak kok... gak papa..." Beni bilang nggak papa, tapi matanya masih sering mencuri pandang kebuah dada Via yang besar, pemiliknya jadi mengerti. "kamu... mau minum susuku lagi? nih deh..." Via tanpa ragu membuka kaosnya, lalu menunjukan buah dada besar dan berisinya kehadapan Beni, mana tahan Beni jadinya. "mbak...", "ayo sini sini... kamu tiduran sini deh..." Beni dipandu Via agar tiduran dipangkuan ibu muda itu. Beni kepalanya dipangkuan Via, matanya melihat jelas buah dada besar menjuntai. "mbak...mmh...", "ayo... buka mulut kamu... aaaaa... nah... " Beni menurut, ia buka mulutnya, lalu Via mulai memencet puting susunya sendiri. Tak lama air susu menyembur keluar, mengisi mulut Beni. "mmh...mmm...." Beni memang menurut saja, tapi yang jelas ia begitu senang bisa menikmati susu segar dari buah dada Via. "enak kan Ben?", "mm... iya, enak mbak...", "kamu mau hisep sendiri kah? ayo deh kamu isep" Via berhenti memencet puting susunya, kini tinggal Beni yang beraksi. Ia turuti permintaan Via, Beni menjilat dan mencoba menghisap puting susu didepan mulutnya itu. Via sedikit menunduk, jadi buah dadanya dapat dengan mudah dijangkau Beni. "aah...mmh...mm...mmh...sluurp...mm" Beni senang kini ia bisa menikmati air susu segar milik Via tanpa takut dimarahi. "mmh... terus Ben... wah... sini itu...", "mm...mmh...ah... mbak... itu..." Beni kaget juga ketika melihat Via membuka resleting celana anak smp itu, lalu dengan sigap memegang penis tegak milik Beni. "udah Beni... tenanh aja ya... pokoknya kamu harus nemenin Okky terus ya nanti...", "aah... iya...mmh..mmp...mmm" Beni meneruskan aksinya, ia kembali menghisap puting susu milik Via, sambil merasakan kenikmatan saat penisnya dielus dan dikocok tangan Via yang mulus. Beni pun tak perlu repot, tinggal menggerakan tangan dan kepalanya saja, ia bisa menikmati pengalaman baru bersama Via. "mmh... yang kanan hisep lagi itu Ben, aah... iya gitu...", "mm...sluurp...aah...mmm...mmh" Beni kepalanya sampai belepotan susu, ia kini bergantian menghisap puting kanan dan kiri, Via tampak juga keenakan. "uuh... anakku kalah deh nyusunya sama kamu Ben, kalo nyusuin kamu rasanya kok... asyik ya...", "mmh...sluurp..mmm... gitu ya mbak...mm", "iya... uuh... bentar Ben..." Beni makin terkejut, Via terlihat sibuk melepas semua pakaiannya, lalu ia malah bersiap untuk mengambil posisi diatas tubuh Beni. "eh... mbak Via...", "janjinya Beni... kamu harus jadi teman baiknya Okky...", "i...iya mbak, aku janji", "siip... kali ini aku kasih kamu sesuatu... enak deh...mmh....mmh...aah" Via membuka selangkangannya, lalu ia menurunkan tubuhnya, ibu muda itu malah mulai menggesekan penis tegak milik Beni dibibir vaginanya. Beni makin terangsang, Via jadi ikut bernafsu juga. Via masih menggesekan kelaminnya pada kelamin Beni yang tegak. "aah...mmh", "hmmh... enak kan Beni...wah..." Croor croot, sperma menyembur dari penis Beni jatuh ke kasur. "auuh...mmh...", "Wah beni udah keluar aja ya... sini...mmm..." Via berbalik, kini ia masih diatas Beni tapi ibu muda itu berhadapan dengan penis lemas Beni. Via malah menjilat juga menghisap sperma yang tersisa dipenis Beni. "aah... geli mbak...", "mm... ya gantian Beni... kamu hisep putingku tadi juga geli loh... ", "ooh, iya iya...hmmh" Beni menikmati saja penisnya dijilat dan diemut, Beni langsung ngaceng lagi, apalagi didepan wajahnya ada vagina milik Via yang mulai merekah. "mmm... Beni...", "ah... iya mbak", " ayo kamu jilat punyaku juga tuh...", "iya mbak...mmh...mm...mm" Beni menurut saja, ia juga penasaran bagaimana nikmatnya menjilat vagina, dan memang sensasinya sangat menantang, rasanya juga cukup menggoda. Via tampak senang saat vaginanya dijilat dan dihisap, ibu muda itu jadi makin nakal mengulum penis tegak milik Beni. Beni mulai mengetahui seluk beluk luar dalam vagina Via itu, bocah itu terus menggunakan lidahnya menelusuri kewanitaan Via. "mmh...mm... uuh Beni gak mau berhenti jilat punyaku ya? punya kamu ya nggak aku biarin aja...mmh..mmm", "aah... mbak...mmmh...mmm" Entah berapa lama Via dan Beni berlomba menikmati kemaluan lawan mainnya. "mmh..mmh..mmmgfh!" Crot croot, Beni menyemburkan sperma mengisi mulut via, "aah... mbak...mmh...ngh" Via menghisap kuat penis Beni lalu menenggak sperma sperma yang terisisa, sampai ibu muda itu ikut klimaks, cairan dari vaginanya mengalir keluar. Via kemudian pindah, ia tiduran disebelah Beni. "aah...aah...aah..." Via masih bergoyang sendiri, merasakan sensasi setelah klimaks. "mbak Via... aku..." Beni tampak bangkit, ia kini memberanikan diri naik diatas tubuh Via. "Beni... kamu mau...aah...aaaaahnn...uuh" Beni ternyata mulai beraksi, ia memasukan penisnya, masih dipintu vagina Via. "mbak...aku...mau...", "iya udah Beni... masukin aja... asal kamu nanti... tepatin janji...", "i...iya...aku...aaah" Beni mendorong penisnya, perlahan tapi pasti, ia mulai merasakan penisnya tenggelam dilubang memek yang basah, penis tegaknya diselimuti sesuatu yang hangat dan berdenyut nikmat. "aahn... Beni...mmh..." Via kembali merasakan nikmatnya bersetubuh, ia lupa kapan terakhir bersetubuh setelah punya anak kedua. Via memeluk Beni, bocah itu kepalanya mendarat dibuah dada berisi. "aah...mbak Via...ouh...mmp.mmh..mmm..." Beni sadar puting susu Via ada didepannya, ia sambar saja dengan mulutnya, mulai ia hisap lagi susu segar, tapi kini sambil menggesekan penisnya perlahan menikmati memek basah milik Via. "aah... Beni... kamu emang pinter ya...ohh...", "mm...uuh...mmp..sluurp...mmm...mm" Beni asyik hisap puting kanan dan puting kiri Via, yang empunya malah meremas buah dadanya sendiri agar Beni bisa minum lebih puas. "iya...aaahn... ayo Beni... gerakin itu...aah... yang enak....aaahn...", "mmh....mmm iya mbak... mmh..." Beni makin semangat menggerakan pinggulnya, burung remajanya bisa masuk sangkar dewasa yang penuh kehangatan. Beni sadar ini bukan hal wajar, tapi tentu pasti semua pria disekitarnya pernah berfikir bagaimana nikmatnya ngeseks dengan Via yang montok itu, dan memang Beni sudah merealisasikan, dan merasakan dengan jelas, nikmatnya susu segar dari buah dada Via, juga kenikmatan tiada tara saat menggesekan penisnya menyodok vagina Via yang menggoda itu. Digesekan maju mundur, penis Beni bisa bergerak dengan hebat memang karena ukurannya tak terlalu besar, juga vagina Via sudah basah kuyub. "Beni... puasin aku...ayo...aahn...", "aah... mbak Via...uuh...mmh" Beni senang sekali, Via ternyata senang juga ngeseks dengannya. Berapa menit tak terhitung oleh Beni, saat ia meniduri ibu muda yang punya badan aduhai itu, Beni tak mau berhenti, sampai ia akhirnya puas. "aah...aah...mbak... aku...", "mau keluar ya Ben? sini..." Beni diminta pindah, bocah smp itu dipandu Via agar menaruh penisnya diantara kedua buah dada besar milik ibu muda itu. Penis Beni dihimpit dan dipijit dua buah dada kenyal, "Aah...mbak...", "ayo keluarin Ben...mmgh!" Croot crot croot, Sperma menyembur dari penis Beni, membasahi wajah dan buah dada Via si ibu muda itu. "aah... mbak Via..." Beni pindah dan tiduran disebelah Via, "aah...mmh... makasih Beni", "Makasih juga mbak Via", "inget ya... janjinya", "iya mbak... aku pasti ingat..n" Beni kini tinggal memastikan setelah ini selalu menemani dan bermain bersama Okky anaknya Via itu, ia juga tau pasti nanti juga bakal kembali menghisap puting susu ibu muda itu, juga bersetubuh dengannya.





   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks: Bocah Nyusu Plus Ngentot Efni

Mama Gitu Dehh 1 - 5

Tukang Kebun yang Menggarap Memekku